Determinan Harga Saham pada Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia
Desy Kurnia Sari1, Ainun Jariyah2, Zainul Hidayat3 STIE Widya Gama Lumajang
Email: [email protected]
Abstrak
Indeks LQ45 yaitu nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar yang merupakan indikator likuidasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, dan nilai pasar secara parsial terhadap harga saham di bursa efek Indonesia, dan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, dan nialai pasar secara simultan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi linier berganda. Sumber dan jenis data yang digunakan adalah data internal dan sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling purposive, dan menghasilkan 39 perusahaan sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukan secara parsial variabel profitabilitas, leverage, dan nilai pasar berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara simultan variabel profitabilitas, leverage, dan nilai pasar berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan koefisien determinan diperoleh nilai sebesar 0,496 yang menunjukan bahwa 49% harga saham dapat dijelaskan oleh profitabilitas, leverage, dan nilai pasar sedangkan sisanya 51% harga saham dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Profitabilitas, Leverage, Nilai Pasar, Harga Saham
Abstract
LQ45 Index is a market capitalization of 45 stocks most liquid and capitalized large is an indicator of liquidation. The purpose of this study was to determine the effect of profitability, leverage, and partially to the market value of the stock price on the stock exchanges of Indonesia, and to determine the effect of profitability, leverage, and values to the market simultaneously. The method used is multiple linear regression method. Sources and types of data used is the internal data and secondary form of annual financial statements. The sampling technique used in this research is purposive sampling, and produces 39 companies as samples. The results showed partial variable profitability, leverage, and significant effect on the market value of the stock price. Simultaneously variable profitability, leverage, and market value have a significant effect on stock prices with determinant coefficient obtained a value of 0.496 which indicates that 49% of the stock price can be explained by the profitability, leverage, and market value while the remaining 51% of the stock price is influenced by variables others were not examined in this study.
Keywords: Profitability, Leverage, Market Value, Share Price
PENDAHULUAN
Pembangunan perekonomian suatu negara membutuhkan dana investasi yang besar. Biaya tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Beberapa tahun belakang ini pasar
modal terutama investasi dalam negeri mulai meningkat. Investasi yaitu penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukan ke aktiva produtif selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2016:5). Salah satu sarana melakukan investasi bagi investor ialah pasar modal. Pasar modal dapat diartikan sebagai wahana untuk emiten dalam memperoleh biaya guna memperkuat modal perusahaan (Fahmi, 2015:48). Pasar modal memungkinkan investor untuk melakukan investasi dan menjalankan kegiatan perekonomiannya. Sebab itu, berguna untuk emiten yang memperhatikan kepentingan pemilik modal dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan tolak ukur kesuksesan atas penerapan fungsi-fungsi keuangan. Salah satu unsur dalam investasi dipasar modal adalah harga saham.
Tandelilin (2010:392) dalam mengukur kinerja suatu perusahan, pengukuran aktivitas suatu perusahaan dapat menggunakan laporan keuagan sebagai tolak ukurnya. Informasi yang bisa dipakai oleh penanam modal dalam menilai suatu perusahaan yaitu laporan keuangan. Dengan menggunakan laporan keuangan investor bisa menghitung bersarnya pertumbuhan earning yang diraih perusahaan. Analisis laporan keuangan yang digunakan yakni rasio profitabilitas, rasio leverage, dan rasio pasar dengan alat ukurnya ROA, DER dan EPS. Menurut Fahmi (2017:137) Return on Asset (ROA), yakni mengukur tingkat kembalian serta keuntungan yang dapat diperoleh oleh investor jangka panjang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Haryono, dkk (2017), dengan judul Pengaruh Inflasi, Return On Asset Dan Dividend Payout Ratio Terhadap Harga Saham LQ45 (periode 2006-2015) menjelaskan bahwa inflansi, ROA berpengaruh terhadap harga, sedangkan DPR tidak signifikan pada harga saham. Menurut Hery (2015:122) Debt to equity ratio ialah rasio yang yang digunakan memprediksi utang dengan modal. Rasio dinilai dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2016), dalam studinya Pengaruh PER, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan di BEI, megidentifikasikan bahwa PER, ROA, dan DER secara parsial signifikan terhadap harga saham. Menurut Fahmi (2018: 83) Earning Per Share (EPS) yaitu jumlah keuntungan per lembar saham yang beredar dari saham perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oelh Sputra (2015) yang berjudul Pengaruh PER, EPS, ROA, dan DER Terhadap Harga Saham LQ 45 di BEI. Menunjukan bahwa variabel PER (X1), EPS (X2), ROA (X3) dan DER (X4) secara simultan berpengaruh. Hasil analisis secara parsial dapat dijelaskan bahwa rasio EPS berpengaruh terhadap harga saham.
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45di Bursa Efek Indonesia. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh rasio leverage secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45di Bursa Efek Indonesia Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh rasio nilai pasar secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45di Bursa Efek Indonesia. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, leverage, dan nilai pasar secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan LQ 45di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mencari hubungan asosiatif yang bersifat kausal. Tujuan penelitian kuantitafif yaitu untuk mengembangkan dan menggunakan model matematis, teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini jumlah populasinya 45 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang memberi peluang atau kesempatan bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel adalah sampling purposive.
Sedangkan sampel penelitian ini perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah 39 perusahaan untuk mengetahui determinan harga saham pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Langka analisis data penelitian ini terdiri dari Uji Asumsi Klasik dan Uji Statistik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian normalitas data menunjukan bahwa pada grafik normal probability p-p plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hasil pengujian multikolinearitas menunjukan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai predictor model regresi menunjukan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada di bawah 10 dan nilai tolerance lebih darih 0,1. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak menunjukan adanya gejala multikolinearitas, sehingga dapat dilanjutkan dalam pengujian regresi liner berganda.
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukan terdapat pola yang jelas dari titik-titik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini.
Hasil pada analisis regresi dapat disusun suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 3,080 + 2,155 X1 + 0,032 X2 + 0,001 X3
Hasil menunjukan hubungan Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share hubungannya positif terhadap harga saham.
Hipotesis pertama, Hasil uji t pada variabel ROA (X1) diperoleh nilai thitung = 5,245 dengan signifikasi 0,000. Dengan menggunkan batas signifikam 5% atau 0,05 diperoleh ttabel sebesar 1,98099. Hal ini berarti thitung (5,245) > ttabel (1,98099), dan sig (0.000) < α (0,05) menunjukan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis Ha diterima. Jika menggunakan batas signifikasi 10% atau 0,10%
diperoleh ttabel sebesar 1,65821. Hal ini berarti thitung (5,245) > ttabel (1,65821) dan sig (0,000) < α (0,05) menunjukan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh pegaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian hipotesis Ha diterima.
Hipotesis kedua, Hasil uji t pada variabel DER (X2) diperoleh nilai thitung 1,897 dengan signifikasi 0,060. Dengan menggunakan batas signifikasi 5% atau 0,05 diperoleh ttabel sebesar 1,98099. Hal ini berarti thitung (1,897) < ttabel (1,98099), dan sig (0,060) > α (0,05) menunjukan bahwa variabel DER tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis H0 diterima. Jika menggunakan batas signifikasi 10% atau 0,10% diperoleh ttabel sebesar 1,65821. Hal ini berarti thitung (1,897) > ttabel (1,65821) dan sig (0,060) > α (0,05) menunjukan bahwa variabel DER memiliki pengaruh signifikan terhadapat harga saham. Dengan demikian berarti hipotesi Ha diterima.
Hipotesis ketiga, Hasil uji t variabel EPS (X3) di peroleh nilai thitung 8,078 dengan signifikasi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikasi 5% atau 0,05 diperoleh ttabel sebsar 1,98099.
Hal ini berarti thitung (8,078) > ttabel (1,98099), dan sig (0,00) < α (0,05). Menunjukan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis Ha diterima. Jika menggunakan batas signifikasi 10% atau 0,10% diperoleh ttabel sebesar 1,65821. Hal ini berarti thitung (8,078) > ttabel (1,65821) dan sig (0,00) < α (0,05).
Menunjukan bahwa variabel EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dengan demikian berarti bahwa hipotesi Ha deterima.
Pembahasan
Pengujian hipotesis atas Return On Asset terhadap harga saham menunjukan hasil bahwa Return On Asset memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini bisa dijelaskan bahwa semakin tinggi kinerja keuangan perusahaan yang dilihat dari ROA, maka akan dapat meningkatkan harga saham, karena instor menyukai perusahaan yang dapat memberikan kinerja yang positif dan berharap nilai investornya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya keuntungan yang diperoleh perusahaan. Semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amalya (2018), Darmawan (2018), Egam (2017), Junaeni (2017).
Namun, penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Haryono (2017), Safitri (2016), Polli (2014) yang mana hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham.
Pengujian hipotesis Debt to Equity Ratio terhadap harga saham menunjukan hasil bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hasl ini bisa dijelaskan bahwa Bagi perusahaan yang memiliki hutang kemungkinan untuk memperoleh keuntungan juga akan kecil karena meskipun penjualannya tinggi namun harus mendahulukan membayar hutangnya. Disisi lain, keberadaaan hutang bagi perusahaan juga dapat meningkatkan kinerja keuangan (meningkatkan laba) perusahaan jika hutang tersebut dikelola dengan baik. Investor tidak terlalu memperdulikan besar kecilnya DER yang dimiliki perusahaan, mereka lebih mempertimbangkan kinerja perusahaan serta kemungkinan return yang akan didapatkan apa bila berinvestasi di perusahaan tersebut. Nilai proporsi hutang dan modal bukanlah hal yang mempengaruhi baik atau tidaknya kinerja suatu perusahaan, melainkan bagaimana perusahaan mengelola aset dan kemampuan menghasilkan laba.
Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Diyani (2017), dan Safitri (2016) yang mana hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial leverage berpengaruh terhadap harga saham.
Pembahasan ini berkaitan dengan hasil penguian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa profitabilitas, leverage, dan nilai pasar terhadap harga saham . Dari hasil uji F membuktikan bahwa variabel profitabilitas, leverage, dan nilai pasar terhadap harga saham secara simultan berpengaruh terhadap harga saham.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil pengujian terhadap hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh profitabilitas yang signifikan secara parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil pengujian terhadap hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh leverage yang signifikan secara parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hasil pengujian terhadap hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh nilai pasar yang signifikan secara parsial terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai pasar berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Hasil pengujian terhadap hipotesis keempat yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh profitabilitas, leverage, dan nialai pasar yang signifikan secara simultan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan atau bersama-
sama variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, leverage, dan nilai pasar berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Utari, A. P., dan Darsono Prawironegoro. (2014). Manajemen Keuangan Edisi Revisi.
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media
Egam, G. E. Y., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham Perusahaanyang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2015. EMBA, 5(1), 105-114.
Fahmi, I. (2014b). Manajemen Keuangan Teori dan Soal. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, I. (2017a). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: ALFABETA.
Fahmi, I. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. Bandung:
ALFABETA.
Hanryono, Riwoe, J. C., & Setiawan, N. (2017). Pengaruh Iflansi, Return On Asset dan Dividend Payout Ratio terhadap Harga Saham LQ45 (Periode 2006-2015). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis, 1(1), 107-114.
Hery. (2015). Analisis Laporan Keungan Pendekatan. Yogyakarta Center for Academic Publishing Service.
JUNAENI, I. (2017). Pengaruh EVA, ROA, DER dan TATO terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI. RISET & JURNAL AKUNTANSI, 2(1), 33- 46.
Polii, P. J. V., Saerang, I., & Mandagie, Y. (2014). Rasio Keuangan Pengaruhnya Terhadap Harga Saham pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA, 2(2), 993-1004.
Safitri. (2016). Pengaruh PER, ROA, dan DER terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan di Bursa Efek Indonesia eJournal Administrasi Bisnis, 4(2), 535-549.
Samsul, M. (2015). Pasar Modal & Manajemen Portofolio Edisi 2. Jakarta: ERLANGGA Sputra, P. R. A. (2015). Pengaruh PER EPS ROA dan DER terhadap Harga Saham LQ45 di
Bursa Efek Indonesia. eJournal Administrasi Bisnis, 3(1), 40-54.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi Pertama. Yogyakarta:
KANISIUS.
Widarjono, A. (2015). Statistika Terapan Dengan Exsel & SPSS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Yuniningsih. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka Yusuf, M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta
PRENADAMEDIA GROUP.