• Tidak ada hasil yang ditemukan

DMP PA 2 Perkembangan Pemikiran Manajemen (Aa)

N/A
N/A
Aa ferry

Academic year: 2023

Membagikan "DMP PA 2 Perkembangan Pemikiran Manajemen (Aa)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Dasar Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Akbar, M.Pd

Disusun oleh kelompok 2 :

1. Ferri Densa (2203042) 5. Hasni Zahar (2203005) 2. Fakhri Rizqullah (2203041) 6. Hafiz Zaki (2106482) 3. Faizal Amir Aditya (2203043) 7. Hasan Ridho (2203032) 4. Imam Al Maududi (2203026) 8. Hadi Auliya (2203051)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI PENDIDIKAN ISLAM MAGHFIRAH BOGOR, JAWA BARAT

2023

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Pemikiran Manajemen”. Makalah ini berisi tentang hal yang berhubungan tentang perkembangan pemikiran manajemen, bidang bidang manajemen, madzhab madzhab manajemen dan manajemen yang efektif. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar dasar manajemen pendidikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penulis maupun pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kemajuan selanjutnya.

Bogor, 29 September 2023

Penulis

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 2

D. Manfaat ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 3

A. Perkembangan Teori Manajemen ... 3

B. Bidang Bidang Manajemen ... 9

C. Madzhab Madzhab Manajemen ... 11

D. Manajemen yang Efektif ... 13

BAB III KESIMPULAN... 16

A. Kesimpulan ... 16

B. Saran ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, semenjak jaman purbakala. Era bercocok tanam pada manusia purba mengharuskan kelompok untuk mengatur anggota dan menerapkan teknik pertanian ataupun perburuan sedemikian rupa sehingga tujuan kelompok dapat tercapai. Perkembangan umat manusia sejalan dengan perkembangan kemampuan dalam keterampilan hidup, pengorganisasian kelompok dan spesialisasi dalam kelompok yang merupakan fondasi dasar dari teknik manajemen.

Salah satu kunci sukses dalam manajemen adalah kemampuan untuk memahami dan mengaplikasikan prinsip dan teknik manajemen secara efektif. Para manajer dan pemimpin harus mempunyai pengetahuan yang cukup terkait teori dan model model baik yang sudah lama digunakan maupun yang baru.

Dari perspektif sejarah, pemikiran tentang manajemen telah banyak menghasilkan teori dan konsep dalam pengelolaan organisasi. Daniel Wren dalam bukunya yang berjudul

“The evolution of management thought” mengemukakan bahwa manajemen telah dipelajari dan dipraktekan oleh hampir semua individu, dimana hal ini dapat memberikan kekuatan serta keyakinan bahwa manajemen memiliki sejarah panjang. Untuk mengelola berbagai upaya, manajemen dipandang sebagai aktivitas dengan fungsi fungsi tertentu untuk mencapai akuisisi, alokasi dan utilisasi yang efektif dari sumber daya manusia dan fisik untuk mencapai sejumlah tujuan. Sedangkan, apa yang dimaksud dengan pemikiran manajemen adalah pengetahuan tentang aktivitas, fungsi-fungsi, tujuan dan cangkupan manajemen. Pelajaran masa lalu yang ada sebaiknya didekati sebagai perspektif sejarah, bukan riset sejarah (Wren dan Bedeian, 2009:3).

(5)

2 B. Rumusan masalah

1. Bagaimana pemikiran manajemen berkembang?

2. Apa saja bidang manajemen ?

3. Apa saja madzhab madzhab manajemen ? 4. Bagaimana manajemen yang efektif ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan pemikiran manajemen 2. Untuk mengetahui bidang bidang manajemen

3. Untuk mengetahui madzhab madzhab manajemen 4. Untuk mengetahui manajemen yang efektif

D. Manfaat 1. Bagi penulis

Bisa menyajikan materi dan berbagi wawasan tentang perkembangan pemikiran manajemen dan manajemen yang efektif.

2. Bagi pembaca

Dapat memahami dan menambah pengetahuan tentang perkembangan pemikiran manajemen yang didalamnya dijelaskan tentang bidang bidang manajemen, madzhab madzhab manajemen dan manajemen yang efektif.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pemikiran Manajemen

Pekembangan teori manajemen tidak bisa dilepaskan dengan jejak-jejak sejarah peradaban mansuia, karena manajemen hakikatnya adalah alat atau metode untuk mencapai tujuan. Tujuan organisasi itu mewujud dengan karya-karya monumental seperti bangunan dan teknologi yang memudahkan hidup manusia. Pyramid di Mesir, Candi Borobudur di Indonesia, serta Tembok Besar di China adalah salah satu bukti keberhasilan manajemen dan teori manajemen.

Diperlukan ratusan ribu tenaga kerja dan tidak kurang dari 20 tahunan untuk menyelesaikan 1 piramid, sampai dengan tahun ini pemerintah Mesir telah berhasil merenovasi 5 piramid. Demikian pula proses restorasi Candi Borobudur memerlukan waktu yang cukup lama dimulai saat ditemukan oleh Rafles, Gubernur Jendral Inggris yang menjajah Jawa tahun 1814 dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia setelah merdeka (1975-1982). Pemerintah colonial Belanda dilaporkan menghabiskan uang 83.400 Gulden, sedang pemerintah Indonesia dibantu oleh Unesco mengeluarkan uang USD 7.750 juta untuk renovasinya.

Kegiatan pembangunan dan renovasi bangunan-bangunan yang menjadi Keajaiban Dunia ini menggambarkan adanya kegiatan manajemen yang telah berlangsung jauh hari sebelum manajemen modern dicatatkan. Di era modern, kegiatan manajemen menjadi sesuatu yang ilmiah karena kegiatan tersebut dicatat dan catatan tersebut masih terpelihara (tidak rusak atau dirusak). Namun pada hakikatnya dibalik pyramid, tembok besar, dan candi Borobudur terdapat kegiatan manajemen. Ini membuktikan bahwa teori manajemen mengalami perkembangan yang semakin maju meskipun secara perlahan, inilah yang disebut evolusi teori manajemen. Meskipun akhir-akhir ini di abad ke 21 ini, perkembangan teori manajemen melaju dengan pesat mengikuti perkembangan teknologi yang bersifat eksponensial.

Dalam bab ini kita akan membahas evolusi teori manajemen, aliran manajemen ilmiah, aliran teori organisasi klasik, aliran manajemen manusiawi, dan aliran manajemen modern.

(7)

4 1. Evolusi Teori Manajemen

Tanpa teori, semua pembahasan hanya berupa intuisi, dugaan dan harapan yang akan membatasi penggunaannya dalam organisasi yang semakin kompleks. Manajemen sebagai suatu ilmu, telah berkembang sedemikian rupa sejak ditemukannya ilmu manajemen ilmiah (scientific management) oleh Taylor yang lebih dikenal sebagai Bapak Manajemen Dunia.

Dibawah ini adalah periodisasi perkembangan manajemen dimulai dari periode manajemen ilmiah yang dipelopori oleh FW Taylor tahun 1870.

Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor

1870 – 1930 Manajemen Ilmiah FW Taylor, Frank & Lilian Gilberth, Henry Gantt, Harington Emerson

1900 – 1940 Teori Organisasi Klasik

Hanri Fayol, Jame D. Mooney, Mary Parker Follet, Herbert Simon, Chester I. Banard.

1930 – 1940 Hubungan Manusiawi

Hawtorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, Hugo Munsterberg.

1940 – Sekarang

Manajemen Modern

Abraham Maslow, Chris Agryris, Douglas McGregor, Edgar Schien, David McCleland, Robert Blake & Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker, dll.

Perkembangan teori manajemen secara perlahan-lahan sering juga disebut evolusi teori manajemen. Perkembangan teori manajemen tidak terlepas dari keadaan peradaban manusia.

Teori manajemen selalu mengabdi kepada cita-cita bagaimana manusia bisa hidup dimuka bumi ini dengan lebih baik, lebih mudah, lebih aman, lebih sejahtera. Oleh karena itu perkembangan teori manajemen senantiasa merupakan cerminan dari perkembangan umat manusia. Kecepatan perkembangan teori manajemen juga menunjukkan kecepatan dinamika peradaban manusia.

Semakin cepat periodisasi perkembangan teori manajemen semakin dinamis lah peradaban manusia saat itu.

(8)

5 2. Aliran Manajemen Ilmiah

Aliran manajemen ilmiah adalah awal mula periodisasi manajemen sebagai suatu ilmu.

Pada saat itulah (1870) manajemen sebagai suatu ilmu mulai diperkenalkan secara ilmiah oleh FW Taylor. Kaidah-kaidah ilmiah diterapkan saat mengenalkan manajemen. Penggunaan catatan setiap kejadian penting, penggunaan logika berfikir yang sistematis, pemunculan hipotesis dalam pembangunan awal suatu model atau teori, pengujian dugaan-dugaan secara empiris, menjadikan manajemen betul-betul bisa diterima sebagai suatu ilmu.

Aliran ini bermula saat Taylor merasa tidak puas dengan hasil kerjanya sebagai engineer suatu pabrik. Pada saat itu produktivitas dikatakan hanya tergantung pada ketersediaan tenaga kerja. Semakin banyak tenaga kerja, semakin banyak pula kemungkinan dapat mengahasilkan barang. Hal ini berangkat dari suatu anggapan bahwa mesin, peralatan, bahan baku, tanah, bangunan, dan faktor produksi lainnya akan mengikuti ketersediaan tenaga kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang tersedia semakin banyak pula kebutuhan akan faktor-faktor produksi yang lain, dan semakin banyak pula barang yang dapat diproduksi.

Pada saat itu, satu tenaga kerja mengerjakan seluruh rangkaian proses produksi dari awal (pengolahan bahan baku) sampai menjadi barang jadi, seorang diri. Sebagai gambaran, kalau satu karyawan dapat menghasilkan 10 unit peniti dalam satu hari, maka kalau perusahaan menginginkan dapat menghasilkan 100 unit peniti dalam sehari, maka diperlukan 10 orang tenaga kerja. Demikian pula bila dikehendaki sehari dapat memproduksi 1.000 unit peniti, maka diperlukan 100 tenaga kerja. Begitu seterusnya sehingga tenaga kerja merupakan faktor produksi penentu.

Taylor mencoba untuk menerapkan cara kerja yang berbeda. Dibagilah karyawan kedalam kelompok-kelompok yang mempunyai kesamaan tugas. Terdapat kelompok karyawan yang bertugas hanya memotong kawat sesuai dengan ukuran peniti yang akan dibuat pada hari itu. Kelompok lain adalah kelompok karyawan yang bertugas meruncingi salah satu ujung kawat. Berikutnya adalah kelompok karyawan yang bertugas melengkungkan kawat sesuai dengan ukuran peniti. Kelompok karyawan berikutnya adalah yang bertugas memasang kepala peniti pada sisi yang tidak runcing. Sedang kelompok terakhir adalah yang bertugas melakukan finishing termasuk pengepakan.

(9)

6

Dengan perubahan metode kerja seperti itu ternyata produktivitas meningkat berlipat- lipat. Hal itu dikarenakan terjadinya spesialisasi pekerjaan yang berdampak pada kecepatan karyawan dalam menyelesaikan suatu tugas. Ternyata dengan pembagian tugas menjadi banyak tugas yang sederhana akan mengakibatkan efisiensi dan pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan produktivitas. Aliran ini mencoba untuk menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja.

3. Aliran Teori Organisasi Klasik

Teori organisasi merupakan teori yang menerangkan bagaimana sebuah organisasi dan orang-orang di dalamnya berperilaku dalam berbagai struktur organisasi, budaya, dan lingkungan. Terinspirasi oleh Taylor tentang spesialisasi pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas, beberapa ahli manajemen beraliran Teori Organisasi Klasik menyempurnakan teori manajemen Taylor. Henry Fayol, adalah salah satu tokoh dalam kelompok aliran teori organisasi klasik, mengemukakan 14 prinsip manajemen :

1. Pembagian kerja, spesialisasi akan meningkatkan efisiensi kerja.

2. Wewenang, hak untuk memberi perintah dan dipatuhi.

3. Disiplin, harus ada respek dan ketaatan pada peranan dan tujuan organisasi.

4. Kesatuan perintah, hanya ada satu atasan.

5. Kesatuan pengarahan, hanya ada satu direction dari satu manajer dengan satu rencana.

6. Meletakkan kepentingan perseorangan dibawah kepentingan umum, 7. Balas jasa, kompensasi harus adil antara owner dan karyawan.

8. Sentralisasi, pemusatan yang seimbang.

9. Rantai skalar, garis wewenang dan perintah yang jelas.

10. Order, sarana dan orang harus berada pada saat dan waktu yang tepat.

11. Keadilan, ada kesamaan perlakuan dalam organisasi.

12. Stabilitas staf organisasi, turn over karyawan harus rendah.

13. Inisiatif, ada kebebasan dalam melaksanakan rencana.

14. Esprit de Corps, cinta pada organisasi.

(10)

7 4. Aliran Hubungan Manusiawi

Aliran hubungan manusiawi adalah teori manajemen yang diperuntukan untuk manajer agar lebih memerhatikan tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam lapangan pekerjaan. Teori ini dibuat akibat mucul ketidakpuasan terhadap teori manajemen klasik yang tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dan keharmonisan dalam lingkungan kerja.

5. Aliran Manajemen Modern

manajemen modern adalah manajemen yang mengintegrasikan unsur manusia, peralatan (teknologi) dan lingkungan, di mana kunci keberhasilannya terletak pada unsur manusia. Masa manajemen modern berkembang melalui 2 jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif ( operation research atau manajemen operasi ).

a. Pendekatan Perilaku Organisasi

Beberapa prinsip dasar perilaku organisasi adalah sebagai berikut :

 Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan yang hati-hati.

 Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

 Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)..

 Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses atau kegagalan pencapaian tujuan organisasi.

 Organisasi harus menyediakan iklim yang mendatangkan kesempatan bagi karyawan untuk memuaskan seluruh kebutuhannya.

 Pekerjaan setiap karyawan harus disusun yang memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri dari pekerjaan tersebut.

 Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi dan keterlibatan para karyawan.

(11)

8 b. Pendekatan Kuantitatif

Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team operation research dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses tim-tim riset operasi Inggris dalam Perang Dunia ke-2. Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer, telekomunikasi dan elektronika menjadikan teknik riset operasi semakin penting sebagai dasar rasional dalam pengambilan keputusan. Prosedur riset operasi tersebut diformalkan dan disebut aliran management science.

Teknik-teknik management science digunakan dalam banyak kegiatan seperti : capital budgeting, manajemen cash flow, scheduling produksi, pengembangan strategi produk, perencanaan program pengembangan SDM, Economic Order Quantity (EOQ). Langkah- langkah penedekatan management science pada umumnya adalah sebagai berikut :

Perumusan masalah

Penyusunan suatu model matematis

Mendapatkan penyelesaian dari model

Pengujian model dan hasil yang didapat dari model

Penetapan pengawasan atas hasil-hasil

Pelaksanaan pengawasan atas hasil-hasil

Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.

(12)

9 B. Bidang Bidang Manajemen

Sebelum kita mempelajari bidang bidang manajemen, kita harus terlebih dahulu mengetahui unsur unsur manajemen (tools of management). Unsur unsur manajemen terdiri dari man, money, methods, materials, machines, and market disingkat dengan 6 M.

a. Man yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional/pelaksana.

b. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

c. Methods yaitu cara cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan.

d. Materials yaitu bahan bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

e. Machines yaitu mesin mesin/alat alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan.

f. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa jasa yang dihasilkan

Setiap unsur manajemen ini berkembang menjadi bidang manajemen yang mempelajari lebih mendalam peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Bidang-bidang manajemen dikenal atas :

1. Manajemen sumber daya manusia (unsur man).

2. Manajemen permodalan/pembelanjaan (unsur money).

3. Manajemen akuntansi biaya (unsur materials).

4. Manajemen produksi (unsur machines).

5. Manajemen pemasaran (unsur market).

6. Methods adalah cara/sistem-sistem yang dipergunakan dalam setiap bidang manajemen untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna setiap unsur manajemen.

Pembahasan singkat tentang bidang-bidang manajemen di atas adalah sebagai berikut : 1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM) pembahasan difokuskan pada unsur manusia pekerja. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan. Hal-hal pokok yang dipelajari dalam MSDM ini adalah perencanaan (human resources planning), pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan,kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.

(13)

10 2. Manajemen Permodalan

Dalam manajemen permodalan, pembahasan lebih dititik beratkan “bagaimana menarik modal yang cost of money-nya relatif rendah dan bagaimana memanfaatkan modal (uang) supaya lebih berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai tujuan”. Tegasnya bagaimana mengelola atau mengatur dana/uang, supaya mendapatkan keuntungan yang wajar.

3. Manajemen Akuntansi Biaya

Pokok pembahasan dalam manajemen akuntansi biaya ini adalah “bagaimana caranya,supaya harga pokok barang atau jasa yang dihasilkan relative rendah dan dengan kualitas yang baik”. Jadi, membahas masalah pemakaian material, supaya efisien dan efektif sehingga pemborosan dapat dihindarkan seminimal mungkin.

4. Manajemen Produksi

Hal-hal pokok yang dibahas dalam manajemen produksi ini meliputi masalah masalah penentuan/penggunaan mesin-mesin, alat-alat, lay out peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang atau jasa supaya kualitasnya relatif baik. Jadi,membahas pengertian produksi, tata ruang perusahaan, perawatan, dan lain sebagainya.

5. Manajemen Pemasaran

Masalah-masalah pokok yang diatur dalam manajemen pemasaran ini lebih dititik beratkan tentang cara penjualan barang, jasa, pendistribusian, promosi produksi sehingga konsumen merasa tertarik untuk mengkonsumsinya. Jadi, mengatur bagaimanasupaya barang dan jasa-jasa dapat terjual seoptimal mungkin dan dengan mendapat labayang wajar. Bidang-bidang manajemen ini semakin banyak sesuai dengan kebutuhanyang akan diaturnya, seperti “manajemen perkantoran, manajemen risiko, management information system (MIS), managementby objectives (MBO), manajemen mutu, dan lain sebagainya”. Tegasnya masalah bidang manajemen ini akan terus berkembang, karena semakin banyak hal yang perlu diatur.

(14)

11 C. Mazhab Madzhab Manajemen

Madzhab ilmu manajemen adalah madzhab yang dibentuk berdasarkan operasi riset yang terdiri atas ahli matematika, ahli fisika, dan ahli lainnya, yang mampu mencapai terobosan teknologi dan strategi yang penting untuk membantu manajer dalam memecahkan permasalahan yang sering dihadapi.

Menurut G.R Terry mazhab-mazhab manajemen adalah:

1. Mazhab managjemen berdasarkan kebiasaan

Menurut mazhab ini, memimpin, mengatur, mengambil keputusan, pemecahan penyelesian masalah, dan lain sebagainya hanya didasarkan atas kebiasaan-kebiasaan yang telah dilakukan oleh pihak-pihak lain, sehingga tidak menimbulkan kreasi-kreasi baru dan menghilangkan daya piker dan kreativitas.kelemahannya, masalah, situasi, dan kondisi yang dihadapi asa kini berbeda dengan masa lalu, jadi pemecahan dan penyelesaian masalahnya juga harus berbeda pula.

2. Mazhab manajemen ilmiah

Berdasarkan metode ilmiah, penelesaian masalah dan keputusan-keputusan yang diambil selalu didasarkan atas hasil analisis ilmiah sehingga penyelesaian dan keputusan itu logis, rasional dan baik.

3. Mazhab perilaku

Manajer harus menyadari bahwa menejemen tidaklah dilakukan sendiri. Jadi topik-topik yang dipersoalkan dalam mazhab ini adalah human behavior, human relation, motivasi, leadership, sifat dan perilaku manusia, ilmu jiwa sosial, komunikasi dan keinginan manusia itu.

4. Mazhab sosial

Dalam mazhab ini manajamen dianggap merupakan suatu system sosial dan system hubungan cultural. Mazhab ini berorientasi pada sosiologi dan mempersoalkan pengidentifikasian berbagai kelompok sosial maupun hubungan-hubungan kulturalnya.

5. Mazhab manajemen system

Dalam mazhab ini system-sietem merupakan intisarinya. Untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan efektifitas kerja setiap petugas diperlukan adanya sistem kerja yang up to date.

(15)

12 6. Mazhab manajemen berdasarkan keputusan

Titik berat mazhab ini terletak pada keputusan-keputusan manajerial. Pengambilan keputusan-keputusan merupakan tugas utama seorang manajer.

7. Mazhab pengukuran kuantitatif Ciri-ciri mazhab ini adalah:

a. Mengoptimalkan hasil (output) dari input (masukan) b. Menggunakan model-model matematis.

8. Mazhab proses manajemen

Mazhab ini menganggap bawa manajemen merupakan serangkaian aktifitas yang terdiri dari sub-aktifitas tertentu. Serangkaian aktivitas ini dilakukan dalam fungsi-fungsi manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik yakni proses manajemen.

9. Mazhab menururut keadaan

Mazhab ini melihat kemungkinan-kemungkianan peristiwa yang mungkin terjadi merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan di dalam mempelajari organisasi dan manajemen.

(16)

13 D. Manajemen Efektif

a. Pengertian Manajemen Efektif

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap sumber daya yang dimiliki.

Efektif adalah usaha untuk mendapatkan suatu hasil, target, atau tujuan. Maka dapat disimpulkan bahwa suatu usaha bisa dibilang efektif ketika hasil, target, atau tujuan yang ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Efektif juga bisa diukur dari ketepatan waktu dalam menjalankannya.

Sedangkan efisien memiliki arti tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu. Selain itu efisien juga dapat berarti mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, tepat guna. Sesuatu dikatakan efisien ketika tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya.

b. Perbedaan antar efektif dan efisien

Meskipun memiliki sedikit persamaan, tetapi sebenarnya dua kata ini berbeda. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa perbedaan dari kata efektif dan efisien.

1. Berkaitan dengan tujuan

Perbedaan antara efektif dan efisien berikutnya berkaitan dengan tujuan. Dalam hal ini, efektif menekankan pada sebuah hasil. Tujuan dari efektif adalah untuk mencapai sebuah hasil yang memuaskan, dan sesuai dengan harapan. Berbeda dengan efisien, efisien menekankan pada sebuah proses. Sebuah pekerjaan atau usaha dapat disebut efisien, jika dijalankan dengan menghemat biaya, tenaga dan waktu. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai sebuah hasil yang maksimal.

2. Bidang sumber daya dan biaya

Sebuah pekerjaan atau usaha dapat dikatakan efektif apabila sudah menjalankan beberapa tindakan. Tindakan-tindakan tersebut digunakan untuk memenuhi suatu target yang sudah diharapkan. Dalam situasi seperti ini, tidak perlu memikirkan mengenai biaya atau sumber daya yang harus dikeluarkan. Keadaan sebaliknya, sebuah pekerjaan atau usaha dapat dikatakan efisien saat mampu memanfaatkan sumber daya yang telah ada. Selain itu, sudah mengalami penyesuaian.

Dalam situasi ini, jika memungkinkan, tidak mengeluarkan biaya yang berlebihan. Keluarkan biaya yang sudah direncanakan sebelumnya.

(17)

14 3. Berkaitan dengan sebuah proses

Sebuah pekerjaan yang terbilang efektif, tidak selalu dilakukan dengan cara yang efisien dan sebaliknya. Karena pendekatan kedua kata tersebut terhadap proses sudah jelas berbeda. Maka dari itu, perlu adanya usaha yang efektif dan juga maksimal. Hal tersebut dilakukan demi mencapai tujuan yang sesuai harapan

4. Berkaitan dengan upaya

Efektif adalah sebuah tindakan yang tidak membicarakan mengenai penghematan biaya, tenaga dan waktu. Semua hal bisa dilakukan, asalkan target dapat tercapai.Berbeda dengan efisien yang mengharuskan untuk melibatkan tenaga, waktu dan biaya Perlu dilakukan pengelolaan yang baik. Hal tersebut dilakukan supaya dapat mencapai hasil tanpa melakukan tindakan yang boros.

EFEKTIF EFISIEN

Memfokuskan pada tujuan Memfokuskan pada cara Memfokuskan pada pemilihan cara yang

tepat

Memfokuskan pada pemilihan cara yang hemat

Waktu pengerjaan lebih singkat. Hal tersebut karena ketersediaan sumber daya dan hal-hal lainnya.

Waktu pengerjaan lebih lama. Hal tersebut karena sumber daya yang dipangkas.

Biaya yang dikeluarkan bisa banyak Menghemat biaya

(18)

15 c. Tips manajemen yang efektif

1. Perbaiki Team Work

Hal pertama untuk membuat manajemen yang efektif dan efisien adalah memperbaiki kerja sama tim. Pihak manajemen tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak lain.

Namun, semua tidak bisa berjalan tanpa adanya kerjasama yang baik. Oleh karena itu, kerja sama antar tim haruslah baik.

2. Tempatkan Orang Pada Tempatnya

Setiap orang punya keahlian yang berbeda-beda dan potensinya juga demikian. Oleh karena itu, setiap orang tidaklah sama dan sudah seharunya mereka berada pada posisi yang cocok dengan keahlian dan potensinya tersebut.

3. Beri Target dan Tantangan

Selain persaingan hal lain yang harus ada bagi setiap tim managemen adalah tantangan dan target. Karena dua hal ini Anda bisa melihat tim mana yang menonjol, yang bisa diperbaiki dan membuat kombinasi yang baik. Hal ini akan membantu pemilik bisnis untuk membuat tim manajemen yang baik dalam jumlah yang besar.

4. Beri Reward

Selain tantangan, target dan lainnya dan hal ini telah terlampaui maka hadiah dan reward harus mereka peroleh. Karena dengan reward tersebut karyawan merasakan hasil dari kerja kerasnya serta senantiasa berbuat lebih baik. Selain itu, hal ini akan memancing karyawan lain untuk meningkatkan kinerjanya.

(19)

16 BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Kesimpulannya, evolusi manajemen mencerminkan adaptasi dan perkembangan konsep dan praktik manajemen dalam merespons perubahan lingkungan sosial. Terjadinya evolusi dikarenakan menginginkan manajemen berkembang dari yang baik menuju yang lebih baik dari waktu ke waktu.

B. Saran

Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer. Oleh karena itu, penting bagi kalian para pemimpin masa depan, para praktisi pendidikan, dan pengambil kebijakan untuk memahami bagaimana manajemen dapat meningkatkan mutu sebuah organisasi dan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

(20)

17

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.unri.ac.id/

https://greatnusa.com/

Siswanto, Bedjo. Pengantar manajemen. Bumi Aksara, 2021.

PRAMESTI, DEA ARDHIA. "PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KONSEP MANAJEMEN." (2022).

Referensi

Dokumen terkait

After conducting research and observations on the data that has been processed from 45 MSMEs entrepreneurs in Pandeglang sub-district, Pandeglang Regency, the following conclusions

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan audit manajemen sebagai sarana untuk menilai efektivitas fungsi manajemen sumber daya manusia adalah denganmengevaluasi performa karyawan