• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Nilai Statistika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Daftar Nilai Statistika"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

2

PENYAJIAN DATA BERDASARKAN DAFTAR STATISTIK DAN DIAGRAM

JUMLAH PERTEMUAN : 1 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :

Mengidentifikasi alat terbaik untuk menyajikan data.

Materi : 2.1. Tabel

Tabel: Daftar kategori dan jumlah hasil pengukuran atau perhitungan.

Penyajian dalam bentuk tabel ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Judul Kolom Judu

l Baris

Judul tabel : nomor tabel, apa isi tabel, dimana data diambil, kapan data diambil, dan satuan.

Judul kolom dan Judul baris: kategori-kategori variabel.

Badan tabel: keterangan tentang kategori-kategori variabel.

Catatan: ada jika menggunakan data sekunder, berisi dari mana data dikutip.

Judul tabel

Catatan

Badan tabel

(2)

Jenis-jenis tabel:

1. Tabel satu arah: tabel yang hanya terdiri dari satu kategori atau karakteristik data. Contoh pada tabel 2.1 dapat dilihat jumlah mahasiswa di Universitas X terhadap tahun

Tabel 2. 1 Jumlah mahasiswa di Universitas X Tahun 2010-2014

Tahun Jumlah

2010 1500

2011 1550

2012 1600

2013 1625

2014 1625

2. Tabel dua arah: menunjukkan dua kategori atau dua karakteristik data. Contoh pada tabel 2.2 dapat dilihat data mahasiswa diuniversitas X berdasarkan Fakultas dan jenis kelamin

Tabel 2. 2 Jumlah mahasiswa di Universitas X menurut Fakultas dan Jenis Kelamin Tahun 2017

Fakultas Pria Wanita Jumlah

Fakultas Sastra 50 75 125

Fakultas Teknik 60 5 65

Fakultas Desain 25 25 50

Jumlah 135 105 240

3. Tabel tiga arah: menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik data. Contoh pada tabel 2.3 dapat dilihat data mahasiswa di universitas X berdasarkan Fakultas, Jenis Kelamin, dan Pekerjaan Orang Tua.

Tabel 2. 3 Jumlah mahasiswa di Universitas X menurut Fakultas, Jenis Kelamin dan Pekerjaan Orang Tua tahun 2017

Fakultas Jenis Kelamin Pekerjaan Orang Tua

Pria Wanita PNS Swasta Tidak Bekerja

Fakultas Sastra 50 75 80 40 5

Fakultas Teknik 60 5 65 0 0

Fakultas Desain 25 25 15 35 0

Jumlah 135 105 160 75 5

2.2. Diagram

(3)

Diagram adalah gambaran yang dibuat untuk menerangkan suatu data. Dalam menggambar diagram ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Skala, pada saat menggambar diagram kalian harus membuat skala sebaik mungkin.

Skala dalam sumbu x dan sumbu y boleh berbeda. Tetapi didalam setiap sumbu skala yang digunakan harus tetap.

2. Titik (0,0) adalah pangkal pertemuan 2 buah sumbu.

3. Jika dalam 1 kategori terdapat beberapa sub kategori, maka beri warna/pola yang berbeda, kemudian beri keterangan.

4. Jarak antara kategori ke kategori yang lain harus sama.

Ada beberapa jenis diagram yang akan dipelajari

1. Diagram Batang: Menggunakan tinggi batang untuk menunjukkan jumlah dari suatu kategori.

Sumbu mendatar: kategori dan sumbu vertikal: jumlah

SD SMP SMA

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000

Laki-laki Perempuan

Gambar 2. 1 Banyak Murid di Sekolah di Daerah A Menurut Tingakat Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2010

2. Diagram Lingkaran: untuk menggambarkan distribusi jumlah dari setiap kategori

Tabel 2. 4 Jumlah Indek Nilai Kelas 17 Matakuliah Statistika Tahun 2017

Nilai f xo

A B

2 21

16o 168o

x0=f

3600

(4)

C D E

19 3 0

152o 24o 0o Jumla

h

45 360o

16 168 152

24

A B C D E

Gambar 2. 2 Menunjukkan Perolehan Nilai di Matakuliah Statistika di kelas 17 Tahun 2017

3. Diagram Garis: digunakan untuk data yang keadaannya digambarkan terus menerus/berdasarkan deretan waktu.

Tabel 2. 5 Harga Saham X per Hari, 1-5 februari 2017

Tangga l

Hari 1

2 3 4 5

500 525 495 500 550

1 2 3 4 5

460 480 500 520 540 560

(5)

Gambar 2. 3 Harga Saham X per Hari, 1-5 februari 2017

4. Diagram Pencar: Jika data tidak dapat dikategorikan atau tidak berdasarkan deretan waktu

0 2 4 6 8 10 12

0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00

Daftar Nilai Statistika

Mahasiswa ke-

Nilai

Gambar 2. 4 Sebaran Nilai Matakuliah Statistika di kelas 17 Tahun 2017

2.3. Latihan

Lihat data https://www.kaggle.com/kimjihoo/coronavirusdataset#patient.csv ,gunakan 50 data pertama. Kemudian jawab pertanyaan berikut:

1. Sebutkan jenis-jenis skala pada tabel tersebut.

(6)

2. Buat grafik yang menunjukkan daerah ditemukan (region) terhadap penyebab terpapar corona (boleh menggunakan pensil, pensil warna dan wajib menggunakan penggaris)

3. Buat grafik yang menunjukkan jumlah terpapar virus corona terhadap daerah (boleh menggunakan pensil, pensil warna dan wajib menggunakan penggaris)

4. Buat tabel yang menggambarkan daerah ditemukan (region), cara terpapar dan jumlah yang sudah sembuh dan yang masih diisolasi.

Cara pengumpulan:

1. Tugas ini dikerjakan pada polio bergaris beserta tugas ISTILAH UMUM STATISTIKA 2. Scan/Photo tugas kalian (WAJIB TERBACA) kemudian buat menjadi pdf

3. Upload jawaban tugas ini di email [email protected] dengan subjek:

(IF6) NIM kalian

4. Batas waktu pengumpulan sama dengan jam berakhirnya perkuliahan

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,