• Tidak ada hasil yang ditemukan

dampak penutupan panti asuhan terhadap penghuni

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "dampak penutupan panti asuhan terhadap penghuni"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PENUTUPAN PANTI ASUHAN TERHADAP PENGHUNI PANTI (Studi Kasus:Panti Asuhan Restu Ibu Di Nagarian IV Koto Hilir

Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (Strata 1)

RIRI HANDAYANI 12070170

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)
(3)

DAMPAK PENUTUPAN PANTI ASUHAN TERHADAP PENGHUNI PANTI (STUDI KASUS : PANTI ASUHAN RESTU IBU DI KENAGARIAN IV KOTO HILIR

KECAMATAN BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN) Oleh

Riri Handayani1, Dian Kurnia Anggreta, M.Si2, Yuhelna, S.Sos.,MA3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak penutupan panti asuhan terhadap penghuni panti. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perubahan sosial oleh Neil Smelser. Penelitian merupakan penelitian kualitatif, dan digunakan informan teknik purposive sampling. Data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Kemudian, analisis data dari penelitian ini adalah model interaktif dari Milles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan dampak penutupan panti asuhan terhadap penghuni panti Di kenagarian IV Koto Hilir Kecamatan Batang Kapas yaitu:

1) menjelaskan factor penyebab panti asuhan ditutup, yakni tidak ada dana yang diberikan yayasan Karya Tama, dan tidak ada pihak yang mengumpulkan sumbangan kepada masyarakat. 2) dampak penutupan panti asuhan yaitu: terdapat anak-anak yang putus sekolah, terdapat anak-anak yang ikut membantu orang tua bekerja, ibadah anak setelah penutupan panti asuhan dan kegiatan anak- anak kurang terkontrol.

Kata kunci: dampak, penutupan panti asuhan

(4)

The Effect Of Closing Orphonage To The Residenst (Studi Kasus : Panti Asuhan Restu Ibu Di Kenagarian IV Koto Hilir Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan)

By

Riri Handayani1, Dian Kurnia Anggreta, M.Si2, Yuhelna, S.Sos.,MA3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aims to describe the impact of closing the orphanage on the inhabitants of the orphanage. The theory used in this study is the theory of social change by Neil Smelser. The research is a qualitative research, and used purposive sampling technique. The data of this research are primary data and secondary data. Methods of data collection by interview, observation and documentation study. Then, data analysis from this research is interactive model from Milles and Huberman that is data collecting, data reduction, data presentation and conclusion. The result of the research is express the impact of closing the orphanage toward orphanage occupants in kenagarian IV koto hilir kecamatan batang kapas such as : 1) explain cause factors closing the orphanage, that is no donation from Karya Tama institute, and there is no people who collect donation from citizen (2)impacts of closing the orphanage, such as the children cannot go to school, helped parents in working, and children’s activities are not controlled.

Key words: impact, closing the orphanage

(5)

PENDAHULUAN

Pengertian panti asuhan menurut Depsos RI (2004) panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan sosial anak terlantar dengan melaksanakan pelayanan dan pengentasan anak yang terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua atau wali anak yang memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagian dari generasi penerus bangsa.

Dengan melalui proses penciptaan dalam UU No 4 Tahun 1979, anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan, dan bimbingan berdasrkan kasih sayang, baik dalam keluarga maupun dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar, anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian untuk menjadi warga negara yang baik kemudian anak yang tidak mampu berhak memperoleh bantuan agar dalam lingkungan keluarga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan wajar.

Akibat dari tidak mendukungnya ekonomi keluarga maka orang tua menitipkan anak-anak mereka ke dalam panti, dan bahkan ditinggalkan begitu saja dirumah orang, anak yang kurang mampu atau yang tidak mempunyai keluarga.

Banyak anak mereka yang sebenarnya tidak mau tinggal di panti asuhan sebaliknya orang tua juga tidak menginginkan anak mereka jauh darinya. Karena anak bagi orang tua adalah penyemangat hidup untuk terus hidup dan tumpuan baginya pada tua nanti.

