• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCX Beranda - PPID Kota Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "DOCX Beranda - PPID Kota Mataram"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Rencana Kerja Dinas Perhubungan

Tahun 2018

Disusun oleh :

Sub Bagian Perencanaan Dinas Perhubungan Kota Mataram

2018

(3)

PRAKATA

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MATARAM

P

erwujudan konsep pembangunan sektor perhubungan yang efektif dan efisien menemui banyak tantangan, peluang dan kendala antara lain berupa perubahan lingkungan strategis yang dinamis; perubahan kondisi sosial politik dan keterbatasan sumber daya, sehingga diperlukan proses penyusunan konsep pembangunan yang perlu terus ditingkatkan.

Perencanaan merupakan salah satu bagian penting untuk mencapai pembangunan yang efektif dan efisien. Perencanaan yang baik dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan anggaran dengan tujuan/hasil yang ingin dicapai. Rencana Kerja (Renja – SKPD) merupakan salah satu proses dalam perencanaan pembangunan, yang telah diamanatkan Undang – Undang. Renja - SKPD ini memuat program/kegiatan prioritas, arah dan kebijakan pembangunan, tujuan dan sasaran yang dicapai hingga kebijakan pendanaan serta permasalahan yang akan dihadapi.

Semoga dengan telah tersusunnya Renja SKPD ini harapan tercapainya

pembangunan yang efektif dan efisien khususnya sektor perhubungan akan tercapai.

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR ISTILAH...iii

PENDAHULUAN...1

1.1Latar Belakang...1

1.2Landasan Hukum...2

1.3Maksud dan Tujuan...4

1.4Sistematika Penulisan...4

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD...5

2.1Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD...5

2.2Analisis Kinerja Pelayanan SKPD...9

2.3Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD...14

2.4Review Terhadap Rancangan Awal RKPD...16

2.5Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat...20

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN...23

3.1Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional...23

3.2Tujuan dan Sasaran Renja SKPD...25

3.3Program dan Kegiatan...29

PENUTUP...42

DAFTAR ISTILAH

1. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.

(5)

2. Rencana strategis SKPD (Renstra SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

3. Rencana kerja SKPD (Renja SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun.

4. Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan nasional untuk periode 1 (satu) tahun.

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan ditetapkan dengan Undang-Undang.

6. Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

7. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang.

8. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

9. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

10. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

11. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan.

12. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.

13. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.

14. Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai secara langsung sasaran program prioritas.

(6)

15. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.

16. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.

17. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

18. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.

19. Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah.

20. Forum SKPD merupakan wahana antar pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD.

(7)

Bab Bab

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyusunan Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) merupakan pelaksanaan dari Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pertimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Dalam kerangka teknis penyusunan, Renja SKPD 2017 mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Kota Mataram Tahun 2018, dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas Dinas Perhubungan Kota Mataram pada tahun 2018. Rencana kerja tahunan SKPD, adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun. Pada dasarnya Renja SKPD berisi tentang; Kebijakan Umum SKPD, dan; Program/kegiatan Pembangunan dilingkungan SKPD, baik yang dilaksanakan oleh SKPD maupun dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja-SKPD merupakan penjabaran dari Renstra-SKPD yang disusun oleh setiap SKPD dengan mengacu pada Rancangan awal RKPD yang disiapkan oleh Bappeda. Renja-SKPD ini disusun berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian pelaksanaan program/kegiatan tahun 2017.

Rencana kinerja SKPD memuat analisis dan pengambilan keputusan kedepan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa mendatang. Pada prinsipnya perencanaan kinerja merupakan penetapan tingkat pencapaian kinerja yang dinyatakan dengan ukuran kinerja atau indikator kinerja dalam rangka mencapai sasaran atau target yang telah ditetapkan.

1 1

(8)

Sejalan dengan UU 25/2004, maka penyusunan Renja SKPD perlu memenuhi prinsip- prinsip sebagai berikut:

1. Teknokratis (Strategis), sesuai dengan fungsinya sebagai menerjemahkan, mengoperasionalkan RKPD ke dalam program dan kegiatan SKPD sehingga berkontribusi kepada pencapaian tujuan dan capaian program RKPD secara keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum dalam Renstra SKPD.

2. Demokratis dan Partisipatif, penyusunan Renja SKPD perlu dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan melibatkan masyarakat (dan seluruh stakeholder) dalam pengambilan keputusan perencanaan di semua tahapan perencanaan.

3. Politis, bahwa penyusunan Renja SKPD melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan politis, terutama Kepala Daerah Terpilih dengan DPRD.

4. Perencanaan Bottom-up, bahwa penyusunan Renja SKPD perlu untuk memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

5.

6. Perencanaan Top Down, bahwa proses penyusunan Renja SKPD perlu sinergi dengan rencana strategis di atasnya yaitu RKPD dan RPJMD. Keluaran utama dari proses penyusunan Renja SKPD adalah berisikan status, posisi, kedudukan dan kinerja SKPD.

Gambar I.1 Alur Penyusunan Proses Renja SKPD

(9)

1.2 Landasan Hukum

Peraturan Perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan Rencana Kerja Dinas Perhubungan (Renja-SKPD) Kota Mataram 2018 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

8. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(10)

17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram;

18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;

19. Peraturan Walikota Mataram Nomor 36 tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Mataram.

1.3 Maksud dan Tujuan

Secara umum, maksud penyusunan Renja Dinas Perhubungan Kota Mataram adalah untuk memberikan gambaran mengenai kebijakan, program dan kegiatan beserta indikator kinerja dan pagu indikatif masing-masing program kegiatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Perhubungan untuk satu tahun mendatang. Secara khusus Rencana Kerja ini mempunyai tujuan:

1. Mewujudkan konsistensi dan sinkronisasi perencanaan tahunan Renstra Dinas Perhubungan dan hasil Musrenbang RKPD untuk melaksanakan fungsi Dinas Perhubungan.

2. Menjadikan Renja sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen perencanaan yang efektif, efisien dan akuntabel dalam kurun waktu satu tahun kedepan.

3. Menyelaraskan perencanaan program kegiatan dan penganggaran tahunan Dinas Perhubungan.

4. Menyediakan informasi dan gambaran hasil evaluasi pelaksanaan fungsi Dinas Perhubungan serta indikator kinerja Dinas Perhubungan yang akan diwujudkan dalam pelaksanaan program tahun depan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Rencana Kerja (Renja-SKPD) Dinas Perhubungan Kota Mataram 2018 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Bab Bab

2 2

(11)

EVALUASI

PELAKSANAAN RENJA SKPD

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

Pelaksanaan pembangunan dapat dievaluasi berdasarkan sejumlah indikator yang ditujukan untuk menilai apakah pembangunan telah memberikan perubahan yang sebesar – besarnya bagi sektor transportasi di Kota Mataram. Untuk itu Dinas Perhubungan Kota Mataram terus melakukan kajian hasil-hasil pembangunan sektor transportasi dengan mengevaluasi indikator kemajuan pada masing – masing indikator kinerja utama. Dinas Perhubungan Kota Mataram telah menetapkan 13 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi hasil pembangunan yang telah dilakukan.

Sebagai pelaksanaan dari Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Mataram 2018- 2022, Rencana Kerja SKPD Tahun 2018 ini memuat evaluasi terhadap kemajuan pembangunan yang telah dicapai pada tahun 2017, serta evaluasi berjalan terhadap RENSTRA DISHUB 2018-2022. Evaluasi ini nantinya akan menjadi bahan untuk menentukan langkah-langkah dalam penyusunan kebijakan perencanaan dan penganggaran dengan mempertimbangkan kondisi capaian terkini, dan proyeksi terhadap target capaian pada tahapan-tahapan selanjutnya.

Secara umum pembangunan perhubungan di Tahun 2017 dan pembangunan perhubungan yang sedang dilaksanakan sampai dengan triwulan I tahun 2018 dilaksanakan melalui 8 program yang terdiri dari : Pogram Pelayanan Adminitrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program Peningktan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan keuangan; Program Pembangunan Prasarana dan fasilitas Perhubungan; Program Peningkatan Pelayanan angkutan; Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas; Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor; Program Peningkatan Pelayanan Perparkiran.

2.1.1 Indikator bidang Perhubungan

Indikator kinerja bidang perhubungan mengacu pada misi mewujudkan keelamatan, kenyamanan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas jalan dan meningkatkan pelayanan

(12)

sarana dan prasarana angkutan. Dalam rangka perwujudan misi tersebut Dishub melaksanakan tiga kebijakan yaitu pemantapan koordinasi dan sinkronisasi, mewujudkan pelayanan sarana dan prasarana angkutan yang handal dan penerapan manajemen sarana dan prasarana lalu lintas yang optimal.

2.1.1.1 Pelayanan Sarana dan Prasarana Angkutan Umum

Belum optimalnya pelayanan angkutan umum menjadi permasalahan yang menjadi prioritas penanganan. Dishub telah melakukan perbaikan – perbaikan dengan melaksanakan program dan kegiatan yang mempunyai dampak langsung terhadap peningkatan kinerja sarana dan prasarana angkutan umum.

Dalam indikator kinerja utama telah ditetapkan beberapa tolak ukur kinerja pelayanan yang menjadi bahan evaluasi pelaksanaan program kegiatan.

Tabel 2.1

Pelayanan Sarana Prasarana Angkutan Umum Kota Mataram 2015 – 2017

No. Uraian 2015 2016 2017 Ket.

