• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI DESA JOJOG KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "DI DESA JOJOG KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR "

Copied!
125
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Apa saja faktor penyebab kemerosotan akhlak pemuda dalam perspektif islam di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Ini dapat sangat membantu penulis dan dapat membantu orang tua dalam mengatasi kemerosotan moral remaja.

Penelitian Relevan

Subjek penelitian adalah remaja di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Dalam hal ini penulis mengambil objek di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur tepatnya di desa III dan IV.

LANDASAN TEORI

Pengertian Degradasi

Artinya: Dari Abu Hurairah, Nabi bersabda bahwa Nabi Muhammad diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak yang baik. Telah dijelaskan di atas bahwa Nabi Muhammad diutus ke dunia oleh Allah, tujuannya hanya untuk memperbaiki akhlak para hambanya.

Pengertian Moral

Akhlak diterima umum ajaran baik dan buruk tentang perbuatan, perhubungan, kewajipan dan sebagainya, akhlak dan etika. Akhlak ialah ajaran moral yang boleh ditarik ke dalam sebuah cerita.8 Manusia mempunyai perasaan moral yang tersemat dalam jiwa dan sanubarinya.

Degradasi Moral Pada Remaja

Batas usia remaja adalah antara usia 12-22 tahun dan belum menikah, dengan rincian: usia 12-15 tahun merupakan masa remaja awal yaitu individu mulai meninggalkan peran sebagai anak, usia 15-18 tahun. yaitu masa remaja tengah ditandai dengan kemampuan berpikir baru, usia 18-22 tahun merupakan masa remaja akhir yaitu remaja berusaha menetapkan tujuan vokasional. Berdasarkan kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja dari usia 12-15 tahun merupakan masa remaja awal yaitu individu mulai meninggalkan peran anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagaimana mestinya. individu yang unik Usia 15-18 tahun yaitu masa pertengahan remaja ditandai dengan kemampuan berpikir yang baru.

Faktor-Faktor Penyebab Degradasi Moral Remaja

Permasalahan yang dikaji penulis dikatakan dinamis, karena objek yang diteliti merupakan faktor penyebab terjadinya penurunan moral remaja di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur dimana terdapat permasalahan yang bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. kondisi yang dialami subjek. Sumber data primer yang peneliti gunakan adalah hasil wawancara dan observasi langsung kepada orang tua atau keluarga dan remaja di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur. Adapun objek pengamatan atau pengamatan dalam penelitian ini yaitu observasi langsung yang peneliti lakukan di Lingkungan Remaja Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur mengenai faktor-faktor penyebab kemerosotan akhlak remaja dalam perspektif Islam.

Berbicara tentang moral, kondisi moral para pemuda desa Jojog mengalami kemerosotan atau yang biasa disebut dengan degradasi moral. Degradasi moral yang terjadi di Desa Jojog disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua, pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan non-Muhrim, dan pengaruh media elektronik. Hal ini dibuktikan dengan penelitian di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur yang melibatkan berbagai unsur antara lain tokoh agama, tokoh masyarakat, orang tua dan pemuda.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis berjudul “Faktor-Faktor Penyebab Degradasi Moral Remaja Dalam Perspektif Islam Di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur”.

Upaya Untuk Mengatasi Degradasi Moral Remaja

Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian lapangan juga dapat dianggap sebagai pendekatan luas untuk penelitian kualitatif atau sebagai metode untuk mengumpulkan data kualitatif. Alasan penggunaan metode penelitian kualitatif karena permasalahan yang dikaji oleh penulis bersifat naturalistik dan dinamis, sehingga sulit dilakukan jika menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sifatnya deskriptif kualitatif, yaitu “Studi yang berusaha memperlihatkan atau mengamati masalah-masalah secara sistematis dan tepat dalam hubungannya dengan fakta-fakta dan ciri-ciri objek tertentu.

Hal ini ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan mendeskripsikan serta memetakan fakta berdasarkan sudut pandang tertentu.”4 Penelitian deskriptif adalah penelitian berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Data sekunder dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan kepala desa, panitera desa, perangkat desa, ketua RT, ketua RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, buku kependudukan atau dokumen kependudukan. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk mengidentifikasi masalah secara lebih terbuka.14 Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur untuk mendapatkan data yang valid dan fokus pada isu-isu kunci yang akan diteliti. Serta pihak yang dapat memberikan informasi terkait faktor penyebab kemerosotan moral remaja.

Dalam observasi ini, peneliti dalam pengumpulan data dengan jujur ​​menyatakan kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Metode observasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi jujur ​​atau rahasia, yaitu peneliti yang mengumpulkan data dengan jujur ​​menyatakan kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Maka dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan triangulasi teknis dan triangulasi waktu. Triangulasi teknis adalah cara pengecekan data dari sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari wawancara kemudian dicek dengan observasi atau dokumentasi. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara “memeriksa ulang dengan wawancara, observasi, atau teknik lain pada waktu atau situasi yang berbeda agar dapat memberikan data yang lebih valid dan terpercaya”. ".

Dengan menggunakan metode triangulasi, data yang dibutuhkan tidak hanya berasal dari satu sumber data, tetapi berasal dari sumber lain yang terkait dengan sumber penelitian.

Teknik Analisis Data

Profil Desa Jojog merupakan gambaran dan kondisi pemerintahan dan pembangunan yang telah dilakukan sejak tahun 1941 hingga saat ini. Sejak itu, Pemerintah Desa Jojog semakin eksis dengan wilayah yang jelas sesuai peta Kantor Transmigrasi. Dalam hal ini penulis mengambil objek di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur lebih tepatnya di dusun III dan IV terkadang perubahan tersebut tidak selalu baik, ada juga yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadian masyarakatnya. Orang Indonesia, perubahan tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, baik secara individu maupun sekelompok orang, dari segi pertama perubahan, cara berpakaian, kedua, cara berkomunikasi, ketiga, gaya hidup kebarat-baratan (Westernisasi).

Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Bapak. KH Hadi Sukasman bahwa westernisasi merupakan pengaruh budaya asing yang menimpa sebagian besar remaja di Desa Jojog Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur tepatnya di Dusun III dan IV misalnya gaya hidup kebarat-baratan. , karena remaja saat ini umumnya adalah anak laki-laki muda, laki-laki menata rambutnya dengan gaya seperti under cut, kulit dan tekstur panjang.10 Hal ini juga ditegaskan oleh pendapat Pak Sutopo bahwa westernisasi bukan hanya cara hidup. Hal ini juga terjadi di Desa Jojog, dimana rata-rata mereka pernah melihat film dan video porno, satu-satunya sinetron dan sinetron yang menayangkan adegan-adegan asmara kekerasan terhadap anak.

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Singkat Berdirinya Desa Jojog

Dahulu kala kampung Jojog merupakan hutan belantara, penduduk kampung ini pertama kali berasal dari kampung Jojog, Cilacap, Jawa Tengah yang merupakan kelompok kolonisasi sebanyak 150 KK (750 jiwa) pada tahun 1941. Mereka tinggal di Jojog, seperti yang kita kenal sekarang sebagai Blok Banyumas (Dusun II. Karena kekurangan pangan dan penyakit, banyak warga yang meninggal, ada warga yang berpindah tempat, ada yang meninggal di tempat asalnya, sehingga pada tahun 1946 yang tersisa hanya 15 keluarga, kemudian mereka pindah ke Jojog di luar sekitar jalan raya yang sekarang menjadi kawasan Dusun III. Pada tahun 1947, Tegal Asri (sekarang Dusun IV) yang semula merupakan desa tersendiri, melebur menjadi satu dengan desa Jojog, di Tahun 1953 jumlah penduduk desa Jojog bertambah dengan kedatangan sebanyak 36 KK pindah dari Pacitan Jawa Timur, dari Jawa Tengah Banyumas 35 KK, disusul Daerah Istimewa Yogyakarta 107 KK, yang didorong untuk membangun rumah sederhana. hidup atas biaya negara.

Keadaan Penduduk Desa Jojog

Keadaan Remaja Desa Jojog

Keadaan Sarana dan Prasarana Ibadah

Struktur Organisasi

Letak Geografis Desa Jojog

Mengorbit (Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa) 1) Jarak dari Pemerintah Kabupaten 7 km 2) Jarak dari Pemerintah Kabupaten 16 km 3) Jarak dari Ibukota Provinsi. 4) Jarak dari Ibukota Negara 349 K.

Gambaran Umum Tentang Faktor-Faktor Penyebab Degradasi Moral

  • Faktor-Faktor Penyebab Degradasi Moral Remaja Dalam

Gambaran umum tentang faktor-faktor penyebab degradasi moral remaja dalam perspektif Islam di Desa Jojog Kecamatan. Hal ini dibenarkan oleh Udstadz Sutrisno yang mengatakan bahwa cara berpakaian remaja saat ini mengikuti trend masa kini. 4 Hasil wawancara dengan Udstadz Sutrisno, pada tanggal 07 Agustus 2017 pukul 10.23WIB. Westernisasi) memberikan dampak yang sangat negatif bagi remaja yaitu mengenai gaya hidup, cara berpakaian dan cara berkomunikasi dengan orang lain, mereka tidak lagi menggunakan bahasa halus (Jawa halus) karena mengikuti bahasa (gaul) kekinian. 5 Berdasarkan hasil wawancara lapangan bahwa pengaruh budaya asing sangat mempengaruhi moral remaja di desa Jojog terutama cara berpakaian, gaya hidup yang mengikuti trend masa kini dan cara responden dengan orang yang lebih tua berkomunikasi dalam bahasa gaul yaitu dengan kata-kata (loe, goa, dll-lainnya).

Hal ini juga diperkuat dengan pendapat salah satu responden yang mengatakan bahwa perilaku saya sangat dipengaruhi oleh pengaruh media elektronik, ia juga melihat video-video porno.6 Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Hal ini diperkuat dengan anggapan para orang tua bahwa pendidikan agama saat ini hanyalah sebuah substansi yang tidak penting dalam pembangunan bangsa ini, bukan mereka. Hal ini menguatkan pendapat orang tua bapak Haryon bahwa keteledoran orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang kepribadian seorang remaja, jika orang tua sudah menanamkan nilai-nilai agama kepada anaknya sejak dini, maka jika anaknya sudah remaja, maka dia dapat membedakan mana yang baik untuk dirinya dan mana yang tidak baik untuk dirinya.8 Remaja yang kurang mendapat pengajaran dan tuntunan nilai-nilai agama akan mudah terpengaruh oleh pergaulan bebas seperti pacaran, narkoba dan tawuran.

Hal ini diperkuat dengan pendapat dari Bapak. KH Abdul Ghoni bahwa pengaruh handphone banyak dampak negatifnya, dengan handphone remaja dapat menonton film dan video porno, gambar porno, dll.

Analisis Hasil Penelitian

PENUTUP

Saran

Gambar

Tabel 10  Data  Susunan Pengurus LPMD

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui perilaku pacaran di kalangan remaja Dusun Krajan Desa Jenggawah Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember, yang

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kinerja Pemerintah Desa Kamba Kecamatan Pamona Timur Kabupaten Poso dalam menangani kenakalan remaja sudah cukup baik, dengan