• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari INDC menuju NDC : Pertemuan Seri 2

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Dari INDC menuju NDC : Pertemuan Seri 2"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Dari INDC menuju NDC : PERTEMUAN

SERI 2

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim

Ruang Rimbawan III, Manggala Wanabakti, Jakarta, 30 Maret 2016

D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N G E N D A L I A N P E R U B A H A N I K L I M K E M E N T E R I A N L I N G K U N G A N H I D U P D A N K E H U T A N A N

(2)

Pengendalian PERUBAHAN IKLIM : memerlukan proses nasional-sub nasional dan internasional yang iterative dan sinergis

NASIONAL-

SUB NASIONAL UNFCCC

IPCC

Internalisasi

(penterjemahan Keputusan COP ke konteks nasional)

Eksternalisasi (negosiasi)

Melalui Kontribusi ilmiah

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) adalah Panel Ahli yang bertugas menyiapkan basis ilmiah (guidance/ guidelines teknis-metodologis) baik untuk pengambilan Keputusan COP maupun

pelaksanaan MAPI oleh negara peratifikasi Konvensi/Protocol.

Posisi negosiasi yang disusun berdasarkan kebijakan/kepentingan nasional, dg

mempertimbangkan rangkaian

proses baik sejarah maupun ke depan

Keputusan COP untuk diinternalisasikan ke konteks nasional,

Catatan : koordinasi/komunikasi yang efektif diperlukan antara NFP dengan penentu kebijakan di sektor terkait dan mitra, baik di Pusat maupun Daerah.

Implementasi hasil penterjemahan Keputusan COP.

Mengusulkan para ‘scentists’

dalam ‘Roaster of Experts’

UNFCCC, dan

Mendorong sebanyak- banyaknya tulisan ilmiah/

hasil penelitian dalam

jurnal internasional, agar dapat menjadi bahan pertimbangan IPCC.

(3)

Paris Climate Change Conference 2015

COP-21/CMP-11 UNFCCC di Paris telah mengadopsi Paris Agreement (PA)

Sekretaris Jenderal PBB diminta:

menjadi Depositary PA dan membuka periode penandatanganan dari 22 April 2016 – 21 April 2017

menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi untuk Acara Penandatanganan di Markas PBB, New York pada 22 April 2016

Proses dari aspek legal

seremoni penandatanganan Paris Agreement (PA) pada 22 April 2016 di New York, AS melalui pertemuan tingkat tinggi diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal PBB

periode penandatanganan: 22 April 2016 hingga 21 April 2017

PA akan mulai berlaku (entry into force) 30 hari setelah setidaknya 55 Negara Pihak yang meliputi 55% emisi global meratifikasi Agreement (diambil dari National Report- Indonesia :SNC)

Dengan dihasilkannya Paris Agreement, maka Ad-Hoc Working Group on the Durban Platform for Enhanced Action (ADP) telah selesai tugasnya, dan dibentuk kelompok kerja baru yaitu Ad-hoc Working Group on the Paris Agreement (APA).

(4)

Paris 2015:

Decision 1/CP21

Element lain: Adaptasi, TT, capacity building,

pendanaan, dal lainnya

Key Paras on INDCs & NDCs

INDC

Bagian Ke-II COP21 Decision para 12-21

NDC

Bagian Ke-III COP21 Decision, sub- bagian Mitigation para 22-32, Sub- bagian global stocktake para 100

Paris Agreement Article 4, Article 6, Article 7, Article 13

(5)

INDC dalam Dec 1/CP21

Melanjutkan proses yang telah berjalan: submisi,

undangan bagi yang belum menyampaikan, update aggregate effects;

Penyelenggaraan facilitative dialogue di tahun 2018 untuk

melakukan stocktaking terkait progres menuju „long-term goal‟ PA (mengenai global peaking) dan menginformasikan penyiapan NDC (prinsip : clarity, transparency,

understanding);

IPCC Special report on the impacts of global warming of

1.5 °C above pre-industrial levels and related global

greenhouse gas emission pathways di tahun 2018.

(6)

NDC dalam Dec 1/CP21

Keputusan COP

Submisi NDCs pertama paling lambat saat bersamaan dengan penyampaian perangkat legal PA dilakukan,

Tenggat submisi NDCs setidaknya 9 sampai 12 bulan sebelum CMA diselenggarakan.

Pengembangan guidance untuk NDCs oleh APA.

Pengembangan modalities and procedures tentang public registry oleh SBI.

Publikasi interim public registry untuk INDCs oleh

Secretariat pada pertengahan 2016 (bersamaan dengan

SBs-44)

Sekretariat telah menyampaikan ke negara

pihak tentang opsi-opsi untuk „registered INDCs/NDCs‟.

(7)

NDC dalam Dec 1/CP21 (continued)

Paris Agreement

 NDC : suksesif, menunjukkan upaya yang progresif

 Konsep clarity, transparency and understanding dalam mengkomunikasikan NDC.

 NDC dikomunikasikan setiap 5 tahun dan penentuan common time frames pada CMA1  review dan global stock taking atas progres NDCs.

 Dapat dilakukan penyesuaian (adjustment) NDC dengan maksud untuk meningkatkan ambisinya.

 NDCs akan direkam dalam public registry yang dikelola oleh Sekretariat.

 Konsep accounting dalam NDCs (environmental integrity, transparency, accuracy, completeness, comparability and consistency, dan avoidance of double counting).

 Negara pihak mengkomunikasikan longterm low GHGs emission development strategy.

(8)

INDCs Indonesia

Baseline: BAU scenario emission projection in 2020.

Contributions:

2009: 26% - 41% pada tahun 2020.

Beyond 2020 29% - 41% di tahun 2030 dibandingkan BAU scenario (2.881 Gt CO2eq).

Coverage: energy (incl. transport), industrial processes and product use, agriculture, LULUCF, dan waste.

Additional issue: adaptation.

INDCs will be reviewed and adjusted, as necessary.

(9)

Konsekuensi NDC terhadap Nasional dan Sub-nasional

Penetapan kontribusi sektor kunci dalam aksi mitigasi PI-penurunan emisi GRK

Trajectory potensi mitigasi di sektor kunci

Elaborasi teknis pengaturan nasional ke tahap implementasi di tingkat sub-nasional

Pengaturan legal mengenai pelaksananaan NDC (dari pre-2020 menuju post-2020)

Peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan NDC

Elaborasi legal pengaturan nasional ke tahap implementasi di tingkat sub-nasional

(10)

INDC- NDC Indonesia

INDC-NDC untuk implementasi dan

komunikasinya(transparency, clarity, understanding) perlu di-

break down ke “sector category” (energy incl. transport, industrial processes and product use, agriculture, LULUCF, dan waste)

Indonesia juga memasukkan Adaptasi ke dalam INDC  perlu elaborasi untuk implementasi dan komunikasinya (telah ada

„global goal‟ untuk adaptasi)

Untuk break down komitmen 29 % - 41 % ke sektor-sektor perlu proses konsultasi dengan sektor yang bersangkutan dan dengan semua stakeholders terutama tentang target yang realistis

masing-masing sektor untuk mencapai komitmen dalam konteks pembangunan nasional.

(11)

Proses sampai saat ini (dari INDC-NDC)

Analisis INDC pasca Paris (implikasi Paris Agreement), December 2015-Januari 2016

Pleno dan Events terkait di FESTIVAL IKLIIM, Jakarta, 1 – 4 Februari 2016.

Pertemuan dengan K/L tanggal 5 Februari 2016, di KLHK, fokus ke komunikasi hasil Paris terkait INDC-NDC dan pemahaman antar sektor terkait kebijakan nasional melalui sektor-sektor dan bagaimana komitmen Pasca 2020 akan dicapai bersama- sama.

Sebagai tindak-lanjut dari pertemuan tanggal 5 Februari, Menteri LHK mengirim surat ke 9 Menteri untuk dapat bersama-sama menyiapkan NDC sesuai dengan kebijakan dan sasaran pembangunan nasional masing-masing sektor.

9 K/L : BAPPENAS, KemenDagri, KemenKeu, Kem ESDM, KemenHub, KemenPerin, KemenPUPR, KemenATR, KemenTan.

Proses hari ini : Paparan dan diskusi terkait INDC-NDC dalam Paris Agreement, proses INDC, kebijakan terkait di seluruh sektor kunci, hasil sementara simulasi NDC oleh pakar (mengundang K/L dan stakeholders)

(12)

Ekspekatsi dari pertemuan hari ini

Memperoleh gambaran lebih konkrit tentang kebijakan di seluruh sektor kunci, yang disampaikan oleh wakil dari sektor tsb (Undangan ke Pejabat Eselon I),

Memperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih baik dari

sebelumnya terkait berbagai asumsi yang digunakan dalam penyusunan INDC (BAPPENAS),

Memperoleh gambaran dan pemahaman lebih baik terkait dengan Paris Agreement dan implikasinya ke NDC Indonesia,

Memperoleh gambaran dan pemahaman serta respon sektor-sektor serta stakeholders terhadap simulasi awal untuk NDC berdasar data dan informasi yang diperoleh sebelum pertemuan hari ini,

Menjaring masukan atas keempat hal di atas dan untuk proses selanjutnya sampai penyelesaian NDC Indonesia.

(13)

[email protected], [email protected] http://ditjenppi.menlhk.go.id

TERIMA KASIH

passion & integrity

Referensi

Dokumen terkait

Jika LQ > 1, artinya peranan sektor i tersebut di kabupaten Kepulauan Talaud lebih menonjol dari pada peranan sektor tersebut pada perekonomian provinsi Sulawesi Utara, sektor