• Tidak ada hasil yang ditemukan

Booklet Informasi Program Keluarga Harapan (PKH) pada Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Booklet Informasi Program Keluarga Harapan (PKH) pada Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Booklet Informasi Program Keluarga Harapan (PKH)

pada Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis

DAFTAR ISI BOOKLET

DAFTAR ISI………... 1 PENGERTIAN PKH………. 2 SEJARAH SINGKAT PKH……….……… 3 PKH PADA DINAS SOSIAL KABUPATEN BENGKALIS……. 4 SYARAT DAN KETENTUAN PKH……… 10 INFORMASI TEKNIS PENGAJUAN PKH………. 14 DATA TERPADU KESEJAHTERAAN SOSIAL (DTKS)……. 15 LAYANAN PENGADUAN………. 20 DAFTAR PUSTAKA……… 21

(2)

Pengertian Program Keluarga Harapan(PKH) Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluar- ga kurang mampu yang terdata dalam Data Tepadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki kompo- nen persyaratan sebagai peserta PKH yang telah ditetapkan.

Tujuan Program Keluarga Harapan(PKH)

Meningkatkan taraf hidup melalui akses layanan Pendidikan, Kesehatan, dan kesejahteraan sosial

Mengurangi beban pengeluaran dan meningkat- kan pendapatan

Mendorong perubahan perilaku dan kemandiri- an keluarga penerima manfaat

Mengurangi kemiskinan

Inklusi keuangan

Sejarah Singkat Program Keluarga Harapan (PKH)

Program Keluarga Harapan (PKH) didirikan dari tahun 2007 dan sudah memasuki tahun ke-9 serta dilaksanakan secara berkelanjutan di 7 Provinsi. Pada tahun 2020 PKH sudah dilaksanakan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota serta 7.709 Kecamatan dan sudah memiliki 10 JUTA KPM PKH di seluruh Indone- sia.

Landasan hukum yaitu;

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin,

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, dan

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga

Harapan

(3)

Program Keluarga Harapan(PKH) Pada Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis

Program Keluarga Harapan(PKH) pada Dinas Sosial Ka- bupaten Bengkalis mulai ditetapkan tahun 2014, di 8 Kecamatan yaitu; Kecamatan Bantan, Kecamatan Bengka- lis, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Mandau, Kecama- tan Pinggir, Kecamatan Rupat, Kecamatan Rupat Utara, dan Kecamatan Siak Kecil, dengan jumlah KPM 3.445.

Data Penerima Pkh Tahun 2014

No Kecamatan Jumlah

KPM

1 Bantan 472

2 Bengkalis 650

3 Bukit Batu 240

4 Mandau 675

5 Pinggir 320

6 Rupat 515

7 Rupat Utara 372

8 Siak Kecil 201

Total 3.445

Sumber : Sekretariat PKH Kab. Bengkalis

DATA PENERIMA PKH TAHUN 2020

NO KECAMATAN JUMLAH KPM

1 BANDAR LAKSAMANA 361

2 BANTAN 1.800

3 BATHIN SOLAPAN 1.091

4 BENGKALIS 2.593

5 BUKIT BATU 734

6 MANDAU 1.255

7 PINGGIR 753

8 RUPAT 2.250

9 RUPAT UTARA 844

10 SIAK KECIL 1.009

11 TALANG MUANDAU 551

TOTAL 13.241

Jumlah Keluarga Peserta Program Keluar- ga Harapan (PKH) mengalami peningkatan, khu- susnya di tahun 2020, dikarenakan keadaan negara dalam pandemi Covid-19 membuat naiknya angka

Data Penerima PKH Tahun 2020 di Kabupaten Bengkalis

Sumber : Sekretariat PKH Kab. Bengkalis

(4)

No Tahun Jumlah KPM yang Telah Graduasi

1 2019 502 KPM

2 2020 2.049 KPM

3 2021 515 KPM

Graduasi Keluarga Penerima

Manfaat 2019 - 2021 Di Kabupaten Bengkalis

Graduasi merupakan istilah yang digunakan untuk keluarga yang tidak lagi masuk kedalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM), bisa keluar dikarenakan kesadaran sendiri karena sudah mandiri, karena penilaian pendamping bahwa keluarga bersangkutan telah mandiri, ataupun karena sudah tidak memiliki syarat komponen yang ditentukan.

Sumber : Sekretariat PKH Kab. Bengkalis

Jenis SDM JUMLAH

2019 2020 2021

Kordinator Kabupaten 1 1 1

Administrator Pangkalan

Data 3 2 1

Pendamping 64 62 62

Administrator Pangkalan

Data Otonom 1 1 2

Pendamping Otonom 4 7 8

Jumlah SDM 73 73 74

Data Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM)PKH

D

i Kabupaten Bengklis

Sumber Daya Manusia pada Kementerian Sosial RI khususnya dalam program PKH direkrrut,

diseleksi, dan ditetapkan oleh direktur jaminan sosial keluarga kementerian sosial RI. Disesuaikan dengan kebutuhan dan keuangan negara.

Sumber : Sekretariat PKH Kab. Bengkalis

(5)

JENIS-JENIS SUMBER DAYA MANUSIA PKH TERDIRI DARI:

1. penasihat nasional 2. Tenaga bantuan teknis 3. Tenaga ahli

4. Koordinator regional 5. Kordinator wilayah

6. Koordinator Kabupaten/Kota 7. Pekerja sosial supervisor 8. Pendamping sosial

9. Asisten pendamping sosial 10. Administrator pangkalan data

PELAKSANAAN PKH DAERAH KABUPATEN/

KOTA BERTUGAS :

Bertanggung jawab dalam penyediaan informasi dan so- sialisasi PKH di Kecamatan;

Melakukan supervisi, pengawasan, dan pembinaan ter- hadap pelaksanaan PKH di kecamatan;

Memastikan pelaksanaan PKH sesuai dengan rencana

Menyelesaikan permasalahan dalam pelaksanaan PKH

Membangun jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan PKH; dan

Melaporkan pelaksanaan PKH daerah kabupaten/kota

kepada pelaksana PKH pusat dengan tembusan kepada

pelaksana PKH daerah Provinsi

(6)

Syarat dan Ketentuan Program Keluarga Harapan (PKH)

1. Keluarga tidak mampu yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial(DTKS)

2. Memiliki komponen, ibu hamil, anak yang belum me- nyelesaikan wajib belajar 12 tahun, lanjut usia +70 tahun, dan penyandang disabilitas berat

3. Maksimal 4 orang dalam satu keluarga 4. Wajib melaksanakan kewajibannya

5. Bantuan diberikan secara berkala 1 kali dalam 4 bulan atau 3 kali dalam setahun.

6. Bantuan yang diberikan dapat berupa uang dan barang 7. Segala bentuk bantuan sosial dan data penerima berasal

dari Kementerian Sosial RI

8. Peserta PKH ditangguhkan bantuannya apabila tidak memenuhi salah satu kewajiban yang telah ditentukan minimal 1 bulan dalam siklus bantuan.

Ketentuan Besaran Bantuan Program Keluarga Harapan(PKH)

Sumber : Instagram Kementerian Sosial RI

(7)

Kriteria komponen PKH terdiri atas:

Kriteria komponen kesehatan : 1) Ibu hamil/menyusui; dan

2) Anak berusia 0 (nol) sampai dengan 6 (enam) tahun

Kriteria komponen pendidikan : 1) Anak SD/MI atau sederajat;

2) Anak SMP/MTs atau sederajat;

3) Anak SMA/MA atau sederajat; dan

4) Anak usia enam sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 (dua belas) tahun.

Kriteria komponen kesejahteraan sosial :

1) Lanjut usia mulai dari 70 (enam puluh tahun);

dan

2) Penyandang disabilitas berat

Hak Peserta PKH :

a. Menerima bantuan sosial;

b. Pendampingan sosial;

c. Pelayanan di fasilitas kesehatan, pendidikan dan kese- jahteraan sosial; dan

d. Program bantuan komplementer di bidang pangan, kesehatan, pendidikan, subsidi energi, ekonomi, pe- rumahan, aset kepemilikan tanah dan bangunan, dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya.

Kewajiban Peserta PKH :

a. Anggota keluarga memeriksakan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan bagi ibu hamil/menyusui dan anak berusia 0 (nol) sampai dengan 6 (enam) tahun;

b. Anggota keluarga mengikuti kegiatan belajar dengan tingkat kehadiran paling sedikit 85% (delapan puluh lima persen) dari hari belajar efektif bagi anak usia sekolah wajib belajar 12 (dua belas) tahun; dan

c. Anggota keluarga mengikuti kegiatan di bidang kese- jahteraan sosial sesuai kebutuhan bagi keluarga yang memiliki komponen Lanjut usia mulai dari 60 (enam puluh) tahun dan/atau penyandang disabilitas berat.

d. KPM hadir dalam pertemuan kelompok atau Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) setiap bulan.

HAK DAN KEWAJIBAN

(8)

Informasi teknis pengajuan PKH

Dalam tahap pengajuan tidak semua yang mengajukan diri dalam DTKS lolos mendapat- kan bantuan sosial PKH. Keluarga miskin yang memiliki syarat komponen yang telah dil-

Sumber : website Kementerian Sosial RI

Apa itu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

DTKS adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang meliputi Data Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Penerima Bantuan dan Pemberdayan Sosial serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). DTKS memuat 40% penduduk yang mempunyai status kese- jahteraan sosial terendah.

Jika sudah masuk kedalam DTKS, apakah otomatis akan mendapatkan bantuan sosial?

Tidak, karena setiap program bantuan sosial mempu- nyai syarat dan mekanisme masing-masing yang ditentukan oleh penyelenggara program sesuai dengan variabel yang dibutuhkan dalam DTKS dan dibatasi oleh kuota yang sudah ditentukan.

(9)

Mekanisme daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial(DTKS)

Sumber : website Kementerian Sosial RI

No

KETERANGAN

1. Warga (keluarga miskin) mendaftarkan diri ke desa/kelurahan setempat dengan membawa KTP dan KK.

2.

Pendaftaran ini akan dibahas di musyawarah di tingkat desa/

kelurahan untuk menentukan kelayakan warga masuk ke dalam DTKS berdasarkan identifikasi awal (pre-list) maupun usulan baru.

3.

Musyawarah desa/musyawarah kelurahan (musdes/muskel) akan menghasilkan berita acara yang ditandatangani oleh kepala desa/

lurah dan perangkat desa lainnya, untuk kemudian menjadi pre-list

4.

Pre-List akhir ini digunakan oleh dinas sosial untuk melakukan veri- fikasi dan validasi data dengan instrumen lengkap DTKS, melalui kunjungan rumah tangga.

5.

Data yang telah diverifikasi dan divalidasi kemudian dicatatkan di dalam aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial (SIKS) offline oleh operator desa/kecamatan, untuk kemudian diekspor berupa file extention SIKS

6. File tersebut kemudian dikirim ke dinas sosial untuk dilakukan im- por data ke dalam aplikasi SIKS online.

7. Hasil verifikasi dan validasi ini dilaporkan kepada bupati/wali kota.

8.

Bupati/wali kota menyampaikan hasil verifikasi dan validasi data yang telah disahkan kepada gubernur untuk diteruskan kepada menteri.

9.

Penyampaian dilakukan dengan cara mengimpor data hasil verifi- kasi validasi tadi ke SIKS-NG dan mengunggah surat pengesahan bupati/wali kota serta berita acara musdes/muskel.

10. Data penerima PKH dapat dilihat di laman https://dtks. kemen-

Informasi Teknis Alur

Distribusi DTKS

(10)

Bagaimana cara daftar

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial(DTKS)

1. Masyarakat (fakir miskin) mendaftarkan diri ke Desa/Kelurahan setempat dengan membawa KTP dan KK.

2. Selanjutnya akan dilakukan Musyawarah di ting- kat Desa/Kelurahan untuk membahas kondisi warga yang layak masuk ke dalam DTKS

3. Hasilnya akan ditampilkan Berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah dan perangkat desa lainnya

4. Berita Acara kemudian digunakan oleh Dinas So- sial untuk melakukan verifikasi dan validasi data dengan instrumen lengkap melalui kunjungan ru- mah tangga

5. Data yang telah diverifikasi dan validasi kemudi- an diinput di aplikasi Sistem Informasi Kese- jahteraan Sosial (SIKS) oleh Operator Desa/

Kecamatan

6. Data yang sudah diinput di SIKS akan diproses oleh Dinas Sosial untuk verifikasi dan validasi la- por kepada Bupati/Walikota

7. Bupati/Walikota menyampaikan hasil verifikasi dan validasi Data yang telah disahkan kepada Gu- bernur untuk diteruskan kepada Menteri

No Kegiatan Tahap Kegiatan

1. Pembukaan Rekening KPM

1. Pembukaan rekening secara kolektif 2. Cetak kartu

3. Produksi PIN

4. Laporan hasil proses pembukaan rekening 2. Sosialisasi dan

Edukasi

1. Sosialisasi bansos nontunai kepada pendamping PKH 2. Sosialisasi bansos nontunai kepada agen KPM oleh bank

penyaluran dan kemensos

3. Distribusi KKS 1. Distribusi KKS, Buku tabungan dan PIN Mailer dari KP ke KC

2. Distribusi KKS, Buku tabungan dan PIN Mailer dari KC ke KPM

3. Penandatangan aplikasi pembukaan rekening dan surat pernyataan persetujuan atau kuasa untuk memberikan infor- masi nomor rekening dan data pribadi

4. Full aktivasi

5. Laporan hasil penerimaan aplikasi pembukaan rekening 4. Penyaluran

Bantuan

1. Pengecekan rekening dengan data yang akan diajukan ban- tuannya

2. Pengajuan dana ke KPPN

3. Pembuatan surat perintah pemindahan bukuan /standing instructur ke bank penyalur pusat

4. Pelaksanaan pemindahbukuan/ standing instructur 5. Laporan hasil pemindahbukuan

5. Penarikan dana Bansos

1. Dinas sosial dan bank penyaluran melakukan koordinasi persiapan penarikan dana bansos PKH

2. Penarikan dana oleh KPM 6. Rekonsiliasi

Hasil Penyalu- ran PKH

1. Rekonsiliasi berjenjang dari tingkat kanupaten/kota, ke provinsi, ke pusar

2. Rekonsiliasi dilakukan oleh bank penyalur Bersama dengan dinas sosial Kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat pusat 7. Pemantaun,

Evaluasi dan Pelaporan Bansos

1. Laporan periodik setiap tahap penyaluran

2. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PKH 3. Analisa kecendrungan penyaluran bansos dari dashboard 4. Analisa kecendrungan pengaduan terkait penyaluran bansos

berdasarkan laporan contact center PKH

Informasi Teknis Pembatan

Kartu Kesejahteraan Sosial

(11)

CONTACT CENTER DAN PENGADUAN

CONTACT CENTER PKH 1. Call Center : 1500299

2. Whatsapp Center : 0811-1500229

3. EMAIL : pengaduan@pkh.kemensos.go.id

Tahapan penanganan pengaduan terdiri atas : penerimaan kasus, pencatatan, pemilahan, penelaahan, klarifikasi, rekomendasi, penyelesaian, dan pelaporan.

CONTACT CENTER BANK PENYALUR 1. BNI : 1500046

2. MANDIRI : 14000 3. BRI : 14017, 1500017 4. BTN : 1500286

CONTACT CENTER KEMENTERIAN SOSIAL RI 1. TELP /SELULER/FAKS : 021-3100470

2. EMAIL : info@kemsos.go.id

CONTACT CENTER DINAS SOSIAL KAB. BENGKALIS 1. Whatsapp Center : 0812 6196 1646

2. Koordinator PKH Kab. Bengkalis : 0852 7896 6649 3. EMAIL : dinsosbengkalis@yahoo.co.id

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan :

Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga Harapan

Keputusan Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial No. 03/LJS/01/2019 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan Tahun 2019

Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan Tahun 2021 Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Direktorat Jendral Perlindunga dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial RI Situs :

https://kemensos.go.id/home website Kementerian Sosial RI diakses tanggal 24 November 2021 Pukul: 11.30

https://dinsos.bengkaliskab.go.id/ website Dinas Sosial Kab.Bengkalis diakses tanggal 24 November 2021 Pukul:

11.30

Sosial Media :

sosial media Instagram Kementerian Sosial RI @kemensosri

Referensi

Dokumen terkait

Dari 12 progeni yang mempunyai jumlah cabang banyak, 11 progeni menunjukkan jumlah cabang lebih besar dari pada rata-rata kedua tetuanya dengan nilai heterobeltiosis antara

Dengan adanya definisi dari komunikasi tersebut interaksi sosial merupakan induk dari terjadinya komunikasi yang terjadi antara mahluk sosial satu dan yang lainnya

(1) Pengurangan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Daerah diberikan kepada pasien umum yang berobat pada hari-hari tertentu seperti

Sebagai akibat dari penggenangan, baik lama maupun tingginya genangan, karakteristik dan dinamika P pada tanah sawah dan lahan basah lainnya sangat berbeda dengan pada

Untuk mengetahui karakteristik fasa dari material yang telah dikalsinasi dilakukan uji difraksi sinar -x (XRD) dengan radiasi CuKα = 1,54060Å pada tegangan arus terpasang

Morfologi permukaan berpori membran dengan variasi ukuran partikel lolos 60 mesh, pori besar yang sebelumnya dihasilkan dari membran mentahnya mengalami

Hal ini terjadi karena dengan meningkatnya massa dan kerapatan udara yang masuk ke dalam silinder, semakin banyak oksigen yang dapat bereaksi dengan bahan bakar

Oleh karena itu, apabila ada suami istri yang melakukan perceraian (suami mentalak istrinya atau istri menggugat cerai suaminya) harus mengajukan ke pengadilan,