• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI KABUPATEN NIAS SELATAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS

N/A
N/A
Generay Zebua

Academic year: 2023

Membagikan "PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI KABUPATEN NIAS SELATAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI KABUPATEN NIAS SELATAN

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS

GENERAYNALDO PERJUANGAN ZEBUA I 5190911161

(2)

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

SUMBER : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Kepemudaan Kabupaten Nias Selatan 2023

WSL-CT merupakan

calender of event Kemenparekraf

Issue Makro

Nias Selatan sebagai tuan rumah WSL-CT

Perkembangan surfer Nias Selatan mengalami penurunan

Issue Mikro

Fasilitas community center yang belum tersedia

PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI KABUPATEN NIAS SELATAN

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS

SURFING COMMUNITY CENTER REGIONALISME TROPIS

Surfing merupakan sebuah olahraga yang dilakukan diatas ombak dengan menggunakan sebilah papan untuk bermanuver diatas ombak, lalu papan yang dikemudikan oleh peselancar akan bergerak oleh ombak sehingga peselancar tertantang untuk mengendalikan keseimbangan tubuh diatas papan (Richard, 2010).

Surfing merupakan olahraga ekstrim yang dikategorikan sebagai olahraga prestasi dan rekreasi, dan olahraga selancar air juga dapat dijadikan sebagai hobi maupun profesi (Krisnandar, 2016).

Community center merupakan ruang untuk orang dengan minat yang sama, tetapi seringkali berasal dari latar belakang sosial, agama, dan poli k berbeda yang datang untuk bermain, belajar, atau bekerja bersama untuk kepuasan pribadi dan/atau pengembangan komunitas (Yasmin & Parvin,2016).

Regionalisme didefinisikan sebagai suatu kesadaran untuk membuka kekhasan tradisi dalam merespon terhadap tempat dan iklim, kemudian melahirkan iden tas formal dan simbolik (Tan Hock Beng, 1994).

Issue Obyek Bangunan

Community center yang mewadahi surfing masih belum ada di indonesia

Bangunan community center yang mul -massing mengurangi efesiensi waktu dan sosial

Bangunan community center berfokus pada gaya bangunan futuris k

PRESTASI ATLET SURFING NIAS SELATAN

(3)

LATAR BELAKANG LOKASI

Lokasi : Jl. Sorake, Kec. Luaha Gundre Maniamolo.

Salah satu tempat wisata terbaik Sumatera Utara

Keis mewaan ombak pantai Sorake

Tempat berkumpul surfer dunia INDONESIA

NIAS SELATAN

LATAR BELAKANG PENDEKATAN

Aspek dasar yang harus dipenuhi sebuah community center (Social, Physical, Prac cal, Cultural)

Pandangan terhadap bangunan dengan ciri khas kedaerahan yang dianggap ke nggalan zaman

Berada di kawasan dengan Iklim Tropis Lembab

(4)

BREAKDOWN KONSEP

PERKEMBANGAN SURFER NIAS SELATAN MENGALAMI PENURUNAN

Regionalisme Tropis

Arsitektur Tropis

PERMASALAHAN

OBYEK BANGUNAN SURFING COMMUNITY CENTER

BELUM TERSEDIA

BANGUNAN TANPA IDENTITAS KEDAERAHAN

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang surfing community center yang mengakomodasi peselancar pemula dan peselancar profesional untuk b e r l a h s u r fi n g s e r t a b a ga i m a n a merancang surfing community center di N i a s S e l a ta n d e n ga n p e n d e ka ta n arsitektur regionalisme tropis.

TUJUAN

Tujuan perancangan ini yaitu merancang sebuah bangunan surfing community center yang sesuai dengan standar dan kebutuhan para peselancar

SASARAN

Sasaran dari percancangan surfing community center di Kabupaten Nias Selatan yaitu merancang bangunan dengan penekanan iden tas budaya Nias Selatan serta nyaman secara fisik bagi penggunanya dengan menerapkan pendekatan arsitektur regionalisme tropis.

Abstract Regionalisme

Mass

Solid - Void

Sense Of Space

Ligh ng

Structure

Organiza on & Orienta on Roof Shape

Ven la on

Transparents & Shading

Massive Wall

Building Thickness

Material Landscape

KONSEP

Atap Miring Menjulang Tinggi Bentuk Sta s

& Dinamis

Dinding Roster

Aroma Kayu Kamper & Bunga

Jendela Jalusi

Sun Shading Ornamen Nias

Selatan Dinding Kaca

Ornamen Nias Selatan

Sura Instrument Musik Nias

STRATEGI DESAIN

Elemen Kayu

& Batu alam

Vegetasi Pemikat Burung

Pengolahan Taman

Lampu Ambient

Struktur Panggung

Sisi Bangunan Se pis Mungkin

Material Lokal (Bata, Kayu, Bambu)

Penempatan Ruang Yang Memberi

Kenyamanan Arah Hadap Bangunan

Timur-Barat

Warna Dinding

Koridor Sebagai Pembayangan

Dinding Roster

(5)

PROGRAMING

PARKIR

BEKERJA

PULANG

MAKAN BUANG AIR

IBADAH DISKUSI

DATANG

LOKER

FUNGSI BANGUNAN

Pada bangunan Surfing Community Center ini, fungsi bangunan terbagi menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Fungsi Komunitas

Fungsi komunitas mewadahi empat aspek dasar sebuah community center yang diantaranya ak vitas social, physical, prac cal, dan cultural. Kemudian fungsi komunitas ini terbagi lagi menjadi fungsi primer dan fungsi sekunder.

a. Fungsi primer : Fungsi utama dari bangunan sebagai tempat menyalurkan hobi, meningkatkan kemampuan/skill, edukasi surfing, serta inovasi berbagai inovasi melalui kegiatan yang dilakukan dan sebagai media promosi surfingKabupaten Nias Selatan khususnya pantai Sorake. Kebutuhan ruang yang disediakan yaitu ruang surf pool indoor, ruang diskusi, ruang kelas materi surfing, ruang baca, dan bengkel selancar atau workshop.

b. Fungsi sekunder : Fungsi sekunder merupakan pelengkap dari fungsi primer seper penyediaan fasilitas bagi anggota komunitas dan pengunjung. Kebutuhan ruang yang disediakan yaitu resepsionis, pusat informasi, galeri, ruang fitness, cafe/bar, dan toko peralatan surfing atau surfshop.

2. Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang merupakan fasilitas yang mendukung kegiatan pusat komunitas mulai dari pengelola hingga servis.

PENGGUNA & AKTIVITAS

PENGELOLA ANGGOTA KOMUNITAS PEMINAT SURFING TAMU

ENTRANCE

PULANG

PAMERAN WORKSHOP

DISKUSI

DATANG PARKIR

GANTI KOSTUM

ABSEN

LATIHAN PELATIH

ISOMA

ENTRANCE

PULANG

WORKSHOP MEMBACA

BELANJA DISKUSI

DATANG PARKIR

GANTI KOSTUM REGISTRASI

LATIHAN

ISOMA PAMERAN

ENTRANCE

PULANG

MEMBACA BELANJA

DATANG PARKIR

REGISTRASI

PAMERAN

REKREASI

(6)

PROGRAMING

KEBUTUHAN RUANG

KELOMPOK

PENGGUNA SUBYEK KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG

STAF PENGELOLA

Administrasi

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / mengelola

administrasi - Isoma - Pulang

- Parkiran - Loker

- Ruang kerja / resepsionis - Pantry - Mushola - Toilet

Pengelola Surf Pool

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / mengelola surf

pool, menyiapkan keperluan peselancar, dan menjaga kebersihan surf pool

- Isoma - Pulang

- Parkiran - Loker - Surf pool

- Gudang peralatan - Janitor

- Pantry - Mushola - Toilet

Staf Laundry

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / mengelola

pencucian kostum latihan surfing - Isoma

- Pulang

- Parkiran - Loker - Laundry

- Gudang peralatan - Pantry

- Mushola - Toilet

Pengelola Workshop

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga

bengkel papan selancar dan kebersihan

workshop sebelum dan sesudah pemakaian - Isoma

- Pulang

- Parkiran - Loker - Workshop - Pantry - Mushola - Toilet

Staf Surf Shop

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / melayani

pengunjung toko dan pengadaan barang surfing

- Isoma - Pulang

- Parkiran - Loker - Surf shop - Gudang barang - Pantry

- Mushola - Toilet

Pengelola Ruang Baca

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga ruang

baca dan inventarisasi buku secara rutin - Isoma

- Pulang

- Parkiran - Loker - Ruang baca - Gudang barang - Pantry

- Mushola - Toilet

(7)

PROGRAMING

KEBUTUHAN RUANG

KELOMPOK

PENGGUNA SUBYEK KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG

ANGGOTA KOMUNITAS Anggota Komunitas

- Datang - Absensi - Berdiskusi - Rapat - Workshop - Instruktur surfing - Latihan surfing - Latihan fisik - Berbelanja

- Mengadakan pameran - Membaca

- Isoma - Pulang

- Parkiran - Lobby

- Kantor komunitas - Loker / kamar ganti - Center area - Multifunction room - Surf pool

- Kafe / Bar - Workshop - Surf shop - Fitness - Galeri - Ruang baca - Mushola - Toilet

PEMINAT SURFING Peserta Kelas Surfing

- Datang - Registrasi - Berdiskusi - Workshop - Latihan surfing - Latihan fisik - Berbelanja - Melihat pameran - Membaca - Isoma - Pulang

- Parkiran - Lobby

- Loker / kamar ganti - Center area - Multifunction room - Surf pool

- Kafe / Bar - Workshop - Surf shop - Fitness - Galeri - Ruang baca - Mushola - Toilet

PEMINAT SURFING Tamu

- Datang - Melapor pada

resepsionis

- Nongkrong / bersantai - Melihat pameran - Membaca - Belanja

- Buang air kecil / besar - Pulang

- Parkiran - Lobby - Center area - Multifunction room - Kolam renang umum - Kafe / Bar

- Surf shop - Fitness - Galeri - Ruang baca - Mushola - Toilet

KELOMPOK

PENGGUNA SUBYEK KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG

STAF PENGELOLA

Pengelola Galeri

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga karya

sebelum dan sesudah pameran

- Isoma - Pulang

- Parkiran - Loker - Galeri

- Gudang barang - Pantry

- Mushola - Toilet

Pengelola Kafe/Bar

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / melayani

pengunjung dan mempersiapkan bahan baku makanan-minuman - Isoma

- Pulang

- Parkiran - Loker - Kafe / bar

- Gudang makanan - Dapur

- Pantry - Mushola - Toilet

Pengelola Fitness

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga

kebersihan alat fitness sebelum dan sesudah pemakaian serta memberikan arahan penggunaan alat fitness yang benar

- Isoma - Pulang

- Parkiran - Loker

- Ruang fitness - Pantry - Mushola - Toilet

Staf Engineering

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / melakukan

perawatan terhadap mesin atau utilitas bangunan

- Isoma - Pulang

- Parkiran - Loker

- Ruang staf engineer - Ruang panel - Ruang pompa - Ruang Shaft - Pantry - Mushola - Toilet

Keamanan

- Datang

- Menyimpan barang - Bekerja / menjaga

keamanan area surfing community center - Isoma

- Pulang

- Parkiran - Loker

- Pos keamanan - Ruang CCTV - Pantry - Mushola - Toilet

(8)

PROGRAMING

HUBUNGAN RUANG

Publik

Semi Publik Private Servis

Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

Area Parkir

Parkir Parkir Umum

Komunitas Loading Dock

Parkir Staff

Selasar Lantai 1 Lobby

Ruang Gan / Loker

Surf Simulator Seat Area

Janitor Surf Class

Sha Mini Pool

Pengelola Komunitas

Formal

Center Area

Seat Group Restroom

Resepsionis / Informasi Sekuri

Fitness

Resepsionis Fitness

Ruang Gan / Loker

Area Baca

Ruang Baca

Ruang Arsip Resepsionis

Gudang

Front Office Manager

Acoun ng PABX CCTV

Pengelola Komunitas Informal

Front Office Komunitas

Ruang Kerja Komunitas

Pantry Loker

Toilet Ruang

Mee ng

Staff Engineer

Staff Cleaning

Service

Ruang Pompa Ruang Panel

Ruang Conference Pantry

Toilet

Musholla

Koridor

Tangga

Drop Off

Laundry

RuangCuci

Linen Kotor

Ruang Pengeringan

Cafe/Bar

Workshop

Ruang Gambar

Ruang Pencucian Ruang Pembentukan

Ruang Pengecatan

Gudang Ruang

Bahan Jadi

Surf

Pool

Counter

Ruang Belanja Ruang Fi ng

Selasar Lantai 2

Tangga

Koridor

Dapur Bar

Counter Area Makan

Kolam Outdoor

Lanskap

Gazebo

Taman Ruang Gan

/ Loker Penyimpanan

Alat

Surf Shop

Linen Bersih

Gudang Ruang Kreator

Galeri Tetap Ruang Restorasi

Galeri

Gudang Galeri Temporer

MAKRO

(9)

PROGRAMING

HUBUNGAN RUANG

Zona Surf Pool

Area Parkir

Parkir Umum Parkir Komunitas

Parkir Staff

Lobby

Resepsionis / Informasi Sekuri

Drop Off

Selasar Lantai 2

Ruang Gan Gudang

Alat

Seat Area Koridor

Surf Class

Surf Simultor

Mini Pool

Sha Tangga

Servis

Laundry

Janitor

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

Area Parkir

Parkir Umum Parkir Komunitas

Parkir Staff

Lobby Drop

Off

Selasar Lantai 2

Resepsionis Area

Baca

Ruang Arsip Gudang Loading

Dock

Tangga Servis

Area Parkir

Parkir Umum Parkir Komunitas

Parkir Staff

Lobby Drop

Off

Selasar Lantai 2

Center Area

Restroom Gudang

Loading Dock

Tangga Servis

Galeri Temporer Galeri

Tetap

Ruang Kreator Ruang

Restorasi

Area Parkir

Parkir Umum Parkir Komunitas

Parkir Staff

Drop Off

Selasar Lantai 1

Toilet Gudang

Loading

Dock Ruang

Bentuk

Ruang Gambar

Ruang Cuci Ruang Pengecatan Ruang

Bahan Jadi

Zona Ruang Baca

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

Zona Galeri Zona Workshop

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

(10)

PROGRAMING

HUBUNGAN RUANG

Area Parkir

Parkir Umum Parkir Komunitas

Parkir Staff

Area Makan

Selasar Lantai 2

Restroom Gudang

Loading Dock

Tangga Servis

Selasar Lantai 1

Tangga Dapur

Bar Counter

Area Parkir

Parkir Umum Parkir Komunitas

Parkir Staff

Display Area

Gudang

Loading Dock

Fi ng Room Selasar

Lantai 1 Koridor

Counter Desk

Area Parkir

Parkir Umum Parkir Komunitas

Lobby Drop

Off

Selasar Lantai 2

Resepsionis Ruang

La han

Ruang Gan

Area Parkir

Parkir Staff Parkir Komunitas

Drop Off

Selasar Lantai 2 Loker

Lobby

Tangga Koridor

Selasar Lantai 1

Pantry

Toilet

Pengelola Komunitas Formal Pengelola

Komunitas Informal

U litas

Ruang Staff

Musholla

Ruang Conference

Ruang Rapat

Koridor

Ruang Panel Ruang Pompa Sha Janitor

Ruang Kerja Bersama Komunitas

Front Office

Komunitas Manager Front

Office Acoun ng

CCTV PABX

Zona Cafe/Bar

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

Zona Surf Shop

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

Zona Fitness

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

Zona Pengelola

Publik Semi Publik Private

Servis Langsung

Tidak Langsung

Keterangan :

(11)

PROGRAMING

BESARAN RUANG

(12)

PROGRAMING

BESARAN RUANG

NO FUNGSI LUAS (m )

2

1. Fungsi Komunitas 3.192,1

2. Fungsi Penunjang 1.301,6

3. Parkir Kendaraan 2.903,6

JUMLAH TOTAL 7.397,3

Parkir Sepeda Motor

280 motor X ( 2 x 1,2 m ) = 672 m2

Parkir Mobil

84 Mobil X ( 5 x 2,3 m ) = 966 m2

Parkir Difabel

4 Mobil X ( 5 x 3,5 m ) = 119 m2

(13)

DATA SITE

20.601 m2

GSB

GSP

Pejalan Kaki Kendaraan Bermotor

- 0.30

Deskripsi : Lokasi site berada di Jl. Sorake, Kec. Luaha Gundre Maniamolo, Kab. Nias Selatan dan memiliki luas 20.601 m2. Site termasuk kedalam kawasan pariwisata minat khusus yang melipu olahraga air dan alam.

Deskripsi : Regulasi daerah terhadap bangunan antara lain :

- KDB maksimal 60% - GSS minimal 15 meter - KLB maksimal 2

- RTH minimal 25%

- Tinggi bangunan maksimal 8 lantai - GSB minimal 5 meter

- GSP minimal 100 meter

Sumber : RPJMD Kabupaten Nias Selatan 2021-2026

Deskripsi : - Tanah dak memiliki kontur, akan tetapi memiliki elevasi turun dari jalan utama se nggi 30 cm.

- Tekstur dari tanah memiliki kondisi tanah keras, padat, dan berpasir.

Deskripsi : - Terdapat akses kendaraan bermotor berukuran lebar 5 meter pada sisi barat site dengan sirkulasi dua arah yang dapat dilalui oleh kendaraan jenis sepeda motor hingga bus ukuran medium.

- Akses untuk pejalan kaki menuju site dapat dilalui dari sisi barat site yang tergabung dengan akses kendaraan dan melalui sisi utara site dengan fasilitas jembatan penyebrangan yang telah disediakan pemerintah.

Elevasi Tanah Jenis Tanah

LOKASI & DIMENSI REGULASI DAERAH

SIRKULASI KONTUR & JENIS TANAH

GSS

(14)

06.20 WIB 12.00 WIB

18.45 WIB

298,60 mm

88 %

o o

25 C - 30 C

Jembatan Penyebrangan

Orang

1 2

3 5 4

6

DATA SITE

Deskripsi : Tanaman pada site terdiri dari pohon kelapa (mendominasi), akasia, pisang, cempaka, waru, dan puring. Selebihnya site di tumbuhi ilalang dan rumput liar.

Deskripsi : - Tersedia jembatan penyebrangan pada sisi utara site yang merupakan fasilitas pemerintah.

- Material penutup atap bangunan sekitar didominasi oleh atap metal.

- Penggunaan material dinding bangunan didominasi oleh bata dan terdapat juga penggunaan dinding kayu.

- Ornamen Nias Selatan sebagai este ka bangunan.

Deskripsi : Matahari mengorbit di atas site mulai dari pukul 06.20 WIB hingga pukul 18.45 WIB dengan op mal dan suhu ter nggi mencapai 30 C pada siang hari pukul 13.00 WIB.

Deskripsi : Wilayah ini mempunyai 11 bulan basah (bulan dengan curah hujan > 100 mm), 1 bulan lembab (bulan dengan curah hujan 60 - 100 mm), dan dak ada bulan kering (bulan dengan curah hujan < 60 mm) dikarenakan Kabupaten Nias Selatan rela f lembab dan basah. Kelembaban udara sebesar 88% dan temperatur udara sebesar 25O C - 30O C.

1. Pohon Kelapa 2. Pohon Akasia 3. Pohon Pisang 4. Pohon Cempaka 5. Pohon Waru 6. Tanaman Puring

VEGETASI FITUR BUATAN &

ARCH PATTERN

CURAH HUJAN-KELEMBABAN- TEMPERATUR

SUN PATH

(15)

Drainase Tiang Listrik

LPJU

1 2 3

4

Tinggi Sedang Rendah

60 dB 35 dB

43 dB 38 dB

S

U T

B +

+ +

+

289O

DATA SITE

Deskripsi : Data yang didapatkan menggunakan bantuan aplikasi Angin, sumber arah angin berasal dari arah Barat-Utara menuju Timur-Selatan dengan kecepatan angin sebesar 11 km/h dan angin ini merupakan angin darat (biru) yang dimulai dari sore hari hingga malam hari serta berhembus dari darat mengarah ke laut. Sedangkan angin laut (merah) merupakan kebalikan dari angin darat, dimulai dari pagi hari hingga siang hari dengan sumber arah angin berasal dari Timur-Selatan menuju Barat dengan rata-rata kecepatan angin sebesar 10 km/h.

Deskripsi : - Sisi mur memiliki visual ke arah pantai atau laut.

- Sisi selatan memiliki visual ke arah hutan.

- Sisi barat memiliki visual ke arah jalan utama dan hutan.

- Sisi utara memiliki visual ke arah muara atau sungai.

Deskripsi : Tersedia beberapa fasilitas umum yang telah disediakan oleh pemerintah seper lampu penerangan jalan, ang listrik, dan saluran drainase.

Deskripsi : Menganalisis kebisingan menggunakan bantuan aplikasi sound meter dan mendapatkan data kebisingan ter nggi di sisi barat site sebesar 60 dB yang di mbulkan oleh suara kendaraan yang melintas. Pada sisi mur site ngkat kebisingan tergolong sedang dengan nilai 43 dB yang di mbulkan oleh suara ombak air laut, sedangkan ngkat kebisingan terendah berada di sisi selatan dan utara site yang merupakan hutan dan sungai.

Timur Selatan Barat Utara

1 2 3 4

WIND PATH VISUAL / VIEW

KEBISINGAN UTILITAS

(16)

GSP GSB

Struktur Non-permanen Struktur Permanen

Bamboo

KDB 60% = 12.360 m2 43 dB

60 dB 35 dB

36 dB 38 dB

15-25 m

Potensi :

- RPJMD Kabupaten Nias Selatan mendukung adannya sebuah sarana olahraga yang dapat meningkatkan prestasi atlet lokal.

- KDB yang cukup besar hingga 60% sangat membantu perancangan surfing community center.

- Ke nggian lantai bangunan dapat mencapai 8 lantai sudah sangat baik untuk sebuah surfing community center.

REGULASI DAERAH

Masalah :

Site masih dipengaruhi regulasi garis sempadan pantai sejauh 100 meter dari k pasang ter nggi air laut di bagian mur site yang bersebelahan dengan pantai dan regulasi garis sempadan bangunan sejauh 5 meter pada bagian barat site yang bersebelahan dengan jalan utama.

Respon :

- KDB 60% dari luas site 20.601 m2 = 12.360 m2. Sedangkan area yang dapat dibangun dengan struktur permanen dapat mencapai 11.933 m2 setelah dikurangi dengan GSP, GSB, dan GSS.

- Bangunan dibuat menjadi 2-3 lantai menyesuaikan kebutuhan ruang yang dak terlalu banyak.

- Menempatkan bangunan dengan struktur permanen pada bagian tengah sejauh 103 meter dari tepi pantai agar dak melanggar aturan terkait garis sempadan pantai.

- Area site yang masih berada pada garis sempadan pantai dapat diolah dengan membuat gazebo menggunakan struktur non-permanen seper bambu atau kayu.

Potensi :

- Segala sisi site dak terhalang oleh bangunan nggi.

- Sisi visual terbaik terdapat pada sisi mur yang mengarah ke pantai atau laut dan sisi utara yang mengarah ke muara atau sungai.

- Visual terbaik sisi barat hanya didapatkan pada waktu sore hari untuk menikma sunset.

VIEW

Masalah :

Visual pada sisi selatan masih kurang menarik karena hanya memiliki pemandangan hutan dan bangunan-bangunan resort/co age.

Respon :

Pada sisi bangunan sebelah mur dilakukan pengurangan/pemotongan bentuk agar terdapat sisi bangunan yang menghadap ke arah Timur-laut dan Tenggara. Hal ini bertujuan agar lebih banyak ruang-ruang pada bangunan nan nya memiliki visual ke arah pantai dan sungai/muara karena bagian ini lah yang memiliki nilai visual

nggi.

Potensi :

- Berdasarkan Keputusan Menteri Negera Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, menetapkan bahwa ambang batas kebisingan untuk kawasan rekreasi sebesar 70 dB.

- Kendaraan sebagai sumber ngkat kebisingan nggi jarang melintas.

KEBISINGAN

Masalah :

Meski telah ditetapkan bahwa ambang batas kebisingan untuk kawasan rekreasi sebesar 70 dB, namun masih tetap harus diminimalisir kebisingan yang terjadi mengingat terdapat ruangan pada surfing community center yang memerlukan keheningan seper ruang baca, ruang rapat, dan ruang kelas surfing. Kemudian suara yang di mbulkan kendaraan juga hampir mendeka ambang batas kebisingan yaitu sebesar 60 dB.

Respon :

- Bangunan dibuat mundur dari jalan utama sejauh 15-25 meter agar frekuensi kebisingan semakin jauh dan dak dapat mencapai bangunan.

- Menambahkan buffer berupa pohon dekat dengan jalan utama agar suara dapat terminimalisir.

- Ruangan yang membutuhkan keheningan ngkat nggi seper ruang baca, ruang rapat, dan ruang kelas surfing. Ditempatkan pada posisi mur-laut yang menjadi zona terjauh dari jalan utama.

GSS

- ++

+

++

ANALISIS SITE

(17)

40o 42o

Bamboo

2 m 4 m

Jendela Rumah Adat Nias Selatan 06.20 WIB

12.00 WIB

18.45 WIB

Sunset (18.45 WIB)

Sunrise (6.20 WIB)

B T

Cafe/Bar Outdoor Pembayangan

Roster

ANALISIS SITE

Potensi :

- Pada sisi barat laut terdapat pohon kelapa yang cukup padat sehingga menjadikan area ini sebagai tempat yang paling maksimal peneduhnya.

- Matahari yang mengorbit secara op mal pada site dari sisi mur ke sisi barat dapat dimanfaatkan untuk menikma sunrise dan sunset.

SUN PATH

Masalah :

- Matahari pada sore hari merupakan matahari yang terpanas dan menyebabkan temperatur menjadi naik.

- Tidak terdapat pembayangan pada sisi barat site, baik itu berupa bangunan nggi atau pohon yang nggi.

- Ti k terpanas berada di tengah site dikarenakan area ini dak adanya peneduh.

Respon :

- Massa bangunan di sisi utara diperpendek dengan cara memutar setengah massa bangunan dengan sudut 60 sehingga bangunan menghadap ke arah tenggara, hal ini juga bertujuan agar massa bangunan mendapat pembayangan dari massa yang diputar.

- Pada bangunan lantai satu, massa bangunan ditarik kebelakang agar terbentuk sebuah selasar yang menjadi pembayangan sinar matahari, kemudian teras ditutup lagi dengan menggunakan roster agar pembayangan lebih maksimal.

- Pada bangunan lantai dua, massa bangunan juga ditarik kebelakang agar tersedia teras/balkon sebagai tempat menanam tanaman yang dapat menjadi buffer sinar matahari.

- Penataan ruang luar dengan menanam pohon dekat dengan bangunan agar sinar matahari dapat terhalang masuk ke dalam bangunan.

- Bangunan menyediakan cafe/bar outdoor pada sisi selatan dan berada di lantai dua sebagai tempat bersantai dengan tujuan merespon sunrise dan sunset. Pemilihan cafe/bar pada area ini karena pandangannya langsung menghadap ke arah mur dan barat tanpa adanya penghalang.

Potensi :

Temperatur yang didapatkan pada site masih dikategorikan sebagai temperatur yang nyaman terhadap ruangan.

CURAH HUJAN-KELEMBABAN-TEMPERATUR

Masalah :

- Curah hujan yang nggi membuat bangunan dak dapat menggunakan atap datar yang dapat menimbulkan kebocoran.

- Kelembaban udara yang rela f lembab ditambah dengan posisi site yang berdekatan dengan laut, dapat membuat material seper aluminium, plat besi, dan sejenisnya menjadi rusak atau korosi/karat.

Respon :

- Atap bangunan dibuat memiliki kemiringan minimal 30 untuk merespon curah hujan yang nggi.

- Bentuk atap bangunan diadaptasi dari lingkungan sekitar yaitu rumah adat Nias Selatan dan tradisi hombo batu.

- Penggunaan material yang cepat mengalami korosi diminimalisir dan di gan dengan penggunaan material bambu atau kayu.

- Apabila tetap dibutuhkan material seper aluminium dan plat besi yang mengalami korosi, maka material tersebut harus dilapisi cat an karat agar lebih tahan lama

Potensi :

Pada sisi barat-utara atau barat laut yang merupakan sumber angin darat (sore-malam) dak terdapat bangunan yang dapat memecah angin, demikian pula dengan sisi mur yang menjadi sumber angin laut (pagi-siang) dak adanya penghalang angin sehingga penghawaan pada site dapat op mal bergerak.

WIND PATH

Masalah :

Sumber arah angin darat menuju laut dak dapat dipas kan se ap saat selalu berasal dari barat laut, terkadang sumber arah angin darat dapat berasal dari barat ataupun tenggara.

Respon :

- Pembelokan massa bangunan pada sun path juga bermanfaat pada respon terhadap arah datangnya angin dari arah barat laut, hal ini dikarenakan sisi bangunan yang menghadap ke arah barat laut semakin panjang dan udara yang masuk lebih maksimal.

- Bangunan diberikan ven lasi udara yang mengelilingi bangunan agar udara dapat masuk dari segala arah, bukaan ven lasinya berbentuk jalusi yang diadaptasi dari bentuk jendela rumah adat Nias Selatan.

- Untuk memasukkan udara kedalam bangunan, dilakukan permainan vegetasi pada penataan luar bangunan dengan cara mengatur jarak vegetasi terhadap bukaan dan memilih jenis tanaman yang memiliki ke nggian tertentu agar udara dapat di arahkan ke dalam bangunan.

(18)

Drainase

Tiang Listrik LPJU

Saluran Drainase Septictank

Kelistrikan

Lampu Pagar

Ornamen Nio’ndrofi

Ornamen yang berbentuk bintang namun terlihat seperti bunga. Ornamen ini melambangkan kekayaan dan karakter yang baik.

Atap Sirap Atap Bitumen Atap Genteng

Roster Bata

Beton

Sun Shading Ornamen Nio’ndrofi

Bambu

Tuhan Manusia Utilitas Filosofi Rumah Adat

Nias Selatan

ANALISIS SITE

Potensi :

Kabupaten Nias Selatan memiliki banyak budaya yang dapat ditransformasikan atau diadaptasikan ke dalam bentuk bangunan.

CULTURE

Masalah :

Bangunan sekitar site masih belum ada yang mengaptasikan nilai budaya ke dalam bentuk bangunan nya yang mengandung filosofi tersendiri dan jika ada itu hanya menjadi tempelan pada bangunan seper ornamen ataupun bentuk atap.

Respon :

- Massa bangunan dibuat menjadi dua lantai karena mengadaptasi dari filosofi rumah adat Nias Selatan. Bangunan lantai satu dipergunakan sebagai area servis atau u litas bangunan, untuk lantai dua sebagai area kegiatan utama manusia, dan atap yang menjulang nggi sebagai bentuk penghormatan kepada tuhan.

- Massa bangunan dan atap diadaptasikan dari budaya lompat batu ciri khas budaya Nias Selatan, dimana bentuknya berbentuk trapesium menggambarkan sebuah batu untuk lompatan.

Potensi :

- Tersedia sumber arus listrik yang berdekatan dengan site.

- Site berdekatan dengan muara memudahkan dalam pembuangan limbah air kotor.

UTILITAS

Masalah :

- Saluran drainase sudah dak berfungsi dengan baik dikarenakan banyak sampah dan rumput.

- Lampu penerangan jalan sudah dak berfungsi.

Respon :

- Menambahkan massa bangunan khusus untuk kelistrikan pada bagian utara site karena berdekatan dengan sumber aliran listrik. Penambahan satu massa khusus kelistrikan dan terpisah dengan bangunan utama sebagai salah satu bentuk an sipasi kebakaran.

- Penampungan limbah air kotor atau sep ctank diletakkan berdekatan langsung dengan muara pada bagian utara site agar memudahkan dalam penyaluran akhir.

- Memfungsikan kembali saluran drainase yang sudah tersedia dengan cara membersihkan dan menutup dengan beton precast agar dapat digunakan juga sebagai pedestrian pejalan kaki.

- Menambahkan penerangan yang diletakkan pada pagar bangunan sebagai penggan penerangan jalan umum yang telah rusak.

Potensi :

- Material yang digunakan pada bangunan sekitar merupakan material lokal yang mudah didapatkan.

- Penggunaan ornamen ciri khas Nias Selatan sudah diterapkan pada bangunan sekitar site.

ARCHITECTURAL PATTERN

Masalah :

- Penerapan warna yang digunakan antara satu bangunan dengan bangunan lainnya sangat kontras sehingga menimbulkan kawasan yang dak kontekstual.

- Pemilihan material atap (atap metal) yang dak tepat mengingat site berada di kawasan tepi pantai yang dapat membuat korosi terjadi.

Respon :

- Bangunan menggunakan material dengan warna so dan monocrome agar dak menambah kekontrasan pada kawasan sekitar.

- Bangunan menggunakan sun shading dengan ornamen Nias Selatan yang telah di transformasikan agar dak sekedar menjadi sebuah tempelan pada bangunan.

Ornamen yang adaptasi adalah ornamen Nio’ndrofi yang berbentuk bintang namun terlihat seper bunga, yang melambangkan sebuah kekayaan dan karakter yang baik. Alasan pemilihan ornamen ini diantara ornamen lainnya dikarenakan untuk menunjukkan bahwa Nias Selatan kaya akan peselancar lokal dan punya karakter baik.

- Material untuk penutup atap dak menggunakan atap metal untuk menghindari korosi dikarenakan posisi bangunan yang dekat dengan laut, maka material penutup atap digan dengan material atap genteng, atap bitumen, dan atap sirap.

- Material lainnya pada bangunan dimaksimalkan menggunakan material lokal yang mudah didapatkan di sekitar site, seper dinding bata, kolom beton, kisikisi roster,

ang bambu, kusen kayu, dan lainnya.

(19)

FILL CUT Jalan Utama

Pantai + 0.30

Pondasi Borepile Pondasi Footplat

Retaining Wall Building Entrance

U S

3 m Pedestrian Ramp Difabel

Parkir Umum Parkir Difabel

Loading Dock

Kendaraan Umum Kendaraan Servis Pejalan Kaki

IN OUT

ANALISIS SITE

Potensi :

Kepadatan lalu lintas kendaraan tergolong rendah sehingga dak pernah menimbulkan kemacetan.

SIRKULASI

Masalah :

- Belum tersedia pedestrian bagi pejalan kaki sehingga para pejalan kaki masih menggunakan bahu jalan untuk melintas.

- Akses pejalan kaki menuju site dapat dilalui dari dua sisi site, yaitu sisi barat melalui jalan utama dan sisi utara melalui jembatan penyeberangan orang.

Respon :

- Membuat sirkulasi kendaraan secara linear atau satu arah dengan pintu masuk dan keluar berbeda akan tetapi sama-sama terletak di sebelah barat site.

- Untuk sirkulasi kendaraan servis dibuat berbeda dengan kendaraan pengunjung yang terletak di sebelah utara site.

- Menyediakan parkir khusus difabel yang terletak di depan bangunan dan berdekatan dengan ramp difabel.

- Massa bangunan sebelah selatan diperpendek dan difungsikan sebagai lahan parkiran bagi tamu.

- Mengambil sebagian site di sisi barat selebar 3 meter untuk dijadikan sebagai pedestrian pejalan kaki agar lebih safety.

- Sebagai respon terhadap akses pejalan kaki dari dua sisi, maka bangunan dibuat memiliki dua buah entrance bangunan yaitu pada sisi selatan dan utara bangunan.

Potensi :

Terdapat beberapa tanaman yang dapat mendukung tema tropis pada perancangan Surfing Community Center ini.

VEGETASI

Masalah :

Tanaman yang sudah tersedia pada site masih belum tertata sesuai dengan konsep perancangan.

Respon :

- Mengatur ulang penataan tanaman sesuai dengan fungsinya seper tanaman peneduh, pengarah, hias, dan penutup tanah serta sesuai dengan tema tropis.

- Tanaman peneduh menggunakan pohon akasia, waru, tanjung, dan kiara payung.

- Tanaman pengarah menggunakan tanaman palem raja, cemara norfolk, dan pucuk merah.

- Tanaman hias menggunakan tanaman kamboja, palem pandan bali, cemara udang, sikas, anggrek, dan kalatea latea.

- Tanaman penutup tanah menggunakan rumput gajah mini dan rumput jepang.

Potensi :

- Posisi site masih lebih nggi dari tepi pantai se nggi 80 cm sehingga memungkinkan dilakukan permainan terhadap kontur site agar lebih dinamis.

- Kondisi tanah yang memiliki tekstur keras, padat, dan berpasir mampu mendukung struktur bangunan ber ngkat rendah.

KONTUR & JENIS TANAH

Masalah :

Site yang memiliki elevasi lebih rendah dari jalan utama membuat air masuk ke dalam site dan menyebabkan banjir, selain itu posisi bangunan yang lebih rendah dapat menghilangkan kesan kemegahan dari sebuah bangunan.

Respon :

- Untuk mengejar perbedaan elevasi site maka dilakukan metode cut & fill pada site sehingga mengurangi tanah mbunan dari luar site.

- Bangunan memiliki ke nggian hingga 2-3 lantai dan menggunakan pondasi jenis footplat.

Kalatea Latea

(20)

Volume trik

TRANSFORMASI VOLUMETRIC

Volume trik

GSB GSP KDB

12.360 m2

GSS

+ +

Volume trik

Volume trik Volume

trik Volume

trik

PHASE 1 PHASE 2 PHASE 3

PHASE 6 PHASE 5 PHASE 4

(21)

KONSEP ZONASI

Lobby

Pengelola Formal Pengelola Informal Fitness

Center Area Galeri

Ruang Baca Surf Pool Café/Bar

U litas

Loading Dock Workshop Parkir Umum Staff Room Laundry

Dapur Umum Surf Shop

Parkir Umum Loading Dock

Kolam Outdoor

Parkir Difabel

Taman

(22)

KONSEP SIRKULASI

PENGUNJUNG

PENGELOLA

DIFABEL

SERVIS

DAMKAR

(23)

TUGAS AKHIR

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI

KABUPATEN NIAS SELATAN

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS

(24)

TUGAS AKHIR

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

PERANCANGAN SURFING COMMUNITY CENTER DI

KABUPATEN NIAS SELATAN

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR REGIONALISME TROPIS

(25)

DENAH BANGUNAN

LANTAI 1

SKALA 1 : 400

(26)

DENAH BANGUNAN

LANTAI 2

SKALA 1 : 400

(27)

DENAH BANGUNAN

LANTAI 3

SKALA 1 : 400

(28)

TAMPAK BANGUNAN

TAMPAK BARAT

0 2

4 6

8

12 m

TAMPAK TIMUR

0 2

4 6

8

12 m

(29)

TAMPAK BANGUNAN

TAMPAK UTARA

0 2

4 6

8

12 m

TAMPAK SELATAN

0 2

4 6

8

12 m

(30)

TAMPAK KAWASAN

TAMPAK BARAT

0 4

8 12

16

24 m

TAMPAK TIMUR

0 4

8 12

16

24 m

(31)

TAMPAK KAWASAN

TAMPAK SELATAN

TAMPAK UTARA

0 4

8 12

16

24 m

0 4

8 12

16

24 m

(32)

POTONGAN BANGUNAN

8513 10254 7518 7386 8000 8000 8000 2614 6000 6000 6000 6253 10526 11271

6000 8000 8000 8000

5696

5000

3000

LANTAI 1 FFL + 0.20 m

LANTAI 2 FFL + 3.20 m

LANTAI 3 FFL + 8.20 m

NOK ATAP FFL + 13.89 m

MUKA TANAH FFL + 0.00 m

6625

5000

3000

LANTAI 1 FFL + 0.20 m

LANTAI 2 FFL + 3.20 m

LANTAI 3 FFL + 8.20 m

NOK ATAP FFL + 14.82 m

MUKA TANAH FFL + 0.00 m

5 6 7 8 9

B C D E F

1670

G H I J K L M N N N O

a c e

1700

FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE TANAHKERAS

1700

FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE TANAHKERAS

PONDASI BOREPILE Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) SLOOF 50/20 cm

PONDASI FOOTPLAT 120 x 120 cm

BALOK IWF 40/20 cm PENUTUP ATAP

GENTENG BETON

PLAT LANTAI BONDEK T 12 cm

DINDING PAS 1/2 BATA PAGAR PIPA BULAT 3"

PENUTUP ATAP BITUMEN

RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"

KANOPI ACP PONDASI BOREPILE

Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) PONDASI FOOTPLAT

120 x 120 cm PONDASI RAFTING

T 30 cm

PENUTUP ATAP GENTENG BETON

RANGKA ATAP KUDA-KUDA BAJA IWF 20 x 10 cm

BALOK IWF 40/20 cm PENUTUP ATAP BITUMEN

RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"

PAGAR KACA T 8 mm

DINDING PAS 1/2 BATA KANOPI ACP

SLOOF 50/20 cm

POTONGAN A - A

0 4

8 12

20 m

POTONGAN B - B

0 4

8 12

20 m

(33)

POTONGAN KAWASAN

8513 10254 7518 7386 8000 8000 8000 2614 6000 6000 6000 6253 10526 11271

5696

5000

3000 LANTAI 1 FFL + 0.20 m

LANTAI 2 FFL + 3.20 m

LANTAI 3 FFL + 8.20 m

NOK ATAP FFL + 13.89 m

MUKA TANAH FFL + 0.00 m

B C D E F

1670

G H I J K L M N N N O

a c e

1700 FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE

TANAHKERAS PONDASI BOREPILE

Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) PONDASI FOOTPLAT

120 x 120 cm PONDASI RAFTING

T 30 cm

PENUTUP ATAP GENTENG BETON

RANGKA ATAP KUDA-KUDA BAJA IWF 20 x 10 cm

BALOK IWF 40/20 cm PENUTUP ATAP BITUMEN

RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"

PAGAR KACA T 8 mm

DINDING PAS 1/2 BATA KANOPI ACP

SLOOF 50/20 cm

MUKA TANAH FFL - 0.50 m 28195

KOLAM RENANG OUTDOOR GAZEBO

BANGUNAN UTILITAS

6000 8000 8000 8000

6625

5000

3000 LANTAI 1 FFL + 0.20 m

LANTAI 2 FFL + 3.20 m

LANTAI 3 FFL + 8.20 m

NOK ATAP FFL + 14.82 m

MUKA TANAH FFL + 0.00 m

5 6 7 8 9

1700 FOOTPLAT FFL - 1.50 m BOREPILE

TANAHKERAS PONDASI BOREPILE

Ø 30 cm ( TANAH KERAS ) PONDASI FOOTPLAT

120 x 120 cm PENUTUP ATAP

GENTENG BETON

BALOK IWF 40/20 cm

PENUTUP ATAP BITUMEN

RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"

SLOOF 50/20 cm

MUKA TANAH FFL + 0.00 m

PLAZA UTARA SEAT AREA

POS JAGA

111035 48135

BALOK IWF 40/20 cm

RANGKA ATAP PLANE TRUSS PIPA BULAT Ø 6"

PLAT LANTAI BONDEK T 12 cm

DINDING PAS 1/2 BATA KANOPI ACP PLAZA BARAT

PAGAR PIPA BULAT 3"

5725 34297 31500 33690

POTONGAN A - A

0 4

8 12

20 m

POTONGAN B - B

0 4

8 12

20 m

(34)

KONSEP STRUKTUR

1

Keterangan :

2 3

4

5

6

7 8

9

10

1. Pondasi footplat 2. Pondasi borepile 3. Sloof 4. Kolom komposit 5. Balok

6. Plat lantai 7. Kolom Bambu 8. Rangka atap kuda-kuda 9. Rangka atap plane truss 10. Rangka atap bambu

Borepile

Menggunakan pondasi borepile dengan ukuran diameter 30 cm dan digunakan hanya pada area surfpool karena proporsi bangunan yang lebih nggi serta ruang bebas kolom.

Footplat

Menggunakan pondasi footplat dengan ukuran tapak 120 cm x 120 cm, serta kedalaman 130 cm.

Pondasi footplat digunakan hampir keseluruhan bangunan.

Sloof

Menggunakan Sloof utama dengan ukuran 50 cm / 25 cm pada bentangan 8 meter, dan sloof pendukung dengan ukuran 30 cm / 15 cm pada bentangan <4 meter.

Kolom Komposit

Menggunakan kolom komposit baja H-Beam dengan kolom struktur berukuran 35 cm X 35 cm untuk bentangan 8 meter dan kolom pendukung dengan ukuran 15 cm X 15 cm.

Balok

Menggunakan balok induk dengan ukuran 40 cm / 20 cm dan balok anak dengan ukuran 35 cm / 17,5 cm, serta menggunakan ringbalk denga ukuran 20 cm / 15 cm.

Plat Lantai

Menggunakan plat bondek sebagai plat lantai dengan ketebalan 12 cm pada bangunan lantai 2, sedangkan untuk bangunan lantai 1 menggunakan cor beton.

Kolom Bambu

Menggunakan kolom dengan material bambu diameter 15 cm. Penggunaan kolom ini hanya pada area cafe/bar semi outdoor.

Atap Bambu

Menggunakan rangka atap material bambu dengan diameter 8 cm.

Atap Plane Truss

Menggunakan sistem struktur atap bentang lebar sejauh 18 meter pe plane truss, dengan material pipa bulat berdiameter 6 inchi atau 14,3 cm.

Atap Kuda-Kuda

Menggunakan rangka atap kuda-kuda baja WF dengan ukuran 20 cm x 10 cm.

RIGID FRAME

(35)

KONSEP UTILITAS

AIR BERSIH

SUMUR BOR

PDAM METERAN AIR

GWT

UPT

POMPA

Skema Air Bersih :

Sistem air bersih pada bangunan menggunakan sistem down feed dimana air dipompa dari ground water tank menuju uppertank dan kemudian di distribusikan ke se ap lantai melalui sha .

AIR KOTOR

PDAM

Sumur Bor GWT

Meteran

Pompa UPT Booster WC / Toilet

MUARA/SUNGAI

BAK KONTROL SEPTICTANK

MUARA/SUNGAI

BIOFILTER ANAEROB-AEROB

SEPTICTANK BAK KONTROL

BIOFILTER ANAEROB-AEROB

SEWAGE TREATMENT

PLAN

Skema Limbah Cair :

Pengolahan air kotor pada bangunan ini terbagi menjadi 3 bagian yang terdiri dari limbah cair, limbah padat, dan limbah air kolam.

Wastafel

Floor Drain Bak Kontrol Sep ctank Biofilter Anaerob-Aerob

Limbah Cair

Limbah PadatLimbah Kolam

Skema Limbah Padat :

Kloset Sep ctank Biofilter Anaerob-Aerob

Skema Limbah Kolam

Floor Drain Sewage Treatment Plan

(36)

KONSEP UTILITAS

ELEKTRIKAL FIRE PROTECTION

HVAC

TRAFOGENSET

SDP SDP

HVMD LVMD

PLN

Skema Elektrikal : PLN

Genset

Trafo HVMDP

Tenaga listrik utama berasal dari PLN yang kemudian dihubungkan ke trafo menuju panel utama HVMDP dan panel sekunder SDP ap lantai yang kemudian menuju se ap ruangan, sedangkan energi listrik cadangan berasal dari genset.

Sistem proteksi kebakaran pada bangunan ini menggunakan sprinkler, hydrant box, dan hydrant pilar untuk pemadaman api berat. Sedangkan untuk pemadaman api ringan menggunakan APAR, kemudian terdapat tangga darurat untuk evakuasi pengguna bangunan.

LVMDP SDP

ATS

SSDP

TANGGA DARURAT

UPT

SPEAKER & TELEPHONE

Skema Proteksi Kebakaran : PASIF

APAR

AKTIF EVAKUASI

JOCKEY PUMP

SPRINKLER HYDRANT PILAR HYDRANT

BOX PINTU TAHAN API

STRUKTUR TAHAN API

TANGGA DARURAT

HYDRANT BOX SPRINKLER

HYDRANT PILAR APAR

JOCKEY PUMP

Sistem speaker berasal dari amplifier, disalurkan menuju terminal box yang berada pada se ap lantai bangunan dan kemudian di distribusikan ke se ap unit speaker. Sedangkan sistem jaringan telephone di dalam bangunan dimulai dari saluran Telkomsel menuju PABX kemudian menuju unit telephone.

Sistem penghawaan pada bangunan umumnya menggunakan sistem penghaawaan alami. akan tetapi terdapat beberapa ruang yang dak mendapatkan ven lasi udara sehingga harus menggunakan sistem penghawaan AC VRV.

VRV OUTDOOR

AC CASSETE

EXHAUST FAN

Skema AC VRV :

VRV OUTDOOR DUCTING AC CASSETE

AMPLIFIER PABX

Skema Speaker :

DEVICE INPUT AMPLI TERMINAL BOX

Skema Telephone :

TELKOMSEL PABX TELEPHONE SPEAKER

TELEPHONE

TERMINAL BOX

SPEAKER

(37)

3D EKSTERIOR

Referensi

Dokumen terkait