Website: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/jies Email: [email protected]
Volume 3 Nomor 1 (2023) Pages 1-12
Journalof Islamic EducationStudents
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest
Gusti Latifa1, Nina Suzanne2,Zulhendri 3
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Indonesia1,2,3 email: [email protected], [email protected],
[email protected] DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
Article info Abstract
ArticleHistory Recieved:
05/03/2023 Accepted:
17/04/2023 Published:
30/04/2023
Correspondingauthor
An important component of elementary school students' academic growth is their enthusiasm for reading, especially in the lower grades. The purpose of this study is to examine students' demands for illustrated storybooks, confirm the accuracy of the created books, gauge how useful they are for piqueing children's interest in reading, and measure the effects of utilizing these books in the classroom. This study uses a research and development methodology to gather both quantitative and qualitative data. The four steps of the research process define, design, develop, and disseminate are guided by the 4D model. The results of this study support the usefulness of employing illustrated storybooks to increase pupils' enthusiasm for reading. The storybooks are suitable to satisfy the demands of the pupils thanks to the creation and validation procedures. The storybooks' ability to encourage reading engagement among primary school pupils is shown by the favorable response from instructors and students regarding the usefulness of the books. This study makes a contribution to the field of education by offering instructors insightful information and a useful tool to raise their students' motivation for reading and general literacy abilities.
Keywords: Interest in Reading, Learning Media, Picture Story Books Abstrak
Salah satu komponen penting dalam pertumbuhan akademik siswa sekolah dasar adalah kegemaran mereka dalam membaca, terutama di kelas-kelas yang lebih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kebutuhan siswa akan buku cerita bergambar, memastikan keakuratan buku yang dibuat, mengukur seberapa bermanfaat buku tersebut untuk membangkitkan minat baca anak, dan mengukur efek penggunaan buku-buku tersebut di dalam kelas. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian dan pengembangan untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif. Empat langkah proses penelitian mendefinisikan, merancang, mengembangkan, dan menyebarluaskan dipandu oleh model 4D.
Hasil penelitian ini mendukung kegunaan penggunaan buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat baca siswa. Buku cerita cocok untuk memenuhi permintaan siswa berkat prosedur pembuatan dan validasi. Kemampuan buku cerita dalam mendorong minat baca di kalangan siswa sekolah dasar ditunjukkan dengan tanggapan yang baik dari pengajar dan siswa tentang kegunaan buku tersebut. Studi ini memberikan kontribusi untuk bidang pendidikan dengan menawarkan instruktur wawasan informasi dan alat yang berguna untuk meningkatkan motivasi siswa mereka untuk membaca dan kemampuan literasi umum.
Kata kunci: Minat baca, Media Pembelajaran, Buku Cerita Bergambar JIES islicensedunder a CreativeCommonsAtribution-ShareAlike 4.0 Internasional Licence
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan manusia melalui dorongan dan usaha untuk mengembangkan potensi diri peserta didik agar mampu menghadapi perubahan lingkungannya dengan pengendalian diri, keagamaan, dan rohani.
Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional (Sari et al., 2022; Warmansyah, 2019; Warmansyah et al., 2021). Pendidikan ini dilakukan untuk menanamkan dan mengembangkan kesadaran, pemahaman, kemampuan mengevaluasi, dan kemampuan menanggapi masalah yang dihadapi secara individu maupun kelompok (Warmansyah, Monalisa, et al., 2022; Warmansyah, Ramadona, et al., 2022). Berkat pendidikan karakter, anak akan mampu mengembangkan budi pekerti yang sejalan dengan moral bangsa dan nilai-nilai agama di masa depan (F. Amini et al., 2022; Devianti et al., 2020; Saleha et al., 2022).
Dalam dunia pendidikan Indonesia, hilangnya minat membaca siswa menjadi masalah besar yang membutuhkan tindakan cepat (Rahmawaty & Karwanto, 2021).
Sebuah studi menyeluruh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa minat membaca siswa Indonesia telah menurun secara signifikan selama sepuluh tahun sebelumnya (Wardiah, 2017). Kecenderungan yang mengkhawatirkan ini memengaruhi kinerja akademik, keterampilan bahasa, dan perkembangan intelektual siswa secara keseluruhan dan memiliki efek yang luas (Warmansyah & Nirwana, 2023).
