PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Uraian Teoritis
- Akuntansi Perpajakan
- Pajak Penghasilan
- Pajak Penghasilan Pasal 25 (Perhitungan, Penyetoran dan
- Penelitian Terdahulu
Kerangka Berfikir
Penyesuaian fiskal adalah proses penyesuaian laba akuntansi yang berbeda dengan ketentuan fiskal untuk menghasilkan laba bersih atau laba yang sesuai dengan peraturan perpajakan. Beban pajak merupakan perbedaan perlakuan/pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan akuntansi pajak. Penghitungan pajak penghasilan pasal 25 yang diperhitungkan sebagai beban pajak tahun lalu kemudian dikurangi dengan pajak penghasilan pasal 22 dan pajak penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan pasal 24 apabila.
Penyetoran PPh pasal 25 dilakukan sesuai jadwal jatuh tempo jangka waktu pembayaran yang ditetapkan oleh Kantor Pajak, yang harus dibayar paling lambat tanggal 15 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir. Pasal 25 Pelaporan PPh wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Berkala paling lambat 20 hari setelah masa pajak berakhir dalam bentuk Surat Setoran Pajak (SSP).
METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Sumber dan Jenis Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Perkebunan berupa laporan data sasaran dan realisasi PPh Pasal 25, sejarah singkat perusahaan, dan struktur organisasi dengan tipe data kuantitatif. Pasal 25 Wajib Pajak Pelaporan PPh wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Berkala paling lambat 20 hari setelah masa pajak. Herfinta Farm and Plantation melakukan penyetoran PPh Pasal 25 ke Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Kota Medan.
Batas waktu penyetoran PPh Pasal 25 dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir. Herfinta Farm dan Perkebunan melaporkan pajak penghasilan sesuai Pasal 25 dengan penyampaian langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Daerah. Dalam penelitian ini terdapat ketidaksesuaian pada laporan laba rugi perusahaan yaitu terdapat beban piutang tak tertagih dan perusahaan tidak memasukkannya dalam penyesuaian positif sehingga akan menimbulkan kesalahan dalam perhitungan, penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 25.
Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa penghitungan, penyampaian dan pelaporan pajak penghasilan pasal 25 kepada perusahaan tidak sesuai dengan ketentuan dan tata cara perpajakan berdasarkan undang-undang. 36 Tahun 2008 sehingga terjadi kesalahan dalam pengajuan PPh Pasal 25 yang akan diajukan dan kesalahan tersebut juga berdampak pada waktu. Herfinta Farm and Plantation akan menimbulkan kesalahan dalam perhitungan pajak laba dan beban pajak.
Herfinta Farm and Plantation tidak memenuhi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 karena terdapat beban piutang tak tertagih yang tidak dimasukkan perusahaan dalam penyesuaian positif dan kesalahan penghitungan beban pajak ini akan mengakibatkan kesalahan penghitungan pajak penghasilan pasal 25. Dianjurkan untuk melakukan dan melaporkan pembayaran. PPh Pasal 25 Tahun 2016 harus dilaksanakan secara berkala sebelum tanggal jatuh tempo agar tidak dikenakan sanksi atas keterlambatan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
- Sejarah Singkat Perusahaan
- Struktur Organisasi Perusahaan
Perusahaan tersebut dimiliki oleh mantan Bupati Labuhan Batu dan juga seorang pensiunan TNI yaitu Bapak. dr. PT Herfinta Farm and Plantation berlokasi di Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Peternakan dan Perkebunan Herfinta didirikan oleh Notaris Agus Sutjahto, SH berdasarkan akta no. 90 tanggal 25 Februari 1984, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C2-1756-HT.01.01 1985 tanggal 30 Maret 1985.
Jenis tanah yang digunakan perkebunan adalah tanah podsolik merah kuning yang umumnya cocok untuk perkebunan kelapa sawit. Perkebunan ini umumnya memiliki topografi yang merata, dengan curah hujan rata-rata 2000-3000 mm/tahun dengan suhu 25-30 oC. Jarak antara Perusahaan Perkebunan Aek Batu dengan ibu kota kabupaten 30 km dan dari ibu kota provinsi Sumut 350 km.
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang terdiri atas satuan-satuan organisasi yang didalamnya terdapat tugas dan wewenang yang disusun sedemikian rupa sehingga terdapat hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya dimana setiap bagian tersebut diselenggarakan untuk mencapai tujuan dan memberikan wewenang tertentu kepada organisasi. semuanya dalam batas tanggung jawab mereka. . Dalam menyusun struktur suatu organisasi, sangat diharapkan adanya pemikiran yang matang mengenai pembagian tugas yang harus dilakukan oleh setiap pegawai. Dengan adanya pembagian kerja antar orang-orang dalam organisasi, diperoleh manfaat sebagai berikut.
38 Perusahaan ini telah membentuk struktur organisasi manajemen dalam rangka efisiensi dan pembagian kerja antar fungsi organisasi telah ditetapkan. Merupakan pimpinan puncak dalam perusahaan yang bertugas mengarahkan, mengawasi dan mengkoordinasikan tugas sehari-hari dengan dibantu oleh manajer umum. Memilih, mengubah, memutuskan dan mengatur cara-cara yang efektif dan ekonomis untuk mencapai organisasi yang optimal dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dan mengikat.
Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan, terutama kantor pusat yang mewakili pimpinan eksekutif baik di dalam maupun di luar perusahaan. Di bawah tanggung jawabnya, melakukan penilaian terhadap karyawan dan membuat usulan mengenai keadaan dan perkembangan tugasnya. Melakukan pembayaran kepada pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan atas persetujuan presiden atau manajer umum.
Hasil Penelitian
- Deskripsi Penelitian
- Perhitungan PPh Pasal 25
- Penyetoran PPh Pasal 25
- Pelaporan PPh Pasal 25
- Pembahasan
Batas waktu pembayaran PPh Pasal 25, Contoh: untuk bulan Februari 2016, angsuran PPh 25 harus dibayar paling lambat tanggal 15 Maret 2016. 36 Tahun 2008 Wajib pajak badan usaha yang mempunyai penghasilan bruto sampai dengan Rp4,8 miliar per tahun, dikenakan tarif pajak PPh Yang terakhir adalah PPh Pasal 4 ayat 2 dengan perhitungan pajak sebesar 1% dikalikan seluruh penghasilan bruto Wajib Pajak yang terutang untuk bisnisnya. Menurut perhitungan UU No. 36 Tahun 2008, pajak penghasilan yang terutang dipotong dengan kredit pajak yaitu PPh Pasal 22, Pasal 23, dan Pasal 24.
Maka kredit pajak yang mengurangi pajak penghasilan yang terutang hanya Pasal 22 dan Pasal 23, dan hasil pemotongan tersebut disebut Pajak Penghasilan Pasal 29 kurang bayar. Agar penulis dapat melanjutkan perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25, maka penulis telah melakukan perhitungan dan koreksi pada laporan keuangan tahun 2016.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Piutang yang tidak tertagih tidak termasuk dalam koreksi fiskal positif pada laporan laba rugi tahun 2016 pada PT.
Saran
Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK-57/PMK.03/2010 tentang perubahan PMK-105/PMK.03/2009 tentang piutang tak tertagih yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
