• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Komik Digital Cerita Rakyat Desa Arjowilangun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Desain Komik Digital Cerita Rakyat Desa Arjowilangun"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Metode yang digunakan dalam pembuatan komik Asal Usul Desa Arjowilangun adalah penggunaan metode kualitatif. Pembaca komik digital asal desa Arjowilangun adalah generasi muda berusia 15 hingga 25 tahun yang berasal dari desa Arjowilangun, kecamatan Kalipare, kabupaten Malang.

Strategi Kreatif a) Target Audiences

Teknik yang peneliti gunakan dalam pembuatan komik asal desa Arjowilangun ini adalah dengan menggunakan teknik digital. Penggunaan teknik digital memudahkan peneliti dalam menciptakan karya, karena memungkinkan pewarnaan, pengeditan bingkai komik digital secara cepat dan mudah serta tidak memerlukan banyak alat.

Program Kreatif a). Judul Komik

Mertowijoyo

Kiai Kasan

Gaya balon yang digunakan adalah balon kata biasa yang digunakan untuk percakapan antar karakter dalam komik. Warna yang digunakan adalah RGB (merah, hijau, dan biru) karena warna dihasilkan dari warna-warna primer dalam berbagai kombinasi sehingga menghasilkan spektrum warna yang lebih luas.

Gambar 05. Desain awal (kiri) dan desain yang dipilih (kanan)
Gambar 05. Desain awal (kiri) dan desain yang dipilih (kanan)

Proses Desain

Kapak bermata dua merupakan penyangga penting dalam komik, karena kapak adalah alat yang digunakan karakter untuk menebang alasnya. Dalam cerita asal muasal Desa Arjowilangun, pada saat Mertowijoyo hendak menebangi hutan, Mertowijoyo menemukan sebuah tempat yang banyak tumbuh pohon loh dan dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai bahan utama pembuatan manusia pedal dan tempat tersebut diberi nama oleh Mertowijoyo. sesuai dengan pedal man yang menggunakan pohon loh sebagai materialnya.

Studi Visual Bentuk Panel dan Balon Bentuk Panel

2 Desember 2021 Dalam cerita asal usul Desa Arjowilangun, ketika Mertowijoyo dan para pengikutnya merasa lelah dan lapar, mereka mencari ikan di sungai dan mendapatkan banyak ikan lele untuk memuaskan rasa lapar dan mengisi tenaga, tempat dimana terdapat ditemukan sungai dan banyak ikan lele, oleh Mertowijoyo dijadikan nama tempat tersebut.

Layout Komik Secara Keseluruhan

GSM (Graphic Standart Manual) 1. Komik Digital (Web Comic)

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya leksikon khas yang digunakan oleh seniman/pengrajin pada seni klasik seni lukis wayang Kamasan, seni ukir kayu dan tekstil di Bali. Seni lukis, ukir, dan tekstil klasik wayang Kamasan di Bali tidak hanya mempunyai perwujudan visual yang beraneka ragam, namun juga kaya akan segi kebahasaan.

Gambar 07. GSM Web Comoc (kiri) dan Kaos (kanan)  3. Stiker
Gambar 07. GSM Web Comoc (kiri) dan Kaos (kanan) 3. Stiker

Metode Penelitian

Leksikon seni klasik lukis, ukir, dan tekstil wayang Kamasan di Bali mencerminkan nilai-nilai budaya yang berlaku pada masyarakat Bali. 2 Desember 2021 digunakan kembali dan tidak hilang karena tercermin dalam leksikon seni lukis klasik, wayang Kamasan, ukiran kayu dan tekstil di Bali.

Gambar 01. Bak (tinta cina)
Gambar 01. Bak (tinta cina)

Latar Belakang Masalah

Karya seni tritik dan jumputan di masyarakat merupakan sumber inspirasi yang nilai-nilainya tidak pernah bisa digali dan dikembangkan. Untuk melindungi dan mengembangkannya diperlukan suatu database karya-karya yang disusun secara sistematis seperti seni tritik dan jumputan di daerah Surakarta. Oleh karena itu perhatian terhadap konsep teoritis dalam pengembangan desain sangat strategis agar potensi pengembangan seni kerajinan tritik dan jumputan sesuai dengan tuntutan global, namun tidak bertentangan dengan nilai budaya masyarakat.

Pengetahuan tradisional berupa kerajinan tritik dan jumputan merupakan hasil karya budaya yang sarat akan nilai dan simbol budaya dalam kehidupan masyarakat Jawa khususnya Surakarta.

Tinjauan Pustaka

  • Seni Kerajinan Jumputan, Tritik Tradisional
  • Jumputan Tritik

Motif tritik dan jumputan sangat bervariasi sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan tata cara dan adat istiadat yang berlaku pada saat itu. Karena pada hakikatnya setiap penamaan motif tritik dan jumputan mempunyai makna simbolik tertentu. Harapan dan doa tersebut tertuang pada ornamen motif pada motif tritik dan jumputan.

Teknik tritik dan jumputan merupakan salah satu teknik tekstil yang digunakan untuk membuat motif pada banyak kain tradisional Indonesia.

Metode Penelitian

Kelima warna tersebut juga mempunyai nilai dari ajaran tasawuf Jawa yaitu: lambang api merah yang mencerminkan karakter keberanian, keberanian orang tua untuk menikahkan anaknya dan keberanian anak untuk menjalani hidup baru yang akan menghadapi banyak tantangan. tantangan, lambang air berwarna putih yang bersifat mutmein.Dalam istilah pasaran, warna ini melambangkan keikhlasan orang tua dalam mengawinkan anaknya dan kesucian cinta kedua mempelai untuk menjalani hidup baru. akan menghadapi banyak cobaan hidup. Pandemi Covid 19 yang berdampak global menyebabkan tuntutan untuk beradaptasi semakin meningkat karena terjadi berbagai perubahan pola kehidupan. Permintaan tersebut salah satunya disampaikan pada dunia pendidikan yang mengalami kendala dalam komunikasi antara dosen dan mahasiswa.

2 Desember 2021 61 Revolusi industri 4.0 yang berkembang harus terdiri dari empat pilar yaitu kompetensi, kreativitas, efisiensi dan kolaborasi.

Gambar 1. Penggunaan kain jumputan dan tritik pada pakaian adat pengantin dodot dalam upacara adat  perkawinan
Gambar 1. Penggunaan kain jumputan dan tritik pada pakaian adat pengantin dodot dalam upacara adat perkawinan

Permasalahan

  • Kajian Teori

Media video pembelajaran yang dilakukan dengan teknik green screen merupakan salah satu alternatif yang digunakan dalam pembelajaran, dilengkapi dengan kombinasi suara, gambar atau animasi yang dapat divisualisasikan sehingga siswa menjadi lebih senang dan termotivasi dalam belajar. Pembuatan bahan ajar video mengadaptasi cara seorang guru menyampaikan naskah pembelajaran dengan pedagogi tertentu kepada siswa. Guru menyajikan materi seolah-olah mempunyai interaksi dua arah dengan siswanya, sehingga menimbulkan harapan bahwa siswa akan memberikan tanggapan seperti itu.

Untuk menciptakan reaksi tersebut, guru harus konsisten mengkondisikan situasi seolah-olah benar-benar sedang berinteraksi dan memberikan naskah materi pembelajaran kepada siswa.

Fenomena Video Pembelajaran Era Covid 19

Penelitian ini mengambil sampel kegiatan pembuatan video dengan teknik green screen pada materi pembelajaran di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. 2 Desember 2021 yang idealnya terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik walaupun tidak berada pada tempat yang sama, dengan adanya video conference akan membantu proses pembelajaran, karena pendidik akan terlibat langsung dengan peserta didik (Marsiding, 2021:33). Aplikasi ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa karena terdapat berbagai jenis video dengan topik edukasi, penggunaan media pembelajaran melalui saluran video youtube misalnya bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, menghibur dan interaktif. lingkungan dan kondisi belajar.

Berbagai alternatif teknik perekaman video digunakan untuk mengoptimalkan pembelajaran, salah satunya adalah penggunaan teknik green screen.

Green Screen Sebagai Media Alternatif Pembuatan Video Bahan Ajar

  • Tahap Pra Produksi
  • Tahap Pasca Produksi

Untuk membuat sebuah video pembelajaran, dosen diharapkan mengetahui tahapan-tahapan pembuatan sebuah karya audiovisual yang meliputi tahapan: Praproduksi - Produksi - Pascaproduksi. Tahap praproduksi video pembelajaran terdiri dari beberapa langkah, antara lain: Penyusunan RPS, Penyusunan materi perkuliahan, Pembuatan storyboard (gambar 01), Pembuatan jadwal produksi. Background menggunakan kain hijau atau green screen, copy file dari Kelompok Riset DKV dan Media Baru, 2021.

2 Desember 2021 67 Sedangkan pembuatan video pembelajaran ini dibagi menjadi beberapa kegiatan sebagai berikut: pembuatan video pembuka dengan canva.com, editing dan rendering menggunakan AVS Video Editor, upload video ke youtube (Gambar 03).

Fivin Bagus Septiya Pambudi 2 Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara 1,2

Rumusan Masalah

Merujuk pada penjelasan latar belakang di atas, terlihat bahwa sekilas produk kerajinan masyarakat desa Mulyoharjo merupakan salah satu bentuk penawaran alternatif di pasar kerajinan yang sedang berjuang di Jepara maupun pasar internasional. Di sisi lain, keterbukaan masyarakat Desa Mulyoharjo dalam menerima pihak luar baik dalam maupun luar negeri dalam kehidupan sosialnya menandai munculnya karya-karya yang beragam namun berkarakter dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Melihat dan memperhatikan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut nampaknya menarik dan memerlukan pembahasan yang sistematis mengenai peran kondisi sosiologis yang berkaitan dengan karyawan dan pekerjaannya.

2 Desember 2021, Bagaimana peranan faktor sosial dalam membentuk dan mencerminkan kerajinan pengrajin Desa Mulyoharjo.

Pendekatan teoretik

Proses pembentukan kerajinan di Desa Mulyoharjo lambat laun dipengaruhi oleh berbagai faktor subjektif dan objektif. Dalam konteks kriya sebagai salah satu cabang seni rupa, dapat dikenali dari sederet fungsi internal yang terkandung di dalamnya. Melalui pandangan tersebut dapat dipahami bahwa kerajinan tangan diwujudkan melalui kolaborasi berbagai keterampilan, sehingga seringkali tidak dilakukan secara individu oleh ahlinya.

Dengan demikian, hubungan antara pengerjaan dengan berbagai aspek yang harus dipenuhi menunjukkan adanya permasalahan dalam realisasinya.

Kriyawan dan Karyanya

  • Lingkungan masyarakat desa Mulyoharjo a. Lingkungan Masyarakat Penyangga kriyawan
  • Ketrampilan Kriyawan
  • Sarana
  • Penghargaan (Apresiasi)

Begitu pula dengan para perajin di Desa Mulyoharjo, meski ada pula yang mempunyai ide berkreasi melalui naluri seninya dan menjadi perajin inkonvensional di lingkungan sosialnya. Hal serupa juga dilakukan oleh para perajin di desa Mulyoharjo, mereka bekerja berdasarkan pengaruh dari dua pihak, sehingga masing-masing mempunyai karakter yang berbeda. Namun masyarakat sebagai penyangga mampu memahami adanya perbedaan karakter pekerja di Desa Mulyoharjo dan dapat menerima kehadirannya sebagai keberagaman budaya.

Berkenaan dengan uraian di atas, para perajin di Desa Mulyoharjo secara naluri menenun kekuatan empati melalui manuver-manuver yang mengaitkan kerajinannya.

Pengaruh Masyarakat

Sumber daya atau sarana seperti: alat, bahan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemudahan kerja pengrajin, termasuk berbagai media olahannya, menjadi pengaruh dan pendorong bagi pengrajin untuk memasuki proses kreatif untuk mewujudkan karyanya. Oleh karena itu, ia selalu dalam proses kreatif yang berkesinambungan dengan naluri untuk selalu mengkomunikasikan karyanya. Sebagaimana dikatakan di atas, perajin dilahirkan, hidup dan tumbuh dalam masyarakat dan juga mendapat manfaat dari masyarakat. Memang menjadi dilema bagi para perajin, namun semua itu sangat bergantung pada kepribadian mereka dalam melakukan proses kreatif hingga menghasilkan karya.

Selain berbagai faktor yang dapat memacu proses kreatif untuk mewujudkan ketrampilan yang digeluti, juga terdapat berbagai faktor penghambat.

Peranan Institusi Budaya

  • Peranan Lembaga Pendidikan
  • Peranan Galeri
  • Peranan Institusi Penyelenggara Pameran

2 Desember 2021 85 atau perilaku tertentu.19 Lembaga atau lembaga kebudayaan yang berkaitan dengan seni kerajinan tangan di desa Mulyoharjo dapat dilihat dari peran lembaga pendidikan, galeri dan lembaga penyelenggara pameran yang dapat diakses oleh masyarakat. Keberhasilan para perajin di desa Mulyoharjo tidak lepas dari peran lembaga pendidikan yang telah memberikan ilmu dan keterampilan di bidang kerajinan kepada para perajin muda yang pernah belajar langsung di lembaga tersebut, seperti SMK Jepara, STTD NU Jepara. Kesuksesan seni artisanal dan perajin tidak lepas dari peran galeri dalam membingkai karya seninya.

Menciptakan karya seni merupakan salah satu upaya penulis sebagai seniman untuk peduli terhadap pengurangan sampah plastik.

Latar Belakang Penciptaan

Karena keprihatinan tersebut, pada ulasan kali ini penulis akan membuat sebuah karya seni dua dimensi dari sampah plastik. Materi utama dalam buku ini adalah bagaimana membuat kreasi dari sampah plastik, mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bisa digunakan. Sebab buku ini menciptakan karya yang mempunyai nilai fungsional, sedangkan karya seni yang diciptakan adalah karya seni murni.

Meneliti sampah plastik dalam karya seni” tidak ditulis oleh peneliti mana pun, sehingga keaslian ciptaan ini terjamin.

Landasan dan Konsep Penciptaan Karya

Proses Penciptaan Karya

Langkah pertama dalam pembuatannya adalah siapkan alas setrika terlebih dahulu, kemudian mulailah menyusun kantong plastik sesuai warna yang diinginkan dan ukuran media yang dibutuhkan. Kantong plastik yang sudah disusun kemudian ditutup dengan kertas diatasnya agar plastik tidak menempel pada permukaan setrika, kemudian kita mulai menekan plastik tersebut dengan setrika, kantong plastik tersebut ditumpuk dalam beberapa lapisan dan ditekan kembali. sampai mereka ditekan. dapatkan ketebalan tertentu sesuai keinginan. Kedua, pilihlah warna sampah plastik yang akan digunakan untuk membuat objek sesuai dengan desain objek yang akan Anda visualisasikan.

Pendistribusian sampah plastik ke dalam suatu media dan proses pembentukan benda dengan cara ditekan dengan besi panas yang dilapisi kertas.

Deskripsi Karya Eksplorasi Limbah Plastik dalam Karya Seni Rupa

Perwujudan visual dalam karya ini adalah ekspresi wajah manusia dan hewan yang menakutkan, dimana penggambaran ekspresi wajah tersebut memberi tahu kita bahwa sampah plastik ini sangat memprihatinkan dan dapat mengancam keberlangsungan lingkungan kita, sehingga masyarakat sebagai pengguna seharusnya melakukan upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, sebagai seniman yang peduli terhadap lingkungan, ia berinisiatif menciptakan karya dari sampah plastik. Karya seni yang dibuat merupakan karya seni 2 dimensi berupa penggambaran ekspresi wajah manusia dan hewan.

Secara keseluruhan visualisasi karya yang dihasilkan dalam ciptaan ini menggambarkan ekspresi wajah yang menakutkan, memberikan pesan khusus kepada masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh sampah plastik di lingkungan kita.

Gambar

Gambar 02. Desain awal (kiri) dan desain yang dipilih (kanan)  3) Gadung Melati
Gambar 01. Desain awal (kiri) dan desain yang dipilih (kanan)
Gambar 04. Desain awal (kiri) dan desain yang dipilih (kanan)  5) Eyang Tandu
Gambar 03. Desain awal (kiri) dan desain yang dipilih (kanan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

How : Dengan adanya produk yang memiliki desain atau gaya baru, dan aspek ergonomi dapat memberikan nilai lebih pada meja setrika musik digital berbasis

Perencanaan dan perancangan desain interior World Comic Centre menggunakan gaya interior modern Pop Art di padukan dengan unsur dari karakter komik ke dalam

5 - Chapter 4 Mak Irits Sumber: Dokumentasi Penulis Spesifikasi Karya Judul : Chapter 4 – Tidak Bisa Tidak Siap Jenis : Komik Digital Format : Jpg File .Jpg Ukuran : 800 x 11564

Perancangan motion comic ini dibuat karena banyak orangtua yang mengalami masalah dalam menanamkan pembelajaran pembentukan karakter kepada anak.Motion komik yang dihasilkan

Ornamen ini memiliki warna daun dan kayu yang sama dengan warna dalam gambar komik pada cerita Ratu Shima agar terlihat menyatu dan selras dengan titik dan garis sebagai

Perancangan motion comic ini dibuat karena banyak orangtua yang mengalami masalah dalam menanamkan pembelajaran pembentukan karakter kepada anak.Motion komik yang dihasilkan

Jurnal hasil-hasil Penerapan IPTEKS dan Pengabdian Kepada Masyarakat PENYULUHAN DESAIN PACKING PRODUK DAN PEMANFAATAN DIGITAL MARKETING PADA USAHA KERUPUK DI DESA TANJUNG PERING

Beberapa keunggulan dari digital marketing adalah sebagai berikut Sulaksono & Zakaria, 2020: • Target bisa diatur sesuai dengan demografi, domisili, gaya hidup dan kebiasaan • Hasil