PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI KABUPATEN NIAS SELATAN
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS
GENERAYNALDO PERJUANGAN ZEBUA I 5190911161
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
SUMBER : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kepemudaan Kabupaten Nias Selatan 2023
WSL-CT merupakan
calender of event Kemenparekraf
Issue Makro
Nias Selatan sebagai tuan rumah WSL-CT
Perkembangan surfer Nias Selatan mengalami penurunan
Issue Mikro
Fasilitas community center yang belum tersedia
PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI KABUPATEN NIAS SELATAN
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS
SURFING COMMUNITY CENTER REGIONALISME TROPIS
Surfing merupakan sebuah olahraga yang dilakukan diatas ombak dengan menggunakan sebilah papan untuk bermanuver diatas ombak, lalu papan yang dikemudikan oleh peselancar akan bergerak oleh ombak sehingga peselancar tertantang untuk mengendalikan keseimbangan tubuh diatas papan (Richard, 2010).
Surfing merupakan olahraga ekstrim yang dikategorikan sebagai olahraga prestasi dan rekreasi, dan olahraga selancar air juga dapat dijadikan sebagai hobi maupun profesi (Krisnandar, 2016).
Community center merupakan ruang untuk orang dengan minat yang sama, tetapi seringkali berasal dari latar belakang sosial, agama, dan poli k berbeda yang datang untuk bermain, belajar, atau bekerja bersama untuk kepuasan pribadi dan/atau pengembangan komunitas (Yasmin & Parvin,2016).
Regionalisme didefinisikan sebagai suatu kesadaran untuk membuka kekhasan tradisi dalam merespon terhadap tempat dan iklim, kemudian melahirkan iden tas formal dan simbolik (Tan Hock Beng, 1994).
Issue Obyek Bangunan
Community center yang mewadahi surfing masih belum ada di indonesia
Bangunan community center yang mul -massing mengurangi efesiensi waktu dan sosial
Bangunan community center berfokus pada gaya bangunan futuris k
PRESTASI ATLET SURFING NIAS SELATAN
LATAR BELAKANG LOKASI
Lokasi : Jl. Sorake, Kec. Luaha Gundre Maniamolo.
Salah satu tempat wisata terbaik Sumatera Utara
Keis mewaan ombak pantai Sorake
Tempat berkumpul surfer dunia INDONESIA
NIAS SELATAN
LATAR BELAKANG PENDEKATAN
Aspek dasar yang harus dipenuhi sebuah community center (Social, Physical, Prac cal, Cultural)
Pandangan terhadap bangunan dengan ciri khas kedaerahan yang dianggap ke nggalan zaman
Berada di kawasan dengan Iklim Tropis Lembab
BREAKDOWN KONSEP
PERKEMBANGAN SURFER NIAS SELATAN MENGALAMI PENURUNAN
Regionalisme Tropis
Arsitektur Tropis
PERMASALAHAN
OBYEK BANGUNAN SURFING COMMUNITY CENTER
BELUM TERSEDIA
BANGUNAN TANPA IDENTITAS KEDAERAHAN
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merancang surfing community center yang mengakomodasi peselancar pemula dan peselancar profesional untuk b e r l a h s u r fi n g s e r t a b a ga i m a n a merancang surfing community center di N i a s S e l a ta n d e n ga n p e n d e ka ta n arsitektur regionalisme tropis.
TUJUAN
Tujuan perancangan ini yaitu merancang sebuah bangunan surfing community center yang sesuai dengan standar dan kebutuhan para peselancar
SASARAN
Sasaran dari percancangan surfing community center di Kabupaten Nias Selatan yaitu merancang bangunan dengan penekanan iden tas budaya Nias Selatan serta nyaman secara fisik bagi penggunanya dengan menerapkan pendekatan arsitektur regionalisme tropis.
Abstract Regionalisme
Mass
Solid - Void
Sense Of Space
Ligh ng
Structure
Organiza on & Orienta on Roof Shape
Ven la on
Transparents & Shading
Massive Wall
Building Thickness
Material Landscape
KONSEP
Atap Miring Menjulang Tinggi Bentuk Sta s
& Dinamis
Dinding Roster
Aroma Kayu Kamper & Bunga
Jendela Jalusi
Sun Shading Ornamen Nias
Selatan Dinding Kaca
Ornamen Nias Selatan
Sura Instrument Musik Nias
STRATEGI DESAIN
Elemen Kayu
& Batu alam
Vegetasi Pemikat Burung
Pengolahan Taman
Lampu Ambient
Struktur Panggung
Sisi Bangunan Se pis Mungkin
Material Lokal (Bata, Kayu, Bambu)
Penempatan Ruang Yang Memberi
Kenyamanan Arah Hadap Bangunan
Timur-Barat
Warna Dinding
Koridor Sebagai Pembayangan
Dinding Roster
PROGRAMING
PARKIR
BEKERJA
PULANG
MAKAN BUANG AIR
IBADAH DISKUSI
DATANG
LOKER
FUNGSI BANGUNAN
Pada bangunan Surfing Community Center ini, fungsi bangunan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Fungsi Komunitas
Fungsi komunitas mewadahi empat aspek dasar sebuah community center yang diantaranya ak vitas social, physical, prac cal, dan cultural. Kemudian fungsi komunitas ini terbagi lagi menjadi fungsi primer dan fungsi sekunder.
a. Fungsi primer : Fungsi utama dari bangunan sebagai tempat menyalurkan hobi, meningkatkan kemampuan/skill, edukasi surfing, serta inovasi berbagai inovasi melalui kegiatan yang dilakukan dan sebagai media promosi surfingKabupaten Nias Selatan khususnya pantai Sorake. Kebutuhan ruang yang disediakan yaitu ruang surf pool indoor, ruang diskusi, ruang kelas materi surfing, ruang baca, dan bengkel selancar atau workshop.
b. Fungsi sekunder : Fungsi sekunder merupakan pelengkap dari fungsi primer seper penyediaan fasilitas bagi anggota komunitas dan pengunjung. Kebutuhan ruang yang disediakan yaitu resepsionis, pusat informasi, galeri, ruang fitness, cafe/bar, dan toko peralatan surfing atau surfshop.
2. Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang merupakan fasilitas yang mendukung kegiatan pusat komunitas mulai dari pengelola hingga servis.
PENGGUNA & AKTIVITAS
PENGELOLA ANGGOTA KOMUNITAS PEMINAT SURFING TAMU
ENTRANCE
PULANG
PAMERAN WORKSHOP
DISKUSI
DATANG PARKIR
GANTI KOSTUM
ABSEN
LATIHAN PELATIH
ISOMA
ENTRANCE
PULANG
WORKSHOP MEMBACA
BELANJA DISKUSI
DATANG PARKIR
GANTI KOSTUM REGISTRASI
LATIHAN
ISOMA PAMERAN
ENTRANCE
PULANG
MEMBACA BELANJA
DATANG PARKIR
REGISTRASI
PAMERAN
REKREASI
PROGRAMING
KEBUTUHAN RUANG
KELOMPOK
PENGGUNA SUBYEK KEGIATAN KEBUTUHAN
RUANG
STAF PENGELOLA
Administrasi
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / mengelola
administrasi - Isoma - Pulang
- Parkiran - Loker
- Ruang kerja / resepsionis - Pantry - Mushola - Toilet
Pengelola Surf Pool
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / mengelola surf
pool, menyiapkan keperluan peselancar, dan menjaga kebersihan surf pool
- Isoma - Pulang
- Parkiran - Loker - Surf pool
- Gudang peralatan - Janitor
- Pantry - Mushola - Toilet
Staf Laundry
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / mengelola
pencucian kostum latihan surfing - Isoma
- Pulang
- Parkiran - Loker - Laundry
- Gudang peralatan - Pantry
- Mushola - Toilet
Pengelola Workshop
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga
bengkel papan selancar dan kebersihan
workshop sebelum dan sesudah pemakaian - Isoma
- Pulang
- Parkiran - Loker - Workshop - Pantry - Mushola - Toilet
Staf Surf Shop
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / melayani
pengunjung toko dan pengadaan barang surfing
- Isoma - Pulang
- Parkiran - Loker - Surf shop - Gudang barang - Pantry
- Mushola - Toilet
Pengelola Ruang Baca
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga ruang
baca dan inventarisasi buku secara rutin - Isoma
- Pulang
- Parkiran - Loker - Ruang baca - Gudang barang - Pantry
- Mushola - Toilet
PROGRAMING
KEBUTUHAN RUANG
KELOMPOK
PENGGUNA SUBYEK KEGIATAN KEBUTUHAN
RUANG
ANGGOTA KOMUNITAS Anggota Komunitas
- Datang - Absensi - Berdiskusi - Rapat - Workshop - Instruktur surfing - Latihan surfing - Latihan fisik - Berbelanja
- Mengadakan pameran - Membaca
- Isoma - Pulang
- Parkiran - Lobby
- Kantor komunitas - Loker / kamar ganti - Center area - Multifunction room - Surf pool
- Kafe / Bar - Workshop - Surf shop - Fitness - Galeri - Ruang baca - Mushola - Toilet
PEMINAT SURFING Peserta Kelas Surfing
- Datang - Registrasi - Berdiskusi - Workshop - Latihan surfing - Latihan fisik - Berbelanja - Melihat pameran - Membaca - Isoma - Pulang
- Parkiran - Lobby
- Loker / kamar ganti - Center area - Multifunction room - Surf pool
- Kafe / Bar - Workshop - Surf shop - Fitness - Galeri - Ruang baca - Mushola - Toilet
PEMINAT SURFING Tamu
- Datang - Melapor pada
resepsionis
- Nongkrong / bersantai - Melihat pameran - Membaca - Belanja
- Buang air kecil / besar - Pulang
- Parkiran - Lobby - Center area - Multifunction room - Kolam renang umum - Kafe / Bar
- Surf shop - Fitness - Galeri - Ruang baca - Mushola - Toilet
KELOMPOK
PENGGUNA SUBYEK KEGIATAN KEBUTUHAN
RUANG
STAF PENGELOLA
Pengelola Galeri
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga karya
sebelum dan sesudah pameran
- Isoma - Pulang
- Parkiran - Loker - Galeri
- Gudang barang - Pantry
- Mushola - Toilet
Pengelola Kafe/Bar
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / melayani
pengunjung dan mempersiapkan bahan baku makanan-minuman - Isoma
- Pulang
- Parkiran - Loker - Kafe / bar
- Gudang makanan - Dapur
- Pantry - Mushola - Toilet
Pengelola Fitness
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga
kebersihan alat fitness sebelum dan sesudah pemakaian serta memberikan arahan penggunaan alat fitness yang benar
- Isoma - Pulang
- Parkiran - Loker
- Ruang fitness - Pantry - Mushola - Toilet
Staf Engineering
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / melakukan
perawatan terhadap mesin atau utilitas bangunan
- Isoma - Pulang
- Parkiran - Loker
- Ruang staf engineer - Ruang panel - Ruang pompa - Ruang Shaft - Pantry - Mushola - Toilet
Keamanan
- Datang
- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga
keamanan area surfing community center - Isoma
- Pulang
- Parkiran - Loker
- Pos keamanan - Ruang CCTV - Pantry - Mushola - Toilet
PROGRAMING
HUBUNGAN RUANG
Publik
Semi Publik Private Servis
Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
Area Parkir
Parkir Parkir Umum
Komunitas Loading Dock
Parkir Staff
Selasar Lantai 1 Lobby
Ruang Gan / Loker
Surf Simulator Seat Area
Janitor Surf Class
Sha Mini Pool
Pengelola Komunitas
Formal
Center Area
Seat Group Restroom
Resepsionis / Informasi Sekuri
Fitness
Resepsionis Fitness
Ruang Gan / Loker
Area Baca
Ruang Baca
Ruang Arsip Resepsionis
Gudang
Front Office Manager
Acoun ng PABX CCTV
Pengelola Komunitas Informal
Front Office Komunitas
Ruang Kerja Komunitas
Pantry Loker
Toilet Ruang
Mee ng
Staff Engineer
Staff Cleaning
Service
Ruang Pompa Ruang Panel
Ruang Conference Pantry
Toilet
Musholla
Koridor
Tangga
Drop Off
Laundry
RuangCuciLinen Kotor
Ruang Pengeringan
Cafe/Bar
Workshop
Ruang Gambar
Ruang Pencucian Ruang Pembentukan
Ruang Pengecatan
Gudang Ruang
Bahan Jadi
Surf
Pool
CounterRuang Belanja Ruang Fi ng
Selasar Lantai 2
Tangga
Koridor
Dapur Bar
Counter Area Makan
Kolam Outdoor
Lanskap
GazeboTaman Ruang Gan
/ Loker Penyimpanan
Alat
Surf Shop
Linen Bersih
Gudang Ruang Kreator
Galeri Tetap Ruang Restorasi
Galeri
Gudang Galeri Temporer
MAKRO
PROGRAMING
HUBUNGAN RUANG
Zona Surf Pool
Area Parkir
Parkir Umum Parkir Komunitas
Parkir Staff
Lobby
Resepsionis / Informasi Sekuri
Drop Off
Selasar Lantai 2
Ruang Gan Gudang
Alat
Seat Area Koridor
Surf Class
Surf Simultor
Mini Pool
Sha Tangga
Servis
Laundry
Janitor
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
Area Parkir
Parkir Umum Parkir Komunitas
Parkir Staff
Lobby Drop
Off
Selasar Lantai 2
Resepsionis Area
Baca
Ruang Arsip Gudang Loading
Dock
Tangga Servis
Area Parkir
Parkir Umum Parkir Komunitas
Parkir Staff
Lobby Drop
Off
Selasar Lantai 2
Center Area
Restroom Gudang
Loading Dock
Tangga Servis
Galeri Temporer Galeri
Tetap
Ruang Kreator Ruang
Restorasi
Area Parkir
Parkir Umum Parkir Komunitas
Parkir Staff
Drop Off
Selasar Lantai 1
Toilet Gudang
Loading
Dock Ruang
Bentuk
Ruang Gambar
Ruang Cuci Ruang Pengecatan Ruang
Bahan Jadi
Zona Ruang Baca
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
Zona Galeri Zona Workshop
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
PROGRAMING
HUBUNGAN RUANG
Area Parkir
Parkir Umum Parkir Komunitas
Parkir Staff
Area Makan
Selasar Lantai 2
Restroom Gudang
Loading Dock
Tangga Servis
Selasar Lantai 1
Tangga Dapur
Bar Counter
Area Parkir
Parkir Umum Parkir Komunitas
Parkir Staff
Display Area
Gudang
Loading Dock
Fi ng Room Selasar
Lantai 1 Koridor
Counter Desk
Area Parkir
Parkir Umum Parkir Komunitas
Lobby Drop
Off
Selasar Lantai 2
Resepsionis Ruang
La han
Ruang Gan
Area Parkir
Parkir Staff Parkir Komunitas
Drop Off
Selasar Lantai 2 Loker
Lobby
Tangga Koridor
Selasar Lantai 1
Pantry
Toilet
Pengelola Komunitas Formal Pengelola
Komunitas Informal
U litas
Ruang Staff
Musholla
Ruang Conference
Ruang Rapat
Koridor
Ruang Panel Ruang Pompa Sha Janitor
Ruang Kerja Bersama Komunitas
Front Office
Komunitas Manager Front
Office Acoun ng
CCTV PABX
Zona Cafe/Bar
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
Zona Surf Shop
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
Zona Fitness
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
Zona Pengelola
Publik Semi Publik Private
Servis Langsung
Tidak Langsung
Keterangan :
PROGRAMING
BESARAN RUANG
PROGRAMING
BESARAN RUANG
NO FUNGSI LUAS (m )
21. Fungsi Komunitas 3.192,1
2. Fungsi Penunjang 1.301,6
3. Parkir Kendaraan 2.903,6
JUMLAH TOTAL 7.397,3
Parkir Sepeda Motor
280 motor X ( 2 x 1,2 m ) = 672 m2
Parkir Mobil
84 Mobil X ( 5 x 2,3 m ) = 966 m2
Parkir Difabel
4 Mobil X ( 5 x 3,5 m ) = 119 m2
DATA SITE
20.601 m2
GSB
GSP
Pejalan Kaki Kendaraan Bermotor
- 0.30
Deskripsi : Lokasi site berada di Jl. Sorake, Kec. Luaha Gundre Maniamolo, Kab. Nias Selatan dan memiliki luas 20.601 m2. Site termasuk kedalam kawasan pariwisata minat khusus yang melipu olahraga air dan alam.
Deskripsi : Regulasi daerah terhadap bangunan antara lain :
- KDB maksimal 60% - GSS minimal 15 meter - KLB maksimal 2
- RTH minimal 25%
- Tinggi bangunan maksimal 8 lantai - GSB minimal 5 meter
- GSP minimal 100 meter
Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Selatan 2021-2026
Deskripsi : - Tanah dak memiliki kontur, akan tetapi memiliki elevasi turun dari jalan utama se nggi 30 cm.
- Tekstur dari tanah memiliki kondisi tanah keras, padat, dan berpasir.
Deskripsi : - Terdapat akses kendaraan bermotor berukuran lebar 5 meter pada sisi barat site dengan sirkulasi dua arah yang dapat dilalui oleh kendaraan jenis sepeda motor hingga bus ukuran medium.
- Akses untuk pejalan kaki menuju site dapat dilalui dari sisi barat site yang tergabung dengan akses kendaraan dan melalui sisi utara site dengan fasilitas jembatan penyebrangan yang telah disediakan pemerintah.
Elevasi Tanah Jenis Tanah
LOKASI & DIMENSI REGULASI DAERAH
SIRKULASI KONTUR & JENIS TANAH
GSS
06.20 WIB 12.00 WIB
18.45 WIB
298,60 mm
88 %
o o
25 C - 30 C
Jembatan Penyebrangan
Orang
1 2
3 5 4
6
DATA SITE
Deskripsi : Tanaman pada site terdiri dari pohon kelapa (mendominasi), akasia, pisang, cempaka, waru, dan puring. Selebihnya site di tumbuhi ilalang dan rumput liar.
Deskripsi : - Tersedia jembatan penyebrangan pada sisi utara site yang merupakan fasilitas pemerintah.
- Material penutup atap bangunan sekitar didominasi oleh atap metal.
- Penggunaan material dinding bangunan didominasi oleh bata dan terdapat juga penggunaan dinding kayu.
- Ornamen Nias Selatan sebagai este ka bangunan.
Deskripsi : Matahari mengorbit di atas site mulai dari pukul 06.20 WIB hingga pukul 18.45 WIB dengan op mal dan suhu ter nggi mencapai 30 C pada siang hari pukul 13.00 WIB.
Deskripsi : Wilayah ini mempunyai 11 bulan basah (bulan dengan curah hujan > 100 mm), 1 bulan lembab (bulan dengan curah hujan 60 - 100 mm), dan dak ada bulan kering (bulan dengan curah hujan < 60 mm) dikarenakan Kabupaten Nias Selatan rela f lembab dan basah. Kelembaban udara sebesar 88% dan temperatur udara sebesar 25O C - 30O C.
1. Pohon Kelapa 2. Pohon Akasia 3. Pohon Pisang 4. Pohon Cempaka 5. Pohon Waru 6. Tanaman Puring
VEGETASI FITUR BUATAN &
ARCH PATTERN
CURAH HUJAN-KELEMBABAN- TEMPERATUR
SUN PATH
Drainase Tiang Listrik
LPJU
1 2 3
4
Tinggi Sedang Rendah
60 dB 35 dB
43 dB 38 dB
S
U T
B +
+ +
+
289O
DATA SITE
Deskripsi : Data yang didapatkan menggunakan bantuan aplikasi Angin, sumber arah angin berasal dari arah Barat-Utara menuju Timur-Selatan dengan kecepatan angin sebesar 11 km/h dan angin ini merupakan angin darat (biru) yang dimulai dari sore hari hingga malam hari serta berhembus dari darat mengarah ke laut. Sedangkan angin laut (merah) merupakan kebalikan dari angin darat, dimulai dari pagi hari hingga siang hari dengan sumber arah angin berasal dari Timur-Selatan menuju Barat dengan rata-rata kecepatan angin sebesar 10 km/h.
Deskripsi : - Sisi mur memiliki visual ke arah pantai atau laut.
- Sisi selatan memiliki visual ke arah hutan.
- Sisi barat memiliki visual ke arah jalan utama dan hutan.
- Sisi utara memiliki visual ke arah muara atau sungai.
Deskripsi : Tersedia beberapa fasilitas umum yang telah disediakan oleh pemerintah seper lampu penerangan jalan, ang listrik, dan saluran drainase.
Deskripsi : Menganalisis kebisingan menggunakan bantuan aplikasi sound meter dan mendapatkan data kebisingan ter nggi di sisi barat site sebesar 60 dB yang di mbulkan oleh suara kendaraan yang melintas. Pada sisi mur site ngkat kebisingan tergolong sedang dengan nilai 43 dB yang di mbulkan oleh suara ombak air laut, sedangkan ngkat kebisingan terendah berada di sisi selatan dan utara site yang merupakan hutan dan sungai.
Timur Selatan Barat Utara
1 2 3 4
WIND PATH VISUAL / VIEW
KEBISINGAN UTILITAS
GSP GSB
Struktur Non-permanen Struktur Permanen
Bamboo
KDB 60% = 12.360 m2 43 dB
60 dB 35 dB
36 dB 38 dB
15-25 m
Potensi :
- RPJMD Kabupaten Nias Selatan mendukung adannya sebuah sarana olahraga yang dapat meningkatkan prestasi atlet lokal.- KDB yang cukup besar hingga 60% sangat membantu perancangan surfing community center.
- Ke nggian lantai bangunan dapat mencapai 8 lantai sudah sangat baik untuk sebuah surfing community center.
REGULASI DAERAH
Masalah :
Site masih dipengaruhi regulasi garis sempadan pantai sejauh 100 meter dari k pasang ter nggi air laut di bagian mur site yang bersebelahan dengan pantai dan regulasi garis sempadan bangunan sejauh 5 meter pada bagian barat site yang bersebelahan dengan jalan utama.Respon :
- KDB 60% dari luas site 20.601 m2 = 12.360 m2. Sedangkan area yang dapat dibangun dengan struktur permanen dapat mencapai 11.933 m2 setelah dikurangi dengan GSP, GSB, dan GSS.
- Bangunan dibuat menjadi 2-3 lantai menyesuaikan kebutuhan ruang yang dak terlalu banyak.
- Menempatkan bangunan dengan struktur permanen pada bagian tengah sejauh 103 meter dari tepi pantai agar dak melanggar aturan terkait garis sempadan pantai.
- Area site yang masih berada pada garis sempadan pantai dapat diolah dengan membuat gazebo menggunakan struktur non-permanen seper bambu atau kayu.
Potensi :
- Segala sisi site dak terhalang oleh bangunan nggi.- Sisi visual terbaik terdapat pada sisi mur yang mengarah ke pantai atau laut dan sisi utara yang mengarah ke muara atau sungai.
- Visual terbaik sisi barat hanya didapatkan pada waktu sore hari untuk menikma sunset.
VIEW
Masalah :
Visual pada sisi selatan masih kurang menarik karena hanya memiliki pemandangan hutan dan bangunan-bangunan resort/co age.Respon :
Pada sisi bangunan sebelah mur dilakukan pengurangan/pemotongan bentuk agar terdapat sisi bangunan yang menghadap ke arah Timur-laut dan Tenggara. Hal ini bertujuan agar lebih banyak ruang-ruang pada bangunan nan nya memiliki visual ke arah pantai dan sungai/muara karena bagian ini lah yang memiliki nilai visual
nggi.
Potensi :
- Berdasarkan Keputusan Menteri Negera Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, menetapkan bahwa ambang batas kebisingan untuk kawasan rekreasi sebesar 70 dB.- Kendaraan sebagai sumber ngkat kebisingan nggi jarang melintas.
KEBISINGAN
Masalah :
Meski telah ditetapkan bahwa ambang batas kebisingan untuk kawasan rekreasi sebesar 70 dB, namun masih tetap harus diminimalisir kebisingan yang terjadi mengingat terdapat ruangan pada surfing community center yang memerlukan keheningan seper ruang baca, ruang rapat, dan ruang kelas surfing. Kemudian suara yang di mbulkan kendaraan juga hampir mendeka ambang batas kebisingan yaitu sebesar 60 dB.Respon :
- Bangunan dibuat mundur dari jalan utama sejauh 15-25 meter agar frekuensi kebisingan semakin jauh dan dak dapat mencapai bangunan.
- Menambahkan buffer berupa pohon dekat dengan jalan utama agar suara dapat terminimalisir.
- Ruangan yang membutuhkan keheningan ngkat nggi seper ruang baca, ruang rapat, dan ruang kelas surfing. Ditempatkan pada posisi mur-laut yang menjadi zona terjauh dari jalan utama.
GSS
- ++
+
++
ANALISIS SITE
40o 42o
Bamboo
2 m 4 m
Jendela Rumah Adat Nias Selatan 06.20 WIB
12.00 WIB
18.45 WIB
Sunset (18.45 WIB)
Sunrise (6.20 WIB)
B T
Cafe/Bar Outdoor Pembayangan
Roster
ANALISIS SITE
Potensi :
- Pada sisi barat laut terdapat pohon kelapa yang cukup padat sehingga menjadikan area ini sebagai tempat yang paling maksimal peneduhnya.- Matahari yang mengorbit secara op mal pada site dari sisi mur ke sisi barat dapat dimanfaatkan untuk menikma sunrise dan sunset.
SUN PATH
Masalah :
- Matahari pada sore hari merupakan matahari yang terpanas dan menyebabkan temperatur menjadi naik.- Tidak terdapat pembayangan pada sisi barat site, baik itu berupa bangunan nggi atau pohon yang nggi.
- Ti k terpanas berada di tengah site dikarenakan area ini dak adanya peneduh.
Respon :
- Massa bangunan di sisi utara diperpendek dengan cara memutar setengah massa bangunan dengan sudut 60 sehingga bangunan menghadap ke arah tenggara, hal ini juga bertujuan agar massa bangunan mendapat pembayangan dari massa yang diputar.
- Pada bangunan lantai satu, massa bangunan ditarik kebelakang agar terbentuk sebuah selasar yang menjadi pembayangan sinar matahari, kemudian teras ditutup lagi dengan menggunakan roster agar pembayangan lebih maksimal.
- Pada bangunan lantai dua, massa bangunan juga ditarik kebelakang agar tersedia teras/balkon sebagai tempat menanam tanaman yang dapat menjadi buffer sinar matahari.
- Penataan ruang luar dengan menanam pohon dekat dengan bangunan agar sinar matahari dapat terhalang masuk ke dalam bangunan.
- Bangunan menyediakan cafe/bar outdoor pada sisi selatan dan berada di lantai dua sebagai tempat bersantai dengan tujuan merespon sunrise dan sunset. Pemilihan cafe/bar pada area ini karena pandangannya langsung menghadap ke arah mur dan barat tanpa adanya penghalang.
Potensi :
Temperatur yang didapatkan pada site masih dikategorikan sebagai temperatur yang nyaman terhadap ruangan.CURAH HUJAN-KELEMBABAN-TEMPERATUR
Masalah :
- Curah hujan yang nggi membuat bangunan dak dapat menggunakan atap datar yang dapat menimbulkan kebocoran.- Kelembaban udara yang rela f lembab ditambah dengan posisi site yang berdekatan dengan laut, dapat membuat material seper aluminium, plat besi, dan sejenisnya menjadi rusak atau korosi/karat.
Respon :
- Atap bangunan dibuat memiliki kemiringan minimal 30 untuk merespon curah hujan yang nggi.
- Bentuk atap bangunan diadaptasi dari lingkungan sekitar yaitu rumah adat Nias Selatan dan tradisi hombo batu.
- Penggunaan material yang cepat mengalami korosi diminimalisir dan di gan dengan penggunaan material bambu atau kayu.
- Apabila tetap dibutuhkan material seper aluminium dan plat besi yang mengalami korosi, maka material tersebut harus dilapisi cat an karat agar lebih tahan lama
Potensi :
Pada sisi barat-utara atau barat laut yang merupakan sumber angin darat (sore-malam) dak terdapat bangunan yang dapat memecah angin, demikian pula dengan sisi mur yang menjadi sumber angin laut (pagi-siang) dak adanya penghalang angin sehingga penghawaan pada site dapat op mal bergerak.WIND PATH
Masalah :
Sumber arah angin darat menuju laut dak dapat dipas kan se ap saat selalu berasal dari barat laut, terkadang sumber arah angin darat dapat berasal dari barat ataupun tenggara.Respon :
- Pembelokan massa bangunan pada sun path juga bermanfaat pada respon terhadap arah datangnya angin dari arah barat laut, hal ini dikarenakan sisi bangunan yang menghadap ke arah barat laut semakin panjang dan udara yang masuk lebih maksimal.
- Bangunan diberikan ven lasi udara yang mengelilingi bangunan agar udara dapat masuk dari segala arah, bukaan ven lasinya berbentuk jalusi yang diadaptasi dari bentuk jendela rumah adat Nias Selatan.
- Untuk memasukkan udara kedalam bangunan, dilakukan permainan vegetasi pada penataan luar bangunan dengan cara mengatur jarak vegetasi terhadap bukaan dan memilih jenis tanaman yang memiliki ke nggian tertentu agar udara dapat di arahkan ke dalam bangunan.
Drainase
Tiang Listrik LPJU
Saluran Drainase Septictank
Kelistrikan
Lampu Pagar
Ornamen Nio’ndrofi
Ornamen yang berbentuk bintang namun terlihat seperti bunga. Ornamen ini melambangkan kekayaan dan karakter yang baik.
Atap Sirap Atap Bitumen Atap Genteng
Roster Bata
Beton
Sun Shading Ornamen Nio’ndrofi
Bambu
Tuhan Manusia Utilitas Filosofi Rumah Adat
Nias Selatan
ANALISIS SITE
Potensi :
Kabupaten Nias Selatan memiliki banyak budaya yang dapat ditransformasikan atau diadaptasikan ke dalam bentuk bangunan.CULTURE
Masalah :
Bangunan sekitar site masih belum ada yang mengaptasikan nilai budaya ke dalam bentuk bangunan nya yang mengandung filosofi tersendiri dan jika ada itu hanya menjadi tempelan pada bangunan seper ornamen ataupun bentuk atap.Respon :
- Massa bangunan dibuat menjadi dua lantai karena mengadaptasi dari filosofi rumah adat Nias Selatan. Bangunan lantai satu dipergunakan sebagai area servis atau u litas bangunan, untuk lantai dua sebagai area kegiatan utama manusia, dan atap yang menjulang nggi sebagai bentuk penghormatan kepada tuhan.
- Massa bangunan dan atap diadaptasikan dari budaya lompat batu ciri khas budaya Nias Selatan, dimana bentuknya berbentuk trapesium menggambarkan sebuah batu untuk lompatan.
Potensi :
- Tersedia sumber arus listrik yang berdekatan dengan site.- Site berdekatan dengan muara memudahkan dalam pembuangan limbah air kotor.
UTILITAS
Masalah :
- Saluran drainase sudah dak berfungsi dengan baik dikarenakan banyak sampah dan rumput.- Lampu penerangan jalan sudah dak berfungsi.
Respon :
- Menambahkan massa bangunan khusus untuk kelistrikan pada bagian utara site karena berdekatan dengan sumber aliran listrik. Penambahan satu massa khusus kelistrikan dan terpisah dengan bangunan utama sebagai salah satu bentuk an sipasi kebakaran.
- Penampungan limbah air kotor atau sep ctank diletakkan berdekatan langsung dengan muara pada bagian utara site agar memudahkan dalam penyaluran akhir.
- Memfungsikan kembali saluran drainase yang sudah tersedia dengan cara membersihkan dan menutup dengan beton precast agar dapat digunakan juga sebagai pedestrian pejalan kaki.
- Menambahkan penerangan yang diletakkan pada pagar bangunan sebagai penggan penerangan jalan umum yang telah rusak.
Potensi :
- Material yang digunakan pada bangunan sekitar merupakan material lokal yang mudah didapatkan.- Penggunaan ornamen ciri khas Nias Selatan sudah diterapkan pada bangunan sekitar site.
ARCHITECTURAL PATTERN
Masalah :
- Penerapan warna yang digunakan antara satu bangunan dengan bangunan lainnya sangat kontras sehingga menimbulkan kawasan yang dak kontekstual.- Pemilihan material atap (atap metal) yang dak tepat mengingat site berada di kawasan tepi pantai yang dapat membuat korosi terjadi.
Respon :
- Bangunan menggunakan material dengan warna so dan monocrome agar dak menambah kekontrasan pada kawasan sekitar.
- Bangunan menggunakan sun shading dengan ornamen Nias Selatan yang telah di transformasikan agar dak sekedar menjadi sebuah tempelan pada bangunan.
Ornamen yang adaptasi adalah ornamen Nio’ndrofi yang berbentuk bintang namun terlihat seper bunga, yang melambangkan sebuah kekayaan dan karakter yang baik. Alasan pemilihan ornamen ini diantara ornamen lainnya dikarenakan untuk menunjukkan bahwa Nias Selatan kaya akan peselancar lokal dan punya karakter baik.
- Material untuk penutup atap dak menggunakan atap metal untuk menghindari korosi dikarenakan posisi bangunan yang dekat dengan laut, maka material penutup atap digan dengan material atap genteng, atap bitumen, dan atap sirap.
- Material lainnya pada bangunan dimaksimalkan menggunakan material lokal yang mudah didapatkan di sekitar site, seper dinding bata, kolom beton, kisikisi roster,
ang bambu, kusen kayu, dan lainnya.
FILL CUT Jalan Utama
Pantai + 0.30
Pondasi Borepile Pondasi Footplat
Retaining Wall Building Entrance
U S
3 m Pedestrian Ramp Difabel
Parkir Umum Parkir Difabel
Loading Dock
Kendaraan Umum Kendaraan Servis Pejalan Kaki
IN OUT
ANALISIS SITE
Potensi :
Kepadatan lalu lintas kendaraan tergolong rendah sehingga dak pernah menimbulkan kemacetan.SIRKULASI
Masalah :
- Belum tersedia pedestrian bagi pejalan kaki sehingga para pejalan kaki masih menggunakan bahu jalan untuk melintas.- Akses pejalan kaki menuju site dapat dilalui dari dua sisi site, yaitu sisi barat melalui jalan utama dan sisi utara melalui jembatan penyeberangan orang.
Respon :
- Membuat sirkulasi kendaraan secara linear atau satu arah dengan pintu masuk dan keluar berbeda akan tetapi sama-sama terletak di sebelah barat site.
- Untuk sirkulasi kendaraan servis dibuat berbeda dengan kendaraan pengunjung yang terletak di sebelah utara site.
- Menyediakan parkir khusus difabel yang terletak di depan bangunan dan berdekatan dengan ramp difabel.
- Massa bangunan sebelah selatan diperpendek dan difungsikan sebagai lahan parkiran bagi tamu.
- Mengambil sebagian site di sisi barat selebar 3 meter untuk dijadikan sebagai pedestrian pejalan kaki agar lebih safety.
- Sebagai respon terhadap akses pejalan kaki dari dua sisi, maka bangunan dibuat memiliki dua buah entrance bangunan yaitu pada sisi selatan dan utara bangunan.
Potensi :
Terdapat beberapa tanaman yang dapat mendukung tema tropis pada perancangan Surfing Community Center ini.VEGETASI
Masalah :
Tanaman yang sudah tersedia pada site masih belum tertata sesuai dengan konsep perancangan.Respon :
- Mengatur ulang penataan tanaman sesuai dengan fungsinya seper tanaman peneduh, pengarah, hias, dan penutup tanah serta sesuai dengan tema tropis.
- Tanaman peneduh menggunakan pohon akasia, waru, tanjung, dan kiara payung.
- Tanaman pengarah menggunakan tanaman palem raja, cemara norfolk, dan pucuk merah.
- Tanaman hias menggunakan tanaman kamboja, palem pandan bali, cemara udang, sikas, anggrek, dan kalatea latea.
- Tanaman penutup tanah menggunakan rumput gajah mini dan rumput jepang.
Potensi :
- Posisi site masih lebih nggi dari tepi pantai se nggi 80 cm sehingga memungkinkan dilakukan permainan terhadap kontur site agar lebih dinamis.- Kondisi tanah yang memiliki tekstur keras, padat, dan berpasir mampu mendukung struktur bangunan ber ngkat rendah.
KONTUR & JENIS TANAH
Masalah :
Site yang memiliki elevasi lebih rendah dari jalan utama membuat air masuk ke dalam site dan menyebabkan banjir, selain itu posisi bangunan yang lebih rendah dapat menghilangkan kesan kemegahan dari sebuah bangunan.Respon :
- Untuk mengejar perbedaan elevasi site maka dilakukan metode cut & fill pada site sehingga mengurangi tanah mbunan dari luar site.
- Bangunan memiliki ke nggian hingga 2-3 lantai dan menggunakan pondasi jenis footplat.
Kalatea Latea
Volume trik
TRANSFORMASI VOLUMETRIC
Volume trik
GSB GSP KDB
12.360 m2
GSS
+ +
Volume trik
Volume trik Volume
trik Volume
trik
PHASE 1 PHASE 2 PHASE 3
PHASE 6 PHASE 5 PHASE 4
KONSEP ZONASI
Lobby
Pengelola Formal Pengelola Informal Fitness
Center Area Galeri
Ruang Baca Surf Pool Café/Bar
U litas
Loading Dock Workshop Parkir Umum Staff Room Laundry
Dapur Umum Surf Shop
Parkir Umum Loading Dock
Kolam Outdoor
Parkir Difabel
Taman
KONSEP SIRKULASI
PENGUNJUNG
PENGELOLA
DIFABEL
SERVIS
DAMKAR
TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI
KABUPATEN NIAS SELATAN
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS
TUGAS AKHIR
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI
KABUPATEN NIAS SELATAN
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS
DENAH BANGUNAN
LANTAI 1
SKALA 1 : 400
DENAH BANGUNAN
LANTAI 2
SKALA 1 : 400
DENAH BANGUNAN
LANTAI 3
SKALA 1 : 400
TAMPAK BANGUNAN
TAMPAK BARAT
0 2
4 6
8
12 m
TAMPAK TIMUR
0 2
4 6
8
12 m
TAMPAK BANGUNAN
TAMPAK UTARA
0 2
4 6
8
12 m
TAMPAK SELATAN
0 2
4 6
8
12 m
TAMPAK KAWASAN
TAMPAK BARAT
0 4
8 12
16
24 m
TAMPAK TIMUR
0 4
8 12
16
24 m
TAMPAK KAWASAN
TAMPAK SELATAN
TAMPAK UTARA
0 4
8 12
16
24 m
0 4
8 12
16
24 m
POTONGAN BANGUNAN
8513 10254 7518 7386 8000 8000 8000 2614 6000 6000 6000 6253 10526 11271
6000 8000 8000 8000
5696
5000
3000
LANTAI 1 FFL + 0.20 m
LANTAI 2 FFL + 3.20 m
LANTAI 3 FFL + 8.20 m
NOK ATAP FFL + 13.89 m
MUKA TANAH FFL + 0.00 m
6625
5000
3000
LANTAI 1 FFL + 0.20 m
LANTAI 2 FFL + 3.20 m
LANTAI 3 FFL + 8.20 m
NOK ATAP FFL + 14.82 m
MUKA TANAH FFL + 0.00 m
5 6 7 8 9
B C D E F
1670
G H I J K L M N N N O
a c e
1700
FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE TANAHKERAS
1700
FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE TANAHKERAS
PONDASI BOREPILE Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) SLOOF 50/20 cm
PONDASI FOOTPLAT 120 x 120 cm
BALOK IWF 40/20 cm PENUTUP ATAP
GENTENG BETON
PLAT LANTAI BONDEK T 12 cm
DINDING PAS 1/2 BATA PAGAR PIPA BULAT 3"
PENUTUP ATAP BITUMEN
RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"
KANOPI ACP PONDASI BOREPILE
Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) PONDASI FOOTPLAT
120 x 120 cm PONDASI RAFTING
T 30 cm
PENUTUP ATAP GENTENG BETON
RANGKA ATAP KUDA-KUDA BAJA IWF 20 x 10 cm
BALOK IWF 40/20 cm PENUTUP ATAP BITUMEN
RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"
PAGAR KACA T 8 mm
DINDING PAS 1/2 BATA KANOPI ACP
SLOOF 50/20 cm
POTONGAN A - A
0 4
8 12
20 m
POTONGAN B - B
0 4
8 12
20 m
POTONGAN KAWASAN
8513 10254 7518 7386 8000 8000 8000 2614 6000 6000 6000 6253 10526 11271
5696
5000
3000 LANTAI 1 FFL + 0.20 m
LANTAI 2 FFL + 3.20 m
LANTAI 3 FFL + 8.20 m
NOK ATAP FFL + 13.89 m
MUKA TANAH FFL + 0.00 m
B C D E F
1670
G H I J K L M N N N O
a c e
1700 FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE
TANAHKERAS PONDASI BOREPILE
Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) PONDASI FOOTPLAT
120 x 120 cm PONDASI RAFTING
T 30 cm
PENUTUP ATAP GENTENG BETON
RANGKA ATAP KUDA-KUDA BAJA IWF 20 x 10 cm
BALOK IWF 40/20 cm PENUTUP ATAP BITUMEN
RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"
PAGAR KACA T 8 mm
DINDING PAS 1/2 BATA KANOPI ACP
SLOOF 50/20 cm
MUKA TANAH FFL - 0.50 m 28195
KOLAM RENANG OUTDOOR GAZEBO
BANGUNAN UTILITAS
6000 8000 8000 8000
6625
5000
3000 LANTAI 1 FFL + 0.20 m
LANTAI 2 FFL + 3.20 m
LANTAI 3 FFL + 8.20 m
NOK ATAP FFL + 14.82 m
MUKA TANAH FFL + 0.00 m
5 6 7 8 9
1700 FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE
TANAHKERAS PONDASI BOREPILE
Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) PONDASI FOOTPLAT
120 x 120 cm PENUTUP ATAP
GENTENG BETON
BALOK IWF 40/20 cm
PENUTUP ATAP BITUMEN
RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"
SLOOF 50/20 cm
MUKA TANAH FFL + 0.00 m
PLAZA UTARA SEAT AREA
POS JAGA
111035 48135
BALOK IWF 40/20 cm
RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"
PLAT LANTAI BONDEK T 12 cm
DINDING PAS 1/2 BATA KANOPI ACP PLAZA BARAT
PAGAR PIPA BULAT 3"
5725 34297 31500 33690
POTONGAN A - A
0 4
8 12
20 m
POTONGAN B - B
0 4
8 12
20 m
KONSEP STRUKTUR
1
Keterangan :
2 3
4
5
6
7 8
9
10
1. Pondasi footplat 2. Pondasi borepile 3. Sloof 4. Kolom komposit 5. Balok
6. Plat lantai 7. Kolom Bambu 8. Rangka atap kuda-kuda 9. Rangka atap plane truss 10. Rangka atap bambu
Borepile
Menggunakan pondasi borepile dengan ukuran diameter 30 cm dan digunakan hanya pada area surfpool karena proporsi bangunan yang lebih nggi serta ruang bebas kolom.
Footplat
Menggunakan pondasi footplat dengan ukuran tapak 120 cm x 120 cm, serta kedalaman 130 cm.
Pondasi footplat digunakan hampir keseluruhan bangunan.
Sloof
Menggunakan Sloof utama dengan ukuran 50 cm / 25 cm pada bentangan 8 meter, dan sloof pendukung dengan ukuran 30 cm / 15 cm pada bentangan <4 meter.
Kolom Komposit
Menggunakan kolom komposit baja H-Beam dengan kolom struktur berukuran 35 cm X 35 cm untuk bentangan 8 meter dan kolom pendukung dengan ukuran 15 cm X 15 cm.
Balok
Menggunakan balok induk dengan ukuran 40 cm / 20 cm dan balok anak dengan ukuran 35 cm / 17,5 cm, serta menggunakan ringbalk denga ukuran 20 cm / 15 cm.
Plat Lantai
Menggunakan plat bondek sebagai plat lantai dengan ketebalan 12 cm pada bangunan lantai 2, sedangkan untuk bangunan lantai 1 menggunakan cor beton.
Kolom Bambu
Menggunakan kolom dengan material bambu diameter 15 cm. Penggunaan kolom ini hanya pada area cafe/bar semi outdoor.
Atap Bambu
Menggunakan rangka atap material bambu dengan diameter 8 cm.
Atap Plane Truss
Menggunakan sistem struktur atap bentang lebar sejauh 18 meter pe plane truss, dengan material pipa bulat berdiameter 6 inchi atau 14,3 cm.
Atap Kuda-Kuda
Menggunakan rangka atap kuda-kuda baja WF dengan ukuran 20 cm x 10 cm.
RIGID FRAME
KONSEP UTILITAS
AIR BERSIH
SUMUR BOR
PDAM METERAN AIR
GWT
UPT
POMPA
Skema Air Bersih :
Sistem air bersih pada bangunan menggunakan sistem down feed dimana air dipompa dari ground water tank menuju uppertank dan kemudian di distribusikan ke se ap lantai melalui sha .
AIR KOTOR
PDAM
Sumur Bor GWT
Meteran
Pompa UPT Booster WC / Toilet
MUARA/SUNGAI
BAK KONTROL SEPTICTANK
MUARA/SUNGAI
BIOFILTER ANAEROB-AEROB
SEPTICTANK BAK KONTROL
BIOFILTER ANAEROB-AEROB
SEWAGE TREATMENT
PLAN
Skema Limbah Cair :
Pengolahan air kotor pada bangunan ini terbagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari limbah cair, limbah padat, dan limbah air kolam.
Wastafel
Floor Drain Bak Kontrol Sep ctank Biofilter Anaerob-Aerob
Limbah Cair
Limbah PadatLimbah Kolam
Skema Limbah Padat :
Kloset Sep ctank Biofilter Anaerob-Aerob
Skema Limbah Kolam
Floor Drain Sewage Treatment Plan
KONSEP UTILITAS
ELEKTRIKAL FIRE PROTECTION
HVAC
TRAFOGENSET
SDP SDP
HVMD LVMD
PLN
Skema Elektrikal : PLN
Genset
Trafo HVMDP
Tenaga listrik utama berasal dari PLN yang kemudian dihubungkan ke trafo menuju panel utama HVMDP dan panel sekunder SDP ap lantai yang kemudian menuju se ap ruangan, sedangkan energi listrik cadangan berasal dari genset.
Sistem proteksi kebakaran pada bangunan ini menggunakan sprinkler, hydrant box, dan hydrant pilar untuk pemadaman api berat. Sedangkan untuk pemadaman api ringan menggunakan APAR, kemudian terdapat tangga darurat untuk evakuasi pengguna bangunan.
LVMDP SDP
ATS
SSDP
TANGGA DARURAT
UPT
SPEAKER & TELEPHONE
Skema Proteksi Kebakaran : PASIF
APAR
AKTIF EVAKUASI
JOCKEY PUMP
SPRINKLER HYDRANT PILAR HYDRANT
BOX PINTU TAHAN API
STRUKTUR TAHAN API
TANGGA DARURAT
HYDRANT BOX SPRINKLER
HYDRANT PILAR APAR
JOCKEY PUMP
Sistem speaker berasal dari amplifier, disalurkan menuju terminal box yang berada pada se ap lantai bangunan dan kemudian di distribusikan ke se ap unit speaker. Sedangkan sistem jaringan telephone di dalam bangunan dimulai dari saluran Telkomsel menuju PABX kemudian menuju unit telephone.
Sistem penghawaan pada bangunan umumnya menggunakan sistem penghaawaan alami. akan tetapi terdapat beberapa ruang yang dak mendapatkan ven lasi udara sehingga harus menggunakan sistem penghawaan AC VRV.
VRV OUTDOOR
AC CASSETE
EXHAUST FAN
Skema AC VRV :
VRV OUTDOOR DUCTING AC CASSETE
AMPLIFIER PABX
Skema Speaker :
DEVICE INPUT AMPLI TERMINAL BOX
Skema Telephone :
TELKOMSEL PABX TELEPHONE SPEAKER
TELEPHONE
TERMINAL BOX
SPEAKER