DAMPAK E-COMMERCE (ONLINE SHOP) TERHADAP PASAR TRADISIONAL
MAKALAH
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas besar mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Bapak Agus Suryana
Oleh:
M. Alfajri Z.M NIM 222412013
Syaharani Mustafa NIM 222412024 Taufik Dwi Ramdani NIM 222412026
PROGRAM STUDI MANAJEMEN TEKNOLOGI REKAYASA JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Pasar merupakan sebuah tempat bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan jual beli atau perdagangan. Pasar sudah menjadi bagian yang menyatu serta memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam perekonomian. Di Indonesia, banyak masyarakat yang menggantungkan nasibnya pada pasar tradisional. Hal tersebut dikarenakan pasar ini menjadi tempat jual beli berbagai produk kebutuhan pokok berskala ekonomi rakyat khususnya bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah. Oleh karena itu tak heran jika pasar tradisional menjadi pilihan utama sebagian besar masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
Perkembangan e-commerce, atau perdagangan elektronik telah menjadi kekuatan tran sformatif dalam dunia bisnis selama beberapa tahun terakhir. Hal ini mengubah cara orang m embeli dan menjual barang dan jasa, menciptakan peluang dan tantangan baru bagi usaha da n konsumen. Kehadiran online shop memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas belanja. Dengan adanya online shop, masyarakat dapat berbelanja tanpa harus pergi ke pasar, mall, toko dan sebagainya sehingga dapat menghemat tenaga dan waktu.
Kemudahan atau kelebihan lainnya yaitu masyarakat dapat membeli barang dari tempat yang jauh, dapat membandingkan harga dengan mudah, barang bisa diantarkan langsung ke rumah, terdapat banyak pilihan toko, produk, serta metode pembayaran.
Namun seiring dengan perkembangan tersebut, ada beberapa dampak negatif yang berpengaruh terhadap eksistensi pasar tradisional. Banyaknya masyarakat yang beralih dari b elanja konvensional ke belanja online, terlebih di tengah pandemi yang melanda Indonesia beberapa saat lalu. Seperti halnya yang terjadi di salah satu pasar tradisional di Kota Bandung, yaitu Pasar Kosambi. Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di lapangan pada tanggal 15 Februari 2022, peneliti menemukan fakta bahwa kondisi Pasar Kosambi Bandung mengalami sepi pengunjung. Hal ini terlihat dari sepinya kendaraan yang parkir serta sedikitnya jumlah o rang yang berada di Pasar Kosambi Bandung. Kondisi ini menyebabkan omzet pedagang di P asar Kosambi Bandung mengalami penurunan.
Bandung, 7 Oktober 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
BAB I...4
PENDAHULUAN...4
1.1 LATAR BELAKANG...4
1.2 BATASAN MASALAH...4
1.3 RUMUSAN MASALAH...5
1.4 TUJUAN PENELITIAN...5
1.5 METODE PENULISAN...5
BAB II...6
PEMBAHASAN...6
2.1 KAJIAN PUSTAKA...6
2.2 PEMBAHASAN...8
2.2.1 Dampak e-commerce terhadap pasar tradisional...9
2.2.2 Perubahan perilaku konsumen dalam era e-commerce...10
2.2.3 Peran pasar tradisional dalam perekonomian setelah munculnya e-commerce...11
2.2.4 Dampak di tutup nya TikTok Shop...11
BAB III...14
PENUTUP...14
3.1 KESIMPULAN...14
3.2 SARAN...14
DAFTAR PUSTAKA...15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Online shop menawarkan banyak kemudahan bagi pembeli, seperti kemampuan untuk berbelanja dari rumah dan menghemat waktu dan energi. Namun, ada juga dampak negatif dari online shop terhadap pasar tradisional, seperti penurunan jumlah pelanggan dan penurunan harga produk di pasar tradisional. Online shop juga rawan terhadap penipuan dan tindakan tidak sah lainnya, yang dapat membuat konsumen enggan untuk berbelanja online.
Meskipun demikian, pedagang pasar tradisional telah beradaptasi dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka serta menawarkan produk unik yang tidak dapat ditemukan secara online.
Dengan berkembangnya internet maka hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan teknologi, salah satunya pembelian atau belanja barang atau jasa melalui internet yang bisa disebut belanja online. Media internet sendiri mulai banyak dimanfaatkan sebagai media aktivitas bisnis terutama karena kontribusinya terhadap efisiensi, karena penghematan waktu ini, tidak perlunya penjual dan pembeli bertemu secara langsung dan tidak adanya kendala transportasi. Berbagai kemudahan serta penawaran yang diberikan online shop membuat masyarakat tertarik sehingga saat ini lebih banyak yang memilih belanja online dibandingkan pergi ke pasar tradisional, terlebih di masa sekarang ini akibat adanya pandemi Covid-19.
Dengan aktivitas jual beli online lebih memudahkan masyarakat, dimana masyarakat dengan mudahnya berbelanja online kapanpun dan dimanapun tanpa harus keluar dari rumah.
Namun di sisi lain, keberadaan pasar tradisional menjadi tersisihkan dengan maraknya masyarakat berbelanja online, terlebih di kondisi pandemi yang lalu. Dengan kondisi tersebut maka pasar tradisional pun ikut terkena dampaknya. Yang mengakibatkan sepinya puengunjung di pasar tersebut, dan kondisi tersebut mengakibatkan penurunan omzet pedagang setelah hadirnya dan maraknya online shop. Oleh karena itu para pedagang pun membuat suatu strategi yang bisa menanggulangi masalah tersebut.
1.2 BATASAN MASALAH
a. Analisis memiliki pembahasan terhadap dampak e-commerce terhadap penjualan pasar tradisional.
b. Analisis memiliki pembahasan terhadap dampak pola perubahan konsumen.
c. Analisis memiliki pembahasan terhadap dampak social dan budaya terkait e-commerce.
d. Analisis mengacu pada satu platform khusus yaitu Tiktok Shop.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Dalam konteks ini, kami akan menjawab pertanyaan utama berikut:
a. Apa dampak e-commerce terhadap pasar tradisional?
b. Bagaimana perubahan perilaku konsumen dalam era e-commerce?
c. Apakah pasar tradisional masih memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian?
1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari makalah ini adalah:
a. Menganalisis dampak e-commerce terhadap pasar tradisional.
b. Memahami perubahan perilaku konsumen dalam era e-commerce.
c. Mendeskripsikan relevansi pasar tradisional dalam perekonomian saat ini.
1.5 METODE PENULISAN a. Pengumpulan data dan Informasi
Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan melakuk an penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang relevan dan pencarian data m elalui internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu data dari media elektronik, d an beberapa pustaka yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
1. Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi pustaka yang m enjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis mengenai lingkup pembahasan dan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan
2. Untuk melakukan pembahasan analisis data-data yang diperoleh, diperlukan data re ferensi yang digunakan sebagai acuan, dimana data tersebut dapat dikembangkan untu k dapat mencari kesatuan materi sehingga diperoleh suatu kesimpulan.
b. Pengolahan Data dan Informasi
Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data, ke mudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis deskriptif berdasarkan dat a sekunder.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KAJIAN PUSTAKA
Pasar Tradisional
Pasar Tradisional adalah sebuah tempat yang terbuka dimana terjadi proses transaksi jual beli yang dimungkinkan proses tawar-menawar. Di pasar tradisional pengunjung tidak selalu menjadi pembeli, namun pengunjung bisa menjadi penjual, bahkan setiap orang bisa menjual dagangannya di pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan sektor perekonomian yang sangat penting bagi mayoritas penduduk di Indonesia.
