• Tidak ada hasil yang ditemukan

dampak media sosial terhadap perilaku keagamaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "dampak media sosial terhadap perilaku keagamaan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti, peneliti di Desa Barakkae dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai agama dan media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Menjadikan Masyarakat Desa Barakkae lebih berhati-hati dalam menerapkan teknologi khususnya media sosial dalam kehidupan Desa Barakkae untuk menghindari pengaruh negatif media sosial dan memanfaatkan pengaruh positif media sosial dan masyarakat khususnya remaja untuk lebih mengutamakan pembelajaran agama.

TINJAUAN TEORITIS

  • Sejarah Media Sosial
  • Pengertian Media Sosial
  • Jenis-Jenis Media Sosial
  • Perilaku Keagamaan Remaja
    • Pengertian Remaja
    • Perkembangan Pemahaman Remaja Tentang Agama
    • Pengertian Perilaku Keagamaan
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Keagamaan
  • Bentuk-Bentuk Perilaku Keagamaan
  • Teori Tentang Media Sosial dan Perilaku Keagamaan
  • Kerangka Konseptual

Perilaku keagamaan adalah setiap tindakan yang didasari oleh kemauan, yang disebut dengan perilaku, misalnya perbuatan berkata jujur ​​atau berbohong. Jadi kesimpulannya, perilaku beragama adalah perbuatan, cara bertindak atau tindakan seseorang yang kesehariannya tidak lepas dari aktivitas yang berhubungan dengan agama yang dianutnya, sehingga tidak terjadi kekacauan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku keagamaan terbentuk dan dipengaruhi oleh dua faktor, dimana kedua faktor tersebut dapat membentuk kepribadian dan perilaku.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa perilaku keagamaan pada dasarnya tidak hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (ibadah), namun juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan luar. Perilaku beragama dibentuk dan dipengaruhi oleh dua faktor, dimana kedua faktor tersebut dapat membentuk kepribadian dan perilaku keagamaan seseorang. Apabila yang disampaikan melalui alat komunikasi tersebut adalah hal-hal yang berkaitan dengan agama, maka perubahan perilaku yang muncul dengan sendirinya adalah perubahan perilaku beragama.40.

Media massa juga membawa pesan-pesan persuasif kepada semua yang menggunakannya.48 Media massa telah merambah kehidupan modern. Melalui media massa kita mengetahui hampir semua hal yang kita ketahui tentang dunia di luar lingkungan kita. Masyarakat yang terinformasi dan aktif hanya mungkin ada dalam demokrasi modern jika media massa bekerja dengan baik.

Para pakar komunikasi awal berasumsi bahwa media massa begitu kuat sehingga muncul ide-ide dan bahkan instruksi pemungutan suara. Bagi sebagian orang, gagasan bahwa media massa pada umumnya tidak berdampak pada pemirsanya tampaknya tidak masuk akal. Selama bertahun-tahun, pendekatan terhadap penelitian komunikasi telah dilakukan. Bagi sebagian orang, gagasan bahwa media massa pada umumnya tidak mempunyai pengaruh terhadap khalayaknya tampaknya tidak masuk akal.

Selama bertahun-tahun, pendekatan yang digunakan dalam penelitian komunikasi adalah mencari perubahan dalam sikap, dan sebagian besar penelitian menemukan bahwa media massa hanya mempunyai sedikit pengaruh dalam bidang ini, tapi mungkin ada pengaruhnya. Rivers, Mass Media and Modern Society Diterjemahkan oleh Haris Munandar dan Dudy Priatna (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012) hal.79. Mungkin media massa mempunyai dampak terhadap persepsi atau pandangan masyarakat terhadap dunia, bukan pada persepsi atau pandangan mereka sendiri.51.

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Objek Penelitian
  • Fokus dan Deskripsi Fokus Penelitian
  • Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Dalam hal ini alat yang digunakan adalah tape recorder untuk wawancara langsung dan kamera untuk mengabadikan momen-momen pada saat melakukan penelitian di Desa Barakkae Kecamatan. Berdasarkan tabel di atas, jumlah penduduk Desa Barakkae yang hanya tamat SD/sederajat tercatat sebanyak 875 jiwa atau sekitar 39,6%. Rendahnya tingkat pendidikan Masyarakat Desa Barakkae menyebabkan potensi sumber daya alam yang melimpah tidak dikelola secara optimal.

