• Tidak ada hasil yang ditemukan

convert-jpg-to-pdf.net

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "convert-jpg-to-pdf.net"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Demam berdarah dengue atau lebih dikenal dengan singkatan DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, terutama Ae.aegypti. Pengendalian vektor merupakan upaya untuk mengurangi kepadatan populasi nyamuk Ae.aegypti sampai batas tertentu sehingga tidak berpotensi menularkan penyakit Demam Berdarah. Kehadiran jentik Ae.aegypti.

Rumusan masalah

Unsur atmosfer sendiri terdiri dari suhu udara, kelembaban udara dan curah hujan (www.bdg.lapan.co.id, 2012). Ketika cuaca berubah dari musim kemarau ke musim hujan, sebagian besar permukaan dan benda yang digunakan menjadi sarana menampung air hujan yang berisi telur-telur yang berhibernasi untuk menetaskan larva Aedes yang lama kelamaan (9-12 hari) menjadi dewasa (Supartha, 2008). . Kelembapan dapat mempengaruhi penularan vektor demam berdarah, nyamuk lebih mudah mengalami dehidrasi pada kelembapan rendah, sehingga umur nyamuk menjadi lebih pendek (WHO, 2003).

Tujuan Penelitian .1Tujuan umum

Kepadatan populasi nyamuk Ae.aegypti juga sangat bergantung pada perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama kebersihan tempat penampungan air dan limbah yang dapat menampung air. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor musiman (suhu, curah hujan, kelembaban) dan perilaku masyarakat terhadap kepadatan populasi jentik Aedes aegypti di daerah endemis DBD di Surabaya.

Manfaat Penelitian

Manfaat untuk masyarakat

Manfaat untuk pengembangan ilmu

Manfaat untuk subyek penelitian

7 BAB 2

Demam Berdarah Dengue (DBD) .1 Definisi DBD

  • Penyebab Penyakit DBD
  • Diagnosis DBD
  • Pengobatan DBD
  • Pencegahan penyakit DBD

DBD diawali dengan demam tinggi mendadak yang berlangsung selama 2 – 7 hari kemudian turun dengan cepat. Cara mencegah penyakit DBD yang paling efektif adalah dengan menggabungkan cara-cara di atas yang disebut 3M Plus, yaitu tutup, tiriskan, timbun.

Gambar 2.1 Bagan Hipothesis Infeksi Sekunder dari Suvatte ( Chenet al, 2009)  2.1.3Gejala KlinisDBD
Gambar 2.1 Bagan Hipothesis Infeksi Sekunder dari Suvatte ( Chenet al, 2009) 2.1.3Gejala KlinisDBD

Vektor Penyakit DBD .1Jenis vektor

  • Telur

Pengasapan sebenarnya merupakan tindakan darurat terakhir untuk memutus rantai penularan demam berdarah dengan membunuh nyamuk Aedes dewasa yang menular menggunakan asap beracun (http://article-media.com/2010/03/ekses-demam-fogging-swadayahtml# ixzz0vT26dKjH). Cara pengendalian secara kimia yang kedua adalah penggunaan bubuk (temephos) pada wadah air seperti tong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. Ae.aegypti berasal dari Afrika dan kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui sistem transportasi (Schmidt, 2006 ).

Penyebaran Ae.aegypti di daerah pedesaan akhir-akhir ini relatif umum terjadi dan berkaitan dengan pengembangan sistem pasokan air pedesaan dan perbaikan sistem transportasi. Di daerah yang relatif kering seperti India, Ae.aegyptime merupakan vektor perkotaan dan populasinya biasanya berfluktuasi tergantung pada musim hujan dan kebiasaan penyimpanan air. Di negara-negara lain di Asia Tenggara, yang curah hujannya melebihi 200 cm per tahun, populasi Ae.aegypti lebih stabil dan ditemukan di daerah perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan.

Karena praktik penyimpanan air tradisional di Indonesia, Myanmar dan Thailand, kepadatan nyamuk mungkin lebih tinggi di daerah pinggiran kota dibandingkan daerah perkotaan (WHO, 2001).

Gambar 2.2 Telur Ae.aegypti (www.homelanddefensecorp.com, Januari 2012)
Gambar 2.2 Telur Ae.aegypti (www.homelanddefensecorp.com, Januari 2012)

12 2.2.4.2 Larva

13 2.2.4.5 Pupa

Syarat nyamuk menjadi vektor( Depkes, 2005) Syarat nyamuk menjadi vektor adalah

Nyamuk baru bisa menularkan penyakit jika sudah berumur lebih dari 10 hari, karena masa inkubasi eksternal virus di dalam tubuh nyamuk adalah 8-10 hari. Agar nyamuk dapat mencapai umur lebih dari 10 hari, mereka memerlukan tempat peristirahatan yang sesuai dan kelembapan yang tinggi. Tempat duduk disediakan oleh lingkungan fisik, dan kelembapan dipengaruhi oleh lingkungan fisik (hujan) atau lingkungan biologis (tanaman hias atau pekarangan).

Untuk menularkan penyakit dari orang ke orang, nyamuk harus menggigit manusia, sehingga nyamuk menjadi bermusuhan dengan manusia. Untuk bertahan hidup, jumlah nyamuk harus banyak, karena musuhnya banyak, dibenci manusia, dan dijadikan makanan hewan lain. 5. Nyamuk juga harus kebal terhadap virus, karena virus akan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk dan berpindah dari lambung lalu masuk ke dinding lambung dan kelenjar ludah nyamuk.

Membasmi vektor tidak selalu berarti memberantas nyamuk, Anda juga bisa mengurangi salah satu dari 5 kondisi ini.

17 2.2.8 Ekologi Vektor

Lingkungan fisik( Marston, 1949) 1. Macam kontainer

Kecepatan angin saat matahari terbit dan terbenam, yaitu saat nyamuk terbang masuk atau keluar rumah, menjadi salah satu faktor yang menentukan banyaknya kontak antara manusia dan nyamuk.

Lingkungan biologik

Perilaku masyarakat

Pengetahuan masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue, vektor penyebabnya dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik nyamuk Ae.aegypti sangat diperlukan untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah serta mencegah perkembangan dan pertumbuhan jentik nyamuk Ae.aegypti. Kurangnya pengetahuan dapat mempengaruhi tindakan yang akan diambil karena menurut Green (1980) yang dikutip dari Notoatmodjo (1993), pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya suatu perilaku. Pengetahuan atau kognisi merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) dan dikatakan juga bahwa perilaku yang berdasarkan pengetahuan lebih berkelanjutan dibandingkan dengan perilaku yang tidak berdasarkan pengetahuan.

Apabila masyarakat tidak mengetahui secara jelas cara pemberantasan sarang nyamuk dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan jentik, maka tidak dapat dilakukan tindakan yang tepat agar jentik Ae.aegypti dapat ditemukan di rumah-rumah masyarakat (Notoatmodjo, 1993). Kurangnya perhatian sebagian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan tempat tinggalnya mengakibatkan terjadinya genangan air yang menyebabkan tumbuhnya nyamuk. Buruknya perilaku masyarakat terhadap pemberantasan sarang nyamuk (penguburan, penutupan tangki air), urbanisasi yang pesat, perbaikan transportasi, mobilitas manusia antar wilayah, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan kebiasaan berdiam diri di dalam rumah pada siang hari. .

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam bidang kesehatan adalah pendidikan, pendapatan, norma, nilai, kebiasaan dan kondisi perilaku sosial budaya.

20 BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS

Kerangka Konseptual

Penjelasan Kerangka Konseptual Penelitian

Hipotesis penelitian

22 BAB 4

Jenis dan Rancangan penelitian

PV P S (DBD-/+)

23 1. Kriteria inklusi

24 4.2.5 Alur Penelitian

25 4.3.1 Klasifikasi Variabel

Alat dan Bahan Penelitian 1.Data tentang faktor musim

Wawancara dilakukan kepada kepala rumah tangga atau wakilnya, di rumah yang menjadi sampel penelitian. 3. Pengumpulan dan perhitungan kepadatan populasi jentik Ae.aegypti dan identifikasi jentik Ae.aegypti Pengumpulan jentik Ae.aegypti menggunakan gayung, nampan plastik, pipet plastik, vial dan senter. Sedangkan untuk mengidentifikasi larva Ae.aegypti menggunakan mikroskop bedah, kaca pembesar, kaca objek, dan kaca penutup.

Daerah dengan angka kepadatan di atas 5 (indeks Breteau di atas 50) mempunyai peluang yang sangat tinggi untuk menularkan penyakit demam berdarah, sedangkan di daerah dengan angka kepadatan 1 (indeks Breteau di bawah 5) kemungkinan untuk menularkan penyakit demam berdarah sangat kecil. Sedangkan identifikasi larva Ae.aegypti dilakukan di Laboratorium Entomologi ITD Unair dengan menggunakan mikroskop bedah.

Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi penelitian

Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan data

28 1. Pengambilan data tentang faktor musim

Analisis Data

29 BAB 5

Data Penelitian

  • Situasi daerah lokasi penelitian dan penduduk sebagai responden penelitian

Karena kepadatan penduduk yang tinggi dan kondisi lingkungan yang rapat di rumah-rumah penduduk serta kebiasaan menyimpan air di Kecamatan Mojo, penularan penyakit demam berdarah juga semakin cepat. Puskesmas Mojo merupakan Puskesmas reguler (bukan puskesmas rawat inap) yang wilayah kerjanya meliputi tiga kecamatan yaitu Kecamatan Mojo, Kecamatan Gubeng dan Kecamatan Airlangga Dari data Puskesmas Mojo Kecamatan Mojo . Kabupaten ini sendiri pada tahun 2009 terdapat 37 kasus DBD dan pada tahun 2010 terdapat 44 kasus DBD. Data kejadian penyakit DBD yang masuk ke Puskesmas berasal dari laporan rumah sakit dan klinik swasta.

Hal ini menunjukkan bahwa penderita DBD tidak selalu berobat ke puskesmas melainkan ke rumah sakit, artinya masyarakat peduli atau paham terhadap penyakit DBD dan pengobatannya. Untuk mengetahui pengaruh faktor musiman (suhu udara, curah hujan dan kelembaban udara) pada musim kemarau dan musim hujan terhadap kepadatan populasi jentik Ae.aegypti di daerah endemis DBD di Kelurahan Mojo Surabaya. Untuk mengetahui pengaruh faktor perilaku masyarakat terhadap kepadatan populasi jentik Ae.aegypti di daerah endemis DBD di Kelurahan Mojo Surabaya.

Analisis dan Hasil Penelitian

  • Pengaruh Faktor Musim Terhadap Kepadatan Populasi Larva Ae.aegyptidi Daerah Endemis DBD di Kelurahan Mojo, Surabaya
  • Pengaruh perilaku masyarakat terhadap kepadatan populasi larva Ae.aegypti didaerah endemis DBD di Kelurahan Mojo, Surabaya
  • Hubungan antara pengetahuan tentang DBD dan pengetahuantentang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kepadatan populasi jentik Ae.aegypti pada musim kemarau dan musim hujan di daerah endemis DBD di Kelurahan Mojo Surabaya. Pengambilan sampel larva Ae.aegypti dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada musim kemarau dan musim hujan. Dari survei, penghitungan dan identifikasi jentik diperoleh data sebaran jentik Ae.aegypti pada musim kemarau dan musim hujan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Di RW 1,3,4,5,6 jumlah kontainer yang berisi jentik Ae.aegypti pada musim kemarau lebih banyak dibandingkan pada musim hujan. Dari tabel 5.3b diketahui jumlah container outdoor yang berisi jentik Ae.aegypti pada musim kemarau sebanyak 10 container dengan jumlah jentik. Sementara itu, wadah dalam ruangan yang berisi jentik Ae.aegypti sama melimpahnya baik pada musim kemarau maupun musim hujan.

Dengan menggunakan =5% menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan populasi larva Ae.aegypti pada musim kemarau dan musim hujan (p > 0,05) (karena < signifikan).

Tabel 5.2 Distribusi larva Ae.aegypti tiap RW pada musim kemarau dan musim  hujan
Tabel 5.2 Distribusi larva Ae.aegypti tiap RW pada musim kemarau dan musim hujan

36 vektor DBD

Hubungan antara pengetahuan tentang vektor DBD dan sikap Terhadappenyakit dan vektor DBD

Tujuannya untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang vektor DBD dengan sikap terhadap vektor DBD yang dapat dilihat pada tabel 5.9. Dari Tabel 5.9 dapat disimpulkan bahwa masyarakat dengan skor pengetahuan 3-4 (kurang) tentang vektor demam berdarah ternyata memiliki sikap yang buruk terhadap vektor dan penyakit demam berdarah. Begitu pula dengan masyarakat yang memiliki pengetahuan vektor demam berdarah dengan skor 5 (baik) juga terlihat memiliki sikap yang kurang baik terhadap vektor dan penyakit demam berdarah.

Dari uji analisis statistik (Fisher’s Exact Test) tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang vektor DBD dengan sikap terhadap penyakit dan vektor DBD (p>0,05).

