• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR HUKUM HAK MILIK

N/A
N/A
Danur Bejo

Academic year: 2023

Membagikan "DASAR HUKUM HAK MILIK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

HAK MILIK OLEH

Dr. URIP SANTOSO,S.H.,MH.

(2)

DASAR HUKUM HAK MILIK

a. Pasal 16 ayat (1) huruf a UU No. 5 Tahun 1960;

b. Pasal 20 – Pasal 27 UU No. 5 Tahun 1960;

c. Pasal 50 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1960;

d. UU No. 4 Tahun 1996;

e. PP No. 24 Tahun 1997;

f. Permen Agraria/Kepala BPN No. 9 Tahun 1999;

g. Peraturan Kepala BPN No. 2 Tahun 2013.

(3)

PENGERTIAN HAK MILIK

PASAL 20 AYAT (1) UU NO. 5 TAHUN 1960

Hak Milik adalah hak turun temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah dengan mengingat ketentuan Pasal 6 UU No. 5 Tahun 1960 (UUPA).

Ciri-ciri Hak Milik : a. turun temurun;

b. terkuat;

c. terpenuh;

d. dipunyai orang;

e. mengingat ketentuan Pasal 6 UUPA.

(4)

PERALIHAN HAK MILIK (PASAL 20 AYAT (2) UUPA)

a. BERALIH

Berpindahnya Hak Milik atas tanah kepada pihak lain karena peristiwa hukum.

Contoh : pewarisan.

b. DIALIHKAN

Berpindahnya Hak Milik atas tanah kepada pihak lain karena perbuatan hukum.

Contoh : jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam modal perusahaan, lelang.

(5)

SUBJEK HAK MILIK (PASAL 21 UUPA)

a. PERSEORANGAN

Warga negara Indonesia b. BADAN HUKUM

Bank Pemerintah, badan keagamaan, dan badan sosial.

PP No. 38 Tahun 1963 dan Permen

Agraria/Kepala BPN No. 9 Tahun 1999.

(6)

TERJADINYA HAK MILIK (PASAL 22 UUPA)

a. MENURUT HUKUM ADAT

Melalui PEMBUKAAN TANAH dan LIDAH TANAH (AANSLIBBING).

b. PENETAPAN PEMERINTAH

Melalui permohonan pemberian hak atas tanah negara → diterbitkan Surat Keputusan Pemberian Hak.

c. KETENTUAN UNDANG-UNDANG

Melalui penegasan konversi (perubahan status hak atas tanah)

(7)

CARA TERJADINYA HAK MILIK

a. SECARA ORIGINAIR (ASLI)

Terjadinya Hak Milik untuk pertama kali menurut Hukum Adat, Penetapan Pemerintah, atau karena penegasan konversi.

b. SECARA DERIVATIF

Terjadinya Hak Milik yang berasal dari tanah Hak Milik orang lain melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam modal perusahaan, lelang.

(8)

KEWAJIBAN SUBJEK HAK MILIK (PASAL 23 UUPA)

a. Mendaftarkan Hak Milik atas tanah;

b. Mendaftarkan peralihan Hak Milik atas tanah;

c. Mendaftarkan pembebanan Hak Milik atas tanah;

d. Mendaftarkan hapusnya Hak Milik atas

tanah.

(9)

PENGGUNAAN HAK MILIK OLEH BUKAN PEMILIK (PASAL 24 UUPA)

a. Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik;

b. Hak Pakai atas tanah Hak Milik;

c. Hak Sewa Untuk Bangunan;

d. Hak Gadai (Gadai Tanah);

e. Hak Usaha Bagi Hasil (Perjanjian Bagi Hasil);

f. Hak Menumpang;

g. Hak Sewa Tanah Pertanian.

(10)

HAK MILIK DIBEBANI HAK TANGGUNGAN (PASAL 25 UUPA)

• Hak Milik dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani Hak Tanggungan.

• Prosedur pembebanan Hak Tanggungan :

a. Adanya perjanjian utang piutang secara tertulis;

b. Adanya Akta Pemberian Hak Tanggungan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah;

c. Adanya pendaftaran pembebanan Hak Tanggungan ke Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota.

(11)

PEMINDAHAN HAK MILIK (PASAL 26 UUPA)

• Jual beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat, pemberian menurut adat, dan pemindahan hak lainnya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

• Jual beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat, dan pemindahan hak lainnya baiklangsung maupun tidak langsung kepada pihak yang bukan subjek Hak Milik adalah batal karena hukum dan tanahnya jatuh kepada negara.

(12)

HAPUSNYA HAK MILIK (PASAL 27 UUPA)

Hak Milik hapus bila :

a. Tanahnya jatuh kepada negara :

1. karena pencabutan hak berdasarkan Pasal 18;

2. karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya;

3. karena diterlantarkan;

4. karena ketentuan Pasal 21 ayat (3) dan Pasal 26 ayat (2).

b. Tanahnya musnah.

Referensi

Dokumen terkait

PEROLEHAN SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS TANAH KARENA PERALIHAN (JUAL BELI) DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN.. HUKUM DI

(1) Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual-beli, tukar-menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak

“ Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam peusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak

Pada pasal 37 ayat (1) PP Nomor 24 Tahun 1997 menyatakan bahwa “peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun dapat dilakukan melalui jual-beli, tukar

Peralihan hak milik atas tanah dalam pandangan hukum Islam dengan cara-cara dalam praktiknya melalui: jual beli, tukar menukar, hibah, wasiat, wakaf, pewarisan dan lainnya,

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur-unsur yang berpotensi menyebabkan pembatalan terhadap perjanjian Jual Beli hak milik atas tanah yaitu Harga jual beli

Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun melalui jual beli, tukar menukar, hibah, pemasukan dalam perusahaan dan perbuatan hukum pemindahan hak lainnya,

Pasal 26 ayat 2 mengatur, bahwa setiap jual beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat dan perbuatan- perbuatan lain yang dimaksudkan untuk langsung atau tidak langsung