Namun hingga saat ini belum ada perhitungan yang dilakukan di Desa Barakkae mengenai kedua indikator tersebut. Akhlak dan perilaku remaja terhadap keberadaan media sosial menjadi perbincangan warga Desa Barakkae akhir-akhir ini. Dari hasil observasi yang penulis lakukan di kalangan remaja kampung Barakkae, dapat diambil kesimpulan bahwa akhlak remaja yang dipengaruhi media sosial ditinjau dari akhlak mahmudah (positif) adalah sebagai berikut.

Remaja di Desa Barakkae tidak pernah membawa ponsel pintarnya ke sekolah, mereka hanya menggunakan ponsel pintar di luar kegiatan pembelajaran seperti di rumah atau di luar lingkungan sekolah. Dari hasil observasi yang penulis lakukan di kalangan remaja kampung Barakkae dapat disimpulkan bahwa akhlak remaja yang terpengaruh media sosial ditinjau dari akhlak madzmumah (negatif) adalah sebagai berikut : 1. 77 Samsu Alam, Hasil wawancara , Desa Barakkae..di kalangan remaja, padahal pacaran dilarang keras dalam agama ini.

Oleh karena itu, media sosial saat ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap akhlak remaja di Desa Barakkae, baik dari segi sosial, agama, maupun moral dari remaja itu sendiri. Wawancara dengan salah satu guru sekolah di desa Barakkae tentang perilaku keagamaan remaja di desa Barakkae.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bentuk Perilaku Keagamaan Remaja di Desa Barakkae

Berdasarkan pengertian perilaku keagamaan seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu segala aktivitas tubuh manusia yang berdasarkan syariat Islam atau ibadah dalam arti kata yang seluas-luasnya, baik secara horizontal antar sesama makhluk, maka bentuk-bentuk perilaku keagamaan disini bermacam-macam dan luas. . Secara umum skripsi ini hanya akan membahas tiga bentuk perilaku keagamaan, yang dapat dirumuskan sebagai berikut. Menurut saya, saat ini keimanan remaja Desa Barakkae terhadap Tuhan terkadang sangat kuat, namun terkadang juga dipertanyakan dan tergerus oleh pengaruh era globalisasi misalnya melalui gadget dan media sosial. ibadah yang kadang rajin dan kadang malas.

Bahkan, di malam hari saat saya sibuk bermain gadget dan ngobrol di media sosial, saya terkadang tertidur dan tidak sholat hingga subuh.60. Berdasarkan hasil wawancara langsung yang penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa teknologi media sosial (jejaring sosial) yang menjadi salah satu perhatian remaja masa kini memberikan pengaruh buruk terhadap tingkat kedisiplinan dalam beribadah, khususnya shalat. Meski tidak sepenuhnya, namun cukup berdampak pada tradisi keberagaman yang diwariskan oleh pemuka agama/tokoh agama. Remaja perlu melakukan aktivitas lain selain menggunakan media sosial misalnya; olah raga, membaca buku, membantu orang tua dan kegiatan positif lainnya.

Sosial media tidak berpengaruh terhadap penampilan dibandingkan teman, saya kurang suka mengikuti. Walaupun saya jarang memakai rok, saya tidak pernah memakai jeans, saya lebih suka memakai celana kain longgar dengan kemeja panjang dan juga syal tebal daripada rabans.”63. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa konten-konten yang disediakan oleh media sosial dengan gaya dan tren yang berbeda-beda jelas tidak memberikan pengaruh terhadap cara berpakaian remaja desa Barakkae, apalagi gaya dan tren yang ada saat ini, hal ini terjadi karena beberapa faktor.

Kawasan Desa Barakkae merupakan kawasan yang cukup jauh dari perkotaan sehingga tampilannya kurang mengikuti tren fashion yang ada. Masyarakat Desa Barakkae termasuk golongan menengah ke bawah, sehingga untuk mengikuti tren atau gaya masa kini mereka harus berpikir panjang dan keras mengenai sumber daya yang mereka miliki.

Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja di Desa

Artinya, apresiasi remaja terhadap ajaran agama dan amalan keagamaan yang dilihatnya sangat berkaitan dengan faktor perkembangan tersebut. Pemanfaatan teknologi dengan kemampuan yang cukup maju sulit dipisahkan dari kehidupan remaja. Para remaja yang mempunyai ketertarikan tersendiri terhadap hal-hal baru pun langsung berbondong-bondong membuat akun di aplikasi media sosial.

Dengan menggunakan media sosial atau messenger, mereka akan lebih menghemat waktu dan uang. Remaja dapat memanfaatkan smartphone yang ada untuk belajar tentang agama tanpa perantaraan guru atau ustad/ustadzah dengan cara belajar otodidak seperti download aplikasi Al-Qur'an untuk belajar membaca atau dengan mendengarkan ceramah terkait hukum agama di YouTube. Gunakanlah aplikasi media sosial hanya untuk keperluan yang penting saja, seperti mencari tugas sekolah atau ngobrol menanyakan tugas sekolah, agar lain waktu bisa digunakan untuk membantu orang tua di kebun dan di ladang.” 76.

Banyak remaja yang menghabiskan waktu berselancar di media sosial, biasanya duduk-duduk di kedai kopi yang memiliki jaringan Wi-Fi mulai setelah magrib hingga pagi hari, bahkan ada yang sampai saat salat subuh, sehingga jika sudah masuk waktu salat, mereka langsung pulang ke rumah. 77. Banyak remaja yang lebih banyak menghabiskan waktunya menggunakan media sosial tanpa memperhatikan keadaan disekitarnya. Jika dia sudah menggunakan media sosial, dia tidak lagi memperhatikan sekelilingnya, bahkan ketika ada teman yang menelpon, karena menurutnya media sosial lebih penting dan sayang jika ditinggalkan.” 78.

Rentan terhadap pengaruh buruk, remaja paling sulit untuk menghindari pacaran, karena kita tahu bahwa pacaran sudah ada pada zaman dahulu, namun hal itu cukup sulit dilakukan karena pada saat itu mereka hanya mengenal surat menyurat, padahal saat ini sudah tersedia media sosial. memudahkan remaja dalam berkirim pesan, melakukan video call jika jarak jauh, berkirim gambar dan lain sebagainya sehingga memudahkan remaja dalam melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, kita tidak heran jika TV menayangkan seorang remaja yang membunuh pacarnya, seorang remaja yang bunuh diri karena hamil karena media sosial saat ini yang mendominasi kehidupan remaja. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa banyak remaja yang terpengaruh oleh media sosial, remaja yang seharusnya meluangkan waktu untuk belajar dan mengaji justru mengabaikan aktivitas menggunakan media sosial, seharusnya bergaul dengan keluarga, namun mereka lebih asyik dengan dunianya sendiri sehingga menjadi individu yang antisosial, begitu pula dalam urusan agama, ketika waktu sholat telah tiba, mereka seolah-olah tidak mendengar waktu sholat telah tiba dan tetap lengah dengan pergaulannya. media.

Sebagai remaja pahamilah peran dan berperanlah sebagai penerus moral bangsa, khususnya remaja Desa Barakkae Kecamatan Lamuru Kab.

PENUTUP

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dapat disimpulkan diatas, disarankan kepada remaja Desa Barakkae Kec. Remaja perlu cerdas dalam menggunakan media sosial, dengan beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan media sosial sebagai sumber propaganda. Asep Wahidin et al., Pengaruh Penggunaan Internet Terhadap Religiusitas Mahasiswa Universitas Islam Bandung, (Bandung: Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung, 2014).

Ricky Nurdiana, Mengenal Media Sosial, dalam http://www.unpas.ac.id Roland Roberston, Dalam Analisis dan Interpretasi Sosiologis, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993). Sungai, Media Massa dan Masyarakat Modern Diterjemahkan oleh Haris Munandar dan Dudy Priatna (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012). Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Beragama, (Cet I, Bulan Bintang, Jakarta, 1970) Anang Sugeng Cahyono, Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan.

Asep Wahidin dkk, Pengaruh Penggunaan Internet Terhadap Religiusitas Mahasiswa Universitas Islam Bandung, (Bandung: Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah Universitas Islam Bandung, 2014) Karjaluoto, E.

Referensi

Dokumen terkait

Seni Rupa Standar Kompetensi: - Berkarya seni rupa 2 dua dimensi lukisan/patung/kriya - Memamerkan karya seni rupa yang dibuat dalam sebuah kegiatan pameran di sekolah Kemampuan