Universitas YARSI 55
DAFTAR PUSTAKA
1. Macpherson Patricia. The role of saliva in oral health and disease. Dental Nursing October 2013;9(10):568-73.
2. Rodian M, Satari M.H, Rolleta E. Efek mengunyah permen karet yang mengandung sukrosa, xylitol, probiotik, terhadap volume, kecepatan, aliran viskositas, pH, dan jumlah koloni Streptococcus mutans saliva. Dentika Dental Journal 2013;16:1-20.
3. Hidayati NA, Kaidah S, Sukmana BI. Efek pengunyahan permen karet yang mengandung xylitol terhadap peningkatan pH saliva. Dentino 2014;2(1):51-5.
4. Soesilo D, Santoso RE, Diyatri I. Peranan sorbitol dalam mempertahankan kestabilan pH saliva pada proses pencegahan karies. Dental Journal 2005;38(1):25–8.
5. Nogourani MK, Janghorbani M, Isfahan RK, Beheshti MH. Effects of chewing different flavored gums on salivary flow rate and pH. International Journal of Dentistry 2012;1-4.
6. Sulistiadi Wahyu. Pengaruh pengunyahan permen karet dengan pemanis xylitol terhadap penurunan risiko karies gigi. Indonesian Journal of Dentistry 2007;14(2):153-6.
7. Sabir A. Pengaruh mengkonsumsi permen yang mengandung asesulfam-k (sugar-free) atau sukrose terhadap jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans pada saliva. Indonesian Journal of Dentistry 2007;14:35-40.
8. Sumawinata Narlan. Senarai istilah kedokteran gigi. Jakarta: EGC; 2004.p34.
9. Riset Kesehatan Dasar 2013. Indeks DMF-T dan Komponen D-T, M-T, F-T.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI; 2013.
10. Fajrin FN, Agus Z, Kusuma N. Hubungan Body Mass Index dengan laju aliran saliva (Studi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas).
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 2015;1(2):156 – 62.
11. Indriana Tecky. Perbedaan laju aliran saliva dan pH karena pengaruh stimulus kimiawi dan mekanis. Jurnal Kedokteran Meditek 2011;17(44):1-5.
12. Najoan SB, Kepel BJ, Wicaksono DA. Perubahan pH saliva siswa MA Darul Istiqamah Manado sesudah menyikat gigi dengan pasta gigi mengandung xylitol. Jurnal e-GiGi (eG) 2014;2(2).
13. Arta IP. Perbebedaan pH saliva pada perokok putih dan perokok kretek sesaat setelah merokok (skripsi). Denpasar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar; 2014.
14. Siswosubroto AE, Pangemanan DHC, Leman MA. Gambaran konsumsi yoghurt terhadap waktu peningkatan pH saliva. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi 2015;4(4):46-52.
15. Haroen ER. Pengaruh stimulus pengunyahan dan pengecapan terhadap kecepatan aliran dan pH saliva. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 2002;9(1):29-34.
16. Hadnyanawati Hestieyonini. Pengaruh pola jajan di sekolah terhadap karies gigi pada siswa sekolah dasar di kabupaten jember. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 2002;9(3):24-7.
Universitas YARSI 56
17. Tulsani SG, Chikkanarasaiah N, Siddaiah SB, Krishnamurthy NH. The effect of Propolis and Xylitol chewing gums on salivary Streptococcus mutans count:
A clinical trial. Indian Journal of Dental Research 2014; 25(6):737-41.
18. Al-Ghazali, Imam. Benang Tipis antara Halal dan Haram. Surabaya: Putra Pelajar. 2002.
19. Faridi Miftah. Indahnya ibadah muslim kosmopolitan. Kuala lumpur: PTS.
Islamika Sdn. Bhd. 2014.
20. Pranowo Sigit (2016). Adab meludah di jalan. Available at:
https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hukum-meludah-di- jalan.htm#.WEmFvC19602. Diakses pada tanggal 10 Desember 2016.
21. Prasetya RC. Perbandingan jumlah koloni bakteri saliva pada anak-anak karies dan non karies setelah mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Indonesian Journal of Dentistry 2008;15(1):65-70.
22. Sundoro EH. Pemanfaatan saliva dalam mendeteksi faktor-faktor terhadap karies. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 2000;7:430-4.
23. Sherwood Lauralee. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta:
EGC; 2011.p.650-1.
24. Rantonen P. Salivary flow and composition in healthy and diseased adults.
Institute of dentistry University of Helsinski, 2003.
25. Riskayanty. Profil kandungan unsur anorganik saliva pada usia lanjut (Skripsi).
Makassar: Universitas Hasanuddin Fakultas Kedokteran Gigi Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Makassar; 2013.
26. Adhitya S, Sudiono J, Kusnoto J, Roeslan BO. Effect of orthodontic tooth movement on salivary aspartate aminotransferase activity. Journal of Dentistry Indonesia 2013;20(1):15-9.
27. Sari NN. Permen karet xylitol yang dikunyah selama 5 menit meningkatkan dan mempertahankan pH saliva perokok selama 3 jam (Tesis). Denpasar:
Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana; 2011.
28. Ramayanti S, Punakarya I. Peran makanan terhadap kejadian karies gigi.
Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013;7(2);89-93.
29. Susilowati, Tedjosasongko U, Suhariadji FX. Penambahan xylitol dalam glukosa, sukrosa terhadap pertumbuhan streptococcus mutans (in vitro). Dental Jurnal Majalah Kedokteran Gigi 2014; 47(4):181-5.
30. Davies JA. The role of xylitol in oral health. Dental Nursing 2013;9(10):574- 579.
31. Audiawati. Identifikasi faktor risiko terjadinya kolonisasi spesies candida sp di rongga mulut pada individu sehat (Tesis). Jakarta: Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Program Studi Penyakit Mulut Universitas; Indonesia; 2013.
32. Chalid SE. Perbedaan laju aliran saliva antara mengunyah permen karet xylitol dan permen karet sukrosa (Skripsi). Makassar: Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Universitas Hasanuddin; 2015.
33. Rofi’i, Sunhadji. (2010). Pengertian Halal dan Haram Menurut Ajaran Islam.
Avalaible at: http://www.halalmuibali.or.id/?p=56. Diakses pada tanggal 31 Desember 2016.
Universitas YARSI 57
34. Rofi’i, Sunhadji. (2010). Pengertian Halal dan Haram Menurut Ajaran Islam.
Avalaible at: http://www.halalmuibali.or.id/?p=56. Diakses pada tanggal 31 Desember 2016.
35. Syatila Shabra (2013). Tubuh manusia bukanlah najis. Available at:
http://www.fimadani.com/tubuh-manusia-tidak-najis/. Diakses pada tanggal 31 Desember 2016.
36. Hadi Nor. Panduan shalat dalam keadaan darurat. Bandung: Ruang Kata.
2012.p.50-51
37. Hehsan MR. Q & A Fiqh Perubatan. Selangor: PTS. Publishing House Sdn.
Bhd. 2015.
38. Siampa FA. Samad Rasmidar. Penerapan proteksi dokter gigi sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi silang. Makassar: Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2012.p.1-7.
39. Ali bin Nayif asy-Syuhud. Adab bertemu, salam dan jabat tangan. Jakarta:
Pustaka Ibnu ‘Umar. 2013.p. 3-4.
40. Ad-Dahduh SN. Buku pintar muslim : panduan menuju kesempurnaan dan kesuksesan hidup. Solo: Pustaka Arafah; 2006.p.52-3.
Universitas YARSI 58
DAFTAR RUJUKAN GAMBAR
1. Sherwood Lauralee. 2011. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 6.
Jakarta : EGC.p.651 2. www.nutrientsreview.com 3. www.bisakimia.com 4. www.alfaonline.com 5. www.lotte.co.id