• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIALEKTIKA RUANG Teras Sebagai Ruang Peralihan

N/A
N/A
Marsneblue 98

Academic year: 2023

Membagikan "DIALEKTIKA RUANG Teras Sebagai Ruang Peralihan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DIALEKTIKA RUANG

Teras Sebagai Ruang Peralihan

Oleh :

Ismi Mufita A. Kaloko (190406110)

Dosen Pengampu : Ir. Samsul Bahri, ST. MT.

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2023

(2)

1. Pengetian Teras

Teras merupakan bagian dari rumah yang secara fisik merupakan sebuah ruang terbuka yang dinaungi oleh atap. Biasanya memiliki satu atau dua dinding, dengan permukaan lantai cenderung dinaikkan dari tanah. Sebagai suatu ruang peralihan dari luar ke dalam atau sebaliknya, teras diharapkan dapat mencerminkan karakter desain rumah dan memiliki sentuhan lingkungan alam sekitar.

2. Fungsi Teras

Desain sangat menentukan perwajahan rumah kita. Teras lah yang pertama kali terlihat sebelum memasuki sebuah rumah. Berdasarkan fungsi dan lokasinya, teras dapat dibedakan menjadi :

a. Teras depan. Teras depan berfungsi sebagai ruang tamu kedua, atau bahkan ruang tamu utama bagi yang tidak memiliki area tamu di dalam rumah. Tamu yang belum begitu dikenal bisa diterima di teras depan. Selain agar tidak merasa canggung dan menjaga kesopanan, menerima tamu asing di teras dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan soal keamanan.

Gambar 1. Teras depan Sumber : google.com

b. Teras samping atau belakang. Teras samping dan sebagian teras belakang bersifat lebih privat daripada teras depan. Oleh karena itu fungsi utamanya adalah sebagai tempat bersantai dan berkumpul bagi seluruh anggota keluarga. Bagian yang lain dari teras belakang adalah sebagai area servis. Teras belakang juga dapat difungsikan sebagai area cuci dan setrika. Bahkan untuk rumah dengan lahan sangat terbatas, meja dapur dapat pula diletakkan di teras belakang.

(3)

Gambar 2. Teras Samping Sumber : google.com

3. Bagian-Bagian Teras

a. Atap

Biasanya teras memiliki atap, tetapi boleh juga bila Anda memilih untuk mendesain sebagian area teras sebagai area terbuka tanpa atap. Konsekuensinya, tentu area terbuka tersebut tidak akan dapat imanfaatkan untuk beraktivitas pada saat panas terik ataupun hujan. Atap teras bisa menjadi satu dengan atap utama bangunan ataupun menggunakan tambahan baik berupa atap datar dengan dak beton atau atap miring dengan menggunakan konsol.

Gambar 3. Atap Teras Sumber : google.com

(4)

b. Plafond.

Desain dan material plafond sebuah teras tentu sangat tergantung dari pilihan atapnya. Untuk atap dengan dak beton, Anda tidak perlu menggunakan plafond tambahan, cukup bagian bawah dak beton tersebut dihaluskan dengan menggunakan compound. Bila sejak awal memang direncanakan akan menggunakan atap dak beton tanpa plafond, alasi proses pengecoran dak beton dengan menggunakan multiplek, untuk mendapatkan bagian bawah dak beton yang halus.

Tidak lupa persiapkan dahulu instalasi kabel untuk untuk lampu teras. Pilihlah jenis semen yang berkualitas baik dengan campuran yang tepat, sehingga proses cor dak beton bisa sekali jadi dan terhindar dari kebocoran. Pada bagian bawah sepanjang pinggir dak beton, pasanglah tali air atau nat keliling. Tali air ini untuk mencegah air merembes masuk dan menetes di area teras.

Sementara itu, untuk atap teras menggunakan atap miring, gunakan tambahan plafond dan rangka plafond di bawahnya. Rangka plafond bisa menggunakan kayu atau besi hollow. Untuk bahan plafond, hindari menggunakan gypsum, karena teras adalah area dengan kelembaban yang tinggi. Anda dapat menggunakan bahan plafond dengan bahan dasar fiber-cement atau harflex yang banyak terdapat di pasaran.

Gambar 4. Plafond Teras Sumber : google.com

c. Kolom

Kolom berfungsi sebagai penyangga atap teras. Kolom inilah yang biasanya diolah dan didekorasi untuk mendapatkan aspek estetika yang lebih baik pada sebuah teras. Kolom bisa dilapis dengan batu alam dengan tekstur dan warna yang diinginkan. Jangan lupa untuk menerapkan desain yang berbeda pada bagian bawah dan atas kolom yang merupakan pertemuan antara kolom dengan lantai dan plafond. Untuk memperoleh efek pencahayaan yang menarik di malam hari, tambahkan lampu pada kolom teras.

(5)

Gambar 5. Kolom Teras Sumber : google.com

d. Lantai.

Lantai adalah elemen teras yang perlu mendapat perhatian khusus. Ada beberapa aspek penting pada lantai sebuah teras :

 Bahan penutup lantai. Pilihlah keramik yang tidak licin (unpolish) atau bahkan bertekstur, karena teras adalah area yang sangat mungkin terkena tampias air hujan dan debu jalan. Keramik dengan tekstur licin (polish) akan lebih mudah terlihat kotor dan licin bila basah.

Gambar 6. Lantai Teras Sumber : google.com

(6)

 Kemiringan lantai. Dengan alasan sama dengan alasan di atas, maka berilah kemiringan yang cukup pada lantai teras ke arah luar supaya tampias air hujan tidak menggenang. Berilah perbedaan 1- 2 cm antara sisi dalam dan sisi luar teras. Tidak perlu terlalu banyak, karena lantai yang terlalu miring akan tidak indah dipandang dan tidak nyaman untuk diinjak.

 Elevasi teras. Ketinggian elevasi teras terhadap halaman sangat tergantung pada desain dan kondisi tanah eksisting. Bila tanah eksisting datar, cukup berilah perbedaan 10 s/d 15 cm dari halaman. Bila karena kondisi lahan menyebabkan teras Anda memiliki elevasi lebih tinggi dari itu, harus disediakan anak tangga / step tiap 15cm. Bila ketinggian teras Anda lebih dari 80 cm, lengkapilah dengan railing atau balustrade di sepanjang tepi teras yang berfungsi sebagai pengaman.

 Nosing. Nosing adalah bagian sudut tepi teras. Anda bisa mengaplikasikan keramik nosing khusus di sepanjang tepi teras seperti yang biasa terdapat pada tepi anak tangga, supaya tidak licin. Untuk meminimalkan risiko bila terjadi kecelakaan, hindari nosing dengan sudut yang tajam, gunakan kuku macan yang berbentuk seperempat lingkaran dengan diameter 2cm, dengan warna yang serasi dengan warna keramik teras.

e. Perabot.

Gambar 7. Teras Samping Sumber : google.com

Pemilihan jenis perabot yang akan ditempatkan pada teras tentu sangat tergantung dengan jenis aktivitas yang akan direncanakan dilakukan pada teras tersebut. Perabot yang paling sering digunakan baik di teras depan atau belakang adalah sepasang kursi dan meja mungil. Supaya tidak terlalu ramai, bila memerlukan tambahan tempat duduk, gunakan stool dari gerabah yang tidak terlalu terlihat berbentuk seperti kursi. Apapun jenis perabotnya, pilihlah perabot yang terbuat dari bahan yang tahan air, kelembaban, dan panas matahari

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena itu lalu dikaji di publikasi ilmiah kedua, dengan melakukan studi lapangan dua kawasan perumahan dari dua developer berbeda, dan wawancara, juga survei kuesioner kepada