Untuk mengetahui peran berat jenis urin sebagai alat diagnostik untuk menilai derajat dehidrasi pada anak yang menderita diare. Berat jenis urin dapat digunakan sebagai alat diagnostik untuk menilai derajat dehidrasi pada anak diare akut dengan dehidrasi.
LATAR BELAKANG
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
HIPOTESIS
- MANFAAT PENELITIAN
- Manfaat Pengembangan Ilmu Pengetahuan
- Manfaat untuk pengembangan / pemecahan masalah medis
- Definisi
- Epidemiologi
- Patogenesis
- Gambaran Klinik
- Terapi
- Rehidrasi
- Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
- Teruskan pemberian ASI dan Makanan
- Terapi Medikamentosa
- Edukasi
Di negara berkembang, bakteri patogen penyebab diare akut pada anak adalah: Rotavirus sebesar 55%. Diare akut memerlukan cairan dan elektrolit untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama diare.
DEHIDRASI
Fisiologi Cairan Tubuh
Jumlah cairan yang masuk, termasuk hasil sintesisnya di dalam tubuh, adalah sekitar 2300 ml/hari (Bambang Subagyo, 2012). Jumlah cairan yang hilang melalui proses evaporasi rata-rata 350 ml/hari, karena tekanan atmosfer akan menurun seiring dengan penurunan suhu, kehilangan cairan akan lebih besar pada suhu dingin dan lebih sedikit pada suhu hangat. Kehilangan atau kekurangan air sebelumnya: jumlah cairan yang hilang sebelum pengobatan, biasanya berkisar antara 5-15% dari berat badan.
Kehilangan air normal: terdiri dari urin ditambah cairan yang hilang melalui penguapan dari kulit dan pernafasan (kehilangan air tidak sensitif; ± 100 ml/kgBB/24 jam). Kehilangan air bersamaan: jumlah cairan yang hilang karena muntah dan diare selama pengobatan (± 25 ml/kgBB/24 jam).
Cairan Ekstrasel
Cairan ekstraseluler mengandung banyak protein dan jaringan ikat seperti kolagen yang terlibat dalam proses penyembuhan luka (Boundless.2015). Fungsi cairan transeluler adalah untuk mengangkut elektrolit dan sebagai pelumas rongga tubuh (Boundless.2015).
Cairan Intrasel
Definisi
Jarang sekali terjadi kekurangan air bersih, sebagian besar kehilangan air akan diikuti dengan kehilangan elektrolit (Eri Leksana 2015).
Etiologi
Faktor Resiko Dehidrasi
Saat dehidrasi terjadi, volume ekstraseluler menurun, hal ini akan menyebabkan cairan interstisial berpindah ke sirkulasi untuk mempertahankan volume darah yang bersirkulasi. Mekanisme mulut dan bibir kering akibat berkurangnya cairan interstisial, dehidrasi akan menyebabkan elastisitas kulit menurun akibat pergerakan cairan interstisial ke dalam pembuluh darah, hal ini menyebabkan berkurangnya volume cairan intraseluler, jika terjadi dehidrasi. jika terus terjadi dan tidak diobati maka jaringan tubuh akan mulai mengering dan sel akan mulai mengecil (Janine, 2013). Dehidrasi akibat diare akan menyebabkan hipovolemia, hipovolemia ini akan menyebabkan penurunan volume cairan serebrospinal (cairan transeluler) yang ditandai dengan ubun-ubun anterior yang cekung, tanda ini dapat dijadikan sebagai tanda dehidrasi pada anak (Finberg L, 2002) ).
Dehidrasi akan menimbulkan berbagai mekanisme seperti penurunan tekanan darah, output urin rendah, takikardia dan penurunan kesadaran. Mekanisme terjadinya gejala ini adalah sebagai berikut: bila terjadi dehidrasi akan menyebabkan penurunan volume intravaskular, hal ini akan menyebabkan tekanan darah menurun, bila tekanan darah menurun maka ginjal akan melepaskan renin dan menyebabkan pelepasan angiotensin II, yang akan merangsang pelepasan ADH sehingga cairan bergerak bebas secara osmosis dari tubulus ginjal hingga mengalir.
Klasifikasi Dehidrasi
Jika dehidrasi terus berlanjut, sel-sel tubuh akan mengalami gangguan fungsi, sel otak merupakan sel yang paling mudah terkena dehidrasi. Ini adalah dehidrasi dimana kehilangan natrium intraseluler relatif lebih besar dibandingkan air, dengan kadar natrium kurang dari 135 mEq/l. Edema serebral pada dehidrasi hipotonik atau hiponatremik terjadi karena cairan ekstraseluler relatif hipotonik dibandingkan cairan intraseluler, sehingga air berpindah dari bagian ekstraseluler ke bagian intraseluler dan jika masuk ke dalam sel otak akan terjadi edema serebral (Eri Lesmana, 2015). .
Dehidrasi hipertonik ditandai dengan kadar natrium serum yang tinggi (lebih besar dari 145 mmol/L) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih besar dari 295 mOsm/L). Diare dehidrasi ringan sampai sedang sebaiknya diobservasi di fasilitas kesehatan dan terapi rehidrasi oral dengan oralit harus segera diberikan, jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama adalah 75 ml/kgBB.
Berat Jenis Urin .1 Fisiologi Ginjal.1 Fisiologi Ginjal
- Sistem Urinaria
- Hubungan berat jenis dan osmolalitas urin
- Pemeriksaan berat jenis pada pasien dehidrasi
Penelitian terhadap 100 sampel urin dari semua kelompok umur menunjukkan adanya koefisien korelasi (r) antara berat jenis urin dan osmolalitas. Pada bayi baru lahir, koefisien korelasi antara berat jenis dengan osmolalitas urin (r) adalah 0,93, sedangkan pada anak-anak adalah 0,99. Pada penelitian ini tidak dianjurkan untuk memeriksa berat jenis urin pada neonatus dengan refraktometer (Benitez et al., 1986).
Oleh karena itu, jika terdapat glukosuria atau proteinuria, berat jenis tidak dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi osmolalitas urin. Pengukuran berat jenis urin mempunyai kelemahan yaitu sangat dipengaruhi oleh jumlah dan ukuran partikel dalam urin.
Desain Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi Penelitian
- Populasi Target
- Populasi Terjangkau
- Sample Penelitian
Populasi sasaran penelitian ini adalah anak usia 1 bulan sampai 6 tahun dengan diare akut disertai dehidrasi di kota Makassar. Populasi sasaran penelitian ini adalah anak usia 1 bulan sampai 6 tahun yang menderita diare akut disertai dehidrasi dan dirawat di rumah sakit di Kota Makassar. Sampel penelitian ini adalah anak usia 1 bulan sampai 6 tahun yang dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Jaringan Kota Makassar, menderita diare dehidrasi akut ringan hingga sedang dan diare akut dehidrasi berat.
Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
- Perkiraan Besar Sampel
- Kriteria Inklusi
- Kriteria Eksklusi
Estimasi jumlah sampel pada penelitian ini adalah masing-masing 55 orang dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan sebesar 95%. Jika proporsi diare akut pada populasi adalah 10%, tingkat akurasi absolut (d) yang diinginkan adalah 17% dengan tingkat signifikansi (α) sebesar 1,96 dan Q= (1-p), maka perkiraan jumlah sampel adalah pada penelitian ini sesuai dengan rumus perhitungan sebagai berikut. Diare akut disertai penyakit lain yang menyebabkan dehidrasi (penyakit ginjal, diabetes mellitus, diabetes insipidus, gizi buruk dan obesitas).
Izin Penelitian dan Ethical Clearance
Cara Kerja
- Alokasi Subyek
- Cara Penelitian
- Prosedur Penelitian
- Skema Alur Penelitian
- Evaluasi Klinis
- Identifikasi Variabel
- Klasifikasi Variabel
- Berdasarkan peran atau fungsi kedudukannya
Menurut tingkat dehidrasi dan berat jenis urin WHO masing-masing akan digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu. Derajat dehidrasi ditentukan berdasarkan kriteria WHO saat pasien pertama kali dirawat di unit gawat darurat. WHO memperkirakan derajat dehidrasi dengan membandingkan keluhan dan pemeriksaan yang dilakukan dengan tabel di bawah ini.
Derajat dehidrasi dinilai dengan mengukur berat jenis urin saat pasien pertama kali dirawat di unit gawat darurat. Apabila pasien mengalami anuria akibat dehidrasi berat, dapat diberikan rehidrasi intravena paling lama 1 jam, dengan asumsi urin yang diperoleh dari hasil rehidrasi 1 jam masih mencerminkan derajat dehidrasi sebelumnya.
Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
- Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
- Analisis Uji Validitas dalam menilai derajat dehidrasi WHO
- Analisis Uji Realibilitas dalam mengukur nilai berat jenis urin Pengukuran realibilitas nilai berat jenis urin dilakukan pada intra-
- Analisis Uji Validitas dalam menilai nilai berat jenis urin dengan menggunakan refraktometer dan urine analyzer
Dehidrasi merupakan keadaan dimana tubuh kehilangan cairan lebih banyak dibandingkan cairan yang masuk ke dalam tubuh, ditandai dengan gejala klinis yang dapat dinilai dengan menggunakan grade dehidrasi WHO 2017, yang terdiri dari penilaian keadaan umum, rasa haus, mata cekung dan turgor kulit. Subjek Derajat dehidrasi 1 Derajat dehidrasi 2 Derajat dehidrasi 3 1 dehidrasi berat dehidrasi berat dehidrasi berat 2 dehidrasi ringan. Dari hasil analisis, hasil uji reliabilitas penilaian derajat dehidrasi WHO pada pasien anak yang menderita diare akut dengan dehidrasi diperoleh nilai Cronbach's Alpha = 1,000, nilai Cronbach's Alpha >0,8 menunjukkan konsistensi internal dalam penilaian derajat dehidrasi. Dehidrasi WHO pada pasien anak yang menderita diare akut disertai dehidrasi.
Penilaian validitas dilakukan terhadap antar pemeriksa yang menilai derajat dehidrasi WHO antara peneliti dan verifikator. Dari hasil analisis diperoleh hasil uji validitas penilaian derajat dehidrasi WHO pada pasien anak yang menderita diare akut dengan dehidrasi diperoleh nilai kappa sebesar 1.000 yang menunjukkan bahwa peneliti setuju dengan verifikator dalam menilai derajat dehidrasi WHO. derajat dehidrasi WHO pada pasien anak yang menderita diare akut disertai dehidrasi.
Pengolahan dan Analisis Data
- Analisis Univariat
- Analisis Bivariat
Uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan mean variabel ordinal atau numerik yang datanya tidak terdistribusi normal dan nilai variansnya tidak sama antar kelompok yang dibandingkan. Tentukan titik potongnya. i) Pembuatan Kurva Operator Penerima (ROC) untuk menentukan kesesuaian suatu parameter untuk tujuan aplikasi klinis ii) Penentuan titik potong (cut-off point): Nilai parameter yang paling optimal dengan menentukan sensitivitas dan spesifisitas. iii) Penentuan ketelitian/presisi : Besar kecilnya rasio OR dengan uji X2 (chi square. Untuk membandingkan dua variabel dalam skala nominal antara dua atau lebih kelompok yang tidak berpasangan. Dalam hal ini untuk.
Untuk menilai keakuratan nilai berat jenis urin, sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, dan nilai prediksi negatif (dengan CI 95%) dihitung.
Jumlah Sampel
Karakteristik Sampel
Analisis hubungan gender antara anak penderita diare dehidrasi akut ringan dan sedang dengan diare akut dehidrasi berat dapat dilihat pada Tabel 9. Distribusi gender pada anak penderita diare dehidrasi akut ringan dan sedang serta diare dehidrasi berat berat. Analisis hubungan status gizi antara kelompok yang menderita diare akut dehidrasi ringan hingga sedang dengan diare akut dehidrasi berat dapat dilihat pada Tabel 10.
Distribusi status gizi antara kelompok penderita diare akut ringan sampai sedang dengan dehidrasi dan diare akut dengan dehidrasi berat. Nilai rerata umur pada kelompok diare akut dengan dehidrasi ringan sampai sedang dan diare akut dengan kelompok dehidrasi berat dapat dilihat pada Tabel 11.
Berat Jenis Urin
Analisis statistik pada Tabel 7 menunjukkan bahwa usia penderita diare dehidrasi akut ringan hingga sedang mempunyai nilai mean 17,74 bulan, median 12 bulan, rentang bulan. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dengan nilai p = 0,579 (p > 0,05). Nilai rata-rata berat jenis urin untuk penderita diare dehidrasi akut ringan sampai sedang dan diare akut dehidrasi berat.
Analisis statistik pada Tabel 12 menunjukkan bahwa berat jenis urin pada penderita diare dehidrasi akut ringan hingga sedang memiliki rerata 1,023, median 1,025, dan kisaran. Penentuan titik potong berat jenis urin antara kelompok dehidrasi ringan-sedang dan kelompok dehidrasi ringan-sedang dan dehidrasi berat.
Penentuan titik potong berat jenis urin antara kelompok dehidrasi ringan sedang dan dehidrasi beratringan sedang dan dehidrasi berat
Berdasarkan Tabel 13, dibuat garis persilangan antara sensitivitas dan spesifisitas dengan memilih grafik garis di Microsoft Excel, dan diambil cuplikan titik persilangan sensitivitas dan spesifisitas Gravitasi Spesifik Urin, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Kurva Cutpoint Sensitivitas dan Spesifisitas Gravitasi Spesifik Urine Berdasarkan tabel diatas, cutpoint berat jenis urin terletak pada perpotongan kurva sensitivitas dan spesifisitas, dalam hal ini cutpoint berada pada nilai berat jenis berat sebesar 1,031 dengan sensitivitas 81,6% dan spesifisitas 87%, dengan Area Under the Curve sebesar 0,915, sehingga dipilih nilai berat jenis urin sebesar 1,031 sebagai nilai batas berat jenis urin antara kelompok diare akut dengan dehidrasi sedang hingga ringan dan kelompok diare akut dengan dehidrasi sedang hingga ringan. diare akut dengan dehidrasi parah. . Berdasarkan Tabel 14 di atas, 87% dari seluruh anak yang mengalami dehidrasi ringan hingga sedang memiliki nilai berat jenis urin < 1,031 dan 13% memiliki nilai berat jenis urin ≥ 1,031, sedangkan anak yang mengalami dehidrasi berat memiliki nilai berat jenis urin < .
Anak yang menderita diare akut dengan dehidrasi dan berat jenis urin ≥ 1,031 mempunyai risiko 29,54 kali lebih besar mengalami dehidrasi berat dibandingkan anak diare akut dengan dehidrasi yang berat jenis urinnya < 1,031.
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Berat jenis urin dapat digunakan sebagai nilai diagnostik untuk mengetahui status dehidrasi pada anak penderita diare, termasuk anak dengan status gizi obesitas dan gizi kurang. Berat jenis urin ≥1,031 merupakan titik batas yang dapat digunakan untuk membedakan dehidrasi berat dari dehidrasi ringan hingga sedang. Berat jenis urin dapat digunakan sebagai parameter untuk menentukan derajat dehidrasi pada anak.
Karena nilai berat jenis urin menjadi penentu derajat dehidrasi pada anak, diharapkan dapat memberikan pengobatan dehidrasi yang cepat dan tepat, terutama pada anak dengan status gizi buruk dan obesitas. Kami berencana untuk menyelidiki keakuratan berat jenis urin sebagai pemeriksaan alternatif untuk menilai status dehidrasi pada anak dengan diare.