• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: RIDI SAHPUTRA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: RIDI SAHPUTRA NIM"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Metode yang digunakan siswa pada saat proses belajar mengajar adalah metode yang monoton sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan dan jenuh.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Setelah melakukan observasi, peneliti kemudian melakukan wawancara kepada direktur dan beberapa guru MIN 3 Seluma. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kepala MIN 3 Seluma melakukan kunjungan kelas untuk memantau pekerjaan guru selama mengajar di kelas. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa kepala MIN 3 Seluma menginstruksikan para guru untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.

Pada setiap pertemuan guru, kepala sekolah MIN 3 Seluma memberikan bimbingan kepada guru mengenai pelaksanaan program sekolah.” 37. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa kepala sekolah MIN 3 Seluma membimbing guru mengenai pelaksanaan program sekolah. pelaksanaan program sekolah dan dalam pelaksanaan tugasnya Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa kepala sekolah MIN 3 Seluma memberikan bimbingan dan arahan kepada guru-guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka faktor pendukung kompetensi profesional dalam meningkatkan motivasi kinerja guru di MIN 3 Seluma terlihat adanya kepemimpinan yang otoritatif oleh kepala sekolah, serta lingkungan kerja yang kondusif di lingkungan kerja. sekolah. Faktor pendukung kompetensi profesional meningkatkan motivasi kinerja guru di MIN 3 Seluma Terlihat adanya kepemimpinan yang otoritatif oleh kepala sekolah, serta lingkungan kerja yang kondusif di sekolah.

LANDASAN TEORI

Guru

Pengertian yang dikenal sehari-hari adalah guru adalah orang yang patut dikagumi dan ditiru, dalam artian orang yang mempunyai kharisma dan wibawa, patut ditiru dan ditiru. Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang mampu merancang program pembelajaran serta mampu mengatur dan memimpin suatu kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya mencapai tingkat kematangan sebagai tujuan akhir proses pendidikan.13.

Guru pada pandangan masyarakat ialah orang yang melakukan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak semestinya institusi pendidikan formal, tetapi boleh juga di masjid, masjid, rumah dan sebagainya. Guru adalah pendidik profesional, oleh itu mereka secara tersirat telah menerima dan memikul sebahagian daripada tanggungjawab pendidikan yang terpikul di bahu ibu bapa. Guru adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberi bimbingan atau bantuan kepada pelajar dalam perkembangan fizikal dan mental mereka untuk mencapai kematangan, mampu melaksanakan tugas sebagai makhluk Tuhan di muka bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. 16.

Guru adalah pendidik profesional yang tugas utamanya mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal. Berdasarkan pengertian di atas, maka guru adalah seseorang yang didengar perkataannya dan ditiru perbuatannya serta mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membimbing dan mendidik peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya hingga mencapai kedewasaan dan dapat menemukan jati dirinya. Oleh karena itu, kompetensi seorang guru dapat diartikan sebagai kesatuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berupa tindakan cerdas dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai agen pembelajaran.

Peran pendidik atau guru adalah menyelenggarakan pendidikan ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat dan martabat manusia. Sebagai seorang pembimbing, kehadiran guru di sekolah sangatlah penting karena kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing siswa menjadi orang dewasa yang berkompeten dan bermoral. Sebagai pedoman, guru hendaknya merumuskan tujuan yang jelas, menentukan waktu perjalanan dan mengevaluasi kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.

Tugas guru sebagai pengajar adalah membantu mengembangkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami standar materi yang dipelajari.19. Perubahan perilaku yang mungkin ditunjukkan siswa pasti dipengaruhi oleh pendidikan dan pengalaman guru. Untuk itu guru harus mampu menjadi teladan bagi peserta didik, karena guru pada hakikatnya adalah wakil sekelompok orang dalam suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan untuk ditiru dan ditiru.

Kinerja Guru

Guru akan melaksanakan tugasnya dengan baik atau mampu berperan sebagai tenaga pengajar yang efektif apabila mempunyai berbagai kompetensi mengajar dan melaksanakan tugasnya sebagai guru. Ditambahkan oleh Hasbullah yang menyatakan bahwa seorang pendidik harus mampu menunjukkan bahwa dirinya mampu mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Singkatnya, ada serangkaian tugas yang harus dilakukan guru sehubungan dengan profesi gurunya.

Tugas guru terlihat langsung dari tugas-tugas yang berkaitan langsung dengan tugas pokoknya, yaitu: Mengenai fungsi administrasi (pengelolaan kelas), baik internal maupun eksternal. a) Berhubungan dengan siswa b) Peralatan kelas. Tugas-tugas tersebut harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya guna meningkatkan efektivitas guru dan mencapai tujuan pembelajaran.

Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru yang berasal dari dalam diri seorang guru. Seorang guru tidak boleh mempunyai mental cemas, seorang guru tidak boleh marah, pemalu, penakut, rendah diri, merasa cemas, mengucilkan diri, agresif, pasif tenang, suka bermimpi dan sebagainya. Oleh karena itu sebaiknya guru yang sakit itu tidak melaksanakan tugasnya sampai ia sehat kembali.30 ​​b. Faktor eksternal.

Faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru yang berasal dari luar guru antara lain kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan prasarana sekolah, dan kebijakan pendidikan. Misalnya saja gedung sekolah yang merupakan lokasi strategis bagi kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah tersebut. 33. Hal ini disebabkan kinerja guru tidak dapat berfungsi secara maksimal karena kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. 32 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Pendidikan.

Guru sebagai seorang profesional ialah pekerjaan atau aktiviti yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber pendapatan, yang memerlukan kepakaran, kemahiran atau kebolehan yang memenuhi piawaian atau norma kualiti tertentu, serta memerlukan latihan profesional. Anugerah boleh diberikan kepada guru-guru yang telah menjalankan tugas dengan baik dan membuat inovasi yang dapat meningkatkan kualiti pembelajaran tempat mereka mengajar. Dengan pemberian anugerah kepada guru yang berprestasi, diharapkan yang berkenaan dapat meningkatkan motivasi dalam berkarya, agar prestasi guru dapat meningkat.

Hasil Penelitian yang Relevan

Dengan adanya jaminan kerja atau undang-undang yang mengatur hak-hak guru sebagaimana disebutkan di atas, tentu saja akan memberikan motivasi atau dorongan. 4) Penghargaan/penghargaan. Beta Widia Sonata 2011, judul skripsi “Hubungan kegiatan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru di SDN 17 Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kegiatan supervisi kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.

Namun perbedaannya terletak pada kompetensi profesional guru dan kegiatan pengawasan direktur sekolah serta jenis penelitiannya. Sulistri dengan judul skripsi tahun 2017 “Update kompetensi sosial guru PAI dalam proses interaksi belajar mengajar di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru PAI di SMA Negeri 10 Kota Bengkulu tergolong baik.

Hal ini terlihat dari beberapa indikator kompetensi sosial yang dimiliki guru PAI antara lain kemampuan berkomunikasi yang baik dengan siswa, sesama guru dan orang tua siswa, kemampuan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi serta fungsionalitas, sosialisasi yang efektif dengan siswa, rekan kerja. . pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua peserta didik serta berinteraksi sopan dengan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial ini terbukti menciptakan proses interaksi belajar mengajar yang hidup dan aktif.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan hasil observasi di MIN 3 Seluma diketahui bahwa pada setiap awal tahun ajaran selalu diadakan pertemuan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa metode yang digunakan kepala sekolah MIN 3 Seluma untuk memotivasi kerja guru di sekolah tersebut antara lain dengan memberikan hadiah kepada guru yang berprestasi. “Sebelum proses belajar mengajar, guru-guru di MIN 3 Seluma terlebih dahulu mempersiapkan perangkat pengajaran, salah satunya adalah RPP.”

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa guru MIN 3 Seluma menguasai materi dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diatas terlihat bahwa guru MIN 3 Seluma memberikan bahan ajar. Hasil wawancara dengan guru di MIN 3 Seluma menunjukkan bahwa guru mampu melakukan proses penilaian.

“Salah satu faktor pendukung kompetensi profesional untuk meningkatkan motivasi berprestasi guru di MIN 3 Seluma adalah yang bersumber dari pihak madrasah yaitu guru yang berkompeten.” 84. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa faktor penghambat kompetensi profesional dalam meningkatkan motivasi kinerja guru MIN 3 Seluma adalah terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran serta terbatasnya sumber daya pelatihan dengan maksud untuk meningkatkan profesionalisme guru. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan kompetensi profesional guru terbukti meningkatkan motivasi berprestasi seorang guru di MIN 3 Seluma.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Sumber Data

Penelitian ini akan dilakukan di MIN 3 Seluma yang terletak di Desa Gunung Agung Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma. Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. 3 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala kurikulum dan 4 orang guru di MIN 3 Seluma. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen, yaitu bahan atau benda tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau kegiatan tertentu.

Dalam penelitian ini sumber datanya adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan MIN 3 Seluma.

Teknik Pengumpulan Data

Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi tentang kondisi fasilitas penelitian, kondisi sarana dan prasarana. Wawancara adalah suatu proses percakapan dengan tujuan untuk membangun informasi tentang orang, peristiwa, kegiatan, organisasi, motivasi. 5 Dalam penelitian ini metodenya tidak terstruktur atau bebas. 3 Parida Andriani, S.Pd.

Dokumentasi mencari data tentang suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, risalah rapat, catatan, agenda dll. 6 Metode ini digunakan untuk.

Teknik Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan guru wali kelas V dan kepala sekolah yang mengajar di MIS Babussalam Pemurus Dalam, dapat diketahui bahwa dalam