• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora Program Studi Ilmu Al-Qur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora Program Studi Ilmu Al-Qur"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam al-Quran jelas dibincangkan tentang perbuatan homoseksual dengan merujuk kepada kisah Nabi Lûṭ AS. Secara umumnya, Allah SWT mengecam perbuatan umat Nabi Lûṭ AS dalam Al-Quran Surah Al-A„râf ayat 80-84 yang mengecam gay dan homoseksual.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan pada tafsir Ibnu Katsir dalam karya tafsirnya “Al-Qur’an Al-Kerîm” mengenai pengertian homoseksualitas dan ruang lingkupnya.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana Ibnu Katsir menafsirkan Al-Qur'an, kita merujuk pada Surat Al-A'râf ayat 80-84 tentang fenomena homoseksualitas.

Manfaat Penelitian

Ushuluddin Adab dan Humaniora, Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsîr yang nantinya dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Bagi para pembaca, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru untuk mengetahui lebih jelas tentang homoseksualitas dalam Al-Qur'an melalui tafsir Ibnu Katsir.

Penegasan Istilah

113 Kementerian Agama Republik Indonesia, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Tematik Al-Qur'an), (Jakarta: Direktorat Agama Islam dan Pengembangan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Indonesia, 2012). 114 Kementerian Agama Republik Indonesia, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Tematik Al-Qur'an), (Jakarta: Direktorat Agama Islam dan Pengembangan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Indonesia, 2012).

Metodologi Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Keabsahan Data (Validasi Data)

Sistematika Pembahasan

Biografi, konsep, gagasan dan metode penafsiran Ibnu Katsir dan Tafsīr Al-Qur'ān Al-Aẓîm beserta konteks penulisannya.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Terdahulu

Kedua, penelitian Rosihan Janu Istijab, Program Studi Perbandingan Agama, Fakultas Syariat dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2016 dengan judul “Perilaku Homoseksual Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia”. Yang menjadi fokus peneliti saat itu adalah analisis kritis terhadap hukum Islam dan hukum positif di Indonesia mengenai pandangannya terhadap perilaku homoseksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum Islam secara tegas dan jelas melarang perilaku homoseksual berdasarkan ayat 82-83, sedangkan hukum positif di Indonesia juga melarang homoseksualitas.30 Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang ingin kami teliti adalah, bahwa penelitian sebelumnya penelitian mengungkap homoseksualitas dari aspek syariat dan hukum pidana, sedangkan yang diungkapkan peneliti dalam penelitian yang akan peneliti selidiki di sini adalah homoseksualitas menurut pandangan kitab Tafsīr Ibnu Katsir.

Ketiga, penelitian Niamurrohman, Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011 yang berjudul “Metode Kuratif dan Preventif dalam Penanganannya. 29Asih Saryati, “Latar Belakang Perilaku Lesbian (Studi Kasus Pada Pasangan Lesbian)” , Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. 30Rosihan Janu Istijab, “Perilaku Homoseksual Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia”, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

Fokus penelitian ini adalah metode penyembuhan preventif dalam konseling Islami terhadap penyimpangan seksual pada remaja. Selain itu, upaya penanganan penyimpangan seksual yang dilakukan remaja dapat dilakukan dengan bantuan pendidikan seks baik di keluarga yang dilakukan oleh orang tua maupun pendidikan seks yang dilakukan di sekolah dan masyarakat setempat.31 Perbedaan yang peneliti ungkapkan dalam penelitian tersebut adalah peneliti ingin menyelidiki disini adalah homoseksualitas menurut persepsi kitab Tafsīr Ibnu Katsir.

Kajian Teori

  • Hakikat Homoseksual
  • Sejarah Homoseksual
  • Hukuman Bagi Kaum Homoseksual/Lesbian
  • Homoseksual dalam Al-Qur‟an
  • Kajian Tafsîr Tematik
  • Metode Tematik
  • Keistimewaan Metode Tematik (Mawḍu„i)

Terkait hal ini, Muḥbib Abdul Wahab menegaskan bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur'an bersifat faktual, benar, dan bukan sejarah. Sebagaimana Al-Qur’an dengan jelas menjelaskan hukuman bagi pelaku zina (QS Al-Naṣr: 2), informasi yang kita tahu adalah pada akhirnya kaum Nabi Lūṭ yang melakukan sodomi mendapat hukuman dari Allah berupa dari hujan batu (QS AI-Aʽrāf : 84): “Dan Kami menghujani mereka dengan hujan (batu). Ayat Al-Qur'an di atas menjelaskan tentang LGBT atau larangan Allah terhadap umat Nabi Lûṭ.

Tafsîr Mawḍu„i mempunyai dua jenis kajian yang kedua-duanya bertujuan untuk mendalami hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Qur’an. Kaedah tafsir yang dimaksudkan di sini merupakan alat dan tatacara yang digunakan dalam mentafsir ayat-ayat al-Quran. Oleh itu, kesimpulan yang menyeluruh akhirnya dicapai mengenai masalah tersebut, menurut pandangan al-Quran.

Tafsiran ayat demi ayat atau dengan hadis Nabi, salah satu cara terbaik untuk mentafsir al-Quran. Dengan cara ini, ia dapat membawa kita kepada pendapat Al-Quran tentang pelbagai masalah kehidupan yang disertai dengan jawapannya.

BIOGRAFI IBNU KATHĪR DAN KITAB TAFSĪR AL-QUR’AN

Biografi Ibn Kathîr

Tafsîr Al-Qur‟an Al-„Aẓîm

  • Seputar Pemberian Nama
  • Corak dan Metode Penafsiran
  • Konteks Penulisan

19 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Quran yang diterjemahkan kata demi kata tanpa takwil tanda Asma Wa dengan tajwid Kode warna Arab, (Tangerang Selatan: Saefuddin, 1987), 160. 83 Kementerian Agama Republik Indonesia Indonesia , Mushaf Al Quran terjemahan kata tanpa takwil fitur Asma Wa dengan kode warna arab tajwid. 84 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Qur'an diterjemahkan kata demi kata tanpa tanda takwil Asma Wa dengan kode warna arab tajwid.

86 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Qur'an diterjemahkan kata demi kata tanpa tanda takwil Asma Wa dengan kode warna arab tajwid. 87 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Qur'an diterjemahkan kata demi kata tanpa tanda takwil Asma Wa dengan kode warna arab tajwid. 89 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Qur'an diterjemahkan kata demi kata tanpa tanda takwil Asma Wa dengan kode warna Arab tajwid, (Tangerang Selatan: Saefuddin, 1987), 160.

93 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Qur'an yang diterjemahkan kata tanpa takwil karakter Asma Wa dengan kode warna arab tajwid, (Tangerang Selatan: Saefuddin, 1987), 374. 95 Kementerian Agama Republik Indonesia , Mushaf Al-Qur'an yang diterjemahkan kata tanpa takwil Asma Wa dilengkapi bacaan kode warna Arab, (Tangerang Selatan: Saefuddin, 1987), 160. 112 Kementerian Agama Republik Indonesia, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Tematik Al-Qur'an), (Jakarta: Direktorat Agama Islam dan Pengembangan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, 2012).

115 Kementerian Agama Republik Indonesia, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Tematik Al-Qur'an), (Jakarta: Direktorat Agama Islam dan Pengembangan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Indonesia, 2012).

HOMOSEKSUALITAS MENURUT PENAFSIRAN IBNU

Ayat-ayat yang berkaitan dengan Homoseksualitas

77 Kementerian Agama RI, Kedudukan dan peranan wanita (tafsir al-Qur'an tematik), (Jakarta: Direktorat Agama Islam dan Pembangunan Syariah Direktorat Jenderal Bimas Islam RI Kementerian Agama. Kamu memang mendatangi lelaki untuk memuaskan nafsumu. (terhadap mereka), bukan terhadap wanita, bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas. 79. Dan jawaban manusia tidak lain hanyalah mengatakan: "Usirlah mereka" (Lut dan pengikut-pengikutnya) dari negerimu, mereka adalah orang-orang yang menyangka dirinya. sebagai pertimbangan murni.. 80 .

78 Kementerian Agama RI, Mushaf Al-Qur'an terjemahan perkataan tanpa takwila Asma Wa Sifat s tajwid Warna Kod Arab, (Tangerang Selatan: Saefuddin, 1987), 160. 80 RI Kementerian Agama, Mushaf Al-Qur'an terjemahan perkataan tanpa takwila Asma Wa Sifat dengan kod arab warna tajwid. Hlm 161. Patutkah kamu mendekati manusia, merompak dan melakukan kejahatan di tempat perhimpunan kamu?'' Maka jawapan orang ramai itu tidak lain hanyalah berkata: "Bawalah kepada kami azab Allah jika kamu termasuk orang-orang yang soleh." 87.

Di atas adalah ayat Alquran yang menyatakan homoseksualitas atau larangan Allah terhadap kaum Nabi Luth. Bagaimana penafsiran Ibnu Katsir terhadap Al-Qur'an Surat al-A'râf ayat 80-84 berkaitan dengan fenomena homoseksualitas?

Bagaimana penafsiran Ibnu Kathîr terhadap Al-Qur‟an Surat al- A„râf

  • Penafsiran Ibn Kathîr Surat Al-Aʽrâf ayat 80
  • Penafsiran Ibn Kathîr Surat Al-Aʽrâf ayat 81
  • Penafsiran Ibnu Kathīr Surat Al- Aʽrāf Ayat 82
  • Penafsiran Ibnu Kathīr Surat Al- Aʽrāf Ayat 83-84
  • Analisis terhadap Penafsiran Ibnu Kathīr mengenai

91 Kementerian Agama Republik Indonesia, Mushaf Al-Qur'an diterjemahkan kata demi kata tanpa takwil aksara Asma Wa dengan kode warna tajwid arab, (Tangerang Selatan: Saefuddin, 1987), 266. 100 Kementerian Agama Republik Indonesia , Mushaf Al-Qur'an diterjemahkan kata demi kata tanpa takwil karakter Asma Wa dengan Kode Warna Arab tajwid, (Tangerang Selatan: Saefuddin, 1987), 374. 110 Kementerian Agama Republik Indonesia, Kedudukan dan Peran Perempuan (Tafsir Tematik Tafsir Qur'an), (Jakarta: Direktorat Agama Islam dan Direktorat Jenderal Pengembangan Bimbingan Islam Syariah, Kementerian Agama Republik Indonesia.

Analisis Tafsir Ibnu Katsir Tentang Homoseksualitas dalam Tafsir Al-Qur'ān Al-Aẓīm dalam Tafsir Al-Qur'ān Al-Aẓīm. Dalam penjelasan Ibnu Katsir tentang fenomena homoseksual dalam kitab Tafsir Al-Qur'an al-Aẓīm, beliau menyatakan bahwa Nabi Lûṭ bersabda jika kamu melakukan keburukan yang belum pernah dilakukan orang lain, maka kamu melakukan hubungan seksual dengan laki-laki, bukan dengan wanita. Setelah uraian awal tentang homoseksualitas dari sudut pandang tafsir Ibnu Katsir terhadap Al-Qur'an surat Al-A'rāf ayat 80-81, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian homoseksualitas masih mempunyai pandangan yang berbeda-beda.

Ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan homoseksualitas adalah Surat Al-A'raf ayat 80-84, Surat Hud ayat 78, Surat Asy-Syu'ara'. Pandangan Ibnu Katsir mengenai fenomena homoseksualitas dalam kaitannya dengan tafsir surat Al-A'rāf ayat 80-84 Al-Qur'an dapat disimpulkan bahwa pasangan homoseksual berbentuk liwaṭ terlibat dalam tindak pidana berat (dosa besar). . karena menyangkut perbuatan keji yang merugikan kesehatan, kepribadian, akhlak dan agama. Mengingat hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Qur'an dan isinya menjadi kesaksian agama (sumber wibawa).

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini berjudul “Homoseksualitas dalam Kitab Tafsir Al-Qur’an Karya Al-Azim, Kajian Tafsir Ibnu Katsir”.

PENUTUP

Kesimpulan

Allah menyuruh mereka dengan perkara-perkara yang baik, dan melarang mereka daripada perbuatan maksiat, perkara-perkara yang dilarang dan perbuatan yang mungkar. Al-Faḥishah di sini bermaksud bersetubuh dengan lelaki di dalam duburnya atau mencintai sesama jenis, kedua-dua lelaki suka lelaki dan perempuan suka perempuan. Faḥishah juga diertikan sebagai mencintai sesama jenis kerana Al-Faḥishah menggunakan shigad mufrad muannas dan ma‟rifah dalam ayat ini.

Hadits-hadits yang berbicara tentang homoseksualitas berkaitan dengan hukuman yang diterima kaum homoseksual, antara lain dibunuh, dirajam, dilaknat hanya oleh Allah dan merupakan perbuatan yang ditakuti oleh Nabi.

Saran

Perilaku LGBT dalam konteks ini adalah homoseksualitas yang merupakan kejahatan berat (dosa besar) karena merupakan perbuatan keji yang merusak kesehatan, kepribadian, moral dan agama. 2017, “Epistemologi Tafsir Olfa Youssef dalam Konstruksi Seksualitas dalam Ayat Al-Jinsiyyah Al-Mitsliyyah”, dalam Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Perilaku Homoseksual Menurut Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia”, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

Maulidhany Dicky, 2016, Penyimpangan Seksual dalam Al-Qur'an (Pendekatan Psikologi Abnormal terhadap Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Penyimpangan Seksual), Bandung: Skripsi Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits UIN SGD Bandung. Niamurrohman, 2011, “Metode preventif kuratif dalam menangani penyimpangan seksual pada remaja dalam perspektif konseling Islam”, Skripsi, Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2004, “Studi Kitab Tafsīr”, ditulis oleh dosen Tafsīr Hadits Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pengantar oleh Dr. Hamim Ilyas.

Rohmawati, “Pernikahan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender/Transeksual (LGBT) Perspektif Hukum Islam,” dalam Ahkam, Vol. Latar Belakang Perilaku Lesbian (Studi Kasus Pada Pasangan Lesbian)”, Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait