1. Radiografi yg sesuai :
Radiografi periapikal a/r gigi … dengan teknik bisektris
Radiografi ini digunakan untuk melihat seberapa dalam karies/apakah kariesnya sudah mencapai ruang pulpa atau belum dan apakah ada kelainan di bagian furkasi serta area periapikal.
2. Anamnesa yang perlu dilakukan - Anamnesis umum :
a. Apa yang dikeluhkan?
b. Sudah sejak kapan keluhan dirasakan?
c. Dimana lokasi yang dikeluhkan dan apakah daerah/gigi lain yang terasa sakit?
d. Rasa sakit yang dirasakan bagaimana? Apakah menusuk atau berdenyut?
Durasi sakitnya berapa lama?
e. Intensitas sakit yang dirasakan jika digambarkan menggunakan skala angka dari angka 1 – 10, rasa sakitnya dalam angka berapa?
f. Apakah pasien merasa giginya seperti memanjang atau tidak?
g. Hal apa yang dapat memperburuk dan memperingan keluhan yang dirasakan? Seperti makan/minum yang dingin/panas, atau pada saat mengunyah apakah giginya terasa sakit atau tidak.
h. Apakah saat tidur atau sedang diam, giginya terasa sakit secara spontan?
i. Apakah pasien memiliki kebiasaan buruk pasien yang memungkinkan memiliki kaitan dengan keluhan yang dirasakan, seperti apakah pasien memiliki kebiasaan mengunyah pada satu sisi, apakah pasien memiliki kebiasaan merokok, meminum alcohol?
j. Frekuensi, jenis sikat gigi dan teknik menyikat gigi yang digunakan pasien?
k. Kapan terakhir kali pasien berkunjung ke dokter umum maupun dokter gigi serta tindakan apa yang dilakukan pada kunjungan tersebut?
l. Menanyakan apakah pasien memiliki riwayat penyakit keluarga dari ayah dan ibu seperti penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, kelainan darah dll?
m. Menanyakan kepada pasien apakah ada obat yang rutin dikonsumsi pasien, serta apakah pasien memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan?
- Anamnesis radiologi :
a. Menanyakan kepada pasien kapan terakhir terpapar radiasi radiologi, dan apa jenis paparannya.
3. Instruksi sebelum paparan
a. Edukasi kepada pasien tentang prosedur radiologi yang akan dilakukan.
b. Meminta persetujuan pasien pada lembar informed consent untuk dilakukannya eksposur radiasi.
c. Instruksikan pasien untuk menggunakan apron serta jelaskan fungsi dan cara pemakaiannya.
d. Instruksikan pasien untuk melepas masker, perhiasan seperti kalung dan anting, jepit/pin rambut, gigi tiruan lepasan, alat orthodontik lepasan, piercing atau benda-benda lain yang terbuat dari metal yang berada di sekitar rongga mulut.
e. Instruksikan pasien untuk menyandarkan kepala pasien pada sandaran kepala kursi dental.
f. Instruksikan pasien untuk tidak bergerak (menggerakan kepala, lidah maupun jari yang digunakan untuk menahan film) selama dilakukannya eksposur agar hasil radiografi baik dan tidak perlu dilakukan pengulangan eksposur.
4. Prosedur radiografi periapikal gigi
1. Prosedur radiografi yang akan dilakukan harus dibawah sepengetahuan dokter supervisi.
2. Instruksikan pasien untuk menyelesaikan pembayaran di lantai 1 RSGM, lalu intruksikan pasien untuk ke lantai 3 bagian radiologi untuk dilakukan paparan.
3. Lakukan persiapan :
a. Persiapan lingkungan kerja : Membersihkan kursi pasien dengan menggunakan cairan disinfektan.
b. Persiapan operator : Penggunaan APD seperti gown, haircap, faceshield, masker, shoe cover, dan apron.
c. Persiapan pasien : Menerapkan 3S (senyum, salam dan sopan) dan memperkenalkan diri kepada pasien, mempersilakan pasien untuk masuk ruangan radiologi lalu duduk di kursi pasien.
d. Persiapan alat dan bahan : Handscoen, paket film e. Persiapan alat sinar x.
4. Instruksi pasien.
5. Tindakan aseptik: Cuci tangan keringkan dan pakai handscoen baru.
6. Sesuaikan posisi kursi sehingga posisi pasien tegak. Ketinggian kursi disesuaikan agar posisi operator nyaman saat bekerja
7. Sandarkan kepala pasien pada sandaran kepala kursi dan sesuaikan posisi kepala pasien. Pastikan garis ala nasi – tracus/bidang oklusi sejajar lantai.
8. Bagian depan film atau sisi film yang sensitif harus menghadap gigi ..
9. Instruksikan pasien untuk membuka mulut dan paket film dengan ukuran yang tepat diletakkan sedekat mungkin dengan gigi yang akan difoto.
10. Paket film diposisikan secara horizontal di dalam rongga mulut pasien. Posisi film dilebihkan sekitar 2-3 mm diatas incisal edge agar semua bagian gigi tercakup di dalam film.
11. Pasien kemudian diinstruksikan untuk menahan film yang sudah ditempatkan secara perlahan (instruksikan jangan ditahan terlalu keras agar film tidak bengkok) dengan menggunakan ibu jari atau telunjuk.
12. Operator menentukan titik penetrasi, angulasi vertikal dan horizontal, serta posisi ujung tabung. Untuk kasus ini (gigi ..) :
- Titik penetrasi : - Angulasi vertikal :
- Angulasi horizontal : Pusat sinar diarahkan ke daerah kontak interproximal a/r gigi
- Ujung tabung sinar X diletakkan pada sudut sebelah kanan garis bisektris dengan pusat arah sinar diarahkan ke apeks gigi.
13. Periksa kembali : (a) Apakah bagian depan film menghadap obyek, hati-hati jangan terbalik, (b) Posisi pasien, ingatkan pasien untuk tidak bergerak selama proses eksposur berlangsung hingga operator kembali ke ruangan, (c) Sudut tabung penyinaran apakah sesuai regio dan kasus.
14. Pengaturan timer.
15. Operator keluar ruangan untuk menekan tombol peyinaran, pastikan sampai tanda penyinaran selesai.
16. Setelah selesai, operator masuk kembali dan mengeluarkan film dari mulut pasien.
17. Menginstruksikan pasien untuk membuka apron dan memakai kembali masker serta perhiasan/aksesoris yang sudah dilepas.
18. Perhatikan prosedur kontrol infeksi.
19. Persilakan pasien menunggu di ruang tunggu.
20. Setelah hasil radiografi selesai, lakukan interpretasi hasil radiografi periapikal pasien.
21. Operator dan pasien kembali ke lantai pemeriksaan, serta operator mengajukan acc hasil radiografi periapikal kepada dokter supervisi. Jika sudah acc, jelaskan kepada pasien hasil radiografi yang didapat.
5. Kesalahan radiograf Kasus film double exposure - Kesalahan : Film terekspos 2 kali.
Penyebab : Penanganan film yang kurang hati-hati sehingga gambar yang terlihat dalam radiograf menjadi ganda, dan film menjadi gelap.
Solusi : Penanganan film lebih hati-hati, lakukan eksposur ulang - Kesalahan : Film terlalu gelap
Penyebab : Paparan x-ray berlebih (Film terekspos 2 kali), sehingga tidak terlihat jelas gambaran anatomi gigi dalam radiograf
Solusi : Ulangi eksposur
- Kesalahan : Tidak mencakup daerah yang diinginkan
Penyebab : Penempatan film yang kurang hati-hati, serta film terekspos 2 kali.
Solusi : Perhatikan pada saat penempatan film serta pengaturan tabung x- ray, atau gunakan film holder untuk radiografi intra oral bila memungkinkan.Lakukan eksposur ulang.
- Kesalahan : Gambar kurang tajam
Penyebab : Exposure X-ray berlebihan (Film terekspos 2 kali) Solusi : Ulangi eksposur