JURNALTA/SKRIPSI2018 ISSN: x
E-ISSN:x  x
2018
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI ABSENSI KARYAWAN MENGGUNAKAN LOCATION BASED SERVICE
DAN FINGERPRINT SENSOR PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID DI PT. LAMURO
PRIMA PRATAMA
Ilvand Taofiq1, Hendi Suhendi2, Nanang Hunaifi3
1Program Studi Teknik Informatika, Universitas BSI Jl. Sekolah Internasional No.1-6, Antapani, Bandung
e-mail: [email protected]
2Program Studi Teknik Informatika, Universitas BSI Jl. Sekolah Internasional No.1-6, Antapani, Bandung
e-mail: [email protected]
3Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No.1-6, Antapani, Bandung
e-mail: [email protected]
Abstrak- Absensi merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah perusahaan, karena keberhasilan suatu perusahaan terletak pada kedisiplinan dan integritas karyawannya. Oleh karena itu, perlu adanya pendataan khusus untuk mencatat kehadiran dan ketidak hadiran karyawannya di lingkungan perusahaan. Dengan adanya perkembangan zaman banyak cara yang digunakan untuk pengolahan absensi karyawan, salah satunya menggunakan smartphone.
PT.Lamuro Prima Pratama masih menggunakan absensi manual untuk mengetahui kehadiran karyawan untuk mempermudah dan menghematwaktu pada saat absen. Pada penelitian ini menggunakan aplikasi yang memanfaatkan fitur Global Positioning System (GPS) dan fingerprint sensor pada smartphohe untuk proses verifikasi identitas karyawan. Admin dapat menentukan titik absensi dan menambahkan fitur foto sebagai tambahan untuk bukti absensi karyawan.
Karyawan harus berada dalam posisi yang ditentukan agar dapat melakukan absensi tanpa kecurangan disaat pimpinan perusahaan tidak berada di tempat. Di dalam admin dapat melihat posisi karyawan yang telah melakukan absen sehingga memudahkan pimpinan perusahaan dalam melihat posisi karyawannya, sehingga kecurangan dalam absensi dapat di hindari.
Kata Kunci:Absensi, Android, Fingerprint, Location Base Service, GPS
Abstract - Attendance is one of the important things in a company, because the company is built on the discipline and integrity of its employees. Therefore, there is a need for special data collection to record the presence and absence of employees in the company environment. With the development of the times, there are many ways to process employee absences, one of them is using a smartphone. Lamuro Prima Pratama still uses manual attendance to find out the presence of employees for comfort and efficiency when absent. In this study using an application that uses the Global Positioning System (GPS) feature and the fingerprint sensor on the smartphone for the verification process of employee identity. Admin can determine attendance points and add photo features as an addition to proof of employee attendance. Employees must be in a position that allows them to be absent without cheating when the company leader is not in place. In the admin can see the position of employees who have been absent in easy circumstances, in determining the position of employees, in the event of absenteeism can be avoided.
Keywords: Time Attendance, Android, Fingerprint, Base Location Service, GPS
1. Pendahuluan
Sistem absensi saat ini sudah berkembang dengan adanya teknologi pendukung seperti komputer dan gadget.
Dari sistem absensi yang menggunakan kertas, program komputer, mesin fingerprint, scan mata, dan sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan gadget seperti android.
Dengan adanya smartphone android yang saat ini begitu banyak, memungkinkan beberapa perusahaan memperbaharui sistemnya menggunakan smartphone android. Karena lebih mudah pengoperasiannya dan dapat melakukan absensi dimana saja sehingga waktu yang dipergunakan tidak banyak terbuang. Dalam hal penggunaan smartphone android sangatlah mudah, hampir lapisan masyarakat memiliki smartphone android.
Dari yang ekonomi menengah sampai atas, dari anak kecil sampai orang dewasa memiliki smartphone android. Karena smartphone android memiliki banyak manfaat apabila dipakai untuk hal positif.
Oleh karena itu, smartphone android diminati untuk mempermudah urusan seseorang.
(Husain, Prastian, & Ramadhan, (2017:119) PT. Lamuro Prima Pratama adalah perusahaan yang memfokuskan pada penerapan teknologi yang tepat untuk membantu proses bisnis konvensional, yang didirikan pada tahun 2010. PT. Lamuro Prima Pratama memiliki beberapa unit bisnis yang masing-masing fokus untuk memberikan produk dan layanan berkualitas tinggi untuk masyarakat, diantaranya ada JALAINDO (Jaringan Lamuro Indonesia) unit bisnis yang khusus untuk kolaborasi bisnis jaringan pasar ritel, BATIKTA yang bergerak di bidang retail
pakaian dan kain batik bermotif batak, R3 rumah titip gadai yang bergerak di bidang gadai elektronik. Pimpinan perusahaan yang sangat sibuk membuatnya harus sering melakukan perjalanan dinas dan bekerja diluar kantor, sehingga sulit untuk memonitoring karyawannya, khususnya absensi dikarenakan sistem absensi karyawan secara manual masih diterapkan di PT Lamuro Prima Pratama. Proses absensi manual dilakukan setiap sebelum memulai pekerjaan, yaitu karyawan menuliskan nama dan jam masuk kerja pada kertas absensi yang telah di cetak setiap bulannya, lalu setelah jam kerja selesai, karyawan harus mengisi kembali jam pulang serta memberikan paraf di lembar absensi tersebut.
Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis akan mengembangkan sistem absensi yang memanfaatkan perangkat mobile dalam bentuk smartphone dengan sistem operasi android di PT Lamuro Prima Pratama. Dengan memanfaatkan fitur Global Positioning System (GPS), serta menambahkan fitur fingerprint pada smartphone untuk proses verifikasi data karyawan.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah teknik pengumpulan data dan model pengembangan sistem. Hal ini dilakukan tahap pengerjaan berjalan dengan baik dan sesuai dengan prosedur
 ISSN: -
JURNAL TA/SKRIPSI2018
x 2.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah satu cara atau teknis yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dan data-data yang sesuai dengan aturan-aturan dan metode yang ada, di antaranya sebagai berikut : A. Observasi
Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan secara langsung dan mencatat fenomena yang muncul di PT. Lamuro Prima Pratama B. Wawancara
Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu pimpinan perusahaan dan karyawan yang bekerja di PT. Lamuro Prima Pratama.
C. Studi Pustaka
Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mencari di perpustakaan dan jurnal yang terkait dengan masalah yang terjadi di PT.
Lamuro Prima Pratama.
2.2. Tinjauan Pustaka
Wahyudi, Soesanto, & Muliadi, (2015:74) telah melakukan penelitian tentang Rancang Bangun Aplikasi Pengenalan Pola Sidik Jari. Pengenalan pola sidik jari ini berdasar pada Biometrik. Biometrik merupakan metode pengenalan identitas seseorang berdasarkan karakteristik fisik manusia misalnya wajah, sidik jari, struktur telapak tangan, letak retina mata, dan suara.
Identifikasi biometrik yang umum digunakan saat ini adalah pengenalan sidik jari. Proses identifikasi sidik jari dapat dipercepat dengan cara mereduksi sejumlah sidik jari pembanding, seperti membagi database sidik jari ke dalam sejumlah kelas berdasarkan kelas yang telah didefinisikan sebelumnya, misalnya pola sidik jari. Pola sidik jari dibagi ke dalam lima kategori, yaitu: Whorls, Right Loops, Left Loops, Arch, dan Tented Arch.
Salah satu teknik pengenalan pola (sidik jari) adalah dengan jaringan saraf tiruan.
Penelitian ini mengembangkan jaringan saraf tiruan RBF (Radial Basis Function), yang dikenal sebagai SLFNs (Single Hidden Layer Feed-forward Neural Networks) yang handal dalam pengenalan pola. Penggunaan algoritma ELM (Extreme Learning Machine) pada jaringan RBF merupakan salah satu
alternatif untuk menghindari adanya komputasi yang lama karena tidak adanya penyesuaian bobot selama proses training sehingga waktu komputasi berlangsung relatif lebih singkat. OLS (Orthogonal Least Square) digunakan untuk optimalisasi bobot dan penyederhanaan jaringan RBF. Sebagai proses pengolahan awal citra sidik jari dilakukan proses normalisasi grayscalling, perataan histogram, dan operasi blok.
Metode ekstraksi fitur ciri yang digunakan berbasis orientasi arah dominan citra. Satu citra sidik jari diwakili oleh 256 nilai sudut dominan dalam satuan radian. Dari hasil uji coba program menunjukkan bahwa ELM- RBF dan OLS dapat mengenali pola sidik jari dengan akurasi 100% pada proses training dan 60% pada proses testing.
Perbedaan penelitian tersebut dengan aplikasi yang penulis buat adalah pada platform nya. Aplikasi pada penelitian sebelumnya berbasis desktop, sedangkan aplikasi yang penulis buat berbasis android.
Wicaksono, Dirgantoro, & Nasution, (2015:619) telah melakukan penelitian pada jurnalnya tentang presensi untuk masuk kerja, kuliah atau sekolah. Presensi dilakukan untuk mendata kehadiran orang dalam melakukan suatu kegiatan. Sebelum melakukan suatu kegiatan, banyak yang melakukan presensi dahulu untuk memastikan siapa saja yang hadir dalam kegiatan tersebut. Namun masih banyak presensi yang masih di lakukan dengan cara manual baik dari yang dilakukan dengan kertas sampai dengan kartu. Cara ini dapat membuang waktu jika banyak orang yang akan melakukan presensi, karena kebanyakan alat untuk melakukan presensi hanya satu. Dapat sebagai celah menitip absen jika tidak diperiksa. Solusi dari permasalah ini adalah dengan membuat alat dan aplikasi mobile presensi otomatis saat orang datang untuk melakukan suatu kegiatan. Teknologi yang digunakan menggunakan wireless dan aplikasi mobile berbasis android. Aplikasi ini memerlukan waktu rata-rata 3.87 detik untuk melakukan presensi dan 5.02 detik yang mempunyai ukuran data antara 47 Byte- 171 Byte dalam 1 kali presensi maupun saat melakukan registrasi.
Perbedaan penelitian tersebut dengan aplikasi yang penulis buat adalah pada fiturnya. Penulis menambahkan fitur fingerprint.
Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Absensi Karyawan Menggunakan Location Based Service Dan Fingerprint Sensor Pada Smartphone Berbasis Android Di PT. Lamuro Prima
Sasmito & Hadiansah, (2015:107) telah melakukan penelitian didalam jurnalnya tentang Implementasi Location Based Service Rute Objek Wisata Tegal. Sistem layanan berbasis lokasi atau lebih dikenal dengan Location Based Service (LBS) adalah layanan yang ditawarkan melalui ponsel dengan mempertimbangkan lokasi geografis perangkat tersebut. Karena LBS sangat tergantung pada lokasi pengguna mobile, tujuan utama dari sistem penyedia layanan adalah untuk menentukan di mana pengguna. Sebuah LBS dapat menunjukkan pengguna ke restoran, pom bensin, rumah sakit maupun objek wisata terdekat. Dengan menggunakan LBS maka akan mempermudah wisatawan dalam menentukan tujuan wisata di kota dan kabupaten Tegal berdasarkan lokasi pengguna dengan menggunakan GoogleMaps API V2. Implementasi Location Based Service rute objek wisata Tegal dapat memberikan informasi lokasi objek wisata, titik koordinat dan informasi pendukung mengenai objek wisata yang ada di Tegal.
Perbedaan penelitian tersebut dengan aplikasi yang penulis buat adalah pada perangkat lunak (software yang digunakan). Penelitian sebelumnya menggunakan perangkat lunak IDE Eclipse Kepler (4.3.2) sedangkan penulis menggunakan perangkat lunak Android Studio (3.1.2).
2.3. Metode Pengembangan Sistem Menurut (Nurajizah, (2015:215), Prototype didefinisikan sebagai satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.
Dasar dari pemikiran ini adalah membuat prototipe secepat mungkin, bahkan dalam waktu semalam, lalu memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototype tersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat. Semua rancangan diagaram atau model yang dibuat tidak diharuskan telah sempurna dan final dalam pendekatan prototype. Tujuan utama dari penyiapan rancangan adalah sebagai alat bantu dalam memberi gambaran sistem
seperti materi dan menu yang perlu dimasukkan dalam prototype yang akan dikembangkan. Setelah rancangan terbentuk, dilanjutkan dengan mulai mengembangkan prototype. Metode prototype sesuai untuk menjelaskan kebutuhan pengguna secara lebih rinci karena pengguna sering mengalami kesulitan dalam penyampaian kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana, target waktu, dan biaya diawal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati terlebih dahulu oleh pengembang dengan pengguna dalam hal ini klien.
Menurut Priyambudi, (2017), adapun tahapan-tahapannya metode prototype adalah sebagai berikut:
A. Pengumpulan Kebutuhan
Pada tahap ini penulis bersama-sama dengan pihak PT. Lamuro Prima Pratama mendefinisikan format software / perangkat lunak, mengidentifikasikan kebutuhan dan sistem yang dibuat untuk absensi karyawan.
B. Membangun Prototype / Prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus penyajian kepada pelanggan (contoh membuat input dan format output).
C. Evaluasi Prototyping
Pihak perusahaan melakukan evaluasi, apakah prototyping yang dibuat / dibangun, sudah sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan atau tidak. Jika tidak sesuai, prototyping akan direvisi dengan mengulangi langkah-langkah sebelumnya. Jika sudah sesuai, maka langkah selanjutnya akan dilaksanakan.
D. Mengkodekan Sistem
Di tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
 ISSN: -
JURNAL TA/SKRIPSI2018
x
E. Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu software yang siap pakai, maka software harus di tes dahulu sebelum digunakan.
Hal ini bertujuan untuk meminimalisirkan kesalahan software tersebut. Pengujian dapat dilakukan dengan Black Box, White box, Basis path dan lain-lain.
F. Evaluasi Sistem
Di tahap ini pihak perusahaan
mengevaluasi sistem yang sudah dibuat sudah sesuai yang diinginkan atau tidak.
Jika tidak, maka pengembang akan mengulangi langkah ke 4 dan 5. Tapi jika iya, maka akan melanjutkan ketahap selanjutnya.
G. Menggunakan Sistem
Perangkat Lunak / software yang telah diuji dan diterima pihak perusahaan siap digunakan.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Analisa
3.1.1. Analisa Kebutuhan Software
Spesifikasi minimal perangkat lunak komputer yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut :
Tabel .1. Analisis KebutuhanSoftware Perangkat Spesifikasi
Operating System
- Microsoft Windows 10Enterprise - Android Oreo V.8.0 Interpeter - Android Studio
- Android SDK Software
Database - MySQL PhpMyAdmin Software
Aplikasi - Notpad++
3.1.2. Analisa Kebutuhan Hardware Dalam pembuatan aplikasi, penulis membutuhkan perangkat keras saat proses pembuatan aplikasi dan juga untuk menguji
coba aplikasi agar aplikasi layak digunakan.
Kebutuhan perangkat keras yang digunakan penulis dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel .2. Analisis KebutuhanHardware Perangkat Spesifikasi
Komputer/PC
- Intel(R) Core(TM) i3 CPU 550 @ 3.20GHz - RAM 4GB
- Hardisk 160GB - VGA onboard
Sony Xperia XZ (F8332)
-Android versi 8.0.0 Oreo -Qualcomm MSM8996
Snapdragon 820 -Quad-core (2x2.15 GHz
Kryo & 2x1.6 GHz Kryo) -Adreno 530
-RAM 3GB
-Memori internal 64GB
3.2. Perancangan
3.2.1 Perancangan Database
Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD) dilakukan untuk mengetahui hubungan antar tabel padadatabase. Sistem AplikasicAbsensi Karyawan ini memiliki beberapa tabel yang saling berhubungan, dibawah ini adalah gambar ERD dari aplikasi yang di bangun:
Gambar .1.Entity Relationship Diagram
Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Absensi Karyawan Menggunakan Location Based Service Dan Fingerprint Sensor Pada Smartphone Berbasis Android Di PT. Lamuro Prima 3.2.2. Software Architecture
1. Use CaseDiagram
Penggambaran pada Use Case Diagram pada aplikasi presensi ini menggambarkan hubungan antara pengguna dengan proses-proses yang terjadi di dalam aplikasi. Berikut adalah Use Case Diagram dari aplikasi tersebut :
Gambar .2.Use CaseDiagramUser
2. ActivityDiagram
Penggambaran dari Activity Diagram menggambarkan bagaimana aktivitas dalam sistem yang dirancang, bagaimana aktivitas berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana aktivitas berakhir.
Gambar .3.ActivityDiagram Absen Masuk
Gambar .4.ActivityDiagram Absen Pulang
3. SequenceDiagram
Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek.
Sequence diagram ini berguna untuk menunjukan rangkaian pesan dan juga interaksi antar objek pada satu sistem.
Gambar .5.SequenceDiagramUser Login
 ISSN: -
JURNAL TA/SKRIPSI2018
x
Gambar .6.SequenceDiagramUserAbsen
Gambar .7.SequenceDiagramUser Maps
Gambar .8.SequenceDiagramUser Logout
3.3. Implementasi
Pada bagian ini disajikan berupa tampilan user interface atau antar muka berupa form-form dari aplikasi yang telah dibuat.
A. TampilanSplashscreen
Gambar .9. TampilanSplashscren
B. TampilanScan Fingerprint
Gambar .10. TampilanScan Fingerprint
Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Absensi Karyawan Menggunakan Location Based Service Dan Fingerprint Sensor Pada Smartphone Berbasis Android Di PT. Lamuro Prima C. TampilanLogin
Gambar .11. TampilanLogin
D. Tampilan Menu Utama
Gambar .12. Tampilan Menu Utama
E. Tampilan Absen
Gambar .13. Tampilan Absen
4. Kesimpulan
Penulis membahas mengenai Perancangan dan Implementasi Aplikasi Absensi Karyawan Menggunakan Location Based Service Dan Fingerprint Sensor Pada Smartphone Berbasis Android Di PT. Lamuro Prima Pratama. Berdasarkan hasil uraian bab sebelumnya maka pada bab ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
1. Sistem absensi karyawan sudah memakai aplikasi, tidak manual seperti sebelumnya.
2. Aplikasi adsensi bisa di lakukan tanpa antrian, sehingga menghemat waktu.
3. Pimpinan perusahaan sekarang dapat memantau lokasi keberadaan karyawannya melalui Web Admin.
4. Dengan adanya aplikasi ini kecurangan absensi dapat dihindari.
 ISSN: -
JURNAL TA/SKRIPSI2018
x
Reverensi
Husain, A., Prastian, A. H. A., &
Ramadhan, A. (2017). Perancangan Sistem Absensi Online Menggunakan Android Guna Mempercepat Proses Kehadiran Karyawan Pada PT.
Sintech Berkah Abadi.Technomedia, 119.
Nurajizah, S. (2015). Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Dengan Metode Prototype: Studi Kasus Sekolah Islam Gema Nurani Bekasi.
Prosiding SNIT 2015, 215. Retrieved from
https://gerayprint.com/assets/upload/fil e/a35214-2192015-snitsiti-
nurajizahperancangan-sistem- informasi-perpustakaan.pdf
Priyambudi, H. (2017). Pengertian Metode Prototype, Tahapan dan Kelebihan Metode Prototype.Retrieved June 30, 2018, from
https://androidunik.com/pengetahuan/pen gertian-metode-prototype-dan-
kelebihannya/
Wahyudi, R., Soesanto, O., & Muliadi.
(2015). Rancang Bangun Aplikasi Pengenalan Pola Sidik Jari.Ilmu Komputer,02(01), 74.
Wicaksono, F. A., Dirgantoro, B., &
Nasution, S. M. (2015). Perancangan dan Prototipe Aplikasi Presensi Perkuliahan dengan Menggunakan Android pada Wireless Sensor Network.E-Proceeding of Engineering,2(1), 619.