Masyarakat miskin yang bergantung kehidupannya pada pasar tradisional tidak sedikit, menjadi pedagang di pasar tradisional merupakan alternatif pekerjaan di tengah banyaknya pengangguran di Indonesia (Masitoh, 2013).Menurut Wicaksono dkk. (2011) pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Pasar tradisional cenderung menjual barang-barang lokal dan kurang ditemui barang impor, karena barang yang dijual dalam pasar tradisional cenderung sama dengan pasar modern, maka barang yang dijual pun kualitasnya relatif sama dengan pasar modern. Secara kualitas, pasar tradisional umumnya mempunyai persediaan barang yang jumlahnya sedikit sesuai dengan modal yang dimiliki pemilik atau permintaan 6 6 dari konsumen. Dari segi harga, pasar tradisional tidak memiliki label harga yang pasti karena harga yang pasti karena harga disesuaikan dengan besarnya keuntungan yang diinginkan oleh setiap pemilik usaha sendiri-sendiri. Selain itu, harga pasar selalu berubah-ubah, sehingga bila menggunakan label harga lebih repot karena harus mengganti-ganti label harga sesuai dengan perubahan harga yang ada di pasar (Dewi dan Winarni, 2011).
Pasar tradisional di pedesaan juga terhubung dengan pasar tradisional di perkotaan yang biasa menjadi sentral kulakan bagi pedagang pasar –pasar pedesaan dan di sekitarnya. Pasar tradisional merupakan penggerak ekonomi masyarakat. Saat ini pasar tradisional tengah mengalami banyak tantangan. Persaingan menjadi tidak seimbang karena perbedaan modal antara pedagang di pasar tradisional dengan pasar
modern (Masitoh, 2013). Namun pasar tradisional juga memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan pasar modern. Kelebihan tersebut diantaranya adalah:
1.Di pasar tradisional pembeli dapat melakukan tawar menawar harga dengan pedagang. 2.Harga yang ditawarkan cukup terjangkau.
3.Secara budaya pasar tradisonal merupakan tempat publik dimana terjadi interaksi sosial(Masitoh,2013)
E-commerce
E-commerce, singkatan dari electronic commerce, adalah aktivitas jual beli barang dan jasa yang dilakukan secara online melalui internet. E-commerce telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir dan terus berkembang hingga saat ini. E-commerce dimulai pada tahun 1990-an dengan kemunculan situs-situs web toko online dan platform perdagangan elektronik. Amazon dan eBay adalah contoh awal dari platform e-commerce yang sukses. Peningkatan kecepatan internet dan penggunaan perangkat mobile, merupakan salah satu peran kunci dalam pertumbuhan e-commerce. Hal ini membuatnya lebih mudah bagi konsumen untuk berbelanja online di mana saja dan kapan saja. Penggunaan perangkat mobile, seperti smartphone dan tablet, telah mengubah cara orang berbelanja online. Aplikasi mobile dan situs web yang dioptimalkan untuk perangkat mobile telah menjadi bagian penting dari e-commerce.
Model bisnis e-commerce juga telah berkembang. Dari awalnya hanya menjual produk fisik, sekarang e-commerce mencakup berbagai hal, termasuk penjualan digital, layanan berlangganan, dan lebih banyak lagi. Selain itu pengiriman yang cepat dan efisien menjadi faktor penting dalam e-commerce. Banyak toko online menawarkan layanan pengiriman dalam satu hari atau beberapa jam, sementara pengiriman internasional semakin mudah. Sistem pembayaran online pun semakin aman dan nyaman. Selain kartu kredit, ada juga metode pembayaran digital seperti PayPal, Apple Pay, dan cryptocurrency. Keamanan juga ditingkatkan dengan enkripsi data dan otentikasi dua faktor.
E-commerce telah menyebar ke seluruh dunia, dan banyak perusahaan e-commerce besar memiliki kehadiran internasional. Ini memungkinkan konsumen untuk membeli produk dari berbagai negara. Perkembangan e-commerce terus berlanjut, dan perubahan teknologi dan tren konsumen akan terus memengaruhi bagaimana bisnis beroperasi dalam dunia digital.
Kesempatan dan tantangan terus muncul, dan e-commerce akan terus berubah sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
2.2 PEMBAHASAN
Perkembangan e-commerce di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa faktor yang telah mendorong perkembangan e-commerce di Indonesia meliputi peningkatan penetrasi internet, pertumbuhan jumlah pengguna smartphone, perubahan perilaku konsumen, dan dukungan dari pemerintah serta perusahaan teknologi. Penetrasi internet yang semakin luas di Indonesia telah menjadi salah satu pendorong utama perkembangan e-commerce. Semakin banyak orang yang memiliki akses internet, sehingga lebih banyak konsumen dapat mengakses dan berbelanja secara online.
Pemerintah Indonesia telah memberikan dukungan untuk perkembangan e-commerce dengan mendorong regulasi yang mendukung industri ini. Selain itu, pemerintah juga mendukung inisiatif untuk mempromosikan perdagangan elektronik lintas batas. Kompetisi di industri e-commerce Indonesia sangat sengit, dan ini mendorong inovasi dan peningkatan layanan. Perusahaan e-commerce bersaing untuk mendapatkan pelanggan dan mempertahankan pangsa pasar mereka. Perkembangan e-commerce di Indonesia masih berlangsung, dan ada potensi pertumbuhan yang besar di masa depan. Namun, perusahaan e-commerce juga dihadapkan dengan tantangan seperti perlunya meningkatkan keamanan online, mengatasi masalah pemalsuan produk, dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan di tengah persaingan yang semakin sengit.
Namun, seiring dengan berkembangnya e-commerce, ada beberapa dampak negatif yang muncul pada bebbagai aspek. Diantaranya :
a. Persaingan yang ketat bagi UMKM
Memiliki dan menjalankan toko online memerlukan investasi dalam teknologi, seperti pembuatan dan pemeliharaan situs web, serta integrasi sistem pembayaran. Ini bisa menjadi biaya awal yang signifikan. Selain itu UMKM harus bersaing dengan perusahaan besar dan pesaing lainnya yang menjual produk serupa. UMKM juga perlu memiliki keahlian digital.
Kurangnya pemahaman tentang teknologi dan e-commerce dapat menjadi hambatan. Bagi UMKM yang tidak melek akan teknologi ketika menjalankan bisnis online dapat menjadi target serangan siber, seperti peretasan situs web atau pencurian data pelanggan. Keamanan online menjadi isu yang penting. Data pribadi konsumen dapat menjadi target peretasan dan pelanggaran keamanan dalam e-commerce. Jika data pribadi dicuri, ini dapat berdampak negatif pada privasi dan keamanan individu. Belum lagi mengelola rantai pasokan dan pengiriman dalam konteks e-commerce dapat menjadi tugas yang rumit bagi UMKM.
Mereka perlu memastikan produk mencapai pelanggan dengan aman dan tepat waktu.
Pertumbuhan e-commerce juga dapat mengakibatkan penutupan toko fisik dan mengurangi lapangan kerja di sektor ritel konvensional. Ini dapat memengaruhi pekerjaan di toko-toko fisik dan pusat perbelanjaan.
b. Dampak Lingkungan
E-commerce juga memiliki dampak lingkungan negatif karena pengiriman barang yang seringkali melibatkan penggunaan bahan bakar fosil dan peningkatan polusi lingkungan.
c. Penyalahgunaan Hak Cipta dan Barang Palsu
E-commerce juga berisiko menjadi tempat peredaran barang palsu dan pelanggaran hak cipta. Banyaknya promosi dengan foto produk yang bukan milik penjual menjadikan e-commerce sebagai tempat penyalahgggunaan hak cipta. Foto produk yang tidak sesuai dengan barang juga merupakan salah satu bentuk penipuan barang palsu.
Penting untuk diingat bahwa e-commerce juga memiliki manfaat yang besar, dan dampak negatif ini bisa dikelola dan dikurangi melalui regulasi yang tepat dan praktik bisnis yang berkelanjutan.
2.2.1 Dampak e-commerce terhadap pasar tradisional
E-commerce memiliki dampak negative terehadap pasar tradisional. Dapat dilihat dari penjualan yang terjadi di pasar tradisional saat ini, contohnya sendiri di Kalimantan Tengah adalah pasar blauran berkurangnya pendapatan para pedagang dan kurangnya orang-orang yang berbelanja ke pasar tradisional tersebut. Terlebih saat munculnya salah sattu platform bernama TikTok Shop dimana barang-barang dijual dengan harga yang murah dibandingkan pasar tradisonal padahal produk yang mereka tawarkan adalah produk impor maupun lokal, sedangkan produk yang ditawarkan dijual dengan harga yang murah. Banyak pelanggan beralih ke belanja online karena kenyamanan, kemudahan, dan beragamnya pilihan yang diawarkan. Hal ini lah yang membuat pasar tradisional menjadi sepi dan sulit bersaing dengan TikTok Shop.
Para pedagang tak jarang kurang pemasukan dari perdagangan dikarrrenakan tidak ada pembeli yang datang ke pasar tersebut. Hal ini kemudian berimbas kepada para pedagang yang harus gulung tikar dikarenakan rugi disaat mereka harus membayar sewa toko serta untuk kehidupan mereka sendiri. Perubahan ini juga memiliki dampak pada lapangan kerja, karena beberapa pekerjaan di sektor ritel tradisional mungkin berkurang sementara industri e-
commerce membutuhkan lebih banyak pekerja dalam logistik, manajemen website, dan layanan pelanggan. Dampak e-commerce terhadap pasar tradisional dapat menyebabkan perubahan paradigma ( cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang mempengaruhi dalam pola pikirnya ) dalam cara operasi berbisnis dan cara konsumen berbelanja.
Beerapa dampak diatas dapat menjadi ancaman kepunahan bagi pasar tradisional, terutama di daerah pedesaan, mereka terancam menghadapi ancaman kepunahan karena berkurangnya pelanggan dan pendapatan. Paa pedagang di pasar tradisional khususnya daeah pedesaan mungkin kesulitan untuk beradaptasi dengan teknologi e-commerce, seperti pembuatan situs web atau aplikasi, manajemen inventaris online, dan logistik pengiriman.
Serta sulitnya akses dari daerah terpencil ke dunia luar. Hal ini bisa berdampak negatif pada warisan budaya dan sosial di suatu daerah jika pasar tradisional benar-benar punah.
2.2.2 Perubahan perilaku konsumen dalam era e-commerce
Kebangkitan e-commerce telah memainkan peran yang besar dalam membentuk industri tradisional dan menjadi pendorong dalam mengubah hal-hal dasar pandangan serta perilaku masyarakat terhadap pasar, industri, budaya dan berbagai proses lainnya. Hal ini menyebabkan perubahan cara pandang seseorang terhadap sesuatu yang mempengaruhi dalam pola pikirnya dalam cara operasi berbisnis dan cara berbelanja. Konsumen cenderung lebih sering melakukan pembelian secara online daripada berbelanja secara fisik di toko.
Mereka dapat membeli berbagai produk dan layanan dari kenyamanan rumah mereka, tanpa harus pergi ke toko fisik. Perbandingan harga yang signifikan pun sudah menjadi hal lumrah dalam e-commerce. Konsumen dapat dengan cepat membandingkan harga produk dari berbagai pengecer dengan hanya beberapa klik, yang mengarah pada persaingan yang lebih ketat dan harga yang lebih kompetitif.
Sembari memnbandingkan harga, konsumen cenderung melakukan penelitian online sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk atau layanan. Mereka membaca ulasan, mencari rekomendasi, dan membandingkan harga dari berbagai sumber sebelum mengambil keputusan. Banyak konsumen melakukan pembelian melalui perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet. Konsumen sering menggunakan media sosial untuk mendapatkan inspirasi, mendengarkan rekomendasi dari teman atau influencer, dan bahkan untuk berbelanja langsung melalui platform sosial media.
Penggunaan pembayaran digital juga memengaruhi perilaku konsumen. Penggunaan pembayaran digital dalam e-commerce telah memungkinkan transaksi online yang lebih cepat, aman, dan nyaman. Mereka juga memberi pelanggan lebih banyak pilihan dalam hal
cara membayar. Konsumen kerap kali menggunakan metode pembayaran digital, seperti kartu kredit, dompet digital, dan pembayaran melalui aplikasi, yang semakin populer dalam e-commerce sehingga berujung tidak memiliki uang dalam benuk cash yan pada akhirnya menjadi budaya cashless khususnya pada kalangan anak muda.
2.2.3 Peran pasar tradisional dalam perekonomian setelah munculnya e-commerce Pasar tradisional tetap memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian meskipun e-commerce telah muncul. Meskipun e-commerce telah berkembang pesat dan mengubah cara orang berbelanja, pasar tradisional tetap memiliki peran yang kuat dalam perekonomian, terutama dalam mempertahankan budaya lokal, memberikan akses ke produk segar dan terbaru, juga memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil dan menengah. Keduanya bisa berdampingan dan saling melengkapi dalam memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.
Pasar tradisional adalah tempat bagi pedagang lokal untuk menjual produk mereka.
Kondisi ini menciptakan peluang usaha bagi banyak individu dan keluarga yang mengandalkan pendapatan dari berdagang di pasar tradisional. Pasar tradisional juga sering menjadi pusat kegiatan budaya dan tradisional. Mereka memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya dan menjaga tradisi lokal baik dalam hal makanan, kerajinan, dan praktik berbelanja. Pasar tradisional dapat berfungsi sebagai tempat pertemuan sosial.
Masyarakat sering berkumpul di pasar untuk berbicara, berinteraksi, dan membangun hubungan sosial. Ini membantu memperkuat ikatan komunitas.
Karena persaingan yang kuat antara pedagang di pasar tradisional, harga barang- barang tertentu dapat menjadi lebih terjangkau dibandingkan dengan toko-toko ritel besar.
Hal ini sangat membantu konsumen dengan anggaran yang terbatas. Selain itu pendapatan yang dihasilkan dari pasar tradisional sering mengalir kembali ke komunitas lokal. Pedagang di pasar tradisional sering membeli barang dan jasa lokal lainnya, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
2.2.4 Dampak di tutup nya TikTok Shop
Dampak dari penutupan TikTok Shop dapat bervariasi tergantung pada perspektif yang digunakan. Dikutip dari laman REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER Pakar ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember Yohanes Gunawan Wibowo mengatakan penutupan TikTok Shop untuk sementara ini berdampak positif terhadap
ekosistem e-commerce. Salah satunya tercermin dari peningkatan harga saham Bukalapak dan Tokopedia. Pemerintah resmi menutup TikTok Shop pada Rabu (4/10/2023) pukul 17.00 WIB yang merujuk pada aturan pemerintah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 dan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 menyebabkan penutupan resmi TikTok Shop dengan alasan social commerce jadi tempat promosi dan dilarang untuk bertransaksi.
TikTok Shop menggabungkan hiburan dengan pengalaman berbelanja, sehingga menggunakan analisis big data untuk menyajikan konten yang sesuai dengan preferensi konsumen dan menampilkan produk yang sesuai dengan keinginan mereka. Itu menciptakan fenomena pembelian impulsif yang lebih efektif. Hal ini menunjukkan bahwa TikTok Shop menjadi ancaman serius bagi industri e-commerce di Indonesia. TikTok Shop telah menerapkan strategi pemasaran yang hampir sempurna, menciptakan persaingan yang lebih kompleks di pasar. Konsekuensi penutupan TikTok Shop akan mempengaruhi pelaku bisnis yang mengandalkannya. Mereka harus meningkatkan kemampuan bisnis mereka baik secara luring maupun daring.
Penutupan TikTok Shop dapat membuat persaingan di pasar e-commerce menjadi lebih sulit bagi UMKM. Mereka perlu mencari alternatif untuk memasarkan dan menjual produk mereka, dan bersaing dengan bisnis lain yang juga mencari saluran penjualan baru.
TikTok Shop memberikan kesempatan bagi UMKM untuk meningkatkan visibilitas produk mereka di platform TikTok yang populer. Dengan penutupan TikTok Shop, UMKM mungkin mengalami penurunan visibilitas dan kesulitan dalam menjangkau calon pelanggan baru.
TikTok Shop memberikan kesempatan bagi UMKM untuk meningkatkan visibilitas produk mereka di platform TikTok yang populer. Dengan penutupan TikTok Shop, UMKM mungkin mengalami penurunan visibilitas dan kesulitan dalam menjangkau calon pelanggan baru.
Penting bagi UMKM untuk melihat penutupan TikTok Shop sebagai peluang untuk beradaptasi dan berkembang.
Penutupan TikTok Shop dapat mendorong UMKM untuk berinovasi dalam cara mereka memasarkan dan menjual produk. Mereka dapat mencari cara baru untuk menarik perhatian pelanggan, seperti melalui konten kreatif, kolaborasi dengan influencer, atau penggunaan teknologi baru. Inovasi ini dapat membantu UMKM untuk membedakan diri mereka dari pesaing dan mencapai keberhasilan jangka panjang.UMKM dapat memfokuskan upaya mereka pada pengembangan merek. Mereka dapat memperkuat identitas merek mereka, membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, dan meningkatkan kualitas produk dan layanan. Fokus pada pengembangan merek dapat membantu UMKM
untuk membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan yang lebih kuat.Tanpa TikTok Shop, UMKM dapat mengalokasikan sumber daya dan upaya mereka untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih beragam. Mereka dapat mempertimbangkan penggunaan media sosial lainnya, iklan online, influencer marketing, atau kerjasama dengan platform e- commerce yang lain. Hal ini dapat membantu UMKM untuk meningkatkan visibilitas dan mencapai calon pelanggan baru.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disusun kesimpulan beberapa hal sebagai berikut :
1. Secara umum jual beli online memiliki pengaruh yang besar terhadap omset, hal ini didasarkan atas pengakuan pedagang tradisional yang merasa omsetnya menurun setelah penjualan online marak. Para pedagang pasar tradisional pun sadar akan perkembangan e-commerce yang akan semakin maju.
2. Keberhasilan penjual tradisional dalam merintis penjualan online masih rendah, karena pengaruh kurrrang nya pengetahuan terkait perkembangan teknologi yang sangat cepat. Para pedagang pasar tradisional pun tidak melakukan penjualan online karena sulit bersaing dalam harga di penjualan online yang notabene nya memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan dengan pasar tradisional.
3.2 SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Pedagang pasar tradisional harus lebih siap untuk bersaing dengan penjualan online atau pasar modern.
2. Dibutuhkannya strategi khusus untuk mengatasi kemungkinan yang terjadi dengan keberadaan penjualan online bisa berpengaruh tehadap pendapatan para pedagang pasar tradisional.
3. Dalam meningkatkan kesejahteraan pedagang tradisional perlu adanya suatu penyuluhan bagaimana strategi berbisnis bagi pedagang tradisional agar dapat bersaing secara sehat.
4. Perlu kebutuhan edukasi kepada pedagang tradisional untuk memahamai bagaimana berjualan online menggunakan platfom e-commerce yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Penutupan TikTok Shop dan Dampaknya bagi UMKM dan Ekonomi Indonesia (kompas.com)
Transformasi Digital: Dampak dan Upaya Ecommerce terhadap Pasar Tradisional - Kompasiana.com PENGARUH ADANYA SISTEM PENJUALAN ONLINE TERHADAP PASAR TRADISIONAL BENOWO SURABA YA | Jurnal Mitra Manajemen (e-jurnalmitramanajemen.com)
PENGARUH ONLINE SHOP TERHADAP PASAR TRADISIONAL - UNTAG SURABAYA REPOSITORY (untag-s by.ac.id)
361785526_PENGARUH_JUAL_BELI_ONLINE_TERHADAP_PASAR_TRADISIONAL _PEDAGANG_PAKAIAN_DAN_TAS_DI_PASAR_CIPUTAT