Kehadiran luas media digital dan jenis hiburan alternatif adalah salah satu implikasi penting dari penurunan minat membaca ini (Habiddin et al., 2022). Anak-anak semakin menjauh dari kegiatan membaca tradisional di era yang didominasi oleh perangkat digital, platform jejaring sosial, dan konten multimedia yang menawan (Hatlevik & Hatlevik, 2018). Daya tarik kepuasan yang cepat dan sifat menarik dari hiburan digital telah menghasilkan lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk membaca, mengurangi keterampilan membaca yang penting, kemampuan pemahaman, dan kecintaan yang tulus terhadap sastra di kalangan siswa (Hermawati & Sugito, 2021).
Keberhasilan siswa dalam belajar membaca, disebabkan adanya minat siswa dalam belajar membaca (Amini & Suyadi, 2020). Faktor yang terpenting didalam proses membaca adalah minat. Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu atau dikatakan apa yang disukai dan diinginkan oleh seseorang untuk dilakukan (Hidayati &
Warmansyah, 2021). Beberapa penelitian yang dilakukan dalam konteks Indonesia telah menjelaskan faktor-faktor penyebab menurunnya minat baca siswa (Elendiana, 2020).
Susanto dan Santoso (2018) menemukan bahwa pengaruh media digital dan perangkat elektronik seperti smartphone dan tablet telah mengalihkan perhatian siswa dari membaca. Membaca sekarang menghadapi persaingan yang ketat karena ketersediaan hiburan yang cepat dan sifat partisipatif dari platform digital.
Lebih lanjut, Rahmawaty & Karwanto, (2021)menemukan bahwa partisipasi orang tua berpengaruh terhadap minat baca anak. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dorongan orang tua, rutinitas membaca di rumah, dan berbagai bahan bacaan berpengaruh signifikan terhadap motivasi membaca anak. Namun, saat ini, di mana
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
gangguan digital dapat menyita perhatian orang tua, budaya membaca tradisional dalam keluarga telah melemah, merusak kebiasaan dan minat membaca siswa.
Berbagai penelitian telah menyelidiki potensi buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran praktis untuk mengatasi masalah penurunan minat baca yang mendesak. Penelitian internasional telah menunjukkan bahwa buku cerita bergambar dapat melibatkan anak muda dan meningkatkan minat mereka dalam membaca (Kasiyun, 2015; Tarigan, 2018; Utami & Warmansyah, 2019). Studi-studi ini telah menunjukkan bahwa menggabungkan grafik yang menarik secara estetika dengan teks yang menarik dapat menarik perhatian anak-anak, mengembangkan kreativitas mereka, dan meningkatkan sikap yang menyenangkan terhadap membaca.
Sementara studi sebelumnya telah melihat penggunaan buku cerita bergambar dalam pendidikan, ada kebutuhan untuk penelitian yang relevan dengan lingkungan Indonesia (Apriliani & Radia, 2020). Penelitian ini bermaksud untuk memberikan sudut pandang baru dan teknik baru untuk menghidupkan kembali semangat membaca siswa dengan mempertimbangkan latar belakang budaya, preferensi bahasa, dan tuntutan pendidikan siswa Indonesia yang spesifik. Selain itu, dengan memasukkan aspek interaktif di dalam buku cerita, seperti fitur augmented reality atau multimedia, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan memberikan pengalaman membaca yang menarik (Dharma, 2019).
