• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Anwar. 2010. Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Abdullah, Ma’ruf. 2011. Wirausaha Berbasis Syariah, Banjarmasin: Antasari Press.

Alma, Buchari.1994. Dasar-dasar Etika Bisnis Islam, Bandung : CV, Alfabeta.

Amalia, Euis. 2009. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia.

Basrowi dkk. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Disperindag. 1997. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Pekanbaru: Kanwil Disperindag Provinsi Riau.

Fauzia, Ika Yunia dan Abdul Kadir Riyadi. 2014. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam Perspektif Maqashid al-Syariah, Jakarta: Prenadamedia Group.

Ika, Teti. 2016. Pengaruh Pendapatan Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, UIN Alauddin Makassar.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisataan, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Karim, Adiwarman. 2002. Ekonomi Mikro Islam, Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis, Jakarta: Kencana.

Kodyat, RA. 2001. Statistik Induktif Terapan, Yogyakarta: BPFE UGM

Muhlich, Mansur. 2009. Bagaimana Menulis Skripsi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mujahidin, Akhmad. 2012. Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers.

Muljadi, A.J. 2010.Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nitisusantro, Mulyadi. 2010. Kewirausahaan dan Managemen Usaha Kecil, Jakarta:

Alvabeta.

Noor, Juliansyah.2011. Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah), Jakarta:

Kencana.

Rasyid, Harun. 2000. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial Agama, Pontianak:

STAIN Pontianak.

Rivai, Viethzal dan Andi Buchari. 2013. Islam Economics, Jakarta: Bumi Aksara.

Said, Muhammad. 2008. Pengantar Ekonomi Islam Dasar-dasar dan Pengembangan, Pekanbaru: Suska Press.

Sasmoko. 2004. Metode Penelitian, Jakarta: UKI Pres.

Solihin, Ismail. 2006. Pengantar Bisnis, Pengenalan Praktis dan Studi Kasus, Jakarta:

Kencana.

(2)

Sugiono. 2002. STATISTIK UNTUK PENELITIAN, Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung: CV. Alfabeta.

Suprayogo, Iman dan Tobroni.Metode Penelitian Sosial Agama, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Penyusun. 2013. Makalah dan Skripsi. Edisi Revisi. Parepare: STAIN Parepare.

Undang-undang Republik Indonesia. 2008. Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Utama, Gusti Bagus Rai. 2012. Pengantar Industri Pariwisata, Yogyakarta: CV. Budi Utama Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan, Jakarta: Pradya Paramita.

Yoeti, Oka A. 2001. Manajemen Pariwisata, Jakarta: Perdaya Pratama.

Zainuddin, Ali. 2011. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.

Skripsi dan Jurnal

Kaaba, Febrina. 2013. Kondisi Pariwisata di Desa Botutonuo Studi Sosiologi Ekonomi di Desa Botutonuo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bonebolango.Universitas Negeri Gorontalo: Skripsi, Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial.

Raselawati, Ade. 2011.Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor UKM di Indonesia, Skripsi Sarjana: UIN Syarif Hidayatullah.

Internet

Adi S, pengertian peningkatan Menurut Ahli, (08 Agustus 2014), http://www.Duniapelajar.com.pengertian-peningkatan-menurut-para-ahli.Html, diakses pada tanggal 28 oktober 2019.

Pengertian dampak http://digilib.unila.ac.id.pdf diakses pada tanggal 20 Oktober 2020.

Wawancara

Abdul Majid, Kepala Desa Bulue, Kec, Marioriawa Kab. Soppeng, Sulsel, wawancara oleh penulis di Desa Bulue tanggal 10 April 2020.

Fatimah, pedagang di Wisata Alam Lejja, wawancara oleh penulis di Wisata Alam Lejja tanggal 24 Maret 2020.

Muhammad Jufri, Direktur Utama Perusda, wawancara oleh penulis di Wisata Alam Lejja tanggal 10 April 2020.

Siti Nurmi, Pedagang di Wisata Alam Lejja, wawancara oleh penulis di Wisata Alam Lejja tanggal 20 Maret 2020.

Syahriana, Pedagang di Wisata Alam Lejja, wawancara oleh penulis di Wisata Alam Lejja tanggal 17 Maret 2020.

(3)
(4)
(5)

DAFTAR WAWANCARA

(6)

Nama : Muthmainnah

NIM : 15.2400.021

Fakultas/prodi : Ekonomi Dan Bisnis Islam / Ekonomi Syariah Judul Skripsi : Eksistensi Wisata Alam Lejja dalam Peningkatan

Usaha Mikro Masyarakat Bulue Kabupaten Soppeng (Analisis Ekonomi Islam)

PERTANYAAN :

1. Bagaimana keberadaan wisata alam lejja dalam mempengaruhi pendapatan pedagang?

2. Bagaimana strategi yang dilakukan agar dapat bersaing dengan sesama pedagang?

3. Bagaimana inovasi atau perubahan yang dilakukan agar pendapatan pedagang dapat meningkat?

4. Bagaimana strategi pedagang dalam menanamkan citra di hati konsumen agar selalu di ingat?

5. Apakah dengan semakin banyaknya wisatawan akan mempengaruhi pendapatan pedagang?

6. Bagaimana prinsip ekonomi islam yang diterapkan dalam melakukan perdagangan?

(7)

DAFTAR WAWANCARA

Nama : Muthmainnah

NIM : 15.2400.021

Fakultas/prodi : Ekonomi Dan Bisnis Islam / Ekonomi Syariah Judul Skripsi : Eksistensi Wisata Alam Lejja dalam Peningkatan

Usaha Mikro Masyarakat Bulue Kabupaten Soppeng (Analisis Ekonomi Islam)

PERTANYAAN :

1. Bagaimana kondisi umum dari Wisata alam Lejja Kabupaten Soppeng?

2. Bagaimana perkembangan Taman Wisata Alam Lejja?

3. Apa saja keunggulan utama dari Wisata Alam Lejja?

4. Apa saja kekurangan Taman Wisata Alam Lejja?

5. Sarana dan prasarana apa saja yang mendukung perkembangan Wisata Alam Lejja?

6. Bagaimana kondisi ketersediaan infrastruktur di Taman Wisata Alam Lejja?

7. Faktor-faktor apa saja yang mendukung Taman Wisata Alam Lejja agar menjadi daerah wisata tujuan?

8. Bagaimana dukungan pemerintah terhadap usaha mikro di Wisata Alam Lejja?

9. Jenis-jenis usaha mikro apa saja yang terdapat di Wisata Alam Lejja?

10. Bagaimana pembinaan pemerintah atau desa terhadap usaha mikro yang ada di Wisata Alam Lejja?

(8)

DAFTAR WAWANCARA

Nama : Muthmainnah

NIM : 15.2400.021

Fakultas/prodi : Ekonomi Dan Bisnis Islam / Ekonomi Syariah Judul Skripsi : Eksistensi Wisata Alam Lejja dalam Peningkatan

Usaha Mikro Masyarakat Bulue Kabupaten Soppeng (Analisis Ekonomi Islam)

PERTANYAAN :

7. Bagaimana potensi wisata di Kabupaten Soppeng dan apa kelebihan bila dibandingkan dengan pariwisata daerah lain?

8. Bagaimana dukungan pemerintah terhadap pariwisata di Kabupaten Soppeng?

9. Bagaimana dukungan pemerintah terhadap Wisata Alam Lejja?

10. Bagaimana potensi Wisata Alam Lejja

11. Bagaimana pembinaan pemerintah dalam hal ini PERUSDA terhadap usaha mikro yang ada di Wisata Alam Lejja ?

12. Bagaimana langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan bidang pariwisata di Kabupaten Soppeng?

13. Bagaimana konsep pengelolaan tempat pariwisata yang dilaksanakan oleh PERUSDA (Perusahaan Daerah)?

14.

Bagaimana bentuk kerjasama antara Pemerintah dengan masyarakat dalam hal mengelola tempat wisata?

(9)

DATA MENTAH

No Pedagang/penjual Kepala Desa Perusda

1 Bagaimana keberadaan wisata alam lejja dalam mempengaruhi

pendapatan pedagang?

“sangat berpengaruh karena dengan adanya wisata tersebut pendapatan pedagang juga meningkat akan tetapi juga dipengaruhi dengan banyaknya

wisatawan yang

berkunjung di wisata tersebut.”

Bagaimana kondisi umum dari Wisata Alam Lejja Kabupaten Soppeng?

“lejja itu adalah salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah kabupaten soppeng”

Bagaimana potensi wisata di kabupaten soppeng dan apa kelebihan bila dibandingkan dengan pariwisata daerah lain?

“sebenarnya kalau

dilihat dari

kelebihannya itu Cuma satu yaitu air panasnya saja karena kalau kita

mau mengukur

indikator apa kelebihan tidak bisa juga diukur karena masing-masing tempat wisata memiliki kelebihannya masing- masing”

2. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh pedagang agar bisa bersaing dengan pedagang lainnya?

“memberikan harga yang ebih murah dibanding dengan pedagang lain sehingga wisatawan juga tertarik untuk membeli di tempat itu di banding tempat lain, selain itu juga menawarkan barang dagangan langsung kepada wisatawan yang tempatnya jauh dari penjual”

Bagaimana

perkembangan Taman Wisata Alam Lejja?

“kalau berbicara masalah perkembangan ada ji perkembangan setiap tahunnya Cuma kadang mengalami penurunan fasilitas, pengunjung kurang minat karena transportasi, fasilitas yang ada di wisata, kurang informasi, dan terlalu ketat yang namanya aturan lalu lintas sehingga pengunjung kadang terhalang.

Bagaimana dukungan pemerintah terhadap pariwisata di kabupaten soppeng?

Dukungan pemerintah sangat bagus, dimana pemerintah selalu menganggarkan dana untuk wisata alam lejja”

3 Bagaimana inovasi atau

perubahan yang

dilakukan agar

pendapatan pedagang dapat meningkat?

“salah satu inovasi yang dapat dilakukan oleh pedagang ialah dengan menambah berbagai jenis jualan agar terlihat lebih

ramai sehingga

Apa saja keunggulan utama dari wisata alam lejja?

“kalau berbicara masalah keunggulan yaitu dari faktor alamnya saja serta air panasnya, di sisi lain harus di dukung oleh potensi-potensi yang ada di desa bulue.

Bagaimana potensi Wisata Alam Lejja?

Potensi wisatanya bagus, karena wisata alam lejja juga merupakan salah satu penghasil pendapatan asli daerah untuk Kabupaten Soppeng.

(10)

wisatawan pun tertarik daan minat untuk belanja suatu barang di tempat tersebut”

4 Bagaimana strategi

pedagang dalam

menanamkan citra di hati konsumen agar selalu di ingat?

“memberikan harga yang relatif lebih murah kepada konsumen atau wisatawan agar ketika wisatawan kembali berkunjung ia akan mengingat bahwa kemarin ia belanja dengan harga murah di tempat tersebut”

Apa saja kekurangan Taman Wisata Alam Lejja?

“kalau berbicara kekurangan salah satu kekurangannya yaitu perlu adanya peningkatan fasilitas dan penataan tempat sampahnya dan masih banyaknya binatang-binatang liar yang sering mengganggu pengunjung”

Bagaimana pembinaan pemerintah dal hal ini PERUSDA terhadap usaha mikro yang ada di wisata alam lejja?

“kita bebaskan pajak untuk tahun ini dan dilanjutkan kembali tahun depan”.

5 Apakah dengan semakin banyaknya wisatawan akan mempengaruhi pendapatan pedagang?

“banyaknya wisatawan tentu akan mempengaruhi pendapatan pedagang karena pedagang akan meningkat ketika jumlah

wisatawan yang

berkunjung juga banyak begitupun sebaliknya jika jumlah wisatawan yang berkunjung sedikit maka pendapatan pedagang juga akan menurun sesuai dengan berkurangnya jumlah wisatawan”

Sarana dan prasarana apa saja yang mendukung perkembangan Wisata Alam Lejja?

“berbicara mengenai sarana dan prasarana tidak bisa dijauhkan dari beberapa aspek yaitu transportasi, fasilitas, serta sarana dan prasarana tersebut harus di dukung oleh faktor kelengkapannya seperti baruga harus memiliki persediaan meja dan kursi sehingga jika ada acara tidak perlu meminjam di aparatur

desa ataupun

masyarakat”

Bagaimana langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan bidang pariwisata di Kabupaten Soppeng?

Langkah-langkahnya itu seperti memperbaiki setiap infrastruktur tempat wisata seperti jalan sehingga orang lebih mudah tempat wisata dan tidak terkendala oleh infrastruktur jalan.

6 Bagaimana prinsip ekonomi islam yang diterapkan dalam melakukan perdagangan?

“harga barang yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan kualitas barang sehingga pembeli tidak terkesan

memiliki unsur

keterpaksaan untuk membeli barang yang

Bgaimana kondisi ketersediaan

infrastruktur di Taman Wisata Alam Lejja?

“jika berbicara ketersediaan

infrastrukturnya

ketersediaan sudah mencapai 70% dimana saat ini pemerintah memperbaiki jalan menuju tempat wisata”

Bagaimana konsep pengelolaan tempat pariwisata yang dilaksanakan oleh PERUSDA

(perusahaan daerah)?

“konsep pengelolaan perusda dalam hal ini visi yaitu menjadi destinasi wisata natural healing (penyembuhan alami) dan misinya

(11)

ditawarkan” yaitu kita akan membangun dan mengembangkan sarana wisata alam dalam konsep Lejja Hotspring healing yaitu lejja menjadi pusat penyembuhan alami, ketika nanti terbangun resort pengunjung sudah bisa menikmati fasilitas menginap, konsep kita itu pada dasarnya ketika orang berwisata harus menikmati suasana pagi, sore dan malam.

Kalau anda Cuma berwisata mandi siang terus pulang itu bukan wisata yang sempurna.

Sebelum dikelola oleh perusda dulu ini hanya sebagai tempat makan- makan sajadimana orang bawa makanan dari rumah kemudian mandi terus pulang.

Dimana ketika hal demikian terjadi uang sampah lebih banyak dibandingkan uang masuknya, jadi itu yang harus kita ubah dari pangsa pasar yang berumur 17-30 menuju pangsa pasar yang berumur 35-60 tahun.

Dimana pangsa pasar yang berumur 17-35 tahun lebih banyak anak muda dan mahasiswa yang masih mengandalkan uang orang tua. Sedangkan yang kita kejar disini ialah pangsa pasar yang berumur 35-60 tahun yang tujuannya kesini untuk berobat dengan

(12)

penyembuhan alami.

Jika pangsa pasar yang berumur 35-60 tahun dia bisa menghabiskan uang untuk menginap sekitar 3-4 juta semalam dia bisa gelontorkan uangnya, akan tetapi untuk pangsa pasar yang berumur 17-35 tahun ini tetap kita sediakan konsep itu tetapi yang lebih kita fokuskan ialah pangsa pasar yang sudah berumur 35-60 tahun yang tujuannya memang untuk berobat.

7 Bagaimana dukungan

pemerintah terhadap usaha mikro yang ada di wisata alam lejja?

“pemerintah dalam hal ini pemerintah desa selalu memberikan pembinaan kepada masyarakat hanya saja terkendala dengan pelaku-pelaku mikro yang ada di wisata tersebut dimana masyarakat kurang fokus terhadap usaha mikro yang dijalaninya sebab

mereka hanya

menganggap sebagai usaha sampingan bukan sebagai usaha mikro yang harus dikembangkan.

Bagaimana bentuk kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dalam hal mengelola tempat wisata?

“masyarakat disini perannya adalah penunjang. Masyarakat

sangat besar

pengaruhnya yaitu hampir 90% persen pengaruh masyarakat di tempat wisata.

Makanya ada progres pendampingan di konsep kita itu selama 5 tahun,karena masyarakat disini harus di dampingi baik-baik.

Contoh mereka wajib senyum, parkir motor atau kendaaraan depan rumahnya tidak boleh manghalangi jalan, harus bersih dan harus ramah dengan tamu, kalau merek ramah dengan tamu mereka akan tetap kembali.

Ada beberapa tempat wisata di depan

(13)

villanya orang belum apa-apa sudah baku tikam, sudah mabuk- mabukan banyak tempat wisata yang seperti itu akhirnya tidak ada lagi orang yang datang di tempat wisata tersebut. Tapi kalau masyarakat di wilayah kita itu 90%

berpengaruh,

bagaimana mereka senyum ketika ada tamu dan kita akan libatkan mereka dengan bekerjasama dengan pihak kehutanan, pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta pemerintah provinsi untuk membangun konsep desa wisata.

Konsep desa wisata itu setiap rumah panggung ada kamar yang disiapkan yang berharga 250 perkamar yang dilengakapi dengan fasilitas AC, toilet serta tempat tidur yang nyaman. Jadi ketika nanti terjadi tumpahan-tumpahan ketika full di lejja mereka bisa menginap di rumah-rumah masyarakat yang sudah disiapkan.karena jika tidak dikelola dengan baik maka akan berdampak pada masyarakat sekitar, tempat wisata jika salah kelola maka akan menjadi malapetaka bagi masyarakat sekitar. Banyak tempat- tempat wisata yang menjadi tempat yang

(14)

berantakan, oknum-

oknum preman

menguasai suatu daerah kemudian dijadikan sebagai tempat karaoke akhirnya bernuansa prostitusi di sekitar tempat wisata. Taman wisata alam lejja ini harus bernuansa yang betul-betul tempat wisata. Bertambahnya pengunjung bukan karena pengelola melainkan masyarakat sekitar yang selalu menerapkan sopan santun serta ramah pada pengunjung.

Pendampingan kita selam 5 tahun ini tidak semudah itu mengubah pola pikir masyarakat, di pembimbingan kita nanti ini akan ada cendera-cendera mata jadi masyarakat bisa kreatif.

8 Jenis-jenis Usaha mikro

apa saja yang terdapat di wisata alam lejja?

“Usaha-usaha mikro yang ada di wisata alam lejja diantaranya pedagang kaki lima, pengrajin gula gula merah dan petani madu.

Pemerintah desa juga menghimbau agar menciptakan BUMDES.

9 Faktor-faktor apa saja

yang mendukung Taman Wisata Alam Lejja agar menjadi daerah wisata tujuan?

Harus di dukung oleh suasana lokasinya, transportasi dan infrastruktur jalannya.

(15)
(16)

DOKUMENTASI

Waktu: Kamis, 02 April 2020 Lokasi: Kantor Desa Bulue

Waktu: Kamis, 02 April 2020 Lokasi: Kantor Desa Bulue

Waktu: Senin, 06 April 2020 Lokasi: Wisata Alam Lejja

Waktu: Senin, 06 April 2020 Lokasi: Wisata Alam Lejja

(17)

Waktu: Selasa, 17 Maret 2020 Lokasi: Wisata Alam Lejja

Waktu: Selasa, 17 Maret 2020 Lokasi: Wisata Alam Lejja

Waktu: Jum’at, 20 Maret 2020 Lokasi: Wisata Alam Lejja

Waktu: Selasa, 24 Maret 2020 Lokasi: Wisata Alam Lejja

(18)

BIODATA PENULIS

Muthmainnah, lahir di Bulue, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, pada tanggal 24 Juni 1997 anak ke enam dari tujuh bersaudara dari pasangan Labeddu dan Itimang.

Penulis memulai pendidikannya dibangku sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Batu- batu pada tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Batu-batu pada tahun 2009, selanjutnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Soppeng jurusan IPS pada tahun 2012.

Kemudian melanjutkan jenjang pendidikan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare pada tahun 2015 sampai dengan penulisan skripsi ini.

Penulis memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dengan mengajukan tugas akhir berupa skripsi yang berjudul “Eksistensi Wisata Alam Lejja dalam Peningkatan Usaha Mikro Masyarakat Bulue Kabupaten Soppeng (Analisis Ekonomi Islam)”

Referensi

Dokumen terkait

0421 21307 VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN PENULISAN SKRIPSI WAWANCARA PENELITIAN NAMA MAHASISWA : AHMAD JAFAR NIM : 16.2400.018 FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PRODI :