• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA "

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penilitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pengertian Corporate Social Responsibility
  • Model Pelaksanaan CSR di Indonesia
  • Perkembangan Corporate Social Responsibility
  • Manfaat CSR (Corporate Social Responsibility)
  • Pengertian Tata Kota
  • Kerangka Pikir
  • Fokus Penelitian
  • Deskripsi Fokus Penelitian

Corporate Social Responsibility atau (CSR) merupakan suatu operasional bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan finansial perusahaan, namun juga pembangunan sosial ekonomi daerah secara holistik, institusional dan berkelanjutan. bagian dan kebijakan perusahaan yang diwujudkan secara profesional dan institusional. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan (tidak hanya perseroan terbatas) dengan seluruh pihak (aktor) yang langsung maupun tidak langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk menjamin keberadaan dan kelangsungan usaha perusahaan (Pratama Ardi, Yeremia dan Wijaya, 2008). Dengan demikian, terdapat standarisasi yang dapat membedakan antara perusahaan yang sudah, belum, atau belum melaksanakan Corporate Social Responsibility.

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan Corporate Social Responsibility di negara maju sudah lebih maju dibandingkan di Indonesia.Peraturan perpajakan di negara maju bermanfaat bagi perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility. Bahkan peraturan perpajakan di Filipina memberikan insentif perpajakan bagi perusahaan yang telah menerapkan Corporate Social Responsibility, hal ini dimaksudkan untuk mendorong perusahaan bersaing dalam penerapan Corporate Social Responsibility. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR merupakan suatu operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, namun juga terhadap pembangunan sosial ekonomi wilayah secara holistik, institusional dan berkelanjutan. kebijakan perusahaan yang diwujudkan secara profesional dan institusional.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Informan Penelitian
  • Teknik Analisis Data
  • Keabsahan Data

Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan terkait pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan Tata Kota di Kota Makassar. Ruang terbuka hijau disebut juga kawasan hijau di Kota Makassar dibagi berdasarkan bobot alaminya, yakni kawasan hijau lindung dan kawasan hijau terbangun. CSR dilakukan oleh provinsi untuk memperbaiki tata kota Makassar yang meliputi pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan CPI (Center Point of Indonesia). Sebagai bahan promosi, tujuannya adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat bahwa kantor BPJS tidak hanya Kesehatan saja, namun juga memiliki Kantor BPJS Ketenagakerjaan.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa mengenai masyarakat mengenai kerjasama antara Dinas BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi dalam pemanfaatan CSR untuk perbaikan tata kota Makassar. Selanjutnya untuk mengetahui keadaan masyarakat mengenai kerjasama Dinas BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi dalam memanfaatkan CSR untuk perbaikan tata kota Makassar yang meliputi pembangunan ruang terbuka hijau, dilakukan wawancara dengan informan masyarakat Rn, salah satunya adalah menyatakan bahwa. Selanjutnya mengenai penjelasan dari informan masyarakat untuk mengetahui kondisi lingkungan terkait Dinas BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah Provinsi dalam pemanfaatan CSR untuk perbaikan tata kota makassar yang meliputi pengembangan ruang terbuka hijau (RTH), kemudian wawancara dengan informan masyarakat diberi masukan , salah satunya adalah An yang mengatakan hal tersebut.

Sedangkan faktor penghambatnya terlihat dari segala kendala yang ada dalam proses pemanfaatan Corporate Social Responsibility untuk perbaikan tata kota Makassar, termasuk pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan Center Point. Untuk mendapatkan gambaran tentang hal-hal yang mendukung dan mendorong pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan tata kota Makassar yang meliputi pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan Center Point yang berjalan dengan baik, kami akan melakukan wawancara dengan informan Bapak selaku kepala bagian keanggotaan, menyatakan bahwa: Selanjutnya hasil wawancara dengan informan Am selaku Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia mengenai faktor-faktor pendukung pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam rangka perbaikan tata kota Makassar yang meliputi pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan Center Point yaitu berjalan dengan baik.

Selanjutnya hasil wawancara dengan informan Am selaku Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia mengenai faktor penghambat yang menjadi penghambat pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan tata ruang kota Makassar yang meliputi pengembangan ruang terbuka hijau di Center Point daerah. Sedangkan faktor penghambat pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan tata ruang kota Makassar antara lain adalah pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan Center Point. Terdapat kendala yang menghambat pekerjaan seperti keterlambatan kedatangan material konstruksi yang mengakibatkan terjadinya penahanan di gerbang masuk kota Makassar. Sedangkan faktor penghambat pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan tata ruang kota Makassar antara lain adalah pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan Center Point. Terdapat kendala yang menghambat pekerjaan seperti keterlambatan kedatangan material konstruksi yang mengakibatkan terjadinya penahanan di gerbang masuk kota Makassar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, terdapat beberapa saran dari penulis yang akan dikemukakan untuk meningkatkan pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan tata ruang kota Makassar, yang meliputi pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan tersebut. dari Center Point, yaitu.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Kota Makassar secara topografis terletak di dataran rendah dengan ketinggian antara 1 sampai 22 meter di atas permukaan laut (BPS, 2017). Status ruang terbuka hijau yang ada di Kota Makassar saat ini masih jauh dari yang ditetapkan pemerintah berdasarkan total alokasi ruang terbuka hijau yang mencapai 30%. Konsep pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Makassar dilaksanakan dengan membagi wilayah kota menjadi 3 zona dengan persentase alokasi RTH publik dan RTH privat pada masing-masing zona sebagai berikut.

Warisan budaya Kota Makassar meliputi lingkungan non-bangunan dan lingkungan binaan beserta pekarangannya yang wajib dijaga. Ancaman bencana di Kota Makassar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Bencana yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor non alam. Kondisi morfologi ini memegang peranan penting dan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir di kota Makassar.

Wilayah Kota Makassar yang sering terkena bencana banjir dapat dilihat pada tabel dan peta di bawah ini. Demografi Kota Makassar kini berkembang, tidak lagi sekedar pintu gerbang, namun diposisikan sebagai ruang tamu di kawasan Timur Indonesia. Berikut data lengkap Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Makassar menurut tahun jenjang pendidikan.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui mengenai manfaat yang terkait dengan kerjasama antara Dinas BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah provinsi dalam menggunakan CSR untuk meningkatkan perencanaan kota Makassar yang meliputi pembangunan ruang terbuka hijau di CPI ( Center Point di Indonesia) Sebagai bahan promosi atau wadah untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kantor BPJS tidak hanya pelayanan kesehatan saja, namun juga memiliki kantor BPJS ketenagakerjaan. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa mengenai lingkungan hidup terkait dengan kerjasama antara Dinas BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah provinsi dalam menggunakan CSR untuk meningkatkan perencanaan kota Makassar yang meliputi pembangunan ruang terbuka hijau di CPI ( Center Point di Indonesia), belum diketahui dampaknya, namun pihak BPJS Ketenagakerjaan berharap lingkungan sekitar kawasan Center Point di Indonesia mampu memberikan rasa nyaman dan menikmati udara segar dengan hadirnya RTH.

Faktor Pendukung dan penghambat pemanfaatan Corporate Social

Faktor Pendukung dan Penghambat Pemanfaatan Corporate Social Responsibility Dalam Peningkatan Perencanaan Kota Makassar. Permasalahan dan hambatan dapat terselesaikan dengan baik. Faktor pendukung kami adalah dukungan dari pemerintah provinsi karena ketika ada kendala dari pemerintah provinsi akan kami selesaikan dengan baik dan ada masalah anggaran dari anggaran kami. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung adalah dukungan Pemerintah Provinsi yang memberikan hubungan timbal balik atau respon melalui bantuan penyelesaian pembangunan dan pengawasan pembangunan ruang terbuka hijau di daerah Titik Tengah. .

Jika dilihat dari kendalanya, terdapat hambatan yang menghambat pekerjaan, seperti keterlambatan kedatangan bahan bangunan yang mengakibatkan tertahannya pintu masuk Kota Makassar karena kami telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan menyelesaikannya. 15 Juli 2019). Faktor penghambat bagi kami adalah adanya larangan mengadakan barang di lokasi masuk di Makassar padahal kami sudah mempunyai ijin dan logo Pemprov dan kami akan terus berkoordinasi dengan Pemprov (Hasil Wawancara Informan Am, 09 Agustus 2019 ). Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktor penghambat yang menjadi penghambat pembangunan yaitu adanya hambatan bahan bangunan yang akan masuk ke pintu gerbang makassar sehingga waktu pembangunan menjadi tertunda yaitu faktor penghambat pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan Center Point.

Secara umum faktor pendukung dan penghambat pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan tata kota Makassar antara lain pengembangan ruang terbuka hijau di Kawasan Center Point, dukungan Pemerintah Provinsi yang memberikan hubungan baik dalam penyelesaian pembangunan dan pengawasan. pembukaan hijau. perkembangan ruang di Center Point Area dan adanya peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah provinsi dan kota makassar sendiri seperti peraturan walikota dan peraturan gubernur sulawesi selatan nomor 135 tahun 2018 yang menegaskan kewajiban menyelenggarakan asuransi sosial bagi pekerja. melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja dan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya mengenai pemanfaatan Corporate Social Responsibility dalam perbaikan tata kota Makassar yang meliputi pengembangan ruang terbuka hijau di kawasan Center Point, maka dapat disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Korporasi dalam perbaikan tata kota di kota Makassar mengacu pada indikator Corporate Social Responsibility (Wibisono, 2007) Artinya, adanya keuntungan, keberadaan masyarakat atau manusia dan lingkungan atau planet bumi menunjukkan bahwa hal tersebut sudah efektif. bagi para pelaksana CSR dan masyarakat meskipun masih terdapat beberapa kelemahan. Faktor pendukungnya adalah dukungan pemerintah provinsi yang memberikan hubungan baik dalam penyelesaian pembangunan dan pengawasan pengembangan ruang terbuka hijau di Kawasan Center Point serta adanya peraturan yang telah dikeluarkan oleh provinsi dan kota. Makassar sendiri, seperti .sh. Peraturan Walikota dan Peraturan Gubernur yang menekankan pada kewajiban melaksanakan ketentuan ketenagakerjaan sosial bagi masyarakat pekerja serta hubungan kita dengan pemerintah provinsi dan kota makassar, saling koordinasi di lapangan mengenai saling mengawasi.

Penulis menempuh pendidikan SD di SD Pilot PAM Kota Makassar dan lulus pada tahun 2009, penulis melanjutkan SMA di SMP NEGERI 21 MAKASSAR dan lulus pada tahun 2012, kemudian penulis melanjutkan SMA di SMA NEGERI 08 MAKASSAR dan lulus pada tahun 2015 dan seterusnya. penulis melanjutkan pendidikan universitasnya di Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH MAKASSAR) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Program Studi Ilmu Pemerintahan.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup terhadap sumber daya alam serta kontribusinya tidak dibatasi dan dimasukkan dalam laporan keuangan.

Foto Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
Foto Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Foto Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
Foto Dengan Masyarakat
Foto dengan pedagang
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel XZ yang merupakan interaksi antara variabel corporate social responsibility dengan profitabilitas