Oleh karena itu, tujuan utama dari penelitian ini ada dua: pertama, untuk membuat seri buku cerita bergambar yang sesuai dengan kurikulum dan lingkungan budaya Indonesia, dan kedua, untuk menilai keefektifan buku cerita tersebut dalam meningkatkan minat baca siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menyumbangkan wawasan praktis dan strategi inovatif yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia untuk mempromosikan kecintaan membaca seumur hidup dengan membangun literatur yang ada dan melakukan penilaian komprehensif terhadap dampak buku cerita bergambar.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian pengembangan (Research and Development) atau RnD. Adapun model penelitian Research and Development (RnD) produk dilakukan dengan 4D, ada 4 tahapan yang dapat dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Tahap Define, tujuan tahapan pendefinisian ini adalah tahap mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. (2) Tahap Design, tahap ini bertujuan menghasilkan rancangan perangkat pembelajaran. tahap ini merancang produk awal yang menarik. (3) Tahap Development, tahap ini bertujuan untuk diuji validasi terhadap buku cerita bergambar kepada peserta didik. (4) Tahap Destimination, setelah tes validasi terhadap perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan, kemudian disebarkan dengan skala kecil karena waktu yang tidak memadai.
Subjek uji coba penelitian adalah siswa kelas II sekolah dasar di SDN 01 Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian Research and Development dengan dua jenis data (1) Data kuantitatif (2) Data
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara dan kuesioner. Dengan menggunakan instrumen wawancara dan angket memudahkan peneliti dalam mendapatkan data dari subjek. Peneliti dapat menggali informasi dari subjek peneliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Kebutuhan siswa terhadap buku cerita bergambar
Pengembangan produk buku cerita bergambar sebagai media buku cerita bergambar yang dilakukan di SDN 01 Sungai Beremas. Dengan subjek 10 siswa kelas II menghasilkan produk media buku cerita bergambar dengan tujuan untuk meningkatkan minat membaca siswa kelas II sekolah dasar. Media produk ini menghasilkan buku cerita bergambar adalah buku bacaan yang berisikan gambar dengan ilustrasi tokoh yang menarik, teks narasi disesuaikan dengan gambar yang dibuat, dan setiap cerita ada amanat yang disampaikan. Sesuai dengan pembelajaran tema 1 hidup rukun subtema 3 hidup rukun di sekolah pembelajaran 5 dengan mata pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia dan PJOK. Buku ini bisa digunakan siswa kelas II sekolah dasar.
Dalam mengembangkan produk ini peneliti menggunakan metode pengembangan Research and develpment (R&D) berdasarkan model pengembangan 4D, prosedur pengembangan ini terdiri dari empat tahap 1). Tahap Define), 2) Tahap Design,3) Tahap Develop, 4) Tahap Dessiminate. Berdasarkan penelitian pengembangan buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat baca siswa terdapat beberapa cara untuk mengetahui kebutuhan siswa terhadap buku cerita bergambar untuk meningkat meningkatkan minat baca siswa sebagai berikut:
Melakukan observasi kegiatan belajar Membaca siswa
Hasil observasi ini, peneliti melakukan observasi terhadap kebutuhan siswa adalah media pembelajaran untuk meningkatkan minat baca siswa. Kebutuhan siswa terlihat pada kurangnya media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. dengan adanya buku cerita bergambar bisa membantu Siswa dalam membaca.
Wawancara dengan guru kelas II sekolah dasar
Dari wawancara peneliti dengan guru kelas II bahwasanya buku cerita bergambar diperlukan bagi siswa. Dengan adanya buku cerita bergambar dalam proses pembelajaran akan meningkatkan minat membaca siswa. Menurut guru kelas II SDN 01 buku cerita bergambar dalam proses PBM sangat diperlukan untuk menambah wawasan dan juga memberikan minat siswa dalam belajar membaca, dikarenakan didalam buku cerita bergambar terdapat materi pembelajaran yang menarik
Analisis kebutuhan siswa
Berdasarkan analisis kebutuhan siswa pada kelas II sekolah dasar, diperoleh beberapa permasalahan dalam meningkatkan minat membaca siswa sekolah dasar:
kurangnya minat membaca siswa dikarenakan media pembelajaran yang digunakan tidak menarik bagi siswa untuk membaca, analisis buku tema pembelajaran, dan analisis silabus
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
Set-up
Didalam pembuatan buku cerita bergambar, peneliti membuat buku cerita bergambar dari sebuah aplikasi canva. Alat tersebut digunakan dalam membuat cerita dan gambar. Cerita awalnya dibuat disebuah aplikasi word yang diedit dan disalin ke canva sesuai gambar yang digunakan.
Hasil Kevaliditas buku cerita bergambar Hasil Tahap Validasi
Media yang dirancang didiskusikan dengan pembimbing utama dan pembimbing pendamping selanjutnya di validasi oleh 3 orang validator yang terdiri dari dua orang dosen dan satu orang guru kelas II sekolah dasar. Adapun hasil dari validasi media pembelajaran buku cerita bergambar sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Validasi Buku Cerita Bergambar No
Aspek yang divalidasi Validator Jml Skor maks % Ket 1 2 3
1 Kelayakan isi 20 16 18 54 60 90 Sangat Valid 2 Kebahasaan 18 16 17 51 60 85 Sangat Valid 3 Penyajiaan 35 27 31 93 105 88.5 Sangat Valid 4 Kegrafikan 23 21 23 67 75 89.3 Sangat Valid
Jumlah 96 80 89 265 300 352,8 Sangat Valid
Presentasi Rata-rata 88.2
Dari hasil validasi yang dinilai oleh beberapa dosen validator, ada 3 validator yang menilai produk ini diketahui rata-rata hasil validasi secara umum adalah 88.2%
dengan kategori ini adalah sangat valid. Hasil Validasi Angket Respon Guru Terhadap Praktikalitas Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar.
Tabel 2. Validasi Angket Respon Guru Terhadap Praktikalitas Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar
N o
Aspek yang divalidkan Validator Jmlh Skor Maks % Ket 1 2
1 Format angket 4 4 8 10 80 Praktis
2 Bahasa 10 8 18 20 90 Sangat Praktis
3 Butir pertanyaan angket 10 9 19 20 95 Sangat Praktis
Jumlah 24 21 45 48 285 Sangat Praktis
Presentasi Rata-Rata 95
Berdasarkan hasil dari validasi angket respon guru terhadap praktikalitas buku cerita bergambar ketegori sangat praktis idengan persentase 95%.
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
Tabel 3. Hasil Validasi Angket Respon Siswa terhadap Praktikalitas Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar
No Aspek yang divalidasi Validator Jml Skor maks
% Ket
1 2 3
1 Format angket 5 4 5 14 15 93.3 Sangat Praktis
2 Bahasa 10 8 9 27 30 90 Sangat Praktis
3 Butir pertanyaan angket
10 8 9 27 30 90 Sangat Praktis
Jumlah 25 20 22 67 75 266.6 Sangat
Praktis
Presentasi Rata-rata 88.8
Berdasarkan hasil validasi angket respon siswa terhadap praktikalitas buku cerita bergambar ketegori sangat Praktis dengan persentase 88.8%. Hasil Validasi Angket minat membaca dapat dilihat pada table 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Validasi Angket Motivasi Belajar Siswa Terhadap Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar
No Aspek yang divalidasi Validator Jml Skor maks
% Ket
1 2 3
1 Format angket 5 4 4 13 15 86.67 Sangat Tinggi
2 Bahasa 10 8 9 27 30 90 Sangat Tinggi
3 Butir pertanyaan angket
10 8 9 27 30 90 Sangat Tinggi
Jumlah 25 20 23 68 75 266.67 Sangat
Tinggi
Presentasi Rata-rata 88.89
Berdasarkan hasil validasi angket minat membaca siswa terhadap buku cerita bergambar ketegori sangat Tinggi dengan persentase 88.89 %.
Hasil Tahap Pratikalitas
Analisis Hasil Angket Respon Siswa dari kepraktisan penggunaan media dapat dilihat pada tebel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Analisis Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Media Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa
No Aspek Praktikalitas Jmlh Skor Maks % Keterangan 1 Kemudahan Penggunaan 140 150 93.3 Sangat Tinggi
2 Manfaat 240 250 96 Sangat Tinggi
Jumlah 380 400 189.3 Sangat Tinggi
Peresentase Rata-Rata 94.65
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
Terlihat bahwa buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran yang dirancang sangat tinggi berdasarkan persentase penilaian yang diberikan oleh siswa kelas II SDN 01 Sungai Beremas dengan peresentase rata-rata penilaian 94.65% yaitu Sangat Tinggi.
Analisis Hasil Angket Respon Guru terhadap kepraktisan media dapat dilihat dari table 6 sebagai berikut:
Tabel 6.Analisis Hasil Angket Respon Guru Terhadap Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa.
No Aspek Praktikalitas Jmlh Skor Maks
% Keterangan 1 Kemudahan Penggunaan 12 15 80 Praktis
2 Manfaat 20 25 80 Praktis
Jumlah 32 40 160 Praktis
Peresentase Rata-Rata 80
Berdasarkan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran yang dirancang sangat praktis berdasarkan persentase penilaian yang diberikan oleh siswa kelas II SDN 01 Sungai Beremas dengan peresentase rata-rata penilaian 80% yaitu Sangat Tinggi Hasil Tahap Disseminate
Hasil dari tahap Disseminate angket minat membaca siswa menggunakan media pembelajaran buku cerita bergambar sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil angket minat membaca siswa menggunakan media pembelajaran buku cerita bergambar
No Variabel Minat Membaca
Jmlh Skor Maks
% Keterangan 1 Rasa senang dalam
kegiatan membaca.
146 150 97.3 Sangat
Tinggi
2 Membaca atas
kemauan diri sendiri.
96 100 96 Sangat
Tinggi 3 Kesadararan akan
pentinganya membaca.
196 200 98 Sangat
Tinggi 4 Waktu yang untuk
membaca
193 200 96.5 Sangat
Tinggi 5 Keberagaman buku
yang dibaca
193 200 96.5 Sangat
Tinggi 6 Usaha mendapatkan
sumber bacaan.
146 150 97.3 Sangat
Tinggi
Jumlah 970 1000 581.8 Sangat
Tinggi
Persentase Rata-Rata 96.6
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
Dari Hasil penilaian yang dilakukan oleh 10 siswa mengenai minat membaca siswa saat proses pembelajaran menggunakan media buku cerita bergambar dapat meningkatkan minat membaca siswa dengan persentase 96.6% yaitu sangat tinggi, sehingga dapat disimpulan bahwa minat membaca siswa sangat tinggi saat menggunakan buku cerita bergambar sebgai media pembelajaran untuk meningkatkan minat membaca.
Hasil Kebutuhan Siswa Terhadap Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Baca.
Pengembangan produk buku cerita bergambar sebagai media buku cerita bergambar yang dilakukan di SDN 01 Sungai Beremas. Dengan subjek 10 siswa kelas 2 menghasilkan produk media buku cerita bergambar dengan tujuan untuk meningkatkan minat membaca siswa kelas II sekolah dasar. Media produk ini menghasilkan buku cerita bergambar adalah buku bacaan yang berisikan gambar dengan ilustrasi tokoh yang menarik, teks narasi disesuaikan dengan gambar yang dibuat, dan setiap cerita ada amanat yang disampaikan. Sesuai dengan pembelajaran tema 1 hidup rukun subtema 3 hidup rukun di sekolah pembelajaran 5 dengan mata pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia dan PJOK. Buku ini bisa digunakan siswa kelas II sekolah dasar.
Dari buku cerita bergambar yang telah di kembangkan memiliki kelebihan dari peneliti lainnya. Didalam buku cerita bergambar ini terdapat pembelajaran PPKN, Bahasa Indonesia dan PJOK. Dengan adanya cerita tidak hanya fokus pada cerita akan tetapi ada unsur pembelajaran didalamnya. Adapun penelitian Saputro (2012) media yang dikembangan adalah potensi dan masalah yang berkaitan dengan masalah pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran membaca. Berdasarkan hasil angket minat membaca siswa setelah menggunakan buku cerita bergambar hidup rukun disekolah dalam proses meningkatkan minat membaca siswa dengan penilaian rata-rata 96.9% dengan krateria sangat tinggi.
Pada siswa kelas II sekolah dasar yang dilakukan secara langsung. Dalam proses pembelajaran siswa menggunakan buku tema tanpa ada media lain untuk menunjang pembelajaran. Banyak faktor yang membuat siswa kelas II sekolah dasar masih terbata bahkan ada yang belum bisa membaca. Salah satu faktor siswa belum bisa membaca adalah faktor internal, faktor diri sendiri yang tidak ada minat untuk membaca buku.
Menurut Hulukati et al.,, (2017) minat membaca adalah keinginan yang kuat serta usaha-usaha siswa untuk membaca. Dengan adanya keinginan serta usaha dan kesadaran dari diri siswa, akan membantu siswa dalam belajar membaca.
Dengan memanfaatkan buku cerita bergambar akan menunjang proses pembelajaran membaca siswa. Karakter siswa usia sekolah dasar kelas II hanya ingin bermain saja, dengan adanya buku cerita bergambar akan membuat siswa lebih fokus dalam membaca karena isi cerita menarik untuk dibaca dan gambar yang digunakan sesuai dengan tema yang dibuat. Bertolak dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan guru kelas II MI Manbaul Ulum Karanglangu kecamatan kedungjati, kabupaten Grobongan. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru yang
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
kurang variatif yang menggunakan buku cetak berupa teks sehingga membuat siswa kurang semangat dan bosan dalam membaca
Hasil Validasi Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar
Pada tahap ini hasil validasi dapat dilakukan dengan menggunakan lembaran validasi dan bimbingan secara langsung dengan 3 validator. Validator ini membantu peneliti dalam kevalidan sebuah media pembelajaran buku cerita bergambar hidup rukun disekolah yang telah dirancang.Berdasarkan hasil penilaian lembaran validasi oleh validator, menunjukkan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran valid untuk digunakan. Dikatakan valid buku cerita bergambar dikarenakan telah sesuai dengan aspek dan penjabaran indikator buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat membaca sesuai dengan tema pembelajaran.
Secara umum hasil dari validasi buku cerita bergambar oleh validator, buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat membaca ini mendapatkan skor 88,2% dengan kriteria sangat valid sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan minat membaca siswa. Dengan kehadiran buku cerita bergambar bisa memberikan minat siswa dalam membaca melalui PBM.
Hasil dari angket guru dan siswa yang telah dibagikan kepada guru dan siswa untuk menunjukkan bahwa buku cerita bergambar yang dikembangkan berada dikatagori sangat paraktis untuk pembelajaran dengan tujuan meningkatkan minat membaca siswa. Produk yang dikembangkan dapat dikatakan sangat praktis sebab buku cerita bergambar telah memenuhi aspek kemudahan dalam penggunaan tidak perlu menyimpan kedalam HP akan tetapi bisa dipergunakan secara langsung oleh siswa.
Berdasarkan hasil angket respon guru terhadap praktikalitas buku cerita bergambar mendapatkan penilaian dengan jumlah skor 95% dengan kategori sangat praktis. Sedangkan pada hasil angket respon siswa mendapatkan penilaian 88,8%
dengan kategori sangat paraktis. Setelah diisi siswa, menunjukkan minat membaca siswa setelah bantuan dari buku cerita bergambar hidup rukun disekolah dapat diketagorian sangat tinggi. Berdasarkan hasil angket minat membaca siswa setelah menggunakan buku cerita bergambar hidup rukun disekolah dalam proses meningkatkan minat membaca siswa dengan penilaian rata-rata 96.9% dengan krateria sangat tinggi.
Hasil Praktikalitas Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar
Hasil praktikalitas dari buku cerita bergambar, peneliti melakukan ujicoba pada siswa kelas II sekolah dasar. Dengan bantuan pihak sekolah dalam mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian pada 10 siswa kelas II. Pada tahap ini siswa akan diberikan lembaran angket terhadap praktikalitas media pembelajaran buku cerita bergambar.
Pengisian lembaran angket respon siswa dilakukan secara langsung disekolah. Untuk mengetahui data dalam tahap paraktikalitas, peneliti menggunakan angket respon siswa yang akan diisi oleh 10 siswa kelas II SDN 01 Sungai Beremas. Terlihat bahwa buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran yang dirancang sangat praktis
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
berdasarkan persentase penilaian yang diberikan oleh siswa kelas II SDN 01 Sungai Beremas dengan peresentase rata-rata penilaian 94.65% yaitu Sangat Tinggi.
Peneliti juga mengumpulkan data dari guru terhadap paraktikalitas media pembelajaran buku cerita bergambar dengan cara menyebarkan lembaran angket respon guru terhadap media pembelajaran buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat membaca siswa. terlihat bahwa buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran yang dirancang spraktis berdasrkan persentase penilaian yang diberikan oleh guru kelas II SDN 01 Sungai Beremas dengan peresentase rata-rata penilaian 80% yaitu Praktis.
Hasil Tahap Diseminate (Penyebaran)
Pada tahap Deseminate (Penyebaran) sudah dikembangkan untuk dibagikan pada kelompok kecil disekolah saja. Tahap penyebaran buku cerita bergambar dilakukan disekolah tempat penulis penelitian. Media buku cerita bergambar diberikan kepada guru dan siswa untuk dibaca dirumah. Dengan media buku cerita bergambar memudahkan untuk dibaca dimana saja, buku ini dapat membantu siswa dalam meningkatkan minat membaca siswa. Media buku cerita bergambar ini diberikan kepada siswa untuk dibaca dirumah, sehingga siswa semangat dalam membaca. Buku cerita bergambar penyebaran hanya dilingkup sekolah tempat penelitian saja. Dengan adanya media untuk membantu guru dalam meningkatkan minat membaca siswa, bahkan juga membantu siswa yang terbata-bata dalam membaca.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil validasi terhadap buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat membaca siswa yang telah dikembangkan menunjukkan hasil yang sangat valid dengan persentase 88,2
% dari aspek validasi isi,kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Dari hasil rata-rata persentase uji praktikalitas buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran hidup rukun disekolah untuk meningkatkan minat membaca siswa yang telah dikembangkan menunjukkan hasil praktikalitas guru memiliki skor 95% dan praktikalitas siswa memiliki skor 88,8% dengan ketegori sangat praktis telah memenuhi kategori praktikalitas yang digunakan dalam proses pembelajaran. Produk buku cerita bergambar layak digunakan dalam meningkatkan minat membaca dalam proses pembelajaran kelas II sekolah dasar dengan tema 1 hidup rukun subtema 3 hidup rukun disekolah pembelajaran 5. Hal ini terlihat hasil penilaian angket minat membaca menunjukkan bahwa pembelajaran untuk meningkatkan minat membaca siswa memiliki skor persentase 96,9% dengan kategori sangat tinggi. Dari persentase rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa minat membaca siswa sangat tinggi pada saat menggunakan media buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran hidup rukun disekolah untuk meningkatkan minat membaca siswa kelas II sekolah dasar.
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
DAFTAR PUSTAKA
Amini, F., Munir, S., & Lasari, Y. L. (2022). Studens Mathematical Problem Solving Ability in Elementary School: The Effect of Guided Discovery Learning. Journal of Islamic Education Students (JIES), 2(2), 49.
https://doi.org/10.31958/jies.v2i2.5592
Amini, N., & Suyadi, S. (2020). Media Kartu Kata Bergambar Dalam Meningkatkan Kemampuan Kosakata Anak Usia Dini. PAUDIA : Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 9(2), 119–129.
https://doi.org/10.26877/paudia.v9i2.6702
Apriliani, S. P., & Radia, E. H. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 4(4), 994–1003. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.492 Devianti, R., Sari, S. L., & Bangsawan, I. (2020). Pendidikan Karakter untuk Anak Usia
Dini. MITRA ASH-SHIBYAN: Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 3(02), 67–78.
https://doi.org/10.46963/mash.v3i02.150
Dharma, I. M. A. (2019). Pengembangan Buku Cerita Anak Bergambar Dengan Insersi Budaya Lokal Bali Terhadap Minat Baca Dan Sikap Siswa Kelas V Sd Kurikulum 2013. Journal for Lesson and Learning Studies, 2(1).
https://doi.org/10.23887/jlls.v2i1.17321
Elendiana, M. (2020). Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidkan Dan Konseling (JPDK), 2(1).
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/jpdk.v2i1.572
Habiddin, H., Ashar, M., Hamdan, A., & Nasir, K. R. (2022). Digital Comic Media for Teaching Secondary School Science. International Journal of Interactive Mobile Technologies, 16(3), 159–166. https://doi.org/10.3991/IJIM.V16I03.28967
Hatlevik, I. K. R., & Hatlevik, O. E. (2018). Examining the relationship between teachers’ ICT self-efficacy for educational purposes, collegial collaboration, lack of facilitation and the use of ICT in teaching practice. Frontiers in Psychology, 9(JUN), 1–8. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2018.00935
Hermawati, N. S., & Sugito, S. (2021). Peran Orang Tua dalam Menyediakan Home Literacy Environment (HLE) pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1367–1381.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1706
Hidayati, W. R., & Warmansyah, J. (2021). Pendidikan Inklusi Sebagai Solusi dalam Pelayanan Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Aulad: Journal on Early Childhood, 4(3), 74–79. https://doi.org/10.31004/aulad.v4i3.161
Hulukati, W., Rahim, M., & Djafar, Y. (2017). Pembelajaran Bahasa Daerah Gorontalo Pada Anak Usia Dini. JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 12(1), 81–88.
https://doi.org/10.21009/JIV.1201.8
Kasiyun, S. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai Sarana Untuk
Development of Illustrated Storybooks as a Learning Medium to Enhance Students' Reading Interest DOI: 10.31958/jies.v3i1.5623
Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Pena Indonesia, 1(1), 79.
https://doi.org/10.26740/jpi.v1n1.p79-95
Rahmawaty, M. E., & Karwanto. (2021). Strategi Kepala Sekolah dalam Upaya Memotivasi Minat Membaca Buku Digital Siswa. Inspirasi Manajemen Pendidikan, 09(01), 13–23.
Saleha, L., Baharun, H., & Utami, W. T. (2022). Implementation of Digital Literacy to Develop Social Emotional in Early Childhood. Indonesian Journal of Early Childhood Education Research, 1(1), 1. https://doi.org/10.31958/ijecer.v1i1.5834 Sari, M., Warmansyah, J., & Husna, N. (2022). Efektivitas Media Puzzle Geometri
Terhadap Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia 3-4 Tahun. Jurnal Pendidikan Anak, 8(2), 73–82.
Tarigan, N. T. (2018). Pengembangan Buku Cerita Bergambar Untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas Iv Sekolah Dasar. CURERE: Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Quality, 2(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36764/jc.v2i2.157 Tego Saputro, S. (2012). Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya
Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Singgih Tego Saputro & Pardiman Halaman, X(1), 78–97.
Utami, N. R., & Warmansyah, J. (2019). Cerita gambar berseri untuk meningkatkan hasil belajar sains di lembaga paud Yogyakarta. Jurnal Tunas Cendekia, 2(2), 89–
100.
Wardiah, D. (2017). Peran Storytelling dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis, Minat Membaca dan Kecerdasan Emosional Siswa. Wahana Didaktika: Jurnal Ilmu Kependidikan, 15(2), 42–56.
Warmansyah, J. (2019). Efektifitas Game Powerpoint Dalam Mengembangkan Kemampuan Matematika Permulaan Di Tk Asyofa Padang. Ta’dib, 22(2), 105.
https://doi.org/10.31958/jt.v22i2.1198
Warmansyah, J., Monalisa, S., Fadillah, L., & Ismandela, A. (2022). Relationship Between Smartphone Addiction and Emotional Dysregulation on Early Childhood.
The 6th Annual Conference on Islamic Early Childhood Education, 2018, 149–
154.
Warmansyah, J., & Nirwana, E. S. (2023). The Effect of Storytelling Methods and Self- Confidence Children’s Expressive Language Skills. Ta’dib, 26(1), 29–41.
Warmansyah, J., Ramadona, S., Febriyani, E., Safna, A., & Karlaini, M. (2022). The Effect of Loose Parts Media on Early Childhood Visual-Spatial Intelligence.
Annual Conference on Islamic Early Childhood Education (ACIECE), 6, 177=184.
Warmansyah, J., Zulhendri, Z., & Amalina, A. (2021). The Effectiveness of Lore Traditional Games Towards The Ability to Recognize The Concept of Numbers on Early Childhood. Ta’dib, 24(2), 79. https://doi.org/10.31958/jt.v24i2.2685