KUIS UAS MANAJEMEN GLOBAL
Nama: Cristiano Bryan
NIM: (isi sesuai identitas Anda) Tanggal: 24 Juni 2025
Berikut ini merupakan jawaban atas soal Kuis UAS Manajemen Global yang telah dipelajari berdasarkan teori dan referensi dari Buku Manajemen Global. Seluruh jawaban ditulis dengan menghindari plagiarisme, menggunakan gaya bahasa sendiri, dan
mendasarkan pada pemahaman konseptual yang relevan.
Jawaban Parafrase Kuis UAS Manajemen Global
Nama: Cristiano Bryan
Mata Kuliah: Manajemen Global
1a. Persiapan dalam Negosiasi Lintas Budaya
Dalam konteks negosiasi lintas budaya, terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan:
1. Menentukan mitra yang sesuai: Mitra bisnis harus memiliki tujuan dan nilai yang sejalan serta memiliki reputasi baik dalam kemitraan internasional.
2. Merancang strategi negosiasi: Strategi perlu mencerminkan kepekaan terhadap budaya, menyusun tujuan jangka panjang, serta menghindari asumsi atau stereotip.
3. Mengelola proses negosiasi: Fokus bukan hanya pada kesepakatan, namun juga implementasi nyata dan berkelanjutan dari kerja sama yang telah dibentuk.
1b. Faktor Kunci Kesuksesan Kemitraan Lintas Budaya
Kemitraan internasional yang sukses biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Keselarasan strategi: Tujuan dan rencana taktis dari kedua pihak harus mendukung satu sama lain.
2. Sumber daya yang saling melengkapi: Tiap pihak membawa kekuatan unik seperti teknologi, jaringan, atau modal.
3. Kecocokan budaya organisasi: Adanya kesamaan nilai atau kebiasaan kerja yang
mendukung sinergi.
4. Komitmen jangka panjang: Kedua belah pihak bersedia menginvestasikan waktu dan energi secara konsisten.
5. Sistem operasional dan filosofis yang serasi.
1c. Strategi Negosiasi Global yang Efektif
Strategi yang disarankan dalam membangun kerja sama global meliputi:
- Menentukan arah kerja sama pasca kontrak (bukan sekadar menandatangani perjanjian).
- Memberikan informasi awal kepada mitra untuk menghindari kejutan.
- Membangun keselarasan sebagai proses kolektif.
- Menyampaikan pesan secara transparan dan konsisten.
- Memperlakukan negosiasi sebagai proses bisnis berkelanjutan.
2a. Konflik Nilai dalam Konteks Etika Dua jenis konflik nilai utama adalah:
1. Konflik etika: Terjadi saat prinsip moral individu atau kelompok berbeda satu sama lain.
2. Konflik institusional: Terjadi ketika nilai pribadi bertentangan dengan hukum atau kebijakan yang berlaku.
2b. Pendekatan dalam Menangani Konflik Etika Pendekatan yang umum digunakan:
1. Universalisme: Mengedepankan standar etika global yang seragam di seluruh negara.
2. Partikularisme: Menyesuaikan prinsip etika dengan norma lokal dan hubungan sosial di tiap wilayah.
2c. Contoh Perilaku Tidak Etis dalam Bisnis Beberapa perilaku yang tidak diperkenankan:
- Memberi atau menerima suap
- Mengingkari kesepakatan yang telah ditandatangani
- Menyajikan data atau informasi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi.
3a. Sistem Kompensasi dalam Konteks Global
Sistem kompensasi disesuaikan dengan kebiasaan lokal dan standar global perusahaan.
Contohnya, perusahaan AS memberikan bonus perorangan, sedangkan di Asia lebih menekankan penghargaan kolektif. Kompensasi dapat berupa finansial (gaji, bonus) maupun non-finansial (pengakuan).
3b. Efektivitas Reward Berdasarkan Budaya
Agar penghargaan efektif, perlu mempertimbangkan konteks budaya. Di negara kolektivis, penghargaan tim lebih bermakna, sementara di negara individualis, penghargaan pribadi lebih memotivasi.
3c. Perbedaan antara Penghargaan Ekstrinsik dan Intrinsik
- Penghargaan intrinsik: Memotivasi karena rasa puas secara pribadi, seperti pengembangan diri atau promosi.
- Penghargaan ekstrinsik: Memotivasi karena imbalan dari luar seperti bonus atau tunjangan.
4a. Tim Global: Keuntungan dan Tantangan Keuntungan:
- Perspektif luas dan beragam
- Inovasi tinggi karena keragaman budaya Tantangan:
- Komunikasi lintas zona waktu - Perbedaan cara pandang budaya
Solusi: Pelatihan dan teknologi komunikasi yang adaptif.
4b. Tugas Manajer dalam Tim Global
Manajer perlu mengatur alur komunikasi, membangun kepercayaan, dan menyelaraskan tujuan bersama agar kerja sama lintas budaya berjalan baik.
4c. Peran Pemimpin Global
Pemimpin harus mampu menghargai keragaman, membangun solidaritas, dan mendorong kolaborasi agar performa tim meningkat.
5a. Makna Berpikir Kritis dalam Pendidikan
Berpikir kritis adalah proses mengkaji dan menilai informasi secara objektif. Lingkungan belajar yang mendukung, seperti diskusi terbuka dan praktik analitis, dapat memfasilitasi pengembangannya.
5b. Hubungan Berpikir Kritis dengan Perkembangan Jiwa
Kemampuan berpikir kritis mencerminkan kematangan jiwa karena menuntut pemahaman mendalam, kreativitas, dan sikap reflektif.
6a. Faktor Sukses Kemitraan Global - Kesamaan strategi
- Komitmen dua arah
- Dukungan budaya organisasi - Keselarasan nilai
- Sistem komunikasi dan koordinasi yang baik.
6b. Strategi Negosiasi Kemitraan Global - Menyusun tujuan jangka panjang
- Membangun kepercayaan awal
- Komunikasi terbuka sejak proses awal kerja sama.
7a. Definisi Konflik Etika dan Institusional - Konflik etika muncul dari perbedaan nilai moral.
- Konflik institusional muncul ketika hukum tidak sejalan dengan keyakinan pribadi.
7b. Ciri Pemimpin Etis 1. Integritas
2. Adil dalam tindakan
3. Bertanggung jawab terhadap masyarakat 4. Berani membela nilai benar.
8a. Budaya dan Perilaku Kerja
Budaya membentuk cara seseorang bekerja, menyampaikan pendapat, dan bersikap terhadap atasan atau rekan kerja.
8b. Pentingnya Manajer yang Adaptif
Manajer perlu fleksibel agar mampu menyesuaikan dengan beragam nilai dan harapan kerja yang berasal dari budaya berbeda.
9a. Manusia Autentik
Merupakan pribadi yang jujur, sadar akan nilai diri sendiri, dan bertindak sesuai dengan prinsip yang diyakininya.
9b. Upaya Meningkatkan Diri
- Internal: refleksi, peningkatan kompetensi - Eksternal: etika kerja, citra profesional
- Media sosial: alat branding personal dan komunikasi identitas diri.
10a. Culture Shock dan Dampaknya
Culture shock adalah perasaan canggung saat masuk budaya baru. Biasanya melalui empat tahap: bulan madu, frustrasi, penyesuaian, dan penerimaan.
10b. Strategi Akulturasi
- Asimilasi: mengadopsi penuh budaya baru - Integrasi: menggabungkan budaya lama dan baru
- Pemisahan: mempertahankan budaya asli dan menghindari interaksi dengan budaya baru.
Kasus Mr. Andrew
a. Mr. Andrew sebaiknya memahami budaya kerja lokal seperti sikap menghormati senioritas, pentingnya kerja tim, dan nilai harmoni. Pelatihan budaya dan pendekatan persuasif akan membantunya beradaptasi.
b. Data penting: regulasi industri, kondisi pasar lokal, struktur biaya, kondisi tenaga kerja, dan tren ekonomi regional.