i
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT
PENERIMA PKH DI DESA TAMAN BARU KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT
Oleh :
FAHRURROZI NIM : 180501194
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2022
ii
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT
PENERIMA PKH DI DESA TAMAN BARU KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
FAHRURROZI NIM : 180501194
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2022
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh : Fahrurrozi, Nim: 180501194 dengan judul, “Dampak Pelaksanaan Program Keluarga Harapan PKH Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Penerima PKH Di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal: 05 September 2022
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Riduan Mas’ud,M.Ag.
NIP. 197111102002121001
Naili Rahmawati, M.Ag.
NIP. 197909132009012008
Mataram, 05 September 2022
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING Hal: Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr, Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi bahwa kami berpendapat skripsi Saudara:
Nama : Fahrurrozi
Nim : 180501194
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syariah
Judul : “Dampak Pelaksanaan Program Keluarga Harapan PKH Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Penerima Manfaat PKH Di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat”.
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini segera di-munaqasyah-kan.
Wassalammu’alaikum, Wr, Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Riduan Mas’ud., M.Ag.
NIP. 197111102002121001
Naili Rahmawati, M.Ag.
NIP. 197909132009012008
vi
vii MOTTO
“ Jangan Menunda Sesuatu, Selagi Ada Waktu, Kerjakanlah”.
“Jangan Menunggu Hari Esok, Karena Hari Esok Mungkin Takkan Pernah Ada”
viii
PERSEMBAHAN
“Kupersembahkan skripsi ini untuk Bapakku rahman dan ibuku marnah, Adiku tercinta M.ubaidil husni al-gifari, keluargaku, dosen pembimbing I dan II Ku, sahabat-sahabat seperjuanganku, almamaterku, semua dosen-dosen di Universitas Islam Negeri Mataram serta semua pihak yang telah membantu ku dalam menyelesaikan skripsi ini.”
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran allah SWT. Berkah, rahmat, hidayah,taufiq serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “DAMPAK PELAKSANAAN
PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH TERHADAP
KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT PENERIMA
MANFAAT PKH (studi kasus di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat)”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan baginda nabi besar muahammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman, amiin.
Skripsi ini penulis susun guna melengkapi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kata sempurna dan tidak menutup kemungkinan penulis membutuhkan begitu banyak saran dan kritikan yang sifatnya membangun yang nantinya dapat membantu penulis untuk Menyusun karya ini dengan lebih sempurna lagi diwaktu yang akan datang. Dengan selesainya bimbingan ini tidak lepas dari bimbingan dari banyak pihak yang telah dengan sabar membimbing peneliti. Terimakasih ini peneliti sampaikan pada:
1. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag. sebagai Pembimbing I dan Naili Rahmawati,M.Ag. sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa lelah ditengah kesibukan nya sehingga menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.
2. Muh. Baihaqi, M.SI. selaku dosen wali kelas E Ekonomi Syariah yang selalu membimbing kami selama melakukan studi di Universitas Islam Negeri Mataram.
3. Dr. Hj. Zulfawati, M.A. selaku ketua jurusan Program Studi Ekonomi Syariah.
4. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
5. Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag. Selaku Rektor beserta jajaran Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram yang telah memberikan tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan.
6. Warga Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat yang telah bersedia memberikan informasi, data dan lain-lain,
x
serta semua pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
7. Untuk sahabat-sahabatku yaitu Baiq Risna Zabidayuningsih, Nadira Cantika Putri, Taufiqurrahman, Dina Ismayanti, Yusril Safi’i yang sudah mendukung dan memberikan suasana keceriaan selama perkuliahan dan selama pembuatan skripsi ini serta terimaksih atas perhatiannya.
8. Teman dan rekan seperjuangan kelas E Ekonomi Syariah yang telah menjadi saksi perjuanganku selama perkuliahan ini, semoga kesuksesan menghampiri kita semua.
9. Untuk Destia Pratiwi dan semua pihak yang telah mendukung dan membantuku selama ini yang tidak bisa kusebutkan satu persatu kuucapkan terimakasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari kata sempurna, maka saran dan kritikan yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan selanjutnya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan juga semoga Allah SWT meridhoi nya aamiin.
Mataram, 05 September 2022 Penulis
Fahrurrozi Nim. 180501194
xi DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
ABSTRAK ... xvi
ABSTRACT ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat ... 4
1. Tujuan Penelitian ... 4
2. Manfaat Penelitian ... 5
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 6
E. Telaah Pustaka ... 6
F. Kerangka Teori ... 8
1. Pengertian PKH ... 8
2. Pengertiaan Kesejahteraan ... 10
3. Pengertian Ekonomi ... 13
4. Pengertian masyarakat. ... 14
G. Metode Penelitian... 16
H. Sistematika Pembahasan ... 20
BAB II HASIL TEMUAN DAN PAPARAN DATA ... 21
A. Gambaran Umum Desa Taman Baru ... 21
1. Sejarah Desa Taman Baru ... 21
2. Letak Geografis Desa Taman Baru ... 22
3. Struktur Organisasi ... 22
4. Keadaan Sosial Dan Ekonomi ... 24
5. Sarana dan Prasarana Desa ... 25
6. Pendidikan, Tempat Ibadah dan Fasilitas Umum ... 25
B. Pengertian Program Keluarga Harapan PKH ... 26
1. Pengertian PKH ... 26
xii
2. Dasar hukum ... 27
3. Tujuan ... 28
4. Manfaat ... 28
5. Sasaran PKH ... 29
6. Komponen PKH... 29
7. Kriteria Umum Rumah Tangga Sangat Miskin ... 30
8. Proses Penyaluran ... 31
9. Data Jumlah Masyarakat Penerima PKH ... 33
C. Dampak Pelaksanaan Program Keluarga Harapan PKH Di Desa Taman Baru... 35
1. Dampak Positif ... 35
2. Dampak Negatif ... 39
D. Hambatan Dalam Pelaksanaan Bantuan Program Keluarga Harapan PKH Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Penerima Manfaat PKH Di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat... 39
1. Faktor internal ... 39
2. Faktor eksternal ... 41
BAB III PEMBAHASAN... 43
A. Dampak Pelaksanaan Program Keluarga Harapan PKH Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Penerima PKH Di Desa Taman Baru .. 43
B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Bantuan Program Keluarga Harapan PKH Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Penerima Manfaat PKH... 46
BAB IV PENUTUP ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
LAMPIRAN ... 55
DOKUMENTASI ... 56
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2. 1 Struktur Kepengurusan Desa Taman Baru ... 22
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Skema penyaluran bantuan PKH ... 42
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Jumlah Penduduk ... 23 Tabel 2. 2 Transportasi ... 24 Tabel 2. 3 Fasilitas Umum... 24 Tabel 2. 4 Jumlah Masyarakat Penerima Bantuan PKH Desa Taman Baru .... 28
xvi
DAMPAK PELKASANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH TERHADAP KESEJAHTERAAN EKONOMI MASYARAKAT PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN PKH DI
DESA TAMAN BARU KECAMATAN SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT
Oleh:
FAHRURROZI NIM: 180501194
ABSTRAK
Program Keluarga Harapan adalah salah satu program yang memberikan bantuan langsung tunai kepada keluarga sangat miskin, jika mereka memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebagai sebuah bantuan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, sejak tahun 2007 pemerintah indonesia telah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana dampak pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima manfaat PKH dan Bagaimana hambatan dalam pelaksanaan bantuan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima Manfaat (PKH) di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima manfaat (PKH) di Desa Taman Baru Kec. Sekotong Kab. Lombok Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif Deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan pendamping PKH dan masyarakat penerima bantuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya bantuan program keluarga harapan ini masyarakat memiliki danpak yang segnifikan mulai dari terpenuhinya kebutuhan pokok,pendidikan, dan kesehatan.
Kata kunci : Dampak, Program Keluarga Harapan, Kesejahteraan,dan Hambatan.
xvii ABSTRACT
The Family Hope Program is one of the programs that provides direct cash assistance to very poor families, if they meet the requirements related to efforts to improve the quality of human resources. As an aid in efforts to accelerate poverty reduction, since 2007 the Indonesian government has implemented the Family Hope Program (PKH). The formulation of the problem in this study is how the impact of the implementation of the Family Hope Program (PKH) on the economic welfare of the PKH beneficiary communities and how are the obstacles in the implementation of the Family Hope Program (PKH) assistance on the economic welfare of the Beneficiary Community (PKH) in Taman Baru Village, Sekotong District, District West Lombok. This study aims to determine the impact of the implementation of the Family Hope Program (PKH) on the economic welfare of the recipient community (PKH) in Taman Baru Village, Kec.
Sekotong Kab. West Lombok. The research method used in this research is descriptive qualitative method. The data collected in this study were sourced from interviews, observations and documentation with PKH facilitators and the beneficiary communities. The results of this study indicate that with the assistance of the family of hope program, the community has a significant impact starting from the fulfillment of basic needs, education, and health.
Keywords: Impact, Family Hope Program, Welfare, and Barriers.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dalam sebuah negara berkembang, masalah kemiskinan memang menjadi permasalahan yang sangat krusial bagi sebuah Negara untuk dapat menanggulangi permasalahan tersebut. Masalah kemiskinan memang menjadi faktor yang amat penting untuk kemudian menjadikan Negara tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan dengan tujuan akhirnya adalah bagaimana kemudian angka kemiskinan tersebut bisa ditangani dan terus dikurangi. Hal inilah yang juga menjadi permasalahan yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia ataupun dibanyak Negara berkembang di dunia, upaya penanggulangan kemiskinan memang menjadi sebuah cita-cita bagi setiap pemimpin dan rezim yang memimpin sebuah Negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, upaya-upaya yang secara konteks kemudian ditujukan untuk menggurangi kemiskinan juga terus diluncurkan oleh Pemerintah dengan model- model bantuan ataupun program-program penanggulangan kemiskinan yang secara entitas langsung bersentuhan kepada masyarakat.1
Melihat sangat diperlukannya upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat miskin itulah, kemudian Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencanangkan Program Keluarga Harapan (PKH) di tahun 2006 bekerja sama dengan Bank Dunia. Pada Bulan 3 Agustus 2007, Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Sosial meluncurkan pertama kalinya Program Keluarga Harapan di Kabupaten Bone Balango, Provinsi Gorontalo. Peluncuran tersebut menjadi langkah awal dalam meluncurkan program tersebut secara Nasional, meskipun pada saat itu masih diluncurkan di 7 Provinsi yaitu di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Gorontalo dengan percontohan sebanyak 48 Kabupaten/Kota dengan sasaran sebanyak 238.234 Rumah Tangga Sasaran Miskin (RTSM).2
Oleh karena itulah, Program Keluarga Harapan dikenal sebagai sebuah kebijakan solutif sekaligus “kenang-kenangan” yang diberikan
1 Astriana Widyastuti, Analisis Hubungan Antara Produktivitas Pekerja dan Tingkat Pendidikan Pekerja Terhadap Kesejahteraan Keluarga di Jawa Tenggah Tahun 2009, (Economics Development Analysis Journal. Jurnal ) vol.1 no. 1 ( 1 September 2012).
2http://www.tnp2k.go.id/id/kebijakan-percepatan/tim-koordinasi-penanggulangan- kemiskinan-daerah-tkpkd/mengenai-tkpkd/, Diakses pada tanggal 16 Agustus 2017, Pukul 12.34 WIB.
2
pada era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Adapun tujuan jangka pendek dari dikeluarkannya Program Keluarga Harapan adalah menggurangi beban Keluarga Sangat Miskin (KSM), sedangkan jangka panjangnya adalah memutus mata rantai kemiskinan antar generasi sehingga terciptanya generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan3.
Program Keluarga Harapan merupakan program penanggulangan kemiskinan dibawah kendali dan tanggungjawab Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program ini secara umum adalah bentuk pemberiaan uang tunai secara langsung kepada masyarakat miskin yang sudah terdaftar sebagai penerima PKH, namun pada poin intinya sebenarnya program ini adalah bentuk program yang diberikan guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui beberapa bentuk program bagi masyarakat miskin yang sudah terdaftar secara sah sebagai penerima PKH. Implikasi akhirnya adalah peningkatan kualitas kehidupan social Keluarga Sangat Miskin (KSM), yang dilakukan secara bersamaan dengan pelayanan pendidikan, kesehatan, serta berbagai bentuk program bantuan lain seperti Jamkesmas, Raskin, PSKS, dsb.4
Kategorisasi masyarakat miskin sendiri menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia beserta Badan Pusat Statistik, kemudian mendefinisikan miskin berdasarkan konsep atau pendekatan kesejahteraan keluarga, yaitu dengan membagai kriteria keluarga ke dalam lima tahapan. Yaitu Keluarga Pra-Sejahtera (KPS), Keluarga Sejahtera I (KS-1), Keluarga Sejahtera II (KS-II), Keluarga Sejahtera III (K-III), Keluarga Sejahtera III Plus (KS-III Plus).8 Kelompok Keluarga Pra-Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera I (KS-I) inilah yang kemudian dikategorisasi oleh Bappenas sebagai penduduk miskin.
Definisi kesejahteraan dalam konsep dunia modern adalah sebuah kondisi yang di mana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga memiliki status sosial yang sama terhadap sesama lainya. Adapun pengertian kesejahteraan menurut UU yakni suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang di liput oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-
3 http://www.bappenas.go.id, Diakses pada tanggal 16 Agustus 2017, Pukul 11.09 WIB.
4 Edi Suharto dan Djuni Thamrin, “Program Keluarga Harapan: Memotong Mata Rantai Kemiskinan Anak Bangsa”, Jurnal Aspirasi, Vol. 3 No. 1 (Juni 2012), hlm. 16.
3
kebutuhab jasmaniah, rohaniyah dan sosial yang sebaiknya bagi diri- sendiri, keluarga serta masyarakat yang menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila. Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi, yang dimana kondisi tersebut juga di perlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuaan sosial dalam masyarakat. Maka dari itu setiap individu membutuhkan kondisi yang sejahtera, baik sejahtera dalam hal material maupun non material sehingga dapat terciptanya suasana yang harmonis dalam bermasyarakat.5 Kesejahteraan ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan teknik ekonomi mikro untuk menentukan secara serempak efisiensi alokasi dari ekonomi makro dan akibat distribusi pendapatan yang saling berhubungan.6
Adapun tujuan dikeluarkannya Program Keluarga Harapan ini berfokus pada memutuskan rantai kemiskinan bagi generasi berikutnya serta memperbaiki taraf hidup masyarakat yang secara esensial menyangkut tentang kesejahteraan sosial. Kesejahteraan sosial sendiri merupakan sebuah kondisi dimana terpenuhinya kebutuhan materi dan non-materi. Mengutip apa yang dikatakan oleh Midglye, bahwasannya kesejahteraan sosial merupakan “a condition or state of human will- being”.7
Karena dalam konteks ini yang menjadi objek penelitian ataupun sampel penelitian adalah masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat Provinsi NTB. Maka sebagaimana data yang dihimpun dari Desa Taman Baru kecamatan sekotong, diperoleh data bahwa jumlah keseluruhan masyarakat yang tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan ini sebanyak 444 orang, yang terbagi atas 10 dusun di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat.
Untuk itu program PKH sangat diperlukan untuk memberantas kemiskinan dan untuk menumbuhkembangkan SDM masyarakat miskin, yang tadinya lemah menjadi kuat, membuka peluang terjadinya sinergi antara program yang mengintervensi sisi supply dan demand, dengan tetap mengoptimalkan desentralisasi, koordinasi antar sektor, koordinasi antar tingkat pemerintahan, serta antar pemangku kepentingan (stakeholders)
5 Ikhwan Abidin Basri, Islam dan Pembngunan Ekonomi, (Jakarta : Gema Insani Press, 2005). Hlm 24.
6 Drs. Lincoln Arsyad, Msc. Ekonomi Mikro, (Jakarta: Gemapress, 1999). hlm. 23.
7 Badan Perencanaan dan Pembangunan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Laporan Akhir: Analisis Kesejahteraan Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, (Yogyakarta: Bappeda DIY, 2014), hlm. 10.
4
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah di lakukan peneliti, bahwa program PKH dari pemerintah ini sangatlah membantu bagi masyarakat miskin di karenakan bantuan ini dapat mensejahterakan perekonomiaan masyarakat. Pemberian PKH sebetulnya memiliki dampak yang bagus pada masyarakat sehingga, masyarakat berharap program dari pemerintah ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, akan tetapi dengan berjalanya bantuan tersebut tidak luput dari kendala-kendala yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam pelaksanaan program bantuan tersebut.8
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima PKH melaluli program keluarga harapan PKH pada masyarakat di desa taman baru kecamatan sekotong kab.
Lombok barat. Olah karena itu penulis mengambil penelitian yang berjudul : “Dampak Pelaksanaan Program Keluarga Harapan PKH Terhadap Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Penerima Manfaat PKH (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Taman Baru, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di sebelumnya, maka perumusan masalah yang dapat di ambil dasar penelitiannya adalah :
1. Bagaimana dampak pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima Manfaat (PKH) di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat ? 2. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan bantuan program keluarga harapan
(PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima Manfaat (PKH) di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat ?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat
Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui dampak pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima Manfaat (PKH) di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat.
8 Observasi, Desa Taman Baru Kec.Sekotong, 28 Desember 2021.
5
b) Untuk mengetahuai bagaimana hambatan dalam pelaksanaan bantuan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima manfaat (PKH) di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bukan hanya secara teori namun juga secara praktik. Berikut manfaat untuk menambah wawasan yang dimaksud antara lain:
a) Secara Teoritis
1) Sebagai bahan referensi yang diharapkan menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca terutama tentang kesejahteraan ekonomi masyarakat dalam program PKH.
2) Peneliti diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kesejahteraan ekonomi masyarakat dalam program PKH di Desa Taman Baru, Lombok Barat.
b) Secara Akademis
1) Penelitian ini dapat di harapkan menambah pengetahuan dalam pembahasan mengenai Pengaruh pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat di desa taman baru kecamatan sekotong kabupaten lombok barat.
2) Selanjutnya penelitian bisa menjadi bahan informasi bagi masyarakat serta bahan referensi bagi peneliti ataupun pihak lain yang tertarik.
c) Secara Praktisi 1) Bagi Peneliti
Penelitiaan ini sebagai tugas dari akademik, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram.
2) Bagi Pemerintahan
Penelitian ini dapat memberikan masukan positif terhadap pemerintah desa taman baru kecamatan sekotong dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan Pengaruh pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat di kecamatan sekotong kabupaten lombok barat.
3) Bagi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram.
Penelitian ini di harapkan dapat menambah refrensi kepustakaan dan sebagai bahan kajian mahasiswa terkait dengan program (PKH).
6 D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini fokus pada masalah PKH (Program Keluarga Harapan) yang dilakukan oleh pelaksana PKH dengan penerima PKH Di Desa Taman Baru Kecamatan Sekotong.. Peneliti memilih desa taman baru sebagai tempat penelitiaan dikarenakan tidak meratanya orang yang seharusnya mendapatkan PKH.
E. Telaah Pustaka
Merupakan suatu penelusuran terhadap studi atau karya-karya studi terdahulu yang berkaitan dengan penelitiaan yang di lakukan peneliti, dimana fungsinya supaya terhindar dari duplikasi, plagiasi, repetisi serta menjamin keaslian dan keabsahan penelitian yang di lakukan. Berdasarkan definisi yang telah di paparkan di atas dan sebagaimana hasil yang telah peneliti dapatkan dan juga sebagai pedoman penelitiaan lebih lanjut untuk mendapatkan data yang valid serta repetisi untuk menjamin keaslian dan legalitas penelitiaan ini.
Berdasarkan hasil penelusuran sejauh yang peneliti lakukan, terdapat beberapa hasil penelitiaan terdahulu yang tampak mirip dengan penelitiaan yang akan di lakukan. Hasil-hasil penelitian yang di maksud adalah :
1. Skripsi Anal Fikri Aristo, dengan judul “Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus Desa Sapit Kecamatan Suela)”, adapun tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui pran hom industri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sapit. Penelitiaan ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif. Adapun hasil penelitiaan ini yang di lakukan bahwa ada tiga bentuk home industri di desa sapit.
Kemudian pran hom industri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sapit sangat penting karena mampu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi jumlah pengangguran, dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang kesejahteraan ekonomi masyarakat sedangkan, perbedanya terletak pada upaya yang dilakukan dalam pemenuhannya.9
2. Skripsi oleh Erni Risnawati, judul “Problematika Program Keluarga Harapan Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat Miskin Di NTB (Studi Kasus Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat)” adapun
9Anal fikri aristo,”Pran Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Studi Kasus Desa Sapit Kecamatan Suela,”(skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram, , 2020).
7
tujuan penelitiaan ini adalah penelitian ini bertujuan untuk Mendeskripsikan Problematika Pelaksanaan PKH Di Kecamatan Lembar Kabuoaten Lombok Barat Provinsi NTB. Adapun metode penelitiaan yang di gunakan yaitu kualitatif. Hasil dari penelitian ini ialah menunjukan bahwa program keluarga harapan secara ekonomi belum mampu memecahkan masalah kemiskinan di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang PKH. Perbedaanya ialah pada fokus kajiannya.10 3. Skripsi oleh nurrahmania, judul “Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah
Terhadap Praktik Menggadaikan Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kelurahan Simpsai Kecamatan Wojo Kabupaten Dompu”
adapun tujuan penelitiaan ini untuk mengetahui bagaimana praktik menggadaikan kartu program keluarga harapan (PKH) di kelurahan simpasai kecamatan woja kabupaten dompu. Adapun metode yang di gunakan peneliti dalam penelitiaan ini yaitu metode penelitiaan kualitatif. Hasil yang di dapat bahwa penelitiaan menunjukan bahwa peraktik menggadaikan kartu program keluarga harapan (PKH) dalam tinjauaan hukum ekonomi syariah yang dilakukan masyarakat kelurahan simpasai adalah di perbolehkan karena sudah memenuhi syarat dan rukun, mengenai jangka jatuh tempo dan uang yang akan di pinjamkan sudah jelas di mana sebelum melakukan praktik gadai, kedua belah pihak sudah menentukan batas waktu pengembaliaan uang yang di pinjamkan. Persamaan dari penelitiaan ini adalah sama-sama membahas tentang program keluarga harapan (PKH) sedangkan perbedaannya adalah pada fokus kajiannya.11
4. Jurnal Khairuman Satriawan, judul “upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program badan usaha milik desa (BUMDES). Penelitian ini bertujuaan untuk mengetahui uapaya BUMDES untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sesela kecamatan gunung sari kabupaten lombok barat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriftif. Hasil penelitiaan ini menunjukan bahwa BUMDES maju bersama sudah memberikan manfaat yang cukup signifikan bagi masyarakat. Persamaan penelitiaan ini sama-sama membahas upaya
10 Erni Risnawati, Judul “Problematika Program Keluarga Harapan Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat Miskin Di Ntb”(skripsi,Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,2019).
11 Nurrahmania, Judul “Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Praktik Menggadaikan Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kelurahan Simpsai Kecamatan Wojo Kabupaten Dompu”(skripsi, jurusan hukum ekonomi syariah, fakultas syariah, UIN Mataram 2020).
8
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sedangkan, perbedaanya terdapat pada badan atau lembaga yang menjadi wadah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.12
5. Jurnal Nurkhairyah Dan Kunarti, judul “ Pemberdayaan Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kabupaten Pati.
Adapun tujuan penelitiaan ini adalah meneliti bagaimana kondisi peserta PKH sebelum dan sesudah lulus serta mencari bentuk-bentuk pemberdayaan yang di miliki peserta PKH. Metode yang digunakan pada penelitiaan ini adalah metode kualitatif deskriftif. Adapun hasil penelitiaanya ialah menunjukan proses pemberdayaan yang di lakukan oleh pasiliator PKH melalui pertemuan rutin bulanan. Bantuan berbentuk pengiriman materi pemberdayaan. Secara material, tidak banyak bantuan yang di terima, tetapi bantuan itu di lakukan secara terus menerus. Persamaan dengan penelitiaan ini adalah sama-sama membahas tentang PKH sedangkan perbedaanya terletak pada fokus kajian yang dilakukan peneliti.13
F. Kerangka Teori 1. Pengertian PKH
Sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Program serupa telah dilaksanakan dan cukup berhasil di beberapa negara yang dikenal dengan Conditional Cash Transfers (CCT) atau bantuan tunai bersyarat. PKH bukan kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (BLT) yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinya pada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin.
Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, program serupa sangat bermanfaat terutama bagi keluarga dengan kemiskinan kronis. Namun tujuan dari PKH untuk mengentaskan kemiskinan itu sendiri merupakan harapan jangka panjang yang ingin dicapai. Hal ini tidak berarti bahwa tujuan jangka panjang tersebut sia-sia, namun tentu PKH tidak bisa berdiri sendiri untuk mencapai target tersebut. Perlu ada program-program pengentasan kemiskinan lainnya yang betul-betul
12 Khairuman setiawan, Judul “Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Badan Usaha Milik Desa(BUMDES). vol.10 no 2,desember 2019 (Jurna social, jurusan ekonomi syariah, fakultas ekonomi dan bisnis islam, Universitas Islam Negeri Mataram).
13 Nurkhairiyahkunarti”Bentuk Pemberdayaan Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan(PKH) Di Kabupaten Patih”Pengembangan Masyarakat Islam,vol.10 no 2,desember 2019 hlm.143.
9
bersifat memberdayakan agar kondisi keberdayaan masyarakat dapat tercapai. 14
Program Keluarga Harapan adalah salah satu program yang memberikan bantuan langsung tunai kepada keluarga sangat miskin, jika mereka memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Tujuan umum PKH ini adalah untuk mengurangi angka dan memutus rantai kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta merubah perilaku keluarga sangat miskin yang relative kurang mendukung peningkatan kesejahteraan.15
Program keluarga harapan (PKH) yang hanya diberikan kepada keluarga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Masyarakat penerima harus memenuhi syarat dan kriteria untuk menjadi penerima PKH menurut Kemensos. Kemensos telah menetapkan siapa saja yang menjadi penerima PKH. Berikut ini daftarnya :
a. Ibu hamil sebesar Rp 3.000.000 b. .Anak usia dini sebesar Rp 3.000.000
c. Anak usia sekolah sekolah dasar (SD) sebesar Rp 900.000 d. Anak usia sekolah menengah pertama (SMP) sebesar Rp
1.500.000
e. Anak usia sekolah menengah atas (SMA) sebesar Rp 2.000.000 f. Lanjut usia atau lansia sebesar Rp 2.400.000
g. Penyandang disabilitas sebesar Rp 2.400.000
Kemudian, Kemensos juga menetapkan syarat untuk mendapatkan bansos PKH yaitu :
a) Ibu hamil maksimal kehamilan kedua (tidak lebih), b) Anak usia dini maksimal dua anak dalam satu keluarga,
c) Anak usia sekolah SD maksimal satu anak dalam satu keluarga.
d) Anak usia sekolah SMP maksimal satu anak dalam satu keluarga,
14 Syahputra Adisanjaya dlll, Program Keluarga Harapan (PKH) : Antara Perlindungan Sosial dan Pengentasan Kemiskinan, Prosiding KS:Riset &PKM Volume:4 ISSN : 2442-4480, hlm.90.
15 Kadek Dina Indriani, Analisis Pemanfaatan Program Keluarga Harapan (pkh) Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin Dikecamatan Buleleng Tahun 2011- 2015, (e-journal Jurusan Pendidikan Ekonomi vol: 10 No : 2 tahun: 2017 ), hlm.3.
10
e) Anak usia sekolah SMA maksimal satu anak dalam satu keluarga
f) Lanjut usia atau lansia maksimal satu orang dalam keluarga, dan
g) Penyandang disabilitas maksimal satu orang dalam keluarga.16 2. Pengertiaan Kesejahteraan
Definisi kesejahteraan dalam konsep dunia moderen adalah sebuah kondisi yang di mana seorang dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih serta kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya sehingga memiliki status sosial yang sama terhadap sesama lainya.
Kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang di liputi oleh rasa kemaslahatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.
Kesejahteraan merupakan sejumlah kepuasan yang yang diperoleh seseorang dari hasil mengkonsumsi pendapatan yang diterima, namun tingkatan dari kesejahteraan itu sendiri merupakan sesuatu yang bersifat relative karena tergantung dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari hasil mengkonsumsi pendapatan tersebut. Keterkaitan antara konsep kesejahteraan dan konsep kebutuhan adalah dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka seseorang sudah dinilai sejahtera , karena tingkat kebutuhan tersebut secara tidak langsung sejalan dengan indikator kesejahteraan.
Adapun pengertian kesejahteraan menurut UU yakni suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang di liput oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniyah dan sosial yang sebaiknya bagi diri-sendiri, keluarga serta masyarakat yang menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.
Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang cukup penting menjaga dan membina terjadinya stabilitas sosial dan ekonomi, yang dimana kondisi
16 Irwan Susanto, “Program Keluarga Harapan (PKH)”, dalam https://pkh.kemsos.go.id, diakses tanggal 8 september 2019.
11
tersebut juga di perlukan untuk meminimalkan terjadinya kecemburuaan sosial dalam masyarakat. Maka dari itu setiap individu membutuhkan kondisi yang sejahtera, baik sejahtera dalam hal material maupun non material sehingga dapat terciptanya suasana yang harmonis dalam bermasyarakat.17 Kesejahteraan ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang menggunakan teknik ekonomi mikro untuk menentukan secara serempak efisiensi alokasi dari ekonomi makro dan akibat distribusi pendapatan yang saling berhubungan.18
Indikator Kesejahteraan, menurut BPS (2015) dalam penelitian Eko Sugiharto (2007) indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan, yaitu pendapatan, konsumsi atau pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan, dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi Menurut Badan Pusat Statistik (2015), indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ada delapan, yaitu pendapatan, konsumsi atau pengeluaran keluarga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak kejenjang pendidikan, dan kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi.
a) Konsumsi dan pengeluaran
Indikator pengeluaran dapat digolongkan menjadi 3 item, yaitu:
1) Tinggi : Kesejahteraan seseorang berdasarkan tingkat konsumsi dan pengeluarannya dapat dikatakan tinggi apabila pengeluaran keluarga terhitung per bulan sebesar >Rp. 5.000.000,-.
2) Sedang : Kriteria kesejahteraan ekonomi yang termasuk dalam kategori sedang apabila pengeluaran keluarga per bulan sebesar Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000.
3) Rendah : Kriteria kesejahteraan ekonomi jika dilihat dari tingkat konsumsi dan pengeluaran termasuk dalam kategori rendah apabila pengeluaran keluarga per bulan sebesar < Rp.
1.000.000.
b) Keadaan tempat tinggal
Indikator tempat tinggal yang dinilai ada 5 item yaitu jenis atap rumah, dinding, status kepemilikan rumah, lantai dan luas lantai.
17 Ikhwan Abidin Basri,” Islam Dan Pembngunan Ekonomi”, (Jakarta : Gema Insani Press, 2005). Hlm 24.
18 Drs. Lincoln Arsyad, Msc. “Ekonomi Mikro”, (Jakarta: Gemapress, 1999). hlm. 23.
12
Dari 5 item tersebut kemudian akan digolongkan ke dalam 3 golongan yaitu:
1) Permanen
Kriteria permanen ditentukan oleh kualitas dinding, atap dan lantai. Bangunan rumah permanen adalah rumah yang dindingnya terbuat dari tembok/kayu kualitas tinggi, lantai terbuat dari ubin/keramik/kayu kualitas tinggi dan atapnya terbuat dari seng/genteng/sirap/asbes (BPS, 2012)
2) Semi Permanen
Rumah semi permanen adalah rumah yang dindingnya setengah tembok/bata tanpa plaster/kayu kualitas rendah, lantainya dari ubin/semen/kayu kualitas rendah dan atapnya seng/genteng/sirap/asbes (BPS, 2012).
3) Non Permaen
Sedangkan rumah tidak permanen adalah rumah yang dindingnya sangat sederhana (bambu/papan/daun) lantainya dari tanah dan atapnya dari daundaunan atau atap campuran genteng/seng bekas dan sejenisnya (BPS, 2012).
c) Fasilitas tempat tinggal
Indikator fasilitas tempat tinggal yang dinilai terdiri dari 12 item, yaitu pekarangan, alat elektronik, pendingin, penerangan, kendaraan yang dimiliki, bahan bakar untuk memasak, sumber air bersih, fasilitas air minum, cara memperoleh air minum, sumber air minum, fasilitas MCK, dan jarak MCK dari rumah. Dari 12 item tersebut kemudian akan digolongkan ke dalam 3 golongan yaitu:
1) Lengkap : Indikator ini berarti apabila fasilitas tempat tinggal sudah mempunyai 12 item yang disebutkan di atas dengan kondisi baik atau layak pakai.
2) Cukup : Indikator ini berarti apabila fasilitas tempat tinggal mempunyai fasilitas setidaknya lebih dari 6 item yang disebutkan dengan kondisi layak pakai.
3) Kurang : Indikator ini berarti apabila fasilitas tempat tinggal mempunyai fasilitas kurang dari dari 6 item yang disebutkan dengan kondisi layak pakai.
d) Kesehatan
Indikator kesehatan anggota keluarga digolongkan menjadi 2 item, yaitu: a. Bagus Indikator ini menjelaskan bahwa setiap anggota keluarga setidaknya 50% kehidupan mereka yang berada dalam kondisi sakit. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan Indikator kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan
13
terdiri dari 5 item yaitu jarak rumah sakit terdekat, jarak toko obat, penanganan obat-obatan, harga obat-obatan, dan alat kontrasepsi.
Dari 5 item tersebut kemudian akan digolongkan ke dalam 3 golongan yaitu:
1) Mudah : Golongan ini berarti apabila 5 aitem dari penjelasan di atas sudah terpenuhi semua.
2) Cukup : Golongan ini berarti apabila 5 aitem dari penjelasan di atas ada yang tidak terpenuhi, namun tidak lebih dari 2 item atau setidaknya 3 item dari indikator kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dapat terpenuhi.
3) Sulit : Golongan ini berarti apabila 5 aitem dari penjelasan di atas lebih banyak yang tidak terpenuhi atau lebih dari 3 item indikator tidak terpenuhi.
e) Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan
Indikator kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan terdiri dari 3 item yaitu biaya sekolah, jarak ke sekolah, dan proses penerimaan. Dari 3 item tersebut kemudian akan digolongkan ke dalam 3 golongan yaitu:
1) Mudah Golongan ini berarti 3 indikator dari kemudahan memasukkan anak ke dalam pendidikan sudah terpenuhi.
2) Cukup Golongan ini berarti dari 3 indikator kemudahan memasukkan anak ke dalam pendidikan salah satunya ada yang tidak terpenuhi.
3) Sulit Golongan ini berarti 3 indikator dari kemudahan memasukkan anak ke dalam pendidikan hanya 1 indikator yang dapat dipenuhi.19
3. Pengertian Ekonomi
Istilah “Ekonomi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” dapat diartikan “Keluarga dan rumah tangga” dan “nomos” yang berarti
“peraturan, aturan dan hukum”. Secara garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai aturan rumah tangga atau bisa disebut manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi yaitu orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Pengertian Ekonomi adalah suatu kegiatan manusia yang berkaitan dengan aktivitas produksi, konsumsi, dan distribusi terhadap jasa dan barang. Definisi ekonomi adalah semua yang berkaitan dengan upaya dan daya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk
19 Badan Pusat Statistik. (2012). Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial Ekonomi Indonesia. Buklet 2012.
14
mencapai suatu tingkatan kemakmuran. Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai prilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang di buat. Tujuan utama keberadaan sistem ekonomi sendiri adalah dapat menciptakan kesejahteraan yang besar serta merata. Berdasarkan pernyataan para ahli, pengertian ekonomi yaitu ilmu pengelolaan sumber daya.
Kebutuhan untuk dapat menyejahterakan baik individu, masyarakat dan negara nantinya akan memunculkan tiga prinsip ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Ilmu ekonomi juga mempelajari pendapatan individu, perusahaan, hingga negara dan harga saham hingga ketidakseimbangan ekonominya. Dengan mempelajari Ilmu ekonomi akan membantu seseorang dalam memahami bagaimana perilaku ekonomi masyarakat tertentu, memberi masukan dalam pengambilan keputusan, memberi pengertian pada potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi yang diambil, hingga meningkatkan kepekaan manusia pada berbagai masalah ekonomi dan global. Ilmu ini di perlukan sebagai kerangka berfikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.20
4. Pengertian masyarakat.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup secara bersama-sama di suatu wilayah dan membentuk sebuah sistem, baik semi terbuka maupun semi tertutup, dimana interaksi yang terjadi di dalamnya adalah antara individu-individu yang ada di kelompok tersebut. Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang artinya hubungan (interaksi). Sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan saling berinteraksi dalam komunitas yang teratur.
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling “bergaul”, atau dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi”. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana agar warganya dapat saling berinteraksi. Negara modern misalnya, merupakan kesatuan manusia dengan berbagai macam prasarana, yang memungkinkan para warganya untuk berinteraksi secara intensif, dan dengan frekuensi yang tinggi.
Suatu negara modern mempunyai suatu jaringan komunikasi berupa jaringan jalan raya, jaringan jalan kereta api, jaringan perhubungan udara, jaringan telekomunikasi, sistem radio dan televisi, berbagai
20 Jimmy hasoloan.”Pengantar Ilmu Ekonomi”. (Yogyakarta:Deepublish,2002),hlm.8.
15
macam surat kabar di tingkat nasional, suatu sistem upacara pada hari- hari raya nasional dan sebagainya. Negara dengan wilayah geografis yang lebih kecil berpotensi untuk berinteraksi secara intensif dari pada negara dengan wilayah geografis yang sangat luas.
Adanya prasarana untuk berinteraksi menyebabkan warga dari suatu kelompok manusia itu saling berinteraksi. Sebaliknya, bila hanya adanya suatu potensi untuk berinteraksi saja belum berarti bahwa warga dari suatu kesatuan manusia itu benar-benar akan berinteraksi. Suatu suku bangsa, misalnya saja suku bangsa Bali, mempunyai potensi untuk berinteraksi, yaitu bahasa Bali. Namun, adanya potensi itu saja tidak akan menyebabkan bahwa semua orang Bali tanpa alasan mengembangkan aktivitas yang menyebabkan suatu interaksi secara intensif di antara semua orang Bali tadi.
Hendaknya diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus.
Sekumpulan orang yang mengerumuni seorang tukang penjual jamu di pinggir jalan tidak dapat disebut sebagai suatu masyarakat. Meskipun kadang-kadang mereka juga berinteraksi secara terbatas, mereka tidak mempunyai suatu ikatan lain kecuali ikatan berupa perhatian terhadap penjual jamu tadi. Demikian juga sekumpulan manusia yang menonton suatu pertandingan sepak bola, dan sebenarnya semua kumpulan manusia penonton apapun juga, tidak disebut masyarakat. Sebaliknya, untuk sekumpulan manusia itu kita pakai istilah kerumunan. Dalam bahasa Inggris telah dipakai istilah crowd.
Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia menjadi suatu masyarakat adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Lagipula, pola itu harus bersifat mantap dan kontinu, dengan perkataan lain, pola khas itu harus sudah menjadi adat istiadat yang khas. Dengan demikian, suatu asrama pelajar, suatu akademi kedinasan, atau suatu sekolah, tidak dapat kita sebut masyarakat, karena meskipun kesatuan manusia yang terdiri dari murid, guru, pegawai administrasi, serta para karyawan lain itu terikat dan diatur tingkah lakunya oleh berbagai norma dan aturan sekolah dan lain-lain, tetapi sitem normanya hanya meliputi beberapa sektor kehidupan yang terbatas saja. Sedangkan sebagai kesatuan manusia, suatu asrama atau sekolah itu hanya bersifat sementara, artinya tidak ada kontinuitasnya.
16
Sebagai makhluk sosial, tentu manusia hidup bersama-sama dengan individu lainnya. Terdapat banyak jenis-jenis masyarakat, seperti masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat madani, dan lain sebagainya. Meski tiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda, namun hakikat masyarakat tetap sama sesuai dengan definisi pada umumnya.21
G. Metode Penelitian
Metode penelitian bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dengan cara ilmiah. Ada banyak cara untuk dapat melakukan suatu metode penelitian.
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dengan memahami fenomena tentang apa saja yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi dan tindakan yang dialami atau dilakukan oleh subyek penelitian dipahami secara deskriptif dalam bentuk kata- kata dan bahasa pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dalam memperoleh data untuk mengungkapkan masalah yang mengenai dampak pelaksanaan program keluarga harapan (PKH) terhadap kesejahteraan ekonomi masyarakat penerima manfaat program keluarga harapan (PKH). Penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan lebih mengambil kata-kata dari pada angka- angka. Data tersebut mencakup transkip wawancara, catatan penelitian, fotografi dan sebagainya.
2. Data dan Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Berkaitan dengan hal diatas maka dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah hasil dan pengamatan.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan peneliti dari hasil wawancara dan observasi langsung kepada informan (pihak-pihak terkait).
21 Dedeh Maryadi dan Ruth Rosali E.Nainggolan. “Pemberdayaan Masyarakat”.
(Yogyakarta:deepublis,2019),hal.2.
17 b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data pendukung dari data primer dalam upaya-upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan rumusan masalah, peneliti juga berusaha mendapatkan data atau informasi serta dokumentasi-dokumentasi yang relevan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian. Metode atau teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian yaitu metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi dam analisis data sebagai pelengkap.
a. Observasi
Observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala pada objek penelitian. Yang memiliki tujuan yaitu untuk memperoleh informasi - informasi yang terkait dengan fenomena atau peristiwa yang telah terjadi atau yang sedang terjadi di lingkungan sekitar. Dalam melakukan pengumpulan data peneliti memilih metode observasi dikarenakan peneliti dapat melihat, mendengar, atau merasakan informasi yang ada secara langsung. Oleh karena itu, dengan observasi peneliti dapat lebih mudah dalam mengolah informasi yang ada atau bahkan informasi yang muncul secara tiba-tiba tanpa diprediksi terlebih dahulu.
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan.
Caranya adalah dengan cara bercakap-cakap bertatap muka. Jadi metode wawancara ini digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden dengan cara berkomunikasi satu sama lain untuk mendapatkan informasi yang diinginkan peneliti.
Wawancara dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Dalam praktek di lapangan yang sering terjadi, menerapkan tiga jenis wawancara secara silih berganti dan atau secara terkombinasi. Sebelum ke lapangan ada persiapan tentang materi yang diwawancarai (tersetruktur), menurut situasi dan kondisi tertentu persiapan pertanyaan tak berlaku sama sekali (tak terstruktur). Adakalanya juga pertanyaan yang disiapkan, cocok dengan situasi dan kondisi, tetapi yang ada pertanyaan dadakan yang harus diberikan (semi terstruktur).
18
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur karena peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat.
d. Analisis Data
Analisis data adalah suatu analisis yang kritis dalam sebuah penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk mengetahui atau memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga dapat dikembangkan dan di evaluasi.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga proses yang dikemukakan oleh Miles and Huberman (dalam buku Sugiyono) analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Adapun penjelasannya yakni sebagai berikut:
a) Reduksi data
Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, peringkasan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.
b) Penyajian Data
Alur kedua dari penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan sesuai dengan kenyataan. Setelah di reduksi maka data tersebut disajikan secara deskriptif, di mana hasil wawancara yang telah dilakukan dapat diubah bahasanya menjadi kalimat baku sehingga mudah dimengerti dan dipahami.
c) Menarik Kesimpulan
Kegiatan ketiga adalah menarik kesimpulan atau verifikasi data diolah dalam memuat kesimpulan akhir penelitian yang dituang dalam bentuk pembahasan.
d) Uji Keabsahan Data
Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggung jawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan. Dimana peneliti menggunakan uji keabsahan dengan metode tringulasi data.
Tringulasi, merupakan teknik yang memanfaatkan sesuatu
19
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu dan teknik ini digunakan untuk memeriksa keabsahan data. Peneliti mengggunakan alat analisis secara tringulasi ini karena peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan observasi dan membandingkan hasil dokumentasi dengan wawancara. Hal ini digunakan agar nantinya mendapatkan antara apa yang dilihat selama observasi dengan apa yang dilihat dan didengarkan secara langsung. Sehingga nantinya tidak bertolak belakang apa yang didapatkan.
20 H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini peneliti uraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup dan Setting Penelitian, Telaah Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan, Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian dan Daftar Pustaka.
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Pada Bab II ini akan dijabarkan data hasil observasi dan wawancara dengan beberapa masyarakat penerima PKH.
BAB III PEMBAHASAN
Pada Bab III berisi uraian pembahasan mengenai Hasil Analisis Penelitian.
Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan jawaban yang sebelumnya menjadi permasalahan dalam penelitian ini.
BAB IV PENUTUP
Bab IV merupakan Penutup yang berisi Kesimpulan dan Saran.
21 BAB II
HASIL TEMUAN DAN PAPARAN DATA A. Gambaran Umum Desa Taman Baru
1. Sejarah Desa Taman Baru
Desa Taman Baru merupakan salah satu desa dari 9 ( Sembilan ) Desa yang ada di Kecamatan Sekotong, Desa Taman Baru merupakan desa dengan luas wilayah 2314,59 Ha. Atau 10 Km, yang terdiri dari 10 (Sepuluh) Dusun.
Menurut sejarahnya Desa Taman Baru telah ada sejak tahun 2011, dengan cikal bakal berdirinya adalah SUHAMDI Sebagai Pejabat Sementara yang di Tunjuk dari kecamatan Sekotong Dengan SK Nomor: 86/40/BPMPD/2011 tertanggal 02 Februari 2011, bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat Tokoh Agama dan toloh Pemuda pada masa itu.
Desa Taman Baru berdiri karena alasan desa induk yaitu desa Sekotong Tengah mengalapi pemadatan penduduk sehingga desa induk melakukan pemekaran dua desa, diantaranya desa Cendi Manik dan desa Taman Baru.
Pada tahun 2007 beberapa dusun berinisitaif untuk melakukan pemekaran diantaranya dusun (Pemegatan, Timbal, Repok Gapuk, Taman Sejati, Orong Sandat, Batu Putih, Gelumpang, Kelep Tengah dan Kelep Barat, semua dusun tersebut sebelumnya masuk dalam Desa Sekotong Tengah.22
Kemudian selanjutnya desa pemekaran membuat komite pemekaran yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh dintaranya: Faesal, H. Padilah, H. Mardi, Mustar, Ramli, H. Udin, dan Napisah). Komite pemekaran desa dinamai dengan Taman Sari, yang di ambil dari nama salah satu dusun yang maju, namun nama tersebut di tolak di tingkat kabupaten karena nama tersebut mirip dengan nama kecamatan yang ada di Lombok Barat yaitu Gunung Sari. Desa Taman Baru terdiri dari Sembilan dusun yaitu : Dusun Pemegatan, Dusun Timbal, Dusun Repuk Gapuk, Dusun Taman Sejati, Dusun Orong Sandat, Dusun Batu Putih, Dusun Gelumpang, ,Dusun Kelep Tengah, Dusun Kelep Barat, dan Dusun Eyat Pace.
Desa Taman Baru mekar pada Tahun 2008, menjadi desa depinitif pada tahun 2010. Adapun Kepala Desa Taman Baru yang pernah menjabat sebagai kepala desa pertama sampai seterusnya, yakni:
1) HAMDI S.Pd menjabat pada tahun 2010 s/d 2013 2) H. PADILAH menjabat pada tahun 2014 s/d 2019 3) SAIDI, A.Md menjabat pada tahun 2020 s/d 2021 4) H.PADILAH menjabat pada tahun 2022 s/d 2026
22 https://infonesia.id/wilayah/nusa-tenggara-barat/lombok-barat/sekotong/taman-baru/.
22
Kemudian Desa Taman Baru pernah melakukan pemekaran satu kali dusun Repok Gapuk memekarkan dusun Eyat Pace.23
2. Letak Geografis Desa Taman Baru
Desa Taman Baru merupakan salah satu desa di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa Taman Baru meruakan salah satu dari 9 Desa di Kecamatan Sekotong, yang jaraknya 35 km ke arah selatan dari kota kecamatan. Desa Taman Baru memiliki luas wilayah +34.50 Km2. Desa ini memiliki jumlah penduduknya sebagian besar suku sasak terletak di bagian selatan, tepatnya di jalan Batu Bong.
Iklim di Desa Taman Baru sama sebagaimana desa-desa yang lain yang ada di wilayah Indonesia, yang memiliki iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut berpengaruh langsung terhadap pola pertanian masyarakat yang ada di Desa Taman Baru.24
3. Struktur Organisasi
Pemerintah desa merupakan lembaga perpanjangan pemerintah pusat yang meiliki peran untuk mengatur masyarakat yang ada di pedesaan demi mewujudkan pembangunan yang merata berdasarkan pernyataan tersebut, maka diterbitkan peraturan-pertaruran atau undang-undang yang berkaitan dengan pemerintahan desa yang mengatur, sehingga roda pemerintahan berjalan dengan optimal.
Desa Taman Baru menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal dan semua kepemerintahan atau organisasi memiliki struktur organisasi. sebagai berikut bagan struktur organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa Taman Baru, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.25
23 Ibid.
24 http://tamanbaru.desa.id.
25 Ibid.
23 Grafik 2.1
Struktur Desa Taman Baru
Keterangan
: Garis Komando : Garis Kordinasi
Sumber : Profil Desa Taman Baru Kadus
Gelumpang Ramli Ahmad
Kadus Kelep Barat L. Marhedi
Kadus Kelep Tengah Mujahidin
Kadus Orong Sandat H. Basirun Kadus
Taman Sejati Jumenah Kepala Desa
H. Fadillah BPD
Munahir, S.Pd
Sekretaris Desa Muhammad Mi’ad S.Pd
Urusan Tata Usaha dan Umum
Sumaini
Urusan Keuangan Nursah, S.Pd
Urusan Keuangan
Samsul Hadi Seksi Pemerintahan
Saparudin
Seksi Kesejahteraan Ahmad Tanwir, S.Pd
Seksi Pelayanan M. Ashari Jaelani
Pelaksana Kewilayahan
Kadus Timbal Rahman Kadus Repok
Gapuk Muslehudin,
S.Pd
Kadus Batu Putih M. Lukmanul
Hakim
Kadus Pemegatan
Junaidi
Kadus Eyat Pace Sabil
24 4. Keadaan Sosial Dan Ekonomi
a. Jumlah Penduduk
Desa Taman Baru mempunyai jumlah penduduk 5.406 jiwa, yang tersebar dalam sepuluh dusun :
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Desa Taman Baru
No Nama Dusun Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Gelumpang 90 84 174
2 Kelep Barat 188 217 405
3 Taman Sejati 166 160 326
4 Kelep Tengah 309 334 643
5 Orong Sandat 109 98 207
6 Repok Gapuk 250 260 510
7 Batu Putih 190 170 360
8 Timbal 360 344 704
9 Pemegatan 245 225 470
10 Eyat Pace 213 222 435
Jumlah 2,120 2,114 4.234
Sumber: Profil Desa Taman Baru
25 b. Mata Pencarian
Desa Taman Baru berdasarkan fakta geografis merupakan Desa dengan potensi pertanian (agraris). Mata pencarian penduduk Desa Taman Baru yang sangat dominan adalah petani, pedagang, penambang emas, buruh, guru honor, tenaga kerja Indonesia dan beberapa mata pencarian lainnya.
5. Sarana dan Prasarana Desa
Tabel 2.2 Transportasi
No Status Jalan Panjang Keterangan
1 Jalan Provinsi 0 km Tidak ada
2 Jalan Kabupaten 10 km Rusak Parah
3 Jalan Desa 20 km Rusak sedang
4 Jalan Dusun 10 km Rusak Sedang
Sumber: Profil Desa Taman Baru
6. Pendidikan, Tempat Ibadah dan Fasilitas Umum Tabel 2.3
Fasilitas Umum Desa Taman Baru
No Jenis Prasarana Jumlah Keterangan/kondisi
1 TK/PAUD 10 Baik
2 Sekolah Dasar/Ibtidia’yah 3 Baik
3 SMP/Tsawaniyah 2 Baik
4 SMA/Aliyah 1 Baik
5 Universitas 0 -
6 Perpustakaan 0 -
7 Masjid 10 Baik
26
8 Balai Dusun 0 -
9 Puskesmas Pembantu 0 -
10 Polindes/Poskesdes 1 Baik 11 Lapangan Sepak Bola 1 Baik 12 Lapangan Batminton 1 Baik
13 Lapangan Voly 0 Belum Jadi
14 Tenis Meja 1 Baik
15 Pasar Desa 0 -
Sumber: Profil Desa Taman Baru
B. Pengertian Program Keluarga Harapan PKH 1. Pengertian PKH
Sejak tahun 2007 Pemerintah Indonesia telah melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH). Program serupa telah dilaksanakan dan cukup berhasil di beberapa negara yang dikenal dengan Conditional Cash Transfers (CCT) atau bantuan tunai bersyarat. PKH bukan kelanjutan program Subsidi Langsung Tunai (BLT) yang diberikan dalam rangka membantu rumah tangga miskin mempertahankan daya belinyapada saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM. PKH lebih dimaksudkan sebagai upaya membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, program serupa sangat bermanfaat terutama bagi keluarga dengan kemiskinan kronis.26
Namun tujuan dari PKH untuk mengentaskan kemiskinan itu sendiri merupakan harapan jangka panjang yang ingin dicapai. Hal ini tidak berarti bahwa tujuan jangka panjang tersebut sia-sia, namun tentu PKH tidak bisa berdiri sendiri untuk mencapai target tersebut. Perlu ada program-program pengentasan kemiskinan lainnya yang betul-betul bersifat memberdayakan agar kondisi keberdayaan masyarakat dapat tercapaiBerdasarkan pengalaman negara- negara lain, program serupa sangat bermanfaat terutama bagi keluarga dengan
26http://www.tnp2k.go.id/id/kebijakan-percepatan/tim-koordinasi-penanggulangan- kemiskinan-daerah-tkpkd/mengenai-tkpkd/, Diakses pada tanggal 16 Agustus 2017, Pukul 12.34 WIB.
27
kemiskinan kronis. Namun tujuan dari PKH untuk mengentaskan kemiskinan itu sendiri merupakan harapan jangka panjang yang ingin dicapai. Hal ini tidak berarti bahwa tujuan jangka panjang tersebut sia-sia, namun tentu PKH tidak bisa berdiri sendiri untuk mencapai target tersebut. Perlu ada program-program pengentasan kemiskinan lainnya yang betul-betul bersifat memberdayakan agar kondisi keberdayaan masyarakat dapat tercapai Berdasarkan pengalaman negara-negara lain, program serupa sangat bermanfaat terutama bagi keluarga dengan kemiskinan kronis. Namun tujuan dari PKH unt