• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa yang ditulis sastrawan dalam karya sastra adalah sesuatu yang ingin diungkapkan pada pembaca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Apa yang ditulis sastrawan dalam karya sastra adalah sesuatu yang ingin diungkapkan pada pembaca"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Dalam menyampaikan gagasannya tersebut, penulis tidak lepas dari latar belakang dan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wujud kesenjangan sosial dalam puisi Doa di Jakarta karya WS. Karya ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan “skripsi” ini.

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar; yang telah mengatur dengan bijak agar kegiatan akademik di kampus tercinta dapat berjalan dengan lancar. Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar atas bimbingannya selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya karena keterbatasan tempat, dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih. Secara khusus penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada kedua orang tua tercinta, ayah dan ibu tercinta, yang telah menjaga, mendoakan, memotivasi dan menyayangi penulis hingga saat ini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peristiwa sastra adalah peristiwa yang terdiri dari mendengarkan atau membaca karya sastra dan menciptakan karya sastra. Dijelaskan bahwa bahasa dalam karya sastra, khususnya puisi, merupakan sarana komunikasi, sehingga pendengar atau pembaca mempunyai kesempatan untuk merasakan kembali apa yang pernah dialami oleh penulis-penulis sebelumnya. Kehadiran sebuah karya sastra merupakan representasi sosial dalam masyarakat dengan konflik-konflik yang terjadi di dalamnya.

Karya sastra (puisi) dalam kehidupan seorang sastrawan merupakan kebutuhan pokok, sama halnya dengan makan, minum, dan aktivitas lainnya. Puisi adalah alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan atau sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan, (Taufik Ismail) Lebih lanjut dijelaskan bahwa puisi adalah suatu karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, diperpendek dan diberi ritme dengan kesatuan bunyi dan pilihan kiasan. . kata (kiasan).Pemilihan diksi dilakukan untuk mempunyai daya pelafalan, maka salah satu upaya penyair adalah memilih kata-kata yang mempunyai kemiripan bunyi (rima). Rendra merupakan bagian dari sebuah karya sastra dan menjadi media untuk menyampaikan pemikiran atau pemikiran pengarang mengenai kegelisahannya.

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Pengembangan Keilmuan
  • Dunia Kesastraan

Tinjauan Pustaka

  • Hasil Penelitian yang Relevan
  • Hakikat Karya Sastra
  • Analisis
  • Puisi
  • Maksud dan Tujuan Puisi
  • Pendekatan Sosial
  • Nilai Sosial

Sastra menyajikan kehidupan terutama berdasarkan realitas sosial, meskipun karya sastra juga meniru alam dan dunia subjektivitas manusia (1990:109). Dengan kata lain, sastrawan memotret realitas yang diketahuinya kemudian mengungkapkannya dalam bentuk karya sastra. Karya sastra berfungsi baik sebagai tindakan komunikasi antara penulis dan pembaca maupun sebagai jembatan antara pembaca dan pembaca lainnya.

Peristiwa sastra adalah peristiwa yang terdiri dari mendengarkan atau membaca karya sastra dan menciptakan karya sastra. Karya sastra dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Pendekatan struktural merupakan pendekatan internal, yaitu pembahasan karya terhadap unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam.

Puisi adalah suatu karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, diperpendek, dan berirama dengan bunyi yang seragam dan pilihan kata kiasan (imajinatif). Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa uraian aspek sosial merupakan uraian tentang fakta dan realitas yang berkaitan dengan masyarakat yang muncul dalam sebuah karya sastra. Pendekatan sosial dalam penelitian ini adalah pendekatan yang dilakukan ketika mengkaji atau menganalisis aspek sosial karya sastra.

Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan permasalahan kehidupan yang di dalamnya pengarang sendiri terlibat. Atmasaki menyatakan bahwa sastra sosial adalah kritik sastra yang melihat hubungan antara karya sastra dengan realitas, sejauh mana karya sastra merepresentasikan realitas. Realitas yang ada dalam masyarakat, baik kehidupan bermasyarakat maupun segala fenomena yang ada dalam masyarakat, merupakan obyek-obyek yang membentuk suatu karya sastra.

Dalam sastra, setiap karya sastra merupakan bagian penting bagi perkembangan prestasi seni individu kelompok masyarakat yang berperan sebagai pencipta sastra. Dalam berbagai pendapat yang dikemukakan oleh banyak penulis dan kritikus sastra, sastra atau sebuah karya sastra selalu dikaitkan dengan gejala dinamika sosial. Puisi sebagai salah satu genre karya sastra yang khas, ringkas, dan memikat merupakan wujud kepedulian seorang penyair untuk menyikapi suatu kenyataan yang mulai memudar dari prinsip-prinsip moral sosial yang ideal.

Kerangka Pikir

Seringkali orang tidak menjalankan tanggung jawabnya, mungkin karena hal-hal yang membuat orang tersebut lebih memilih melakukan hal-hal di luar tanggung jawabnya. Misalnya seorang siswa mempunyai tanggung jawab untuk belajar, bersekolah, namun karena ada permainan/ajakan dari temannya yang tidak baik untuk bolos sekolah, maka anak tersebut bisa saja membolos dari tanggung jawabnya untuk bermain/membolos, gagal. Oleh karena itulah tanggung jawab merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup, karena tanggung jawab adalah mengenai orang lain dan terutama diri kita sendiri.

Jenis Penelitian

Pendekatan Penelitian

Batasan Istilah

Pemilihan diksi dilakukan agar mempunyai kekuatan pengucapan, sehingga salah satu upaya penyair adalah memilih kata-kata yang mempunyai bunyi (rima) yang sama.

Data dan Sumber Data 1. Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

  • Nilai Kesenjangan Sosial dalam Teks Puisi Doa di Jakarta Karya W.S Rendra
  • Nilai Tanggung Jawab dalam Teks Puisi Doa di Jakarta Karya W.S Rendra

Menyewa. . Dalam menganalisis teks puisi Doa di Jakarta karya W.S Rendra diharapkan dapat mengungkap nilai-nilai sosial secara detail dan jelas. Puisi Doa di Jakarta karya WS Rendra merupakan karya yang merupakan wujud kepedulian sosial penyair terhadap fakta sosial. Munculnya kesenjangan sosial seperti berupa tingginya angka pengangguran didasarkan pada hasil interpretasi peneliti setelah berulang kali membaca puisi Doa di Dijakarta karya WS Rendra.

Dalam puisi Doa di Jakarta karya WS Rendra terdapat sekilas fakta sosial yang coba diringkas penyair menjadi puisi. Pada hakikatnya teks puisi Doa di Jakarta karya W.S Rendra merupakan doa yang disampaikan kepada Yang Maha Esa sekaligus sebagai media kritik yang disampaikan kepada kritikus sastra dan pembaca atau pecinta puisi. Untuk mencapai pemahaman yang lebih spesifik mengenai hakikat puisi Doa di Jakarta karya W.S Rendra, peneliti kembali menyajikan salinan puisi W.S Rendra sebagai berikut.

Kepekaan W.S Rendra dapat dicermati berikut ini pada kalimat-kalimat dalam teks puisi Doa di Jakarta. melihat nyawa digadaikan, pikiran dibuat-buat,. Karya sastra yang dihadirkan W.S Rendra dalam teks puisinya Doa di Jakarta merupakan teks yang mengandung nilai-nilai sosial sebagai salah satu unsur pembentuk puisi tersebut. Inilah salah satu faktor yang membuat teks puisi W.S Rendra, di samping faktor-faktor lainnya, begitu populer di kalangan pembaca.

Merujuk pada uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa isi puisi Doa di Jakarta karya WS Rendra merupakan puisi kritis yang coba disampaikan kepada pembaca dalam bentuk doa. Doa di Jakarta, W.S. Rendra) Kutipan di atas memberikan gambaran betapa besarnya perjuangan seorang penulis dalam mencari pekerjaan. Doa di Jakarta, W.S Rendra) Puisi Doa di Jakarta karya W.S Rendra penuh makna yang dalam, apalagi ketika membaca syair-syair puisi Rendra yang menyajikan kepada pembacanya perjuangan orang tua dalam melahirkan, mengasuh, dan membesarkan.

Teks puisi Doa di Jakarta karya W.S Rendra sarat dengan pesan-pesan sosial yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan sarat akan tafsir makna, sehingga penggunaan diksi dalam puisi tersebut menimbulkan nuansa keindahan yang mengalir di setiap baitnya.

Pembahasaan

Kutipan bait terakhir puisi Rendro di atas menyinggung orang-orang yang durhaka kepada orang tua dan tidak pernah menganggap bahwa tanpa orang tua seorang anak tidak akan lahir ke dunia ini. Cinta ikhlas kepada orang tua adalah cinta yang terwujud dari keikhlasan iman yang sampai ke surga, karena di balik telapak kaki ibu ada cahaya surga. Dalam penelitian ini nilai-nilai sosial dibagi menjadi aspek-aspek dan kepedulian sosial, dan nilai-nilai sosial yang dijadikan bahan kajian adalah realitas sosial.

Pembahasan di atas setidaknya bisa memberi kita kerangka pandang yang harus kita uji secara ketat dengan menggunakan indikator analisis ilmiah kritis, yang ada dalam teks puisi W.S. Rendra memiliki model yang dibangun secara modern sehingga dapat dirasakan maknanya. lebih dekat. Sesuai dengan uraian pembahasan di atas, cara mudah memahami puisi Doa di Jakarta karya WS Rendra adalah dengan terlebih dahulu membuat parafrase sederhana dari puisi tersebut. Parafrase puisi Doa di Jakarta karya W.S Rendra memperlihatkan sosok “Aku” yang melantunkan doa karena situasi yang terpisah dari norma sosial pada umumnya dan menjadi petunjuk arah Yang Maha Kuasa.

Balas dendam diasah/di ruang bawah tanah yang basah/sedia melukis/dalam gelombang kegilaan/ Rakyatmu kini saling membela dendam, Bergaduh dalam kehidupan seharian sudah menjadi lumrah bagi mereka. Pepatah dan peribahasa tidak akan menyelesaikan masalah hidup mereka yang bosan, tertutup tanpa tingkap. Tuhan tahu semua, betapa tidak masuk akal, satu langkah lagi untuk penipuan, yang bermaksud empat puluh tahun gaji seorang lelaki.

Hati manusia hari ini sudah menjadi acuh tak acuh, seperti kereta kebal sombong dan traktor pendendam. Ya Tuhan Yang Maha Kuasa/, harapan kosong,/ optimistik kosong/ Hanya kewarasan/ dan daya hidup yang menjadi/ genggamanku/ itu benar./ Akhirnya Si Aku mengalah di puncak kekecewaan. Ibumu yang sangat kamu hormati itu benar, jika kamu tahu dia akan menjadi hebat/, sungguh sedikit budimu di matanya/, berapa malam dia mengadu bahawa dia memikul bebanmu/, dalam perkhidmatan dia menahan rintihan. dan mengeluh panjang.

Merujuk pada parafrase di atas, maka dapat disimpulkan bahwa puisi Doa di Jakarta karya WS Rendra merupakan puisi yang menggambarkan sosok manusia yang mengembara dengan gejolak batin akibat situasi yang tidak seimbang.

Simpulan

Sedangkan masyarakat modern merupakan masyarakat yang hidup dengan kemajuan teknologi, dimana kehidupan sosialnya dinilai sangat minim. Tanggung jawab adalah keharusan menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka menyikapi permasalahan. Tanggung jawab dalam puisi Rendro ditulis agar terlihat seberapa besar tanggung jawab seseorang terhadap setiap perkataan, tingkah laku dan janjinya.

Upah buruh tidak sebanding dengan apa yang dikerjakannya, hati manusia sudah menjadi baja, ibarat pendekar cuek, kapal tanker sombong, traktor pendendam yang selalu merobohkan gubuk-gubuk, yang akhirnya menjadi dendam di hati buruh. Bagi penikmat dan pecinta sastra, selain sebagai hiburan, sastra juga hendaknya menjadi media dakwah untuk memberikan nasehat-nasehat yang bermanfaat. Kepada masyarakat umum agar lebih memahami keberadaan karya sastra, bahwa dalam proses penciptaan suatu karya tidak boleh mengabaikan nilai-nilai yang sangat bermanfaat bagi pembaca, khususnya dalam pendekatan politik.

Secara khusus diharapkan mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia dapat lebih meningkatkan penelitian terhadap karya sastra yang lebih baik, khususnya dalam analisis nilai-nilai politik dalam karya sastra. Apa yang telah dijelaskan dalam penelitian ini, penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi pembahasan maupun cara penyusunannya. Oleh karena itu, disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan karya sastra dari sudut pandang politik agar dapat mengkaji karya sastra tersebut lebih mendalam dan akurat.

Referensi

Dokumen terkait

aureus was observed among those applied with Amoxicillin M= 52mm, followed by those applied with balloon vine fruit extract M=44mm Both leaf extract M=31m m and the combined leaf and