• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR ISI "

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Martinus Tangkur, kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar dibimbing oleh Dr. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar dalam menulis paragraf deduktif. Pada dasarnya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif karena menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar.

Penulis menyimpulkan bahwa kemampuan siswa SMP Negeri 35 dalam menulis paragraf deduktif dapat dikategorikan cukup. Esa yang telah memberikan kesempatan dan partisipasi yang luar biasa sehingga penulis mendapat kesempatan dan berkah untuk menyelesaikan skripsi berjudul “Kemampuan Menulis Paragraf Deduktif Siswa Kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar” tepat pada waktunya. Nazar (2006:99) mengatakan bahwa “paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan pokoknya terdapat pada kalimat pertama paragraf”.

Kalimat pertama dalam paragraf deduktif merupakan gagasan utama sedangkan kalimat-kalimat berikutnya merupakan penjelasan dari gagasan utama. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, bagaimana kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar. Berdasarkan rumusan masalah sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf deduktif pada siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar.

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam melaksanakan pembelajaran menulis paragraf deduktif.

Tabel 3.1 : Penyebaran Populasi Penelitian Berdasarkan………….       28  Tabel 3.2. Aspek yang dinilai dalam Menulis Paragraf deduktif  ......
Tabel 3.1 : Penyebaran Populasi Penelitian Berdasarkan…………. 28 Tabel 3.2. Aspek yang dinilai dalam Menulis Paragraf deduktif ......

Keterampilan Menulis

Menggunakan bahasa dengan penilaian alternatif: kalimatnya benar, hati-hati meskipun ada beberapa kesalahan tata bahasa, kalimatnya lancar, hati-hati, tetapi ada beberapa kesalahan tata bahasa yang membuat kalimat menjadi ambigu, kesalahan tata bahasa yang cukup berprinsip membuat kalimat tersebut tidak gramatikal, ada beberapa kalimat yang tidak dapat dipahami dan kalimat dalam paragraf yang tidak dapat dipahami. Dalam sebuah paragraf terdapat satu kesatuan pikiran yang didukung oleh seluruh kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengantar, klausa utama atau kalimat topik, kalimat penjelas, hingga kalimat penutup. Ini adalah rangkaian kalimat yang terhubung secara berurutan untuk membentuk sebuah ide.

Asdam (2013:83) mengatakan bahwa paragraf adalah gabungan dari beberapa kalimat yang mengungkapkan ide, gagasan, dan pemikiran secara lengkap dan sistematis. Meski demikian, biaya awal pembuatan hidroponik cukup mahal, namun di sekitarnya digunakan bahan-bahan bekas, dijalin sedemikian rupa hingga membentuk kalimat-kalimat yang membentuk satu kesatuan utuh. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kalimat-kalimat yang disusun secara sistematis sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan konseptual yang harus disampaikan kepada pembaca.

Wadah bagi penggalan-penggalan pemikiran atau pokok-pokok pikiran, alat-alat untuk memudahkan pembaca memahami alur pemikiran penulis, alat-alat bagi penulis untuk mengembangkan pemikiran yang sistematis, pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pemikiran penulis, alat-alat untuk menyampaikan penggalan-penggalan pikiran pokok pikiran atau gagasan penulis kepada pembaca, sebagai penanda yang mengawali suatu pemikiran baru, dan dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai pendahuluan, peralihan dan penutup (kesimpulan dalam pengembangan paragraf, harus menyajikan dan menata gagasan dalam suatu Paragraf yang memenuhi persyaratan Paragraf dianggap memiliki kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut tidak terlepas dari topik atau selalu relevan dengan topik Paragraf bukanlah kumpulan atau rangkaian kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terpisah-pisah, melainkan paragraf dibangun dari kalimat-kalimat yang memiliki hubungan timbal balik.

Sebuah paragraf dikatakan lengkap jika memuat kalimat penjelas yang cukup untuk mendukung kejelasan kalimat topik atau kalimat utama. Paragraf argumentatif, jika isi paragraf membahas suatu masalah dengan bukti atau alasan pendukung. Paragraf penutup berisi ringkasan esai atau kesimpulan dari keseluruhan esai. Paragraf ini sering kali merupakan pernyataan ulang dari maksud penulis untuk membuat segalanya menjadi lebih jelas.

Pola umum-khusus, pertama-tama ide pokok ditempatkan pada kalimat pertama, diikuti dengan kalimat penjelas. Pola ini sama dengan jenis paragraf induksi, kalimat penjelas diletakkan di awal paragraf, yang kemudian diakhiri dengan kesimpulan pada kalimat topik. C. pola sebab akibat; Atau sebaliknya, hal-hal yang merupakan akibat dijadikan gagasan pokok sedangkan sebab-sebab dijadikan gagasan penjelas. d) ilustrasi/contoh pola;

Pola pengembangan paragraf dengan cara ini adalah memberikan gambaran dan contoh yang lebih konkrit. Uraian dan contoh dimaksudkan untuk memberikan kejelasan secara rinci tentang gagasan pokok yang masih terlalu umum sifatnya. e) pola oposisi dan perbandingan. Ketika kita berbicara tentang kualitas sebuah paragraf, mau tidak mau kita dihadapkan pada serangkaian persyaratan paragraf yang baik.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir.

Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel

Populasi dan Sampel 1) Populasi

Teknik Pengumpulan Data

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan dan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi berupa tes menulis paragraf deduktif. Untuk mengetahui kemampuan menulis paragraf deduktif siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar, penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif.

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mencari skor rata-rata, skor tertinggi, skor terendah dan berdasarkan nilai tersebut ditentukan kemampuan menulis paragraf deduktif. Jadi pemberian skor minimal yang harus dicapai siswa dalam menulis paragraf deduktif adalah ≥75 dengan skor klasikal 80% dari seluruh sampel.

Hasil Penelitian 1. Penyajian Data

Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar dalam membuat paragraf deduktif, data tabel 4.1 di atas akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik persentase frekuensi. Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa sampel siswa yang mendapat nilai ≥75 sebanyak 28 orang atau (82,35%), sedangkan sampel siswa yang mendapat nilai <75 sebanyak 6 orang atau (17,65%). , dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Makassar mampu menulis paragraf deduktif.

Pembahasan

Pada paragraf satu di atas, pengembangan paragraf deduktif, diksi pilihan kata, isi gagasan yang diungkapkan, kesatuan dan arah kalimat, susunan kalimat dan kerapian tulisan sudah baik. Unit paragraf pada paragraf pertama bagus karena kalimat kedua mendukung kalimat pertama, dan kalimat ketiga mendukung kalimat kedua, hingga kalimat terakhir. Tikus merupakan musuh petani yang sangat merugikan.Puluhan hektar sawah dan ladang di berbagai daerah mengalami gagal panen akibat tanaman padi dimakan tikus.

Pengembangan paragraf deduktif dan isi gagasan yang diungkapkan, serta diksi atau pilihan kata, kesatuan dan tata kalimat, susunan kalimat dan kerapihan penulisan sudah baik. Misalnya, pada kalimat pertama (Tikus adalah musuh petani yang sangat berbahaya), harus ada titik (.) di akhir kalimat pertama, dan huruf besar setelah koma (,) di awal kalimat. kalimat kedua. digunakan harus dalam huruf kecil. Hal ini dimungkinkan karena bahasa Melayu sebagai sumber bahasa Indonesia selalu menjadi bahasa penghubung antar pulau.

Pada paragraf di atas, isi gagasan yang diungkapkan, kerapihan penulisan dan susunan kalimat sudah baik. Namun kesatuan dan keterpaduan kalimat, pengembangan paragraf deduktif, diksi atau pilihan kata, dan susunan kalimat masih kurang.

Kesimpulan

Saran

Pengajaran menulis dengan demikian tidak dilakukan sebagai kegiatan seadanya, tetapi dapat memberikan kesan yang bermakna bagi siswa. Guru bahasa dan sastra Indonesia SMP Negeri 35 Makassar hendaknya dapat lebih meningkatkan pemberian latihan dan tugas kepada siswa tentang menulis paragraf deduktif agar siswa lebih terbiasa dan terlatih dalam menulis paragraf deduktif. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penulisan paragraf deduktif bagi siswa di SMP lain untuk mengetahui tingkat kualitas pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pengajaran menulis/mengarang.

Sehingga dapat memotivasi siswa untuk lebih banyak berlatih menulis dan membantu siswa yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam menulis paragraf deduktif. Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Menggunakan Teknik Semantic Mapping Siswa Kelas SMA Negeri 1 Maniangpajo Kabupaten Wajo.

IDENTITAS

PENDIDIKAN

Gambar

Tabel 3.1 : Penyebaran Populasi Penelitian Berdasarkan………….       28  Tabel 3.2. Aspek yang dinilai dalam Menulis Paragraf deduktif  ......
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir.

Referensi

Dokumen terkait

3rd International Conference on Chemical and Material Engineering, ICCME 2018; Department of Chemical Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro UniversitySemarang; Indonesia;