• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI UPT PUSKESMAS JASINGA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DAMPAK STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI UPT PUSKESMAS JASINGA "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

37

DAMPAK STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI UPT PUSKESMAS JASINGA

Resya Mawaranti Arief Partono Prasetio

Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Telkom e-mail: [email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of job stress on employee job satisfaction in UPT Puskesmas Jasinga located in the city of Bogor. Data collection methods in this study were obtained by distributing questionnaires to 108 respondents. The questionnaire used in this study has 28 statements with the likert scale of 6 titiik. The sampling method used in this research is nonprobability sampling with convience sampling technique. In explaining the results of research, data analysis techniques used are descriptive analysis and simple linear regression analysis. The results of this study indicate that job stress does not have a significant negative effect on job satisfaction of employees at UPT Puskesmas Jasinga.

Keywords: work stress, work satisfaction, regression

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di UPT Puskesmas Jasinga yang berlokasi di Kota Bogor. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap 108 responden. Kuesioner yang digunakan penelitian ini memiliki 28 pernyataan dengan skala likert 6 titiik. Metode sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan teknik convience sampling. Dalam menjelaskan hasil penelitan, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear sederhana. Hasil yang didapat penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja pegawai pada UPT Puskesmas Jasinga.

Kata kunci: stres kerja, kepuasan kerja, regresi

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting bagi organisasi atau perusahaan, karena sebuah perusahaan membutuhkan pegawai yang memiliki katerampilan yang tinggi (Jacobs, 2016). Dengan adanya sumber daya manusia dapat mempertahankan dan mengarahkan perusahaan dalam kondisi atau tuntutan apapun (Hanim, 2016). Sumber daya manusia yang baik adalah memiliki kualitas dan akan berdampak kepada kinerja dan kemajuan suatu organisasi, salah satunya

adalah sumber daya manusia yang memiliki kepuasan kerja dari organasisi tersebut (Brury, 2016).

Ada beberapa faktor yang mempenga- ruhi kepuasan kerja diantaranya pemberian kompensasi, adanya promosi, perilaku atasan terhadap pegawai, hubungan karyawan dengan pekerjaan, rekan kerja jam kerja dan keamanan kerja (Parvin dan Kabir, 2011; Salisu et al, 2015). Lain halnya yang dikemukakan oleh pendapat menurut Mangkunegara (2013:120) mengenai faktor kepuasan kerja yaitu kecerdasan, cara berpikir, sikap kerja, masa

(2)

38

kerja, jaminan finansial, adanya pengawasan, pangkat (golongan), dan jenis pekerjaan.

Kepuasan kerja memiliki dampak positif diantaranya yaitu menurunnya tingkat absensi, turnover karyawan yang lebih sedikit, adanya promosi dan penghargaan untuk memprtahankan karyawan, memiliki produk- tifitas yang baik dan memiliki lingkungan kerja serta reputasi yang baik (Latif et al., 2013). Pendapat lain mengenai dampak kepuasan kerja yang diungkapkan oleh Ilahi et al. (2017) bahwa dampak dari kepuasan sangat berpengaruh terhadap tingginya disiplin kerja karyawan, usaha karyawan dalam bekerja, perasaan, motivasi, sikap dan perilaku.

Penelitian ini akan membahas pengaruh stres terhadap kepuasan kerja pegawai UPT Puskesmas Jasinga di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. UPT Puskesmas Jasinga merupakan sebuah organisasi yang bergerak di instansi kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki kemampuan dan wewenang dalam memberikan asuhan keperawatan berdasarkan bidang keilmuannya. Beban yang dimiliki pekerjaan ini mampu menyebabkan tekanan pada setiap pegawai dan akan menimbulkan stres serta dapat terjadinya ketidakpuasan pada pegawai. Oleh karena itu, stres kerja perlu diperhatikan oleh suatu organisasi. Hal tersebut perlu diperhatikan karena, akan mempengaruhi kepuasan kerja pada pegawainya masing-masing.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi khususnya dalam mengelola sumber daya manusia dan menambah pengetahuan tentang pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja pegawai. Penulis pun berharap dapat melengkapi tulisan tentang pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja pegawai khususnya pada instansi kesehatan.

KAJIAN LITERATUR

Stres Kerja

Naufal dan Prasetio (2017) menyatakan bahwa stres kerja merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan sumberdaya manusia di perusahaan. Menurut Luthans (2011:278) merupakan sesuatu yang dianggap negatif dan biasanya disebabkan oleh sesuatu yang buruk dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan

yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses.

Goswami (2015) berpendapat bahwa penyebab stres kerja adalah adanya tekanan kerja yang berlebihan dalam memenuhi deadline, adanya pekerjaan lembur dan pekerjaan pada hari libur, perubahan pekerjaan, pelecehan, dan tidak dipromosikan.

Pendapat lain yang diungkapkan oleh Bhatti (2010) bahwa stres bersumber dari extra organizational stressors seperti ekonomi dan keluarga, bersumber dari intra organizational stressors seperti kebijakan pemimpin, kondisi pekerjaan, beban kerja dan waktu.

Lingkungan pekerjaan tidak hanya mengetahui apa saja yang menyebabkan stres kerja tetapi harus mengetahui juga dampak stres bagi sumber daya manusia atau karyawan dalam organisasi tersebut agar stres kerja dapat dikelola dan ditangani secara cepat oleh organisasi. Sheraz et al. (2014) dan Astianto et al. (2014) mengungkapkan bahwa faktor yang berdampak pada stres kerja adalah ambiguitas peran, hal tersebut akan berdampak negatif bagi keadaan psikologis dan biologis seseorang serta mempengaruhi ketegangan seseorang yang berasal dari dalam diri maupun lingkungan luar. Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini sebagai indikator stres kerja yaitu yang dipakai oleh oleh Elci et al. (2012).

Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan respon emosional positif dari individu terhadap suatu pekerjaannya yang timbul berdasarkan adanya penilaian terhadap situasi kerja karyawan.

Kepuasan kerja merupakan hal yang positif karena dihasilkan dari adanya penilaian yang baik terhadap pekerjaan karyawan atau pengalaman kerja yang telah dilakukan (Bemana et al., 2013; Than et al., 2016).

Beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pemberian kompensasi, adanya promosi, perilaku atasan terhadap karyawan, dan faktor organisasi seperti hubungan antara karyawan dengan pekerjaan, atasan, lingkungan kerja, pemberian pelatihan, motivasi dan memberikan perhatian kepada karyawan (Parvin dan Kabir, 2011; Badeni, 2013:44; Sutrisno, 2009:80).

Kepuasan kerja berdampak pada beberapa aspek, para ahli telah mengungkap-

(3)

39 kan dampak kepuasan kerja antara lain, yang

diungkapkan Ilahi et al. (2017) bahwa dampak dari kepuasan sangat berpengaruh terhadap tingginya disiplin kerja karyawan, usaha karyawan dalam bekerja, perasaan, motivasi, sikap dan perilaku. Sementara menurut Singh dan Jain (2013) kepuasan kerja akan berdampak kepada pekerjaan menjadi produktif, mengurangnya tingkat absensi, adanya kepercayaan dan tidak adanya penyimpangan dalam bekerja. Penelitian ini akan menggunakan alat ukur yang digunakan oleh Robbins dan Judge (2013) untuk mengukur tingkat kepuasan kerja.

Hubungan Stres Kerja dan Kepuasan Kerja

Penelitian mengenai pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja sudah dilakukan beberapa peneliti dibeberapa negara seperti Ekiti State di Nigeria, Shiraz di Iran, Taheran dan Masyhad di Iran, USA, Heilongjiang di China, Lahore di Pakistan, Saudi Arabia,

Okara di Pakistan, Vietnam, India dan Indonesia dengan objek penelitian yang berbeda-beda seperti kantor kepolisian, kotamadya, Lembaga audit, Lembaga keuangan, instansi kesehatan, universitas, garmen, dan Dinas pertanian. Penelitian tersebut menunjukan bahwa stres kerja berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja karyawan (Adebayo, 2011;

Bemana et al. 2013; Masihabadi et al. 2015;

DeTienne et al. 2012; Li et al. 2017; Mansoor et al. 2011; Salam et al. 2014; Than et al.

2016; Tukimin, 2014). Lain halnya penelitian yang dilakukan oleh Agarwal (2015) pada sektor IT di India yang memperoleh hasil bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Dhania (2010) pada medical representative di kota Kudus, Indonesia mendapatkan hasil yang sama yaitu stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja karyawan.

Tabel 1

Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu

Penulis dan Tahun Negara atau Kota Objek Penelitian R Adebayo, 2011 Ekiti State, Nigeria Anggota kepolosian Negatif Bemana et al, 2013 Shiraz, Iran Personil kotamadya -0,27 Masihabadi et al, 2015 Taheran dan Masyhad,

Iran

Lembaga audit -2,49

DeTienne et al, 2012 USA Lembaga keuangan Negatif

Li et al, 2017 Heilongjiang, China Petugas kesehatan masyarakat

Negatif Mansoor et al, 2017 Lahore, Pakistan Universitas di Lahore Negatif

Salam et al, 2014 Saudi Arabia Health care

proffesionals

Negatif

Than et al, 2016 Vietnam Karyawan garmen 0,347

Tukimin, 2014 Sumatera Utara, Indonesia

Dinas pertanian 0,663

Agarwal, 2015 India IT 0,049

Dhania, 2010 Kudus, Indonesia medical representative 0,033 Dapat disimpulkan berdasarkan

penelitian terdahulu yang membahas mengenai pengaruh stres terhadap kepuasan kerja, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa stres kerja memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja dan bisa saja terjadi tidak berpengaruh signifikan negatif antara stres kerja dengan kepuasan kerja. Hal ini dapat diperkuat karena adanya pembuktian oleh peneliti terdahulu dengan adanya

penelitian yang telah dilakukan di beberapa negara. Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

H1: stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja pada pegawai UPT Puskesmas Jasinga.

METODA PENELITIAN

(4)

40

Dalam penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Jasinga, Bogor. Dengan jumlah populasi sebanyak 112 orang yang merupakan total keseluruhan pegawai UPT Puskesmas Jasinga. Sampel pada penelitian ini berjumlah 108 orang yang diharapkan mampu mewakili populasi yang ada. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada 112 orang pegawai dengan tingkat pengembalian kuesioner sebesar 98% yaitu sebanyak 108 responden. Detail demografis responden disajikan pada Tabel 2.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Sekaran dan Bougie (2013:97) menjelaskan bahwa Penelitian deskriptif sering dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan karakteristik orang, kejadian dan situasi.

Sedangkan regresi linear sederhana untuk mengetahui arah hubungan pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja pegawai UPT Puskesmas jasinga. Penelitian ini menggunakan uji normalitas menggunakan uji one sample kolmogrov smirnov dan uji heterokedastisitas dengan uji koefisien Sperman Rho. Uji normalitas tersebut untuk mengetahui data tersebut bersifat normal dan tidak mengandung unsur heterokedasitas.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 28 pernyataan yang diantaranya, 8 item pernyataan untuk mengukur variabel (X) stres kerja dengan menggunakan alat ukur dari Elci et al. (2012) dengan contoh pernyataan yaitu

tuntutan pekerjaan banyak menyita waktu &

tenaga”. sedangkan 20 item pernyataan untuk mengukur variabel (Y) kepuasan kerja dengan menggunakan alat ukur dari Robbins dan Judge (2013) dengangan contoh pernyataannya adalah “kompensasi yang disediakan perusahaan memberikan kepastian masa depan”. Skala dalam penelitian ini terdiri dari 6 skala likert, yaitu 6 (sangat setuju), 5 (setuju), 4 (ragu cenderung setuju), 3 (ragu cenderung tidak setuju), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak setuju). Pada penelitian ini menggunakan uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha dengan nilai yang dihasilkan sebesar 0,929 untuk variabel (X) stres kerja, sedangkan untuk variabel (Y) kepuasan kerja nilai pada Cronbach’s Alpha dihasilkan sebesar 0,949. Dalam proses pengolahan data penulis menggunakan IBM SPSS 21. penelitian ini menguji pengaruh variabel stres kerja sebagai variabel independent terhadap kepuasan kerja sebagai variabel dependent.

Tabel 2 Aspek Demografis

Faktor Demografi Klasifikasi Jumlah Responden Persentase

Jenis Kelamin Pria 45 42%

Wanita 63 58%

Usia

< 25 23 21%

25-30 49 45%

> 30 – 35 9 8%

> 35 – 40 17 16%

> 40 – 45 9 8%

> 45 – 50 0 0%

> 50 1 1%

Status

Menikah 67 62%

Belum Menikah 37 34%

Cerai 4 4%

Lama Bekerja

< 1 tahun 16 15%

1 – 3 tahun 53 49%

> 3 – 5 tahun 14 13%

> 5 – 10 tahun 21 19%

> 10 tahun 4 4%

(5)

41 Tabel 2 (Lanjutan)

Faktor Demografi Klasifikasi Jumlah Responden Persentase

Posisi Kerja

Non Jabatan 105 97%

Supervisor 2 2%

Manajer 1 1%

Anak Ya 43 40%

Tidak 65 60%

Pendidikan

SMA/SMK 14 13%

Diploma 68 63%

S1 25 23%

S2 1 1%

S3 0 0%

Waktu Kerja Sampai dengan 9 jam 40 37%

Lebih dari 9 jam 68 63%

Sumber: Hasil Olahan Penulis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji asumsi klasik dan uji regresi linier sederhana. Uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah data dapat digunakan atau tidak, uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas dan heteroskedastisitas. Uji normalitas dilakukan menggunakan metode uji one sample kolmogrov smirnov dan untuk uji heteroskedastisitas menggunakan uji koefisien korelasi Sperman’s Rho.

Penelitian ini menggunakan IBM SPSS 21 untuk mengetahui hasil perhitungannya.

Hasil pengolahan data pada uji normalitas disajikan pada tabel 3 yang menunjukan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,769 yang artinya data dalam penelitian ini masuk dalam kategori normal karena nilai Asymp. Sig. (2- tailed) > 0,05. Sedangkan pada uji heteroskedastisitas yang tertera pada tabel 4 menunjukan bahwa korelasi antara variabel stres kerja dengan unstandardized residual memiliki signifikasi > 0,05 yaitu sebesar 0,643. Maka, regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Dengan demikian data dalam penelitian ini dikatakan lolos dalam ujiasumsi klasik.

Tabel 3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 108

Kolmogorov-Smirnov Z ,665

Asymp. Sig. (2-tailed) ,769

Tabel 4

Uji Heteroskedastisitas

Unstandardized Residual Stres Spearman's

rho

Stres Correlation Coefficient

,045 1,000

Sig. (2-tailed) ,643

N 108 108

(6)

42

Pembahasan selanjutnya mengenai hasil uji regresi linier sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara variabel. Pada tabel 5, menunjukan hasil perhitungan uji regresi linier sederhana dengan konstanta sebesar 12,753 yang artinya bahwa jika tidak ada stres kerja, maka kepuasan kerja adalah sebesar 12,753.

koefisien regresi sebesar -.086 menyatakan bahwa terjadinya peningkatan tingkat stres kerja akan menurunkan tingkat kepuasan kerja

dan begitupun sebaliknya, penurunan tingkat stres kerja akan meningkatkan tingkat kepuasan kerja.

Tabel 5

Analisis regresi linier sederhana

Model B Sig.

1 (Constant) 12,753 0,001 Stres Kerja -.086 0,377

Tabel 6 menunjukan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,377. Berdasarkan hasil nilai signifikansi yang didapatkan memiliki arti bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja karena nilai signifikansi yang didapat > 0.05.

Maka dengan nilai signifikansi 0,377 H1

diterima.

Hasil selanjutnya adalah uji koefisien determinasi pada tabel 7 didapatkan nilai R square sebesar 0,07 atau 7% artinya stres kerja memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja hanya sebesar 7% dengan pengaruh yang sangat kecil. Dapat diartikan bahwa tidak ada bentuk pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja. Yang artinya bahwa semakin tinggi stres kerja, maka kepuasan yang dirasakan dapat tinggi ataupun rendah, dan begitupun sebaliknya.

Tabel 6 Hasil Uji Anova

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 48,025 1 48,025 ,787 .377b Residual 6465,096 106 60,991

Total 6513,121 107

Tabel 7

Hasil Uji koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .086a ,007 -,002 7,80970

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja pegawai UPT.

Puskesmas Jasinga. Ketika melihat kondisi stres kerja yang dialami pegawai puskesmas berada pada kondisi yang normal, artinya sebagian besar pegawai puskesmas tidak merasakan adanya tekanan terhadap pekerjaan yang dijalankan, dan tidak merasakan adanya

gangguan pada kondisi emosional maupun kondisi psikologis.

UPT Puskesmas Jasinga memiliki nilai yang baik dimata masyarakat khususnya di daerah Jasinga, Bogor. Instansi kesehatan tersebut dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di kalangan masyarakat serta memberikan perawatan yang baik bagi pasien dan selalu memberikan rasa empati terhadap pasien maupun keluarga pasien.

(7)

43 Tidak hanya mengatasi dalam permasalahan

tentang kesehatan, tetapi juga dinilai baik dalam mengatasi kondisi yang menyebabkan stres tersebut muncul.

Dalam penelitian ini hasil yang didapat bertentangan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa stres kerja memiliki hubungan signifikan negatif terhadap kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut ditemukan oleh para peneliti terdahulu yaitu Adebayo dan Ogunsina (2011), Bemana, et al. (2013), DeTienne, et al. (2012), Li, et al.

(2017), Mansoor, et al. (2011), Masihabadi, et al. (2015), Riaz, et al. (2016), Salam, et al (2014), Than, et al (2016), dan Tukimin (2014) yang membuktikan bahwa stres kerja sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan penelitian ini, pada kenyataannya stres kerja tidak selamanya menjadi dampak yang negatif pada kepuasan kerja karyawan yang dirasakan pada UPT Puskesmas Jasinga, banyak faktor selain stres kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja di UPT Puskesmas Jasinga seperti adanya tingkatan untuk kemajuan pribadi, pekerjaan yang sangat menarik, atasan selalu memotivasi, rekan kerja, gaji, dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan. Presepsi individu dalam menghadapi masalah pasti berbeda-beda, tergantung bagaimana masing- masing individu memandangnya. Beberapa pegawai ada yang menghadapi suatu tekanan dalam pekarjaan menjadi merasa bersemangat untuk cepat menyelesaikannya karena suatu target yang ingin dicapai olehnya, sehinggi individu tersebut tidak merasa stres atas pekerjaan yang dikerjakannya.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Agarwal (2015) yang menunjukkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja karyawan pada sektor IT di India. Ketika seseorang mengalami stres, ternyata orang tersebut semakin giat dalam bekerja untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya dan mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mencapai target yang akan dicapainya. Hal itu dikarenakan atasan pada perusahaannya tidak terlalu menuntun atas pekerjaan yang harus dilakukannya.

Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhania (2010) dan hasil penelitian ini menyatakan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap

kepuasan kerja karyawan pada medical representative di kota Kudus. Hasil yang didapat bahwa ada beberapa faktor yang membuat mereka tetap merasa puas walaupun kenyataannya mereka berada dibawah tekanan pekerjaan yaitu mereka merasa nyaman terhadap pekerjaan yang dijalaninya dan menjadikan stres kerja sebagai salah satu hal yang memacu untuk melakukan tugasnya sebaik mungkin sehingga selalu merasa puas dengan pekerjaan yang dijalaninya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap kepuasan kerja pegawai pada UPT Puskesmas Jasinga. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis H1 yang telah ditentukan sbelumnya oleh peneliti yang menyatakan tidak ada pengaruh secara signifikan negatif antara stres kerja dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil wawancara bahwa ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja mereka diantaranya gaji, rekan kerja, lingkungan kerja dan motivasi yang diberikan oleh atasan.

Pegawai puskesmas merasa nyaman atas profesi pekerjaan yang dilakukannya, meskipun pekerjaan tersebut adalah pekerjaan berganda yang membuat banyak orang merasa tertekan dan menyebabkan stres tetapi lain halnya dengan pegawai puskesmas Jasinga yang menjadikan tekanan tersebut adalah sesuatu yang dapat menjadikan semangat untuk mencapai terget bagi dirinya maupun bagi organisasi.

Ketika stres kerja tinggi maka akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja menjadi rendah, begitupun sebaliknya ketika stres kerja rendah maka akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja menjadi tinggi. Maka dari itu, sangat penting bagi organisasi khususnya bagi UPT Puskesmas Jasinga untuk selalu mengelola tingkat stres yang bisa dialami suatu saat oleh pegawai yang dapat menurunkan kepuasan kerja pada masing- masing pegawai dalam organisasi dengan selalu memperhatikan kesejahteraan pegawai.

Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih dari dua variabel, karena pada penelitian ini hanya terfokus pada dua variabel independent dan dependent. Tidak hanya itu, diharapkan pula untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti instansi kesehatan

(8)

44

yang lain seperti rumah sakit atau farmasi di daerah lain atau kota lain. Karena penelitian

ini hanya terfokus kepada instansi kesehatan puskesmas di daerah Jasinga, Bogor.

DAFTAR REFERENSI

Adebayo, S. O., and Ogunsina, S. O. 2011.

Influence of Supervisory Behaviour and Job Stress on Job Satisfaction and Turnover Intention of Police Personnel in Ekiti State. Journal of Management and Strategy. 2(3): 3-20. Retrived from Journal of Management and Strategy (JMS).

Agrawal, R. N. 2015. Stress, Job Satisfaction And Job Commitment‘S Relation With Attrition With Special Reference To Indian It Sector. Journal International Management.November 2015, 720-731.

Retrived from Journal International Management.

Badeni. 2013. Kepemimpinan & Perilaku Organisasi. Bandung: CV Alfabeta.

Bemana, S., Moradi, H., Ghasemi, M., Taghayi, S. M., and Ghayoor, A. H.

2013. The Relationship Among Job Stress and Job Satisfaction in Municipality Personnel in Iran. World Applied Sciences Journal, 233-238.

Retrived from World Applied Sciences Journal.

Bhatti, N., Shar, A. H., Shaikh, F. M., and Nazar, M. S. 2010. Causes of Stress in Organization, a Case Study of Sukkur.

International Journal of Business and Management, 5(11):3-14. Retrived from Canadian Center of Science and Education.

Brury, M. 2016. Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Pada Kantor SAR Sorong).

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 4 (1):1-16. Retrived from e-journal UNSTRAT (Universitas Sam Ratulangi).

DeTienne , K. B., Agle , B. R., Phillips, J. c.,

& Ingerson, M. C. 2012. The Impact of Moral Stress Compared to Other Stressors on Employee Fatigue, Job Satisfaction, and Turnover: An Empirical Investigation. J Bus Ethic, 10(7): 379-391. Retrived from Springer Link.

Dhania, D. R. 2010. Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja (Studi Pada Medical Representatif Di Kota Kudus). Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. 1(1): 15-23.

Retrived from Jurnal Psikologi Universitas Maria Kudus.

Elci , M., Sener, I., Aksoy, S., & Alpkan, L.

2012. The Impact of Ethical Leadership and Leadership Effectiveness on Employees' Turnover Intention: The Mediating Role of Work Related Stress.

Procedia Social and Behavioral Sciences: (58), 289-297. Retrived from Elsevier.

Goswami, T. G. 2015. Job Stress and its Effect on Employee Perfomance in Banking Sector. Indian Journal of Commerce &

Management Studies. 6(2):51-56.

Retrived from Indian Journal of Commerce & Management Studies.

Hanim, M. 2016. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan Hull Construction Di Pt.Dok Dan Perkapalan Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen, 4:3,1-10. Retrived from Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Negeri Surabaya.

Ilahi, D. K., Mukzam, M. D., and Prasetya, A.

2017. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Kerja dan Komitmen Organisasional (Studi Pada Karyawan PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 44(1):31-39.

Retrived from Student Journal Administrasi Bisnis UB.

Jacobs, J. 2016. The Importance of Human Resources in Business Decision- Making. Retrived from Propel HR Business Forward: http://www.propelhr.

com/blog/the-importance-of-human-r sources-in-business-decision-making.

Latif, M. S., Ahmad, M., Qasim, M., Mushtaq, M., Ferdoos, A., and Naeem, H. 2013.

Impact of Employee's Job Satisfaction on Organizational Perfomance.

European Journal of Business and Management. 5 (5): 166-171. Retrived from Journal IISTE.

(9)

45 Li, L., Hu, H., Zhou, H., He, C., Fan, L., Liu,

X.,.Sun, T. 2014. Work Stress, Work Motivation and Their Effects on Job Satisfaction in Community Health Workers: A Cross-Sectioanal Survey in China. BMJ Open 4, e004897. Retrived from BMJ Journal.

Luthans, F. 2011. Organizatioanl Behavior:

an evidence-based approach. (Edisi duabelas). New York: McGraw-Hill Irwin.

Mangkunegara, A. P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Cetakan kesebelas). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mansoor, M., Fida, S., Nasir, S., & Ahmad, Z.

2011. The Impact of Job Stress on Employee Job Satisfaction A Study on Telecommunication Sector of Pakistan.

Journal of Business Studies. 2 (3): 50- 56. Retrived from Journal of Business Studies.

Masihabadi, A., Rajaei, A., Koloukhi, A. S., &

Parsian, H. 2015. Effects of Stress on Auditors' Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Job Perfomance.

International Journal of Organizational Leadership. (4):303-314., Retrived from AIMI Journal.

Naufal, I., and Prasetio, A. P. 2017. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan CV. Sukahati Pratama. SMART-Study Management &

Research. 24 (3), 62-69. Retrived from Stembi.

Parvin, M. M., and Kabir, M. N. 2011. Factors Affecting Employee Job Satisfaction of Pharmaceutical Sector. Australian Journal of Business and Management Research. 1 (9): 113-123. Retrived from Australian Journal of Business and Management Research.

Riaz, M., Ahmad, N., Riaz, M., Murtaza, G., Khan, T., and Firdous, H. 2016. Impact of Job Stress on Employee Job

Satisfaction. International Review of Management and Business Research. 5 (4):1370-1382. Retrived from International Review of Management and Business Research.

Robbins, S. P., and Judge, T. A. 2013.

Organizational Behavior. (Edisi Lima Belas). New Jersey: Pearson Education Inc.

Salam, A., Helalah, M. A., Jorissen, S. L., Niaz, K., Mansour, A., and Qarni, A. A.

2014. Job Stress and Job Satisfaction Among Health Care Profesioanals.

European Scientific Journal.10 (32):156-173. Retrived from European Scientific Journal.

Sekaran, U., and Bougie, R. 2013. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.(Edisi enam).

Jakarta: Salemba Empat.

Sheraz, A., Wajid, M., Sajid, M., Qureshi, W.

H., and Rizwan, M. 2014. Antecedents of Job and its Impact on Employee's Job Satisfaction and Turnover Intentions.

International Journal of Learning &

Development. 4 (2): 204-226. Retrived from Macrothink Institute.

Singh, J. K., and Jain, M. 2013. A Study of Employees' Job Satisfaction and Impact on Their Perfomance. Journal of Indian Research. 1, 105-111. Retrived from Journal of Indian Research.

Sutrisno, E. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Cetakan pertama). Jakarta:

Kencana.

Than, V. D., Pham, C. H., and Pham, L. 2016.

Job Stress, Involvement, Satisfaction and Perfomance of Employees in Garment 10 Corporation in Vietnam.

International journal of Financial Research. 7(3): 96-109.

Tukimin. 2014. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Kepuasab Kerja Pada Dinas Pertanian Sumatera Utara. Journal Kultura. 15(1).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, pengembangan karir tidak berpengaruh positif dan signifikan

Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Hasil Penelitian Menunjukan Variabel Kepuasan Kerja Tidak Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar