i
AQIDAH AKHLAK DI KELAS V MIN 3 MATARAM TAHUN AJARAN 2020/2021
Oleh:
IRAWATI PUTRI NIM. 160.106.139
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021
ii
AQIDAH AKHLAK DI KELAS V MIN 3 MATARAM TAHUN AJARAN 2020/2021
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Serjana Pendidikan
Oleh:
IRAWATI PUTRI NIM. 160.106.139
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
2021
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi Irawati Putri, NIM.160.106.139 yang berjudul “Dampak Media Sosial whatsapp Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas V Min 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021”telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di- munaqasyah-kan.
Disetujui pada tanggal, 18 Desember 2020
Pembimbing I,
Dr. M. Sobry. M.Pd NIP: 197710092006041002
Pembimbing II,
Drs. H. Ramli. M.Pd NIP: 196712311994031025
Jl.Gajah Mada No. 100, Telp. (0370) 620783, Jempong – Mataram
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 18 Desember 2020 Hal: Munaqasyah
Yang Terhormat Dekan UIN Mataram
di Mataram Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Irawati Putri
NIM : 160.106.139
Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Dampak Media Sosial WhatsApp Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Di Kelas V Min 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di- munaqasyah-kan.
Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I,
Dr. M. Sobry. M.Pd NIP: 197710092006041002
Pembimbing II,
Drs. H. Ramli. M.Pd NIP: 196712311994031025
MOTTO
“Sesungguhnya orang yang membenarkan (Allah dan Rasullnya) baik laki- laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscahaya akan dilipat gandakan (pembayaran) bagi mereka dan baginya pahala yang mulia”. (QS.Al-Hadiid: 18)1
1 QS. Al-Hadiid: 18
PERSEMBAHAN
“Ku persembahkan skripsi ini untuk kedua orang tua saya papaku tercinta jumri dan malaikat tampa sayap mamaku tersayang Ety Mulyati yang telah memperjuangkan hidupku sehingga aku bisa menikmati udara segar seperti saat ini, dan yang selalu sabar dan tabah menafkahi dan menyekolahkanku.”
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa Ta‟alaa karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelasaikan Skripsi Penelitian yang berjudul “Pengaruh Media Sosial WhatsApp dalam pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjuangan kita Nabi Muhammad Shollahu „Alaihi Wasallam yang telah membawa ummatnya menuju jalan keislaman. Alhamdulillah.
Proses penyusunan Skripsi ini, tentunya memeliki banyak kesalahan dan kekurangan sehingga peneliti membutuhkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu dosen dan teman-teman yang sudah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Untuk papaku tercinta Jumri dan malaikat tampa sayap mamaku tersayang Ety Mulyatiyang telah memperjuangkan hidupku sehingga aku bisa menikmati udara segar seperti saat ini.
2. Buat kakaku tersayang Putri Nufus. Kamu adalah bagian dari pada hidupku, semangat, inspirasi, motivasi hidup.Terimakasih udah selalu mendorong ira untuk selalu optimis dalam berjuang dan bersabar dalam menjalani semuanya.
3. Terimakasih untuk bapak pembimbing Drs. H. Ramli, MPd dan Dr.
M. Sobry, M.Pd yang senangtiasa sabar dalam bimbingan.
4. Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.I selaku ketua jurusan pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah serta seluruh jajaranya yang telah memberikan pelayanan akademik yang baik selama penyususnan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Hj. Lubna, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram serta jajaranya yang telah memberikan pelayanan yang terbaik.
6. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram yang senantiasa mengingatkan kepada seluruh mahasiswanya untuk tidak berlama-lama di Kampus.
7. Bapak Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah UIN Mataram yang telah bnayak memberikan Ilmu Pengetahuan selama berada di bangku kuliah.
8. Bapak Kepala MIN 3 Mataram, para Guru dan para Staf terimakasih atas izin, sambutan dan bantuan selama melaksanakan penelitian, sehingga penelitian dapat menyelesaikan penyusunan skripsi.
9. Terimakasih untuk dia yang tercinta Arkana seseorang yang selalu sabar menemaniku dan berjuang bersamaku sampai saat ini. Dia yang selalu menyemangatiku dan mendorongku untuk selalu sabar dalam mengerjakan tugas akhir ini.
10. Terimakasih juga untuk kakak-kakak, dan adek ku tercinta, Eka Rosita, Sri erna widyanti, Reka Amelia, Khusnul khotimah, Siti
aisyah, Iin suci handayani Yang selalu membantu aku dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Terimah kasih untuk para sahabatku Nur Rahmah, Irena Puja Yadilah, Ade Irawan, Syatia Perwira Darmawansyah, Bayu Saputra, Alif Julidio yang slalu support aku untuk tetap berjuang menyelesaikan tugas akhir ini.
12. Terimah kasih juga untuk grup SASAMBO Yulisa Putri Asti, Nur Islamiyah, Alm. Helmi Aini yang slalu berjuang bersamaku dari awal kuliah sampai sekarang
penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran bapak ibu dosen dan teman-teman sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan proposal selanjutnya.
Semoga proposal penelitian ini memberikan manfaat khususnya bagi penyusunan dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin Aamiin Aamiin Yaa Robbal „Aalamiin…
Mataram, 18 Desember 2020 Penulis
IRAWATI PUTRI NIM.160106139
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...
HALAMAN JUDUL . ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
NOTA DINAS PEMBIMBING ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRAK ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat ... 5
D. Ruang lingkup dan setting penelitian ... 6
E. Telaah pustaka ... 6
F. Kerangka teori ... 8
G. Metode penelitian ... 24
H. Sistematika pembahasan ... 32
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ...34 I. Gambaran umum MIN 3 Mataram ... 34 J. Dampak Media Sosial WhatsApp dalam Pembelajaran
Akidah Akhlak ... 42 BAB III PEMBAHASAAN ... 48
A. Dampak Media Sosial dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak BAB IV PENUTUP ... 48
A. Kesimpulan ... 53 B. Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Table 2.1 daftar sarana dan prasarana MIN 3 Mataram, ... 37 Table 2.2 data siswa MIN 3 Mataram, ... 39 Table 2.3 daftar keadaan guru MIN 3 Mataram, ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Wawancara guru ... 59 Lampiran 3 Wawancara siswa ... 61 Lampiran 2 Dokumentasi ...
ABSTRAK
DAMPAK MEDIA SOSIAL WHATSAPP DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V DI MIN 3 MATARAM TAHUN AJARAN
2020/2021 Oleh:
Irawati Putri 160106139 ABSTRAK
Penelitian ini dilatar bertujuan untuk mengetahui Dampak Media Sosial WhatsApp Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V Di MIN 3 Mataram pernyataan yang ingin dijawab penelii adalah “Baagamana Dampak Media Sosial WhatsApp yang di timbulkan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V”.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif.
Teknik engumpulan data adalah Observasi, Wawncara dan dokumentasi subyek penelitian ini adalah siswa kelas V di MIN 3 Mataram.
Temuan penelitian ini menunjukan bahwa Dampak Media Sosial WhatsApp Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak kelas V di MIN 3 Mataram terdapat dampak positif dan negatifnya yaitu antara lain: 1) Dampak Positif Media Sosial WhatsApp memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak serta mudah berkomunikasi dengan orang jauh, dan sangat mudah mendapatkan informasi. 2) Dampak Negatif Media Sosial WhatsApp berdampak pada pembelajaran Aqidah Akhlak yaitu siswa menjadi malas dalam pembelajaran karena terlalu sibuk mengakses Media Sosial WhatsApp sehingga tingkat pemahaman terhadap pe,belajaran Aqidah Akhlak menurun”.
Kata kunci: media sosial WhatsApp dan Aqidah akhlak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah upaya membentuk karakter peserta didik agar mempunyai akhlak mulia. Artinya pendidiskan tidak hanya smembebani tugas mencerdaskan peserta didik dari sisi kognitif saja, akan tetapi kecerdasan dari segi afektif dan psikomotorik dan tugas ini harus diperhatikan. Dalam hal ini pendidikan yang terkait dengan kecerdasan afektif siswa adalah sebagai pembinaan akhlak peserta didik. Sebagaimana tujuan pendidikan nasional itu sendiri yang tercantum dalam undang- undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadii warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2
Tujuan pendidikan hendaknya diartikan sebagai rekontruksi pengalaman yang terus menerus. Mulai mereka di lahirkan sampai mereka
2Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
27
tiada, dan yang namanya hidup merupakan sesuatu kesatuan yang mengartikan bahwa hidup adalah lautan pendidikan sampai mereka tiada.
Dalam hal ini anak sebagai pelaku dan objek pendidikan dapat dibangkikan kemampuanya untuk secara konstruksi menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan dan perkembangan masyarakat sebagai akibat adanya pengaruh dari ilmu pengetahuan dan teknologi.3
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaruan dan pemanfaatan hasl-hasil teknologi dalam proses belajar. Kerena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya.4
Media sosial sebagai banyaknya hasil kecanggihan teknologi saat ini. Media sosial juga memberikan banyak layanan interaksi yang mudah dan praktis. 5Media sosial juga digunakan untuk mengikat orang-orang kedalam kolaborasi, saling bertukar informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang melalui web.6
3Fathur Rofi‟i, “Dampak Negatif WhatsApp Terhadap Pendidikan Aqidah Ahklak”, Vol.
2, Nomor 2, Desember 2017, hlm.5.
4Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 2
5 Hariqo Wibawa Satria dan Lukman Hakim Arifin, Panduan Optimalisasi Media Sosial UntukKementerian Perdagangan Republik Indonesia, (Jakarta: Kemendagri RI, 2014), hlm. 14
6Feti Vera, “Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Sosial Media dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMA Negeri 5 Palembang, (skripsi, FKIP Universitas Sriwijaya, Palembang, 2018), hlm. 1.
Jejaring sosial yang terkenal pada saat ini adalah situs jejaring WhatsApp menjadi perbincangan dikalangan masyarakat baik dalam mau pun luar negeri. Adanya keberadaan WhatsApp saat ini mampu membuat masyarakat indonesia terhipnotis. Media Sosial WhatsApp juga merupakan aplikasi pesan instan yang berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan, tanpa dikenakan biaya7
facebook sebagai alat dan sarana yang bisa di jadikan sebagai media belajaran bagi yang menuntut ilmu pengetahuan dan menambah wawasan informasi yang luas.
Di zaman ini situs WhatsApp tidak hanya di telepon seluler tapi juga di leptop. Kondisi ini membuat siswa kebanyakan sibuk sendiri dengan handphonenya di ruang belajar untuk menulis status atau membuat komentar dihalaman WhatsApp temanya, tidak jarang kita temui di tempat umum, seusia anak sekolah sibuk dengan handphone walaupun saat itu sedang berjalan dengan temanya.8 Dalam pemanfaatan WhatsApp pun tidak jarang disalahgunakan sehingga menggangu kegiatan belajar mengajar. Konsentrasi guru dan siswa menjadi terpecah, produktifitas kerja menurun, dan lebih parahnya sslagi beberapa catatan buruk menunjukan bahwa WhatsApp dapat menyebabkan siswa depresi, buuh diri, pertengkaran antara guru dan siswa, atau pornografi.
7 A Anjani “Penggunaan Media Komunikasi WhatsApp Terhadap Efektivitas Kinerja”, Volume 4, Nomor 1, 2018, hlm. 43
8Sarifudin, Halimah, “Manajemen Facebook dalam Proses Pembelajaran Pendidikan”, Vol.1, Nomor 1, Januari 2018, hlm. 104.
Tidak jauh beda dengan siswa-siswi MIN 3 Mataram, dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, di dapati sebagian besar dari siswa- siswi yang mengunakan WhastApp, dari pertengkaran sesama siswa sampai ejekan terhadap teman yang di muat dalam status-status dalam WhatsApp. fenomena ini yang membuat peneliti tertarik karna siswa-siswi MIN 3 Mataram mampu menguasai WhatsApp padahal umur mereka dibawah 17 tahun.
Bidang Studi Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah yang membahas ajaran agama islam dalam segi aqidah Akhlak. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran agama islam yang memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran agama islam serta bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.9
Dari banyaknya paparan di atas ternyata WhatsApp bisa memberikan dampak terhadap Pembelajaran aqidah akhlak. Hal inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Dampak Media Sosial WhatsApp dalam pembelajaran aqidah Akhlak Kelas V Di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya berupa
9Ahmad Sabari, Strategi Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Quantum Teaching,2005), h. 48
1. Bagaimana Dampak Positif Media Sosial WhatsApp dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak kelas V di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021?”
2. Bagaimana Dampak Negatif Media Sosial WhatsApp dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak kelas V di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021?”
C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dicapai dari penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui Dampak Positif Media Sosial WhatsApp dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021”.
b. Untuk mengetahui Dampak Negatif Media Sosial WhatsApp dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021”.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a. Bagi guru
Diharapkan memberikan informasi bagi pendidik agar meningkatkan pengawasan dalam pengunaan media sosial peserta didik.
b. Bagi peneliti
Diharapkan dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan dalam bidang penelitian pendidikan bagi penulis secara pribadi.
c. Bagi peserta didik
Diharapkan sebagai acuan untuk membatasi diri dalam mengunakan media sosial.
d. Bagi sekolah
Bagi sekolah, diharapkan penelitian ini berguna sebagai masukan dalam mengambil kebijakan pendidikan yang mampu mengarahkan peserta didik kearah perkembangan yang positif dan yang diharapkan dalam tujuan pendidikan.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Dampak Media Sosial WhatsApp Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Kelas V di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021
2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MIN 3 Mataram Karang Kemong Cakra Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.
E. Telaah Pustaka
Setiap seseorang yang melakukan penelitian pasti memiliki fokus permasalahan yang berbeda-beda dan beragam, begitu pula dengan penelitian ini. Untuk mencegah teradinya duplikasi, menjamin keaslian dan keabsahan penelitian ini, maka peneliti mengadakan telaah pustaka dari peneliti-peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan judul permesalahan yang peneliti angkat diantaranya :
1. Penelitian yang dilakukan Munasip, Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Melalui Metode Resitasi pada Mata Pelajaran al- Qur‟an Hadist Siswa Kelas III MI A-Madaniyah Jempong Barat Tahun Pelajaran 2017/2018.16
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an pada siswa kelas III di MI Al-Madaniyah Jempong Barat tahun pelajaran 2018. Dari masalah peserta didik yang terdapat pada kemampuan membaca al- Qur‟an yang masih rendah sehingga menyebabkan prestasi belajar peserta didik yang kurang efektif, penelitian ini menyusun strategi dengan menerapkan metode resitasi pada proses belajar al- Qur‟an di mata pelajaran al-Qur‟an hadist dengan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Pada siklus pertama kemampuan membaca al- Qur‟an peserta didik setelah menerapkan metode resitasi dan diuji kemampuan membaca al-Qur‟annya dengan memperoleh nilai rata-rata 67,34. Sehingga pada penelitian disiklus ke dua terlihat belum maksimal dan mencoba siklus ke dua sehinga mengalami peningkatan kemampuan membaca al-Qur‟an memperoleh nilai rata-rata 83,23. Hal tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan membaca al-Qur‟an melalui metode resitasi pada mata pelajaran al-Qur‟an hadist mengalami peningkatan yang maksimal dibandingkan dengan siklus sebelumnya.
F. Kerangka Teori 1. Media Sosial
a. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunaya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jearing sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat diseluruh dunia.
Media sosial juga merupakan sarana efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu informasi kepada pihak lain.
Media sosial sebagai media dengan dinamika sosial yang sangat tinggi dan memungkinkan komunikasi terbuka kepada berbagai pihak dengan beragam latar belakang dan kepentingan adalah sarana yang tepat untuk membangkitkan partisipasi warga dalam membangun kota. Seperti yang dikemukan Howard dan Parks media sosial adalah media yang terdiri atas tiga bagian, yaitu: informasi dan alat yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusi isi media, isi media dapat berupa pesan-pesan pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang berbentuk digital, kemuadian yang memproduksi dalam bentuk mengkonsumsi isi media dalam bentuk digital dalah individu, organisasi, dan industri.10
10Dedi Rianto Rahadi, “ Perilaku Pengguna dan Informasi Hoax di Media Sosial”, Vol. 5, nomor 1, 2017, hlm. 59-60
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi.
b. Fungsi Media Sosial
Fungsi media sosial dapat diketahui melalui sebuah kerangka kerja honeycomb dengan menggunakan tujuh kotak bangunan fungsi yaitu:
1) Identity menggambarkan pengambarkan pengaturan identitas para pengguna dalam media sosial menyangkut nama, usia, jenis kelamin, profesi, lokasi serta foto.
2) Conversations menggambarkan pengaturan para pengguna berkomunikasi dengan pengguna lainnya dalam media sosial.
3) Sharing menggambarkan pertukaran, pembagian, serta penerima konten berupa teks, gambar, atau video yang dilakukan oleh para pengguna.
4) Presence menggambarkan apakah para pengguna lainya.
5) Relationship menggambarkan para pengguna terhubung atau terkait dengan pengguna lainnya.
6) Reputation menggambarkan para pengguna dapat mengidentifikasi orang lain serta dirinya sendiri.
7) Groups menggambarkan para pengguna dapat membentuk komunitas dan sub-komunitas yang memiliki latar belakang, minat, demografis.11
c. Dampak Penggunaan Media Sosial 1) Dampak positif
Beberapa dampak positif penggunaan media sosial bagi siswa sebagai berikut:
a) Siswa dapat belajar mengembangkan ketrampilan teknis dan sosial yang sangat di butuhkan di zaman digital seperti ini.
b) Memperluas jaringan pertemanan, siswa akan lebih mudah berteman dengan orang lain diseluruh dunia, meski sebagian besar diantaranya belum pernah mereka temui secara langsung.
c) Menambah wawasan siswa tentang berita atau kabar yang sedang banyak di bicarakan untuk bidang pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.
d) Sebagai media dakwa dan diskusi. Di media sosial (WhatsApp) siswa dapat bergabung dengan berbagai komunitas
11Dedi Rianto Rahadi, “ Perilaku Pengguna dan Informasi Hoax di Media Sosial”, Vol. 5, nomor 1, 2017, hlm. 61
e) Siswa dapat bertukar pikran dan belajar dari perkataan orang, sehingga lebih tanggap dan komunikatif terhadap sekitarnya.
f) Dapat digunakan sebagai media pembelajar di bidang pendidikan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media sosial memiliki dampak positif bagi penggunanya, terutama bagi siswa. Dengan media sosial siswa dapat menambah ilmu atau mencari informasi yang berkaitan dengan pendidikan. Selain itu media sosial juga bisa menambah perteman dengan orang lain.
2) Dampak negatif
Beberapa dampak negatif penggunaan media sosial bagi siswa sebagai berikut :
a) Berkurangya waktu belajar, terlalu lama bermain media sosial akan menggurangi waktu belajar.
b) Menggangu kesehatan, terlalu banyak menatap layar handphone maupun komputer atau leptop dapat menggangu kesehatan mata.
c) Siswa menjadi mudah malas, tidak mengerjakan tugas karena slalu ingin tau status teman-temanya. Sehingga bnyak waktu yang terbuang sia-sia untuk hal yang kurang bermanfaat,
contohnya chatting, yang akan berpenggaruh terhadap minat belajar.
d) Kurang bersosialisasi dengn lungkungan. Ini dampak terlalu sering dan terlalu lama bermain sosial.
e) Memicu terjadinya aksi pornografi dan pelanggaran asusila.
Mudah sekali pengguna media sosial menemukan sesuatu yang berbaur seks, karena hal itu banyak dicari di internet.
f) Banyak terjadi kriminalitas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
g) Menghamburkan uang. Siswa dapat menghabiskan uangnya untuk membeli paketan internet atau online berjam-jam di warnet.
Selai memiliki dampak positif, media sosial juga mempunyai dampak negatif bagi siswa yang menyalah gunakan.
Dampak negatif yang sudah di atas, pastinya akan berengaruh pada siswa yang tidak dapat mengontrol penggunaan media sosial.12 2. WhatsApp
a. Pengertian WhatsApp
WhatsApp adalah media sosial yang berbentuk aplikasi chating yang dapat digunakan di smartphone, media sosial whats app jugamerupakan aplikasi pesan instant yang berfungsi untuk mengirim danmenerima pesan, tanpadikenakan biaya
12Dyan Sari Rasyidah, Penggaruh Penggunaan Media Sosial dan Jenis-Jenis Media Sosial terhadap Intensitas Belajar PAI Siswa Karangdowo Klaten , (skripsi, FTK institut agama islam negeri, surakarta, 2017), hlm. 12-16.
pulsa seperti SMS dan Telpon Seluler.hal ini karena whats app mengunakan paket data internet yang sama dengan aplikasi lainya13
b. Fungsi WhatsApp
1. WhatsApp memiliki filture yang bias di bilang komplit, karena dengan whatsapp selain kita bias berkirim teks, kita juga bias mengirim gambar, video, suara.
2. Aplikasi WhatsApp terintegrasi kedalam system, layaknya sms, kita dapat membuka tampa membuka aplikasi terlebih dahulu
3. Aplikasi WhatsApp memiliki status pesan yang berupa tanda.
4. Aplikasi WhatsApp memiliki fasilitas Broadcats dan Grup chat
5. Aplikasi WhatsApp tidak memerlukan login dan loadingsehingga dapar menghemat pengguna.
6. Aplikasi WhatsApp dapat dimatikan dan hanya aktif jika pesan masuk sehingga bias menghemat batrei.14
c. Kelebihan WhatsApp
1. Tidak memerlukan uang untuk memasang aplikasi 2. Boleh mengantar mesej, gambar, audio dan pesan suara
13 A Anjani “penggunaan media komunikasi whatsapp terhadap efektivitas kinerja”, volume.4, nomor 1, 2018, hlm. 43
14 Rani Suryani, “ Fungsi Whatsapp Grup Shaliha Cabang Bandar Lampung sebagai Pengembangan Media Dakwa” , ( Skripsi, KPI Institute Agama Islam Negeri, Lampung, 2017), hlm. 34-35
3. Boleh berkomunikasi lebih 50 orang rekan dalam rungan group
4. Pengunaan data yang kecil d. Kekurangan WhatsApp
1. tiada pilihan untukdaftar keluar
2. tidak boleh digunakan di dalamleptop atau computer 3. gambar profilkita dapat dilihat oleh orang lain yang
menyimpan nomor kita
4. tidak boleh sembunyikan waktu kali terakhir kita mengunakan WhatsApp 15
3. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
Secara etimologi, kata akhlaq, berasal dari bahasa arab yang merupakan jamak dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru‟ah. Dengan demikian secara etimologi, akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti, watak, tabiat. Dalam bahasa inggris, istilah ini sering diterjemahkan sebagai character.16 Dalam Alquran, kata khulq yang merujuk pada pergantian perangai, disebut sebanyak dua kali, yang artinya:
15 Ariza Rusni “ Penggunaan Media Online Whatsapp Dalam Aktivitas Komunitas One Day One Jus Dalam Meningkatkan Minat Tilawah” , Vol. 2, Nomor 1, 2017, hlm. 9
16Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Imprint Bumi Aksara, 2016), hlm. 1
(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang-orang terdahulu. (QS. Asy-Asyu‟ara‟ (26): 137) 17
Dan sesungguhnya engkau bener-bener berbudi pekerti yaang luhur. (QS. Al-Qalam (68): 4)18
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Akhlak merupakan sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya. Sifat tersebut bisa berupa Akhlak mulia ataupun disebut Akhlk tercela.
a. Macam-macam Akhlak
Didalam akhlak terdapat beberapa macam akhlak diantaranya sebagai berikut :
a) Akhlak mahmuda
Akhlak mahmuda adalah akhlak terpuji, akhlak mahmuda adalah sebagai berikut:
1) Sabar sebagaimana seseorang mampu mengendalikan diri dan menahan amarah.
2) Ikhlas merupakan segala sesuatu karena ridho Allah SWT tanpa mengharap balasan.
3) Jujur adalah segala sesuatu yang dikatakan apa adanya atau dengan hati yang lurus.
17QS. Asy-Asyu‟ara [26]: 137, Al-Quranul dan Terjemahanya, (Jakarta:Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur‟an,1971), hlm.583
18QS. Al-Qalam [68]: 4, Al-Quranul dan Terjemahanya, (Jakarta:Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur‟an,1971), hlm. 960.
4) Pemaaf adalah ketika seseorang memberikan maaf kepada orang yang sedang meminta maaf dan menyadari kesalahanya.
5) Pemurah adalah orang yang memberikan sebagian hartanya untuk kebaikan orang lain.
b) Akhlak madzmumah
Akhlak madzmumah adalah akhlak tercela atau buruk, contoh akhlak madzmumah sebagai beriku:
1) Ujub dan takabur, ujub adalah mengagumi diri sendiri, dan takabur adalah membanggakan diri sendiri karena menggangap dirinya lebih baik dari yang lain.
2) Ria dan sum‟ah. Ria adalah berbuat kebaikan untuk mendapat pujian dari orang lain dan sum‟ah adalah berbuat atau berkata agar di dengar orang lain dengan menjadi populer.
3) Dendam dan iri hati. Dendam adalah perasaan ingin membalas kejahatan yang dilakukan orang lain, iri hati adalah sikap tidak suka terhadap kebahagiaan orang lain.
4) Fitnah dan penipuan. Fitnah adalah berita atau desas desus yang tidak benar dengan maksud tidak baik, penipuan adalah ketidak samaan antara perkataan dan perbuatan untuk mendapatkan keuntungan sendiri.
5) Bohong dan berhianat. Bohong adalah ketidak samaan antara perkataan dan kenyataan yang ada. Khianat adalah perbuatan tidak setia terhadap orang lain.
Akhlak mahmudah dan madzmumah adalah bentuk tingkah laku yang memperlihatkan jati diri seseorang. Seperti halnya akhlakul karimah memperlihatkan kesempurnaan imam seseorang kepada Allah SWT.19
a. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentuk akhlak pada khususnya dan pendidikan pada umumnya, ada tiga hal yang amat populer pertama aliran nativisme. Kedua, aliran emperisme yang ketiga aliran konfergensi menurut aliran nativisme faktor yang mempengaruhi pada diri seseorang yaitu faktor pembawaan yang bisa berupa kecendrungan bakatpikiran dan lain-lain.jika pada diri seseorng sudah ada pembawaan yang baik maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.
Aliran ini terlihat begitu yakin dengan potensi batin yang ada pada diri manusia, dan hal ini kelihatanya erat kaitanya dengan pendapat aliran instiusme dalam dua hal penentuan baik dan buruk sebagaimana telah diuraikan diatas. Aliran ini
19Julia Rara Maha Putri, Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Akhlak Remaja di Desa Gaya Baru Lampung Tengah, (skripsi, Fakultas Ushuluddin IAIN, Metro 2019), hlm. 21-22
tampak kurang menghargai atau kurang memperhitungkan peranan dan pendidikan.20
Menurut aliran empirisme bahwa faktor yang membentukan diri seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan social, termaksuk pembinan yang diberikan kepada remaja itu baik, maka baiklah remaja itu. Demikian jika sebaliknya. Aliran ini tampak lebih begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan pengajaran.
Pada aliran konvergensi berpendapat pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor dari luar yaitu lingkungan sosial.fitrah dan kecendrungan kearah yang baik yang ada dalam diri manusia dibina secara intensif melalui beberapa metode.21
Secara umum pengaruh pendidikan akhlak seseorang tergantung pada dua faktor yaitu:
a) Faktor internal
Faktor internal/kepribadian dari orang itu sendiri.
Perkembangan agama pada seseorang sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, kemampuan seseorang dalam memahami masalah-masalah agama atau ajaran-ajaran agama, hal ini sangat dipengaruhi
20Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, (Bandung: Cv Pustaka Setia), h.96
21Abbudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 167
oleh intelejensi pada orang itu sendiri dalam memahami ajaran islam.22
b) Faktor eksternal
Beberapa faktor eksternal yang bisa mempengaruhi akhlak seseorang:
1) Lingkungan keluarga
Pada dasarnya, lingkungan lain menerima remaja setelah mereka dibesarkan dalam lingkungan keluarga, dalam asuhan orang tua. Rumah keluarga muslim adalah benteng utama tempat remaja dibesarkan melalui pendidikan islam.keluarga muslim adalah keluarga yang mendasarkan pembentukan keluarga yang sesuai dengan syariat islam.23
2) Lingkungan pergaulan
Pergaulan banyak menentukan corak kepribadian seseorang. Akulturasi antara dua orang atau lebih yang berhubungan dengan pergaulan dengan niscaya saling mempenggaruhi antara yang satu dengan yang lainya, pergaulan antara kawan, teman inilah yang sering mengubah akhlak seseorang yang baik menjadi buruk.
Jadi dengan demikian orang tua dalam menentukan sahabat remajanya perlu hati-hati, sebab jika salah
22Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama, (Jakarta: Bumi Aksara 1996), h. 58
23Chabib Thoha, Saifudin Zuhri, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Fakultas Tarbiyah,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), h. 108.
pilih, maka remaja itu akan rusak atau dengan kata lain akan merubah akhlak yang sudah baik menjadi buruk.24 4. Pembelajaran Aqidah Akhlak
a. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak
Bidang Studi Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah yang membahas ajaran agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran aqidah akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran agama Islam yang memberikan bimbingan kepada siswa agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam serta bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.25 Kata aqidah akhlak dan segi etimologi berasal dan bahasa arab yaitu „aqada-ya‟qidu- agdan- aqidatun. Kata agdan memiliki arti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk kata aqidah memiliki arti keyakinan26 Sedangkan Ibnu Taimiyah adalah sesutu yang dibenarkan oleh hati dan menjadi tenang karenanya, sehingga menjadi keyakinan yang mantap, tidak tercampur oleh subjek prasangka dan tidak terpengaruh oleh keraguan.27
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau
24Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002), h. 197.
25 Ahmad Sabari, Strategi Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Quantum Teaching,2005), h.
48
26 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 68.
27Ibnu Taimiyah, Al-Aqidat al-Wasitiyah, (Beirut: Dar Alarabiyah,tt), h. 5
keyakinan hati seseorang, atau dengan kata lain akidah adalah sesuatu yang dibenarkan oleh hati dan menjadi tenang karenanya, sehingga menjadi keyakinan yang menatap, tidak tercampur oles subjek prasangka dan tidak terpengaruh oleh keraguan. Jadi aqidah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dan ajaran Islam yang wajib di pegang oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat
Aqidah akhlak merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dan ajaran-ajaran Islam yang bersumber dan Al- qur‟an dan hadits. Mata pelajaran aqidah akhlak tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai pengetahuan tentang aqidah dan akhlak, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat memahami, menghayati dan meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian pembelajaran aqidah akhlak berfungsi untuk mengajak peserta didik dalam berperilaku sesuai ajaran Islam.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 125:
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.28
Mata pelajaran aqidah akhlak menekankan keutuhan dan keterpaduan antara pengetahuan, sikap dan perilaku yang lebih menekankan pada pembentukan ranah afektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah kognitif. Oleh sebab itu seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran aqidah akhlak harus senangtiasa member teladan yang baik bagi pearserta29
b. Aspek Kognitif dalam Materi Aqidah Akhlak
Ranah psikologis siswa yang terpenting adalah ranah kognitif. Ranah kejiwaan yang berkedudukan pada otak ini dalam perspektif psikologi kognitif adalah sumber sekaligus pengendali dari ranah-ranah kejiwaan lainnya, yakni ranah afektif (rasa) dan ranah psikomotorik (karsa).
Otak merupakan markas dari fungsi kognitif dan bukan hanya menjadi penggerak aktifitas akal pikiran, melainkan juga sebagai menara pengontrol aktifitas perasaan dan perbuatan.30 Dengan demikian pendidikan dan pengajaran perlu diupayakan sedemikian rupa agar
28 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahanya,(Semarang: Toha Putra, 1989), h.
21.
29 Tonny D. Widiastono, Pendidikan Manusia Indonesia, (Jakarta: Rosdakarya, 2004), h.
142.
30 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 83.
ranah kognitif para siswa bisa berfungsi secara positif dan bertanggung jawab, khususnya dalam materi aqidah akhlak yang mempelajari tentang ajaran agama Islam dengan tata cara dalam berinteraksi, baik dengan Tuhannya ataupun dengan sesamanya sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.
Dalam pembelajaran aqidah akhlak, sebagai salah satu bagian dari bidang pendidikan agama, diperlukan pendekatan perkembangan kognitif, termasuk di dalamnya perkembangan penalaran kritis atau proses keterlibatan akal dari siswa secara aktif sebagai tahapan kognisi, kemudian ditindak lanjuti dengan tahapan afeksi yang aturannya terkait erat dengan tahapan kognitif, dan tahapan psikomotorik. Dengan demikian pendidikan aqidah akhlak tidak sekedar terkonsentrasi pada persoalan teoritis yang bersifat kognitif semata, tetapi juga mampu mengubah pengetahuan aqidah akhlak yang bersifat kognitif menjadi makna dan nilai-nilai yang perlu diinternalisasikan dalam diri siswa lewat beberapa cara, media, dan forum.
Selanjutnya makna dan nilai yang terhayati tersebut dapat menjadi sumber motivasi bagi siswa untuk bergerak, berbuat, berperilaku secara konkrit– agamis dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran aqidah akhlak dimaksudkan untuk mengubah cara-cara berfikir siswa dalam menetapkan keputusan, yakni keyakinan (aqidah) yang diwujudkan dalam tindakan (akhlak) siswa. Untuk menetapkan keputusan tersebut lebih dilandasi oleh tingkat perkembangan kognitif siswa. Karena madrasah dan guru pendidikan agama Islam (khususnya aqidah akhlak) berfungsi untuk membantu siswa dalam peningkatan tahap pemikirannya ke arah penalaran yang lebih dalam pembelajaran aqidah akhlak.
Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif siswa yang perlu dikembangkan oleh guru, yaitu:
a. Strategi belajar memahami isi materi pelajaran.
b. Strategi meyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang terkandung dalam materi pelajaran tersebut31
G. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Penelitian jenis deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penilitian diskriptif memusatkan
31 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, h. 49.
pada masalah aktual sebagaimana adanya saat penelitian berlangsung.
Peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.32
Penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Dampak media sosial dalam pemebelajaran aqidah akhlak kelas V di MIN 3 Kota Mataram.
Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi, fenomena maupun masalah yang berkaitan dalam lokasi penelitian. Menurut Sugiyono masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, alterntative, dan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Terdapat tiga tahap u tama dalam penelitian kualitatif yaitu:
a. Tahap deskripsi atau orientasi, ditahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang diperolehnya
b. Tahap reduksi, ditahap ini peniliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu
c. Tahap seleksi, pada tahap ini peniliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang
32Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Fajar Interpratama, 2017), hlm.
33-34
dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.33
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan pemahaman dan hasil yang peroleh dalam penelitian.
Pendekatan kualitatif digunakan untk mendapatkan data deskriptif mengenai dampak media sosial whats app terhadap pembelajaran aqidah akhlak siswa kelas V MIN 3 Kota Mataram. Sehingga peneliti sebagai instrument kunci dalam penelitian untuk pengumpulan data dan hasil sebagai makna dari penelaran peneliti yang membentuk kesimpulan secara umum dari kejadian tersebut.
2. Kehadiran peneliti
Kehadiran penelitian dalam rangka melaksanakan penelitian yang berperan sebagai instrumen kunci yang berlangsung melibatkan diri dalam jangka waktu peneletian yang telah ditentukan peneliti.
Kehadiran peneliti tersebut hanya untuk mendapatkan data-data yang akurat.
Adapun data yang dapat diperoleh adalah rata-rata yang berhubungan dengan Dampakmedia sosial dalam pembelajaran akidah akhlak. Untuk memperoleh data peneliti langsung terjun di lokasi peneletian sehingga dapat terjalin akrab dan kerja sama dengan untuk memperoleh informasi yang sebanyak banyaknya kehadiran peneliti
33 Imam gunawan, metode penelitian kualitatif teori dan praktik, (Jakarta: PT Bumi A ksara, 2015),hlm. 108
untuk mengajukan pertanyaan dan mengamati hal yang terkait dengan data yang diperlukan.
3. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di MIN 3 Mataram, Karang Kemong Cakra Barat Provinsi NTB , Jl. TG.H.Arsyad No. 13. Lokasi MIN 3 Mataram terletak di karang kemong,
4. Sumber data
Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah subyek penelitian atau informasi atau subyek dari mana data diperoleh. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara ata pengamatan berperan serta sebagai hasil dari melihat, mendengar dan bertanya. Untuk memperoleh data-data yang valid dan obyektif terhadap apa yang diteliti perlu menjelaskan informasi sekaligus karakteristiknya serta jenis data-data yang akan dikumpulkan sehingga kualitas, validitas dan keakuratan data-data benar-benar dijamin keabsahannya. Adapun yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh.34
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah dari pihak sekolah, guru-guru, perserta didik yang terlibat langsung sebagai sumber utama. Dan sumber data yang lainnya juga berupa dokumen, foto, dan lain sebagainya untuk pendukung dalam peneleitian.
34 Suharsimi Arikunto, Prosedur peneletian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta Rineka Cipta, 2020), hlm. 107
5. Prosedur Pengumpulan Data
Data (datum) artinya sesuatu yang diketahui. Diartikan sebagai informasi yang diterimanya tentang suatu kenyataan atau fenomena empiris, wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran (kuantitatif, berupa angka- angka) atau berupa kata-kata (verbalize) atau kualitatif.35
Tehnik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang akan dibutuhkan peneliti untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Guna memperoleh data yang valid di lapangan sesuai dengan data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan tehnik :
a) Metode obsevasi (pengamatan)
Observsi atau pengamatan dapat didefinisikan yaitu sebagai perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala atau sesuatu36
Teknik pengamatan secara langsung ke lapangan dapat memperoleh informasi ikut terlibat dalam obyek penelitian.
Peniliti harus tau bagaimana kondisi awal sekolah yang akan ditelit
b) Wawancara (interview)
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses Tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.37
35 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta:Kencana, 2017), hlm. 137.
36 Emir, metodologi penelitian kualitatif analisis data, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 37-38.
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dan metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data dan historis, sebagian data yang tersedia yaitu berbentuk surat, data dan foto.38
6. Teknis Analisis Data
Data yang terkumpul selama penelitian perlu di analisis dengan teliti dan cermat sehingga diperoleh kesimpulan yang objektif dari penelitian tersebut. Menurut Bogdam dan Biklen dalam Meleong mengemukakan bahwa:
Analisis data kuantitatif adalah upaya yang dilakukan dengan data mengornganisasikan data, memilih-milihnya, menjadi satuan yang dikelola maensistesikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.39
a) Data Reduction
Mereduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
37 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 160
38 Op cit. hlm. 141
39 Lexy J Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya), hlm. 248.
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.40
b) Data display
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data adalah dengan teks yang bersifat naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart41 c) Conclusion Drawing/Verification
Langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, di dukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel.42
7. Validitas data
40 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R dan D, (Bandung: CV Alfabeta, 2018), hlm. 247
41 Ibid, hlm. 249
42 Ibid, hlm. 252
Menurut Sugiono, validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan dat yang didapatkan dan akan di laporkan peneliti. Dengan demikian data yang valid adalh data yang tidak berbeda dengan data yang di laporkan oleh peneliti dengan data yang aslinya terjadi pada objek penelitian.43
Ada bermacam- macam cara pengujian kreadibilitas data hasil penelitian kualitatfif yaitu dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatife dan member check.
Dalam penelitian ini tehnik yang digunakan untuk memperoleh keabsahan data adalah :
a. Tenik meningkatkan ketekunan
“peningkatan ketekunan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam sitwasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang di cari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci”.44
b. Tehnik triangulasi
Triangulasi adalah “tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.Disamping itu data tersebut
43Ibid,hlm. 181
44Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 329.
digunakan untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding terhadap data itu”.45
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 tehnik yaitu:
1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas dan dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diproleh melalui beberapa sumber46
2) Triangulasi Tehnik
Triangulasi tehnik untuk untuk menguji kradibilitas data dilakukan denagn cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda.47
3) Tehnik Triangulasi Waktu
waktu juga sering mempengaruhi kreadibilitas data.
Data yang dikumpulkan dengan tehnik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belumbanyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kradibel.48
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan adalah gari besar dari penyusunan Proposal Skripsi,. Pada bagian ini peneliti mendiskripsikan rangkaian isi dan hubungan. adapun sistematika pembahasannya yaitu :
45Ibid, hlm. 330
46Ibid, hlm. 191
47Ibid, hlm. 191
48Ibid, hlm. 191
1. Bagian utama
a. Bab I pendahuluan, dimana pada bab pendahuluan ini di paparkan konteks penelitian dengan menjelaskan alasan pengangkatan njudul, fokus penelitian, tujuan, dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian telaah pustaka, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
b. Bab II paparan dan temuan di lapangan yaitu di MIN 3 Matram c. Bab III Pembahasan, yaitu pada bab ini membahas hasil temuan
dari persfektif teori dengan temuan di lapangan.
d. Bab IV penutup, meyimpulkan isi skripsi dan memberikan saran.
2. Bagian ahir terdiri dari daftar pustaka.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran umum MIN 3 Mataram
1. Sejarah singkat (profil) MIN 3 Mataram
Awal mula madarasah ini berdiri untuk pertama kalinya pada tahun 1965 oleh H. Mahmud Arsyad, H. Sidiq, dan H.
Mustajab. Dari tahun 1965-1955 madrasah tersebut diberikan nama lembaga Riadul Badiah, selanjudnya dari tahun 1995-2016 madrasah tersebut menjadi negeri dengan nama lembaga MIN Cakra Barat, dan dari tahun 2016 sampai sekarang madrasah ini dinamakan MIN 3 Mataram.
Secara khusus letak geografis MIN 3 Mataram terletak di Lingkungan Karang Kemong Kelurahan Cakra Barat Kecematan Cakranegara Kota Mataram tepat di Jln. Tgh. Arsyad No. 13 Karang Kemong.49
2. Visi dan misi MIN 3 Mataram a. Visi
Menjadikan siswa yang bertaqwa, cerdas, trampil dan berbudaya
49MIN 3 Mataram, Dokumentasi, Tanggal 15 agustus 2020
b. Misi
1) Membentuk insan yang beriman, bertaqwa, berkhlaq mulia, cakap dan percaya diri sendiri.
2) Menumbuhkan semangat keunggulan imtaq dan iptek secara intensif kepada seluruh warga madrasah.
3) Melaksanakan PBM (proses beljar mengajar) secara efektif sehingga siswa dapat berkembang secara optimal.
4) Menggairahkan semua potensi madrasah untuk bertanggung jawab secara bersama dengan menetapkan manajemen partisispatif.
5) Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan pengembangan sarana dan prasarana.
3. Letak Geografis MIN 3 Mataram
Secara khusus letak Geografis MIN 3 Mataram terletak di Lingkungan Karang Kemong Kelurahan Cakra Barat Kecematan Cakranegara Kota Mataram tepat di Jln. Tgh. Arsyad No. 13 Karang Kemong. Berikut letak geografis beserta batas dan profil MIN 3 Mataram yaitu letak geografis MIN3 Mataram dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah timur : Perkampungan Karang Kemong b. Sebelah Barat : Perkampungan Karang Kemong c. Sebelah Selatan : Perkampungan Panaraga
d. Sebelah Utara : Perkampungan Akasia 4. Keadaan Sarana dan Prasarana MIN 3 Mataram
MIN 3 Mataram memiliki beberapa fasilitas, yaitu:
a. Ruang Kelas
Ruang kelas berjumlah 11 ruangan, yaitu kelas I A-C, II A-C, III A-C, IV A-C, V A-C dan VI A-C.
b. Ruang kantor
MIN 3 Mtaram menempati 3 lokal bangunan yang terdiri dari 7 ruangan, yaitu: ruangan kepala Madrasah, ruang guru, ruang kelas, perpustakaan, wc kepala madrasah, wc guru, ruang TU, dan dapur.
c. Fasilitas lain
MIN 3 Mataram memiliki ruangan lain yang digunakan untuk memperlancar kegiatan yang dilaksanakan madrasah anatara lain: 1 ruangan perpustakaan, 1 ruangan UKS, 1 buah mushollah, 3 kamar kecil untuk siswa, 3 buah gudang dan satu buah lapangan. Adapun perlengkapan sebagai berikut:
Table 2.1
Daftar Sarana dan prasarana MIN 3 Mataram Tahun Pelajaran 2020/2021.50
No Perlengkapan Jumlah Keterangan
1 Lemari 11 buah baik
2 Meja guru 26 buah baik
3 Meja TU 3 buah baik
4 Kursi Siswa 225 buah Baik
5 Kursi Guru 26 buah Baik
6 Kursi TU 4 buah Baik
7 Komputer 1 buah Baik
8 Papan Tulis 14 buah Baik
9 Printer 13 buah Baik
10 Soud system 2 buah Baik
11 Sofa 1 set Baik
12 Tv 1 buah Baik
13 Kipas angina 14 buah Baik
14 Dispenser 3 buah Baik
15 Papan data 6 buah Baik
16 Globe 8 buah Baik
50ibid
No Perlengkapan Jumlah Keterangan
17 LCD 3/1 buah Baik
18 Madding 1 buah Baik
19 Jam dinding 1 buah Baik
20 Lemari kantor 4 buah Baik
21 Lemari buku dan
arsip 8 buah Baik
22 Kursi tamu 1 setel Baik
23 Meja kelas 149 buah Baik
24 Papan tulis 14 buah Baik
Data tersebut didapat setelah peneliti melakukan penelitian pada lokasi pada lokasi terlihat bahwa keadaan sarana dan prasarana di MIN 3 Mataram untuk menunjang kegiatan belajar agar lancar, tanpa didukung prasarana yang memadai.51
51MIN 3 Mataram, Dokumentasi, 29Tanggal 16 Agustus 2020.
5. Keadaan Siswa MIN 3 Mataram Table 2.2
Data Siswa MIN 3 Mataram Tahun Pelajaran 2020/202152
Kk
Siswa bulan ini
Mutasi bulan ini Jumlah Siswa bulan ini
Masuk Keluar
L P Jlm L P Jlm L P Jlm L P Jlm Ia 14 15 29 - - - - - - 14 15 29 Ib 13 15 28 - - - - - - 13 15 28 Ic 11 16 27 - - - - - - 11 16 27 Id 15 13 28 - - - - - - 15 13 28 2a 16 15 31 - - - - - - 16 15 31 2b 18 15 33 - - - - - - 18 15 33 2c 16 13 29 - - - - - - 16 13 29 3a 14 12 26 - - - - - - 14 12 26 3b 14 13 27 - - - - - - 14 13 27 3c 15 14 29 - - - - - - 15 14 29
52ibid
Kk
Siswa bulan ini
Mutasi bulan ini Jumlah Siswa bulan ini
Masuk Keluar
L P Jlm L P Jlm L P Jlm L P Jlm 4a 13 16 29 - - - - - - 13 16 29 4b 16 12 29 - - - - - - 16 12 29 4c 15 13 28 - - - - - - 15 13 28 5a 16 11 27 - - - - - - 16 11 27 5b 15 15 30 - - - - - - 15 15 30 5c 18 10 28 - - - - - - 18 10 28 6a 15 19 34 - - - - - - 15 19 34 6b 17 18 35 - - - - - - 17 18 35
Pengambilan data yang di lakukan secara langsung oleh peneliti di lokasi53
6. Keadaan guru dan pegawai
MIN 3 Mataram memiliki tenaga pekerja sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 25 orang guru dan 4 orang tata usaha (TU).
Adapun latar belakang/ jenjang pendidikan mereka adalah SMA, S1 dan S2. Adapun data guru yang mengajar di MIN 3 Mataram adalah sebagai berikut:
53MIN 3 Mataram, dokumentasi, tanggal 15 agustus 2020
Tabel 2.3
Daftar Kadaan Guru di MIN 3 Mataram Tahun Pelajaran 2020/202154
No Nama L/P Jabataran
1 H. Ramli Yunus, S,Pd 196812312003121007
L Kepala Madrasah
2 Nurhadiq, S,Pd,I L Wali Kelas I A
3 Siti asiah, S.Pd,I L Wakamat Guru Kelas
VI
4 Mohamad Suandi, S.Pd.I L Guru Kelas III B
5 Rusni, S.Pd.I L Guru Kelas VI B
6 Nurhasanah, S.Pd P Wali Kelas V B
7 Abdurrahman, S.Pd L Wali Kelas V C
8 Moh. Hanafi, S.Pd.I L Wali Kelas IV A 9 Husmawati Johari, S.Ag P Wali Kelas VI B 10 Ida Royani Rusdiawati,
S.Pd
P Wali Kelas I C
11 Sri Rahmini, S.Pd.I P Wali Kelas II A 12 Aluh Armayanti, S.Pd P Wali Kelas V A
13 Masniah, S.Pd.I P Wali Kelas II B
14 Fitriana, S.Pd P Guru Kelas I D
15 S. Fathillah, S.Pd L Guru Kelas IV C 16 Sri Murniati, S.Pd.I P Wali Kelas III A
54Ibid
No Nama L/P Jabataran
17 Mawaiyah, S.Pd.I P Wali Kelas I B
18 Sahnun, S.Pd P Guru POJK
19 Nur Rahmi Musfiatin, S.Pd P Guru Bidang Study Matematika
20 Imam Yani Akbar, S.Pd.I P Guru Bidang Study Matematika
21 Gufran, S.Pd.I L Guru Bidang Study
Arab
22 Nurul Aini, S.Pd.I P Guru Bidang Study Matematika
23 Kurniati, S.Ag P Bendahara
24 Husnul Bahri L Tata Usaha/ Operator
Keuangan
25 Lalu Syahril L Tata Usaha/ Operator
EMIS dan NUPTK
26 Roni Ahadi Putra L Tata Usaha/
Pembantu Umum
27 Baiq. Andrainy P Staf Kebersihan
28 Riza Toyyibatul Ummah, S.Or
P Guru Bidang Study Olah Raga
29 Teguh Nan Arif, S.Pd L Guru Bidang Study Olah Raga
B. Dampak Media Sosial WhatsApp dalam Pemebelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas V di MIN 3 Mataram Tahun Ajaran 2020/2021
Media Sosial WhatsApp merupakan media yang tidak asing lagi karena hamper semua orang mengunakanya, mulai dari anak-anak, Remaja, hinga Dewasa selalu mengunakany. Bahkan tidak hanya satu media sosial saja yang