1 Jumlah arus penumpang angkutan umum

652.905 672.492 522.44 2

2 Rasio ijin trayek 0,12 0,12 0,12

3 Load factor 0,12 0,12 0,28

Ketiga indikator tersebut menggambarkan kinerja pelayanan angkutan secara umum, jumlah arus penumpang angkutan umum menggambarkan unjuk kinerja pelayanan prasarana terminal penumpang, peningkatan arus penumpang menunjukkan pelayanan terminal penumpang yang memuaskan.

Rasio ijin trayek memperhitungkan panjang jalan yang terlayani angkutan umum, pada tahun 2015 – 2017 hingga triwulan pertama tahun 2018 belum menunjukkan peningkatan rasio ijin trayek yang signifikan. Kondisi ini terjadi akibat belum optimalnya pelayanan angkutan yang disebabkan oleh makin ditinggalkannya angkutan umum oleh masyarakat, Kondisi yang sebagian besar dialami oleh kota – kota di Indonesia.

Load faktor angkutan menunjukkan tingkat keterisian sarana angkutan umum, sebagaimana kondisi rasio ijin trayek load faktor angkutan mengalami kondisi yang serupa.

Pada tahun 2015 – 2017 rata – rata load faktor angkutan kota hanya berkisar 0,28 atau 28

%.

2.1.1.2 Pelayanan Lalu Lintas Jalan

(13)

Lalu lintas jalan menjadi tumpuan utama mobilitas masyarakat Kota Mataram, peran vital ini harus mampu didukung oleh pelayanan yang optimal. Permasalahan yang terjadi harus mampu diminimalisir guna menghindari efek negatif yang mungkin timbul. Kebijakan umum dalam pelayanan lalu lintas ini ditujukan untuk memberikan keselamatan, kelancaran dan kenyamanan bagi masyarakat penggunan lalu lintas jalan. Adapun beberapa indikator yang ditetapkan antara lain adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2

Capaian Pelayanan Pelayanan Lalu Lintas Jalan Kota Mataram 2015 – 2017

No. Uraian 2015 2016 2017 Ket

. 1 Kepemilikan KIR angkutan

umum 69 % 74 % 88 %

2 Lama pengujian kelayakan angkutan

umum (KIR) (jam)

15 menit 15 Menit 15 Menit

3 Rasio Terpasangnya Fasilitas Perlengkapan

Jalan (%)

45 % 54 % 60 %

4 Jumlah Lokasi Kemacetan 6 Lokasi 5 Lokasi 2 Lokasi 5 Jumlah masyarakat

tersosialisasi ketertiban lalu lintas

180 Orang 260 Orang 260 Orang

Kelima indikator tersebut mewakili tiga unsur yaitu keselamatan, kelancaran dan kenyamanan. Unsur keselamatan sarana ditunjukkan oleh kepemilikan KIR angkutan umum yang hingga tahun 2016 mencapai 74 % dan pada tahun 2017 mencapai 88 %. Lama pengujian kelayakan angkutan umum mampu memenuhi standar yaitu 15 menit.

Keselamatan prasarana jalan ditunjukan oleh rasio terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan yang hingga tahun 2017 ini telah mencapai 60 %. Untuk jumlah lokasi kemacetan sebagai indikasi dari tingkat kenyamanan dan kelancaran lalu lintas hingga tahun 2017 telah mengalami penurunan.

2.1.3 Indikator Capaian Lainnya

(14)

Peran Dishub selain melaksanakan pembangunan sektor perhubungan memiliki tanggung jawab dalam hal pengelolaan pendapatan daerah melalui pemungutan retribusi jasa perhubungan. Realisasi capaian yang optimal menjadi tantangan tersendiri bagi Dishub dengan segala permasalahannya. Tantangan ini muncul karena peran Dishub sebagai pelayan masyarakat harus mampu diseimbangkan dengan kemampuan untuk menarik pendapatan yang optimal.

Faktor sumber daya manusia khususnya aparatur Dinas Perhubungan yang profesional menjadi syarat mutlak untuk mencapai hasil pembangunan yang maksimal. Oleh sebab itu, Dishub terus berupaya melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan sumber daya manusianya.

Tabel 2.4

Realisasi Pendapatan Asli Daerah dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Dinas Perhubungan

Kota Mataram 2015 – 2017

No. Uraian 2015 2016 2017 Ket

. 1 Realisasi Pendapatan Asli

Daerah

83,92 % 82,38 % 98,00 %

2 Rasio aparatur terdidik dan terlatih

PNS : 14 % PNS : 14 % PNS : 31 %

Keberhasilan peningkatan realisasi PAD dan kualitas aparatur tidak lepas dari komitmen Dishub Kota Mataram untuk meningkatkan kinerja organisasi, tidak hanya dari program – program pembangunan akan tetapi juga mengembangkan kemampuan aparatur dan pengelolaan pendapatan daerah.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Keberhasilan pembangunan secara umum sangat ditentukan oleh peran sektor perhubungan, karenanya sektor ini harus dibina agar mampu menghasilkan jasa transportasi yang handal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara terpadu, tertib, aman, lancar dan efisien dalam menunjang sekaligus menggerakan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang serta jasa. Dinas Perhubungan sebagai pengambil kebijakan untuk sektor Perhubungan juga akan merasakan dampak positif apabila sektor tersebut dapat melayani masyarakat dengan maksimal.

(15)

Untuk mencapai pelayanan yang maksimal, pemerintah daerah selaku penyelenggara urusan pemerintahan harus dapat memproses dan melaksanakan hak dan kewajiban berdasarkan asas-asas kepemerintahan yang baik (Good Governance) sesuai dengan asas umum penyelenggaraan negara. Dalam mengukur hasil pelayanan yang digunakan indikator kinerja kunci yang sudah ditentukan dalam SPM maupun indikator kunci yang ditetapkan secara mandiri oleh SKPD.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta Indikator Kinerja Mandiri Dinas Perhubungan mempunyai beberapa indikator penilaian kinerja. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pelayanan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan sesuai dengan kewenangannya.

Hasil pengukuran kinerja yang telah dilakukan, pelaksanaan pelayanan pada Dinas Perhubungan Kota Mataram telah mampu dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target yang ditetapkan. Dalam tabel 2.5 dibawah ini ditampilkan beberapa target dan pencapaian indikator kinerja Dinas Perhubungan pada tahun 2018 hingga tahun 2022.

(16)

Tabel 2.5

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Kota Mataram

No

. Indikator SPM/standa

r Nasional IKK Target Renstra SKPD Realisasi

Capaian Proyeksi Catatan

Analisis

2014 2015 2016 2017 2016 2017 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1.

Jumlah arus

penumpang angkutan umum

- 655.98 1

669.10 1

655.98

1 - 652.90

5 - 655.981 -

2.

Rasio trayek 0,19 0,17 0,19 0,12 0,12 0,12 0,12 0,17 0,19

3.

Jumlah uji kir

kendaraan wajib uji 19.801 15.736 16.989 18.341 19.801 15.736 14.056 18.341 19.801

4.

Jumlah Pelabuhan

Laut/Udara/Termina l Bis

1 1 1 1 - 1 - 1 -

5.

Jumlah angkutan darat / Jumlah penumpang

angkutan darat x 100% (load faktor)

0,15 0,12 0,13 0,14 0,15 0,12 0,28 0,14 0,25

(17)

No

. Indikator SPM/standa

r Nasional IKK Target Renstra SKPD Realisasi

Capaian Proyeksi Catatan

Analisis

2014 2015 2016 2017 2016 2017 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

6.

Kepemilikan KIR

angkutan umum 88 % 82 % 69 % 74 % 88 % 74 % 88 % 82 % 84 %

7.

Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) (jam)

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

8.

Rasio Terpasangnya

Fasilitas

Perlengkapan Jalan (%)

49 % 43 % 45 % 47 % 49 % 54 % 60 % 47 % 49 %

9.

Realisasi

pendapatan asli daerah

85 % 82 % 83 % 84 % 85 %

82,38

% 98,00% 84 % 85 %

10.

Jumlah Lokasi Kemacetan

4 Lokasi

7 Lokasi

6 Lokasi

5 Lokasi

2 Lokasi

5 Lokasi

2

Lokas 5 Lokasi 4 Lokasi

11.

Ketersediaan

dokumen pelayanan publik dan standar operasional

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

12.

Jumlah masyarakat tersosialisasi

260 Orang

180 Orang

180 Orang

260 Orang

260 Orang

260 Orang

260 Orang

260 Orang

260

Orang

(18)

No

. Indikator SPM/standa

r Nasional IKK Target Renstra SKPD Realisasi

Capaian Proyeksi Catatan

Analisis

2014 2015 2016 2017 2016 2017 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

ketertiban lalu lintas

(19)

2.3 Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Meskipun telah dicapai kemajuan di berbagai bidang pada pelayanan perhubungan, permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan dalam kondisi pendanaan pemerintah yang terbatas. Permasalahan pelayanan perhubungan ini diindikasikan oleh belum memadainya dan belum dicapainya tingkat kehandalan, keselamatan serta kepuasan pengguna jasa baik karena kondisi sarana dan prasarana, sumber daya manusia, manajemen operasional dan pelayanan maupun kualitas penegakan hukum, dari hasil catatan dan evaluasi pada penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Perhubungan dapat disampaikan permasalahan sebagai berikut :

1. Belum memadainya kualitas SDM pengelola sektor Perhubungan;

2. Kurang optimalnya pelayanan Perhubungan;

3. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap keselamatan dan ketertiban lalu lintas;

4. Belum optimalnya penegakan hukum bidang LLAJ;

5. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi antar penyelenggara Perhubungan;

6. Terbatasnya infrastruktur Perhubungan;

7. Meningkatnya masalah kemacetan dan keselamatan lalu lintas;

8. Belum maksimalnya pengelolaan data dukung dan analisis kebijakan penyelenggaraan Perhubungan;

9. Belum terjalin kerjasama yang maksimal dengan instansi/lembaga/dinas swasta dan pemerintah dalam penyelenggaraan Perhubungan;

10. Belum optimalnya pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor Perhubungan;

Permasalahan – permasalahan yang muncul pada pelaksanaan program kegiatan pada tahun 2016 dan 2017 menjadi tantangan yang harus diselesaikan guna pencapaian penyelenggaraan perhubungan yang optimal. Berdasarkan visi misi Walikota Mataram yang mengarahkan pembangunan Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Dinas Perhubungan Kota Mataram mencoba mewujudkannya melalui program kegiatan yang secara langsung mengarah pada visi dan misi dimaksud. Perencanaan program dan kegiatan juga mengacu pada pencapaian yang telah diamanatkan dalam standar pelayanan minimum yang ditetapkan Pemerintah maupun isu – isu strategis terkini yang harus ditangani secara baik.

Adapun isu – isu penting yang menjadi catatan dalam penyusunan program prioritas pada Dinas Perhubungan tahun 2018 antara lain :

1. Isu peningkatan kualitas dan kapasitas kelembagaan dibidang pelayanan publik;

(20)

a. Terbatasnya kualitas SDM khususnya dibidang pelayanan publik, standar kebutuhan SDM pada SPM belum seluruhnya terpenuhi;

b. Belum terbentuknya budaya pelayanan prima pada Dinas Perhubungan Kota Mataram.

2. Isu pelayanan angkutan;

a. Belum optimalnya pelayanan angkutan yang diindikasikan dengan rendahnya tingkat keterisian penumpang angkutan, berkurangnya jumlah armada angkutan dan trayek angkutan yang semakin ditinggalkan operator;

b. Belum optimalnya pengelolaan dan pelayanan simpul – simpul angkutan (terminal dan halte/shelter) ditandai dengan masih terbatasnya jumlah fasilitas halte/shelter dan belum maksimalnya pengelolaan terminal;

c. Belum maksimalnya pengawasan dan pembinaan pada angkutan moda daerah (cidomo), belum adanya standar perlengkapan keselamatan dan kebersihan cidomo serta masih banyaknya cidomo yang melanggar jalur.

3. Isu kemacetan dan kecelakaan lalu lintas;

a. Terjadinya kemacetan pada ruas – ruas jalan khususnya pada saat jam – jam sibuk berangkat dan pulang kantor/sekolah;

b. Masih tingginya kejadian kecelakaan yang diakibatkan faktor manusia akibat rendahnya disiplin dan tertib berlalu lintas khususnya pada kalangan pelajar;

c. Masih belum optimalnya peningkatan keselamatan dari sisi prasarana jalan yang diindikasikan dengan masih terbatasnya penyediaan fasilitas perlengkapan jalan;

d. Belum maksimalnya peningkatan keselamatan dari sisi sarana dengan indikasi masih belum optimalnya penyelenggaraan laik uji kendaraan.

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Rancangan awal RKPD telah memuat rancangan awal program dan kegiatan dan telah disusun melalui proses perencanaan yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram dengan mengacu pada visi dan misi serta rencana pencapaian tahun 2018.

Seiring dengan perkembangan, terjadi proses penyesuaian yang dilakukan SKPD untuk menjawab dinamika yang terjadi. Penyesuaian – penyesuaian yang dilakukan tentunya harus tetap mengacu pada visi, misi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Dinas Perhubungan setelah melakukan analisis terhadap rancangan awal RKPD yang dikaitkan dengan kebutuhan dan isu/permasalahan terkini melakukan beberapa perubahan/penyesuaian terhadap beberapa program/kegiatan yang tercantum dalam rancangan awal RKPD, yaitu antara lain:

(21)
(22)

Tabel 2.6

Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2017 Kota Mataram

No

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting Program/Kegiatan Lokasi Indikator

Kinerja Target

Pagu Indikatif

(Rp.000) Program/Kegiatan Lokasi Indikator

Kinerja Target

Pagu Indikatif (Rp.000)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Manusia

Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur

100 30.000 Fokus thd : SDM untuk mengkuti diklat teknis guna memenuhi kualifikasi teknis 2. Program

Pembangunan Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

Meningkatnya pelayanan angkutan publik

95 52

Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Meningkatnya pelayanan publik dan infrastruktur

100 101.900

Fokus thd : peningkatan terminal

3. Program Peningkatan

Pelayanan Angkutan

Meningkatnya pelayanan publik dan angkutan

100 545.691 Fokus thd : peningkatan pelayanan angkutan (sarana, prasarana dan pengawasa n/pengenda lian)

