• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI DESA ROSSOAN KABUPATEN ENREKANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "DI DESA ROSSOAN KABUPATEN ENREKANG "

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi : Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) di Desa Rossoan Kabupaten Enrekang. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Kajian Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (PBB-P2) di Desa Rossoan Kecamatan Enrekang. Daerah.

  • Penelitian Terdahulu
  • Teori dan Konsep Implementasi Kebijakan
    • Pengertian Implementasi Kebijakan
    • Konsep Implementasi
  • Teori dan Konsep Kebijakan
    • Teori Kebijakan
    • Konsep Kebijakan
  • Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaaan Perkotaan
  • Kerangka Pikir
  • Fokus Penelitian
  • Deskripsi Fokus Penelitian

Penelitian ini berjudul “Implementasi Pemungutan Pajak Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Barito Kuala”. Pendayagunaan sumber daya manusia digunakan untuk memperoleh dan mengelolanya dengan baik untuk melaksanakan kebijakan pemungutan pajak desa dan kota di Desa Rossoan Kabupaten Enrekang.

Gambar 2.1: Kerangka Pikir  F.   Fokus Penelitian
Gambar 2.1: Kerangka Pikir F. Fokus Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Jenis Penelitian dan Tipe Penelitian
  • Sumber Data
  • Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Pengabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Kegiatan observasi pada objek penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi data yang lebih akurat dan untuk mengetahui relevansi antara jawaban responden dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, dalam hal ini pelaksanaan kebijakan pemungutan pajak di Desa Rossoan. , Kabupaten Enrekang. Dalam pedoman dokumentasi, peneliti menggunakan telepon seluler untuk memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Salah satu cara yang paling penting dan termudah untuk menguji keabsahan hasil penelitian adalah dengan melakukan triangulasi data.Teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang memadukan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada.

Apabila teknik pengujian reliabilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data. Waktu juga sering mempengaruhi keandalan data.Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi hari ketika narasumber masih segar dan belum banyak permasalahan akan menghasilkan data yang lebih valid dan karenanya dapat diandalkan. Apabila hasil pengujian menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan berulang kali untuk mengetahui keamanan data tersebut.

Analisis data adalah suatu langkah yang diambil untuk mengelola data yang melibatkan perolehan, pengeditan, dan penggunaan data sedemikian rupa untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengumpulkan hasil penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, penelitian tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data yang ditentukan. Reduksi data merupakan bagian pertama dari analisis data yang menekankan, mempersingkat, memfokuskan, menghilangkan hal-hal yang tidak penting, dan mengorganisasikan data sehingga dapat dicapai kesimpulan peneliti.

Tabel 3.1 Informan  No
Tabel 3.1 Informan No

Deskripsi Lokus Penelitian

  • Gambaran Umum Kabupaten Enrekang
  • Gambaran Umum Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)
  • Visi dan Misi
  • Struktur Organisasi
  • Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pendapatan Daerah yang selanjutnya disingkat BAPENDA adalah unsur penunjang urusan pemerintahan di bidang keuangan yang dipimpin oleh seorang kepala badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang beralamat di Jalan Pinang, Cendana, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan 91711, email BAPENDA bapenda.ekg@gmail.com. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang dulunya merupakan bagian dari DPKAD, dan untuk menunjang pendapatan asli daerah, Bapenda dibentuk sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Enrekang.

Kemudian disusul dengan Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, uraian tugas dan tata kerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang. Dengan berjalannya waktu dan adanya perubahan peraturan baru tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mengharuskan BAPENDA Kabupaten Enrekang untuk tetap eksis dalam menjalankan misinya menjadi mesin dalam Pengelolaan Pendapatan Daerah yang profesional dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan terselenggaranya penyelenggaraan pemerintahan secara berkala. pengelolaan pendapatan daerah. dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pendapatan daerah yang lebih mudah dan bertanggung jawab menuju Enrekang Emas yang Religius dan Berkelanjutan. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang juga mempunyai fungsi yaitu, perumusan kebijakan teknis pembiayaan pendapatan daerah, penyusunan perencanaan program dan anggaran keuangan pendapatan daerah, pelaksanaan pembiayaan pendapatan daerah. pendapatan daerah, pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan keuangan pendapatan daerah. , koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan keuangan dan arahan penatausahaan keuangan pendapatan daerah, pelaksanaan penatausahaan keuangan pendapatan daerah serta penyusunan dan penyusunan laporan kinerja berkala pemerintah dalam hal ini khusus Bupati, pelaksanaan tugas lain yang dibebankan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tugas Pokok BAPENDA mempunyai tugas pokok sebagai penyelenggara pemungutan pendapatan daerah di wilayah kerjanya dan sebagai koordinator bagi instansi lain dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pemungutan pendapatan daerah serta melaksanakan tugas pembantuan di bidang pemungutan pendapatan daerah. pendapatan daerah. berdasarkan prinsip otonomi. Kepala badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam mengarahkan dan melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewajiban daerah di bidang pajak dan pengelolaan pendapatan daerah serta tugas pembantuannya. Kepala departemen pengembangan dan pemungutan mempunyai tugas melaksanakan tugas kepala badan pendapatan daerah di bidang orientasi, pengawasan pendapatan daerah, serta kegiatan pemungutan dan keberatan dari wajib pajak daerah dan pajak daerah.

Hasil Penelitian

  • Komunikasi
  • Sumber Daya Manusia
  • Disposisi
  • Struktur Birokrasi

Badan Pajak Daerah Kabupaten Enrekang telah berupaya mencapai tujuan indikator kinerja dalam mewujudkan peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, salah satunya melalui realisasi pemungutan PBB-P2 di Desa Rossoan Kabupaten Enrekang. Sumber daya manusia dalam pengumpulan ini lebih melihat pada aspek ketersediaan pelaksana kebijakan yaitu tenaga administrasi dalam pengelolaan administrasi PBB-P2. Ketersediaan sumber daya manusia dalam pengelolaan administrasi, khususnya bidang pelaporan, sangat buruk, padahal sumber daya manusia merupakan modal untuk sebesar-besarnya pelaksanaan pemungutan PBB-P2.

Dinyatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia khususnya pegawai pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang telah terealisasi dan menunjukkan bahwa prioritas kualitas Sumber Daya Manusia menjadi modal untuk mewujudkan pemungutan PBB-P2 yang maksimal. Sedangkan pembayaran PBB sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang mengenai pembayaran PBB-P2 yang dapat dilakukan di Kantor Cabang Bank Sulselbar atau Kantor Kas Bank Sulselbar di Kabupaten tersebut. Sumber daya manusia yang tersedia di masyarakat masih relatif belum merata, hal ini turut mempengaruhi pelaksanaan kebijakan pemungutan PBB-P2.

Wajib Pajak dapat membayar utang PBB-P2 sebagaimana tercantum dalam SPPT, melalui petugas pemungut PBB-P2 yang ditunjuk. Pembayaran PBB P2 dapat dilakukan di Bendahara Pendapatan masing-masing kecamatan, Bank Sulselbar dan melalui aplikasi Mobile banking Bank Sulselbar. Hal ini menjelaskan adanya upaya pemerintah desa untuk mengurangi permasalahan di lapangan, tentunya sesuai dengan SOP dalam pelaksanaan pemungutan PBB-P2.

Tabel 4.1 Tabel Realisasi PBB Tahun
Tabel 4.1 Tabel Realisasi PBB Tahun

Pembahasan Hasil Penelitian

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan individu-individu produktif yang berperan sebagai penggerak suatu organisasi, baik dalam institusi maupun perusahaan, yang berperan sebagai aset dan perlu dilatih dan dikembangkan. Menurut Hasibuann dalam Rahmat (2017), sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran tenaga kerja agar efisien dan sukses. Sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat penting, sehingga peran dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh sumber daya lainnya.

Semodern apa pun teknologi yang digunakan, atau seberapa besar dana yang disiapkan, tanpa sumber daya manusia yang profesional segalanya menjadi tidak berarti. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa peningkatan sumber daya manusia khususnya pegawai pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang telah terwujud dan hal ini menunjukkan bahwa prioritas kualitas sumber daya manusia merupakan modal untuk mewujudkan tujuan tersebut. pemungutan PBB-P2 secara maksimal. Pendayagunaan sumber daya manusia pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang sangat baik dan diwujudkan dengan mekanisme yang telah ditentukan melalui cara kerja dan pengelolaan hasil peruntukan anggaran dari berbagai potensi pengelolaan yang termasuk dalam pajak daerah. .

Namun terdapat juga kekurangannya yaitu pada pendayagunaan sumber daya manusia secara maksimal namun terkadang tidak diikuti dengan timbal balik anggaran pendapatan dengan pemanfaatan sumber daya secara maksimal. Dari hasil penelitian mengenai sumber daya manusia dalam pengelolaan pendapatan daerah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia atau aparat pengelola pendapatan daerah khususnya di Desa Rossoan Kabupaten Enrekang, hal ini dilakukan dengan melibatkan aparat dalam kursus keuangan daerah serta pendidikan dan pelatihan. . program yang berkaitan dengan manajemen, keuangan daerah, misalnya melibatkan pegawai dalam pelatihan fungsional dan manajerial serta pelatihan keuangan di tingkat pusat dan daerah. Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Enrekang telah berupaya mencapai target indikator kinerja Peningkatan dan Pembangunan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kesimpulan

Sikap pelaksana dalam menangani pemungutan PBB-P2 adalah ramah, cepat, tanggap dan diiringi dengan pengetahuan mengenai permasalahan yang diangkat oleh wajib pajak mengenai pemungutannya dan juga membuat masyarakat merasa aman dan tenteram, sehingga hal ini juga akan menimbulkan kepatuhan pajak apabila pemerintah mempunyai sikap yang baik, sopan dan ramah. Sedangkan untuk struktur pelaksanaan pemungutan PBB-P2 ditangani oleh 6 (enam koordinator lapangan) yaitu Pelayanan PBB-P2, Pendataan PBB-P2, Penilaian PBB-P2, Penetapan dan Keberatan PBB-P2, Pencatatan PBB-P2. , dan penagihan PBB-P2.

Saran

Pemerintah Kabupaten Enrekang khususnya BAPENDA memberikan pendidikan dan pelatihan di bidang teknologi informasi serta penyediaan sarana dan prasarana terkait perangkat keras, kertas kantor, serta penyediaan ruang pelayanan pelayanan PBB-P2 agar sumber daya manusia yang dimiliki dapat menjalankan fungsinya. tugasnya dengan kemampuan terbaiknya. Analisis efisiensi dan kontribusi penerimaan pajak bumi dan bangunan (Pbb) terhadap pendapatan daerah di Kabupaten Gresik. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.

Tata cara pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan (Pbb-P2) dengan menggunakan teknik survei pada Badan Pendapatan Daerah Daerah Jember. Analisis Pengaruh Transfer Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Pbb P2) terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Kediri Tahun 2012 dan 2013. Negara Republik Indonesia, Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Nomor 15/PMK. 07 Tahun 2014 dan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tahapan Persiapan dan Pelaksanaan Pengalihan Pajak Bumi Perdesaan dan Perkotaan serta Pajak Bangunan Sebagai Pajak Daerah, Jakarta.

Pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Pbb-P2) pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya. Implementasi Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Pbb-P2) dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Pad) di Kabupaten Barito Kuala. Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Melakukan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Studi pada Wajib Pajak PBB-P2 Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang).

Gambar

Gambar 2.1: Kerangka Pikir  F.   Fokus Penelitian
Tabel 3.1 Informan  No
Tabel 4.1 Tabel Realisasi PBB Tahun

Referensi

Dokumen terkait

iii Proceeding of International Seminar on Science Education Yogyakarta State University, October 31st 2015 Science Process Skill Approach for Acquiring Science And Technology