• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penyebab rendahnya hasil belajar IPS dapat diidentifikasi sebagai berikut. Solusi dari permasalahan yang akan digunakan dalam PTK ini adalah penerapan model pembelajaran Melempar Bola Salju dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan model pembelajaran Snowball Throwing dikarenakan model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dengan kegiatan belajar kelompok sehingga siswa berpikir bersama dalam kegiatan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Apakah penerapan model pembelajaran lempar bola salju dapat meningkatkan hasil belajar IPS dari skor rata-rata 54,06 menjadi skor minimal 70 siswa kelas V SD Inpres Mapung Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa?”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ilmu Pengetahuan Sosial dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih dalam. Bagi guru dapat meningkatkan pengetahuan guru mata pelajaran IPS dalam penggunaan strategi pembelajaran khususnya model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

Belajar

Susanto (2013:11) mengatakan bahwa: belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru, sehingga memungkinkan seseorang mengalami perubahan tingkah laku yang relatif tetapi baik dalam berpikir, merasakan. dan akting. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan individu dengan cara berinteraksi dengan lingkungannya untuk memperoleh sesuatu yang baru baik itu pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Tujuan merupakan batasan dari cita-cita yang diinginkan dalam suatu perusahaan, tujuan juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan.

Singkatnya, belajar pada manusia adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan dan sasaran, yaitu: 1) Tujuannya untuk mengubah perilaku ke arah yang lebih berkualitas; dan 2) Tujuan meliputi penalaran perilaku (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif). Sardiman menyatakan bahwa: “Secara umum tujuan pembelajaran ada tiga macam, yaitu: 1) memperoleh pengetahuan, 2) mengajarkan konsep dan keterampilan, 3) membentuk sikap berupa mental, perilaku, dan sifat pribadi anak. ”

Hasil Belajar

Siswa dapat bercerita tentang tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Siswa mahir bercerita tentang tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Pentingnya peninggalan sejarah tingkat nasional dari masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.

Tuliskan jawaban singkatnya Sebutkan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.

Gambar 2.1 Skema Kerangka PikirKondisi Awal
Gambar 2.1 Skema Kerangka PikirKondisi Awal

Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Pembelajaran Kooperatif

Kementerian Pendidikan Nasional (Komalasari menyatakan bahwa: pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang bekerja sama untuk memaksimalkan kondisi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Slavin (Komalasari, 2013) menyatakan bahwa: pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran strategi dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara bekerjasama, yang anggotanya terdiri dari 2 sampai 5 orang, dengan struktur kelompok yang heterogen, keberhasilan belajar kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individu maupun kelompok. , menurut Wina Sanjaya (Hamdani, 2010:30) mengatakan bahwa: model pembelajaran kooperatif adalah serangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

Siswa juga harus bertanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, selain bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri terhadap materi yang ada. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan pada kegiatan kelompok, dimana dalam kelompok, siswa yang dibentuk secara heterogen, saling berkomunikasi secara positif, baik satu sama lain maupun dengan guru, bekerja. bersama-sama memecahkan masalah penerapan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran.Jadi dapat kita simpulkan bahwa pendidikan IPS adalah suatu disiplin ilmu sosial atau gabungan dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan antropologi, yang mempelajari masalah-masalah sosial. Tiga konsep sentral yang menjadi ciri pembelajaran kooperatif, sebagaimana dikemukakan oleh Slavin (Hamdani, 2010), adalah rasa hormat kelompok, tanggung jawab individu, dan kesempatan yang sama untuk sukses.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball

Berdasarkan pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melempar bola salju merupakan pembelajaran kelompok, setiap kelompok terdiri dari beberapa siswa dimana setiap siswa membuat pertanyaan yang kemudian mereka lemparkan ke kelompok lain untuk dijawab, ketika mereka menjawab maka pertanyaan yang diterima harus dijawab. oleh masing-masing individu entah bagaimana bangkit dari tempat duduknya atau maju ke depan kelas.

Kerangka Pikir

Ciri khas model pembelajaran kooperatif lempar bola salju ini adalah melempar kertas yang berisi pertanyaan kepada kelompok lain, dan pada saat berdiskusi siswa harus berpikir bahwa dirinya dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu, semua siswa harus menjawab pertanyaan yang diberikan di hadapan temannya, sehingga cara ini dapat menjamin siswa terlibat aktif dan dapat mempertanggungjawabkan tugasnya. Dengan keterlibatan penuh seluruh siswa pasti akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan tinjauan pustaka pada penjelasan sebelumnya maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: penggunaan model pembelajaran lempar bola salju dapat meningkatkan hasil belajar IPS dari skor rata-rata 54,06 menjadi skor minimal siswa kelas V 70 pada SD Inpres Mapung, Kecamatan Kuncio Pao, Kabupaten Gowa.

Jenis Penelitian

Lokasi,Waktu dan Subjek Penelitian

Faktor – faktor yang di Selidiki

Faktor proses yaitu observasi keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Melempar Bola Salju. Faktor hasil yaitu melihat ketuntasan siswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Melempar Bola Salju.

Prosedur Penelitian

Hasil observasi dan hasil penilaian direfleksikan untuk melihat sejauh mana peningkatan unsur kognitif, afektif dan psikomotorik untuk meningkatkan hasil belajar setiap mata pelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II sama dengan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I dan dilakukan perbaikan sesuai dengan hasil refleksi siklus I.

Teknik Pengumpulan Data

Tes merupakan instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat ukur dalam mengumpulkan data hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Mapung Kecamatan Kuncio Pao Kabupaten Gowa dengan menggunakan model pembelajaran lempar bola salju. Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai materi yang disampaikan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes esai.

Teknik Analisis data

Indikator Keberhasilan Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka PikirKondisi Awal
Gambar 3.2 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2012)
Tabel 3.1. Keberhasilan Aktivitas mengajar guru dan belajar murid
Tabel 4.2 Statistik Hasil Belajar Murid pada Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Algorithm 1Retrospective DAgger for Fixed Size 1: Inputs:,N the number of iterations,π1an initial policy trained on expert traces, αthe mixing parameter,{Pj}a set of training problem