• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dakwah Islam Rahmatan Lil'Alamin - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dakwah Islam Rahmatan Lil'Alamin - Digilib UIN SUKA"

Copied!
219
0
0

Teks penuh

Dari pengertian dakwah yang demikian, dalam dakwah terdapat istilah pembinaan dakwah yang meluas (meningkatkan keimanan, ubudiyah dan amalan), dan dakwah yang disiarkan (proses penyebaran ajaran Islam kepada semua menyampaikan. orang ), tanpa kecuali orang beriman atau tidak beriman. Dan yang tidak kurang pentingnya ialah pada masa yang sama Nabi Muhammad SAW diutuskan sebagai pendakwah untuk menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia dengan memperkenalkan prinsip-prinsip dakwah yang beradab, iaitu dakwah yang Prinsip dakwah yang dilakukan. tidak memaksakan kehendak ini tentu akan lebih menarik, kerana Islam didakwah dengan persahabatan dan bukan permusuhan.

Berilah perhatian dan kasih sayang

Pahami dunia anak (anak bukan miniature orang dewasa)

Berilah Teladan yang baik

Terutama dalam sikap dan perilaku.Kendalikan diri kita agar tidak menunjukkan emosi negatif di hadapan anak, padahal tujuannya adalah untuk mengajak anak bercanda. Orang tua hendaknya berusaha keras untuk selalu mempunyai sikap dan perilaku yang positif, jangan sampai kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering terjadi muncul di hadapan anak.

Tanamkan kebiasaan positif

Lakukankontrol dan pengawasan

Berilah nasehat dan arahan yang benar

Hargailah dan perlakukan anak layaknyai manusia Anak juga manusia, walaupun dia masih kecil, tetapi

Ucapkan terima kasih setiap kali dia membantu kita dalam aktivitas kita, dan berikan pujian atau suguhan setiap kali dia melakukan kebiasaan-kebiasaan positif yang sudah kita tanamkan dalam dirinya.

Jangan memaksa dan mengancam anak

Jangan merendahkan anak, jangan sampai kita merendahkan anak

Jangan berbelas kasihan pada anak

Jangan membandingkan anak

Media baru dan pergeseran transformasi pemahaman agama (Kajian fenomena agama dalam perspektif pengaruh media baru). Hal ini bisa terjadi jika kebiasaan memperoleh ilmu agama melalui media baru tidak didasari oleh ilmu agama yang mendalam sebelumnya. Ketika kita sulit membedakan agama dan budaya, tidak menutup kemungkinan akan muncul penafsiran di kemudian hari karena kebiasaan menggunakan media baru mampu mengubah pola pikir yang menjadikan agama sebagai produk budaya.

Amar Ma‟ruf dikedepankan Lalu baru Nahi Mungkar

Pendakwah akan mendapat manfaat daripada arahan pendakwah yang baik dan pendakwah juga mendapat manfaat daripada jaminan Allah sebagai seruan kepada kebaikan. Hal ini juga bertujuan agar khalayak lebih dahulu tertarik dengan ajaran yang terdapat dalam agama Islam yang memberikan motivasi psikologi untuk menerima pahala apabila melakukan sesuatu yang ma‟ruf (baik). Memandangkan asas agama mereka sudah kukuh dan tidak boleh goyah lagi keimanan dan kecintaan mereka kepada Islam, maka dakwah diteruskan dengan pembinaan yang baik, asas nahi munker semakin diperkukuh untuk masyarakat dakwah.

Memudahkan tidak mempersulit (yassiru wala Tu‟assiru)

Beri kabar gembira dan jangan beri kabar menakutkan, permudahkanlah dan jangan dipersulit” (HR. Muslim). Permudahkan dan jangan dipersulit, sebarkan berita gembira dan jangan berikan berita yang menakutkan, ringankan dan jangan bebani” (HR. Maksudnya: “Permudahkan dan jangan dipersulit, berikan berita gembira dan jangan biarkan orang lari” (HR Bukhari: 69 dan Muslim: 1734).

Berwajah Ramah Bukan Marah

Nasehat Bijak “Merasuk bukan Menusuk”

Sekiranya manusia beriman kepada kitab, tentulah mereka lebih baik, di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." Ketiga, sedekah dapat mengangkat martabat seseorang. Orang yang rajin bersedekah akan ditinggikan oleh Allah SWT. Orang yang bersedekah ialah orang-orang yang termasuk dalam golongan yang akan dinaungi di hari kiamat.

Meski manfaat sedekah terkadang tidak langsung kita rasakan sebagai orang yang beragama dan beriman terhadap perintah Allah SWT. Orang bodoh di dunia digital atau dunia maya bukanlah orang yang tidak tahu apa-apa. Namun orang bodoh di dunia maya adalah orang yang tidak mau belajar dan tidak bisa disuruh.

Selama hampir satu setengah tahun, semakin banyak orang yang terinfeksi dari hari ke hari dan bahkan menyebabkan penyakit. Sebab, masyarakat yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan tidak akan mampu menyikapi bencana secara benar sesuai pedoman Islam. Dalam hal ini kita bisa memikirkan bagaimana jika Rasulullah dan para sahabatnya menggunakan kekerasan dalam menghadapi orang yang diduga menghina Islam, maka tentu pelakunya sudah meninggal sebelum masuk Islam dan orang-orang dalam kelompoknya tidak akan melakukan hal itu. menjadi seorang Muslim.

Karena segala sesuatu ada aturannya, termasuk ketika kita berkomunikasi antara orang dengan orang lain. Orang yang mudah percaya akan mampu menyikapi informasi dengan bijak, tidak tergesa-gesa, dan idealnya mampu memilah mana yang baik dan mana yang tidak. Tidak ada salahnya kita mengkritisi informasi yang datang kepada kita, karena jika orang baik tetap diam ketika menerima informasi (yang kebenarannya patut dipertanyakan), maka akan semakin banyak informasi dari orang jahat yang tersebar di situs ini. bumi, terkadang informasi tersebut dapat menyakitkan dan merugikan banyak orang.

Ta„lim (Pengajaran/Pendidikan)

Tanwir (Pencerahan)

Taudhih (Penjelasan)

Tajdid (Pembaruan)

Al-wa„zhu atau Tau„iyyah (Menasehati dan Penyadaran)

Tarjih (Menguatkan di antara Dua Hal)

Wasilah al-Hiwar (Sarana Dialog)

Amar Ma‟ruf Nahi Munkar

Keimanan yang tertanam pada diri orang yang memiliki akhlak ini adalah keikhlasan niatnya untuk meringankan beban sesama makhluk. Orang yang sudah lanjut usia pun tetap bisa mempelajari dan memantapkan karakternya dengan nilai-nilai karakter yang berkembang di masyarakat. Padahal, sejak pandemi Covid-19 merebak, umat Islam di tanah air sepertinya mulai enggan menyanyikan lagu ikonik tersebut.

Padahal, penerapan pembatasan tersebut sangat penting karena kini telah muncul Covid-19 versi delta yang penyebarannya semakin sulit dikendalikan. Nah, jika saat ini Anda masih belum memahami perbedaannya, anggap saja: jika seluruh masyarakat Indonesia sadar untuk mematuhi protokol kesehatan sejak awal pandemi, maka penanganan Covid-19 akan lebih mudah. Belum lagi, jika kita melihat India yang merupakan negara pertama munculnya Covid-19 versi delta, repatriasi brutal tersebut justru menimbulkan kekacauan hingga sering kita melihat pemberitaan polisi setempat yang memukuli pemudik.

Siapapun presiden dan menteri kesehatan saat ini pasti akan pusing memikirkan kebijakan apa yang bisa menghentikan penyebaran Covid-19 namun tidak merusak kehidupan perekonomian masyarakat. Dalam hal ini kita boleh saja berbicara kepada masyarakat tentang Covid-19 selama masih dalam lingkup keilmuan kita, namun jika di luar bidang keilmuan kita, alangkah baiknya kita diam saja agar terhindar dari hoax dan berita bohong lainnya. . Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu kendala terbesar penanganan Covid-19 di Indonesia adalah maraknya hoax yang beredar dan mudahnya masyarakat mempercayai pendapat orang yang tidak kompeten di bidangnya.

Jadi tentunya kita semua sama-sama berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu.

Pengendalian Diri dari Dalam Diri Sendiri

Pada dasarnya setiap manusia bisa memilih antara dua hal, 1) kita mengendalikan diri sendiri atau 2) kita mengendalikan diri sendiri. Pengendalian harus merupakan upaya sistematis untuk menyesuaikan rencana dengan tindakan, mencegah kesalahan dalam tindakan, dan memperbaiki jika tidak sesuai dengan rencana. Sedangkan pengendalian diri dalam ajaran Islam dapat datang dan tumbuh dari dalam diri sendiri dan juga dari luar diri sendiri.

Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Pengendalian diri yang berasal dari diri sendiri adalah kita sebagai manusia harus mengetahui sifat-sifat Allah SWT. Jika sumber pengendalian diri kita diawali dari keyakinan bahwa Allah selalu ada untuk kita, selalu melihat dan peduli terhadap hamba-hamba-Nya, dan Allah mengetahui segalanya, maka dengan sendirinya manusia akan bertindak dengan sangat hati-hati dan menggunakan akal sesuai dengan ajaran.

Saat ini banyak sekali kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat seperti: tindak korupsi, tindak pembunuhan, ujaran kebencian, tindak penipuan, perundungan dan tindak pidana yang tidak dibenarkan oleh Allah SWT seolah-olah tidak dibenarkan. mengimani sifat-sifat Allah seolah-olah mereka lupa bahwa Allah Maha Mengetahui, sehingga akal dan pikiran mereka dikaburkan oleh hawa nafsu yang menggiring mereka pada perbuatan-perbuatan yang batil. Mengikuti hawa nafsu dalam bertindak dan berperilaku ibarat menyalakan bom waktu, tinggal menunggu meledak dan dihancurkan. Maka perbuatan dan tindakan yang dilakukan sesuai dengan ketetapan Allah akan membuat sistem pengendalian diri kita semakin kuat, biasanya sesuatu yang timbul dari dalam diri dan didasari oleh ketakwaan.

Maka hendaknya setiap orang mempunyai pengendalian diri dan melaksanakan perilaku muraqabah sedini mungkin, karena muraqabah adalah perilaku seorang hamba yang beriman bahwa Allah senantiasa memperhatikan, melihat, mendengar dan mengetahui pikiran dan perbuatan hamba-Nya, dalam setiap hembusan nafas dan perbuatannya. setiap kedipan mata. sebuah mata.

Pengendalian Diri dari Luar Diri Sendiri

Sehingga ketakwaan manusia tidak hanya diwujudkan dalam pelaksanaan ibadah saja, namun harus tercermin pula dalam setiap perbuatan dan pikiran. Sebagaimana dikemukakan oleh beberapa peneliti yang mengatakan bahwa manusia melakukan kesalahan dan lupa, diperlukan sistem pengendalian diri eksternal untuk menetapkan batasan tindakan dan bertindak sebagai alarm ketika terjadi kesalahan. Sebagaimana halnya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di lingkungan sosial, akan terdapat norma-norma kehidupan yang disepakati bersama.

Lebih lanjut, manusia disebut-sebut rentan melakukan kesalahan dan kelupaan, yang tentunya berpotensi melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja. Ayat ini menjelaskan bahwa semua manusia diharapkan saling mengingatkan untuk menjalankan perintah Allah SWT. Pengendalian diri harus dimiliki oleh kita semua (manusia) untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan terutama kebahagiaan setelah kehidupan dunia yaitu akhirat.

Kita (manusia) harus selalu waspada terhadap lingkungan dan keadaan di sekitar kita, karena apapun yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Jika kita berbuat baik maka kebaikan akan kembali kepada kita, namun sebaliknya jika kita berbuat buruk maka kejahatan akan kembali kepada kita. Pengendalian diri dapat diciptakan dari dalam diri kita dengan memperkuat keimanan, ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah.

Selain itu, pengendalian diri yang berasal dari luar diri juga diperlukan untuk memperkuatnya dari dalam diri sendiri.

Shofiyulloh 1

Untuk itu, umat Islam dituntut untuk bertindak sebagai pendakwah yang mampu memberi manfaat kepada orang lain. Terjemahan: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Keempat, umat Islam hendaklah menjadi orang yang berjaya yang penuh dengan konsep kebaikan dalam hidup dan bukannya menjadi orang yang jahat, kosong dan kosong daripada kebaikan.

Karena bisa jadi orang yang melakukan kejahatan tersebut tidak mengerti dan tidak mengerti bahwa apa yang dilakukannya itu buruk. Orang yang berilmu dan berwawasan luas akan lebih bijak dalam mengambil keputusan, sehingga tidak tergesa-gesa dan serampangan. Akibatnya jika pencegahan dilakukan oleh orang-orang jahat, maka pencegahan tidak lagi menjadi cara dakwah Islam, melainkan menjadi pelecehan terhadap pelaku kejahatan.

Sebagaimana diketahui, orang yang mengajak dan orang yang diajak mempunyai hubungan sebab akibat yang berkesinambungan, jika orang yang mengajak dalam keadaan baik, maka orang yang diajak juga akan merespon dengan baik, sedangkan orang yang mengundang dalam keadaan buruk. kondisi lalu lintas. kalau begitu, maka orang yang diajak juga akan bereaksi buruk. Maka dari itu tidak mungkin umat Islam tidak peduli pada kebaikan, jika ada umat Islam yang selalu jauh dari kebaikan maka ia akan menjadi orang yang fasik. Islam adalah agama yang menuntut kebaikan, maka sudah sewajarnya pemeluknya adalah orang-orang baik.

Sesungguhnya di dalamnya terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang merenung.”

Referensi

Dokumen terkait

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw., yang paling fashih dalam berbahasa Arab, nabi akhir zaman, panutan umat Islam dalam menjabarkan ajaran Islam di berbagai