Dimensi Kompetensi Supervisi Akademik
Deskripsi Materi Pelatihan
Langkah-langkah Mempelajari Materi Pelatihan
Pengantar
Pada tahun 2007, Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal PMPTK bekerja sama dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) berhasil merumuskan standar pokok sekolah dan madrasah yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007. penguatan Kapasitas kepala sekolah menjadi sangat penting mengingat peran strategis kepala sekolah dalam proses peningkatan mutu pendidikan. Materi ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan peningkatan kompetensi kepala sekolah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007.
Sosialisasi dan bimbingan supervisi profesi yang dilaksanakan selama ini masih belum memadai untuk menjangkau seluruh pimpinan sekolah/madrasah dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan kenyataan tersebut dan untuk mendukung peran kepala sekolah/madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah, diperlukan kepala sekolah/madrasah yang kuat. Dengan kepala sekolah/madrasah yang kuat diharapkan dapat membimbing, memberi contoh dan menggerakkan para guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah.
Materi pelatihan ini tentunya harus disesuaikan dengan ruang lingkup dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah/madrasah harus memiliki dan menguasai konsep supervisi akademik yang meliputi: pengertian, tujuan dan fungsi, asas dan dimensi substantif supervisi akademik.
Uraian
Supervisi akademik merupakan salah satu fungsi mendasar dalam keseluruhan program sekolah (Weingartner, 1973; Alfonso et al., 1981; dan Glickman, et al; 2007) Humanistik, artinya mampu menciptakan hubungan antarmanusia yang harmonis, terbuka, jujur. mantap, sabar, antusias dan penuh humor l.
Contoh
Maka selesailah tugas tersebut, seolah-olah supervisi akademik sama saja dengan mengukur kinerja guru dalam proses pembelajaran. Perilaku supervisi akademik sebagaimana diuraikan di atas merupakan contoh perilaku supervisi akademik yang buruk. Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan banyak berpengaruh terhadap tujuan dan fungsi supervisi akademik.
Secara konseptual, supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, hakikat supervisi profesional sama sekali bukan untuk menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya. Namun supervisi profesional tidak lepas dari penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.
Jika dikatakan di atas bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran, maka menilai kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dihindari. Penilaian kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses untuk memberikan perkiraan kualitas kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sejumlah kegiatan bimbingan akademik.
Latihan/Tugas
Agar supervisi profesional dapat membantu guru mengembangkan keterampilannya, maka untuk pelaksanaannya perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu terhadap keterampilan guru sehingga dapat ditentukan aspek-aspek yang akan dikembangkan dan cara mengembangkannya.
Ringkasan
Refleksi
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 diharapkan mempunyai konsep perencanaan program supervisi akademik untuk mendorong guru dan siswa kreatif, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri kewirausahaan. Konsep perencanaan program supervisi akademik yang berhasil Anda praktikkan melalui suksesi rencana akan menjadi contoh bagi guru dan siswa dalam mengubah pola pikirnya untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri kewirausahaan yang dimiliki. Agar kepala sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah harus mempunyai kekuasaan untuk merencanakan program bimbingan akademik.
Perencanaan program supervisi akademik adalah penyusunan dokumen perencanaan pemantauan berbagai kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kepala Sekolah/Madrasah yang akan melaksanakan kegiatan supervisi harus menyiapkan peralatan, instrumen supervisi sesuai dengan maksud, tujuan, sasaran, cara, teknik dan pendekatan instrumen yang terencana dan sesuai, berupa format supervisi yang dapat dilihat pada gambar. lampiran berupa format 1 sampai dengan 9. 6. Apa saja model bimbingan belajar akademik? Secara umum kegiatan bimbingan belajar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: bimbingan belajar umum dan bimbingan belajar akademik.
Supervisi umum dilaksanakan terhadap seluruh kegiatan administrasi sekolah teknik, sedangkan supervisi profesional lebih ditujukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Model bimbingan akademik yang ada saat ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan klinis, sehingga sering disebut dengan model bimbingan klinis.
Latihan
Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 3 diharapkan memiliki pemahaman tentang teknik bimbingan profesional untuk mendorong guru dan siswa kreatif, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri kewirausahaan. Konsep teknik bimbingan akademik yang berhasil Anda praktikkan melalui rencana tindak lanjut diharapkan dapat mengubah pola pikir Anda terhadap kreativitas, inovasi, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan naluri kewirausahaan. Untuk melakukan supervisi akademik secara efektif, diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknis (Glickman, et al; 2007).
Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus memiliki keterampilan teknis berupa kemampuan menerapkan teknik bimbingan yang tepat dalam melaksanakan bimbingan akademik. Teknik supervisi kelompok merupakan suatu cara untuk melaksanakan program supervisi yang terfokus pada dua orang atau lebih. Tidak satu pun dari teknik supervisi individu atau kelompok di atas yang sesuai atau berlaku untuk semua program pelatihan guru sekolah.
Selain mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan diajarkan, kepala sekolah juga harus mengetahui ciri-ciri dari masing-masing teknik di atas dan sifat atau kepribadian guru agar teknik yang digunakan benar-benar sesuai dengan guru yang bersangkutan. dilatih di bawah pengawasan akademis. Kemudian memilih teknik supervisi yang tepat berdasarkan pengalaman kepala sekolah dengan banyak bertanya kepada pengawas sekolah sebagai supervisor atau rekan kerja. Selesaikan contoh di atas dengan menggunakan teknik supervisi dan meningkatkan peran kepala sekolah sebagai supervisor.
Teknik supervisi ada dua macam, yaitu: Teknik supervisi individual merupakan pelaksanaan supervisi individual terhadap guru. Selain itu, teknik supervisi kelompok merupakan suatu cara untuk melaksanakan program supervisi yang terfokus pada dua orang atau lebih. Bersenang-senang membaca dan belajar dengan kegiatan pembelajaran 5 tentang konsep pemantauan hasil bimbingan akademik guru.
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 5 diharapkan mempunyai konsep untuk menindaklanjuti hasil supervisi akademik guru untuk mendorong guru dan siswa kreatif, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri kewirausahaan. Konsep tindak lanjut hasil supervisi akademik guru yang berhasil Anda praktikkan melalui rencana tindak lanjut akan menjadi contoh bagi guru dan siswa untuk mengubah pola pikirnya dalam menciptakan masalah, berinovasi, menyelesaikan, berpikir kritis. dan memiliki naluri kewirausahaan. Kegiatan penguatan perangkat panduan belajar dapat dilakukan melalui diskusi kelompok oleh dosen pembimbing tentang perangkat panduan belajar akademik dan perangkat panduan belajar non-akademik.
Jika ternyata tujuan supervisi akademik dan standar pembelajaran belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan evaluasi kembali terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan. Apabila ternyata tujuan tersebut belum tercapai, mulailah kembali merancang program bimbingan guru untuk periode berikutnya.
Rencana Aksi
Beri tanda (V) atau nilai pada kolom yang sesuai dengan penilaian anda dan catat hal-hal penting terkait aspek yang diamati pada kolom informasi. Mari kita identifikasi bersama hal-hal yang sudah diperbaiki dan hal-hal yang perlu diperbaiki, berdasarkan aktivitas yang baru saja Anda lakukan dan pengamatan saya. PERENCANAAN ORGANISASI BAHAN PEMBELAJARAN Skala penilaian 1 Kesesuaian bahan pembelajaran dengan kurikulum 1 2 3 4 2 Pengembangan bahan pembelajaran yang sesuai.
Skala nilai 1 Komunikasikan materi kaitan/persepsi 1 2 3 4 2 Memotivasi siswa untuk memulai belajar 1 2 3 4 3 Komunikasikan keterampilan yang ingin dicapai.