• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of DESIGN AND BUILD CREDIT ANALYSIS APPLICATIONS FOR MULTI-FINANCE COMPANIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of DESIGN AND BUILD CREDIT ANALYSIS APPLICATIONS FOR MULTI-FINANCE COMPANIES"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DESIGN AND BUILD CREDIT ANALYSIS

APPLICATIONS FOR MULTI-FINANCE COMPANIES

Suwandi1,, Gytha Nurhana2, Wiwiek Nurkomala Dewi3

1Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Universitas Catur Insan Cendekia, Cirebon

2Program Studi Mnajemen Bisnis, Universitas Catur Insan Cendekia, Cirebon

4Program Studi Manajemen Informatika , Universitas Catur Insan Cendekia, Cirebon Email:

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Pembuatan aplikasi analisa kredit ini dirangcang dalam rangka mempermudah tim analis kredit (perusahaan pembiayaan), sehingga dapat membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan layak atau tidaknya nasabah diberikan fasilitas kredit. Baik atau buruknya kinerja perusahaan yang bergerak dalam bidang perkreditan, tergantung dari kekuatan analis kredit dalam menganalisa calon nasabahnya. Topik penelitian ini sangat penting bagi perusahaan pembiayaan, mengingat banyak perusahaan pembiayaan yang kurang teliti dalam menganalisa kredit, sehingga dapatg berakibat pada tingginya tunggakan. Tingkat tunggakan yang tinggi dapat mengakibatkan profitabilitas perusahaan menurun, bahkan rugi. Penelitian ini menggunakan metode analisis 5-C yaitu Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition. Sedangkan prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan Waterfall System Development Line (SDLC). Penelitian ini bertujuan untuk membuat aplikasi yang dapat digunakan oleh perusahaan multifinance dalam melakukan analisis kredit calon nasabah, dengan menggunakan metode 5C. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya sebuah aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk memutuskan apakah calon nasabah layak mendapatkan kredit atau tidak dengan menggunakan analisis 5C. Dengan dibuatnya sistem komputerisasi dalam memutuskan layak atau tidaknya calon nasabah diberikan kredit, tentunya sangat membantu manajemen perusahaan (divisi kredit) dalam menganalisa kredit. Hal ini tentunya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, yang dampak akhirnya adalah kesejahteraan karyawan.

Kata kunci : Desain, Analisis, Kredit, Pembiayaan, 5C

Abstract

The making of this credit analysis application is designed to facilitate the credit analysis team (financing company), so that it can assist company management in making decisions whether or not customers are eligible for credit facilities. Good or bad performance of companies engaged in credit, depends on the strength of credit analysts in analyzing potential customers. This research topic is very important for finance companies, considering that many finance companies are not careful in analyzing credit, so that it can result in high arrears. A high level of arrears can cause the company's profitability to decline, even loss. This study uses the 5-C analysis method, namely Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition. While the procedure used in this study is to use the software development method with the Waterfall System Development Line (SDLC). This study aims to create an application that can be used by multi-finance companies in conducting credit analysis of prospective customers, using the 5C method. The result of this research is the formation of a web- based application that can be used to decide whether prospective customers deserve credit or not by using 5C analysis. With the creation of a computerized system in deciding whether or not prospective customers are given credit, of course, it is very helpful for company management (credit division) in analyzing credit. This of course can increase the productivity of the company, which in the end will affect the welfare of employees.

(2)

Keywords: Design, Analysis, Credit, Financing, 5C.

1. PENDAHULUAN

Perusahaan Pembiayaan atau yang lebih dikenal dengan Perusahaan Leasing adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan dengan agunan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). Umumnya calon nasabah yang akan diberikan pembiayaan pada perusahaan leasing ini adalah seseorang yang memiliki usaha atau penghasilan dengan jangka waktu tertentu.

Sebagai lembaga jasa keuangan, memiliki fungsi sebagai financial intermediary yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat lain dalam bentuk kredit untuk membiayai usaha atau keperluan konsumtif. (Aslamiyah dkk., 2021).

Salah satu faktor tingginya tunggakan adalah adanya kekurangtelitian analis kredit dalam melakukan analisa data primer dan data sekunder calon nasabahnya. Atas dasar hal tersebut, penulis mencoba melakukan penelitian dengan membuat aplikasi analisa kredit dengan menggunakan analisa 5C. Dengan adanya aplikasi analisa kredit metode 5C ini, diharapkan dapat meminimalisasi kesalahan atau kurang telitinya tim analisa kredit dalam mengalanisa kredit.

Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang analisis kredit menggunakan analisis 5C, yaitu:

(1) Penelitian yang dilakukan oleh Nanik Epriyanti (2019), dengan judul penelitian 'Penerapan Prinsip 5C pada Tingkat Non Performing Financing (NPF), hasil dari penelitian ini adalah jika bank ingin meminimalkan tunggakan (NPF), kreditur harus memperhatikan prinsip atau analisis 5C, dan dalam menganalisis kredit harus mengutamakan kualitas bukan kuantitas (Eprianti, 2019).

(2) Pada tahun 2019, Siti Raesa Rizki P melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Prinsip 5C Dalam Pengambilan Keputusan Kredit Pada PT. BRI Unit Handil Bakti Barito Kuala”, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: penerapan 5C di PT. BRI Unit Handil Bakti mengutamakan prinsip C yaitu Character, Collateral dan Capital dalam mengambil keputusan, sedangkan prinsip lainnya yaitu Capacity and Condition of Enconomy digunakan sebagai pendukung untuk memperkuat data calon nasabah saat mengajukan kredit.

(3) Muhammad Rijajul Fikri pada tahun 2021, melakukan penelitian berjudul “Peranan Asesmen Prinsip 5C PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tabungan Rakyat Makassar”, hasil penelitian Prinsip 5C memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan disetujui atau tidaknya seorang calon debitur untuk pengajuan kreditnya (Fikri, 2021).

(4) Penelitian yang berjudul “Penerapan Prinsip 5C Dalam Keberhasilan Penyaluran Kredit Modal Kerja Pada Bank Umum Pada UKM di Kabupaten Bandung Tahun 2020 ini dilakukan oleh Palupi Permata Rahmi dan Ezra Karamang, yang menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Prinsip 5C harus diterapkan secara konsisten dalam penyaluran kredit modal kerja, karena hasil penelitian ini menunjukkan kriteria BAIK dari Variabel X (5C) dan Variabel Y (keberhasilan penyaluran kredit modal kerja (Rahmi & Karamang, 2020).

(5) Penelitian yang dilakukan oleh Uly Farhah Hasni Daulay dan Indra Kesuma Hadi pada tahun 2020, dengan judul penelitian: “Analisis Yuridis Penerapan Prinsip 5C Dalam Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada PT. Bank Tabungan Negara Wilayah Banda Aceh yang menghasilkan kesimpulan dari penelitian yaitu penerapan prinsip 5C dalam melakukan analisis kredit dengan menerapkan prinsip kehati-hatian pada PT. Bank Tabungan Negara Daerah Banda Aceh dilaksanakan secara cermat dan terstruktur (Daulay & Hadi, 2020).

(6) Fredy Jehantana, pada tahun 2019 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Analisis 5C Terhadap Kebijakan Perkreditan Pada KPN Werdhi Yasa”, yang berhasil mendapatkan kesimpulan bahwa dalam pengambilan keputusan kredit, KPN Werdhi Yasa menerapkan prinsip 5C, dimana konsumen/mereka yang pengajuan kreditnya disetujui berarti telah lulus dan sesuai dengan karakteristik, kemampuan, permodalan, kondisi, ekonomi dan jaminan (Jehantana, 2019).

2. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak dengan System Development Life Cycle (SDLC) yang digambarkan sebagai berikut

(3)

Gambar – 1 Metode Water Fall

Pengembangan sistem ini dimulai dari tahap analisis, tahap perancangan, tahap pengkodean dan tahap pengujian. Setiap tahapan akan dilakukan beberapa kegiatan yang dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut:

Analisa masalah:

1. Studi Lapangan 2. Merumuskan Masalah

3. Menentukan Tujuan Penelitian Langkah 1

Analisis

Pengumpulan Data:

1. Mengumpulkan Data Primer 2. Mengumpulkan Data Sekunder

Langkah 2

Desain Perencanaan Sistem

(4)

Gambar 2 Metode Penelitian

Tahap Analisis

Tahapan ini dilakukan untuk menganalisis apa saja kebutuhan sistem mulai dari kebutuhan fungsional sistem dan kebutuhan non fungsional sistem.

Tahapan analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Analisis Masalah

Analisis Masalah adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada objek yang akan diteliti. Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis masalah:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan secara online melalui media komunikasi chat WhatsApp.

Wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada objek penelitian.

b. Merumuskan Masalah

Setelah melakukan wawancara, merumuskan masalah yang akan menjadi bahasan utama/inti penelitian.

c. Menentukan Tujuan Penelitian

Pada tahap ini akan ditentukan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan.

2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara online dengan bagian Customer Service PT. BFI Finance Indonesia, Tbk Cabang Cirebon.

b. Pengumpulan Data Sekunder

Penyusun melakukan studi kepustakaan dengan menganalisis masalah yang diteliti sesuai dengan topik masalah dengan membaca dan mempelajari literatur baik berupa buku, makalah, jurnal, artikel, tesis atau bahan lainnya.

2.1. Tahap Desain Langkah 3

Coding Implementasi Sistem

Langkah 4 Pengujian

Pengujian Penilaian Kriteria Permohonan Kredit dengan Analisa 5C

Simulasi analisis debitur yang diterima

Dijelaskan pada gambar .3

(5)

Tahap perancangan merupakan tahap lanjutan dari tahap analisis dimana pada tahap ini disajikan rancangan-rancangan aplikasi seperti perancangan antarmuka dan perancangan basis data yang akan diterapkan pada sistem informasi yang akan dibuat. Keluaran dari tahap ini adalah perancangan sistem berupa Flowchart Diagram dan UML yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram, serta perancangan tampilan input output (user interface) sistem.

2.2. Tahap Implementasi (Kode)

Pada tahap ini penyusun menerapkan desain database dan desain antarmuka ke dalam bahasa pemrograman dimana bahasa pemrograman yang digunakan adalah menggunakan bahasa PHP untuk website. Setelah membuat dan mengembangkan sistem pengkodean berbasis web sesuai dengan hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, maka akan diterapkan analisis 5C di dalamnya.

2.3. Tahap Pengujian (Uji)

Tahap pengujian merupakan tahap akhir dalam metode waterfall dimana pada tahap pengujian ini digunakan teknik pengujian blackbox. Pengujian blackbox ini hanya untuk mengecek nilai keluaran berdasarkan masing-masing nilai masukan, sehingga diketahui apakah keluaran sesuai dengan harapan atau tidak. Pengujian sistem ini menghasilkan peninjauan dan perbaikan sistem jika ditemukan kesalahan (bug).

3. Kerangka Pemikiran

Kerangka tersebut menjelaskan proses penilaian hasil kredit multiguna menggunakan Analisis 5C. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Data Penilaian Kredit Multiguna

1. Nama calon nasabah

INPUT 2. Nomor Kartu Identitas

3. Kartu Keluarga

4. BPKB Asli

5. Rekening Listrik

6. Fotocopy STNK

7. Slip Gaji (3 bulan terakhir)

5C Analysis Assessment

1. Character (Karekter)

PROCESS 2. Capital (Modal)

3. Capacity (Kapasitas)

4. Condition (Kondisi)

5. Collateral (Jaminan)

(6)

OUTPUT Hasil penilaian kredit menggunakan metode 5C

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Sistem

Deskripsi Gambar 3. :

Penentuan credit scoring multiguna dengan metode analisis 5C pada PT. BFI Finance Indonesia, Tbk Cabang Cirebon diawali dengan penilaian data dari data calon nasabah yang akan mengajukan kredit.

Langkah selanjutnya (setelah calon nasabah melengkapi persyaratan), adalah bagian analis kredit melakukan analisis 5C yaitu character, capital, capacity, condition,collateral. Setiap komponen memiliki bobot nilai dalam menentukan hasil akhir suatu credit rating yang layak atau tidak.

Keputusan penilaian kredit tidak terlepas dari hasil penilaian oleh Surveyor, Analis Kredit dan hasil keputusan rapat yang telah disetujui oleh Pemimpin Cabang sesuai atau tidaknya suatu permohonan kredit.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Alur Kerja Penilaian Kredit

Berikut alur dalam proses penilaian kredit:

1. Calon nasabah datang ke Customer Service untuk mengajukan kredit dengan membawa persyaratan pengajuan kredit.

2. Customer Service menyediakan formulir permohonan kredit untuk diisi oleh calon nasabah, kemudian CS akan menginput data permohonan kredit sesuai dengan persyaratan yang dibawa.

3. Surveyor akan menerima file data calon nasabah untuk pengajuan kredit untuk survey guna menganalisa keabsahan data.

4. Analis Kredit akan menerima file data hasil survey konsumen yang telah disurvei untuk analisa kredit.

5. Manajer Cabang

Memberikan wewenang dan persetujuan mengenai keputusan permohonan kredit.

6. Kasir Pendanaan

Menerima data konsumen yang telah disetujui pencairannya. Kasir Pendanaan akan

menghubungi nasabah untuk pencairan.

(7)

Gambar 4. Alur Kerja Proses Penilaian Kredi

Use case diatas menggambarkan sistem yang sedang berjalan yaitu proses penilaian

kredit dimulai dari calon nasabah yang datang langsung ke PT. BFI Finance Indonesia

bertemu dengan customer service, kemudian calon nasabah mengisi formulir. pengajuan

kredit, menyerahkan berkas persyaratan kredit, customer service melakukan verifikasi data

pemohon permohonan kredit, kemudian berkas permohonan kredit diserahkan ke bagian

surveyor untuk survey guna analisa keabsahan data, laporan hasil survey yang tidak valid

(8)

akan diberitahukan ke CS dan hasil survey kredit yang valid akan diteruskan ke Credit Analyst untuk analisa kredit, hasil analisa kredit yang tidak memenuhi syarat akan diberitahukan ke bagian CS dan hasil analisa yang sesuai akan disampaikan kepada Branch Manager ( BM) untuk otorisasi atau persetujuan aplikasi kredit, jika BM menyetujui akan diteruskan ke kasir dana untuk pencairan. Ada 6 aktor yang terlibat: Calon nasabah, Customer Service, Credit Analyst, Branch Manager dan Funding Cashier.

Tabel 1. Tabel Definisi Aktor

No. Aktor Keterangan

1. Nasabah Orang yang mengisi formulir aplikasi dan melengkapi persyaratan.

2.

Customer Service

Orang yang memberikan formulir aplikasi kredit dan yang memeriksa semua kelengkapan persyaratan aplikasi kredit.

3.

Surveyor

Orang yang bertugas menganalisis kebenaran data calon nasabah.

4.

Credit Analyst

Orang yang menganalisa kredit diterima atau tidak diberikan pinjaman.

5.

Branch Manager

Kepala Cabang adalah orang yang memberikan keputusan persetujuan atas permohonan kredit.

6. Kasir Pencairan

Orang yang bertugas melakukan pencairan.

3.2. Sistem Proposal Flowmap

(9)

Gambar di bawah ini menunjukkan sistem yang diusulkan untuk prosedur pencairan kredit multiguna:

Gambar 5 : Flowmap Usulan Sistem Pemeringkatan Kredit Multiguna Keterangan Gambar-5 :

1. Pemohon kredit mengolah data pemohon kredit untuk disimpan dalam database.

2. Customer Service menerima data dari calon nasabah, kemudian menyimpan data permohonan kredit ke dalam database, kemudian mencetak dan menghasilkan data permohonan kredit.

3. Surveyor mengolah data survey kemudian menyimpan data survey dan mengelola hasil survey ke dalam database yang menghasilkan laporan hasil survey.

4. Analis Kredit memproses data analisis dan kemudian menyimpan data analisis ke dalam database dan membuat laporan hasil analisis.

5. Branch Manager melakukan otorisasi kemudian menyimpan hasil otorisasi tersebut ke dalam database dan membuat laporan hasil otorisasi tersebut.

6. Kasir Pendanaan memproses data pencairan kemudian menyimpan data pencairan ke dalam database dan membuat laporan pencairan.

3.3. Studi Kasus Analisis 5C Tabel 2 Kriteria Penilaian

No Kategori Kriteria Sub Kriteria Skor

1. Character Kepribadian Sangat Baik 5

Baik 3

Kurang 1

2. Capacity Pekerjaan PNS 5

Wiraswasta >5 Jt 5

(10)

Wiraswasta <5 Jt 3 Wiraswasta <2 Jt 1 Wirausaha >5 Jt 5 Wirausaha <5 Jt 3 Wirausaha <2 Jt 1

Tempat Tinggal Rumah sendiri 5

Keluarga 3

Kontrak / kos 1

3. Capital Pendapatan Perbulan

Sisa penghasilan minimal dua kali dari angsuran pinjaman

5

Sisa penghasilan dibawah minimal dua kali dari angsuran pinjaman

1

Pinjaman di tempat lain

Ya, pinjam = jumlah jaminan

1 Ya, pinjam <besar

jaminan

3

Tidak Pinjam 5

4. Collateral BPKB Mobil 5

Motor 3

5. Condition Prospek pekerjaan / tempat usaha

>5th kedepan 5

<5th kedepan 3

<2th kedepan 1

Dalam menentukan kualitatif 'sangat baik, baik' dan sebagainya, penilaian dilakukan oleh seorang surveyor dengan mengunjungi rumah calon nasabah untuk mengetahui kepribadian atau karakter calon nasabah. Selain itu, surveyor juga melakukan pemeriksaan lingkungan dengan mengunjungi 3 (tiga) narasumber (tetangga calon basanah), seperti ketua RT setempat, tokoh masyarakat, dan lain-lain. Hal ini akan menjadi dasar analisis bagi surveyor dalam memperoleh data calon nasabah khususnya data mengenai kepribadian atau karakter calon nasabah.

Dalam menentukan kualitatif ‘sangat baik, baik’ dan seterusnya, untuk menentukan capacity calon nasabah di lakukan kalkulasi (total ‘sisa penghasilan’ minimal tiga kali dari nilai angsuran). 1/3 x 100% = 33%.

Misalnya:

Calon nasabah memiliki penghasilan total Rp 10.000.000,- / bulan Total pengeluaran Rp 6.000.000,- / bulan

Sisa Rp 4.000.000,- / bulan (1/4 x 100% = 25%) 25% < 33%

Maka calon nasabah dapat di acc (dari sisi penghasilan) dengan cicilan Rp 1.000.000,- / bulan.

Dalam menentukan kualitatif ‘sangat baik, baik’ dan seterusnya, untuk menentukan capital calon nasabah dapat di lihat dari asset yang di miliki misalnya : deposito dan lain – lain. Aset tersebut

(11)

di luar jaminan dan nilai asset harus lebih tinggi dari jumlah pinjaman. Dapat di gunakan sewaktu – waktu calon nasabah mengalami kendala dalam pembayaran, Aset tersebut dapat di jual.

Tabel 3 - Bobot Nilai Kriteria

Penjelasan Nilai

Sangat Baik 5

Baik 3

Kurang 1

4.4 Activity Diagram

Activity

Diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan dari sistem, untuk lebih memahami sistem yang akan dikembangkan dalam pembuatan Sistem Penilaian Kredit. Activity Diagram proses usulan dapat dilihat pada Gambar 6:

Gambaar 6 : Activity Diagram Sistem Penilaian Kredit Usulan

(12)

4.5. Perancangan Sistem Penilaian Kredit 4.5.1. Struktur Menu

Untuk dapat memasuki halaman yang diinginkan, setiap bagian harus mempunyai akun yang terdaftar di dalam user. Hal ini berguna sebagai pembeda untuk memasuki halaman yang diinginkan.

Gambar-7 Struktur Menu Web

4.6. Rancangan Tampilan

Gambar-8 – Rancangan Form Login

(13)

Form login adalah form yang digunakan oleh user untuk masuk ke dalam aplikasi sesuai dengan hak aksesnya. Form ini terdiri dari username, password, tombol login dan fitur signup atau daftar akun.

4.7. Data Pengajuan Kredit

Figure 9. Tampilan Data Pengajuan Kredit

Menu ini merupakan hasil

output ketika Customer Service sudah mengecek data

konsumen lengkap. Selain

Customer Service data di menu ini juga akan muncul di

menu Surveyor.

4.8. Laporan Hasil

Survey

Menu ini dibuat untuk memberikan informasi mengenai konsumen yang telah disurvey. Apakah datanya valid atau tidak valid. Apabila data valid maka akan diteruskan ke bagian selanjutnya. Apabila tidak valid maka bagian

Credit Analyst

dapat mengetahui dari status pada menu Credit Analyst..

4.9. Dokumen Survey yang Valid

(14)

Gambar 10. Tampilan Menu Dokumen Survey Yang Valid 4.10.

Laporan hasil survey konsumen

Pada menu ini berisi informasi dokumen survey dengan keterangan data valid saja yang diterima untuk diproses selanjutnya. Pada menu ini terdapat juga fitur opsi untuk masuk keproses selanjutnya.

Figure 11. Tampilan Menu Laporan Hasil Survey Konsumen

4.11.

Tampilan Data Hasil Analisis Pengajuan Kredit Diterima

(15)

Gambar 12. Tampilan Laporan Data Pengajuan Kredit Diterima

4.12.

Tampilan Data Pengajuan Yang Diotorisasi

Data pengajuan yang diotorisasi diteruskan ke bagian menu kasir

funding

untuk dilakukan proses pencairan, data pengajuan yang diotorisasi juga dapat diketahui oleh bagian

Customer Service, Surveyor, Credit Analyst

pada bagian putusan dan progres 2. Setelah bagian kasir melakukan proses pencairan, maka bagian

Branch Manager

akan mengetahui bahwa nasabah tersebut sudah cair..

Figure 13. Tampilan Laporan Data Pengajuan Diotorisasi

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penyusun mengenai Perancangan Sistem Informasi Aplikasi dan Pencairan Kredit Multiguna Dengan Metode Analisis 5C Pada PT. BFI Finance Indonesia, Tbk Cabang Cirebon., penyusun mengambil beberapa kesimpulan dari data yang telah dibuat sebagai berikut:

1. Dengan adanya sistem di bagian CS memudahkan pengecekan kelengkapan data identitas calon nasabah dan berkas persyaratan kredit. Jika file sudah lengkap maka data dilanjutkan untuk diproses. Sampai permohonan kredit diotorisasi dan dicairkan.

(16)

2. Sistem kriteria penilaian kredit dirancang berdasarkan prinsip analisis 5C, dengan menggambarkan apa saja kriteria penilaian kredit yang digunakan sebagai hasil rekomendasi analisis.

3. Dengan merancang analisis 5C yaitu Character, Capital, Capacity, Collateral, Condition yang dapat saling berhubungan akan mempercepat penentuan hasil rekomendasi analisis 5C dalam menentukan diterima atau tidaknya suatu permohonan.

6.SARAN

Adapun saran – saran yang penyusun berikan untuk pengembangan aplikasi ini selanjutnya antara lain:

1. Jika dikembangkan, sebaiknya aplikasi ini bisa diakses sampai pembayaran kredit.

2. Ke depannya aspek keamanannya perlu diperkuat lagi,

Referensi

Anggraini, S. D., & Widyastuti, I. (2020). Pengaruh Konsep 5C terhadap Keputusan Pemberian Kredit pada Unit Usaha Simpan Pinjam KUD Karya Mukti Kuamang Kuning Muara Bungo.

Business Management Analysis Journal (BMAJ), 3(2), 158-173.

Aslamiyah, S., Rohimah, L., Amelia, S., & Aprillia, A. (2021). ANALISIS PERANCANGAN SISTEM PEMBIAYAAN MULTI GUNA PADA PERUSAHAAN FINANCE. JISyCS (Journal Of Information System And Computer Science), 2(1), 22-32.

Daulay, U. F. H., & Hadi, I. K. (2020). ANALISIS YURIDIS PENERAPAN PRINSIP 5C DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA WILAYAH BANDA ACEH. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Keperdataan, 4(2), 231- 244.

Eprianti, N. (2019). Penerapan Prinsip 5c Terhadap Tingkat Non Performing Financing (NPF). Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 3(2), 252-266.

Fakhrinie, A. I. (2020). ANALISIS PENERAPAN PRINSIP 5C UNTUK MEMINIMALISIR KREDIT MACET PADA PT. MANDALA MULTIFINANCE Tbk, CABANG MARTAPURA.

KINDAI, 16(3), 385-402.

FIKRI, M. R. (2021), PERANAN PENILAIAN PRINSIP 5C PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) TABUNGAN RAKYAT MAKASSAR.

Ikhwan, N., Raymond, R., & Siregar, D. L. (2016). ANALYSIS OF IMPLEMENTATION 5C ASPECTS ON BANKING CREDIT DISTRIBUTION IN BATAM. Jurnal Akrab Juara, 1(1), 56-69.

Ikhwan, N., Raymond, R., & Siregar, D. L. (2016). ANALYSIS OF IMPLEMENTATION 5C ASPECTS ON BANKING CREDIT DISTRIBUTION IN BATAM. Jurnal Akrab Juara, 1(1), 56-69.

Jamilah, L. (2016). Analisis Aplikasi Prinsip 5C Terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Studi Kasus pada PT Anugerah Surya Cemerlang Sejati Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2).

Lubis, M. F., Azizah, D., Marayke, I., Natasyah, N., & Petrosyan, R. (2021). Perancangan Sistem Informasi Kelayakan Pemberian Kredit PT. BPR Duta Pakuan Mandiri Cabang Tangerang. ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 2(1 Juni), 1-11.

Rahmi, P. P., & Karamang, E. (2020). PENERAPAN PRINSIP 5C DALAM KEBERHASILAN PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA DI BANK UMUM PADA UKM DI KABUPATEN

(17)

BANDUNG. MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal), 2(2), 108-121

.

Sholeha, F. Z. P., Rahmi, M., & Nugraheni, S. (2021). IMPLEMENTASI 5C PADA PROSES PEMBIAYAAN RUMAH BANK MEGA SYARIAH DEPOK SAAT COVID-19:

IMPLEMENTATION OF 5C IN THE HOUSE FINANCING PROCESS OF MEGA SHARIA BANK DEPOK DURING COVID-19. NISBAH: JURNAL PERBANKAN SYARIAH, 7(2), 82-91.

Sukma, D. A., Soleh, O., & Yusrina, Y. (2017, November). Analisis Kelayakan Penilaian Kredit Menggunakan Metode Analisa 5c Sebagai Penunjang Keputusan Kredit Pada Pt. Bpr Hariarta Sedana. In Seminar Nasional Informatika (Snif) (Vol. 1, No. 1, pp. 395-401).

Zefriyenni, Z. (2017). Kebijakan Pemberian Kredit Terhadap Penetapan Jumlah Kredit (Studi Khasus Pada Ued-Sp Amanah Sejahtera Sungai Buluh Kecamatansingingi Hilirkabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau). Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika, 1(1), 72-80.

Referensi

Dokumen terkait

In this web-based application for promotion and maternal and child health services, it will be easier for people in NTT Province to get information about immunization

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis terhadap sistem pemesanan lama yang masih menggunakan fax dan mengetahui analisis dan perancangan aplikasi e-Logistic

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode scrum yang dilaksanakan selama enam sprint untuk mengembangkan aplikasi SR APP modul

Gambar 10 merupakan halaman yang digunakan oleh admin Divisi UMKM untuk melakukan pengubahan data pegawai analisis kredit mikro dan dapat digunakan untuk membuat akun

Among the robustness diagrams, we have Figure 8, which illustrates account registration; Figure 9, which delineates login procedures; Figure 10, which details the admin's management of

Pengujian Aplikasi Metode Black Box Kasus Uji Prosedur yang dijalankan Hasil yang diharapkan Hasil Memilih menu belajar Menekan tombol belajar Tampilkan dua tombol menu belajar [

Penggunaan aplikasi Game Mengaji berbasis Android, yaitu pada saat ada jam pembelajaran mengaji, smartphone yang digunakan untuk melakukan pembelajaran mengaji disediakan oleh pihak

Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut dengan membandingkan kinerja algoritma Naive Bayes dan Logistik regresi dalam mengklasifikasi data aplikasi