DI SMPIT BINA UMAT YOGYAKARTA
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratkan mencapai derajat sarana S-1 Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Zulha Nur Rahmasari 15690050
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2020
ii
PENGESAHAN TA
iii
SURAT PERSETUJUAN SKRIAS AKHIR
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Bapak dan Ibu
“Bapak Aji Prasetyo dan Ibu Titisari”
Yang tak henti selalu mendukung secara materi dan do’a terbaiknya pada penulis Saudara-saudara tersayang
“Mas Irwan, Dhimas, Fadhil, dan Taufik”
Yang selalu memberikan semangat dan do’a Sahabat Surga
Saudari-saudariku RP 8 yang selalu mengingatkan dan menguatkan dalam taat Dan juga kepada
Teman Berjuang
Teman-teman Pendidikan Fisika 2015 Almamater Tercinta
Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
vi
MOTTO
“Allah lagi, Allah terus, Allah selamanya”
“Allah adalah sebaik-baik penolong, mintalah!”
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Q.S Al-Insyrah:6)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmatNya yang tiada terkira, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Modul IPA Berbasis Problem Based Learning untuk Siswa Kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta” di waktu yang tepat.
Sholawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang karena keteladannya dapat membimbing umat manusia dari zaman yang penuh kegelapan menuju zaman yang jauh lebih baik. Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan juga terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada:
1. Orang tua tercinta yang selalu mendukung dengan materi dan do’a tiada hentinya dalam penyeesaian tugas akhir ini.
2. Bapak Dr. Murtono, M.Si selaku dekan fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Bapak Drs. Nur Untoro, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus selaku Dosen Pembimbing Akademik
4. Ibu Ika Kartika, M.Pd.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan serta motivasi dengan penuh kesabaran kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik;
viii
5. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Fisika serta karyawan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;
6. Ibu Widayanti,M.Si dan Bapak Drs. Nur Untoro, M.Si selaku penguji yang memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi penulis;
7. Ibu Endang Sulistyowati, M. Pd.I selaku validator instrument yang memberikan masukan dan saran sebagai perbaikan instrument yang disusun oleh penulis;
8. Ibu Ika Maryani, M.Pd, Bapak Dr. Pujianto, Bapak Oki Mustafa, S.Pd., M.Pd.Si, dan Ibu Dwi Noor Jayanti, M.Si selaku validator produk yang memberikan masukan dan saran sebagai perbaikan modul IPA,
9. Bapak Edi Purwanto, M.Pd.Si, Saudara Mukhammad Nur Fatoni, S.Pd, Saudari Laely Nurokhmah, S.Pd, Bapak Eko Nursulistiyo, M.Pd, Bapak Dr. Ishafit, M.Si, dan Ustadzah Mukhfida Dyah Kurniasari selaku penilai modul IPA yang telah berkenan dalam menilai dan memberikan masukan.
10. Ustadzah Mukhfida Dyah Kurniasari selaku guru IPA di SMPIT Bina Umat yang senantiasa memberikan pendampingan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian;
11. Sahabat-sahabatku Zakia Mega Fitriyanti, Mia Permatasari, dan Lutfienzy Anggraeni untuk waktu, cerita, dan semangatnya
12. Teman-teman Pendidikan Fisika 2015, terima kasih atas canda dan tawa serta keceriaan yang mewarnai perjalanan kuliah kita;
13. Saudari-saudariku di PPMi Rabingah Prawoto untuk selalu mengingatkan dan menguatkan selama ini
ix
14. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu;
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka masukan dan saran yang membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini. penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, bidang pendidikan, dan penulis sendiri.
Yogyakarta, 15 Juni 2020
Penulis
x
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMPIT BINA UMAT YOGYAKARTA
Zulha Nur Rahmasari 15690050
INTISARI
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk kelas VIII dan bertujuan mengetahui kualitas dan mengetahui respon siswa terhadap modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta pada materi gerak dan gaya yang telah dikembangkan. Modul yang dihasilkan dalam bentuk cetak dan softfile.
Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian Research and Development (R&D). Prosedur penelitian pengembangan ini berdasarkan model 4-D yang meliputi 4 langkah yaitu (1) Define (2) Design (3) Develop (4) Disseminate.
Penelitian ini dilakukan sampai tahap Develop yaitu pada uji terbatas. Instrumen penelitian berupa lembar saran dan masukan validator, lembar penilaian kualitas modul, dan lembar respon siswa. Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan mengubah skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai kualitatif yang sesuai dengan kriteria penilaian. Penilaian kualitas modul IPA oleh para ahli menggunakan skala likert dengan skala 4 dan respon siswa menggunakan skala Guttman yang dibuat dalam bentuk checklist berupa penyataan positif dan negatif.
