Skrining Deteksi Dini Dan Komplikasi Penyulit Kala I
“Kelainan Presentasi”
Kelainan presentasi adalah semua presentasi lain dari janin selain presentasi belakang kepala.
Janin dalam keadaan
malpresentasi dan malposisi sering menyebabkan
partus lama/partus macet.
Presentasi Puncak kepala
Presentasi puncak kepala disebut juga preesentasi sinput terjadi bila derajat
deflexinya ringan, sehingga ubun-ubun besar merupakan bagian terendah. Pada presentasi puncak kepala lingkar kepala yang melalui
jalan lahir adalah sirkumfrensia fronto oxipito dengan titik perputaran yang berada di bawah simfisis adalah glabella.
Diagnosis:
• Sumbu panjang janin sejajar dengan sumbu panjang ibu
• Di atas panggul teraba kepala
• Punggung terdapat pada satu sisi, bagian-bagian kecil terdapat pada sisi yang berlawanan.
• Di fundus uteri teraba bokong.
• DJJ terdengar paling keras dikuadran bawah perut ibu, pada sisi yang sama dengan punggung janin.
• Sutura sagitalis umumnya teraba pada diameter transversa panggul
• Kedua ubun-ubun sama-sama dengan mudah
dapat diraba dan dikenal.keduannya sama tinggi didalam panggul.
Etiologi :
1. Kelainan panggul
2. Kepala berbentuk bulat 3. Anak kecil/mati
4. Kerusakan dasar panggul
Komplikasi
• Ibu :
Robekan jalan lahir yang lebih luas
• Anak:
Karena partus lama dan molase hebat sehingga mortalitas anak agak tinggi
Penanganan
• Usahakan lahir pervaginam karena kira-kira 75 % bisa lahir spontan
• Bila ada indikasi ditolong dengan
vakum/forsep biasanya anak yang lahir di dapati caput daerah Ubun-ubun besar
Presentasi Dahi
Presentasi dahi adalah posisi kepala antara flexi dan deflexi,
sehingga dahi merupakan bagian terendah. Posisi ini biasanya akan berubah menjadi letak muka/letak belakang kepala.
Kepala memasuki panggul dengan dahi melintang/miring pada waktu putar paksi dalam, dahi memutar
kedepan depan dan berada di bawah arkus pubis, kemudian terjadi flexi sehingga belakang kepala terlahir melewati perinerum lalu terjadi deflexi sehingga lahirlah dagu.
Diagnosa
• Pemeriksaan abdominal: kepala janin lebih separuhnya di atas pelvis, denyut jantung janin sepihak dengan bagian kecil
• Pemeriksaan vaginal: oksiput lebih tinggi dari sinsiput, teraba fontanella anterior dan orbita, bagian kepala masuk pintu atas panggul (PAP) adalah antara tulang orbita dan daerah ubun- ubun besar. Ini adalah diameter yang PALING besar, sehingga sulit lahir pervaginam
Etiologi :
1. Panggul sempit 2. Janin besar
3. Multiparitas 4. Kelainan janin
Ex : anansefalus
Komplikasi
• Ibu :Partus lama dan lebih sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri
• Anak: Mortalitas (jumlah kematian) janin tinggi
Penanganan
Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat lahir spontan pervaginam, jadi lakukan SC (janin hidup).
Janin mati pembukaan SC, pembukaan lengkap Kraniotomi.
Presentasi Occipito posterior
Pada persalinan presentasi belakang kepala, kepala janin turun melalui PAP dengan sutura
sagitalis melintang/miring, sehingga ubun-ubun kecil dapat berada di kiri melintang, kanan
melintang, kiri depan, kanan depan, kiri
belakang/kanan belakang. Dalam keadaan flexi bagian kepala yang pertama mencapai dasar
panggul adalah Occiput. Occiput akan memutar kedepan karena dasar panggul dan muculus
levator aninya mementuk ruangan yang lebih sesuai dengan occiput.
Diagnosis
• Pemeriksaan abdomen
Bagian bawah perut mendatar, ekstremitas janin teraba anterior
• Auskultasi
DJJ terdengar disamping
• Pemeriksaan vagina
Fontanella posterior dekat sakrum, fontanella anterior dengan mudah teraba jika kepala
dalam keadaan defleksi.
Etiologi
a. Sering dijumpai pada panggul anthropoid, android dan kesempitan midpelvis.
b. Letak punggung janin dorsoposterior
c. Putar paksi salah satu tidak berlangsung pada:
1) Perut gantung
2) Janin kecil atau janin mati 3) Arkus pubis sangat luas 4) Panggul sempit
Penanganan
• Lakukan pengawasan dengan seksama dengan harapan dapat lahir sontan pervaginam
• Tindakan baru dilakukan jika kalla II terlalu lama/ada tanda- tanda bahaya terhadap janin
• Pada persalinan dapat terjadi robekan perenium yang teratur atau extensi dari episiotomi
• Periksa ketuban. Bila intake, pecahkan ketuban
• Bila pesisi kepala > 3/5 diatas PAP atau diatas 2 maka SC
• Bila pembukaan serviks belum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi, beri oksitosin drip
• Bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran, ulangi apakah ada obstruksi. Bila tidak ada tanda obstruksi oksitosin drip
• Bila ada tanda obstruksi/gawat janin maka SC
Presentasi muka
Disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala janin.
Yang teraba muka
bayi = mulut, hidung,
dan pipi
Etiologi
• Panggul sempit
• Janin besar
• Kematian intrauterine
• Multiparitas
• Perut gantung
• Janin ansefalus dan tumor di leher bagian depan Dagu merupakan titik acuan dari posisi kepala, sehingga ada presentasi muka dagu anterior dan postorior.
• Presentasi muka dagu anterior posisi muka fleksi
• Presentasi muka dagu posterior posisi muka defleksi max
Diagnosis
1. Tubuh janin dalam keadaan fleksi, sehingga pada pemeriksaan luar dada akan teraba punggung.
2. bagian kepala menonjol yaitu belakang kepala berada di sebelah yang berlawanan dengan letak dada.
3. Didaerah itu juga dapat diraba bagian-bagian kecil janin dan DJJ lebih jelas.
4. Periksa dalam meraba dagu, mulut, hidung, pinggir orbita.
Penanganan
Dagu Anterior
a. Bila pembukaan lengkap
• Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
• Bila kemajuan persalinan lambat lakukan disitoksin drip
• Bila kurang lancar, lakukan forseps b. Bila pembukaan belum lengkap
Tidak didapatkan tanda obtuksi, lakukan oksitosin drip.
Lakukan evaluasi persalinan sama dengan persalinan vertekx
Dagu Posterior
a. Bila pembukaan lengkap maka SC
b. Bila pembukaan belum lengkap, lakukan penilaian penurunan rotasi, dan kemajuan persalinan, jika macet maka SC
c. Jika janin mati maka Kraniotomi
PRESENTASI MAJEMUK
Adalah bila ada
satu atau lebih anggota badan menumbung
bersama dengan
kepala atau bokong, keduanya bersama-
sama masuk ke dalam
panggul.
Etiologi
• prematuritas,
• multiparitas,
• panggul sempit,
• kehamilan ganda, atau
• pecahnya selaput ketuban dengan bagian terendah janin yang masih tinggi.
Diagnosis
Kemungkinan adanya presentasi majemuk dapat dipikirkan apabila terjadi kelambatan kemajuan
persalinan pada fase aktif, bagian terendah janin tidak dapat masuk panggul terutama setelah terjadi pecah ketuban. Diagnosis presentasi majemuk dibuat melalui periksa dalam vagina. Apabila pada presentasi kepala teraba juga tangan/lengan/kaki atau apabila pada
presentasi bokong teraba juga tangan/lengan, maka diagnosis presentasi majemuk dapat ditegakkan.
Kesulitan menegakkan diagnosis tersebut oleh karena seringkali terjadi koreksi spontan terutama pda derajat ringan prolaps ekstremitas.
Penanganan
a. Tatalaksana Umum
• Persalinan spontan hanya bisa terjadi jika janin sangat kecil/mati dan maserasi.
b. Tatalaksana Khusus
• Coba reposisi:
– Ibu diletakkan dalam posisi Trendelenburg (knee- chest position).
– Dorong tangan ke atas luar dari simfisispubis dan pertahankan di sana sampai timbul kontraksi
sehingga kepala turun ke rongga panggul.
– Lanjutkan penatalaksanaan persalinan normal.
– Jika prosedur gagal/terjadi prolapsus tali pusat, lakukan seksio sesarea.
PRESENTASI BOKONG (SUNGSANG)
Diagnosis
a. Palpasi: pemeriksaan Leopold di bagian bawah teraba bagian yang
kurang keras dan kurang bundar (bokong), sementara di fundus teraba bagian yang keras, bundar dan melenting (kepala), dan punggung teraba dikiri atau kanan.
b. Auskultasi: DJJ (denyut jantung janin) paling jelas terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
c. Pemeriksaan foto rontgen, USG, dan Foto Sinar -X : bayangan kepala di fundus
d. Pemeriksaan dalam: Dapat diraba os sakrum, tuber ischii, dan anus, kadang – kadang kaki (pada letak kaki). Bedakan antara :
• Lubang kecil – Mengisap
• Tulang (-) - Rahang Mulut
• Isap (-) Anus – Lidah
• Mekoneum (+)
• Tumit - Jari panjang
• Sudut 90 derajat Kaki - Tidak rata Tangan siku
• Rata jari – jari - Patella (-)
• Patella Lutut
• Poplitea
•
Komplikasi Persalinan Sungsang Pervaginam
•
a. Komplikasi ibu –
Perdarahan –
Trauma jalan lahir –
Infeksi
•
b. Komplikasi anak
•
1) Sufokasi / aspirasi :
•
Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir, terjadi pengecilan rongga uterus yang menyebabkan gangguan sirkulasi dan menimbulkan anoksia. Keadaan ini merangsang janin untuk bernafas dalam jalan lahir sehingga menyebabkan terjadinya aspirasi.
•
2) Asfiksia :
•
Selain hal diatas, anoksia juga disebabkan oleh terjepitnya talipusat pada fase cepat
•
3) Trauma intrakranial:
•
Terjadi sebagai akibat :
•
· Panggul sempit
•
· Dilatasi servik belum maksimal (after coming head)
•
· Persalinan kepala terlalu cepat (fase lambat kedua terlalu cepat)
•
4) Fraktura / dislokasi:
•
Terjadi akibat persalinan sungsang secara operatif
•
· Fraktura tulang kepala
•
· Fraktura humerus
•
· Fraktura klavikula
•
· Fraktura femur
•
· Dislokasi bahu
•
5) Paralisa nervus brachialis yang menyebabkan paralisa lengan terjadi akibat tekanan pada pleksus brachialis oleh jari-jari penolong saat melakukan traksi dan juga akibat regangan pada leher saat membebaskan lengan.