CYBER ETHICS
ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET
Suatu jaringan yang menghubungkan computer diseluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling
mengakses dan dapat berkomunikasi secara langsung.
Internet
Mengapa era ini memberikan dampak yang cukup signifikan bagi berbagai aspek kehidupan?
Biaya murah dan bahan gratis
Kemudahan akses informasi dan
melakukan transaksi Kemudahan
membangun relasi dengan
pelanggan
Materi dapat di up-date dengan
mudah
Pengguna internet telah merambah ke segala penjuru
Alasan
Suatu ekosistem bioelektronik di semua tempat yang memiliki telepon, kabel coaxial, fiber optic atau elektomagnetik waves.
Merupakan refleksi dari bentuk
komunikasi virtual
.Dunia Maya
Beroperasi secara virtual / maya
Orang-orang yang hidup dalam dunia maya tersebut dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya
KA
RAK Dunia cyber selalu berubah dengan cepat
TER Dunia maya tidak mengenal batas-batas territorial
IS
TIK Informasi di dalamnya bersifat public
Dunia Maya
Pengamanan di dunia virtual dapat menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan sistem kita. Namun pengamanan secara teknis ini sifatnya hanya mempersulit orang yang jahat. Kunci dapat dirusak, enkripsi dapat
dipecahkan. Keamanan secara teknis harus disertai dengan social pressure.
Aturan lain sopan santun dan etika berbicara (menulis), meskipun kadang-kadang disertai dengan implementasi yang berbeda yang harus didefinisikan besama adalah hal keamanan.
Aturan
Pentingnya etika dalam dunia maya
Bahwa pengguna internet berasal dari
berbagai negara yang mungkin memiliki budaya,
bahasa dan adat istiadat yang berbeda- beda.
Pengguna internet merupakan orang-
orang yang hidup dalam dunia anonymouse,yang tidak mengharuskan
pernyataan identitas asli dalam berinteraksi.
Berbagai macam fasilitas yang diberikan
dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis seperti misalnya ada
juga penghuni yang suka iseng dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya
dilakukan.
Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat
dan memungkinkan masuknya “penghuni”
baru didunia maya tersebut.
Alasan
Etika dalam berkomunikasi menggunakan internet
One to One Communication
• kondisi dimana komunikasi terjadi antarindividu “face to face” dalam sebuah dialog.
• Contoh: Private chat di WA, Telegram, Line, dll
One to Many Communication
• satu orang bisa berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus
• Contoh: Group WA, group Telegram, group FB, mailing list, net news, dll
Information Services
• Contoh: Gropher,
Wais, Word Wide Web (WWW), Multi- User Dimensions (MUDs), Multi-User Dimensions which are object
Oriented (MOOs), dll Netiket
Jika melanggar etika atau norma-norma yang berlaku
Sanksi
Catatan
Hal-hal yang dimungkinkan oleh Dunia Maya
Cyberspace menciptakan kebahagian hidup bukan lewat
‘benda-benda materi’tetapi
lewat ‘benda-benda virtual’.
Cyberspace menghancurkan aeocode, dan menciptakan semacam ‘gaya hidup artifisial’ dan ‘egalitanan’yang
tidak dikungkung oleh kepemilikan ruang, benda materi, sebab apa yang
disebut ‘place’, ‘ruang dan‘gaya hidup’ di dalam dunia materi tidak lagi
bermakna di dalam cyberspace.
Potensi
CYBER CRIME
MODUS, PENYEBAB DAN
PENANGGULANGANNYA
Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan
Jenis kejahatan “konvensional” :
▪ Kerah biru (blue collar crime)
▪ Pencurian, penipuan, pembunuhan
▪ Kerah putih (white collar crime)
▪ Kejahatan korporasi, birokrat, malpraktek dll
Pengertian Cybercrime
Cybercrime merupakan bentuk - bentuk kejahatan yang ditimbulkan karena pemanfaatan teknologi internet.
Dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis
pada kecanggihan teknologi computer dan telekomunikasi.
Karakteristik Unik dari Cybercrime : Ruang lingkup kejahatan
Sifat kejahatan Pelaku kejahatan Modus kejahatan
Jenis kerugian yang ditimbulkan
Jenis Cybercrime
Berdasarkan Jenis Aktivitasnya 1. Unauthorized Access.
Terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu system jaringan computer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik system jaringan computer yang dimasukinya.
Probing dan Port Scanning merupakan contoh dari kejahatan ini.
Aktivitas “Port scanning” atau “probing” dilakukan untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target.
2. Illegal Contents
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hokum atau mengganggu ketertiban umum.
3. Penyebaran Virus Secara Sengaja
Penyebaran virus umumnya dilakukan dengan menggunakan email.
Seringkali orang yang system emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
Contoh kasus : Virus Mellisa, I Love You, dan Sircam.
4. Data Forgery
Kejahatan jenis ini bertujuan untuk memalsukan data pada dokumen- dokumen penting yang ada di Internet.
5. Cyber Espionage, Sabotage and Extortion
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk
melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain dengan memasuki system jaringan computer pihak sasaran.
Selanjutnya, sabotage and extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program computer atau system jaringan computer yang terhubung dengan internet.
6. Cyberstalking
atau melecehkan Dilakukan untuk mengganggu
seseorang dengan memanfaatkan
misalnya menggunakan e-mail dan
computer, dilakukan berulang-ulang.
Kejahatan tersebut menyerupai terror yang ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet.
7. Carding
Merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu
kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi
perdagangan di internet.
8. Hacking dan Cracking
Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang mempunyai minat besar untuk mempelajari system computer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya.
Besarnya minat yang dimiliki seorang hacker dapat mendorongnya untuk memiliki kemampuan penguasaan system di atas rata-rata pengguna. Jadi, hacker memiliki konotasi yang netral.
Aktivitas cracking di internet memiliki lingkungan yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran.
9. Cybersquatting and Typosquatting
Merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal.
Typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain yang mirip dengan nama domain orang lain.
10. Hijacking
Merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat lunak)
11. Cyber Terorism
Suatu tindakan xybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer.
Berdasarkan Motif Kegiatannya
1. Sebagai tindakan murni kriminal
Kejahatan yang murni merupakan tindak criminal yang dilakukan karena motif kriminalitas.
Kejahatan jenis ini biasanya menggunakan internet hanya sebagai sarana kejahatan.
Contoh kejahatan semacam ini adalah Carding.
2. Cybercrime sebagai kejahatan “abu-abu”
Pada jenis kejahatan di internet yang masuk dalam “wilayah abu- abu” cukup sulit menentukan apakah itu merupakan tindakan criminal atau bukan, mengingat motif kegiatannya terkadang bukan untuk berbuat kejahatan.
Contohnya adalah probing atau portscanning.
Berdasarkan Sasaran Kejahatannya
1. Menyerang Individu (Against Person)
Jenis kejahatan ini, sasaran serangannya ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau criteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut.
Beberapa contoh kejahatan ini antara lain : Pornografi, Cyberstalking, Cyber Tresspass 2. Menyerang Hak Milik (Against Property)
Cybercrime yang dilakukan untuk mengganggu atau menyeranghak milik orang lain.
Contoh: carding, cybersquatting, typosquatting, hijacking, data forgery 3. Menyerang Pemerintah (Against Government)
Cybercrime Against Government dilakukan dengan tujuan khusus penyerangan terhadap pemerintah
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Cyber Crime
1. Faktor Politik 2. Faktor Ekonomi
3. Faktor Sosial Budaya
Ada beberapa aspek untuk Faktor Sosial Budaya:
a. Kemajuan Teknologi Informasi b. Sumber Daya Manusia
c. Komunitas Baru
Dampak Cybercrime Terhadap Keamanan Negara Kurangnya kepercayaan dunia terhadap Indonesia Berpotensi menghancurkan negara
Dampak Cybercrime Terhadap Keamanan Dalam Negri
Kerawanan social dan politik yang ditimbulkan dari Cybercrime antara lain isu-isu yang meresahkan, memanipulasi simbol-simbol kenegaraan, dan partai politik dengan tujuan untuk mengacaukan keadaan agar tercipta suasana yang tidak kondusif.
Munculnya pengaruh negative dari maraknya situs-situs porno yang dapat diakses bebas tanpa batas yang dapat merusak moral bangsa.
Penanggulangan Cybercrime
Mengama nkan system
Penanggul angan Global Perlunya
Cyberlaw
Menuju UU Cyber Republik Indonesia
Strategi Penanggulangan Cyber Crime : 1. Strategi Jangka Pendek
a. Penegakan hokum pidana
b. Mengoptimalkan UU khusus lainnya c. Rekruitment aparat penegak hokum 2. Strategi Jangka Menengah
a. Cyber police
b. Kerjasama internasional 3. Strategi Jangka Panjang
a. Membuat UU cyber crime b. Membuat perjanjian bilateral
Ruang lingkup kejahatan
▪ Bersifat global.
▪ Cybercrime seringkali dilakukan secara transnasional, melintasi batas negara sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang
berlaku terhadap pelaku.
▪ Karakteristik internet di mana orang dapat berlalu-lalang tanpa
identitas (anonymous) memungkinkan terjadinya berbagai aktivitas
jahat yang tak tersentuh hukum.
Sifat kejahatan
▪ Bersifat non-violence.
▪ Tidak menimbulkan kekacauan yang mudah terlihat
Pelaku kejahatan
▪ Bersifat lebih universal.
▪ Kejahatan dilakukan oleh orang-orang yang menguasai penggunaan
internet beserta aplikasinya.
Modus kejahatan
Keunikan kejahatan ini adalah penggunaan teknologi informasi dalam
modus operandi, sehingga sulit dimengerti oleh orang-orang yang tidak
menguasai pengetahuan tentang komputer, teknik pemrograman dan
seluk beluk dunia cyber.
Jenis kerugian yang ditimbulkan
▪ Dapat bersifat material maupun non-material .
▪ Waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat bahkan
kerahasiaan informasi.
Blue Colar Crime
Blue collar crime atau kejahatan kerah biru adalah tindak kejahatan atau
pelanggaran hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari kalangan kelas sosial
bawah. Pelanggaran hukum atau penyimpangan sosial ini tidak memiliki klasifikasi hukum secara resmi sehingga dalam sosiologi kriminalitas dianggap sebagai
kelompok kejahatan umum. Kejahatan kerah biru identik dengan kekerasan dan pelanggaran hukum skala kecil lainnya. Misalnya pencopetan, pembegalan,
perampokan, pencurian, dan lain-lain.
1. Kejahatan terorganisasi (organized crime)
Organized crime merupakan bentuk kejahatan yang dilakukan secara berkelompok dan memiliki hubungan yang
berkesinambungan untuk mendapatkan kekuasaan atau uang dengan cara menghindari hukum. Contohnya antara lain penjualan barang curian, korupsi berkelompok, penyediaan jasa prostitusi ilegal, dan lain sebagainya.
2. Kejahatan terorganisasi transnasional (transnational organized crime)
Bentuk kejahatan ini merupakan tindak pelanggaran hukum yang dilakukan oleh organisasi-organisasi kejahatan berskala global dan memiliki jaringan yang melalui batas-batas negara. Misalnya adalah human trafficking, perdagangan senjata, dan lain-lain.
3. Kejahatan kerah putih (white collar crime)
White collar crime adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki status sosial yang tinggi. Biasanya orang-orang tersebut memiliki kedudukan, orang terpandang, dan orang yang memiliki kekuasaan. Kejahatan yang
dilakukan juga biasanya yang berhubungan dengan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan. Contoh kejahatan yang dilakukan kerah putih antara lain korupsi, kolusi, dan nepotisme.
4. Kejahatan perusahaan (corporate crime)
Kejahatan in merupakan tindakan melanggar hukum yang dilakukan atas nama organisasi formal atau perusahaan untuk menaikkan keuntungan dan menekan kerugian dengan cara ilegal. Misalnya perusahaan menipu konsumen, membuang limbah beracun ke sungai, mal-administrasi bisnis, pengabaian AMDAL, dan lain-lain.