Hasil penelitian ini menghasilkan modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta pada materi gerak dan gaya. Kualitas modul IPA yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli materi memperoleh klasifikasi Sangat Baik (SB) dan berdasarkan penilaian ahli grafika dan guru IPA memperoleh klasifikasi Baik (B) dengan rerata skor 3,58; 3,23;
dan 3,14. Respon siswa terhadap modul pada uji terbatas memperoleh klasifikasi Setuju (S) dengan rerata skor 0,96.
Kata Kunci: PBL, modul IPA, tema gerak dan gaya
xi
DEVELOPMENT OF SCIENCE MODULE BASED PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) FOR CLASS VIII STUDENTS IN SMPIT BINA UMAT
YOGYAKARTA Zulha Nur Rahmasari
15690050
ABSTRACT
This research and development aims to produce a Problem Based Learning (PBL) based science module for class VIII and aims to find out the quality and know students' responses to the Problem Based Learning (PBL) based module for class VIII in SMPIT Bina Umat Yogyakarta on motion material and force that has been developed. Modules are generated in print and softfile.
The research method used is Research and Development (R&D) research.
This development research procedure is based on a 4-D model which includes 4 steps, namely (1) Define (2) Design (3) Develop (4) Disseminate. This research was carried out to the Develop stage, which was a limited test. The research instruments were in the form of validator suggestions and input sheets, module quality assessment sheets, and student response sheets. Analysis of the data in this study using descriptive analysis by changing the average score obtained into qualitative values in accordance with the assessment criteria. Assessment of the quality of science modules by experts uses a Likert scale with a scale of 4 and student responses using the Guttman scale are made in the form of a checklist in the form of positive and negative statements.
The results of this study produced a Problem Based Learning (PBL) -based science module for class VIII at Yogyakarta Bina Umat Junior High School on motion material and force. The quality of natural science modules developed based on the assessment of material experts obtained Very Good classification (SB) and based on the assessment of graphic experts and Natural Sciences teachers obtained Good classification (B) with a mean score of 3.58; 3.23; and 3.14. Student responses to modules in the limited test obtained the Agree classification (S) with a mean score of 0.96.
Keywords: PBL, Sciences module, motion material and force
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PENGESAHAN TA ... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ... iii
SURAT PENYATAAN KEASLIAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
INTISARI...x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 7
G. Manfaat Penelitian ... 8
H. Keterbatasan Pengembangan ... 9
I. Definisi Istilah ... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 12
A. Kajian Teori ... 12
xiii
1. Hakikat Pembelajaran ... 12
2. Pembelajaran IPA ... 13
3. Problem Based Learning (PBL) ... 15
4. Modul ... 17
5. Materi IPA ... 25
B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 44
C. Kerangka Berpikir ... 46
BAB III METODE PENELITIAN ... 49
A. Model Pengembangan ... 49
B. Prosedur Pengembangan ... 49
C. Uji Coba ... 55
D. Teknik Analisa Data ... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 62
A. Hasil Penelitian ... 62
1. Produk Awal ... 62
2. Validasi dan Penilaian ... 65
3. Analisis Data ... 77
B. Pembahasan ... 80
1. Produk Awal ... 80
2. Validasi dan Penilaian ... 83
3. Analisa Data ... 87
4. Respon Siswa... 90
5. Kelebihan dan Kekurangan Modul IPA... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92
A. Kesimpulan ... 92
B. Keterbatasan Penelitian ... 92
C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Modul ... 93
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 98
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Langkah PBL menurut Ibrahim dan Nur ... 16
Tabel 2. 2 Perbedaan Kelajuan dan Kecepatan ... 28
Tabel 2. 3 Penelitian yang Relevan ... 44
Tabel 3. 1 Kriteria Kategori Penilaian Ideal ... 59
Tabel 3. 2 Kriteria Kategori Penilaian Ideal ... 60
Tabel 4. 1 Kritik dan Saran dari Validator Ahli Materi ... 66
Tabel 4. 2 Kritik dan Saran dari Validator Ahli Grafika... 67
Tabel 4. 3 Data Hasil Penilaian Kualitas Modul IPA oleh Ahli Materi ... 69
Tabel 4. 4 Saran Perbaikan dari Ahli Materi... 70
Tabel 4. 5 Data Hasil Penilaian Kualitas Modul IPA oleh Ahli Grafika ... 70
Tabel 4. 6 Saran Perbaikan dari Ahli Grafika ... 72
Tabel 4. 7 Data Hasil Penilaian Kualitas Modul IPA oleh Guru IPA ... 73
Tabel 4. 8 Saran Perbaikan dari Guru IPA ... 74
Tabel 4. 9 Data Hasil Respon Siswa pada Uji Terbatas ... 76
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Alur Tahap Penelitian Pengembangan ... 50
Gambar 4. 1 Diagram Hasil Penilaian Ahli dan Guru IPA ... 78
Gambar 4. 2 Diagram Respon Siswa pada Uji Terbatas ... 79
Gambar 4. 3 Visual gaya gesek dan gerak benda dengan arah gaya... 83
Gambar 4. 4 Teks Komik Sebelum Revisi ... 83
Gambar 4. 5 Teks Komik Setelah Revisi ... 83
Gambar 4. 6 Link Materi Berupa Barcode ... 84
Gambar 4. 7 Cover Sebelum Revisi ... 85
Gambar 4. 8 Cover Setelah Revisi ... 85
Gambar 4. 9 Lafadz Basmallah Sebelum Revisi ... 86
Gambar 4. 10 Lafadz Basmallah Setelah Revisi ... 86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Identitas Validator ... 98
Lampiran 1. 2 Lembar Validasi ... 99
Lampiran 1. 3 Identitas Penilai ... 109
Lampiran 1. 4 Lembar Penilaian Modul ... 110
Lampiran 1. 5 Kisi-Kisi Penilaian Ahli dan Guru IPA ... 128
Lampiran 1. 6 Identitas Responden ... 156
Lampiran 1. 7 Lembar Respon Siswa pada Uji Terbatas ... 157
Lampiran 1. 8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 172
Lampiran 1. 9 Analisis Hasil Kualitas Modul IPA ... 174
Lampiran 1. 10 Analisis Hasil Respon Siswa ... 180
Lampiran 1. 11 Hasil Wawancara ... 182
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan individu, karena dengan pendidikan manusia memperoleh pengetahuan dan kecerdasan serta dapat mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku.
Salah satu pelajaran yang dianggap penting dalam setiap jenjang pendidikan adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Permendikbud Nomor. 68 Tahun 2013 menyatakan bahwa muatan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Model pembelajaran yang diamanatkan untuk diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran IPA adalah model pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan tema atau topik
tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal siswa. Melalui pembelajaran terpadu, siswa dilatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif.
Pembelajaran dapat berlangsung dengan baik apabila siswa memiliki keaktifan dan kemampuan pemecahan masalah sehingga memberikan dampak positif pada hasil belajar yang optimal. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Hal ini mengakibatkan siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin sehingga dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah.
Namun pada kenyataannya masih banyak dijumpai keaktifan siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP pada pembelajaran tergolong rendah.
Hal ini didukung oleh beberapa penelitian yang berkaitan dengan keaktifan siswa dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang telah dilakukan sebelumnya. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Nur Cahyo Siswandono (2013) di SMP Negeri 7 Surakarta dimana menunjukkan keaktifan dalam belajar siswa yang masih rendah dalam proses pembelajaran, dan Erniwati (2011) di SMP Negeri 2 Depok Yogyakarta menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih tergolong rendah.
Berdasarkan pengamatan dari observasi dan wawancara dengan guru IPA kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta, diperoleh gambaran mengenai tingkat keaktifan siswa yang rendah. Hal ini diseabkan oleh metode pembelajaran yang
dipakai guru masih kurang bervariasi, dominan menggunakan metode ceramah.
Metode ceramah merupakan pilihan utama dalam pembelajaran karena tanpa metode itu siswa sulit untuk memahami materi pembelajaran dan keterbataan sarana serta prasarana pembelajaran. Metode yang kurang bervariasi tersebut kurang melibatkan aktivitas siswa secara langsung. Sedangkan hasil belajar siswa belum optimal yang ditunjukkan oleh hasil belajar yang rendah. Kurang aktifnya siswa juga ditunjukkan dari siswa yang enggan bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran yang belum dimengerti, dan masih kurangnya kerjasama antar siswa dalam kelompok belajar, siswa menganggap bahwa guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
Selanjutnya dengan adanya beberapa permasalahan diatas, peneliti menawarkan pada guru IPA pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), karena permasalahan diatas menuntut adanya pembelajaran yang dapat lebih meningkatkan keaktifan siswa. Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang membantu siswa untuk menemukan masalah dari suatu peristiwa yang nyata, mengumpulkan informasi melalui strategi yang telah ditentukan sendiri untuk mengambil satu keputusan pemecahan masalahnya yang kemudian akan dipresentasikan dalam bentuk unjuk kerja. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif pilihan yang menurut Rusman (2014:241) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata. Pembelajaran berbasis Problem Based Learning dianggap dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Peneliti memilih model PBL dikarenakan model tersebut memiliki beberapa kelebihan, antara lain: model pembelajaran PBL memiliki karakteristik: (1) pengajuan pertanyaan atau masalah (memahami masalah), (2) berfokus pada keterkaitan antar disiplin, (3) penyelidikan otentik, (4) menghasilkan karya atau produk yang kemudian dipamerkan, dan (5) kerja sama antar siswa dalam kelompok belajar (Rusman, 2014:242).
Pembelajaran ini rencananya akan dikemas dalam sebuah model pembelajaran yang menarik dan membuat pengalaman belajar yang berbeda pada siswa dalam bentuk sumber belajar mandiri. Karena siswa hanya mengandalkan sumber belajar yang diberikan guru maka perlu adanya sumber belajar lain agar siswa dapat menambah pengetahuan dan pengalaman belajar baru dengan sumber belajar yang lebih bervariatif.
Modul adalah bahan ajar yang dirancang secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu agar siswa menguasai kompetensi yang diajarkan (Purwanto, 2007:9). Modul dalam pembelajaran IPA kurikulum 2013 digunakan sebagai suplemen sumber belajar bagi siswa dalam proses belajar. Peneliti mengembangkan modul dikarenakan memiliki beberapa alasan, antara lain: pembelajaran menggunakan modul akan mempermudah siswa dalam mempelajari materi, selain itu dengan menggunakan modul siswa dapat belajar secara mandiri (Prastowo, 2011:104). Modul dapat menunjang peran guru dalam proses pembelajaran karena peran guru dalam pembelajaran menggunakan
modul dapat diminimalkan, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa dan guru berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut peneliti memutuskan untuk menggunakan model PBL dalam pengembangan sumber belajar mandiri berupa modul pembelajaran IPA. Penelitian ini penting untuk mengembangkan modul IPA yang berbasis PBL. Pengembangan modul ini dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran IPA, memudahkan siswa dalam memahami materi dengan menimbulkan suasana belajar siswa yang menuntut keaktifan dari proses pemecahan masalah dalam tahapan PBL dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar mandiri siswa. Penelitian ini berjudul “Pengembangan modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Keaktifan siswa yang kurang dalam pembelajaran IPA.
2. Sumber belajar dengan kurikulum 2013 yang kurang bervariatif untuk menunjang pembelajaran IPA.
3. Belum adanya sumber belajar berupa modul untuk pembelajaran IPA berbasis problem based learning (PBL).
4. Materi gerak dan gaya belum dipahami secara baik oleh siswa kelas VIII.
C. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka penelitian ini difokuskan pada pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta pada materi gerak dan gaya. Pengujian kualitas modul berdasarkan kriteria kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengembangkan modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta?
2. Bagaimana kualitas modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta?
3. Bagaimana respon siswa terhadap modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah:
1. Menghasilkan modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta.
2. Mengetahui kualitas modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta.
3. Mengetahui respon siswa terhadap modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas di VIII SMPIT Bina Umat Yogyakarta.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah produk berupa modul pembelajaran IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII yang mengacu pada kurikulum 2013 yang dirancang sesuai struktur modul menurut Kementrian Pendidikan dan Budaya (kemdikbud) dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Modul pembelajaran IPA yang dikembangkan difokuskan pada materi IPA gerak dan gaya berbasis Problem Based Learning (PBL).
2. Bagian-bagian pada modul IPA berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk siswa kelas VIII di SMPIT Bina Umat Yogyakarta antara lain:
a. Sampul modul (cover) b. Identitas modul c. Kata pengantar d. Daftar isi
e. Rancangan kegiatan belajar siswa f. Petunjuk penggunaan
g. Standar isi (kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran)
h. Pengenalan PBL i. Peta konsep
j. Kegiatan belajar berbasis PBL
k. Uraian materi (contoh soal, ingat!, komik sains, info tokoh, mari renungkan, fakta unik, dan link materi)
l. Rangkuman m. Uji kompetensi n. Glosarium o. Kunci jawaban p. Daftar pustaka
q. Daftar sumber gambar
G. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi sekolah,
a. Menambah referensi dan koleksi buku penunjang pembelajaran IPA.
b. Menambah sumber belajar berupa modul berbasis Problem Based Learning.
2. Bagi guru,
a. Mempermudah guru dalam pencapaian penyampaian materi yang lebih efektif dan menarik.
b. Membuka wawasan baru dalam pembelajaran IPA yang kemudian akan mendorong untuk mengembangkan sarana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran IPA.
3. Bagi siswa,
a. Memberikan pengalaman baru dalam proses pembelajaran.
b. Mempermudah siswa dalam hal pemahaman dan pembelajaran materi.
c. Menambah referensi sumber belajar siswa.
4. Bagi peneliti,
a. Memperluas wawasan peneliti.
b. Menjadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
H. Keterbatasan Pengembangan
Pada penelitian pengembangan ini peneliti menggunakan prosedur pengembangan (Research and Development) dengan mengadaptasi pada pengembangan model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Dorothy S Semmel dan Melvyn I Semmel (1974). Terdiri dari 4 tahap, yaitu Define, Design, Develop, and Dissaminate. Namun karena keterbatasan waktu, keadaan, dan biaya, peneliti hanya membatasi prosedur pengembangan sampai tahap ke-3 yaitu uji coba produk (Developmental testing) pada bagian uji coba terbatas.
I. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran maka diberikan beberapa definisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian pengembangan adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan suatu produk dan menilai kualitas produk yang dikembangkan (Borg and Gall, 2003:569).
2. Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa, agar siswa dapat belajar secara mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari guru (Prastowo, 2011:106).
3. Pembelajaran IPA terpadu merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan konsep-konsep dalam IPA baik pada disiplin ilmu yang serumpun maupun lintas disiplin ilmu supaya siswa memperoleh pengetahuan yang utuh dan bermakna.
4. Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata (Ibrahim dan Nur, 2000:2) dalam (Rusman, 2014:241).
5. Kriteria kualitas modul
a. Aspek kevalidan merupakan suatu kriteria kualitas perangkat pembelajaran yang dilihat dari materi yang terdapat di dalam perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran termasuk dalam kategori valid jika materi yang terdapat dalam perangkat pembelajaran sesuai dengan pengetahuan state-of-
the-art dan semua komponen dalam perangkat pembelajaran terhubung secara konsisten (Nieveen, 1999: 127).
b. Aspek kepraktisan merupakan kriteria kualitas perangkat pembelajaran yang ditinjau dari tingkat kemudahan guru dan siswa dalam menggunakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan (Nieveen, 1999: 127).
c.
Aspek keefektifan proses pembelajaran diukur dengan tingkat pencapaian siswa pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Modul pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan suatu kriteria tertentu. Modul pembelajaran efektif jika dapat mempengaruhi ketuntasan belajar siswa sesuai dengan harapan atau lebih dari sama dengan KKM yang ditetapkan (Hamzah B. Uno 2008: 138).92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penelitian ini menghasilkan modul IPA berbasis PBL (Problem Based Learning) yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan, siswa, dan materi di SMPIT Bina Umat Yogyakarta. Analisis tersebut ditindaklanjuti dengan pemilihan bahan ajar berupa modul IPA.
2. Kualitas modul IPA berbasis PBL (Problem Based Learning) dinilai sangat baik oleh ahli materi dan dinilai baik oleh ahli grafika dan guru IPA dengan perolehan rerata skor 3,58; 3,23; dan 3,14.
3. Respon siswa terhadap modul IPA berbasis PBL (Problem Based Learning) pada uji terbatas memperoleh kriteria setuju (S) dengan perolehan rerata skor 0,96.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian diantaranya yaitu:
1. Pelaksanaan uji coba modul dilaksanakan melalui pembelajaran secara daring (online) dan dibatasi hanya sampai uji coba terbatas. Hal ini dikarenakan kondisi pandemic covid-19 yang belum memungkinkan untuk dilaksanakannya pembelajaran secara langsung. Oleh karena itu, uji terbatas
dilakukan hanya
untuk mengetahui bagaimana respon dari beberapa siswa terhadap modul IPA yang dikembangkan.
2. Pada tahap penelitian pengembangan ini ada beberapa yang tidak dapat dilaksanakan diantaranya yaitu uji luas dan uji keterlaksanaan. Hal ini dikarenakan saat penelitian berjalan, bersamaan dengan terjadinya pandemic covid-19. Oleh karena kondisi tersebut, maka belum memungkinkan dilaksanakan meskipun melalui cara daring (online).
3. Penelitian pengembangan ini belum dapat diselesaikan hingga tahap dessiminate atau penyebarluasan dengan skala responden yang lebih banyak dan pengujian efektivitas dikarenakan uji coba yang terbatas dan diperlukan biaya yang cukup besar.
4. Tema yang dipilih hanya satu yaitu tema gerak dan gaya.
C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Modul 1. Saran Pemanfaatan Modul IPA
Peneliti mengharapkan agar hasil dari pengembangan modul IPA berbasis PBL ini dapat digunakan oleh siswa sebagai salah satu referensi untuk belajar mandiri khususnya pada materi IPA gerak dan gaya kelas VIII dan diharapkan dengan modul ini tidak hanya dapat memudahkan dalam memahamkan siswa terkait materi tetapi juga dapat memberikan pengalaman baru dalam belajar.
2. Pengembangan Modul IPA
Pada penelitian pengembangan ini peneliti hanya mengembangkan modul sampai prosedur pengembangan tahap Develop (uji pengembangan) sehingga perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut hingga tahap Dessiminate (penyebarluasan) agar produk yang dihasilkan lebih baik dan dapat diuji bagaimana keefektifan modul tersebut. Peneliti juga berharap modul ini dapat dikembangkan lagi untuk tema-tema lainnya tidak hanya pada tema gerak dan gaya.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, Durri. 2003. Pengembangan Dan Pemanfaatan Modul Dalam Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Agus Krisno, Moh. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Aryo D, Akbar. 2010. Komik Pintar Ringkasan SMP 1, 2, & 3. Surabaya:
Linguakata.
Borg & Gall. 2003. Education Research. New York: Allyn and Bacon.
Darsono dkk, 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
________. 2003. Pedoman Penulisan Modul. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineke Cipta.
Fowles & Sacciday. 2005. Analytical Mechanics Seventh Edition. USA: Thomson Learning.
Halliday, D. Resnick, R., & Walker, Jearl. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Ismiwati, Eny & Teguh Sugiharto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 2.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurnia RI, M.Masykuri, & Sarwanto. 2015. Jurnal Inkuiri Vol. 4 No. 3.
Pengembangan Modul Fisika SMP/MTs Berorientasi Problem Based Learning pada Materi Tekanan untuk Meningkatkan Kemampuan Problem Solving Siswa.
Permendikbud. 2013. Permen 68 Thn 2013 Struktur Kurikulum. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press.
____________. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Prenada Media Group.
Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rosa, Friska Oktavia. 2015. Jurnal Pendidikan Fisika Vol. III No. 1 Maret 2015.
Pengembangan Modul Pembelajaran IPA SMP pada Materi Tekanan Berbasis Keterampilan Proses Sains.Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantutatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
______. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Rajawali Press.
Sugandi, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press.
Sutirman. 2013. Media & Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thiagarajan, Sivasailamdkk. 1920. Instructional Development for TrainingTeachers for Exceptional Children. Washington D.C: National Center for Improvement Educational System.
Tim Abdi Guru. 2017. IPA Fisika Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivistik.
Prestasi Pustaka: Jakarta.
______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam KTSP. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Vembriarto. 1985. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.
Widoyoko, EkoPutro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yuli Irianto, Sugeng & Wasis. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs kelas VIII. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Identitas Validator 1. Validator Instrumen
No Nama Instansi Bidang
Keahlian 1 Endang Sulistyowati,
M. Pd.I
UIN Sunan Kalijaga Instrumen
2. Validator Modul Ahli Materi
No Nama Instansi Bidang
Keahlian 1 Ika Maryani, M.Pd. Universitas Ahmad
Dahlan
IPA 2 Dr. Pujianto Universitas Negeri
Yogyakarta
IPA
3. Validator Modul Ahli Media (grafika)
No Nama Instansi Bidang
Keahlian 1 Oki Mustafa, S.Pd.,
M.Pd.Si
Universitas Ahmad Dahlan
Kegrafikan 2 Dwi Noor Jayanti,
M.Si
UIN Sunan Kalijaga Kegrafikan
Lampiran 1. 2 Lembar Validasi 1. Validasi modul oleh ahli instrument
2. Validasi modul oleh ahli materi
3. Validasi modul oleh ahli media (grafika)
Lampiran 1. 3 Identitas Penilai 1. Penilai Modul Ahli Materi
No Nama Instansi Bidang Keahlian
1 Edi Purwanto, M.Pd.Si
MAN 2 Bantul Fisika
2 Mukhammad Nur
Fatoni, S.Pd.
SMP PGRI 1 Prembun
IPA (Biologi)
2. Penilai Modul Ahli Media (grafika)
No Nama Instansi Bidang Keahlian
1 Laely Nurokhmah, S.Pd
- Kegrafikan
2 Eko Nursulistiyo, M.Pd
Universitas Ahmad Dahlan
Kegrafikan 3 Dr. Ishafit, M.Si Universitas
Ahmad Dahlan
Kegrafikan
3. Penilai Modul dari Guru IPA
No Nama Instansi Bidang Keahlian
1 Mukhfida Dyah Kurniasari
SMPIT Bina Umat
IPA (Fisika)
Lampiran 1. 4 Lembar Penilaian Modul 1. Penilaian Ahli Materi
2. Penilai Ahli Media (grafika)
3.
Penilai Guru IPALampiran 1. 5 Kisi-Kisi Penilaian Ahli dan Guru IPA 1. Kisi-Kisi Penilaian Ahi Materi
2. Kisi-Kisi Penilaian Ahi Media
3.
3.
3. Kisi-Kisi Penilaian Guru IPA 1
Lampiran 1. 6 Identitas Responden 1. Identitas Responden Uji Terbatas
No Nama Kelas
1 Naysilla Estu Nugroho VIII
2 Najla Huwaida VIII
3 Nebriska Zahra Maheswari VIII
4 Vitya Amira Sholihah VIII
5 Mutiara S VIII
Lampiran 1. 7 Lembar Respon Siswa pada Uji Terbatas
Lampiran 1. 8 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 1. Kompetensi Inti Pelajaran IPA Kelas VIII
KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
2. Kompetensi Dasar Pelajaran IPA Kelas VIII
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup.
4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda.
Lampiran 1. 9 Analisis Hasil Kualitas Modul IPA 1. Ahli Materi
a. Rekap Hasil Penilaian
Aspek Nomer
Pernyataan
Penilai
Jumlah Tiap Penyataan
Jumlah Tiap Aspek I II
Kelayakan Isi 1 4 4 8 105
2 4 4 8
3 4 3 7
4 4 3 7
5 4 3 7
6 4 4 8
7 4 4 8
8 4 3 7
9 4 3 7
10 4 4 8
11 3 4 7
12 4 4 8
13 4 4 8
14 4 3 7
Kebahasaan 15 3 4 7 19
16 3 3 6
17 3 3 6
Penyajian 18 4 3 7 84
19 4 4 8
20 4 4 8
21 4 4 8
22 4 4 8
23 4 3 7
24 4 4 8
25 3 4 7
26 4 4 8
27 4 4 8
28 3 4 7
Keseluruhan 208 208
b. Kriteria Penilaian
c. Perhitungan Penilaian No Perhitungan
Aspek Keseluruhan Kelayakan
Materi/Isi Kebahasaan Penyajian
1 Jumlah
Responden 2 2 2 2
2 Jumlah
Pernyataan 28 14 3 11
3 Skor
Maksimal 224 112 24 88
4 Skor yang
Diperoleh 208 105 19 84
5 Skor Rata-
rata 3,58 3,75 3,17 3,82
6 Kriteria Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Skor rata-rata (X) Kriteria Kualitatif
3,25 < X ≤ 4 Sangat Baik
2,50 < X ≤ 3,25 Baik
1,75 < X ≤ 2,50 Kurang
1,00 ≤ X < 1,75 Sangat Kurang
2. Ahli Grafika
a. Rekap Hasil Penilaian
Aspek Nomer
Pernyataan
Penilai
Jumlah Tiap Penyataan
Jumlah Tiap Aspek I II III
Grafika 1 3 3 3 9 103
2 3 3 4 10
3 3 3 3 9
4 3 3 3 9
5 3 4 4 11
6 3 4 3 10
7 3 3 3 9
8 3 3 4 10
9 3 3 3 9
10 3 2 3 8
11 3 3 3 9
Kebahasaan 12 3 3 3 9 30
13 3 4 4 11
14 3 4 3 10
Keseluruhan 133 133
b. Kriteria Penilaian
Skor rata-rata (X) Kriteria Kualitatif
3,25 < X ≤ 4 Sangat Baik
2,50 < X ≤ 3,25 Baik
1,75 < X ≤ 2,50 Kurang
1,00 ≤ X < 1,75 Sangat Kurang
c. Perhitungan Penilaian
No Perhitungan Aspek
Keseluruhan Grafika Kebahasaan
1 Jumlah
Responden 3 3 3
2 Jumlah
Pernyataan 14 11 3
3 Skor
Maksimal 168 132 36
4 Skor yang
Diperoleh 133 103 30
5 Skor Rata-
rata 3,23 3,12 3,33
6 Kriteria Baik Baik Sangat Baik
3. Guru IPA
a. Rekap Hasil Penilaian
Aspek Nomer
Pernyataan
Penilai Jumlah Tiap Penyataan
Jumlah Tiap Aspek I
Kelayakan Isi 1 4 4 41
2 2 2
3 4 4
4 2 2
5 2 2
6 3 3
7 3 3
8 3 3
9 3 3
10 3 3
11 3 3
12 3 3
13 3 3
14 3 3
Kebahasaan 15 4 4 10
16 3 3
17 3 3
Penyajian 18 3 3 35
19 4 4
20 4 4
21 3 3
22 4 4
23 3 3
24 3 3
25 2 2
26 3 3
27 3 3
28 3 3
Keseluruhan 86 86
b. Kriteria Penilaian
Skor rata-rata (X) Kriteria Kualitatif
3,25 < X ≤ 4 Sangat Baik
2,50 < X ≤ 3,25 Baik
1,75 < X ≤ 2,50 Kurang
1,00 ≤ X < 1,75 Sangat Kurang
c. Perhitungan Penilaian
No Perhitungan
Aspek Keseluruhan Kelayakan
Materi/Isi Kebahasaan Penyajian
1 Jumlah
Responden 1 1 1 1
2 Jumlah
Pernyataan 28 14 3 11
3 Skor
Maksimal 112 56 12 44
4 Skor yang
Diperoleh 86 41 10 35
5 Skor Rata-
rata 3,14 2,92 3,33 3,18
6 Kriteria Baik Baik Sangat Baik Baik
Lampiran 1. 10 Analisis Hasil Respon Siswa 1. Uji Terbatas
a. Rekap Hasil Respon Siswa
Aspek Pernyataan Siswa Jumlah
(+/-) Nomor 1 2 3 4 5
Penyajian + 1 1 1 1 1 1 5
+ 2 1 1 1 1 1 5
+ 3 1 1 1 1 1 5
+ 4 1 1 1 1 1 5
Bahasa + 5 1 1 1 1 1 5
+ 6 1 1 1 1 1 5
Isi + 7 1 1 1 1 1 5
+ 8 1 0 0 1 1 3
+ 9 1 1 1 1 1 5
+ 10 1 0 1 1 1 4
- 11 1 1 1 1 1 5
- 12 1 1 1 1 1 5
+ 13 1 0 1 1 1 4
+ 14 1 0 0 1 1 4
+ 15 1 1 1 1 1 5
+ 16 1 1 1 1 1 5
+ 17 1 1 1 1 1 5
Keseluruhan 80
b. Kriteria Respon Siswa
Skor rata-rata Kriteria Kualitatif
0,50 < X ≤ 1,00 Setuju (S)
0,00 ≤ X ≤ 0,50 Tidak Setuju (TS)
c. Perhitungan
No Perhitungan Aspek
Keseluruhan Penyajian Kebahasaan Isi
1 Jumlah
Responden 5 5 5 5
2 Jumlah
Pernyataan 17 4 2 11
3 Skor
Maksimal 85 20 10 55
4 Skor yang
Diperoleh 80 20 10 50
5 Skor Rata-
rata 0,96 1,00 1,00 0,90
6 Kriteria Setuju Setuju Setuju Setuju
Lampiran 1. 11 Hasil Wawancara
LEMBAR WAWANCARA PRA PENELITIAN
No. Indikator Pertanyaan Jawaban
1. Kurikulum Kurikulum apa yang diterapkan di sekolah ini? KTSP atau K13?
Kurikulum 13 dan baru berjalan 2 tahun.
Bagaimanakah pembelajaran IPA di kelas? Apakah masih terpisah- pisah (antara fisika, biologi, dan kimia) atau sudah terpadu?
Sebenarnya sudah menggunakan
bahan ajar
kurikulum 13 namun, untuk pembelajarannya guru pengajarnya masih berbeda-beda sesuai mata pelajaran yang diampu saat masih menggunakan kurikulum lama (fisika, kimia, biologi).
Apakah guru setuju pembelajaran IPA yang terpadu diterapkan di kelas?
Sangat setuju, agar materi saling berkaitan dan tidak terkotak-kotakkan.
Motivasi apa yang mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran IPA terpadu?
Menurut dari pemerintah saja Adakah tujuan yang akan dicapai
dalam pembelajaran IPA terpadu?
Semampunya sesuai dengan yang tertulis dalam silabus.
2. Proses
Pembelajaran
Berapakah KKM untuk
matapelajaran IPA di sekolah ini?
75 Materi apa yang sulit untuk dipahami oleh siswa?
Mayoritas kesulitan pada materi gerak dan gaya
Metode pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran IPA?
Ceramah, diskusi, dan percobaan sederhana.
Model pendekatan apa yang biasa Sains Center
digunakan guru untuk proses pembelajaran IPA?
Bagaimana respon siswa terhadap model dan metode pembelajaran yang guru gunakan?
Seperti
pembelajaran pada umunya, siswa hanya berpatok pada penjelasan guru
Kendala apa yang guru temui ketika proses pembelajaran di kelas?
Karena kebetulan jam pelajarannya siang, motivasi siswa sudah menurun dan sudah kelelahan. Jadi ketika guru menjelaskan juga banyak yang tidur.
Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
Lebih tegas dan memberi peringatan saja. Namun kadang diselingi ice breaking atau sesuatu yang menarik.
3. Sumber Belajar Apakah dalam pembelajaran, guru memerlukan sumber belajar?
Pasti, sangat membutuhkan.
Sumber belajar apa yang guru gunakan?
Buku ajar
kurikulum 13 dan beberapa referensi dari buku lain seperti buku kurikulum lama.
Apakah dalam penggunaan sumber belajar tersebut dapat memunculkan peran aktif siswa dalam pembelajaran di kelas?
Belum karena masih berpusat pada penjelasan guru saja
Apakah dengan sumber belajar tersebut siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan/kemampuan belajarnya?
Belum
Apakah sumber belajar yang guru gunakan mempunyai kekurangan
Dibagian kotak praktik
tertentu? sederhanannya kurang sederhana Bagaimana kriteria sumber belajar
yang guru harapkan?
Kesimpulan dari jawaban yang dicari siswa yaitu dalam bentuk kalimat (tidak hanya hasil berupa angka dan satuannya).
Apakah sudah tersedia sumber belajar IPA berupa modul yang berisi ulasan materi yang lebih padat agar memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran?
Untuk bahan ajar berupa modul belum ada
Apabila dibuatkan modul sebagai suatu unit program pengajaran lengkap yang berisi materi, kegiatan belajar, latihan soal, soal evaluasi, dan kunci jawaban, bagaimana kriteria modul yang guru harapkan?
Harapannya pasti agar siswa semakin mudah memahami materinya dan lebih aktif.
4. Model Problem Based Learning
Pernahkah guru menggunakan model PBL dalam pembelajaran IPA? Apabila pernah, kendala apa yang guru hadapi?
Belum
Apabila dibuatkan buku ajar dengan berbasis PBL yang diimplementasikan dalam pembelajaran IPA, bagaimana menurut guru tentang kesiapan siswa?
Sepertinya masih sekitar 50%-60%, namun untuk pengalaman
pembelajaran dengan model tersebut dapat dicoba.