JURNAL SKRIPSI
PENGARUH PARKIR PADA JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ABUL HASAN
DI KOTA SAMARINDA
Diajukan :
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Jenjang Sarjana Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik Sipil
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Disusun Oleh : JUNAIDI 10.11.1001.7311.038
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
2014
ABSTRACT
Junaidi , technique faculty, study program civil faculty, 17 august 1945 Samarinda University. Research tittle “ Park effect at Road body about procedure Abul Hasan space road in Samarinda city “. This thesis under guidance Ir. Yohanes Nono Juwono MT as counselor I and Sahrullah , ST, MT as counselor II.
Traffic jam which caused by shop matters activity indirect have impact to transportation problem many of vehicle which parking, but less of suitable parking area so still found park at border road, so often caused traffic jam in this road.
The purpose of this thesis writing is to know par k effect level at Abul Hasan road body in Samarinda city. Substance of this thesis as condition graduate BA Degree in 17 August 1945 University in Samarinda. As information substance for next researcher especially which related with traffic jam and park density at Abul Hasan road body in Samarinda City.
From data of result research based on calculation by park existence in road body in this space influence vehicle speed. It seen from speed descent which should more than 45 km/hour (<45km /hour) become 17.234 km/hour .
Based on research result hoped at busy hours reduce beside obstacle, because with high beside obstacle will reduce vehicle speed and make density increase so occur adjournment or jamming also reduce road capacity and servicing level in Abul Hasan road space. Expected any park facility that large enough so that nothing vehicle that park in road body caused school and shop matter activity.
1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan makin meningkatnya pergerakan sehingga makin besarnya jumlah kendaraan dalam kota, hal ini menyebabkan lalu lintas perkotaan menjadi masalah yang harus ditangani secara khusus. Masalah yang dihadapi oleh kota besar di manapun bukan hanya masalah sosial yang bermacam bentuknya, tetapi juga adalah persoalan lalu lintas yang dihadapi sehari - hari.
Dalam analisis dan indentifikasi kondisi masalah yang ada, terkadang kesimpulan yang ditarik dari masalah lalu lintas adalah kurangnya kapasitas ruas jalan, terutama dalam mengatasi pergerakan lalu lintas. Sehingga langkah penanganan yang selalu diusulkan adalah tindakan - tindakan dalam usaha untuk menambah kapasitas ruas jalan yang ada. Misalnya, dengan melakukan pelebaran jalan.
Padahal pemanfaatan ruas jalan yang ada pada saat itu mungkin belum efektif, dan juga perlu diingat bahwa pelebaran jalan tidak selalu dapat dilakukan, terutama untuk daerah perkotaan dimana keterbatasan lahan sangatlah terasa sekali.
Lalu lintas pada jalan perkotaan di kota-kota besar telah menjadi topik utama yang selalu menjadi masalah, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu permasalahan transportasi yang ada adalah masalah kemacetan pada salah satu ruas jalan di kota Samarinda yang terjadi pada ruas jalan Abul Hasan.
Secara umum ada tiga faktor yang mmenyebabkan masalah kemacetan yang semakin lama semakin parah, yaitu terus bertambahnya kepemilikan kendaraan (demand), terbatasnya sumberdaya untuk pembangunan jalan raya dan fasilitas transportasi lainnya (supply), serta belum optimalnya pengoperasian fasilitas transportasi yang ada (sistem operasi).
II. METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN A. Tahap Persiapan
Perumusan hal-hal penting yang harus dilakukan sebelum memulai pengerjaan tugas akhir. Tahap ini bertujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Adapun beberapa kegiatan meliputi pencarian judul tugas akhir, pembuatan proposal, pengurusan administrasi berupa surat menyurat dan perijinan
B. Tahap Studi Pustaka
Pencarian dan pengumpulan referensi dalam penulisan tugas akhir yang dijadikan sebagai dasar teori pada setiap tahap penelitian.
C. Tahap Survei Pendahuluan
Survei pengamatan awal secara visual pada lokasi studi. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kondisi di lapangan.
D. Tahap Identifikasi Masalah
Tahap ini sebagai kelanjutan dari survei pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan transportasi di lokasi studi dan mengidentifikasi jenis data yang dibutuhkan daalam analisa.
E. Tahap Perumusan Metode Penelitian
Bertujuan untuk menentukan metode yang paling tepat dalam pengumpulan data sehingga didapatkan data-data yang dibutuhkan dengan mudah tetapi tetap memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang ditentukan. Pada tahap ini dirumuskan tata cara pengambilan data, baik ditinjau dari aspek teknis pengumpulan data maupun aspek kualitatif.
3.2 Tahap Pelaksanaan dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini seluruh data yang diperlukan dalam pengerjaan tugas akhir dikumpulkan baik data sekunder dan data primer, sehingga maksud dan tujuan penelitian dapat tercapai.
A. Data Sekunder
Data sekunder yang diperlukan adalah penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan data yang diperoleh dari instansi terkait. Data sekunder tersebut diantaranya:
- Peta jaringan jalan
- Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) - Data hasil survei volume lalu lintas tahun
B. Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil survei di lokasi studi. Dari survei yang dilakukan diharapkan akan diperoleh data-data yang ada di lapangan dan kondisi nyata dari wilayah studi. Selain itu data primer juga diperoleh apabila data-data sekunder yang telah ada tidak mencangkup untuk dianalisa. Pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh data-data tersebut yaitu:
- Data arus lalu lintas.
- Data waktu tempuh kendaraan.
1. Survei Pengambilan Data a. Survei Arus Lalu Lintas
1) Peralatan yang dibutuhkan : stopwatch, formulir survei, alat tulis dan 2) Prosedur pelaksanaan : surveyor mencatat pada formulir yang
3) Waktu Pelaksanaan : Pada Hari Senin dan Kamis Pukul 06.00-18.00
kamera.
disediakan setiap kali kendaraan melewati lokasi pengamatan sepanjang 100 meter dan disesuaikan dengan golongannya selama waktu yang telah ditentukan.
b. Survei Waktu Tempuh
1) Peralatan yang dibutuhkan : stopwatch, formulir survei, alat tulis dan 2) Prosedur pelaksanaan : surveyor kecepatan kendaraan dilakukan
3) Waktu Pelaksanaan : Pada Hari Senin dan Kamis
3.3 Tahap Pengolahan Data
Pada tahap ini data primer yang didapatkan dari survei arus lalu lintas yang berupa kendaraan/jam diolah menjadi data lalu lintas dalam smp/jam dan dari data waktu tempuh akan didapatkan kecepatan kendaraan dalam bentuk kecepatan rata-rata kendaraan.
Rumus kecepatan kendaraan
kamera.
100 meter
Gambar 3.2 Denah Lokasi Pengamatan
s=d t
Ket : s = kecepatan d = jarak tempuh t = waktu tempuh
Rumus kecepatan rata-rata kendaraan ∑t
∑ n
Ket : ∑t = jumlah waktu tempuh Ket : ∑n = jumlah kendaraan
3.4 Tahap Evaluasi dan Analisa Data
Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan kinerja dari ruas jalan dalam melayani lalu lintas yang ada.
1.5 Flow Chart
PERSIAPAN STUDI PUSTAKA
IDENTIFIKASI MASALAH
SURVEI PENDAHULUAN
PERUMUSAN METODE PENELITIAN
DATA SEKUNDER 1. Peta jaringan jalan
2. Data Lalu Lintas Harian Rata- Rata Tahunan (LHRT)
3. Data hasil survei volume lalu lintas
DATA PRIMER
1. Data arus lalu lintas.
2. Data waktu tempuh kendaraan.
EVALUASI DAN ANALISIS DATA PENGOLAHAN DATA PELAKSANAAN DAN PENGUMPULAN DATA
SELESAI MULAI
III. PEMBAHASAN
3.1. Data Umum Kondisi Jalan
a. Nama Jalan : Abul Hasan
b. Nama Kota dan provinsi : Samarinda, Kalimantan Timur c. Tipe Daerah : Jalan Perkotaan (Urban Road/UR) d. Tipe Jalan : dua lajur dua arah terbagi (2/2 UD)
e. Jumlah Penduduk : 781.184 jiwa (Samarinda dalam angka 2013) f. Panjang Jalan : 480 meter
g. Data Geometrik Ruas Jalan :
- Lebar ruas jalan tanpa adanya parkir di badan jalan = 12 meter - Lebar ruas jalan adanya parkir di badan jalan = 8 meter - Lebar parkir di badan jalan dengan tipe sejajar ruas jalan di kiri
dan kanan = 12 meter
- Lebar trotoar = 1,6 meter
Tabel 4.1. Rekapitulasi Volume Lalu lintas Jalan Abul Hasan, Arah 1 Pada Hari Senin, 14 April 2014
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.2. Rekapitulasi Volume Lalu lintas Jalan Abul Hasan, Arah 2 Pada Hari Senin, 14 April 2014
Sumber : Hasil Survei
Tabel 4.5. Data Kecepatan Jalan Abul Hasan kondisi Ada Parkir Pengamatan Kecepatan Kendaraan (Km/Jam)
Hari Senin, 14 April 2014 Hari Kamis, 17 April 2014
1 24,48 15,12
2 20,16 16,20
3 21,24 19,44
4 19,08 14,76
5 17,28 15,48
6 16,92 18,72
7 21,60 20,88
8 20,52 21,06
9 21,24 18,72
10 23,76 16,56
11 23,40 15,48
12 22,68 18,36
13 18,00 20,52
14 24,48 16,02
15 17,28 18,00
16 20,88 14,76
17 24,48 15,84
18 20,88 18,72
19 20,52 15,12
Rata-rata 20,70 17,21
Sumber : Hasil Survei
No Jam
V S
smp/ja m
km/ja m
1 2
1 06.00-07.00 245.4 30.77 2 07.00-08.00 340.8 34.34
3 08.00-09.00 362 28.51
4 09.00-10.00 275.4 32.75 5 10.00-11.00 264.2 32.99 6 11.00-12.00 536.2 34.44 7 12.00-13.00 635.6 32.78
8 13.00-14.00 607 31.68
9 14.00-15.00 478.4 26.20 10 15.00-16.00 536.8 34.86 11 16.00-17.00 583.4 33.60
12 17.00-18.00 353 30.23
∑ 5218.2 383.1
5 Rata-Rata 434.85 31.93
Dengan melakukan transformasi linear, dapat disederhanakan dan ditulis kembali sebagai persamaan Linear Yi = A + BXi dengan mengasumsikan S = Yi dan D = Xi dengan mengetahui beberapa set data Si dan Di yang bisa didapat dari hasil survey kecepatan dan kepadatan arus lalu lintas, maka dengan menggunakan analisis regresi-linear. Parameter A dan B dapat dihitung dan dihasilkan beberapa nilai berikut: A = Sff dan B = - Sff
Dj . Sehingga akhirnya didapat nilai Sff = A dan nilai Dj = - A
B
Selanjutnya, seluruh analisis perhitungan dengan model Greenshields ditabelaris pada Tabel 4.6. berikut.
a. Dari Tabel 4.6, nilai B dan A dapat dihitung dengan menggunakan persamaan B = (48).(5218.20).−(165.19).(1532.58)
(48).(644.79)−(165.192) = - 0.738 A = (31.93)−(0.738).(3.44)=34.468
Sehingga, dihasilkan nilai Sff = 34.47 km/jam dan Dj = - (34.47)
(−0.738) = 46.720 smp/km.
b. Dengan menggunakan nilai Sff dan Dj ,maka dapat ditentukan hubungan matematis antarparameter sebagai berikut:
Hubungan Kecepatan-Kepadatan : S = 34.468 - 0.738 D Hubungan Volume-Kepadatan : V = 34.468 - 0.738 D2 Hubungan Volume-Kecepatan : V = 46.720 - 1.355 S2 c. Volume maksimum dapat dihitung dengan menggunakan persamaan.
∂ V
∂ D = 0 didapat DM = 46.720
2 = 23.360 smp/km
∂ V
∂ D = 0 didapat SM = 34.468
2 = 17.234 km/jam
Dengan memasukkan nilai DM = 23.360 smp/km ke persamaan nilai SM= 17.234 km/jam, akan didapat nilai VM = 402.585 smp/jam. Dapat disimpulkan bahwa volume maksimum tersebut terjadi pada kondisi kepadatan D= 23.360 smp/km yang bergerak dengan kecepatan S= 17.234 km/jam.
IV. PENUTUP 4.1. Kesimpulan
Hasil analisis dan pembahasan pengaruh parkir di ruas Jalan Abul Hasan di Samarinda sebagai berikut ;
1. Karakteristik ruas Jalan Abul Hasan dengan adanya parkir dan tidak ada parkir berupa hasil keluaran ; Volume Lalulintas (Q), Kelas hambatan samping, kapasitas (C), Derajat Kejenuhan (DS), kecepatan arus bebas (FV) dan kecepatan sesungguhnya didapat ; a. Untuk Kondisi volume lalu lintas Jam Puncak dengan Ada Parkir dengan lebar
badan Jalan effektif rata-rata 8 meter dan lebar fasilitas parkir total 4 meter dengan tipe jalan 2/2 UD, didapat;
- Volume lalu lintas = 2461 Kend/jam atau 1332,45 smp/jam - Kelas hambatan samping = Sedang (Medium)
- Kapasitas (C) = 2796,88 smp/jam
- Derajat Kejenuhan (DS) = 0,52
- Kecepatan Arus Bebas (FV) = 41,52 km/jam
- Kecepatan Sesungguhnya = 18,954 km/jam (terjadi penurunan kecepatan kendaraan)
b. Untuk Kondisi volume lalu lintas rata-rata dengan Ada Parkir dengan lebar badan Jalan effektif rata-rata 8 meter dan lebar fasilitas parkir total 4 meter dengan tipe jalan 2/2 UD, didapat;
- Volume lalu lintas = 1893,73 Kend/jam atau 994,39 smp/jam - Kelas hambatan samping = Sedang (Medium)
- Kapasitas (C) = 2615,71 smp/jam
- Derajat Kejenuhan (DS) = 0,48
- Kecepatan Arus Bebas (FV) = 41,52 km/jam
- Kecepatan Sesungguhnya = 18,954 km/jam (terjadi penurunan kecepatan kendaraan)
c. Untuk Kondisi volume lalu lintas Jam Puncak dengan Asumsi Tidak Ada Parkir dan lebar badan Jalan total 12 meter serta tipe jalan 2/2 UD, didapat;
- Volume lalu lintas = 2461 Kend/jam atau 1158,55 smp/jam - Kelas hambatan samping diasumsikan = Rendah (Low)
- Kapasitas (C) = 3287,56 smp/jam
- Derajat Kejenuhan (DS) = 0,35
- Kecepatan Arus Bebas (FV) = 45,06 km/jam
- Kecepatan Sesungguhnya menggunakan grafik MKJI’97 = 37 km/jam (terjadi kenaikan kecepatan kendaraan)
d. Untuk Kondisi volume lalu lintas rata-rata dengan Asumsi Tidak Ada Parkir dan lebar badan Jalan total 12 meter serta tipe jalan 2/2 UD, didapat;
- Volume lalu lintas = 1893,73 Kend/jam atau 994,39 smp/jam - Kelas hambatan samping diasumsikan = Rendah (Low)
- Kapasitas (C) = 3287,56 smp/jam
- Derajat Kejenuhan (DS) = 0,26
- Kecepatan Arus Bebas (FV) = 45,06 km/jam
- Kecepatan Sesungguhnya menggunakan grafik MKJI’97 = 36 km/jam (terjadi kenaikan kecepatan kendaraan)
2. Menggunakan rumus Metode Greenshield, Greenberg dan Underwood maka dengan kondisi kecepatan kendaraan adanya pengaruh parkir didapat hasil berupa karateristik lalu lintas yaitu berupa pemodelan (persamaan matematis); Kepadatan (Density/D), Kecepatan maksimum (Speed/S) dan volume arus lalu lintas maksimum (Volume/V).
a. Metode Greenshield didapat persamaan matematis / model antara parameter dan hasil sebagai berikut ;
- Hubungan Kecepatan-Kepadatan : S = 34.468 - 0.738 D - Hubungan Volume-Kepadatan : V = 34.468 - 0.738 D2 - Hubungan Volume-Kecepatan : V = 46.720 - 1.355 S2 - Kepadatan Maksimum (Density) : Dmax = 23.360 smp/km - Kecepatan Maksimum (Speed) : Smax = 17.234 km/jam - Volume Lalu lintas Maksimum (Volume)
: Vmax = 402.585 smp/jam
b. Metode Greenberg didapat persamaan matematis / model antara parameter dan hasil sebagai berikut ;
- Hubungan Kecepatan-Kepadatan : S = 73.791 - 36.028 LnD - Hubungan Volume-Kepadatan : V = 73.791 D - 36.028
DLnD
- Kepadatan Maksimum (Density) : Dmax = 2.85 smp/km.
- Kecepatan Maksimum (Speed) : Smax = 36.028 km/jam - Volume Lalu lintas Maksimum (Volume)
: Vmax = 102.681smp/jam
c. Metode Underwood didapat persamaan matematis / model antara parameter dan hasil sebagai berikut ;
- Hubungan Kecepatan-Kepadatan : LnS = 4.508 - 0.30624 D - Hubungan Volume-Kepadatan : V = 90.702 De-0.30624 D - Hubungan Volume-Kecepatan : V = 14.719 - 3.265 SLnS - Kepadatan Maksimum (Density) : Dmax = 3.265 smp/km.
- Kecepatan Maksimum (Speed) : Smax = 33.367 km/jam - Volume Lalu lintas Maksimum (Volume)
: Vmax = 108.958 smp/jam
Berdasarkan ketiga persamaan matematis / model antara Metode Greenshield, Greenberg dan Underwood, maka Metode Greenshield yang diambil karena mendekati kondisi sesungguhnya di ruas Jalan Abul Hasan. Berdasarkan perhitungan dengan adanya parkir di badan jalan pada ruas ini mempengaruhi kecepatan kendaraan, ini terlihat dari penurunan kecepatan yang seharusnya lebih dari 45 km/jam (< 45 km/jam) menjadi 17.234 km/jam.
5.2. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pada jam-jam sibuk mengurangi hambatan samping, karena dengan hambatan samping yang tinggi akan menggurangi kecepatan kendaraan dan membuat kepadatan meningkat sehingga terjadi tundaan atau kemacetan serta mengurangi kapasitas jalan dan tingkat pelayanan di ruas Jalan Abul Hasan.
2. Diharapkan agar adanya fasilitas parkir yang cukup luas agar tidak ada lagi kendaraan yang parkir di badan jalan akibat adanya kegiatan sekolah dan pertokoan.
DAFTAR PUSTAKA
Adolf D. May, 1990, Traffic Flow Fundamentals, University of California,
Berkeley.
Ahmad Munawar, 2004, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, “Beta Offset” Jogjakarta Alamsyah, Alik, 2005, Rekayasa Lalu lintas, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang C. Jotin Khisty & B. Kant Kall, 2003, Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Jilid 1 dan 2,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) , Direktorat Jenderal Bina Marga dan Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1999, Rekayasa Lalu lintas (Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Lalu lintas di wilayah Perkotaan), Direktorat Bina sistem Lalu lintas dan Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta
Hobbs, F.D, 1995, Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas, Penerbit Gadjah Mada University Press.
Keputusan Menteri Dalam Negeri No.73 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran di Daerah
McShane, WR. Roess, R.P, 1990, Traffic Engineering, Prentice-Hall, Inc.
Morlok, E.K., 1998, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ogleby, C. H and Hick, R.G, 1988,Teknik Jalan Raya, Penerbit Erlangga, Jakarta Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan
Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya (PPGJR) No 13 1970
Tamin, Ofyar Z, 1997, Perencanaan & Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB Bandung, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia No 22 tahun 2009 Tentang Lalu lintas dan Angkutan Warpani, Suwardjoko, 2002, Rekayasa Lalu lintas, Bhratara Aksara, Jakarta