• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Hukum Pembuatan Surat Keterangan Hak Waris

N/A
N/A
marisa melias

Academic year: 2024

Membagikan " Dasar Hukum Pembuatan Surat Keterangan Hak Waris"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR HUKUM MEMBUAT SURAT

KETERANGAN HAK WARIS

(2)

Pasal 830 KUHPerdata menentukan: “pewarisan hanya terjadi karena kematian”

Keterangan Waris :

Adalah surat yang dibuat pejabat yang berwenang , yang isinya menerangkan tentang siapa saja ahli waris dari seseorang yang sudah meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan waris maka ahli waris mendapatkan hak- hak & kewajibannya dari pewaris.

Mengenai Surat Keterangan Hak Waris, hinnga detik ini tidak ada suatu hukum positip (peraturan perundang-undangan) yang mengaturnya, baik terhadap pejabat mana juga dalam bentuk aktanya.

(3)

Satu-satunya peraturan yang menyinggung tentang Surat Keterangan Hak Waris hanya dapat diketemukan dalam:

PMNA / KA. BPN NO. 3 TAHUN 1997 Pasal 111 ayat (1) huruf c BUTIR KE- 4 yang menetukan:

-Bagi warga negara Indonesia penduduk asli: surat keterangan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala Desa/Kelurahan dan Camat tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia;

- bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa: akta keterangan hak mewaris dari Notaris,

- bagi warga negara Indonesia keturunan Timur Asing lainnya: surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan.”

Keterangan: baca juga Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang / KBPN RI No. 16 Tahun 2021 Pasal 104A angka 32 ayat (1) butir C khususnya angka 5 yang menentukan: “akta keterangan hak mewaris dari Notaris yang berkedudukan di tempat tinggal pewaris pada

(4)

Berdasarkan Surat Ketua MA R.I:

No. KMA/041/III/1991 tanggal 25 Maret 1991 Jo. Surat MA No.

MA/kumdil/171/ V/K/1991 tanggal 8 Mei 1991. Telah menunjuk Surat Edaran No. Dpt/12/63/12/69 tanggal 8 Mei 1991yang diterbitkan oleh Direktorat Agraria Direktorat Pendaftaran Tanah (Kadaster) di Jakarta, yang menyatakan bahwa guna keseragaman dan berpokok pangkal dari penggolongan penduduk yang pernah dikenal sejak sebelum merdeka.

Surat Keterangan Hak Waris (SKHW) untuk Warga Negara Indonesia dibagi beberapa golongan.

Golongan keturunan barat (Eropa) dibuat oleh Notaris.

Golongan penduduk asli surat keterangan oleh ahli waris, disaksikan oleh lurah dan diketahui oleh Camat.

Golongan keturunan Tiong Hoa, oleh Notaris.

Golongan keturunan Timur Asing lainya, oleh Balai Harta Peninggalan.

(5)

Dasar pembagian golongan tersebut juga di jelaskan pada :

• Pasal 11 A.B (Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia)

• Pasal 75 R.R Lama (Regering Reglement Lama)

• Pasal 75 R.R Baru (Regering Reglement Baru)

• Pasal 131, 163, 165 I.S (Indische Staatsregeling)

(6)

Pasal 11 AB

“Menyatakan bahwa untuk golongan penduduk pribumi oleh hakim akan diterapkan hukum agama, pranata-pranata dan kebiasaan orang- orang pribumi itu sendiri, sejauh hukum, pranata dan kebiasaan itu tidak berlawanan dengan asas-asas kepantasan dan keadilan yang diakui umum dan pula apabila terhadap orang-orang pribumi itu

sendiri ditetapkan berlakunya hukum eropa atau orang pribumi yang bersangkutan telah menundukan diri pada hukum eropa”.

(7)

Pasal 75 RR Lama

“Menyatakan tetap memberlakukan hukum eropa bagi orang eropa dan hukum adat bagi golongan lainnya”.

Pada tahun 1920 RR itu mengalami perubahan terhadap beberapa pasal

tertentu dan kemudian setelah diubah dikenal dengar sebutan RR (baru) dan berlaku sejak tanggal 1 Januari 1920 sampai 1926. Karena itu selama

berlakunya dari tahun 1855 sampai 1926 dinamakan Masa Regerings Reglement.

Pasal 75 RR Baru

Sedangkan politik hukum dalam pasal 75 RR (baru) mengalami perubahan asas terhadap penentuan penghuni menjadi “pendatang” dan “yang

didatangi”. Sedangkan penggolongannya dibagi menjadi tiga golongan, yaitu golongan Eropa, Indonesia dan Timur Asing.

(8)

Sedangkan Pasal 131 IS mengatur hukum yang berlaku bagi masing-masing golongan tersebut. Adapun yang diatur dalam kedua pasal tersebut adalah (dibawah ini bukan merupakan bunyi pasal melainkan kesimpulan dari bunyi pasal tersebut):

Pasal 131 IS meyatakan beberapa hal yakni :

1. Menghendaki supaya hukum itu ditulis tetap di dalam ordonansi.

2. Memberlakukan hukum belanda bagi warga negara belanda yang tinggal di hindia belanda berdasarkan asas konkordansi.

3. Membuka kemungkinan untuk unifikasi hukum yakni menghendaki penundukan bagi golongan bumiputra dan timur asing untuk tunduk kepada hukum Eropa.

4. Memberlakukan dan menghormati hukum adat bagi golongan bumi putera apabila masyarakat menghendaki demikian.

Pembagian golongan penghuni berdasarkan Pasal 163 IS sebenarnya untuk menentukan sistem-sistem hukum yang berlaku bagi masing-masing golongan sebagaimana tercantum dalam Pasal 131 IS. Pasal 163 IS Penduduk Hindia Belanda dibedakan atas tiga golongan, yakni :

5. Golongan Eropa

6. Golongan Bumi Putera 7. Golongan Timur Asing.

(9)

Pasal 15 UUJN

(1) Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh

peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik,

menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.

(10)

Pasal 1 angka 7 UUJN ( undang- undang jabatan notaris) menyebutkan pengertian akta notaris adalah akta otentik yang dibuat oleh atau di hadapan notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan di dalam undang- undang ini.

tentang penggolongan akta otentik terbagi menjadi beberapa macam yaitu:

Akta otentik yang dibuat oleh pejabat umum disebut juga akta relaas acten, yaitu akta yang berisikan berupa uraian notaris yang dilihat,

disaksikan, dan dibuat notaris sendiri atas permintaan para pihak, agar tindakan atau perbuatan para pihak dilakukan dan dituangkan ke dalam bentuk akta notaris. Kebenaran akta ini tidak dapat di ganggu gugat

kecuali dengan menuduh bahwa akta itu palsu.

Akta otentik yang dibuat dihadapan pejabat umum disebut juga akta partij acten atau akta para pihak, yaitu akta yang berisikan keterangan yang dikehendaki oleh para pihak yang membuatnya atau menyuruh membuat akta itu, yang kebenaran isi akta tersebut oleh para pihak dapat diganggu gugat tanpa menuduh kepalsuan akta tersebut.

(11)

Dengan demikian bentuk Keterangan Hak Waris untuk golongan tersebut diatas sesuai dengan frasa “dibuat oleh Notaris “ adalah bentuk “Akta Relaas” yang di keluarkan dan di berikan oleh Notaris.

(12)

KERANGKA SURAT KETERANGAN HAK WARIS

Pendapat Hukum Notaris (Legal Opinion) Skhw

• Judul “Skhw”

• Nomor Skhw

• Notaris Dan Kedudukan

• Keterangan Notaris:tentang Peristiwa Hukum Yang Dibuktikan Dengan Fakta Hukum

• Pendapat Hukum Notaris Tentang Persoalan Hukum

• Penetapan Ahli Waris Dan Bagiannya

• Akhir Skhw (Peresmian Akta Skhw)

(13)

DASAR PEMBUATAN SKHW

• Permintaan Ahli Waris, Yang Diajukan Secara Tertulis Yang Juga Memuat Pernyataan Keterangan Peristiwa Hukum Yang Akan Dibuktikan Dengan Fakta Hukum

• Dokumen- Dokumen Warisan (Bukti Fakta Hukum);

• Surat Direktur Perdata (Wasiat Atas Nama Pewaris) : Untuk

Memastikan Tidak Ada Ahli Waris Yang Di Angkat Dengan Surat Wasiat (Ahli Waris Testament)

(14)

Dokumen-dokumen Pembuatan SKHW

• Akta kematian yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

• Akta kelahiran almarhum / ah;

• SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia);

• Surat keterangan ganti nama;

• Akta perkawinan;

• Kartu Keluarga;

• Akta kelahiran ahli waris;

• Kartu Tanda Penduduk sebagai identitas almarhum dan Ahli Waris;

• Dokumen pendukung yang di aggap perlu;

• Surat pernyataan permohonan pembuatan dan mengeluarkan SKHW kepada Notaris.

(15)

Namun jika meninggalnya di luar Negeri ada proses yang dilalui guna berlakunya hukum Negara lain dapat berlaku di indonesia yang di atur berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan pasal 45 ayat 1 :

“Kematian Warga Negara Indonesia di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib dilaporkan oleh keluarganya atau yang mewakili keluarganya kepada Perwakilan Republik Indonesia dan wajib dicatatkan kepada instansi yang berwenang di negara setempat paling lambat 7 (tujuh) hari setelah kematian.”

(16)

YANG MEMILIKI HAK WARIS

Ab intestato diatur dalam pasal 852 KUHPerdata: anak-anak atau keturunan- keturunan, sekalipun dilahirkan dari berbagai perkawinan, mewarisi harta peninggalan para orang tua mereka, kakek & nenek mereka, atau keluarga- keluarga sedarah mereka selanjutnya dalam garis lurus ke atas, tanpa membedakan jenis kelamin atau kelahiran yang lebih dulu.

Testamenter, maksudnya ahli waris yang mendapatkan bagian berdasarkan wasiat dari pewaris yang dibuat sewaktu hidupnya. (Pasal 954 KUHPerdata)

Ketentuan Pasal 2 KUHPerdata menentukan: anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap telah lahir, setiap kali kepentingan si anak menghendakinya. Bila telah mati sewaktu dilahirkan, di anggap tidak pernah ada.

peng-adopsi-an anak sebagaimana yang diatur dalam staatsblad 1917-129 Jis staatsblad 1919 nomor: 81, staatsblad 1924-557, staatsblad 1925-92 dan Undang-Undang Nomor: 23 tahun 2002 (dua ribu dua) tentang perlindungan anak jo. Peraturan Pemerintah Nomor: 54 tahun 2007 (dua ribu tujuh) tentang pelaksanaan Pengangkatan Anak.

(17)

FAKTA HUKUM

Kelas Pertama:

Suami/istri pertama, anak dan keturunannya yaitu anak sah, anak yang

disahkan, anak adopsi, anak dalam kandungan (Pasal 852, 863 KUHPerdata) Kelas Kedua:

Ayah dan ibu, sdr sdr kandung dan keturunannya, adik-adik tiri dan keturunannya (Pasal 854, 855, 856 KUHPerdata)

Kelas Ketiga:

Ayah dan ibu dari ayah pewaris dan seterusnya keatas; ayah dan ibu dari ibu pewaris dan seterusnys keatas (Pasal 853, 858 KUHPerdata)

Kelas keempat:

Paman dan bibi serta keturunannya, dengen ketentuan keluarga sedarah dalam garis menyimpang lebih dari derajat keenam tidak mewaris (Pasal

(18)

PENETAPAN AHLI WARIS DAN BAGIANNYA

Berdasarkan hal hal yang diuraikan tersebut dan kitab

undang-undang hukum perdata yang berlaku bagi pewarisan,

maka menetapkan ahli waris dari pewaris dan bagiannya

masing masing dari harta warisan pewaris

(19)

Membuat akta Keterangan Hak Waris Notaris harus senantiasa memberikan suatu kepastian hukum terhadap akta yang dibuatnya.

Notaris harus melakukan investigasi hukum terlebih dahulu terhadap Peristiwa Hukum yang dibuktikan Fakta Hukum dan mencocokan dengan keterangan-keterangan yang diberikan serta surat-surat yang diperlihatkan kepada Notaris.

Sehingga SKHW yang dibuat dan diberikan tidak menimbulkan

permasalahan dikemudian hari

(20)
(21)
(22)

Bentuk Keterangan Hak Waris untuk golongan tersebut diatas jika dibuat dalam bentuk “Akta

Partij” APA DASAR HUKUM-NYA ?

Referensi

Dokumen terkait

berbentuk skripsi dengan judul “ FUNGSI SURAT KETERANGAN WARIS YANG DIKELUARKAN OLEH KEPALA DESA DALAM PROSES PEWARISAN MENURUT HUKUM ADAT”. Permasalahan yang akan

Dengan berlaku dan dapat digunakannya Akta Penegasan Keterangan Waris sebagai pengganti Surat Keterangan Waris dalam pengurusan proses balik nama sertifikat tanah ke atas nama

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, dapat disimpulkan bahwa aturan hukum terkait surat keterangan ahli waris bagi anak luar kawin dari perkawinan tidak

Pembuatan surat keterangan ahli waris khususnya kepala kantor Badan Pertanahan Nasional Aceh Besar menerapkan kebijakan dalam pembuatan surat keterangan ahli waris harus dengan

Apa Hambatan yang dihadapi ahli waris dalam pembuatan surat keterangan..

Dikarenakan nilai atas surat ukur kadar kortisol dan surat keterangan ahli waris notaris dan memberikan insentif lainnya dari pewaris tidak setuju untuk pendatang baru..

Surat bukti sebagai ahli waris bagi warganegara Indonesia keturunan Tionghoa, adalah akta keterangan hak mewaris dari Notaris, peraturan tersebut tidak menentukan apakah

Surat Keterangan Ahli Waris untuk ADLI dan SURDIANA yang merupakan ahli waris dari Dara Aqila yang telah meninggal dunia pada 15 Januari