PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
(SPLDV) UNTUK SMP KELAS VIII
Oleh
Refni Oktavia*), Zulfaneti**), Dewi Yuliana Fitri**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Teaching materials is one of the things that can affect the quality of learning.
Teaching materials should be able to train the students learning independence, so that students can find the concept independently, and reason as well as the mindset of students can develop. The purpose of the development of LKS with Contextual Teaching and Learning approach is generating a valid and practical worksheets.
This type of research is the development of research using model 4-D which consists of four phases: define (definition), design (design), develop (development), and desseminate (spread). The tests showed that the LKS has a validity of 3.01 which is included in the valid criteria. The test results showed that the practicalities of the teacher student worksheets with Contextual Teaching and Learrning approach has a level of 75% which includes the practicalities of practical criteria. While the practicalities of student test results showed that the approach LKS Contextual Teaching and Learrning (CTL) has a 97% rate of practicalities which includes very practical criteria.
Keyword: Development of Student Worksheet with approaches Contextual Teaching and Learning
PENDAHULUAN
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi kehidupan. Matematika juga merupakan pengetahuan dasar yang dibutuhkan siswa untuk menunjang keberhasilannya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu matematika juga diperlukan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir secara sistematis logis dan kritis.
Kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan mempelajari aljabar. Aljabar merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam pembelajaran matematika di SMP kelas VIII. Aljabar (Algebra) adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar menggunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk merepresentasikan bilangan
secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah.
Sebagai seorang fasilitator guru harus mengupayakan bahan ajar yang mampu melatih kemandirian siswa dalam belajar, sehingga siswa tidak hanya berperan pasif dalam pembelajaran. Menurut Prastowo (2011:
206) salah satu tujuan penyusunan LKS adalah untuk melatih kemandirian belajar siswa. Melalui LKS siswa lebih banyak mengerjakan soal-soal yang akan mampu melatih siswa dalam memahami suatu materi.
Solusi yang dapat diambil oleh guru yaitu dengan mengembangkan bahan ajar dalam bentuk LKS dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Menurut Blanchard (dalam Trianto, 2009:105) pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya. Dimana dengan pendekatan kontekstual ini dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi pelajaran, dengan cara mengaitkan materi yang diajarkan kedalam konteks kehidupan nyata.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan lembar kerja siswa dengan pendekatan CTL yang valid pada materi sistem persamaan linear dua variabel untuk SMP kelas VIII?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan LKS dengan pendekatan CTL yang valid pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and development /R&D). Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan CTL dikembangkan dengan model Four-D (4- D). Model ini terdiri atas 4 tahap pengembangan yaitu tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran (desseminate). Pada penelitian ini hanya akan dilakukan 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan (hanya sampai pada tahap validasi dan praktikalitas).
Instrumen yang digunakan untuk mengumpul data adalah (1) Pedoman wawancara, (2) Angket untuk guru (3) Lembar validitas LKS yang diberikan kepada dosen dan guru. (4) Angket uji praktikalitas untuk guru dan siswa.
Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif meliputi analisis validitas LKS. Hasil validasi dari validator seluruh aspek yang dinilai, disajikan dalam bentuk Tabel. Selanjutnya dicari rerata skor tersebut dengan menggunakan rumus:
̅ ∑ Keterangan:
̅ = rerata hasil penilaian dari para validator
= skor rata-rata hasil penilaian validator ke-i
n = banyak validator
Kemudian rerata yang didapatkan dikonfirmasikan dengan kriteria yang ditetapkan. Cara mendapatkan kriteria tersebut adalah Rentangan skor mulai dari 1 sampai 4, Kriteria dibagi atas empat tingkatan, Istilah yang digunakan disesuaikan dengan aspek-aspek yang bersangkutan, Rancangan rerata dibagi menjadi 5 kelas interval., Lalu dihitung rata-rata semua aspek untuk LKS. Untuk menentukan tingkat kevalidan LKS digunakan kriteria berikut:
a. Bila rerata > 3,40 maka LKS dikategorikan sangat valid.
b. Bila 2,80 < rerata ≤ 3,40 maka LKS dikategorikan valid.
c. Bila 2,20 < rerata ≤ 2,80 maka LKS dikategorikan cukup valid.
d. Bila 1,60 < rerata ≤ 2,20 maka LKS dikategorikan kurang valid.
e. Bila rerata ≤ 1,60 maka LKS dikategorikan tidak valid
Data uji pratikalitas penggunaan LKS denag pendekatan CTL dianalisis dengan menggunakan rumus persentase yang dinyatakan oleh Nana (2006: 130) sebagai berikut:
P =
×
100 %Keterangan:
P = nilai Praktikalitas f = jumlah semua skor N = skor maksimum
Setelah persentase diperoleh, dilakukan pengelompokan sesuai kriteria berikut:
81 % < P ≤ 100 % = sangat praktis 61 % < P ≤ 80 % = praktis 41 % < P ≤ 60 % = cukup praktis 21 % < P ≤ 40 % = tidak praktis
0 % < P ≤ 20 % = sangat tidak praktis (dimodifikasi dari Riduwan, 2009: 89) HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan CTL pada materi sistem persamaan linear dua variabel dengan menggunakan 4-D memiliki hasil sebagai berikut.
1. Hasil Tahap Pendefinisian (Define)
Analisis kebutuhan dan analisis permasalahan
Berdasarkan angket yang diisi oleh guru metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar adalah dengan metode konvensional. Guru menjelaskan materi kemudian siswa diminta untuk (Walpole, 1995: 24)
mengerjakan beberapa soal kemudian dibahas secara bersama-sama.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, diperoleh keterangan bahwa siswa tidak memilki buku panduan dalam belajar, dengan kata lain bahwa materi pelajaran hanya didapatkan dari guru ketika menjelaskan pelajaran. Hal itu belum cukup membuat siswa memahami materi terutama sistem persamaan linear dua variabel.
Hal inilah yang dijadikan pedoman dalam mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan CTL dalam penelitian ini.
Analisis silabus
Guru di SMPN 5 Kubung menggunakan silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendididan (KTSP) untuk kelas VIII. Berdasarkan silabus tersebut materi sistem persamaan linear dua variabel terdapat satu standar komptensi.
Berdasarkan pergantian kurikulum materi sistem persamaan linear dua variabel juga mengalami perubahan. Pada silabus matematika yang mengacu kepada kurikulum 2013 materi sistem persamaan linear dua variabel terdiri dari dua komptensi dasar.
Hasil dari analisis silabus maka LKS dikembangkan berdasarkan silabus yang mengacu pada kurikulum 2013.
Analisis buku teks
Proses analisa ini juga digunakan untuk melihat struktur isi dari buku teks pelajaran. Buku teks yang dianalisa adalah, (1) Buku Matematika SMP kelas VIII pengarang Abdur Rahman As’ari tahun 2014, (2) Buku Matematika SMP kelas VIII karangan M. Cholik Adinawan tahun 2006, (3) Buku Matematika SMP kelas VIII karangan Nuniek Avianti Agus tahun 2007, (4) Buku Matematika SMP kelas VIII karangan Endah Budi Rahayu 2008, (5) Buku Matematika SMP kelas VIII karangan Hardani, dkk tahun 2012. (6) Buku SMP kelas VIII karangan Dewi Nuharini, & Tri Wahyuni 2008.
2. Hasil Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini dirancang Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan CTL pada materi sistem persamaan linear dua variabel untuk siswa kelas VIII SMP.
a) Cover LKS
Cover dirancang semenarik mungkin menggunakan dominan warna biru.
b) Kata pengantar
Kata pengantar berisi tentang ucapan syukur dan tujuan penulis merancang LKS.
c) Petunjuk penggunaan LKS
Sebelum siswa mempelajari materi yang terdapat dalam LKS terlebih dahulu siswa membaca petunjuk penggunaan LKS.
d) Daftar isi
Daftar isi memudahkan siswa untuk mengetahui halaman materi yang diinginkan.
e) Kompetensi dasar, pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran Pada bagian ini siswa dapat mengetahui apa saja yang dipelajari, kompetensi yang akan dicapai dan pengalaman belajar.
f) Materi
Uraian materi berisi materi-materi yang dipelajari pada setiap LKS. Materi dirancang sesuai dengan komponen CTL
(1) Kontruktivisme (contruktivism)
Gambar 1. Contoh kontruktivisme (2) Menemukan (inquiry)
Gambar 2.Contoh inquiry (3) Bertanya (questioning)
Gambar 3. Contoh kegiatan yang membuat siswa mau bertanya (4) Learning community
Gambar 4. Contoh penyajian LKS yang menciptakan learning
community.
(5) Modelling
Gambar 4. Contoh kegiatan modelling (6) Reflection
Gambar 5. Contoh reflection (7) Penilaian sebenarnya (authentic
assessment)
Gambar 6. Contoh format authentic assesment
Hasil tahap validitas
validitas LKS secara keseluruhan, dapat diamati pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Validasi LKS Secara Keseluruhan
No Aspek yang Diamati
Rata-rata Penilaian dari
Validator Rerata
aspek
A B C
1. Syarat Didaktik 3 3,5 3 3,17
2. Syarat
Kontruksi 2,56 3,11 3 2,89
3. Syarat Teknis 2,86 3,14 2,86 2,95
Rerata Validator 3,00
Hasil tahap praktikalitas
Secara garis besar hasil angket praktikalitas LKS dengan siswa dapat dilihat pada Tabel 2
Tabel 2. Hasil Angket Praktikalitas Siswa
No Pernyataan Nilai
Praktikalitas Kriteria 1 Daya tarik bahan ajar
terhadap minat siswa 99% Sangat praktis 2 Kemudahan
penggunaan LKS 98% Sangat
praktis
3 Waktu yang
diperlukan 96% Sangat
praktis 4 Mudah
diinterpretasikan 96% Sangat
praktis
Nilai Praktikalitas LKS
Keseluruhan 97% Sangat
praktis
Hasil angket praktikalitas oleh Guru secara garis besar dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Angket Praktikalitas Oleh Guru
No Aspek Praktikalitas Nilai
Pratikalitas Kriteria 1 Daya tarik bahan ajar
terhadap minat siswa 75% Praktis
2 Kemudahan penggunaan
LKS 75% Praktis
3 Waktu yang diperlukan 75% Praktis 4. Mudah diinterpretasikan 75% Praktis Nilai Praktikalitas keseluruhan 75% Praktis
KESIMPULAN DAN SARAN
Validitas LKS untuk materi sistem persamaan linear dua variabel dari validator menunjukkan LKS yang dikembangkan adalah valid.
Pratikalitas LKS untuk materi sistem persamaan linear dua variabel LKS untuk materi sistem persamaan linear dua variabel sangat praktis menurut siswa dan kategori praktis menurut guru.
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard. (2000). Dasar-dasar Aljabar Linear. Batam:
Interaksara.
Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta: Diva Press.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan:
Prinsip dan Operasionalnya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Rosdakarya.