• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, skripsi ini penulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, skripsi ini penulis"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

PENGELOLAAN KELAS 1. Pengertian Pengelolaan Kelas

  • Prinsip Pengelolaan Kelas
  • Tujuan Pengelolaan Kelas
  • Ruang Lingkup Pengelolaan Kelas
  • Keterampilan Mengelola Kelas
  • Berbagai Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas

Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kelas juga merupakan proses pengendalian perilaku siswa. Perilaku Seperti namanya, pengelolaan kelas diartikan sebagai proses mengubah perilaku siswa.

INTENSITAS BELAJAR a. Pengertian Intensitas

Pendekatan eklektik disebut juga pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berupaya menggunakan berbagai pendekatan yang berpotensi menciptakan dan memelihara kondisi yang memungkinkan proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Guru bebas memilih dan menggabungkan pendekatan-pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuannya dan sepanjang tujuan dan kegunaannya untuk pengelolaan kelas di sini adalah rangkaian (cluster) kegiatan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. . . Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tingginya intensitas atau semangat siswa dalam belajar, baik di dalam kelas maupun pada saat kegiatan belajar mengajar akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja kognitifnya pada bidang tersebut. C. Indikator intensitas belajar siswa 1) Motivasi.

Aktivitas merupakan ciri khas manusia, dan proses belajar mengajar itu sendiri merupakan sejumlah aktivitas yang berkesinambungan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif dalam dirinya, tanpa adanya aktivitas maka proses belajar mengajar tidak mungkin terjadi. Berdasarkan uraian para ahli di atas, dalam kegiatan belajar mengajar siswa atau siswa harus aktif, dengan kata lain pembelajaran sangat memerlukan keaktifan karena tanpa kegiatan belajar tidak mungkin terlaksana dengan baik.

Dalam proses belajar mengajar, guru selain metode lain sering menggunakan metode proofreading dalam menyajikan materi.

KERANGKA PIKIR

Selain itu, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, media pengajaran yang tersedia di sekolah kurang dimanfaatkan. Berdasarkan uraian yang disampaikan di atas menunjukkan bahwa proses pembelajaran bahasa Indonesia masih perlu banyak perbaikan. Upaya untuk menjadikan proses pembelajaran bahasa Indonesia lebih menarik adalah dengan pengelolaan lingkungan belajar yang lebih efisien dan optimal serta meningkatkan intensitas pembelajaran.

Prestasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan tingkat pencapaian yang dicapai siswa berupa pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Materi yang diajarkan di kelas bahasa Indonesia cukup luas dan kompleks sehingga memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi untuk memahami materi yang disampaikan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan pendapat bahwa terdapat pengaruh kelompok siswa yang mendapat pengelolaan kelas fisik dan penataan siswa, dan kelompok siswa yang mendapat pengelolaan kelas berupa penataan siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. .

Kedua perlakuan ini nantinya akan dibandingkan dan akan terlihat pengaruh perbedaan pengelolaan kelas terhadap kinerja belajar bahasa Indonesia siswa.

HIPOTESIS

  • Jenis Penelitian
  • Desain penelitian

Hipotesis nol dalam penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa di kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Hipotesis alternatif dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Penelitian ex post facto adalah penelitian yang terjadinya variabel bebas ketika peneliti memulai dengan mengamati variabel terikat dalam suatu penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yang pertama variabel bebas atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan atau terbentuknya variabel terikat yaitu pengelolaan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa pada kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Desain penelitian ini juga dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti.

Effendi (2012:3) menyatakan bahwa “penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama”.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

  • Sampel Penelitian

Jika populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua orang dalam populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan sumber daya, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dari data siswa yang terdiri dari dua belas kelas, kelas VA dan VB dipilih sebagai sampel penelitian ini karena dinilai mempunyai kematangan berpikir dalam menilai cara guru menggunakan manajemen kelas dalam proses pembelajaran.

Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa kelas VA dan VB, dengan rincian 17 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan.

Tabel 3.2 Jumlah  Murid  Kelas VA  dan VB  SD Inpres  Bontomanai
Tabel 3.2 Jumlah Murid Kelas VA dan VB SD Inpres Bontomanai

Definisi Operasional Variabel

Instrumen Penelitian

Instrumen yang telah disiapkan kemudian diujikan kepada 40 siswa kelas VA dan VB SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Apabila suatu item instrumen mempunyai r hitung ≥ r tabel maka dinyatakan valid, sedangkan item instrumen yang r hitungnya lebih kecil dari r tabel dinyatakan tidak valid sehingga dihilangkan. Setelah dilakukan analisis validitas instrumen, selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Prosesnya antara lain memastikan item instrumen yang dinyatakan valid diberi nomor seri dan kemudian dihitung reliabilitasnya.

Teknik Pengumpulan Data

Prosesnya, item instrumen yang dinyatakan valid diberi nomor urut kemudian dihitung reliabilitasnya. mengajukan. Sugiyono mengatakan “cara ini digunakan jika responden dalam jumlah besar dapat membaca dengan baik dan mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia.” Kuesioner digunakan untuk memperoleh data mengenai pengelolaan kelas yang dilakukan guru dan untuk mengetahui sejauh mana intensitas belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan jenis angket tertutup yaitu angket yang disusun dengan menggunakan pilihan jawaban Selalu (SL), Sering (S), Kadang-kadang (KD), Tidak Pernah (TP). b) Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber tertulis atau dokumen yang tersedia pada responden atau tempat responden tinggal atau melakukan aktivitas sehari-hari (Sukardi, 2003: 81). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data identitas sekolah, data jumlah siswa dan daftar nama siswa, data guru dan pegawai, daftar nilai pelajaran, foto-foto proses belajar mengajar di sekolah. kelas.

Teknik Analisis Data

  • Uji Korelasi
  • Uji Hipotesis
  • Deskripsi Intensitas Belajar pada Murid Kelas VA Dan VB SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar

Penjelasan ini mengacu pada rumusan masalah yang dikemukakan pada bab pertama yaitu adakah pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Untuk menentukan tingkat variabel tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan kelas mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan semangat dan intensitas belajar pada siswa.

Deskripsi intensitas belajar siswa kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Hasil lembar observasi variabel Y intensitas belajar siswa kelas VA dan VB SD Inpres Beontomanai diperoleh hasil bahwa dari 40 siswa terdapat 34 siswa yang tingkat intensitas belajarnya baik ketika di kelas. manajemen telah dilakukan. dilakukan dengan baik oleh gurunya. Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar dapat diketahui dengan menggunakan program Microsoft Office EXCEL 2007.

Untuk hasil interpretasi kekuatan hubungan kedua variabel tersebut diperoleh hasil bahwa tingkat hubungan pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa kelas VA dan VB berada pada interval dengan tingkat hubungannya sedang.

Tabel 3.5 Pedoman  untuk  Memberikan  Interpretasi  Koefisien Korelasi  Interval  Koefisien  Tingkat  Hubungan
Tabel 3.5 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil tersebut terlihat nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel atau pada taraf signifikan 5% (0,622>0,316) dan dapat digambarkan pada taraf signifikan 1%. Hal ini membuktikan bahwa nilai analisis data lebih besar dari nilai rtabel, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima yaitu terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa kelas VA dan VB SD Inpres Bontomanai adalah , Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Untuk lebih lanjut melihat interpretasi angka indeks korelasi product moment secara sederhana dapat dilihat pada tabel 3.5 berapa koefisien korelasi antara interpretasi yang dihasilkan termasuk dalam kategori sedang untuk pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa. siswa kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar. .

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar mengenai “Pengaruh pengelolaan kelas terhadap intensitas belajar siswa kelas VA dan VB di SD Inpres Bontomanai Kecamatan Tamalate Kota Makassar”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran di kelas VA dan VB SD Inpres Bontomanai termasuk dalam kriteria tinggi. Intensitas belajar siswa kelas VA dan VB SD Inpres Bontomanai dari deskripsi data diperoleh nilai rata-rata sebesar 54,5 dengan persentase 78,27% termasuk dalam kriteria tinggi.

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

Saran

Hasil analisis angket pengelolaan kelas diperoleh rata-rata skor 64 dengan skor minimal 47 dengan persentase 69,56%. Bagi guru, sukses tidaknya pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Dengan demikian, guru harus mampu meningkatkan kemampuannya dalam memimpin kelas dan meningkatkan daya tanggapnya terhadap siswa sehingga guru dapat mengenali kemampuan yang dimiliki setiap siswa. Minat seseorang terhadap suatu pelajaran tidak terlalu bergantung pada materi yang dikandungnya, melainkan pada cara penyampaian materi tersebut dan sikap yang ditunjukkan guru. Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengungkap berbagai faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Sejarah Kelas Kontribusi Perhatian Orang Tua dan Intensitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Se Kecamatan Ambal. Dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 3 Bontotiro dan lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan pendidikannya kembali di SMA Negeri 3 Bulukumba dan lulus pada tahun 2013.

Kemudian pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dasar (PGSD) dengan program sarjana.”

Gambar 1.1. Pengaturan Fisik mulai dari tata letak properti dan media ajar, serta pengaturan tempat duduk berdasarkan tinggi badan dan keadaan khusus Murid.
Gambar 1.1. Pengaturan Fisik mulai dari tata letak properti dan media ajar, serta pengaturan tempat duduk berdasarkan tinggi badan dan keadaan khusus Murid.

Perolehan Skor Angket X Pengelolaan Kelas

Gambar

Gambar  2.1 Kerangka  Pikir
Gambar  tabel  3.1 Jumlah  Keseluruhan  Murid  SD Inpres  Bontomanai
Tabel 3.2 Jumlah  Murid  Kelas VA  dan VB  SD Inpres  Bontomanai
Gambar  Tabel 3.3 Skala Penilaian  Angket Pengelolaan  Kelas   Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

In the English class of D3 Nursing of Unusa, students are requested to use academic English language in teaching and learning process.. The more academic content becomes

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles