• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum (M.H.) "

Copied!
204
0
0

Teks penuh

Tesis ini mengkaji fenomena calon tunggal dalam pilihan raya daerah (Pilkada) dari sudut demokrasi dan politik politik. Lebih-lebih lagi, tiada penjelasan yang jelas dalam fiqh siyasah dusturiyah tentang kaedah pemilihan pemimpin daerah dengan seorang calon. Pada asasnya, adalah mungkin untuk memilih ketua daerah dengan calon tunggal, jika calon ketua daerah memenuhi kelayakan yang ditetapkan.

Judul Tesis “Fenomena calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah dalam perspektif demokrasi dan Siyasah Dusturiyah” merupakan syarat untuk memperoleh Program Pascasarjana Magister Hukum (M.H) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  • Rumusan Masalah
    • Bagaimana unsur demokrasi dalam pemilihan umum di Indonesia terhadap pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal?
    • Bagaimana pandangan siyasah dusturiyah terhadap pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal?
  • Tujuan Penelitian
    • Untuk mengetahui apakah pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal sudah memenuhi unsur demokrasi dalam pemilihan umum di Indonesia
    • Untuk Menganalisa dan meninjau pandangan siyasah dusturiyah terhadap pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal
    • Manfaat Praktis
    • Bagi Masyarakat
  • Penelitian Terdahulu
    • Tesis yang ditulis oleh Dwanda Julisa, Aminoto, SH., M.Si (1915) di Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang berjudul “Penerapan
    • Tesis yang ditulis oleh Abdul Fattah, dengan judul Pemilihan Kepala Daerah Dengan Calon Tunggal Dalam Perspektif Shura. merupakan
    • Tesis yang tulis oleh Agus Riyanto, dengan judul Calon Independen Pada Pemilihan Kepala Daerah Dalam Ketatanegaraan Indonesia
    • Jurnal yang ditulis oleh Muhammad Anwar Tanjung dan Retno Saraswati, yang berjudul Calon Tunggal Pilkada Kurangai Kualitas
  • Sistematika Penulisan

Bagaimana unsur demokrasi dalam pemilu di Indonesia terhadap kepala daerah dengan calon tunggal. Untuk mengetahui apakah pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal memenuhi unsur demokrasi dalam pemilihan umum di Indonesia. Tesis yang ditulis oleh Abdul Fattah berjudul Pemilihan Kepala Daerah dengan calon tunggal dalam perspektif Syura.

Penelitian ini membahas tentang calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-XIII/2015.

KERANGKA TEORI

Demokrasi

  • Teori Demokrasi
  • Demokrasi di Indonesia
  • Penerapan Demokrasi di Indonesia
  • Sistem Politik Demokrasi dalam Ketatanegaraan Indonesia Bentuk sistem politik demokrasi Indonesia adalah sebagai berikut: 24

Menurut Merphin Panjaitan dalam majalah yang ditulis oleh Didik Sukriono yang berjudul “Inisiasi Sistem Pemilihan Umum di Indonesia”, mengatakan bahwa tingkat demokrasi suatu negara ditentukan oleh: Seberapa besar peran masyarakat dalam menentukan siapa diantara mereka. selesai. seorang pejabat negara. Bahwa pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan secara demokratis dan beradab melalui partisipasi seluas-luasnya rakyat berdasarkan asas pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, umum, bebas, rahasia, adil dan jujur. Wakil Presiden presiden. . Pemilu diselenggarakan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, anggota DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/kota, dan ketua daerah.

Sistem multipartai, dimana banyak bermunculan partai politik di Indonesia, terutama setelah berakhirnya masa Orde Baru.

Sistem Pengisian Jabatan Kepala Daerah Dan Pemilihan Kepala Daerah 1. Sistm Pengisian Jabatan

Pemilihan Kepala Daerah

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2020 Republik Indonesia tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020 menjelaskan bahwa pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau walikota dan wakil walikota yang selanjutnya disebut pemilu, merupakan pelaksanaan pemilu rakyat. kedaulatan daerah provinsi dan kabupaten/kota untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau walikota dan wakil walikota secara langsung dan demokratis.

Materi tentang pemerintahan, pemilihan umum atau penyelenggara pemilu yang terdapat dalam UUD 1945 hendaknya diterjemahkan kembali menjadi Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu), dan sebagainya. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

Peraturan KPU No. 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Keempat Peraturan Komisi Pemilihan Umum No. 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Siyasah Dusturiyah

  • Pengertian Fiqh Siyasah Dusturiyah
  • Sumber Hukum Siyasah Dusturiyah

Ilmu pengetahuan berkaitan undang-undang dan peraturan negara serta hubungan dengan dunia luar. As-siyasah ialah ilmu kenegaraan, yang merangkumi kajian tentang peraturan negara, undang-undang asas, peraturan undang-undang dan peraturan sumber undang-undang. Ijtihad Ulama, ulama berijtihad berkaitan kemaslahatan masyarakat, kerana dalam adat fiqh, hasil Ijmak ulama sangat berguna untuk memahami ruh dan prinsip adat fiqh.

Adat istiadat yang merujuk pada hukum-hukum yang berlaku pada suatu bangsa yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah Al-Qur'an dan Hadits.

Kebijakan-kebijakan Khulafa al-Rasyidin berkaitan dengan pengendalian pemerintahan, dimana masing-masing khalifah mempunyai pola dan warna dalam kepemimpinannya masing-masing, namun memiliki tujuan yang sama dalam menyampaikan kebijakan, salah satunya adalah kebijakan yang berorientasi pada kemaslahatan umat. Menurut Al-Mawardi, Al-Ghazali, Abu Ja'la al-Hambali, salah satu syarat calon pemimpin masa depan adalah harus berasal dari suku Quraisy. Sebab suku Quraisy tidak pernah gagal melahirkan pemimpin-pemimpin yang mumpuni untuk diangkat menjadi pemimpin yang merupakan sosok-sosok tangguh.

Salah satunya menurut Al-Baqillani bahwa syarat tersebut berdasarkan Hadist Nabi Muhammad SAW, “pemimpin haruslah dari bangsa Quraisy”.

Ketika Islam membolehkan pemilihan khalifah melalui pemilu, bukan berarti pemilu dalam Islam identik dengan pemilu dalam sistem demokrasi saat ini. Namun dari segi metodologi atau teknis dapat dikatakan bahwa pemilu dalam sistem demokrasi dan pemilu dalam sistem Islam adalah sama. Pertama, pemilu dalam demokrasi didasarkan pada filosofi dasar demokrasi itu sendiri, yaitu pemisahan agama dari kehidupan (sekularisme), sedangkan pemilu dalam Islam didasarkan pada keyakinan Islam yang tidak pernah mengakui pemisahan agama dari kehidupan.

Jadi, walaupun rakyat memilih seorang khalifah, namun kehendak rakyat harus tunduk pada hukum Al-Qur’an dan as-Sunnah, dimana rakyat tidak bisa membuat hukum sendiri seperti dalam sistem demokrasi.

METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan Perundang-undangan (statue approach) dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut

Pasal 1 angka 2, peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk

  • Pendekatan kasus (case Approch) merupakan salah satu jenis pendekatan dalam penelitian hukum normatif dimana peneliti mencoba membangun
  • Pendekatan dengan memperhatikan beberapa ayat-ayat Al quran beserta hadis memiliki kesinambungan dengan pembahasan materi yang diangkat
  • Bahan Hukum
    • Bahan Hukum Primer
    • Bahan Hukum Sekunder
  • Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
  • Teknik Analis Bahan Hukum
  • Teknik Penulisan
  • Teknik Penarikan Kesimpulan

Bahan hukum terdiri dari putusan Mahkamah Konstitusi nomor 100/PUU-XIII/2015, undang-undang nomor 10. Bahan hukum terdiri dari buku-buku (textbook) yang ditulis oleh para ahli hukum berpengaruh, jurnal hukum dan hasil – hasil simposium terakhir terkait dengan topik penelitian tesis ini. Teknik analisis bahan hukum merupakan langkah-langkah yang berkaitan dengan pengelolaan bahan hukum yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan hukum yang diartikulasikan dalam rumusan masalah.

Sistematisasi berarti klasifikasi bahan hukum tertulis untuk memudahkan analisis dan pekerjaan konstruksi.

PEMBAHASAN

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Dengan Calon Tunggal Perspektif Demokrasi

Akibat tidak terpenuhinya perolehan suara pasangan calon perseorangan pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar. Salah satu penyebab munculnya calon tunggal kepala daerah adalah mahalnya biaya untuk mendukung partai politik. Selain itu, munculnya calon tunggal disebabkan partai politik tidak memberikan pelatihan politik kepada kader partai politik.

Dengan adanya undang-undang no. 10 Tahun 2016, calon tunggal boleh menaati berbagai ketentuan yang diwajibkan undang-undang. Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah diatur dalam Undang-undang No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, calon tunggal memenangkan Pilkada jika suara sah terkumpul lebih dari 50 persen. Kalau kita lihat dalam penyelenggaraan Pilkada, calon tunggal yang berbadan hukum, maka pemilihan kepala daerah adalah orang (kepala daerah) yang ditempatkan di sebelah yang tidak berbadan hukum (perjanjian atau perselisihan/referendum) merupakan suatu hal yang tidak adil.

Terjadinya fenomena calon bupati tunggal menjadi PR bagi partai politik yang merupakan pilar demokrasi yang mempunyai fungsi menjaring calon pemimpin. Berdasarkan fungsi partai politik di atas, terlihat bahwa partai politik mempunyai peran yang sangat besar sehingga pada periode pertama hingga ketiga pasangan calon bupati terus bertambah. Faktanya, pada tahun 2015 hingga 2020, hampir semua calon bupati menang dengan calon tunggal.

Namun jika kita menyikapi persoalan pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal, maka hal tersebut tidak bisa dikatakan perselisihan begitu saja. 70 Wafia Silvi Dhesinta, Calon Tunggal dalam Pemilihan Umum Ketua Daerah dan Konsep Demokrasi (analisis pemilu Bupati Blitar 2015), (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada), h.

Calon Tunggal Kepala Daerah Perspektif Siyasah Dusturiyah

  • Siyasah dusturiyah (siyasah perundang-undangan) 2. Siyasah Maliyah (siyasah keuangan)
  • Siyasah qadhiyah (siyasah peradilan) 4. Siyasah harbiyah (siyasah perperangan)
  • Siyasah Tasri‟iyah merupakan kekuasaan pemerintah dalam pembuatan dan penetapan hukum sesuai dengan aturan konstitusi yang
  • Siyasah Tanfid‟iyah merupakan fiqh yang berkaitan dengan kebijakan pemrintah (uli amri) yang berdampak pada kemaslahatan umat
  • Siyasah Qodla‟iyah merupakan fiqh yang berkaitan dengan lembaga peradilan yang berfungsi untuk memutus suatu perkara. Setelah

Fiqh siyasa dusturiyah adalah hubungan antara pemimpin dengan rakyat serta lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, fiqih sijasa dusturiyah pada umumnya hanya terbatas pada pembahasan peraturan dan perundang-undangan yang diperlukan oleh urusan negara dalam kaitannya dengan prinsip-prinsip agama dan terwujudnya kemaslahatan dan kebutuhan manusia. Jadi, siyasa dusturiyah merupakan bagian dari siyasa fiqih yang membahas tentang masalah peraturan perundang-undangan negara, yang juga membahas tentang konsep konstitusi, peraturan perundang-undangan, lembaga demokrasi dan syura, lebih luas lagi dibandingkan siyasa dusturiyah yang membahas tentang konsep negara hukum dalam hubungan siyasa dan simbiosis. . antara pemerintah dan warga negara serta hak-hak yang harus dilindungi.

Dalam siyasa dusturiyah yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan, pada prinsipnya tentu harus mengacu pada nash (al-Qur’an dan Sunnah) dan prinsip jalb al-mashalih wa dar al-mafasid (memanfaatkan dan menolak kerugian). . Selain itu, siyasa dusturiyah juga merupakan bagian dari siyasa fiqh yang membahas secara khusus terkait peraturan perundang-undangan negara (konsep konstitusi, peraturan perundang-undangan, lembaga demokrasi dan syura). Siyasa dusturiyah mengatur tentang konsep negara hukum dalam siyasa dan hubungan antara pemerintah dan rakyat serta hak-hak warga negara yang harus dilindungi.

Persoalan dalam fiqih siyasa dusturiyah adalah hubungan antara pemimpin di satu sisi dengan rakyatnya di sisi lain serta lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakatnya. Oleh karena itu, dalam fiqih siyasa dusturiyah pada umumnya hanya sebatas membahas pengaturan dan peraturan perundang-undangan yang diperlukan oleh urusan pemerintahan dalam kaitannya dengan kesesuaian dengan prinsip-prinsip agama, yaitu terwujudnya kemaslahatan manusia dan terpenuhinya kebutuhannya. Abu Al'la Al-Maududi menyatakan bahwa hak-hak umat yang menjadi pembahasan penting dalam siyasa dusturiyah antara lain;

Jika dilihat dari kajian fiqh siyasah dusturiyah di Indonesia, ia dinamakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD NRI 1945). Seperti yang diketahui, fiqh siyasah dusturiyyah berkaitan dengan hubungan antara masyarakat dan negara yang mengatur segala kepentingan kemaslahatan umat.

Kesimpulan

  • Penyelenggaraan pemilihan kepada daerah dengan Calon Tunggal sejatinya untuk melindungi prinsip demokrasi dengan kedaulatan rakyat
  • Dalam fiqh siyasah dusturiyah yang mengatur mengenai kegiatan kenegaraan yang berhubungan dengan perundang-undangan. Secara umum

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal perspektif siyasa dusturiyah dapat dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Di Indonesia, pelaksanaan Pilkada dengan calon tunggal menggunakan mis. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Pimpinan Daerah.

Saran

Selain itu, dalam sistem rekrutmen partai politik, hendaknya partai politik melakukan penjaringan secara transparan dan obyektif dalam kaitannya dengan pendaftaran pasangan calon, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk memilih dan dapat meminimalisir atau menghilangkan kecurangan. praktik politik transaksional dalam proses pasangan calon yang akan diusung oleh partai politik. Selain itu, jika proses Pilkada hanya diikuti sedikit calon, maka berpotensi terjadi pemborosan anggaran jika kota kosong yang menang. Oleh karena itu, penulis mengusulkan agar Pilkada dengan sedikit calon dilaksanakan secara tidak langsung, yakni melalui lembaga perwakilan.

Selain itu, mampu melengkapi khasanah keilmuan para penulis, pembaca, dan pihak-pihak yang berminat pada setiap kegiatan penelitian ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Logemann, diterjemahkan oleh Makkatutu dan Pangkerego dari judul asli Over de Theori Van Een Stelling Staatsrecht, Leiden University Press, 1948, Concerning the Theory of a Positive Constitutional Law.

Jurnal dan Internet

Peraturan Perundang-Undangan

  • UMUM
  • PASAL DEMI PASAL Pasal I

Ketentuan mengenai jadwal dan tata cara pelantikan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota diatur dengan keputusan presiden.

Referensi

Dokumen terkait

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 25/PUU-XIV/2016 mengatur bahwa: “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu