• Tidak ada hasil yang ditemukan

distater plan rumah sakit

N/A
N/A
zelvi ninaprilia

Academic year: 2023

Membagikan "distater plan rumah sakit"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

RSU Gladish Medical Center yang terletak di Lmpung merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dapat terjadi gempa bumi. Rumah Sakit Umum Gladish Medical Center yang memerlukan perhatian bila terjadi banjir terletak di lantai pendaftaran seperti di bagian bawah. Gedung RS Medis Gladish di Taman Sari mempunyai potensi ancaman bom dan ledakan bom, namun tidak dapat diprediksi di mana lokasi ledakan bom dan kekuatan ledakannya.

Kategori ini mencakup orang dengan luka sedang yang memerlukan perawatan khusus dan dapat dipulangkan, dirawat di rumah sakit, atau dirujuk ke rumah sakit lain. Ini adalah situasi dimana pada saat yang sama korban berada di Gladish Medical Center. Tergantung kondisi dan kemampuan Puskesmas Gladish RSU, status ALERT dibagi menjadi 2 (dua) tingkatan sebagai berikut.

Gladish Medical Center harus dibantu dengan mengerahkan petugas dari unit kerja lain, namun masih terbatas di wilayah RSU. Gladish Medical Center menyediakan ruangan yang akan difungsikan sebagai posko saat terjadi bencana massal yaitu Ruang Poli.

RUANG LINGKUP

MITIGASI

Mitigasi Kebakaran 1. Fenomena Api

  • Penyelamatan Manusia & Aset
  • Pemadaman Api

Saat kebakaran besar terjadi, lantai di atasnya ikut terbakar. Ini harus segera dievakuasi. Perlu diketahui, bentuk bangunannya adalah atrium dan asapnya akan menyebar ke atas. Pasien harus segera dipindahkan ke tempat yang aman dan perawat harus menunggu di setiap ruang evakuasi atau titik berkumpul.

Mitigasi Gempa

  • Mitigasi Non-Struktural
  • Evakuasi
  • Alur Evakuasi
  • Pengosongan Ruangan
  • Aktifasi Sistem Bencanan
  • PENANGANAN KORBAN
  • PENGELOLAAN BARANG MILIK KORBAN
  • PENGOSONGAN RUANGAN DAN PEMINDAHAN PASIEN
  • PENGELOLAAN MAKANAN KORBAN DAN PETUGAS
  • PENGELOLAAN TENAGA RUMAH SAKIT
  • PENGENDALIAN KORBAN BENCANA DAN PENGUNJUNG
  • KOORDINASI DENGAN INSTANSI LAIN
  • PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN/ ALAT HABIS PAKAI
  • PENGELOLAAN VOLUNTEER (RELAWAN)
  • PENGELOLAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
  • PENGELOLAAN DONASI
  • PENGELOLAAN LISTRIK, TELPON DAN AIR
  • PENANGANAN KEAMANAN
  • PENGELOLAAN INFORMASI
  • JUMPA PERS
  • PENGELOLAAN MEDIA
  • PENGELOLAAN REKAM MEDIS
  • PENGELOLAAN JENAZAH
  • EVAKUASI KORBAN KE LUAR RS
  • KEBAKARAN
  • GEMPA BUMI
  • ANCAMAN BOM
  • KECELAKAAN OLEH KARENA ZAT-ZAT BERBAHAYA

Gempa tektonik hanya berlangsung sekitar 1-2 menit, dan jika terjadi gempa maka penghuni bangunan tidak perlu mengungsi dari dalam bangunan, melainkan mengungsi ke tempat aman di lantai yang sama sesuai peta kawasan aman. Memberikan tindakan pasti sesuai keadaan darurat dan situasi yang ada (merah, kuning, hijau atau hitam). Perawatan lanjutan sesuai jenis kasus (OR, ICU, HND atau ruang perawatan atau kamar mayat).

Makanan untuk pasien dan petugas, penyiapan dan pendistribusiannya dikoordinasikan oleh Instalasi Gizi sesuai dengan permintaan tertulis dari pengelola ruangan dan pengelola kantor pos. Staf yang dimaksud adalah staf rumah sakit yang harus disiagakan dan dikendalikan pada saat terjadi situasi bencana. Mendistribusikan jumlah dan jenis obat serta bahan habis pakai/peralatan sesuai keinginan unit pelayanan.

Memusnahkan/berkoordinasi dengan pihak terkait apabila sudah habis masa berlakunya dan/atau tidak diperlukan sesuai dengan kebutuhan. Memastikan sistem pembuangan dan pemusnahan sampah dan limbah medis dan non medis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam situasi bencana, rumah sakit memerlukan bantuan tambahan berupa obat-obatan, bahan habis pakai/peralatan, makanan, peralatan kesehatan/.

Menjaga kualitas air sesuai dengan persyaratan kualitas dan kuantitas air bersih serta menghindari kontaminasi sehingga tetap aman untuk digunakan 5. Informasi baik berupa data maupun laporan disusun menurut format tertentu sehingga tidak terjadi kerancuan mengenai jumlah korban, tanpa memperhatikan apakah korban hidup, korban meninggal, negara asal, tempat perawatan korban dan status evakuasi di luar rumah sakit. Setiap lembar informasi yang dikeluarkan ditandatangani oleh komandan kecelakaan dan diserahkan kepada penanggung jawab korban di titik informasi.

Informasi dari postingan data merupakan sumber informasi yang akan digunakan oleh pihak rumah sakit pada saat konferensi pers. Jurnalis dari media cetak maupun elektronik akan berada di sekitar rumah sakit selama hampir 24 jam untuk meliput proses pelayanan dan kunjungan tamu ke unit layanan, tidak hanya dari media daerah, nasional tetapi juga internasional, sehingga harus dikelola dengan baik. Rekam medis seluruh korban bencana yang memerlukan perawatan dibuat sesuai prosedur yang berlaku di rumah sakit.

Kunjungan dan kunjungan ke rumah sakit untuk meninjau pelaksanaan pelayanan terhadap korban dilakukan dalam bentuk kunjungan kenegaraan formal/informal atau oleh lembaga, LSM, partai politik atau perseorangan. Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk identifikasi, serah terima kepada keluarga, pelepasan jenazah dan evakuasi dari rumah sakit, serta surat kematian.

Prosedur Penyelamatan Penghuni Bangunan dan Evakuasi 1. Tujuan

  • Ruang Lingkup

Prosedur Darurat Kebakaran 1. Tujuan

Prosedur Menghadapi Gempa 1. Tujuan

  • Pedoman Umum
  • Tujuan

Pergilah ke tempat yang aman (sesuai Peta Area Aman di setiap lantai) untuk berjongkok, misalnya di bawah meja yang kokoh, atau di sudut ruangan atau di samping lemari yang kokoh/kuat. Saat elevator berhenti, keluarlah dan pindah ke tempat yang aman untuk sementara hingga guncangan berhenti. Bencana gempa bumi bergantung pada kekuatan dan getaran gempa di suatu lokasi dan mencerminkan pengaruh gempa bumi terhadap besarnya kerusakan prasarana dan sarana.

Kerusakan ringan sampai sedang pada bangunan yang dibangun dengan baik; Kerusakan akan lebih terlihat pada bangunan dengan konstruksi buruk.

Tabel  Intensitas Goncangan Gempa dan Tindakan yang lakukan
Tabel Intensitas Goncangan Gempa dan Tindakan yang lakukan

Prosedur Banjir 1. Tujuan

Prosedur Darurat Komunikasi

TIM HDP

ALUR PENANGGULANGAN DISASTER PLAN

  • ALUR PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI
  • ALUR PENGANAN KEJADIAN TUMPAHAN B3

ALUR PENAGANAN ANCAMAN BOM

Seluruh pasien yang dapat berjalan dievakuasi terlebih dahulu dengan diantar menuju pintu keluar atau tangga darurat jauh dari titik bahaya. Pasien yang dapat berdiri namun tidak dapat berjalan karena kelemahan fisik dapat ditolong dengan menggunakan human support (dukungan) yang dilakukan oleh perawat, keluarga, pengunjung atau orang yang ahli di bidangnya. Caranya: berdiri di samping bagian tubuh pasien yang paling lemah, tarik lengan terdekat pasien dengan tangan terjauh dari pasien dan letakkan di belakang leher penolong, tangan penolong paling dekat dengan pasien jaga pinggang terjauh dari penolong, pegang tangan kuat pasien dan pinggang dan berjalan ke pintu keluar.

Cara ini hanya digunakan untuk paramedis yang kuat dan pasien yang bertubuh lebih kecil dan ringan dari paramedis. Kebanyakan jenis kursi dapat/dapat digunakan untuk mengevakuasi pasien yang tidak mampu berjalan namun dalam keadaan sadar. Cara : Jika memungkinkan asisten terdiri dari dua orang yang memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi duduk.

Setelah pasien dibaringkan di kursi, ambillah selimut untuk mengikat pinggang pasien pada kursi agar pasien tidak terjatuh saat evakuasi. Kemudian pasien segera dibawa dengan selamat, tenang dan selamat ke tempat pengumpulan. Penulis : Jika memungkinkan asisten terdiri dari dua orang yang memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi duduk.

Setelah pasien duduk di kursi, sediakan selimut untuk mengikat pinggang pasien pada kursi agar pasien tidak terjatuh saat evakuasi.

Total Care (Butuh bantuan penuh karena tidak bisa berjalan dan berdiri/

Setelah pasien dibaringkan di lantai yang tertutup selimut, gulung selimut di sekeliling kaki sehingga kaki tertutup selimut dan terlihat seperti huruf “T”.

PENUTUP

Gambar

Tabel  Intensitas Goncangan Gempa dan Tindakan yang lakukan

Referensi

Dokumen terkait

Pertama yang dilakukan oleh tim P2K3 pembagian tugas atau job description , pengembangan SDM dengan memberikan pelatihan baik internal maupun eksternal rumah sakit,

Tujuan penelitian mengetahui adanya hubungan antara beban kerja mental dengan kinerja perawat di ruangan ICU dan IGD Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya. Penelitian ini

Alur pelayanan terpajang di ruangan Ada papan daftar nama petugas iaga Tersedia alat bantu kursi roda, tongkat, kruk untuk pasien dengan disability/cacat/lumpuh Ada penjelasan

Pengukuran dosis radiasi menunjukkan bahwa dosis radiasi pada ruangan radiologi II masih aman bagi pekerja, mahasiswa dan pasien untuk beraktivitas di sekitar

Hasil penelitian, yaitu limbah medis padat di RSUD Nunukan berasal dari 9 ruangan, yaitu ruang melati, mawar, bougenville dan anggrek, cempaka, IGD, ICU, OK, laboratorium

Baik dari faktor internal maupun eksternal yang diterapkan oleh salah satu kepala ruangan adalah gaya kepemimpinan demokratis, dari gaya kepemimpinan yang

Tujuan penelitian mengetahui adanya hubungan antara beban kerja mental dengan kinerja perawat di ruangan ICU dan IGD Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya. Penelitian ini

Pada rencana operasional untuk bencana internal dan eksternal, RSUD Tugurejo Kota Semarang telah memiliki prosedur-prosedur terkait, diantaranya yaitu: prosedur operasional untuk