• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR ISI "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah singkat perusahaan/ industri

Bengkalis Dockindo Perkasa merupakan perusahaan industri perkapalan yang bergerak di bidang kemaritiman yang kegiatannya meliputi pembangunan kapal baru, perawatan kapal dan perbaikan kapal. Bengkalis-Riau. Perusahaan ini memiliki lapangan seluas 90.000 m² untuk dry dock untuk melayani perbaikan dan pembangunan kapal baru berkapasitas 10.000 ton / 8.000 GRT.

Latar belakang

3 Lingkungan Usaha dan atau kegiatan PT.Bengkalis Dockindo Perkasa bergerak di bidang industri galangan kapal dengan skala < 50.000 DWT Merujuk pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan /atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal; kegiatan PT.Bengkalis Dockindo Perkasa tidak termasuk dalam kriteria amdal wajib.Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2010, PT.Bengkalis Dockindo Perkasa wajib memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut UKL-UPL Penyusunan UKL-UPL PT Bengkalis Dockindo Perkasa mengacu dan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012. Berdasarkan UKL-UPL UPL, akan jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam upaya mitigasi dampak lingkungan akibat pelaksanaan kegiatan PT.Bengkalis Dockindo Perkasa.

Visi dan Misi PT. Bengkalis Dockindo Perkasa

Struktur organisasi PT. Bengkalis Dockindo Perkasa

Mengawasi pelaksanaan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Menentukan kebijakan perusahaan dengan menetapkan rencana dan tujuan bisnis baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Ruang Lingkup Perusahaan

Fasilitas Office dan Sarana lain

9 a) Pada gambar 1.3 merupakan ruang pertemuan, yang berfungsi sebagai tempat pertemuan pihak galangan kapal dengan pemilik kapal dan tempat penulis melakukan pembekalan evaluasi kegiatan selama pelaksanaan kerja praktek oleh pengawas kerja praktek.

Gambar 1.3 Bagian depan ofice dan ruangan meeting
Gambar 1.3 Bagian depan ofice dan ruangan meeting

DESKRIPSI KEGIATAN KERJA PRAKTEK

Spesifikasi Kegiatan yang Diharapkan

Kegiatan pertama yang dilakukan oleh pegawai bagian produksi adalah : pemeriksaan sebelum melaksanakan pekerjaan yang masih dilakukan di kantor, meliputi : Peninjauan, pencatatan, pengecekan, pengukuran, pelacakan, investigasi, pendataan, kegiatan selanjutnya adalah pengawasan kegiatan penyesuaian atau proses pembongkaran oleh kontraktor terhadap bagian atau peralatan yang rusak, setelah dilakukan kegiatan pembongkaran, adalah melakukan pengawasan terhadap proses kegiatan penyesuaian. 15 dilakukan oleh kontraktor. Setelah fitting selesai, akan dilakukan repositioning atau penggantian material jika sudah berada di lambung kapal. Jika pelapisan ulang selesai, inspeksi las akan dilakukan menggunakan penandaan oleh karyawan PIC atau Quality Control.

Gambar 2.1 Diagram Alir pekerjaan departemen production
Gambar 2.1 Diagram Alir pekerjaan departemen production

Deskripsi Kegiatan Kerja Praktek di PT. Bengkalis Dockindo Perkasa

Pada gambar 2.35 yang terlampir di bawah ini, hari ini penulis hanya melakukan kerja praktek sampai pukul 12:00 karena sudah sesuai PT. Pada gambar 2.36 yang terlampir di bawah ini, saat ini penulis sedang mengikuti review kelengkapan peralatan konstruksi kapal tunda yang baru. Pada gambar 2.38 yang terlampir di bawah ini, hari ini penulis turun ke lapangan untuk ikut serta dalam pemasangan main hole tutu di belakang kapal tunda KK 19 bersama dengan saudara Hidayatullah sebagai staf kerja di departemen PIC.

Pada gambar 2.39 yang terlampir di bawah ini, hari ini penulis ikut serta dalam pemeriksaan kerusakan tongkang BG FPS 06A termasuk rel (pagar) dan tanjakan tongkang yang akan dibuat laporan kegiatannya nanti. Pada gambar 2.42 yang terlampir di bawah ini, penulis masih mengikuti rangkaian kegiatan kerja praktek bersama Abg Hidayatullah selaku Staff Kerja Quality Control Penulis mengikuti kegiatan berikut ini. 51 Pada Gambar 2.11 yang terlampir dibawah ini, hari ini penulis mengikuti kegiatan kerja praktek di bagian Quality Control dan PIC bersama Abg Hidayatullah Kegiatan di bagian Quality Control hari ini adalah sebagai berikut.

Pada Gambar 2.45 terlampir dibawah ini, penulis masih mengikuti kegiatan di bagian quality control bersama saudara Hidayatullah, namun hari ini penulis lebih banyak mengikuti kegiatan sebagai berikut.

Gambar 2.3 Pengamatan bongkar propeller  Sumber: PT. Bengkalis Dockindo Perkasa
Gambar 2.3 Pengamatan bongkar propeller Sumber: PT. Bengkalis Dockindo Perkasa

Target yang diharapkan

Perangkat keras/lunak yang digunakan

Data yang digunakan

Dokumen/ File yang dihasilkan

Kendala-kendala yang dihadapi selama menyelesaikan tugas tersebut

58 Kendala yang dihadapi penulis dalam menyelesaikan tugas: 2.7.1 Kurangnya pemahaman tentang istilah-istilah bagian kapal pada industri galangan kapal.

Hal-hal yang dianggap perlu

Tugboat Satia Samudera 07, merupakan kapal milik PT Sinar Haluan Samudera yang berbendera Indonesia dan beroperasi di perairan Indonesia, seperti terlihat pada Gambar 3.1 yang penulis lampirkan. Kapal ini memiliki klasifikasi Badan Klasifikasi Indonesia (BKI). Data utama kapal Satia Samudera 07 adalah : Panjang 25,71 M, Lebar 8,00 dalam konstruksi 3,75 M dan panjang LOA 28,35 M Kapal ini merupakan Steel Tug atau Baja tarikan.

TINJAUAN KHUSUS REPAIR & SERVICE PROPELLER KAPAL

Spesifikasi Tugboat Satia Samudera 07

Baling-baling menggunakan air dengan memutar dua atau lebih bilah baling-baling dari poros utama, yaitu poros baling-baling. Bilah baling-baling terbuat dari timah atau kuningan dengan ukuran dan bentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing kapal. 61 Perbaikan baling-baling adalah kegiatan yang meliputi pemeriksaan dan perbaikan suatu bagian. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan tim agar proses perbaikan atau perawatan baling-baling tidak memakan waktu lama. Perbaikan baling-baling dapat dilakukan di atas air atau di bengkel sesuai keinginan pemilik.

Sebelum melakukan prosedur perbaikan pada baling-baling, sebaiknya dilakukan kegiatan inspeksi untuk mendeteksi kerusakan pada baling-baling. Perbaikan baling-baling dilakukan di PT. Dockindo Perkasa Bengkalis hanya fokus pada perbaikan baling-baling agar dapat digunakan kembali saat berlayar, seperti perawatan baling-baling, perbaikan baling-baling yang terkena kavitasi dan perbaikan baling-baling yang rusak. Kapal tunda Satia Samudra 07 mengalami kerusakan seperti sayap baling-baling patah dan bagian baling-baling retak akibat benturan dan usia baling-baling yang sudah tua, sehingga perlu dilakukan perbaikan seperti pada Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.1 Kapal tugboat SATIA SAMUDERA 07
Gambar 3.1 Kapal tugboat SATIA SAMUDERA 07

Proses Repair/ perbaikan Propeller Tugboat Satia Samudera 07

Pada Gambar 3.3 proses bongkar pada baling-baling adalah proses membuka baling-baling dari kapal yang diketahui oleh pemilik dan diawasi oleh galangan kapal. Langkah terakhir adalah knocking atau jacking (menekan daerah deformasi (bengkok) pada baling-baling baling-baling yang bengkok akibat benturan. Pada proses build-up ini dilakukan proses penambahan daging atau penambahan bahan tembaga baling-baling yang cacat seperti pada Gambar 3.5 di bawah Proses ini menggunakan metode kerja ganda yang adil dengan suhu 900 °C.

Proses ini merupakan proses pembersihan atau perataan bilah ulir yang dilengkapi dengan proses pemahatan dan pembentukan.Pada Gambar 3.6 dibawah ini, tahapan ini biasanya akan memakan waktu lama karena proses ini menggunakan alat gerinda. Baling-baling baling-baling harus dipoles dengan hati-hati agar bagian-bagian baling-baling yang ditambahkan bahan kawat tembaga dari las baling-baling tidak banyak terkikis. Selanjutnya tahap Balancing pada Gambar 3.7 adalah proses penyeimbangan bobot masing-masing bilah baling-baling dengan menggunakan posisi penyeimbang untuk mendapatkan bobot yang sesuai untuk masing-masing bilah baling-baling.

Jika beberapa bilah baling-baling mengalami beban yang tidak seimbang dengan salah satu bilah baling-baling lebih dominan ke bawah pada satu daun, pemotongan dan penambahan daging (Building) akan dilakukan pada ujung bilah baling-baling yang tidak seimbang. 66 ukuran pada kegiatan build-up dan kegiatan brushing/polishing sehingga diperoleh baling-baling baling-baling dengan putaran yang seimbang. Selanjutnya tahap final atau finishing yaitu pemasangan yang dilakukan oleh kontraktor penanggung jawab perbaikan kapal Pada Gambar 3.8 setelah pemasangan baling-baling akan dilakukan pengujian di laut dengan sea trial.

Gambar 3.3 Proses pembongkaran Propeller
Gambar 3.3 Proses pembongkaran Propeller

Jenis dan Tipe Propeller di PT. Bengkalis Dockindo Perkasa

Bilah kipas Z-Peller diliputi oleh muncung yang berfungsi untuk memfokuskan aliran air dan melindungi kipas daripada objek asing, seperti yang ditunjukkan dalam Rajah 3.10 di bawah.

Jenis kerusakan propeller beserta langkah perbaikan yang ada di PT. Bengkalis

Z-Peller adalah salah satu jenis sistem propulsi dengan baling-baling cycloidal karena memiliki poros vertikal pada sistem propulsi atau biasa disebut dengan propeler yang dapat berputar 360°. Bilah Z-Peller ditutupi dengan nosel yang memusatkan aliran air dan melindungi baling-baling dari benda asing seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.10.68 di bawah ini akan menyebabkan baling-baling kuningan berkarat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.11 di bawah ini. Jenis perbaikan ini menggunakan proses sebagai berikut: a) membersihkan baling-baling baling-baling, .. b) kemudian menambahkan bahan berdasarkan bahan baling-baling dengan cara mengelas pada beberapa bagian baling-baling yang terkikis. Biasanya kavitasi ini akan menyebabkan bagian baling-baling baling-baling membentuk gelembung-gelembung seperti selongsong yang menempel.

Penyebab kerusakan retakan yang muncul pada daun gambar 3.13 biasanya disebabkan oleh faktor umur baling-baling yang telah di produksi, dan juga dipengaruhi oleh korosi dari kandungan garam air laut khususnya jalur pelayaran kapal ini. cukup jauh. Penyebab kerusakan seperti Bengkoknya Baling-Baling yang ditunjukkan pada Gambar 3-14 biasanya juga terjadi akibat benturan batu dan benturan kapal yang terjadi pada saat kapal sedang bergerak atau saat sedang berlabuh di pelabuhan.

Gambar 3.11 Pengikisan daun propeller
Gambar 3.11 Pengikisan daun propeller

Material & Alat

72 Pada gambar di bawah, bahan fairing ditambahkan daging baling-baling (Build-up). Gambar di bawah menunjukkan bahan yang berfungsi sebagai penanda pada kuningan atau besi sebelum dilakukan proses perbaikan. Gambar dibawah menunjukkan alat yang berfungsi untuk melindungi mata dan wajah selama proses pengelasan.

Gambar dibawah adalah alat yang berfungsi untuk melindungi tangan dari panas pada saat mengelas. Gambar dibawah adalah alat yang berfungsi sebagai mata saat proses perbaikan dilakukan dengan alat grenda. Gambar dibawah adalah alat yang berfungsi sebagai alat penyeimbang baling-baling saat melakukan proses penyeimbangan.

Gambar dibawah adalah alat yang berfungsi sebagai dispenser boraks pada saat melakukan proses penambahan daging atau Build-up. Gambar dibawah menunjukkan alat yang berfungsi sebagai pendingin atau kipas angin dengan sumber tenaga listrik pada saat anda berada di bengkel. Gambar dibawah adalah alat yang berfungsi untuk memperkuat baut atau mengunci posisi baling-baling alat.

Gambar 3.17 Borak
Gambar 3.17 Borak

PENUTUP

Kesimpulan

Pada bulan-bulan awal berdirinya Dockindo Perkasa Bengkalis, penulis masih merasa risih dan sangat asing dengan industri perkapalan. Penulis juga mengalami masalah dengan istilah dan bahasa yang digunakan oleh staf kerja dan karyawan di tempat kerja praktek karena istilah yang digunakan oleh industri galangan kapal berbeda dengan istilah yang biasa dipelajari penulis di perkuliahan. Adapun manfaat dari tugas praktikum yang penulis lakukan selama 3 bulan atau lebih tepatnya 2,5 bulan untuk kegiatan ekstrakulikuler yaitu mendapatkan pengalaman mengenai penemuan masalah untuk tinjauan khusus, dari mengamati kegiatan pekerjaan perbaikan di PT.

Dalam kegiatan kerja praktek, penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di tempat kerja praktek, walaupun hanya sedikit. Kelebihan dari tugas yang dilakukan tidak hanya membuat review khusus, penulis juga mendapat pengalaman tentang prosedur penyelesaian masalah atau kendala dalam kerja praktek di proyek kapal. Sangat bermanfaat bagi penulis khususnya penulis yang masih sangat baru dalam kegiatan industri perkapalan dan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis yang melakukan kegiatan kerja praktek.

Saran

Gambar

Gambar 1.2 Struktur Organisasi  Sumber: PT. Bengkalis Dockindo Perkasa
Gambar 1.6 Ruangan staff kerja karyawan
Gambar 2.1 Diagram Alir pekerjaan departemen production
Gambar 2.5 Identifikasi bagian kapal roro  Sumber: PT. Bengkalis Dockindo Perkasa
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada hari ini Rabu tanggal Enam Belas bulan November tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua bertempat di Kantor Balai Desa Kedokansayang, kami yang bertanda tangan dibawah ini telah