Hubungan antara Pengetahuan tentang DBD dan Tindakan terhadap Vektor DBD

Hubungan antara Pengetahuan tentang Vektor DBD dan Tindakan

38 terhadapvektor DBD

  • Hubungan antara sikap dan tindakan terhadap vektorDBD Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap dan
  • Hubungan antara Pengetahuan tentang DBD dan Tindakan terhadapVektor DBD
  • Hubungan antara Pengetahuan tentang Vektor DBD dan Tindakan terhadapVektor DBD
  • Hubungan antara sikap terhadap penyakit dan vektor DBD dengan tindakan terhadap penyakit dan vektor DBD

Berdasarkan tindakan responden terhadap penyakit DBD dan vektor DBD (p>0,05), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan populasi jentik Ae.aegypti pada musim hujan. Dari tabel 5.13 dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang skor pengetahuannya 4-5 (baik) justru mendapat skor buruk terhadap tindakan penanggulangan demam berdarah dan vektornya. Dari analisa statistik dengan uji (Chi-Square – Continuity Correction) dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang DBD dengan tindakan terhadap vektor DBD.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang penyakit demam berdarah dengan tindakan terhadap vektor penyakit demam berdarah, yang dapat dilihat pada Tabel 5.14. Dari Tabel 5.14 dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang mempunyai skor 3-4 (kurang) pada pengetahuan tentang vektor demam berdarah juga mempunyai skor yang buruk pada tindakan melawan penyakit dan vektor demam berdarah. Dari analisis statistik yang diperoleh uji eksak Fisher dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang vektor demam berdarah dengan tindakan terhadap penyakit dan vektor demam berdarah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap vektor DBD dan tindakan terhadap vektor DBD yang dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.13 Hubungan antara Pengetahuan tentang DBD dan Tindakan  terhadapVektor DBD
Tabel 5.13 Hubungan antara Pengetahuan tentang DBD dan Tindakan terhadapVektor DBD

41 BAB 6

  • Perbedaan Faktor musim (suhu udara, curah hujan dan kelembaban) di Daerah Endemis DBD di Kelurahan Mojo, Surabaya
  • Perbedaan Kepadatan Populasi Larva Ae.aegypti pada Musim Kemarau dan Musim Hujan di Daerah Endemis DBD di Kelurahan Mojo, Surabaya
  • Pengaruh Perbedaan Faktor Musim Terhadap Kepadatan Populasi Larva Ae.aegypti di Daerah Endemis DBD di Kelurahan Mojo, Surabaya
  • PengaruhFaktor Perilaku Masyarakat terhadap Kepadatan Populasi Larva Ae.aegypti di Daerah Endemis DBD di Kelurahan Mojo, Surabaya

Sedangkan wadah dalam ruangan yang berisi jentik Ae.aegypti jauh lebih banyak dibandingkan wadah luar ruangan yang berisi jentik Ae.aegypi baik pada musim kemarau maupun hujan. Serta kebiasaan masyarakat sekitar yang menyimpan air untuk keperluan air minum dan kebutuhan sehari-hari, sehingga baik pada musim kemarau maupun musim dingin masih terdapat tempat berkembang biak nyamuk terutama tempat berkembang biaknya di dalam rumah. Terdapat predator jentik Aedes yaitu Mesocyclops di daerah perkembangbiakan Mesocyclops merupakan Cyclopoid Copepod yang juga merupakan predator jentik nyamuk genera atau spesies lain.

Mesocyclops mampu memangsa sekitar 20 ekor larva Ae.aegypti / Cyclopoid/hari, mampu bertahan hidup dalam waktu lama di tempat penampungan air, toleran terhadap perubahan suhu di tempat penampungan air dan biasanya hidup seharian penuh di dasar air. Hingga tidak tertangkap saat airnya digunakan warga. Hal ini mungkin disebabkan karena periode pengambilan sampel tidak terlalu jauh dan sebaiknya faktor musiman diukur secara tidak langsung di lokasi pengambilan sampel. Oleh karena itu, masyarakat harus mewaspadai potensi penyakit demam berdarah baik pada musim kemarau maupun musim hujan.

Dari hasil uji statistik terlihat bahwa perilaku masyarakat tidak mempengaruhi kepadatan populasi larva Ae.aegypti, hal ini dimungkinkan karena pengisian kuesioner yang kurang tepat karena menggunakan tenaga orang lain.

43 BAB 7

Kesimpulan

Saran

Peran faktor lingkungan dan perilaku terhadap penularan penyakit demam berdarah dengue di kota Mataram. Jurnal Kesehatan Lingkungan.

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Hipothesis Infeksi Sekunder dari Suvatte ( Chenet al, 2009)  2.1.3Gejala KlinisDBD
Gambar 2.2 Telur Ae.aegypti (www.homelanddefensecorp.com, Januari 2012)
Gambar 2.3 Larva  Ae.aegypti(Mortimer, 1998)
Gambar 2.5Pupa  A. Aegypt(Mortimer, 1998  2.2.4.6  Dewasa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Thus it can be concluded that there is an effect of learning methods on the cognitive abilities of scientific concepts of children aged 5-6 years in Ambon City PAUD Keywords: