PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebelum bantuan sosial disalurkan, masyarakat harus ditetapkan sebagai penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial atau dinas sosial kota dengan melakukan verifikasi data. Realisasi dan penyaluran dana bantuan sosial diharapkan dapat berjalan dengan baik, tepat sasaran, dan tentunya terdapat transparansi dan akuntabilitas lembaga terkait dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Kasus terbaru dan menggemparkan adalah kasus pidana korupsi bantuan sosial di Kementerian Sosial yang melibatkan beberapa orang di kementerian bahkan menjerat Menteri Sosial saat itu.
Di Kota Makassar, dinas sosial merupakan lembaga yang dipercaya untuk mengelola dan menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Diharapkan dengan belajar dari beberapa permasalahan di atas, dinas sosial dapat mengedepankan transparansi dalam pengelolaan dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Transparansi dan akuntabilitas yang dilakukan dinas sosial dalam pengelolaan bantuan sosial tentunya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menjadikan dinas sosial Kota Makassar sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas dan kepercayaan bagi masyarakat.
Melihat uraian di atas terlihat bahwa transparansi dan akuntabilitas sangat penting bagi pemerintah khususnya dinas sosial kota Makassar yang harus diterapkan dalam pengelolaan bantuan sosial. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DANA BANTUAN SOSIAL DI BADAN SOSIAL KOTA MAKASSAR”.
Rumusan Masalah
Apabila terdapat transparansi dan akuntabilitas, maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teori
- Transparansi
- Pertanggungjawaban(Akuntabiltas)
- Bantuan Sosial (Bansos)
Tanggung jawab yang jelas (secara konseptual disebut akuntabilitas) adalah tanggung jawab seorang Pegawai Negeri Sipil atau Pegawai Negeri Sipil apabila diharuskan menanggung akibat dari cara yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya. Akuntabilitas implisit artinya seluruh pejabat atau pegawai pemerintah mempunyai akuntabilitas implisit terhadap seluruh kebijakan, tindakan atau proses pelayanan publik. Tanggung jawab hukum dan kejujuran (probabilitas dan legalitas) Tanggung jawab hukum berkaitan dengan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan lain yang diwajibkan oleh organisasi, sedangkan tanggung jawab kejujuran berkaitan dengan pencegahan penyalahgunaan kekuasaan, korupsi dan kolusi.
Tanggung Jawab Keuangan Tanggung jawab ini terletak pada lembaga-lembaga publik untuk menggunakan sumber daya publik secara ekonomis dan efisien, menghindari pemborosan, kehilangan sumber daya dan korupsi. Tanggung jawab ini mengharuskan laporan keuangan organisasi publik menggambarkan kinerja keuangan organisasi kepada pihak eksternal. Dukungan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang atau barang oleh pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau komunitas yang pada hakikatnya bersifat terpisah dan selektif, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap risiko sosial.
Tertinggal tanpa biaya bantuan sosial dan tidak mampu hidup dalam kondisi normal (Dharmakar. Persyaratan pemberian dukungan sosial sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011, pemerintah daerah dapat memberikan dukungan, kapasitas daerah.
Tinjauan Empiris
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana bantuan sosial oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Makassar. 1 Apakah terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur transparansi dana bantuan sosial dan pembagian peran dan tanggung jawab pengelolaan bantuan sosial di lingkungan pemerintah? 2 Apakah seluruh bansos yang ada dapat disalurkan ke setiap kecamatan di kota Makassar dan apakah pelaksanaan bansos sudah sesuai prosedur?
7 Apakah ada akses masyarakat terhadap transparansi/keterbukaan proses pelaksanaan anggaran bantuan sosial dan hasil laporan yang diaudit oleh LTD? 6 Peneliti setelah adanya pemberitahuan bansos bersedia untuk diperiksa oleh inspektorat/LTD Kota Makassar, termasuk penilaian terbaik dalam transparansi keuangan. Makassar tentang transparansi pengelolaan dana bantuan sosial yaitu tingkat keterbukaan dalam proses pelayanan publik dalam hal ini penyaluran dana bantuan sosial.
Serta dari anggaran yang telah dilaksanakan secara transparan kepada masyarakat dan sesuai dengan standar operasional prosedur dalam pelaksanaan penyaluran bansos. Selain itu, kuesioner nomor 8 sampai 12 digunakan untuk melihat apakah Dinas Sosial Kota Makassar bertanggung jawab dalam pengelolaan dana bansos. Hasil wawancara menunjukkan bahwa “ada SOP pertanggungjawaban dana bansos”. Dengan begitu, Dinas Sosial Kota Makassar bisa dikatakan telah menerapkan unsur transparansi seputar bantuan sosial.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat transparansi dan akuntabilitas dana bantuan sosial di Dinas Sosial Kota Makassar. Akuntabilitas Dinas Sosial Kota Makassar dalam pengelolaan dana bantuan sosial terlihat dari bagaimana organisasi ini melakukan pelaporan pertanggungjawaban yang akan dilakukan melalui pengawas pengawas, pelaporan kepada bagian pengelolaan keuangan daerah, walikota pada saat rapat paripurna. pertemuan di DPR. Bagi para pejabat khususnya pegawai Dinas Sosial Kota Makassar setidaknya dapat meningkatkan transparansi dalam perencanaan anggaran bansos yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Apakah terdapat peraturan perundang-undangan yang mengatur transparansi bantuan sosial dan pembagian peran dan tanggung jawab pengelolaan bantuan sosial di sektor publik? Apakah seluruh bansos yang ada bisa disalurkan ke seluruh kecamatan di kota Makassar dan apakah pelaksanaan bansos sudah sesuai prosedur? Adakah akses masyarakat terhadap transparansi/keterbukaan proses pelaksanaan anggaran bansos dan hasil laporan yang telah diperiksa BPK?
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha menyajikan fakta secara objektif sesuai dengan kondisi yang ditemukan dalam melakukan penelitian.
Fokus Penelitian
Lokasi Penelitian
Sumber Data
Data sekunder penelitian yang relevan adalah dokumen dan dokumentasi terkait pada Dinas Sosial Kota Makassar.
Pengumpulan Data
- Studi Dokumentasi
- Observasi
- Wawancara
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis
Unit Pelaksana Pelayanan Teknis ini merupakan unsur pelaksana operasional pelayanan di Dinas Sosial Kota Makassar. 6 Apakah bantuan sosial telah diaudit oleh lembaga inspeksi dan statistik independen yang memiliki data akurat dan berkualitas? Dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Bantuan Sosial, maka terdapat transparansi penyaluran bantuan sosial atau langsung kepada masyarakat melalui tanggung jawab yang ditanggung langsung oleh pegawai dinas sosial, dan adanya laporan bulanan atau pengaduan, serta tidak adanya tujuan yang tepat dalam penyaluran bantuan sosial.
2 Peneliti Telah terjadi penempatan dan pelaksanaan bantuan sosial di setiap kabupaten dan tidak di semua kabupaten penerima bantuan sosial, dimana bantuan tersebut diberikan secara bergantian/bertahap ke setiap kabupaten setiap tahunnya, namun hanya kecamatan yang mempunyai BDT (Basis Data Terpadu) ) dan pelaksanaan bantuan sosial diserahkan kepada DPR dan dikirim kembali ke administrasi sosial untuk disalurkan kepada masyarakat dan sesuai dengan prosedur serta penyaluran bantuan sosial. Salah satu bentuk pusat kesejahteraan adalah tanggung jawab agen (pengurus) penerima, yang diberikan kepada masyarakat, dan tidak ada yang disembunyikan dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan transparansi anggaran bansos. Seharusnya diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkannya. Oleh karena itu pemerintah desa secara berkala melakukan pemantauan terhadap masyarakat untuk mengetahui apakah bantuan media sosial tersebut benar-benar dibutuhkan dan digunakan dengan baik. 4 Peneliti Anggaran bansos telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil musrembang APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) yang diselenggarakan di setiap desa, kelurahan, yang kemudian dikirim ke kantor pemerintah kabupaten untuk diselenggarakan hasil anggaran bantuan sosial yang akan disalurkan ke daerah-daerah di kabupaten tersebut.
5 Peneliti Berdasarkan hasil musrembang bantuan sosial dialokasikan kepada masyarakat yang mempunyai pendamping kecamatan masing-masing untuk penyaluran anggaran bansos, kemudian disosialisasikan untuk membangun komitmen apabila pendamping kecamatan tidak mampu menangani bantuan tersebut. , dikembalikan ke pendamping sosial di DPR, lalu ke bupati. Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pembangunan, masyarakat mengelola dana sehingga masyarakat yang mengajukan usul dapat diverifikasi oleh pihak-pihak terkait. 7 Direktori peneliti atau pusat layanan yang pengaduannya memerlukan persyaratan keuangan di tingkat aparat pengawas dilaporkan per kecamatan, anggaran bansos berbentuk laporan non masyarakat dan ada bukti foto yang dilaporkan ke LTD (Keuangan). Badan Pengawas) kecuali jika kecamatan tidak mampu menerima tanggung jawab maka dilimpahkan kepada bupati atau SKPD jika tidak mampu, namun tetap ada bupati yang menangani untuk menanggung bantuan tersebut. Kuesioner nomor 1 sampai dengan 7 digunakan untuk melihat apakah Dinas Sosial Kota Makassar transparan mengenai pengelolaan dana bansos.Hasil wawancara ini menunjukkan bahwa terdapat Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang bansos, untuk transparansi penyaluran dana bantuan sosial. bantuan sosial atau langsung kepada masyarakat, Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Burhanuddin Ghalib SE.MM juga menjelaskan bahwa “Tentunya anggaran bansos dilaksanakan secara transparan.
Transparansi penyaluran bantuan sosial terlihat dari hasil wawancara dengan pengelola pelayanan sosial, mengingat tingkat keterbukaan dalam proses pelayanan publik, dalam hal ini penyaluran dana bantuan sosial. Apakah bansos sudah diaudit oleh lembaga inspeksi dan statistik independen yang mempunyai data akurat dan berkualitas?
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Hasil Penelitian
Pembahasan
PENUTUP