SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Eka Rahmawati 11180150000075
PROGRAM STUDI
TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2023
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI
v
SURAT PERNYATAAN ILMIAH
vi ABSTRAK
Eka Rahmawati (11180150000075) DAMPAK PENGGUNAAN APLIKASI TIKTOK TERHADAP PERILAKU BELAJAR SISWA (Studi Kasus Siswa Kelas IX di SMPN 9 Tangerang Selatan). Skripsi Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2022.
Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui dampak penggunaan aplikasi TikTok terhadap perilaku belajar siswa di kalangan siswa kelas IX di SMPN 9 Tangerang Selatan. Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk pengumpulan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan 15 sampel yang terdiri dari 10 orang siswa dan 5 orang tua.
Kemudian, teknik analisis yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak penggunaan aplikasi TikTok terhadap perilaku belajar siswa kelas IX di SMPN 9 Tangerang Selatan yaitu: 1) perilaku belajar siswa dalam proses belajar di rumah, siswa menjadi malas ketika sedang belajar dan kurang konsentrasi ketika belajar karena disambil dengan bermain aplikasi TikTok. 2) perilaku belajar siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah di rumah, siswa menjadi sering menunda-nunda waktu untuk mengerjakan tugas di rumah, mengerjakan tugas jika sudah menumpuk dan mendekati waktu pengumpulan tugas. 3) perilaku belajar siswa dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian, siswa akan mengatur jadwal ia untuk belajar dan bermain aplikasi TikTok karena jika siswa terlalu banyak menggunakan aplikasi TikTok ketika sedang belajar mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian akan berdampak pada nilai ujian siswa yang akan menjadi kurang memuaskan. 4) dampak positif dan negatif penggunaan aplikasi TikTok, diantara dampak positif dari penggunaan aplikasi TikTok dapat membuat siswa mencari informasi dan membantu siswa mencari referensi tentang pelajaran karena konten edukasi. Diantara dampak negatifnya adalah dapat membuat siswa malas belajar, kurang konsentrasi ketika belajar, menunda-nunda waktu untuk belajar, membuat tidur menjadi tidak teratur, memicu untuk berbicara dengan bahasa kasar, dan menjadi lupa waktu ketika sudah terlalu asik menggunakan aplikasi TikTok.
Kata Kunci: Penggunaan Aplikasi TikTok, Perilaku Belajar, Siswa
vii ABSTARCT
Eka Rahmawati (11180150000075) THE IMPACT OF USING THE TIKTOK APPLICATION ON STUDENTS' LEARNING BEHAVIOR (Case Study of Class IX Students at SMPN 9 Tangerang Selatan). Thesis for the Tadris Study Program in Social Sciences, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic Univ ersity Jakarta, 2022.
The purpose of this study is to find out the impact of using the TikTok application on student learning behavior among class IX students at SMPN 9 Tangerang Selatan. This research method is using a qualitative descriptive method, with data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. For sampling using purposive sampling technique with 15 samples consisting of 10 students and 5 parents. Then, the analysis technique used is data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
The results of this study indicate that the impact of using the TikTok application on the learning behavior of class IX students at SMPN 9 South Tangerang, namely: 1) student learning behavior in the learning process at home, students become lazy when studying and lack concentration when studying because they are taken by playing the TikTok application. 2) student learning behavior in completing school assignments at home, students often procrastinate doing homework, doing assignments if they have piled up and approaching the time of assignment collection. 3) student learning behavior in preparing for exams, students will arrange their schedules to study and play the TikTok application because if students use too much the TikTok application while studying preparing to take exams it will have an impact on student exam scores which will be unsatisfactory . 4) the positive and negative impacts of using the TikTok application, among the positive impacts of using the TikTok application can make students search for information and help students find references about lessons because of educational content. Among the negative impacts is that it can make students lazy to study, lack concentration when studying, delay time for studying, make sleep irregular, trigger them to speak in offensive language, and become forgetful of time when they are too engrossed in using the TikTok application.
Keywords: Application TikTok use, Learning Behavior, Student
viii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang telah terang benderang akan ilmu pengetahuan.
Berkat doa serta usaha penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas IX Di SMPN 9 Tangerang Selatan” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis tanpa pamrih. Dengan ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih sebagai apresiasi kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Lubis, MA., selaku rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Jakarta.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Tri Harjawati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan, motivasi, dan dukungan kepada penulis selama masa perkuliahan.
ix
6. Prof. Dr. Ulfah Fajarini, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, atas dedikasinya yang telah memberikan arahan dan dukungan kepada penulis selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
7. Ibu Cut Dhien Nourwahida, M.A., selaku Dosen Pembimbing II, atas arahan dan kesabaran dalam membimbing penulis selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan para staff Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya bapak dan ibu dosen Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat selama penulis menempuh perkuliahan.
9. Paling utama kepada kedua orang tua penulis, Bapak Rahmat dan Ibu Sopiah, terimakasih atas seluruh doa yang selalu dipanjatkan untuk penulis serta dukungan moril maupun materil dan juga kasih sayang yang selalu mengiringi langkah penulis selama penulis menempuh pendidikan hingga saat ini.
10. Kepada ketiga adik penulis, Iqbaal Mochammad Rahmat, Siti Kirani Rahmawati dan Satria Muhammad Rahmat, yang telah memberikan semangat serta dukungannya yang membuat penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
11. Kepada seluruh informan yang telah bersedia untuk berbagi jawaban sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian.
12. Sahabat-sahabat tersayang, Rahayu, Risqiani, Fika, Diyas, Ilma, Bei, Febi, Marsya, Elina, dan Altania yang selalu saling memberikan semangat serta berbagi canda tawa juga haru selama dibangku perkuliahan.
13. Sahabat-sahabat tersayang, Rahmawati Rianjani yang selalu saling memberikan semangat, berbagi canda tawa serta haru selama di bangku perkuliahan, dan tak pernah bosan untuk selalu menjawab pertanyaan- pertanyaan penulis tentang berbagai hal. Dan Anisa Rahmadania yang telah menemani penulis untuk skripsian bareng di perpustakaan Tarbiyah juga selalu saling memberikan semangat dan berbagi canda tawa serta haru selama di bangku perkuliahan.
x
14. Seluruh rekan seperjuangan, teman-teman angkatan 2018 Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak cerita selama perkuliahan.
15. HMI Komisariat Tarbiyah dan HMPS PIPS periode 2020-2021, karena penulis banyak belajar dan berkembang di organisasi ini.
16. Keluarga besar Sobat Mengajar Indonesia, terutama teman-teman satu pengabdian di SDN 2 Cikate, Kak Shinta, Kak Sarah, Saidah, dan Kur yang telah memberikan pengalaman baru yang begitu berkesan kepada penulis.
Hikam, yang telah sabar mendengarkan keluh kesah penulis selama penulisan skripsi dan membantu penulis untuk mencari buku-buku sebagai referensi yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian.
17. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
18. Dan yang terakhir, terimakasih kepada diri saya sendiri, yang telah mampu untuk bertahan sampai saat ini dengan segala kondisi yang terjadi. Demikian ungkapan terima kasih penulis sampaikan. Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun diharapkan penulis demi terciptanya penelitian yang lebih baik ke depannya. Semoga dengan adanya skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca dan memberikan kontribusi pada pengembangan dunia pendidikan.
Wassalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tangerang Selatan, 13 Desember 2022
Eka Rahmawati NIM. 11180150000075
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iii
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ... iv
SURAT PERNYATAAN ILMIAH ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORI ... 9
A. Deskripsi Teori ... 9
B. Hasil Penelitian Relevan ... 30
C. Kerangka Berpikir ... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 41
B. Metode Penelitian ... 42
C. Sumber Data ... 43
D. Subjek Penelitian ... 44
E. Teknik Pengumpulan Data ... 44
F. Teknis Analisis Data ... 52
G. Rencana Pengujian Keabsahan Data ... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57
vii
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ... 57
B. Hasil Penelitian ... 66
C. Pembahasan ... 143
D. Keterbatasan Dalam Penelitian ... 149
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 151
A. Kesimpulan ... 151
B. Implikasi ... 152
C. Saran ... 153
DAFTAR PUSTAKA ... 155
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 160
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teori S-O-R ... 10
Gambar 4.1 Logo SMPN 9 Tangerang Selatan ... 57
Gambar 4.2 Saat RKR Sedang Fokus Menscroll Aplikasi TikTok ... 68
Gambar 4.3 Saat ARF Pulang Sekolah dan Langsung Bermain Aplikasi TikTok ... 69
Gambar 4.4 Saat MA Pulang Sekolah dan Langsung Bermain Aplikasi TikTok ... 70
Gambar 4.5 Ketika HA Sedang Mengerjakan Tugas Sekolah Sambil Membuka Aplikasi TikTok ... 71
Gambar 4.6 Ketika AHP Sedang Belajar ... 71
Gambar 4.7 Bermain Aplikasi TikTok Disela-sela Waktu Belajar ... 72
Gambar 4.8 Ketika MZF Membuat Konten Diaplikasi TikTok ... 73
Gambar 4.9 Ketika ZZFA Sedang Menyelesaikan Tugas Sekolah Untuk Dikerjakan di rumah ... 74
Gambar 4.10 Ketika SAS Sedang Menggunakan Aplikasi TikTok ... 75
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Relevan ... 33
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 41
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Sekolah ... 45
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Siswa ... 46
Tabel 3.4 Daftar Pertanyaan Kepada Siswa ... 47
Tabel 3.5 Daftar Pertanyaan Kepada Orang Tua ... 50
Tabel 4.1 Kategori Guru dan Tenaga Kependidikan ... 58
Tabel 4.2 Tabel Seluruh Data Siswa SMPN 9 Tangerang Selatan ... 63
Tabel 4.3 Ruang Penunjang Pembelajaran ... 66
Tabel 4.4 Alasan Siswa Menggunakan Aplikasi TikTok... 78
Tabel 4.5 Situasi Seperti Apa Siswa Menggunakan TikTok ... 82
Tabel 4.6 Waktu Siswa Menggunakan Aplikasi TikTok Dalam Sehari ... 85
Tabel 4.7 Waktu Siswa Belajar di Rumah Dalam sehari ... 89
Tabel 4.8 Aplikasi TikTok Terhadap Motivasi Belajar Siswa ... 92
Tabel 4.9 Konten Edukasi dan Konten Hiburan diaplikasi TikTok ... 95
Tabel 4.10 Perubahan Perilaku Belajar Siswa Karena TikTok ... 100
Tabel 4.11 Penggunaan TikTok ketika Sedang Ada Tugas Dari Sekolah ... 103
Tabel 4.12 Cara Siswa Membagi Waktu Belajar Dengan Bermain TikTok ... 108
Tabel 4.13 Perilaku Belajar Siswa Menyelesaikan Tugas di Rumah... 112
Tabel 4.14 Penggunaan TikTok Ketika Sedang Mempersiapkan Diri Untuk Ujian ... 115
Tabel 4.15 Cara Membagi Waktu Untuk Belajar Mengikuti Ujian dan Bermain TikTok ... 118
Tabel 4.16 Penggunaan TikTok dan Ketika Sedang Ujian dan Hasil Nilai Ujian ... 122
Tabel 4.17 Dampak Positif Penggunaan Aplikasi TikTok ... 125
Tabel 4.18 Dampak Negatif Penggunaan Aplikasi TikTok ... 128
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Uji Referensi ... 160
Lampiran 2 Hasil Observasi Sekolah ... 166
Lampiran 3 Pedoman Observasi Siswa ... 168
Lampiran 4 Hasil Observasi Lapangan ... 169
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Siswa ... 185
Lampiran 6 Hasil WawancaraSiswa ... 187
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Orang Tua ... 232
Lampiran 8 Hasil Wawancara Orang Tua ... 233
Lampiran 9 Dokumentasi Sekolah ... 247
Lampiran 10 Dokumentasi Ovservasi ... 249
Lampiran 11 Dokumentasi Wawancara Dengan Siswa ... 251
Lampiran 12 Dokumentasi Wawancara Dengan Orang Tua ... 255
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian... 257
Lampiran 14 Surat Bimbingan Skripsi ... 259
Lampiran 15 Biodata Penulis ... 260
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi yang telah melanda seluruh dunia seperti sekarang ini, tentunya membawa banyak dampak yang terjadi terhadap berbagai aspek kehidupan manusia yang terjadi di seluruh lapisan masyarakat yang ada di berbagai bidang. Baik di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, politik, lingkungan, teknologi, dan berbagai bidang lainnya, yang tidak terlepas dari dampak globalisasi. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin bertambah pesat dari waktu ke waktu membuat masyarakat di zaman sekarang banyak memanfaatkan kemajuan teknologi untuk berbagai kepentingannya.
Hal ini membuat masyarakat telah memasuki era society 5.0 dimana pada era society 5.0 merupakan suatu konsep yang terjadi pada masyarakat dan berpusat pada manusia (human centered) dan berbasis pada teknologi (technology based).
Kemajuan teknologi ini akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang membuat para pencipta teknologi terus menciptakan berbagai macam inovasi yang terus diciptakan untuk membantu manusia dalam melakukan aktivitasnya. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat dari inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.1
Seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi secara global telah memberikan pengaruhnya dalam segala aspek kehidupan manusia baik itu dalam bidang ekonomi, politik, seni, kebudayaan dan juga dunia pendidikan yang termasuk didalamnya. Perkembangan teknologi ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan, karena
1 Muhammad Ngafifi, Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya, Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2014, Vol. 2 No. 1, h. 34
perkembangan teknologi akan berjalan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang terus berkembang dari waktu ke waktu.2
Dengan semakin majunya teknologi informasi yang sudah menjalar ke semua lapisan masyarakat, memberikan kemudahan untuk mengakses teknologi. Untuk mengakses teknologi informasi ini tentunya memerlukan suatu perangkat teknologi, perangkat teknologi yang umum digunakan adalah smartphone atau telepon pintar, penggunaan smartphone ini banyak pemanfaatannya dengan beraneka ragam kebutuhan, mulai dari mencari informasi hingga mengakses media sosial yang saat ini sudah menjadi kebiasaan seseorang dari berbagai kalangan, mulai dari orang tua hingga anak- anak yang sulit untuk ditinggalkan.3
Berdasarkan laporan dari We Are Social, pengguna aktif media sosial yang ada di Indonesia adalah sebanyak 191 juta orang pada bulan Januari 2022. Jumlah itu mengalami peningkatan sebanyak 12,35% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 170 juta orang pengguna. Kenaikan jumlah pengguna media sosial tertinggi mencapai 34,2% pada 2017. Kenaikan tersebut mengalami kelambatan sebesar 6,3% pada tahun lalu dan angkanya baru meningkat lagi tahun ini.4
Dari data yang telah dipaparkan tersebut, menunjukkan bahwa di Indonesia banyak pengguna aktif media sosial yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang mengakibatkan pengguna media sosial mengalami peningkatan pada tahun 2022 hingga 12,35%. Walaupun pada tahun 2017 merupakan peningkatan pengguna media sosial tertinggi dengan angka 34,2%.
Di era digital seperti sekarang ini, banyak berbagai macam aplikasi yang bermunculan diinternet mulai dari Wikipedia, blog, dan jejaring sosial lainnya adalah bentuk media sosial yang sering digunakan oleh manusia di
2 Yohannes Marryono Jamun, Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 2018, Vol. 10 No. 1, h. 48
3 Awal Kurnia Putra Nasution, Integrasi Media Sosial Dalam Pembelajaran Generasi Z, Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan, 2020, Vol. 13 No. 1, h. 81
4 https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-capai-191- juta-pada-2022 diakses pada tanggal 02 Juli 2022 pada pukul 13.46 WIB
zaman sekarang dan media sosial merupakan media yang paling popular.
Contoh media sosial diantaranya adalah Facebook, Whatsapp, Twitter, Path, Instagram, Line, Telegram, Skype, TikTok dan beberapa media sosial lainnya.
namun, pada penelitian ini peneliti akan fokus pada satu media sosial yaitu aplikasi TikTok.
Bermunculannya berbagai macam media sosial ini merupakan dampak dari adanya inovasi teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Saat ini salah satu aplikasi yang sedang trend dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan adalah aplikasi TikTok. Aplikasi TikTok sendiri merupakan salah satu aplikasi yang tergolong ke dalam salah satu media sosial. Aplikasi TikTok ini merupakan salah satu aplikasi yang diluncurkan oleh perusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance yang pertama kali memiliki durasi pendek yang bernama Douyin. Aplikasi Douyin ini memiliki 100 juta pengguna dan 1 miliar tayangan video setiap harinya. Dengan popularitas yang dimiliki Douyin yang tinggi ini membuatnya melakukan perluasan ke luar China dengan menggunakan nama TikTok.5
Aplikasi TikTok sendiri merupakan aplikasi yang memiliki fungsi untuk membuat video dengan durasi minimal 15 detik yang disertai dengan berbagai macam musik, filter, dan beberapa fitur kreatif lainnya yang dimiliki oleh aplikasi ini. Aplikasi ini banyak digunakan oleh berbagai macam kalangan dari segala umur mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menggunakan aplikasi tersebut. Di Indonesia, pada tahun 2018 aplikasi TikTok ini dinobatkan sebagai aplikasi terbaik dan aplikasi paling menghibur di Play store yang dimiliki oleh Google.6
Adanya perkembangan teknologi yang begitu pesat di era globalisasi seperti saat ini tidak dapat dihindari pula dampaknya terhadap dunia pendidikan.7 Hadirnya media sosial telah membawa pengaruhnya sendiri
5 Dwi Putri Robiatul Adawiyah, Pengaruh Penggunaan Apliasi TikTok Terhadap Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang, Jurnal Komunikasi, 2020, Vol. 14 No. 2, h.
136
6 Ibid., h. 136
7 Haris Budiman, Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan, Jurnal Pendidikan Islam, 2017, Vol. 8 No. 1, h. 32
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, media sosial terus berkembang dan diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat khususnya peserta didik. Media sosial diharapkan tidak hanya dapat digunakan sebagai media hiburan dan menjalin komunikasi online antar pertemanan saja tetapi media sosial juga diharapkan mampu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup peserta didik baik dalam hal perilaku maupun kualitas belajar peserta didik.
Tidak dapat dipungkiri penggunaan media sosial membawa banyak perubahan dan kemudahan kepada penggunanya. Hal ini tentunya membawa dampak positif bagi penggunanya seperti digunakan untuk sekedar mencari informasi, menambah pertemanan, hingga berbisnis online.8 Selain dampak positif, media sosial juga dapat menimbulkan dampak negatif terlebih jika terlalu sering mengakses media sosial yang dapat menimbulkan kurangnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, kurangnya konsentrasi saat belajar, mudah terpengaruh dengan berita hoax atau belum tentu kebenarannya.
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Gustafian Jayananta, dimana membahas tentang dampak media sosial TikTok terhadap perilaku siswa Sekolah Dasar. Mengungkapkan bahwa dampak dari media sosial TikTok terhadap perilaku siswa, lebih banyak terlihat dampak negatifnya hal itu terlihat dalam perilaku siswa dimana siswa tersebut kurang dalam belajar dan lebih banyak memainkan HP dari pada untuk membuka buku. Terlebih saat itu sistem pembelajaran sedang berlangsung secara daring di mana rata- rata siswa memang memiliki HP. Siswa juga menjadi kurang peduli terhadap lingkungan, tidak melihat kondisi lingkungan, dan terkadang jika sedang berkumpul membahas hal-hal yang viral yang ada di media sosial TikTok dan ketika sedang berkumpul para siswa membuat video bersama dan berjoget bersama.9 Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi TikTok dapat membuat
8 Fahlepi Roma Doni, Perilaku Penggunaan Media Sosial Pada Kalangan Remaja, Indonesian Journal on Software Engineering, 2017, Vol. 3 No. 2 h. 15
9 Gustafian Jayananta, Skripsi: Dampak Media Sosial TikTok Terhadap Perilaku Siswa Sekolah Dasar Negeri 42 Di Desa Padang Peri Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma, (Bengkulu: UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu 2022), h. 80
perubahan terhadap perilaku anak yang mengakibatkan anak cenderung lebih memainkan HP dari pada belajar dan menjadi kurang memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya akibat aplikasi TikTok tersebut.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wydia Khristianty, dkk mengungkapkan bahwa para siswa dapat menggunakan media sosial dengan durasi 3-4 jam, yang di mana hal ini dapat menimbulkan insomnia yang dapat menimbulkan perubahan terhadap kualitas belajar siswa di kelas seperti mudah mengantuk di siang hari dan dapat mengakibatkan menurunnya konsentrasi belajar yang berdampak pada menurunnya prestasi akademik di sekolah.10 Hal ini menunjukkan bahwa adanya dampak yang ditimbulkan oleh media sosial yang dapat berakibat terhadap perubahan perilaku belajar siswa.
Perilaku belajar adalah suatu kebiasaan belajar siswa yang telah berlangsung dalam waktu yang lama sehingga dapat memberikan karakteristik tertentu terhadap aktivitas belajarnya. Perilaku belajar juga dapat diartikan sebagai kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan. Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar merupakan suatu kebiasaan belajar siswa yang dilakukan secara berulang yang diwujudkan ke dalam bentuk sikap perilaku positif maupun negatif.11
Sebagaimana seperti yang telah Allah jelaskan dalam firman-Nya disalah satu ayat Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11 sebagai berikut:
ا ْوُزُشْنا َلْيِق اَذِا َو ْْۚمُكَل ُ هاللّٰ ِحَسْفَي ا ْىُحَسْفاَف ِسِل ٰجَمْلا ىِف ا ْىُحَّسَفَت ْمُكَل َلْيِق اَذِا ا ْٰٓىُنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّيَآٰٰي ١١ - زْيِيَب َ ْىُلَمْمَت اَمِم ُهاللّٰ َو ٍۗ ت ٰجَرَد َمْلِمْلا اىُت ْوُا َنْيِذَّلا َو ْْۙمُكْنِم ا ْىُنَمٰا َنْيِذَّلا ُ هاللّٰ ِعَف ْزَي ا ْوُزُشْناَف Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya
10 Wydia Khristianty, dkk. Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Kejadian Insomnia pada Remaja di Sma Negeri 9 Manando. Dalam ejournal keperawatan (e-Kp), 2015, Vol. 3 No.1, h. 8
11 Reka Rahayu dan Ratnawati Susanto, Pengaruh Kepemimpinan Guru Dan Keterampilan Manajemen Kelas Terhadap Perilaku Belajar Siswa Kelas IV, Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, 2018, Vol. 4, No. 2, h. 222
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.”
(Al-Mujadalah[58]: 11).12
Pada ayat di atas dapat diketahui bahwasannya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan memiliki ilmu dengan beberapa derajat serta kemuliaan di dalam kehidupannya. Karena ilmu dalam Islam memiliki peranan yang sangat penting untuk menjalani kehidupan dunia dan bekal di akhirat kelak. Karena tanpa ilmu seorang mukmin seserorang yang mengaku dirinya adalah seorang mukmin, tidak akan sempurna bahkan tidak benar dalam keimanannya.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai permasalahan tersebut dengan judul
“Dampak Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Perilaku Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas IX di SMPN 9 Tangerang Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Aplikasi media sosial berdampak terhadap perilaku belajar siswa 2. Penggunaan aplikasi TikTok berdampak terhadap perilaku siswa 3. Aplikasi TikTok membuat siswa menjadi lebih sering bermain HP dari
pada membaca buku
4. Adanya aplikasi TikTok membuat siswa kurang mempedulikan lingkungan sekitar
12 https://quran.kemenag.go.id/sura/58 diakses pada 30 Januari 2022 pada pukul 21.22 WIB
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah dan tidak terjadi pelebaran pokok masalah, maka dari itu penelitian ini hanya membahas tentang dampak penggunaan aplikasi TikTok terhadap perilaku belajar siswa.
D. Rumusan Masalah
Adapun dalam sebuah penelitian terdapat fokus penelitian yang akan diteliti dan dijadikan sebagai rumusan masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana dampak penggunaan aplikasi TikTok terhadap perilaku belajar siswa (studi kasus siswa kelas IX di SMPN 9 Tangerang Selatan)?
E. Tujuan Penelitian
Selaras dengan rumusan masalah, tujuan pada penelitian ini yang akan dicapai adalah untuk: Mengetahui dampak penggunaan aplikasi TikTok terhadap perilaku belajar siswa (studi kasus siswa kelas IX di SMPN 9
Tangerang Selatan).
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sebagai bahan masukan bagi ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi yang dapat dijadikan sebagai perbandingan dalam penelitian pada masa mendatang.
b. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk mencari solusi permasalahan yang terjadi pada siswa di sekolah sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa, agar siswa selalu termotivasi serta konsisten dengan pembelajarannya.
c. Bagi Orang tua
1. Sebagai bahan informasi bagaimana peran orang tua dalam mengatasi penggunaan media sosial pada anak.
2. Sebagai bahan evaluasi untuk orang tua dalam mendidik serta memperhatikan anaknya bermain media sosial yang dapat berdampak terhadap perilaku belajar dan perilaku sosial dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan rujukan dan referensi bagi masyarakat, lembaga, dan komunitas peduli anak untuk menyelesaikan permasalahan perilaku sosial yang mulai muncul akibat adanya media sosial di lingkungan masyarakat. Seperti perilaku anti sosial dan mengikuti berbagai macam konten yang viral di media sosial tanpa memfilter terlebih dahulu bagaimana dampak setelahnya.
9 BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori 1. Teori S-O-R
a. Pengertian Teori S-O-R
Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus Organism Respon berasal dari psikologi, yang kemudian diterapkan dalam ilmu komunikasi karena objek dari psikologi dan komunikasi itu sama yaitu memiliki tingkah laku, sikap, opini dan efek.1
Menurut teori Stimulus Organism Response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan antara pesan dengan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur model ini adalah:
1) Pesan (Stimulus, S)
2) Komunikan (Organism, O) 3) Efek (Response, R)
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar- benar melebihi semula. Ada tiga variabel penting dalam mempelajari sikap, yaitu: Perhatian, Pengertian, dan Penerimaan.2
1 http://repository.uin-suska.ac.id/15921/7/7.%20BAB%20II_2018258KOM.pdf diakses pada tanggal 02 Juli 2022 pukul 14.49 WIB
2 Idawati Pandia, Penggunaan Smartphone Dalam Mendukung Prestasi Belajar Siswa SMPN 1 Kubung Kabupaten Solok Sumatera Barat, Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan, Vol. 15 No. 2, h. 124-125
Gambar 2.1: Teori S-O-R
Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.3
Proses perubahan perilaku tersebut tergambar sebagai berikut:
1) Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.
2) Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dilanjutkan kepada proses berikutnya.
3) Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaannya untuk bertindak demi stimulus yang telah diterima (bersikap).
3 Ibid., h. 124-125
Stimulus
Response (Perubahan Sikap) 1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan
4) Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilku).4
Stimulus adalah hal yang merangsang terjadinya gerakan seperti pikiran, perasaaan yang ditangkap melalui panca indra. Organisme adalah perhatian, pengertian, dan penerimaan. Sedangkan Respon adalah reaksi yang dimunculkan hal ini berupa gerakan atau tindakan.
Jika stimulus diterima, hal ini menandakan adanya perhatian (organisme) dari komunikan. Komunikan yang mengerti rangsangan (stimulus) yang diberikan oleh komunikator berarti hal yang menandakan adanya respon dimana hal tersebut efektif untuk digunakan dalam penelitian.
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Pola S-O-R ini dapat berlangsung secara positif atau negatif, misal jika orang tersenyum dibalas tersenyum ini merupakan reaksi positif, namun jika tersenyum dibalas dengan palingan muka maka ini merupakan reaksi negatif.5 2. Dampak
a. Pengertian Dampak
Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah benturan atau suatu pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik positif maupun negatif) atau suatu benturan yang cukup hebat yang terjadi antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yang berarti dalam momentum sistem yang mengalami benturan tersebut.6
Dampak menurut Gorys Keraf merupakan sebuah pengaruh yang kuat dari seseorang atau sekelompok orang yang dalam melakukan
4 Sartika Tenri, Skripsi: “Komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Akhlak Pada Anak Di Desa Sappa Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo”, (Parepare:
IAIN Parepare 2020), h. 11-12
5 Ibid., h. 12
6 https://kbbi.web.id/dampak diakses pada tanggal 30 Januari 2022 pukul 21.55 WIB
tugas di kedudukannya. Pengaruh yang besar dan kuat ini yang nantinya akan membawa suatu perubahan ke arah yang positif ataupun yang negatif. Sedangkan JE.Hosio berpendapat bahwa dampak adalah perubahan yang nyata terhadap tingkah laku atau sikap yang dihasilkan oleh keluaran kebijakan. Dan dampak menurut Otto Soemarwoto adalah suatu perubahan yang terjadi karena suatu aktivitas yang dilakukan. Aktifitas tersebut dapat bersifat alamiah baik secara kimia, biologi, fisik, maupun aktivitas yang dilakukan oleh manusia.7
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak merupakan suatu akibat yang ditimbulkan karena kegiatan tertentu yang dilakukan baik secara berulang ataupun tidak dan mendatangkan dua perubahan, yaitu perubahan yang bersifat positif ataupun perubahan yang bersifat negatif.
Dari penjabaran di atas, maka dampak dapat didefiniskan menjadi dua, yaitu:
1) Dampak Positif
Dampak adalah suatu keinginan untuk membujuk, memberikan keyakinan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain yang bertujuan agar orang tersebut dapat mendukung keinginannya. Sedangkan positif adalah suatu yang pasti atau tegas dan juga nyata yang berasal dari pikiran terutama untuk memperhatikan hal-hal yang baik. Positif adalah suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang bersifat majemuk, kegembiraan, dari pada sesuatu yang bersifat kesedihan, optimisme dari pada pesimisme.8
7 Armylia Malimbe dkk, Dampak Penggunaan Aplikasi Online TikTok (Douyin) Terhadap Minat Belajar di Kalangan Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado, Jurnal Ilmiah Society, Vol. 1 No. 1, 2021, h. 3
8 Munawaroh, Skripsi: “Dampak Pernikahan Dini di Desa Margamulya Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rakan Hulu”, (Riau: UIN Suska Riau 2016) h. 8-9
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dampak positif adalah suatu keinginan untuk mengajak, memberikan pengaruh, dan meyakinkan orang lain dengan cara memberikan kesan yang bertujuan agar orang tersebut mau mendukung keinginannya yang baik
2) Dampak Negatif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah suatu pengaruh yang kuat dan mendatangkan akibat negatf. Sedangkan dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberikan kesan kepada orang lain, yang bertujuan agar mereka mengikuti atau memberikan dukungan atas keinginannya. Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah dapat disimpulkan bahwa negatif adalah suatu pengaruh yang buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya.9
Jadi, dampak negatif adalah suatu keinginan untuk mengajak, memberikan pengaruh, dengan cara memberikan kesan yang bertujuan agar orang tersebut mau mendukung keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.
3. Media Sosial
a. Pengertian Media Sosial
Media sosial terdiri atas dua kata, yakni “media” dan “sosial”.
“Media” diartikan sebagai alat komunikasi dan “sosial” diartikan sebagai kenyataan sosial bahwa setiap individu akan melakukan aksi yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. Artinya pernyataan ini menegaskan bahwa pada kenyataannya, media dan semua perangkat lunak adalah “sosial” atau dalam makna bahwa keduanya merupakan produk dari proses sosial.10
9 Ibid., h. 9
10 Mulawarman dan Aldila Dyas Nurfitri, “Perilaku Pengguna Media Sosial beserta Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan”, Buletin Psikologi, 2017, Vol. 25 No. 1, h. 37
Media sosial adalah sebuah media online, dimana para penggunanya bisa dengan mudah untuk berpartisipasi, berbagi, dan juga menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki adalah bentuk sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Media sosial merupakan situs dimana seseorang dapat membuat web page secara pribadi dan terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam media sosial yang sama untuk sekedar berbagi informasi dan berkomunikasi. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast¸maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi feedback secara terbuka, memberikan komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat juga tak terbatas. Hal ini dapat dengan mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seseorang dalam membuat akun di media sosial.11 b. Karakteristik Media Sosial
Menurut Purnama, media sosial mempunya beberapa karakteristik khusu diantaranya sebagai berikut:
1) Jangakauan (reach): daya jangkauan media sosial dari skala hingga khalayak global.
2) Aksebilitas (accessibility): media sosial dapat lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya yang terjangkau.
3) Penggunaan (usability): media sosial relatif mudah untuk digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan yang khusus.
4) Aktualitas (immediacy): media sosial dapat dengan mudah untuk memancing respon khalayak lebih cepat.
11 Reni Ferlitasari dkk, “Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Keagamaan Remaja”, Jurnal Sosiologi Agama, 2020, Vol. 01 No. 02, h. 2
5) Tetap (permanence): media sosial dapat menggantikan komentar secara instan atau mudah untuk melakukan proses pengeditan.12 c. Jenis Media Sosial
Saat ini ada tujuh jenis media sosial, namun inovasi dan perubahan akan terus terjadi, media sosial yang ada saat ini antara lain:
1) Jejaring sosial seperti facebook, myspace dan bebo. Situs ini memungkinkan orang untuk membantu halaman web pribadi dan terhubung dengan teman-temannya untuk berbagi konten komunikasi.
2) Blog, merupakan bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online dengan pemuatan tulisan terbaik, yaitu tulisan terbaru ada di halaman terdepan.
3) Wikis seperti Wikipedia dan ensiklopedia online website. Wikis memperoleh siapa saja untuk mengisi atau mengedit informasi didalamnya, bertindak sebagai sebuah dokumen atau database komunal.
4) Podcasts, menyediakan file-file audio dan video dengan cara berlanggangan melalui layanan seperti Itunes dari Apple.
5) Forum, area untuk diskusi online, seputar topik dan minat tertentu.
Forum sudah ada sebelum media sosial dan menjadi komunitas online yang kuat dan populer.
6) Komunitas konten seperti flickr (untuk berbagi foto), del.icio.us (link bookmarked) dan youtube (video). Komunitas ini mengatur dan berbagi jenis konten tertentu.
7) Microblogging, situs jejaring sosial dikombinasikan blog, yaitu dimana sejumlah kecil konten (update) didistribusikan secara online dan melalui jaringan mobile phone, twitter adalah pemimpin layanan ini.13
12 Anastasia Siwi Fatma Utami dan Nur Baiti, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Cyber Bullying Pada Kalangan Remaja”, Cakrawala - Jurnal Humaniora, 2018, Vol. 18 No. 2, h. 258
13 Ibid., h. 258
4. Aplikasi TikTok
a. Pengertian Aplikasi TikTok
Aplikasi TikTok atau dengan nama lain Douysin, secara harfiah berasal dari negeri Tirai Bambu yaitu China, aplikasi ini diluncurkan pada bulan September 2016 oleh Zhang Yiming. Aplikasi TikTok adalah suatu platform yang menyediakan tayangan video-video pendek yang dibuat dengan minimal durasi 15 detik hingga 3 menit yang berisi berbagai macam konten yang dibuat oleh para penggunanya dan didukung backsound berbagai macam jenis musik.
Aplikasi TikTok digunakan untuk merekam, mengedit dan mengunggah video ke beberapa media sosial sehingga dapat dilihat oleh teman-teman baik sesama pengguna aplikasi TikTok maupun yang bukan pengguna aplikasi TikTok, salah satu perbedaan aplikasi TikTok dengan media sosial lainnya adalah aplikasi ini menyediakan berbagai macam fitur yang dapat dinikmati oleh para penggunanya.
Seperti adanya fitur special effects yang terdiri dari effects shaking, shivering dan special effects lainnya yang memiliki fungsi untuk menciptakan sebuah video pendek yang menarik untuk dilihat, selain itu aplikasi TikTok ini juga dilengkapi dengan special effects yang dapat membuat berbagai macam rupa tampilan wajah mulai dari rupa yang lucu, sedih, marah, seram, cantik dan special effects menarik lainnya.14
Aplikasi video pendek ini memiliki dukungan musik yang banyak sehingga setiap penggunanya dapat melakukan tarian dengan gaya yang bebas, video unik, dan masih banyak lagi sehingga hal ini dapat mendorong kreatifitas penggunanya untul menjadi konten kreator atau yang biasa disebut dengan istilah sebagai TikTokers. TikTokers adalah seorang individu yang melakukan suatu kegiatan seperti membuat
14Ade Rosdiana dan Nurnazmi,“Dampak Aplikasi TikTok Dalam Proses Sosial Dikalangan Remaja Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba Kota Bima”, Jurnal Pendidikan Sosiologi, 2021, Vol. 4 No. 1, h. 101-102
video unik di akun TikToknya sendiri yang dapat membuat dirinya dikenal sehingga memiliki banyak pengikut di akun TikToknya dan membuat dirinya menjadi terkenal karena video-video yang dibuat dengan kreatif, unik, dan juga dapat menginspirasi orang-orang yang melihatnya.
Aplikasi TikTok ini juga dapat menjadi wadah informasi dimana setiap orang yang menggunakan aplikasi ini dapat mendapatkan ilmu dengan menonton video-video tentang pengetahuan dunia dan juga dapat menghibur para penonton yang sedang mengalami tekanan.
Dalam aplikasi TikTok terdapat suatu kata yang sering digunakan oleh para TikTokers, yaitu kata FYP atau singkatan dari For Your Page.
FYP yang dimaksud ini adalah halaman yang utama dari aplikasi TikTok yang menampilkan konten-konten saat pertama kali membuka aplikasi TikTok dan akan muncul video yang bertuliskan FYP.
Aplikasi TikTok ini bisa juga digunakan untuk mempromosikan bisnis seperti membuat video yang kreatif yang bertujuan untuk menarik pelanggan. Namun, aplikasi TikTok ini juga memiliki kelemahan yaitu dimana banyak masyarakat yang sering salah menggunakan aplikasi ini dengan sembarangan sehingga video negatif sering bermunculan di TikTok.15
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi TikTok Menurut Mulyana, dalam penggunaan TikTok terdapat dua faktor yakni Faktor Internal yaitu perasaan, karakteristik individu, keinginan atau harapan, perhatian, proses belajar, keadaan fisik, kebutuhan, minat juga motivasi. Dan Faktor Eksternal yaitu informasi yang diperoleh, pengetahuan, kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan, hal-hal baru dan familiar, atau ketidaksingan suatu objek.
1) Faktor Internal
15 Armylia Malimbe dkk, “Dampak Penggunaan Aplikasi Online TikTok (Douyin) Terhadap Minat Belajar di Kalangan Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado”, Jurnal Ilmiah Society, 2021, Vol. 1 No. 1, h. 4
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti perasaan. Menurut Ahmadi, perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang dialami oleh seseorang dengan keadaan senang atau sedih dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Jadi, perasaan adalah faktor internal yang mempengaruhi orang- orang untuk menggunakan aplikasi TikTok. Karena jika perasaan atau jiwa seseorang tidak menyukai atau tidak senang dengan penggunaan aplikasi TikTok maka seseorang tersebut tidak tidak akan menggunakannya.
Menurut W. Wundt perasaan tidak hanya dapat dilihat atau dialami oleh individu sebagai perasaan senang atau tidak senang tatapi hal itu dapat dilihat dari berbagai dimensi. Jadi, penggunaan aplikasi TikTok ini tidak hanya bisa dilihat melalui perasaannya saja tapi dapat juga dilihat dari tingkah lakunya juga.
2) Faktor Eksternal
Dalam aplikasi TikTok orang-orang memperoleh informasi dari berbagi video, contohnya yaitu kejadian yang bersifat video seperti kapal tenggelam atau dalam bentuk rekaman lainnya dengan begitu informasi kejadian itu akan cepat tersampaikan kepada pengguna lainnya. Informasi menjadi identitas media sosial karena media sosial dapat mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi berdasarkan informasi. Jadi, informasi adalah sesuatu yang berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi TikTok. Jika seseorang tidak dapat mendapatkan informasi tentang TikTok kemungkinan mereka tidak akan mengenal aplikasi TikTok dan sampai menjadi penggunanya.
Maka dari itu informasi menjadi suatu hal yang penting sekali dalam penggunaan aplikasi TikTok. Hal ini merupakan pengaruh dari media sosial yang menjadi bagian dari media informasi yang dimana salah satunya adalah dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang. Dengan informasi juga seseorang dapat terpengarhi pengetahuannya mengenai media sosial seperti TikTok.16
c. Dampak Positif Penggunaan Aplikasi TikTok
1) Sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendorong kreativitas seseorang dalam membuat suatu karya
2) Aplikasi untuk mengekspresikan kreativitas khususnya dalam pembuatan video
3) Dapat mengasah skill editing video, untuk konten-konten yang lebih bermanfaat17
4) Theraphy healing, adanya konten tentang motivasi dapat menjadi penyemangat ataupun motivasi untuk diri sendiri seperti yang disajikan konten-konten di aplikasi TikTok.
5) Bisnis, kini aplikasi TikTok tidak hanya menyajikan konten tentang musik saja, tetapi sudah merambah pada dunia bisnis.18 e. Dampak Negatif Penggunaan Aplikasi TikTok
1) Menyia-nyiakan waktu, dengan adanya konten-konten yang bervariasi dalam TikTok menjadikan para pengguna TikTok ini melalaikan waktu produktif mereka untuk belajar dan melakukan hal positif lainnya
2) Tidak dibatasi umur, kemudahan dalam mengakses konten-konten yang ada di TikTok ini menjadikan konten-kontennya terbuka untuk segala usia sehingga konten yang kurang pantas dilihat oleh anak-anak menjadi bebas siapapun dapat mengaksesnya.
3) Ujaran kebencian, aplikasi TikTok sering disalah gunakan oleh para konten kreator untuk mencari ketenaran dengan saling menghujat satu sama lain.19
16 Ibid., h. 4-5
17 Maria Ulfa Batoebara, “Aplikasi Tik-Tok Seru-Seruan Atau Kebodohan”, Jurnal Network Media, Vol. 3 No. 2, h. 62-63
18 Luluk Makrifatul Madhani dkk, “Dampak Penggunaan Media Sosial TikTok Terhadap Perilaku Islami Mahasiswa Di Yogyakarka”, Jurnal Mahasiswa FIAI, at-Thullab Vol. 3 No. 1, h.
617-618
5. Perilaku Belajar
a. Pengertian Perilaku
Perilaku atau yang disebut dengan behavior adalah hal apa pun yang dikatakan atau dilakukan oleh seseorang. Secara teknis, perilaku merupakan aktivitas otot, kelenjar atau aktivitas di sebuah organisme.20
Menurut Notoatmodjo, perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku dapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain perilaky dalam berbicara, berpakaian, berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan motivasi.
Menurut Blum, seorang ahli psikologi pendidikan yang membagi perilaku kedalam tiga kawasan yaitu kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikannya itu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku, yang terdiri dari: ranah kognitif (cognitif domain), ranah afektif (affectife domain), dan ranah psikomotor (psychomotor domain).21
Menurut Skiner dalam Notoatmodjo (2014), perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Dengan demikian perilaku manusia terjadi melalui proses Stimulus- Organisme-Respons, sehingga teori Skiner ini disebut dengan “S-O-R”
(stimulus-organisme-respons).22
Kata perilaku mempunyai pengertian yang sangat luas, yang tidak hanya mencakup kegiatan yang motorik saja, seperti; berjalan, berlari- lari, berolahraga, bergerak dan lain-lain. Akan tetapi juga membahas
19 Ibid., 619-621
20 Garry Martin dan Joseph Pear, Modifikasi Perilaku Makna dan Penerapannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) h. 3
21http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/7416/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.p df dikutip pada tanggal 25 Juli 2022 pukul 12.04 WIB
22 Soekidjo Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan, (Jakarta: PT Rineka Cahya, 2014) cet. 2 h. 20
macam-macam seperti: melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali, penampilan emosi dalam bentuk tangis atau senyum dan sebagainya.23
Berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Perilaku tertutup (covert behavior)
Perilaku tertutup ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati oleh orang lain (dari luar) dengan jelas.
Respons seseorang yang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan juga sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservable behavior” atau “covert behavior” yang dapat diukur adalah pengetahuan dan sikap.
2) Perilaku terbuka (overt behavior)
Perilaku terbuka ini terjadi bila repons terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati oleh orang lain dari luar atau “observable behavior”.24
Dari penejelasan tentang perilaku di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku merupakan suatu aktifitas atau perubahan yang terjadi pada seseorang yang dilakukan untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian suatu tujuan pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang dialami oleh seorang siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.25
23 Putri Pratiwi Indraswari, 2019, Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Belajar Pada Siswa SMA RAMA SEJAHTERA Kecamatan Panakkukang Kota Makassar, (Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar) h. 13
24 Soekidjo Notoatmodjo, Loc.cit. h. 21
25 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) h. 87
Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dalam tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.26
Menurut R. Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, tingkah laku, dan kebiasaan. Selain itu Gagne juga menekankan bahwa belajar adalah sebagai suatu upaya untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud ini adalah suatu perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau guru.27
Menurut W.H. Buston berpendapat bahwa belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu dan individu dengan lingkungannya. Sedangkan J.Neweg memiliki pendapat yang berbeda dimana dia menganggap bahwa belajar adalah suatu proses dimana perilaku seseorang itu mengalami perubahan sebagai akibat dari pengalaman unsur. Terdapat tiga unsur, diantaranya adalah yang pertama, belajar itu sebagai suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang, yang kedua pengalaman, dan unsur yang ketiga adalah perubahan perilaku. Dan Skiner memiliki pendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku.28
Menurut perspektif Islam, makna belajar bukan hanya sekedar upaya untuk merubah perilaku. Konsep belajar dalam islam merupakan konsep yang ideal karena sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam.
Tujuan belajar dalam islam bukanlah mencari rezeki di dunia semata,
26 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2010) cet. 5 h. 2
27 Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), h. 1-2
28 Moh. Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Deepublish, 2015), cet. 1 h. 9-10
tetapi sampai pada hakikat, memperkuat akhlak, yang artinya mencari atau mencapai ilmu yang sebenarnya dan akhlak yang sempurna.29
Dari penjelasan menurut para ahli di atas, daaat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri seseorang yang bertujuan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa dan selama seseorang hidup di dunia ini tidak akan terlepas dari belajar untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik untuk ke depannya.
c. Pengertian Perilaku Belajar
Perilaku belajar adalah suatu aktivitas yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan yang juga menghasilkan perubahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, nilai dan sikap.30 Perilaku belajar adalah suatu sikap yang muncul dari diri siswa dalam menanggapi dan meresponi setiap kegiatan belajar mengajar yang terjadi, dengan cara menunjukkan sikapnya apakah antusias dan bertanggung jawab atas kesempatan belajar yang telah diberikan kepadanya. Perilaku belajar memiliki dua penelitian kualitatif yaitu baik dan buruk hal ini tergantung kepada individu yang mengalaminya, untuk memberikan responnya dengan baik atau bahkan bersikap acuh tak acuh.31
Perilaku belajar juga berbicara mengenai cara belajar yang dilakukan oleh siswa itu sendiri, sehingga perilaku belajar adalah cara atau tindakan yang berisi sikap atas pelaksanaan teknik-teknik belajar yang dilaksanakan oleh individu atau siapapun juga dalam waktu dan situasi belajar tertentu.32
Dimyati dan Mujiono berpendapat bahwa perilaku belajar merupakan proses belajar yang dialami, dihayati dan sekaligus
29 Syarifan Nurjan, Psikologi Belajar, (Ponorogo: Wade Group, 2015), h. 14
30 Dela Agustiah dkk, Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Perilaku Belajar Siswa, Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam, 2020, Vol. 4 No. 2 h. 185
31 Asrori, Psikologi Pendidikan Multidisipliner, (Jawa Tengah: CV Pena Persada, 2020) h. 114
32 Ibid., h. 114
aktivitas belajar tentang bahan belajar dan sumber belajar di lingkungan yang dapat mengahasilkan perubahan ciri yang spesifik.33
Perilaku belajar terjadi pada peserta didik dapat dikenal baik dalam proses maupun hasilnya. Proses belajar dapat terjadi apabila individu dapat merasakan adanya kebutuhan dalam dirinya yang tidak dapat dipenuhi dengan cara-cara yang refleks atau kebiasaan. Ia ditantang untuk dapat mengubah perilakunya yang ada agar dapat mencapai tujuan. Dalam mengubah perilaku tersebut, individu melakukannya dengan berbagai perbuatan mulai dari yang sederhana hingga yang paling kompleks.34
Dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar merupakan suatu aktivitas yang terjadi pada saat proses belajar berlangsung dan didalamnya terjadi berbagai macam respons yang berbeda dan dialami oleh setiap individu.
d. Faktor Yang Memengaruhi Perilaku Belajar
Menurut Syah, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar ada tiga faktor, diantaranya yaitu:
1) Faktor Internal a) Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ yang ada ditubuh dab sendi-sendinya, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.
b) Inteligensi
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara yang tepat
c) Sikap
33 Ulfa Zahera, Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Pekanbaru, (Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA RIAU) h. 10
34 Syarifan Nurjan, Loc.Cit. h. 31-32
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
d) Bakat
Secara umum bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai suatu keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat yang artinya berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu yang sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat itu mirip dengan intelegensi.
e) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
f) Motivasi
Motivasi ialah keadaan internal organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingakah laku secara terarah.
2) Faktor Eksternal a) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah masyarakat dan tetangga juga teman- teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut.
Jika lingkungan sosial disekolah seperti guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Jadi, lingkungan sosial adalah semua orang yang berada dalam lingkungan kita dan mempengaruhinya.
b) Lingkungan Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang digunakan oleh siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut.35
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku belajar, dapat disimpulkan bahwa ada tiga faktor yang dapat mempengaruhinya diantaranya yaitu: faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Dimana faktor internal adalah perilaku yang dapat dikendalikan oleh individu itu sendiri karena berasal dalam dirinya, sedangkan perilaku yang disebabkan oleh faktor eksternal adalah perilaku yang berasal dari luar diri individu itu sendiri seperti lingkungan sosialnya. Dan faktor pendekatan belajar yaitu cara yang dilakukan oleh siswa untuk menunjang kegiatan belajarnya agar menjadi lebih baik.
e. Ciri Khas Perilaku Belajar
Setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Menurut Syah, diantara ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah:
1) Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya
35 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) h. 146-156
perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia dapat merasakan adanya perubahan dalam dirinya,