• Tidak ada hasil yang ditemukan

CYBER ETHICS ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET

N/A
N/A
Masbianto Subianto

Academic year: 2024

Membagikan "CYBER ETHICS ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET "

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

CYBER ETHICS

ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET

(2)

Suatu jaringan yang menghubungkan computer diseluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling

mengakses dan dapat berkomunikasi secara langsung.

Internet

(3)

Mengapa era ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi berbagai aspek kehidupan?

Biaya murah dan bahan gratis

Kemudahan akses informasi dan

melakukan transaksi Kemudahan

membangun relasi dengan

pelanggan

Materi dapat di up-date dengan

mudah

Pengguna internet telah merambah ke segala penjuru

Alasan

(4)

Suatu ekosistem bioelektronik di semua tempat yang memiliki telepon, kabel coaxial, fiber optic atau elektomagnetik waves.

Merupakan refleksi dari bentuk

komunikasi virtual

.

Dunia Maya

Beroperasi secara virtual / maya

Orang-orang yang hidup dalam dunia maya tersebut dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya

KA

RAK Dunia cyber selalu berubah dengan cepat

TER Dunia maya tidak mengenal batas-batas territorial

IS

TIK Informasi di dalamnya bersifat public

(5)

Dunia Maya

Pengamanan di dunia virtual dapat menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan sistem kita. Namun pengamanan secara teknis ini sifatnya hanya mempersulit orang yang jahat. Kunci dapat dirusak, enkripsi dapat

dipecahkan. Keamanan secara teknis harus disertai dengan social pressure.

Aturan lain sopan santun dan etika berbicara (menulis), meskipun kadang-kadang disertai dengan implementasi yang berbeda yang harus didefinisikan besama adalah hal keamanan.

Aturan

(6)

Pentingnya etika dalam dunia maya

Bahwa pengguna internet berasal dari

berbagai negara yang mungkin memiliki budaya,

bahasa dan adat istiadat yang berbeda- beda.

Pengguna internet merupakan orang-

orang yang hidup dalam dunia anonymouse,yang tidak mengharuskan

pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.

Berbagai macam fasilitas yang diberikan

dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis seperti misalnya ada

juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya

dilakukan.

Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat

dan memungkinkan masuknya “penghuni”

baru didunia maya tersebut.

Alasan

(7)

Etika dalam berkomunikasi menggunakan internet

One to One Communication

kondisi dimana komunikasi terjadi antarindividu “face to face” dalam sebuah dialog.

Contoh: Private chat di WA, Telegram, Line, dll

One to Many Communication

satu orang bisa berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus

Contoh: Group WA, group Telegram, group FB, mailing list, net news, dll

Information Services

Contoh: Gropher,

Wais, Word Wide Web (WWW), Multi- User Dimensions (MUDs), Multi-User Dimensions which are object

Oriented (MOOs), dll Netiket

(8)

Jika melanggar etika atau norma-norma yang berlaku

Sanksi

(9)

Catatan

(10)

Hal-hal yang dimungkinkan oleh Dunia Maya

Cyberspace menciptakan kebahagian hidup bukan lewat

benda-benda materitetapi

lewat benda-benda virtual.

Cyberspace menghancurkan aeocode, dan menciptakan semacam gaya hidup artifisialdan egalitananyang

tidak dikungkung oleh kepemilikan ruang, benda materi, sebab apa yang

disebut place, ruang dangaya hidupdi dalam dunia materi tidak lagi

bermakna di dalam cyberspace.

Potensi

(11)

CYBER CRIME

MODUS, PENYEBAB DAN

PENANGGULANGANNYA

(12)

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan

Jenis kejahatan “konvensional” :

▪ Kerah biru (blue collar crime)

▪ Pencurian, penipuan, pembunuhan

▪ Kerah putih (white collar crime)

▪ Kejahatan korporasi, birokrat, malpraktek dll

(13)

Pengertian Cybercrime

Cybercrime merupakan bentuk - bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet.

Dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis

pada kecanggihan teknologi computer dan telekomunikasi.

(14)

Karakteristik Unik dari Cybercrime : Ruang lingkup kejahatan

Sifat kejahatan Pelaku kejahatan Modus kejahatan

Jenis kerugian yang ditimbulkan

(15)

Jenis Cybercrime

Berdasarkan Jenis Aktivitasnya 1. Unauthorized Access.

Terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu system jaringan computer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik system jaringan computer yang dimasukinya.

Probing dan Port Scanning merupakan contoh dari kejahatan ini.

Aktivitas “Port scanning” atau “probing” dilakukan untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target.

(16)

2. Illegal Contents

Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hokum atau mengganggu ketertiban umum.

3. Penyebaran Virus Secara Sengaja

Penyebaran virus umumnya dilakukan dengan menggunakan email.

Seringkali orang yang system emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.

Contoh kasus : Virus Mellisa, I Love You, dan Sircam.

(17)

4. Data Forgery

Kejahatan jenis ini bertujuan untuk memalsukan data pada dokumen- dokumen penting yang ada di Internet.

5. Cyber Espionage, Sabotage and Extortion

Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk

melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain dengan memasuki system jaringan computer pihak sasaran.

Selanjutnya, sabotage and extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program computer atau system jaringan computer yang terhubung dengan internet.

(18)

6. Cyberstalking

atau melecehkan Dilakukan untuk mengganggu

seseorang dengan memanfaatkan

misalnya menggunakan e-mail dan

computer, dilakukan berulang-ulang.

Kejahatan tersebut menyerupai terror yang ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet.

7. Carding

Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu

kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi

perdagangan di internet.

(19)

8. Hacking dan Cracking

Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang mempunyai minat besar untuk mempelajari system computer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya.

Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk memiliki kemampuan penguasaan system di atas rata-rata pengguna. Jadi, hacker memiliki konotasi yang netral.

Aktivitas cracking di internet memiliki lingkungan yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran.

(20)

9. Cybersquatting and Typosquatting

Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.

Typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain yang mirip dengan nama domain orang lain.

10. Hijacking

Merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat lunak)

11. Cyber Terorism

Suatu tindakan xybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.

(21)

Berdasarkan Motif Kegiatannya

1. Sebagai tindakan murni kriminal

Kejahatan yang murni merupakan tindak criminal yang dilakukan karena motif kriminalitas.

Kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan.

Contoh kejahatan semacam ini adalah Carding.

2. Cybercrime sebagai kejahatan “abu-abu”

Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam “wilayah abu- abu” cukup sulit menentukan apakah itu merupakan tindakan criminal atau bukan, mengingat motif kegiatannya terkadang bukan untuk berbuat kejahatan.

Contohnya adalah probing atau portscanning.

(22)

Berdasarkan Sasaran Kejahatannya

1. Menyerang Individu (Against Person)

Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau criteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut.

Beberapa contoh kejahatan ini antara lain : Pornografi, Cyberstalking, Cyber Tresspass 2. Menyerang Hak Milik (Against Property)

Cybercrime yang dilakukan untuk mengganggu atau menyeranghak milik orang lain.

Contoh: carding, cybersquatting, typosquatting, hijacking, data forgery 3. Menyerang Pemerintah (Against Government)

Cybercrime Against Government dilakukan dengan tujuan khusus penyerangan terhadap pemerintah

(23)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Cyber Crime

1. Faktor Politik 2. Faktor Ekonomi

3. Faktor Sosial Budaya

Ada beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya:

a. Kemajuan Teknologi Informasi b. Sumber Daya Manusia

c. Komunitas Baru

(24)

Dampak Cybercrime Terhadap Keamanan Negara Kurangnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia Berpotensi menghancurkan negara

Dampak Cybercrime Terhadap Keamanan Dalam Negri

Kerawanan social dan politik yang ditimbulkan dari Cybercrime antara lain isu-isu yang meresahkan, memanipulasi simbol-simbol kenegaraan, dan partai politik dengan tujuan untuk mengacaukan keadaan agar tercipta suasana yang tidak kondusif.

Munculnya pengaruh negative dari maraknya situs-situs porno yang dapat diakses bebas tanpa batas yang dapat merusak moral bangsa.

(25)

Penanggulangan Cybercrime

Mengama nkan system

Penanggul angan Global Perlunya

Cyberlaw

(26)

Menuju UU Cyber Republik Indonesia

Strategi Penanggulangan Cyber Crime : 1. Strategi Jangka Pendek

a. Penegakan hokum pidana

b. Mengoptimalkan UU khusus lainnya c. Rekruitment aparat penegak hokum 2. Strategi Jangka Menengah

a. Cyber police

b. Kerjasama internasional 3. Strategi Jangka Panjang

a. Membuat UU cyber crime b. Membuat perjanjian bilateral

(27)

Ruang lingkup kejahatan

▪ Bersifat global.

▪ Cybercrime seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi batas negara sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang

berlaku terhadap pelaku.

▪ Karakteristik internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa

identitas (anonymous) memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas

jahat yang tak tersentuh hukum.

(28)

Sifat kejahatan

▪ Bersifat non-violence.

▪ Tidak menimbulkan kekacauan yang mudah terlihat

(29)

Pelaku kejahatan

▪ Bersifat lebih universal.

▪ Kejahatan dilakukan oleh orang-orang yang menguasai penggunaan

internet beserta aplikasinya.

(30)

Modus kejahatan

Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi informasi dalam

modus operandi, sehingga sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak

menguasai pengetahuan tentang komputer, teknik pemrograman dan

seluk beluk dunia cyber.

(31)

Jenis kerugian yang ditimbulkan

▪ Dapat bersifat material maupun non-material .

▪ Waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat bahkan

kerahasiaan informasi.

(32)

Blue Colar Crime

Blue collar crime atau kejahatan kerah biru adalah tindak kejahatan atau

pelanggaran hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari kalangan kelas sosial

bawah. Pelanggaran hukum atau penyimpangan sosial ini tidak memiliki klasifikasi hukum secara resmi sehingga dalam sosiologi kriminalitas dianggap sebagai

kelompok kejahatan umum. Kejahatan kerah biru identik dengan kekerasan dan pelanggaran hukum skala kecil lainnya. Misalnya pencopetan, pembegalan,

perampokan, pencurian, dan lain-lain.

(33)

1. Kejahatan terorganisasi (organized crime)

Organized crime merupakan bentuk kejahatan yang dilakukan secara berkelompok dan memiliki hubungan yang

berkesinambungan untuk mendapatkan kekuasaan atau uang dengan cara menghindari hukum. Contohnya antara lain penjualan barang curian, korupsi berkelompok, penyediaan jasa prostitusi ilegal, dan lain sebagainya.

2. Kejahatan terorganisasi transnasional (transnational organized crime)

Bentuk kejahatan ini merupakan tindak pelanggaran hukum yang dilakukan oleh organisasi-organisasi kejahatan berskala global dan memiliki jaringan yang melalui batas-batas negara. Misalnya adalah human trafficking, perdagangan senjata, dan lain-lain.

3. Kejahatan kerah putih (white collar crime)

White collar crime adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki status sosial yang tinggi. Biasanya orang-orang tersebut memiliki kedudukan, orang terpandang, dan orang yang memiliki kekuasaan. Kejahatan yang

dilakukan juga biasanya yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. Contoh kejahatan yang dilakukan kerah putih antara lain korupsi, kolusi, dan nepotisme.

4. Kejahatan perusahaan (corporate crime)

Kejahatan in merupakan tindakan melanggar hukum yang dilakukan atas nama organisasi formal atau perusahaan untuk menaikkan keuntungan dan menekan kerugian dengan cara ilegal. Misalnya perusahaan menipu konsumen, membuang limbah beracun ke sungai, mal-administrasi bisnis, pengabaian AMDAL, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait