• Tidak ada hasil yang ditemukan

cupdf.com kepadatan lalat

N/A
N/A
bungapf politala

Academic year: 2023

Membagikan "cupdf.com kepadatan lalat"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEPADATAN KEPADATAN

LALAT

LALAT

(2)

Pendahuluan

Lalat merupakan salah satu insekta Ordo diptera yaitu insekta yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran.

Lalat dapat mengganggu kenyamanan hidup manusia, menyerang dan melukai hospesnya (manusia atau hewan) dan dapat menularkan penyakit.

(3)

Pendahuluan

 Lalat juga merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan seperti:

kolera, typhus, disentri, dan lain lain.

 Pada saat ini dijumpai ± 60.000 – 100.000 spesies lalat, namun tidak semua spesies perlu diawasi, karena beberapa diantaranya tidak berbahaya terhadap kesehatan .

.

(4)

SIKLUS HIDUP LALAT

Lalat adalah insekta yang mengalami metamorfosa sempurna.

Telur larva kepompong dewasa Perkembangan lalat 7 -22 hari, tergantung suhu makanan tersedia. Lalat betina bertelur usia 4-8 hari. Setelah dewasa menghasilkan 75-150 butir sekali bertelur.

(5)

1.Telur

Telur diletakkan pada tempat organik yang lembab (sampah, kotoran binatang,dll) tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.

Telur bewarna putih, menetas setelah 8-30 jam, tergantung suhu sekitar. Semasa hidup lalat bertelur 5-6 kali.

2. Larva

Larva mencari tempat distribusi larva lalat

tergantumg

temperatur dan kelembapan yang disenanginya,

dengan cara

berpindah-pindah tempat, seperti di gundukan sampah dengan suhu 30- 35 ⁰C.

Tubuh larva berubah menjadi jaringan tubuh

dewasa berlangsung 3-9 hari, suhu ±

35⁰C.

Proses pematangan lalat dewasa ± 15 jam, lalu siap untuk kawin. Waktu yang diperlukan 7-22

hari. Umur lalat

dewasa 2-4 minggu.

3. PupaDewasa

(6)

Tata hidup lalat

1. Tempat perindukan : tempat basah, benda organik sperti tinja, sampah basah, kotoran binatang, dll

2. Jarak terbang : tergantung adanya makanan yg

tersedia. rata-rata 6-9 km, kadang 19-20 km dari tempat berbiak

3. Kebiasaan makan : lalat tertarik pd makanan manusia seperti gula, susu dan makanan lainnya. Lalat hanya makan dalam bentuk cairan/ basah. Makanan kering dibasahi oleh ludah nya terlebih dahulu, baru di isap.

Timbunan dari ludah dan feses lalat membentuk titik- titik hitam, ini sangat penting untuk mengenal tempat lalat istirahat.

(7)

Tata hidup lalat

4. Tempat istirahat : siang hari bila lalat tidak makan, lalat istirahat pada lantai, dinding, rumput, dll. Biasanya lalat terbang tidak lebih 4,5 m dari permukaan tanah.

5. Tempat berbiak : tergantung adanya makanan yg tersedia. rata-rata 6-9 km, kadang 19-20 km dari tempat berbiak

6. Lama hidup : lalat hidup umumnya 2-4 minggu. Pada musim dingin mencapai 70 hari.

(8)

Pengukuran Tingkat Kepadatan Lalat

1. Tujuan

Tujuan mengukur kepadatan lalat yaitu untuk mengetahui :

otingkat kepadatan lalat

oSumber-sumber tempat berkembang biaknya lalat.

2. Persiapan pengukuran

Pengukuran tingkat kepadatan lalat menggunakan cara yang mudah, yaitu menggunakan fly grill.

(9)

a. Cara pembuatan fly grill

•Potong kayu, fly grill di buat bilah-bilah

kayu lebar 1-2 cm², panjang 80 cm, sebanyak 16-24 bilah.

•Bilah-bilah tersebut di susun sejajar dengan jarak 1-2 cm pada kerangka kayu yang telah disiapkan.

•Pemasangan bilah sebaiknya menggunakan paku sekrup sehingga dapat di bongkar

pasang saat dipakai.

(10)
(11)

b. Penentuan lokasi pengukuran

Sasaran/lokasi yang akan diukur tingkat kepadatan lalat antara lain :

Pada pemukiman penduduk

Tempat-tempat umum (pasar, terminal, rumah makan/restoran, hotel/losmen,dll)

Lokasi sekitar tempat pembuangan sampah akhir berdekatan dengan pemukiman.

Pengukuran misalnya jarak 10 meter, 20 meter, 50 meter, dst.

(12)

3. Waktu pengukuran

Pengukuran populasi lalat hendaknya

dilakukan setiap kali dilakukan pengendalian lalat (sebelum dan sesudahnya).

4. Peralatan yang digunakan

Fly grill dan counter untuk menghitung lalat 5. Cara pengukuran kepadatan lalat

Pada setiap lokasi dilakukan 10x perhitungan (10 kali 30 detik) dan 5 perhitungan tertinggi di buat rata-ratanya . Di isi ke formulir

pengukuran kepadatan lalat.

(13)

Misalnya formulir pengukuran tingkat kepadatan lalat pada daerah A.

No

Lokasi pengukur

an

Jarak Pengukuran

(m)

Pengukuran 30 detik ke Rata-rata (5 pengukuran

tertinggi)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Pusat 0 14 20 12 7 5 8 9 11 5 12 13,8

2 Utara 5-12 m 8 9 13 13 8 9 8 10 9 9 10,8

3 Timur laut 5-12 m 9 7 11 8 3 2 3 4 6 3 8,2

4 Timur 5-12 m 3 0 1 2 0 2 3 2 1 0 2,4

5 Tenggara 5-12 m 1 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1,8

6 Selatan 5-12 m 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2,2

7 Barat daya 5-12 m 4 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2,6

8 Barat 5-12 m 0 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1,2

9 Barat laut 5-12 m 3 2 2 3 1 1 0 1 1 1 2,2

Rata-rata 5,02

(14)

Angka rata-rata pengukuran kepadatan lalat merupakan petunjuk (indek) populasi lalat dalam suatu lokasi tertentu.

Interpretasi hasil pengukuran pada setiap lokasi atau block grill yaitu :

0-2 : tidak menjadi masalah (rendah)

3-5 : perlu dilakukan pengamanan terhadap

tempat-tempat berbiaknya lalat(tumpukan sampah, kotoran hewan,dll (sedang)

6-20 : populasinya cukup padat (tinggi/padat)

21 keatas : populasinya padat, perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat berbiaknya lalat (sangat tinggi/sangat padat).

(15)

Hasil rata-rata pengukuran pada formulir

tingkat kepadatan lalat daerah A adalah 5,02 (sedang) berarti perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat perkembang biakan lalat (tumpukan sampah, kotoran, dll.)

5. Tindakan pemberantasan lalat

Perbaikan lingkungan untuk mengurangi tempat-tempat potensial sebagai tempat perindukan

Pemberantasan dengan menggunakan racun serangga.

(16)

Penyemprotan insektisida untuk memberantas lalat pada Tempat Pembuangan Akhir sampah (TPA)

Penyemprotan insektisida dapat dilakukan dengan alat : spraycan, Mist blower, dan Foggging Machine.

Tujuan penyemprotan untuk memberikan efek residu yaitu Spraycan dan Mist blower dlm bentuk EC/WP, bahan pelarutnya air.

Tujuan penyemprotan memberikan efek “knock down” terhadap populasi sasaran menggunakan

Fogging machine (swing fog) insektisida dlm bentuk EC, dgn bahan pelarutnya solar.

(17)

Hal yang harus di perhatikan :

Sekeliling daerah penyemprotan, harus diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran

lingkungan oleh insektisida. Misalnya memberitahu penduduk agar makanan/minuman , sumber air

ditutup, binatang peliharaan dijauhkan.

Pada waktu penyemprotan hindarilah kerumunan anak-anak.

Waktu penyemprotan dihentikan, biarkan kabut sampai habis

Setelah operasi selesai, bersihkan tangki larutan, nozzle, cerobong kabut (swingfog dan mist blower)

(18)

Identifikasi jenis-jenis Identifikasi jenis-jenis

Lalat Lalat

Menurut Atlas Vektor

(19)

10/14/2014

6

LALAT

Simulidae

Lalat hitam (Simulium), lalat kerbau

DG: kosmopolitan, Kecil, 2-3 mm, punggung bongkok jelas, Kaki pendek

Mata majemuk jelas & Antena pendek, spt pisau

Venasi sayap tanpa bercak, Probosis

Peranannya : luka gigitan pd mulanya tidak nyeri, sering mengeluarkan darah terus menerus, bengkak, gatal & nyeri beberapa hari.

(20)

DAUR HIDUP

7 3 hari

10/14/2014

Kebiasaan

Berkembang biak dalam sungai dengan aliran cukup deras di pegunungan

Tinggal berdekatan /sepanjang aliran sungai yang detuh

Jarak migrasi 2-3 mil tidak lbh dr 8 mil

Betina mengisap drh pagi hr dan senja di tpt terbuka

Btn isap drh pd pagi dan senja

3-5 hari

13 hari

Ganti kulit 7 x

SIMULIUM

(21)

10/14/2014

Familia Tabanidae

Genus: Tabanus dan Chrysops Aktivitas menggigit:

betina menggigit siang hari Peran:

1. Chrysops dimidiata dan C. silacea vektor filariasis

Yang disebabkan oleh Loa loa TABANUS

2. Chrysops discalis vektor penyakit tularemia 3. Chrysops dan Tabanus vektor penyakit anthrax 4. Tabanus vektor penyakit surra pd. Ternak

yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi

Tabanus dan Chrysops

Horse fly, mangrove fly,

DG: kosmopolit

Tubuh kuat, warna mengkilat, antena langsing, mata berwarna terang

Abdomen kuning dengan garis-garis gelap

Sayap terang dengan satu pita gelap sepanjang pinggir anterior dan pita melintang yang lebar

Betina mengisap darah, memp. epifaring jarum, mandibula seperti pisau dan maxilla yang bergerigi

8

(22)

10/14/2014

Kebiasaan

Loa loa (arrow)

Ditemukan dalam hutan yang teduh dan sabana

Membuat beberapa tusukan seb isap drh, iritasi berat, pembengkakan bbrp hari

Mengisap darah di pagi hari dan sore hari

Telur diletakkan dalam kelompok, menempel pada tanaman air, rumput atau batu karang

DEWASA

ISAP DRH SIANG

LARVA

Pergantian kulit 6x dlm lupur dan air

DAUR HIDUP ± SLM 4 BLN

PUPA

Telur diletakkan Dalam kelompok Ps tanaman air Dan rumput

(23)

10/14/2014

Familia Muscidae

Genus: Stomoxys dan Glossina

Aktivitas menggigit: jantan dan betina mengisap darah

Peran:

1.Stomoxys calcitrans vektor mekanik polio myelitis, anthrax dan tetanus 2. Glossina palpalis vektor penyakit tidur yang disebabkan oleh

Trypanosoma ghambiense

3. Glossina morsitans vektor penyakit tidur yang disebabkan oleh

Trypanosoma rhodesiense

Telur pth susu spt pisang diletakkan pd tumbuhan yang membusuk

Dlm kelompok 30-50 btr

1-3 hari

LARVA Putih susu

Tembus

Stomoxys calsitrans

DEWASA Jantan, betina

Isap drh siang

hari 5 hari

PUPA

1-3 minggu Cahaya

DAUR HIDUP STOMOXYS 4 MINGGU

10

(24)

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

` BADAN BERTINDAK IMUNISASI COVID-19 COVID-19 IMMUNISATION TASK FORCE CITF SUMBANGAN SATU JUTA BEKALAN VAKSIN ASTRAZENECA DARIPADA KERAJAAN JEPUN PERHEBAT PROGRAM IMUNISASI NEGARA