Keluarga merupakan tempat penting untuk memperoleh dasar dalam membentuk kemampuannya agar kelak menjadi orang yang berhasil dimasyarakat keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan saudara kandung menjadi tempat utama bagi individu mendapatkan pengalaman bersosialisasi pertama kalinya, agar dapat tumbuh utuh secara mental, emosional dan

sosial, orang tua mempunyai peran penting untuk menumbuhkan faktor pasikologi anak yang terdiri atas rasa aman, kasih sayang dan harga diri Tetapi karena ketidaksanggupan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak bahkan ada yang di telantarkan dan karena tidak sanggup memenuhi kebutuhan si anak kemudian orang tua menitipkan anak ke dalam panti asuhan (Soekanto. 2009).

Melalui Panti Asuhan anak di didik dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang dapat mengembangkan diri anak, baik dari segi jasmani dan rohani seperti ilmu pengetahuan, kraetivitas dan akhlak yang baik, panti asuhan dapat membentuk pribadi anak menjadi anak yang mandiri dan membentuk sikap diri yang sempurna, membuat anak memperoleh konsep diri yang sempurna sesuai dengan ilmu agama sehingga menjadi anak yang mandiri dan memiliki masa depan yang cerah.

Tujuan dari panti membina anak- anak yang berada dalam panti agar mereka bisa berprilaku baik dan patuh terhadap orang yang lebih tua dari mereka. Dengan pembinaan dari orang tua, akan mengubah perilaku anak. Anak-anak sangat membutuhkan tempat perlindungan bagi dirinya karena dengan perlindungan yang kuat dari orang yang mereka percayai mereka merasa aman dan tentram.

Pembinaan dan pelayanan tingkah laku bagi anak asuh untuk dapat menciptakan manusia yang kreatif dan bertanggung jawab, serta mimiliki mental yang sehat dan jasmani maupun rohani, yang diikat dengan jiwa keagamaan dan adat istiadat. Perlu dilakukan sebuah kerja sama yang utuh dan terprogram dengan pembuktian-pembuktian dan perbedaan yang nyata. sehingga dapat membawa sebuah norma kehidupan yang hakiki.

Di Nagari IV Koto Hilir Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan terdapat sebuah Panti Asuhan berdiri tahun 1988. Tempat panti asuhan berada di Nagati IV koto hilir Kecamatan Batang Kapas. Selama panti asuhan berdiri dikanagarian IV Koto Hilir banyaknya masyarakat terbantu disebabkan karena anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuannya mempunyai tempat untuk berteduh, dan juga tempat mereka mendapatkan ilmu

(6)

serta merasakan memiliki orang tua. Akibat ditutupnya Panti Asuhan ini anak yang berada di dalam panti, kini di pulangkan ke rumah orang tua ada juga anak yang melanjutkan sekolah, tetapi ada juga yang tidak melanjutkan sekolah di sebabkan karena tidak memiliki biaya untuk mereka sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Panti Asuhan Restu Ibu resmi di tutup pada Tanggal 1 Januari 2015.

Masyarakat sangat membutuhkan panti asuhan suapaya orang tua yang kurang mampu dapat menitipkan anaknya karena tidak mampu untuk menyekolahkan agar anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak untuk anak dan juga bisa menempuh jenjang pendidikan

Sehubungan dengan pembahasan diatas, maka teori ini cocok dengan membahan yang diungkapkan oleh Smelser, dimana Smelser menjelaskan tentang teori perubahan sosial. Sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Smelser yaitu faktor yang menentukan perubahan sosial adalah keadaan struktural yang berubah.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Adapun proses observasi yang peneliti lakukan dimulai tanggal 11 Oktober 2016 penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan tipe deskriptif. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong, 2010:132).

Teknik informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu sebelum melakukan penelitian para peneliti menerapkan kriteria tertentu yang mesti dipenuhi oleh orang yang akan dijadikan sumber informasi. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, peneliti telah mengetahui identitas orang-orang yang akan dijadikan informan penelitiannya sebelum penelitian dilakukan (Afrizal, 2008:66).

Jenis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya yaitu observasi, wawancara dan studi dokumen.

Unit analisis merupakan keseluruhan yang akan diteliti. Unit analisis ini dapat berupa individu, kelompok, organisasi atau keluarga (Martono, 2011:73).

Analisis data dalam penelitian ini yang peneliti gunakan yaitu menurut Miles dan Huberman (Miles Huberman, 1992:20).

Diantaranya yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian ini bertempat di dalam Panti Asuhan Restu Ibu

HASIL PENELITIAN

1. Deskripsikan Tutup Panti Asuhan Restu Ibu

Awal penutupan Panti Asuhan Restu Ibu pada Tanggal 1 Januari Tahun 2015.

Panti Asuhan sudah resmi di tutup di sebabkan dana donatur yayasan Karya Tamayang biasanya turun dari donatur pada tiap bulannya sekarang sudah tidak ada lagi.

Pada akhir bulan September, sudah mulai kesulitan dalam mengelolah keuangan disebabkan karena dari yayasan Karya Tama pada tiap bulan tidak mencukupi lagi, dan bantuan masayarakat kurang lancar membantu sumbangan dalam segi, pakaian dan juga bantuan lainnya. Sebelum disampaikan kepada keluarga anak atau wali, pengelola panti asuhan mengadakan rapat dengan pengurus panti asuhan barulah bapak pengurus panti asuhan mendatangi kerumah anak-anak masing-masing.

Tujuan kedatangan bapak pengurus Panti kerumah orang tua anak-anak adalah menyamapaikan kepada orang tua bahwa Panti Asuhan Restu Ibu akan ditutup jadi anak-anak yang tinggal didalam Panti akan di pulangkan kerumah orang tua mereka dua hari sebelum Panti Asuhan ditutup orang tua anak sudah di beritahu.

Panti Asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk membantu perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tinggal bersama dengan keluarga, anak-anak di Panti Asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orang tua dalam mengasuh dan menjaga, memberikan bimbingan kepada anak, agar anak menjadi manusia dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan terhadap masyarakat di kemudian hari. Sehingga anak-anak yang tidak mempunyai orang tua bisa merasakan kehadiran orang tua yang mengurus di dalam panti tersebut bagi anak yang tidak memiliki keluarga yang utuh.

(7)

2. Faktor Penyebab Panti Asuhan Di Tutup

1) Tidak Ada Dana yang Diberikan Yayasan Karya Tama

Panti Asuhan Restu Ibu di tutup pada tanggal 1 Januari tahun 2015. Panti asuhan ini di tutup disebabkan dana dari donatur tidak turun lagi untuk panti asuhan tersebut, padahal dana yang turun pada tiap bulannya dibutuhkan oleh anak yang tinggal di panti asuhan. Setelah panti asuhan di tutup anak yang tinggal di panti asuhan di pulangkan kerumahnya masing-masing sebelum anak di pulangkan kerumah mereka, bapak pengurus panti asuhan mendatangi rumah orang tua mereka.

Bapak pengurus mengatakan kepada orang tua mereka bahwa panti asuhan sudah di tutup jadi anak-anak di pulangkan kerumah orang tuanya, setelah di pulangkan kerumah orang tuanya ini ada anak yang kembali ke keluarga kandungnya ada juga yang diambil oleh orang tua.

Dari penelitian yang di lakukan, yang menjadi faktor penyebab panti asuhan restu ini di tutup yaitu:

Biaya merupakan sesuatu yang harus di bayar oleh suatu lembaga keungan atas penggunaan uang yang sumbernya dari pihak lain, Biaya ini sangat di butuhkan di setiap panti, maju mundurnya suatu panti akan dibentukan oleh dana atau biaya yang masuk, semakin tinggi biaya yang masuk dalam panti semakin sejahtera kehidupan di panti, dan sebaliknya sedikit biaya yang masuk maka semakin susah pengurus panti untuk mengelolah suatu panti asuhan tersebut,apabila biaya dalam panti asuhan berlebihan maka semua yang dibutuhkan anak-anak panti asuhan akan terlaksana seperti mereka hidup serba berkecukupan dan tidak ada lagi kekurangan yang mereka rasakan.

Bercerita tentang biaya, biaya dalam panti asuhan restu ibu didapatkan dari Pemerintah, sebelum biaya didapatkan dari pemerintah, dan yayasan sosial maka anak- anak panti yang bersekolah seperti orang pada umumnya, panti asuhan ini mendapatkan biaya dari adanya orang yang berzakat, bernazar dan sumbangan lainnya, setiap bulan panti asuhan ini ada saja pemasokan untuk panti asuhan restu ibu dari

pemerintah maupun yayasan sosial untuk biaya anak-anak panti asuhan. Biaya ini hanya cukup untuk biaya sekolah,dan untuk kebutuhan yang diperlukan oleh anak-anak panti asuhan, biaya ini di berikan melalui bendahara panti asuhan, biaya yang diberikan di catat nama pengirimnya dan alamat biaya ini berguna agar anak-anak panti asuhan bisa mendapatkan penghidupan yang layak, pendidikan, dan makan sehari- hari.

Adapun dampak yang timbul dari kurangnya biaya ini bahwa pihak panti asuhan restu ibu belum bisa membayar ustad untuk mendidik anak-anak dalam panti asuhan karena pihak panti lebih mengutamakan pendidikan dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari anak yang berada dalam panti asuhan. Pengurus Panti meminta bantuan kepada pihak lembaga Pemerintah dengan menggajukan proposal agar diberikan bantuan setiap bulan atau setiap tahunnya agar biaya yang di berikan bisa di pergunakan untuk menjalankan kebutuhan Panti.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di panti asuhan Restu Ibu Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan Pada Tanggal 14 Oktober 2016 dari pemgamatan penelitian melihat kondisi Panti Asuhan saat ini tidak ada yang mengurus dan bahkan ada bangunan yang hampir roboh di sebabkan oleh tidak ada yang membersihkan atau yang mau mengurus tempat tersebut, setelah resmi ditutup semua yang menjadi penghuni panti asuhan di pulangkan kerumah masing- masing, baik yang tukang membersihkan tempat panti tersebut.

2) Tidak Ada Pihak Yang

Mengumpulkan Sumbangan Kepada Masyarakat

Karena tidak ada lagi donatur yang menyumbang maka terjadi krisis keuangan dalam segi kebutuhan sehari-hari seperti sekolah dan makanan tidak terpenuhi lagi, dengan dana perbulan yang dirikan yayasan biaya yang paling besar pengeluarannya adalah biaya pendidikan dan biaya masak.

Di tambah lagi tidak ada orang yang meminta bantuan kepada masyarakat untuk panti asuhan.

(8)

Oleh karena itu panti asuhan mengalami krisis keuangan pada tanggal 28 Desember 2014 karena donatur tidak ada yang menyumbang dan dari yayasan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti biaya sekolah, biaya makan, tukang cuci, pakaian, tukang bersih oleh karna itu panti asuhan resmi di tutup pada tanggal 1 Januari 2015.

3. Dampak Penutupan Panti Asuhan Dampak penutupan panti asuhan ini bagi anak-anak adalah mereka tidak bisa sekolah karena biaya untuk mereka sekolah berasal dari panti asuhan tempat mereka tinggal, saat ini panti asuhan sudah di tutup jadi sebagian mereka ada yang melanjutkan sekolahnya dan sebagian lagi mereka tidak melanjutkan sekolahnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan panti asuhan restu ibu di peroleh informasi bahwa panti asuhan tersebut menerima anak-anak dari berbagai jenis tingkatan usia mulai dari 5 tahun yang berjenis kelamin laki-laki yang berasal dari keluarga yang tidak mampu, miskin, yatim dan piatu. Anak-anak panti asuhan restu ibu ini berasal dari daerah yang sama seperti yang sudah di jelaskan sebelummnya.

Sekarang anak di panti asuhan restu ibu berjumlah 20 orang, dalam panti asuhan restu ibu ini anak di biasakan hidup tertib dengan adanya program harian serta mingguan, para pengasuh di panti asuhan restu ibu memperhatikan kesehatan setiap individu dari anak suhnya.

Mereka tetap harus mengupayakan perawatan dan kelangsungan hidupnya di panti asuhan restu ibu, namun yang di jumpai pada panti asuhan restu ibu ini pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi kehidupan anak-anak yang berada di panti asuhan, anak yang berada di dalam panti asuhan ini menfokuskan pendidikan agama saja sehingga keterampilan yang lain tidak ada yang di kembangkannya, sebenarnya pendidikan agama dan yang lain sama-sama penting untuk diketahui berbicara sesama anak-anak yang berada di dalam panti asuhan restu ibu.

1) Anak Yang Putus Sekolah

Anak yang tinggal di dalam Panti Asuhan berjumlah 20 orang dari 19 orang yang masih sekolah dan 1 orang tidak sekolah, setelah panti asuhan ditutup 14 orang masih melanjutkan sekolahnya sedangkan 5 orang tidak melanjutkan sekolahnya,berdasarkan hasil penelitian alasan mereka yang tidak melanjutkan sekolahnya dikarenakan biaya dari orang tua untuk mereka sekolah tidak ada, hal ini disebabkan karena kesulitan keuangan orang tua jagankan untuk sekolah kebutuhan sehari-hari saja mereka masih kesulitan. 5 orang yang tidak sekolah lebih cenderung membantu orang tua.

2) Anak yang Bekerja

Dari jumlah anak-anak yang tinggal didalam Panti Asuhan berjumlah 20 orang yang tidak melanjutkan sekolahnya berjumlah 5 orang disebabkan karena biaya untuk sekolah tidak ada jadi mereka lebih cenderung membantu orang tua dibandingkan sekolah, sebelum mereka dimasukan kedalam Panti Asuhan mereka juga bekerja membantu orang tua jadi setelah Panti Asuhan ditutup mereka tetap tidak melanjutkan sekolahnya. Sekolah atau tidak sekolah biasa saja bagi mereka tidak ada penyesalan bagi mereka yang tidak melanjutkan sekolahnya padahal pendidikan yang sangat penting seusia mereka saat ini.

Yang tidak melanjutkan sekolah berjumlah 5 orang, dari lima orang tersebut mereka masing-masing bekerja untuk membantu ekonomi orang tua mereka, mereka bekerja dengan orang lain atau tetangga yang membawa mereka bekerja agar orang tua mereka tidak susah lagi untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka.

3) Ibadah Anak Setelah Penutupan Panti Asuhan

Sebagian anak-anak yang sudah di pulangkan kerumah orang tua mereka, anak- anak ibadahnya masih lancar karena didikan agama semasa mereka didalam Panti Asuhan sangatlah kekal didalam jiwa anak, jadi walaupun mereka tidak tinggal didalam Panti Asuhan Restu Ibu sholat mereka tetap lancar dan tidak ada yang kurang sedikitpun

(9)

walaupun mereka sedang bekerja tetap mereka sholat apabila waktu sholat sudah masuk.tetapi sekarang tidak lagi akibat dari penutupan panti asuhan ini lah anak sudah malas untuk sholat karena tidak ada dirumah mereka sholat berjamah bersama, disebabkan orang tua mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Dari hasil observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan dampak penutupan panti asuhan salah satunya yaitu ibadah anak yang setelah panti asuhan ditutup, saat mereka berada dalam panti asuhan ibadah mereka lancar dan setelah ditutup ibadah mereka tidak lancar dan sering tidak dilakukan.

Saat melakukan wawancara dengan Andra sebagai anak yang pernah tinggal dalam panti asuhan. mempertahankan suatu sistem adalah penyebab panti asuhan sudah resmi di tutup, dalam sebuah sistem harus melengkapi, memperbaiki baik motivasi individual maupun kultural yang menciptakan dan menopang motivasi anak- anak yang sudah tidak tinggal lagi di panti asuhan. Dimana di dalam panti auhan anak diperbaiki semua tingkah lakunya dan sifatnya agar kelak agar menjadi pribadi yang baik dan dapat diterima oleh masyarakat banyak. Di dalam panti asuhan anak anak dilengkapi dengan ilmu penegetahuan di sekolah pada umumnya, panti asuhan juga memotivasi anak dengan memberikan ilmu pengetahuan agar anak anak dapat mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga tidak mudah terkecoh atau tertipu oleh orang lain yang berniat buruk.

4) Kegiatan Anak Kurang Terkontrol Setelah panti asuhan restu ibu di tutup anak yang sudah di pulangkan kerumah orang tua mereka, kegiatan harian mereka biasanya di panti asuhan terkontrol sekarang sudah mulai kurang terkontrol di sebabkan karena tidak ada lagi yang memperhatikan mereka, biasanya tiap waktu makan pagi mereka diingatkan waktunya, sedangkan sekarang waktu makan mereka tidak teraturdan waktu sholat pun juga sering mereka tinggal karena biasanya dalam panti asuhan sholat berjamaah bersama- sama sekarang tidak ada lagi.

Dari hasil observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan dampak penutupan panti asuhan salah satunya yaitu kegiatan anak yang kurang terkontrol, sepertinya tingkah laku anak sekarang ini kurang baik.

Saat melakukan wawancara dengan Sintia sebagai anak yang pernah tinggal dalam panti asuhan, Berawal dari adaptasi anak yang keluar dari panti asuhan anak harus menyesuaikan linkungan tempat tinggal mereka karena mereka tidak tinggal di panti asuhan, sekarang sudah tinggal bersama orang tua mereka organisasi perilaku sistem tindakan yang melaksanakan menyesuaikan diri dengan mengubah lingkungan ekternal.

Maksudnya adalah seseorang yang baru memasuki suatu sistem yang baru ada dalam lingkungan masyarakat terlebih dahulu harus mampu menjalani proses adaptasi dengan lingkungan barunya, tetapi bisa kita lihat sekarang ini panti asuhan sudah di tutup makanya anak yang tinggal di panti di pulangkan keluarga masing- masing, dengan adaptasi yang berjalan cukup lama dan pengarahan.

Berdasarkan tujuan penelitian yang akan di capai maka didapatilah hasil penelitian ini diperoleh dengan wawancara bersama beberapa pengurus panti dan keluarga anak yang pernah tinggal di panti asuhan restu ibu yang berada di daerah Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, sehingga dapat diambil kesimpulan tentang dampak penutupan panti asuhan terhadap penghuni panti.

BAB VI PENUTUP Kesimpulan

Dampak penutupan Panti Asuhan, keadaan anak setelah panti asuhan di tutup setelah panti asuhan di tutup anak-anak di pulangkan ke rumah orang tuannya anak tidak tinggal lagi di panti asuhan, anak yang sudah pulangkan keluarganya masing- masing, sekarang ini sebagian anak ada yang melanjutkan sekolahnya dan sebagian juga ada yang tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya untuk anak sekolahkan.

Keadaan panti asuhan setelah di tutup bangunan pnti asuhan sudah mulai kotor di sebabkan tidak ada lagi orang yang mengurus tempat panti asuhan tersebut setelah resmi di tutup.

(10)

Berdasarkan hasil penelitian mengenai dampak penutupan panti terhadap penghuni panti Nagari IV Koto Hilir Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa sangat banyak dampak penutupan panti asuhan ini terhadap anak-anak yang tinggal di panti, anak-anak yang di pulang kan keluarganya mereka sebagian ada yang sekolah dan sebagian lagi ada yang tidak sekolah di akibatkan oleh biaya yang tidak ada dari orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Saran

Diharapkan bagi pemerintah atau yayasan yang membantu untuk terlaksanannya panti asuhan, agar bisa panti asuhan ini di bukak kembali agar anak-anak yang tidak sekolah bisa sekolah lagi untuk membantu masa depan anak agar masa depannya bisa lebih baik.

Kepada orang tua agar bisa melanjutkan sekolah anak, supaya mereka dapat merasakan pendidikan yang layak untuk masa depan yang akan mereka jalani nantinya.

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu).

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

2014. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rajawali Pers.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja. Rosdakarya.

Miles, B , Matthew dan A. Micheal Huberman .1992. Analisis Data Kualitatif (Terj) Jakarta: UI Pers.

Martono, Nanang.2011.Sosiologi

perubahan sosial. Jakarta :PT.

Raja Grafindo Ian,

Craib,1994.Teori Sosial Modren

Dari Parson Sampai

Habermants.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada.

Soekanto, Suryono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Sugiyono.2012. Metode Penelitian

Kuantitatif dan Kualitatif R dan D. Bandung

:Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

Keunggulan dari kegiatan yang telah kami lakukan adalah anak-anak di Panti Asuhan At-Taqwa Batam dapat lebih mengerti mengenai pentingnya kedisiplinan dan kejujuran

Menilik persoalan yang dihadapi oleh Panti Asuhan Sentosa, penulis kemudian berinisiatif menyelenggarakan pembekalan kapasitas diri bagi anak- anak panti asuhan Sentosa