• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIKTAT PROSEDUR KELOMPOK DALAM KONSELING

N/A
N/A
Elvi Rahmi

Academic year: 2024

Membagikan "DIKTAT PROSEDUR KELOMPOK DALAM KONSELING "

Copied!
77
0
0

Teks penuh

KONSEP DASAR PEMBENTUKAN KELOMPOK

Proses Terbentuknya Kelompok

Karakteristik Kelompok

Dinamika Kelompok

Jenis-jenis Kelompok

KONSEP DASAR LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

  • Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok
  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus
  • Manfaat Layanan Bimbingan Kelompok
  • Asas Dalam Bimbingan Kelompok
  • Keuntungan Pelaksanaan
  • Tahapan dalam Bimbingan Kelompok

Konseling kelompok dapat diartikan sebagai penggunaan dinamika kelompok untuk mendiskusikan berbagai hal, seperti topik umum yang menjadi kepentingan bersama anggota kelompok, yang berguna untuk pengembangan pribadi. Dengan adanya kesukarelaan ini, anggota kelompok akan mampu mewujudkan peran aktif dirinya dalam mencapai tujuan pelayanan. Prinsip Lain (Aktivitas, Keterbukaan, Kehadiran dan Normativitas) Dinamika kelompok kegiatan bimbingan kelompok dan konseling kelompok menjadi lebih intensif dan efektif apabila seluruh anggota kelompok melaksanakan secara penuh prinsip-prinsip kegiatan dan prinsip-prinsip tersebut.

Anggota kelompok dibekali pemahaman, tujuan, manfaat, metode pelaksanaan, dan prinsip layanan konseling kelompok. Untuk itu, seorang pemimpin kelompok harus mampu mengendalikan situasi dan menciptakan rasa keterikatan emosional di antara anggota kelompok. Apabila kelompok tidak memungkinkan melaksanakan kegiatan sampai tahap terakhir, paling tidak pada pertemuan pertama seluruh anggota kelompok sudah memahami bentuk layanan bimbingan kelompok.

Setiap anggota kelompok dengan bebas menyarankan suatu topik diskusi (free topik), atau ketua kelompok menyarankan suatu topik untuk dibicarakan oleh anggota kelompok (assigned topik). Ketua kelompok dan anggota kelompok membahas topik secara mendalam dan menyeluruh mengenai topik yang dibicarakan dengan menggunakan dinamika kelompok. Semua anggota kelompok menyerahkan BMB3 tentang kegiatan yang dilakukan - Diskusikan rencana kegiatan selanjutnya bersama-sama.

KONSEP DASAR LAYANAN KONSELING KELOMPOK

  • Manfaat layanan Konseling Kelompok
  • Asas Dalam layanan Konseling
  • Keuntungan Pelaksaanaan Layanan Konseling
  • Tujuan Konseling Kelompok
  • Tahapan dalam Konseling Kelompok

Prinsip lainnya (aktivitas, keterbukaan, kehadiran, normativitas) Dinamika kelompok dalam kegiatan pengelolaan dan konseling kelompok menjadi lebih intens dan efektif apabila seluruh anggota kelompok menerapkan secara penuh prinsip aktivitas dan prinsip keterbukaan. Anggota kelompok belajar tentang pengertian, tujuan, manfaat, metode pelaksanaan dan prinsip layanan konseling kelompok. Standar ketenagakerjaan untuk anggota tim harus diikuti sebagaimana dirinci dalam Disiplin Ketua Tim.

Menyaring Peserta Kelompok Pemimpin kelompok harus melakukan suatu bentuk prosedur penyaringan untuk memastikan bahwa calon anggota kelompok memahami apa yang diharapkan dari mereka. Calon anggota kelompok harus mendapat informasi yang jelas tentang bidang atau tujuan yang dipimpin oleh ketua kelompok (Wibowo, 2005). Anggota kelompok diminta mengungkapkan pendapatnya mengenai kondisinya setelah mendapat layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok (Prayitno, 2014).

Apa tanggung jawab anggota kelompok terhadap hasil pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kelompok? Seluruh anggota kelompok dan ketua kelompok duduk di kursi yang disusun melingkar (Folastri dan Rangka, 2016). Ketua kelompok meminta salah satu anggota kelompok untuk mulai menghitung sehingga semua anggota kelompok mendapat giliran.

KOMPONEN DALAM LAYANAN BIMBINGAN

Karakteristik dan Kriteria Pemimpin Kelompok

Terdapat berbagai kriteria pemimpin kelompok yang dapat digolongkan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kelompok. Pemimpin kelompok demokrasi bukanlah satu-satunya orang yang bertanggung jawab mengambil keputusan akhir. Kepribadian dan Karakteristik Pemimpin Kelompok Masalah karakteristik pribadi yang berhubungan dengan pemimpin kelompok yang efektif telah menjadi pokok perhatian.

Kepribadian ideal seorang pemimpin kelompok diartikan sebagai kejujuran, integritas, kesabaran, keberanian, fleksibilitas, kehangatan, kepekaan, kecerdasan, ketepatan waktu dan pengendalian diri (Corey dalam Mungin, 2005). Pemimpin kelompok akan dilihat dari kemahirannya dalam memimpin kelompok, melalui kemahirannya dalam efektivitas sebagai pemimpin dan gaya kepemimpinannya.

Kualifikasi Pemimpin Kelompok

Konselor tidak hanya harus menjaga kerahasiaan tentang apa yang terjadi dalam konseling kelompok, tetapi konselor sebagai pemimpin harus menekankan kepada semua peserta pentingnya menjaga kerahasiaan tersebut. Hubungan personal antar anggota dilakukan oleh pemimpin kelompok dengan keyakinan bahwa mutlak diperlukan aturan bahwa para anggota tidak boleh mengadakan kontak satu sama lain di luar kelompok. Nilai-nilai pemimpin, nilai-nilai pribadi pemimpin dalam kelompok tidak boleh dipaksakan kepada anggotanya, karena pemimpin kelompok harus menyadari kebutuhan anggota kelompok dan melakukan penyuluhan sendiri jika diyakini bahwa mereka kebutuhan atau nilai mengganggu efektivitas kepemimpinan.

Para pemimpin harus berhati-hati dalam mengartikulasikan nilai-nilai mereka mengenai isu-isu seperti agama, perceraian, aborsi, dan lain-lain kepada kelompok. Pengumuman harus mengikuti pernyataan eksplisit mengenai tujuan kelompok, durasi dan durasi program, serta jumlah peserta atau peserta. Pengumuman tersebut hendaknya memuat pernyataan yang tegas mengenai kualifikasi pemimpin untuk memimpin kelompok yang bersangkutan (Wibowo, 2005).

Dan untuk memilih anggota yang dapat menggunakan program untuk dirinya sendiri dan peserta lainnya. Calon anggota kelompok harus dihargai atas kemampuan mereka memperoleh manfaat tertentu dari program atau pengalaman—calon anggota kelompok harus melakukannya. Calon anggota kelompok harus diberi informasi tentang apa yang diharapkan dari mereka dan risiko apa yang mungkin timbul.

Peranan Anggota Kelompok

Salah satu faktor yang mempengaruhi suasana kegiatan konseling kelompok dan layanan konseling kelompok adalah postur duduk antara ketua kelompok dan peserta kelompok. Dalam lingkungan masyarakat, sumber dukungan layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok adalah orang-orang terdekat yang menjadi dukungan sosial bagi setiap peserta kelompok. Refleksi merupakan teknik yang digunakan pemimpin kelompok untuk menyikapi pembicaraan peserta kelompok dengan cara melakukan refleksi kembali.

Peserta kelompok akan merasa dimengerti oleh ketua kelompok – Mengarahkan semua pembicaraan ke depan. Keterampilan konselor dalam mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan tentang berbagai hal yang dibicarakan dalam kegiatan konseling kelompok dan permasalahan yang dihadapi peserta kelompok dalam layanan konseling kelompok. Pemimpin kelompok dapat menggunakan matanya untuk menekankan penyampaian informasi dan meyakinkan peserta kelompok akan informasi tersebut.

Peran konselor dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok dan konseling kelompok adalah memberikan dorongan kepada peserta kelompok untuk berkembang. Dengan bersikap terbuka dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada peserta kelompok, maka peserta kelompok merasa diterima oleh ketua kelompok dalam kegiatan pengabdian. Pemimpin kelompok mengerahkan seluruh tenaganya dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok agar peserta kelompok menyadari bahwa ketua kelompok juga siap dan bersedia memberikan kontribusi dalam layanan tersebut.

TEKNIK OPERASIONAL, STRATEGI LAYANAN

Strategi BMB3

Strategi BMB3 dilakukan oleh konselor pada setiap tahap akhir dalam kegiatan orientasi kelompok dan layanan konseling kelompok.

MATERI DAN SUMBER PENUNJANG LAYANAN

Sumber Penunjang Layanan Bimbingan

KETERAMPILAN DASAR KONSELOR/PEMIMPIN

  • Menjelaskan dan Bertanya
  • Menggunakan Mata
  • Menyimpulkan
  • Memberi Uraian dan Informasi
  • Memberikan Dorongan dan Sokongan
  • Mengatur Suasana Kelompok
  • Menjadi Model dan Membuka Diri
    • Mengidentifikasi Anggpta kelompok yang Bersekutu 60

Dalam kegiatan pengabdian hendaknya ketua kelompok menggunakan suara yang jernih dan jernih serta intonasi yang baik agar peserta kelompok yang lain dapat mendengar dengan jelas apa yang disampaikan oleh ketua kelompok. Selain itu ketua kelompok juga melakukan kontak mata dengan peserta kelompok, sehingga peserta kelompok merasakan kedekatan psikologis dan hubungan interpersonal dengan ketua kelompok. Tugas ketua kelompok adalah menarik kesimpulan dari setiap topik yang dibahas agar peserta kelompok dapat lebih memahaminya, memperoleh wawasan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila konselor mendapati peserta kelompok hanya diam saja, tanpa mengutarakan apa pun, maka tugas konselor adalah meminta peserta kelompok untuk mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan pelayanan. Persiapan permainan ini adalah peserta kelompok harus sudah mengetahui arah mata angin. Peserta dalam kelompok yang salah menghadapi mata angin harus keluar dari kelompok dan tidak dapat bergabung kembali.

Salah satu anggota kelompok menjadi pantulan di cermin, dan 1 orang menjadi orang yang berpakaian di depan cermin. Di akhir permainan, peserta kelompok diminta mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung dalam permainan. Permainan ini dapat dimainkan pada awal kegiatan (tahap pembentukan) sehingga dapat menghadirkan suasana keakraban dan keterhubungan antar sesama anggota kelompok.

KONSEP PERMAINAN KELOMPOK

Bercermin

Angin Berhembus

Langkah-langkahnya adalah (Folastri dan Rangka, 2016): Minta setiap peserta untuk terhubung. Salah satu peserta kelompok menjadi pantulan di cermin, dan 1 orang menjadi orang yang berpakaian di depan cermin. Bayangan harus mengikuti gerakan orang yang mengenakan gaun tersebut. Kedua peserta kelompok harus bekerja sama agar dapat bergerak secara runtut dengan kecepatan yang sama. Di akhir permainan, peserta kelompok diminta mendiskusikan pesan-pesan yang tersirat dalam permainan. Langkah-langkah dalam permainan ini :. Susunlah kursi-kursi tersebut dalam bentuk lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Jelaskan kepada peserta aturan mainnya, untuk putaran pertama pemandu akan berperan sebagai angin. Pemandu sebagai angin akan mengatakan 'angin bertiup pada orang yang memakai - misalnya: kacamata'. jika beberapa peserta memakai kacamata). Peserta yang berkacamata harus berpindah tempat duduk, para pengemudi seperti angin berebut tempat duduk. Akan ada satu kontestan yang memperebutkan kursi tetapi tidak mendapatkan kursi. Orang inilah yang menggantikan penuntun seperti angin. Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus bertuliskan 'angin bertiup di .............' sesuai dengan karakteristik peserta, misalnya: baju biru, sepatu hitam, dan sebagainya).

Konsentrasi warna

Langkah-langkah dalam permainan ini :. Susunlah kursi-kursi tersebut dalam bentuk lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Jelaskan aturan permainan kepada peserta, pada babak pertama pemandu akan berperan sebagai angin. Pemandu ibarat angin akan mengatakan 'angin bertiup ke atas orang yang memakainya - misalnya: kacamata'. jika beberapa peserta memakai kacamata). Peserta berkacamata harus berpindah tempat duduk, dan pengemudi ikut berebut kursi seperti angin. Akan ada satu peserta yang memperebutkan kursi namun tidak mendapatkan kursi. Orang ini menggantikan pemandu seperti angin. Lakukan putaran lain dan seterusnya. Setiap lingkaran yang bertindak sebagai angin harus bertuliskan 'angin sedang bertiup .............' tergantung karakteristik peserta, misalnya: baju biru, sepatu hitam, dll).

Rangkaian nama

Dalam permainan ini seluruh anggota kelompok termasuk ketua kelompok berusaha mengetahui dan mengucapkan nama seluruh anggota kelompok dengan benar, dengan cara ini semua anggota kelompok akan merasa dikenali oleh anggota kelompok lainnya. Kemudian anggota kelompok kedua menyebutkan nama anggota kelompok pertama, setelah itu menyebutkan namanya sendiri, begitu seterusnya kepada anggota kelompok terakhir sehingga seluruh nama anggota kelompok tergabung. Ketika nama anggota kelompok yang lain disebutkan, maka anggota kelompok yang menyebutkan nama tersebut harus memandang wajah anggota yang namanya dipanggil.

Semua anggota kelompok mempersiapkan diri dan mendengarkan dengan seksama menunggu giliran mengumpulkan nama-nama anggota kelompok. Begitu seterusnya hingga seluruh anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk menyusun nama-nama anggota kelompok dengan benar dan lengkap.

Mengapa karena

Tim pertama menulis kalimat yang diawali dengan kata “mengapa” dan tim kedua menulis kalimat yang diawali dengan kata “karena”.

Dot kelipatan tiga

Permainan ini dapat dilakukan pada awal kegiatan (pada fase pembentukan) dan juga dapat dilakukan pada fase kegiatan (intermezzo) untuk melepaskan ketegangan akibat keseriusan kegiatan pembahasan topik (Folastri dan Rangka, 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Jenis latihan lainnya yang dapat digunakan dalam kelompok adalah aktivitas pembuatan keputusan kelompok.. Latihan ini mensyaratkan para anggota kelomok untuk bekerja

minta pada anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada kelompok, yaitu nama lengkap, nama panggilan, asal

layanan bimbingan kelompok atau layanan konseling kelompok terhadap satu kelompok oleh pemimpin kelompok yang sama akan membawa keuntungan tersendiri, dalam arti dinamika

Peningkatan self-esteem terjadi karena layanan konseling kelompok memiliki dinamika kelompok yang sangat mempengaruhi sikap dari anggota kelompok, dengan dinamika kelompok para anggota

Masalah pribadi dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok di bawah bimbingan pemimpin kelompok konselor.4 Dengan

Apakah ada dukungan dari pihak keluarga untuk kegiatan anda khususnya meningkatkan kepercayaan diri anda agar berani tampil didepan orang banyak untuk berbicara bahasa inggris?. - Jika

Sesi kedua yakni mendampingi siswa dalam menginstall aplikasi dan terakhir adalah penggunaan kedua aplikasi tersebut yang bertujuan untuk membantu siswa terampil berbicara didepan

Perbedaan Bimbingan Kelompok, Bimbingan Klasikal dan Konseling Kelompok Aspek Bimbingan Klasikal Bimbingan Kelompok Konseling Kelompok Jumlah anggota Bisa dalam kelompok sedang kelas