(23)

No

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting Program/Kegiatan Lokasi Indikator

Kinerja Target

Pagu Indikatif

(Rp.000) Program/Kegiatan Lokasi Indikator

Kinerja Target

Pagu Indikatif (Rp.000)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

4. Program

pengendalian dan pengamanan lalu lintas

Meningkatnya ketertiban lalu lintas dan

angkutan publik

100 948 Program

pengendalian dan pengamanan lalu lintas

Meningkatnya ketertiban, keselamatan dan kelancaran

lalu lintas

100 1.037.060 Fokus thd : kualitas dan kuantitas faskel dan pelaksanaa n M & R rawan macet 5. Program

peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

Meningkatkan kenyamanan

dan keamanan

lalu lintas

100 159 Program peningkatan kelaikan

pengoperasian kendaraan bermotor

Meningkatkan kenyamanan dan keamanan

lalu lintas

80 156.712 Fokus thd : pelayanan pengujian kendaraan bermotor.

6.

`

Peningkatan Pelayanan Perparkiran

Meningkatnya potensi pendapatan

daerah

100 229 Peningkatan

Pelayanan Perparkiran

Meningkatnya potensi pendapatan

daerah

100 236.717

(24)

2.5 Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Proses perencanaan yang dilakukan Dinas Perhubungan salah satunya adalah dengan melakukan pengumpulan informasi usulan masyarakat melalui forum Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) yang diselenggarakan Pemerintah Kota Mataram. Forum MPBM ini berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan yang menitikberatkan pada pembahasan untuk sinkronisasi rencana kerja SKPD dan masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan daerah. Kegiatan ini merupakan salah satu sarana Dinas Perhubungan untuk menyerap aspirasi masyarakat mengenai pembangunan sehingga diharapkan adanya peran serta masyarakat yang nantinya akan mendukung pelaksanaan pembangunan yang dilakukan. Selain melalui forum tersebut, Dinas Perhubungan juga menerima masukan dan usulan yang berasal dari instansi pembina jalan maupun para pemangku kepentingan lain.

Pada perencanaan tahun anggaran 2018 telah diinventarisir beberapa usulan yang berkaitan dengan pembangunan perhubungan diantaranya.

Tabel 2.7

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2017 Kota Mataram

Nama SKPD : Dinas Perhubungan

No Lokasi Program/Kegiatan Indikator

Kinerja Volume Cat.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Kecamatan Sekarbela

Jalan Gajah Mada

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Pemasangan Rambu Lalu Lintas

Meningkatnya ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu lintas

2.

Kecamatan Cakranegara

S 4 Kr. Taliwang

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Pengadaan warning light

Meningkatnya ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu lintas

Akan dipasang

pada tahun

2014 Berkaitan dengan isu – isu penting yang menjadi prioritas program kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2018, usulan tersebut di atas secara umum akan diakomodir tentunya

(25)

dengan menyesuaikan kriteria teknis yang telah ditetapkan. Penyesuaian teknis utamanya dilakukan pada pengadaan fasilitas perlengkapan jalan dengan cara melakukan survey/penelitian lokasi dan kemudian dilakukan penghitungan sesuai pedoman dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan peraturan perundangan. Adapun penyesuaian teknis dimaksud antara lain mencakup :

1. Jenis fasilitas perlengkapan jalan;

2. Lokasi pemasangan;

3. Volume;

(26)

Bab Bab

TUJUAN, SASARAN,

PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Visi Dinas Perhubungan Kota Mataram “TERWUJUDNYA PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI YANG HANDAL DAN BERDAYA SAING DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGIUS DAN BERBUDAYA “.

Perumusan kebijakan dalam rangka mewujudkan visi penyelenggaraan perhubungan Kota Mataram perlu dilakukan secara komprehensif, efektif dan sinergis. Perlu dilakukan berbagai langkah untuk memastikan kebijakan yang disusun nantinya dapat menjawab seluruh permasalahan yang ada.

Pemerintah melalui kementrian/lembaga telah memberikan kebijakan umum dan prioritas pembangunan untuk dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi SKPD dalam melaksanakan program pembangunnya. Dinas Perhubungan sesuai tugas pokoknya dalam menyusun program dan kegiatannya juga mengacu pada arah kebijakan pembangunan di bidang Perhubungan. Arah kebijakan tersebut tertuang pada dokumen perencanaan strategis kementerian Perhubungan. Adapun arah kebijakan dan program prioritas tersebut antara lain :

1. Arah kebijakan dan program pembangunan nasional sektor perhubungan adalah : a. Sektor Perhubungan

1) Mendukung pergerakan kelancaran mobilitas penumpang dan distribusi barang/

jasa untuk mendorong pengembangan konektivitas antar wilayah dan meningkatkan daya saing produk nasional;

2) Mewujudkan ketahanan nasional dan wawasan nusantara guna memantapkan penalaran keutuhan NKRI;

3) Meningkatkan keselamatan dan keamanan Perhubungan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa Perhubungan;

3 3

(27)

4) Memberikan ruang seluas-luasnya kepada daerah berdasarkan kewenangannya dan memberikan kemudahan kepada pemerintah daerah dalam penyelenggaraan angkutan massal;

5) Mendorong partisipasi peran serta swasta dengan memperhitungkan tingkat pelayanan agar tetap terjaga efisiensi, pemerataan kepentingan daya beli masyarakat lainnya serta kepentingan operator terkait dengan jaminan kelangsungan usaha;

6) Meningkatkan kualitas SDM Perhubungan guna mewujudkan penyelenggaraan Perhubungan yang handal, efisien dan efektif;

7) Mendorong pengembangan teknologi Perhubungan yang ramah lingkungan sebagai antisipasi terhadap dampak perubahan iklim.

Program pembangunan Perhubungan darat berdasarkan meliputi :

1) Pembangunan & pengelolaan, prasarana, sarana & fasilitas LLAJ, Manajemen Rekayasa Lalin, terpasangnya fasilitas keselamatan LLAJ, terbangunnya/pengembangan simpul Perhubungan jalan;

2) Pembinaan, pengembangan dan pembangunan Perhubungan perkotaan dengan terciptanya rencana induk angkutan perkotaan, rencana induk system informasi lalu lintas perkotaan, penyelenggaraan manajemen dan rekayasa di jalan nasional pada kawasan perkotaan, laporan evaluasi dan terbangunnya fasilitas pendukung perkotaan, pengembangan jumlah Bus Rapid Transit (BRT)/bus pemadu moda/bus perkotaan, mahasiswa,sekolah dan fasilitas konversi BBM serta program gasifikasi angkutan umum perkotaan.

3) Manajemen dan peningkatan keselamatan Perhubungan darat yang dilakukan dengan pendekatan 5E (Engineering, Education; Enforcement; Encoragment;

Emergency).

4) Penelitian dan pengembangan Perhubungan multimoda, perhubungan darat dan manajemen Perhubungan.

Arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang telah disebutkan diatas, secara garis besar mencakup 3 program utama yaitu antara lain ;

1. Pengembangan dan peningkatan kualitas SDM;

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur;

3. Penyelenggaraan layanan Perhubungan yang handal, efisien dan efektif;

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Berdasarkan identifikasi isu dan masalah mendesak serta dengan mengacu pada

(28)

tujuan dan sasaran yang didasarkan dengan misi penyelenggaraan Perhubungan tahun 2018 antara lain :

VISI : “ TERWUJUDNYA PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI YANG

HANDAL DAN BERDAYA SAING DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

PEMBANGUNAN KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGIUS DAN

(29)

BERBUDAYA “

MISI I : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik dan Kapasitas Kelembagaan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Membentuk instansi yang profesional dan berdaya saing

1.1 Meningkatnya kualitas

pelayanan dan budaya kerja.

1.2 Terbentuknya instansi yang didukung oleh

SDM yang

profesional.

Data dan

informasi serta kajian yang berkualitas.

1.3 Meningkatnya koordinasi dan kemitraan instansi/lemba ga terkait.

1.1 Optimasi pelaksanaan SPP dan SOP melalui

sosialisasi dan pengawasan guna

meningkat peran serta masyarakat.

1.2 Peningkatan kualitas dan kemampuan teknis aparatur.

1.3 Penyediaan dokumen

kajian dan data dukung

informasi yang akurat.

1.4 Koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait

1.5 Membuka Kerjasama

seluas -

luasnya dengan pihak swasta

1.1 Pemenuhan standar fasilitas dan SDM sesuai SPM

1.2 Meningkatkan kemampuan teknis dan kualitas aparatur melalui

pelatihan dan pendidikan.

MISI II : Mewujudkan Keselamatan, Kenyamanan, Kelancaran Dan Ketertiban Lalu Lintas Jalan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Menciptakan transportasi

1.1. Mewujudkan fungsi jalan

1.1. Optimalisasi pemanfaatan

1.1. Manajemen

dan rekayasa

(30)

jalan yang lancar, nyaman, tertib, dan selamat

dan lancar 1.2. Terwujudnya

kesadaran masyarakat dalam berperilaku tertib dan selamat dalam berlalu lintas.

1.3. Terwujudnya sarana

transportasi yang selamat dan laik uji.

1.4. Terpasang dan terpeliharanya fasilitas

keselamatan dan

perlengkapan jalan.

jalan sesuai daya dukung jalan

1.2. Pelaksanaan edukasi dan sosialisasi yang efektif 1.3. Optimasi

pengawasan dan

penegakan hukum (laik jalan)

1.4. Optimalisasi pelaksanaan pengujian;

1.5. Pemenuhan faskel sesuai kebutuhan dan prioritas

1.6. Pemeliharaan faskel jalan sesuai kebutuhan

rawan kemacetan dan

kecelakaan.

1.2. Regulasi manajemen pemanfaatan ruas jalan 1.3. Pelaksanaan

penegakan hukum bidang LLAJ 1.4. Sosialisasi

kepada pelajar dan masyarakat 1.5. Pelaksanaan

pengujian sesuai standar 1.6. Pengadaan

dan

pemasangan fasilitas perlengkapan jalan

1.7. Pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan

MISI III : Meningkatkan Pelayanan Sarana dan Prasarana Angkutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

(31)

1. Mewujudkan pelayanan angkutan yang handal

1.1. Terwujudnya prasarana angkutan yang nyaman dan aman;

1.2. Terlayaninya kebutuhan masyarakat akan angkutan yang handal dan terpadu;

1.3. Meratanya akses angkutan umum bagi masyarakat.

1.1. Penambahan prasarana angkutan (halte dan terminal);

1.2. Optimalisasi pengelolaan prasarana angkutan;

1.3. Perluasan layanan angkutan;

1.4. Pengembanga n layanan angkutan daerah 1.5. Peningkatan

pelayanan angkutan yang handal dan terpadu.

1.1. Pembanguna n fasilitas naik turun

penumpang dan simpul transportasi;

1.2. Penciptaan keamanan dan

kenyamanan pada

terminal;

1.3. Pemantapan layanan angkutan pada jaringan trayek yang ada.

1.4. Pembinaan, pengawasan dan

pengendalian cidomo

1.5. Pemantapan layanan pemadu moda darat dan udara (angkutan BIL)

1.6. Meningkatkan kinerja

pelayanan angkutan MISI IV : Meningkatkan kemampuan pembiayaan daerah melalui pengelolaan PAD yang optimal

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Meningkatnya potensi dan sumber – sumber

1.1. Meningkatnya pengelolaan PAD melalui tenaga

1.1. Optimalisasi kapasitas tenaga PAD;

1.2. Optimalisasi

1.1. Terbinanya tenaga PAD yang

profesional

(32)

pendapatan melalui pengelolaan yang optimal .

dan terlatih.

1.2. Meningkatnya realisasi pendapatan bidang

perhubungan.

PAD. 1.2. Pengendalian dan

pengawasan pengelolaan PAD

3.3 Program dan Kegiatan

Rencana program dan kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2018 disusun mengacu pada tujuan dan sasaran serta isu – isu strategis yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) tahun 2017. Faktor – faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2018 antara lain :

1. Pencapaian visi dan misi Walikota Mataram;

Fokus pencapaian tahun 2017 sesuai dengan visi dan misi Walikota Mataram adalah : - Meningkatkan kualitas SDM aparatur dinas yang berdaya saing;

- Meningkatkan kualitas pelayanan publik;

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana Perhubungan perkotaan.

2. Pencapaian indikator kinerja kementerian

Fokus pencapaian tahun 2017 sesuai dengan indikator kinerja kementerian adalah : - Perluasan akses transportasi;

- Kelancaran mobilitas masyarakat;

- Peningkatan keselamatan sarana dan prasarana Perhubungan 3. Pencapaian pelayanan publik yang transparan dan akuntabel

Fokus pencapaian tahun 2017 adalah : - Penerapan standar pelayanan;

- Terlengkapinya fasilitas perizinan yang memadai.

4. Pencapaian indikator kinerja utama Dinas Perhubungan Fokus pencapaian tahun 2017 adalah :

- Pengelolaan PAD yang optimal;

- Kualitas kelembagaan (SDM dan Kualitas Kebijakan);

- Pemanfaatan akses transportasi yang berbudaya;

- Keselamatan, kelancaran dan kenyamanan lalu lintas;

(33)

- Peningkatan pelayanan angkutan.

Program kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2018 direncanakan sebanyak 10 program dan 54 kegiatan. Dalam perencanaan tersebut terdapat penyesuian terhadap beberapa program kegiatan. Penyesuaian dilakukan untuk menyelaraskan dan mensinergikan program kegiatan dengan tujuan, sasaran dan isu – isu permasalahan yang berkembang.

Ikhtisar program kegiatan yang dikelompokkan berdasarkan sasaran strategis Dinas Perhubungan tahun 2016 adalah sebagai berikut :

(34)

Tabel 3.1

Rencana Program Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Dishub Tahun 2018

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan

kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

Menyediakan dukungan administrasi dan sarana prasarana

operasional kantor

Mewujudkan terselenggaranya sistem administrasi, kepegawaian dan operasional kantor yang mendukung pelaksanaan tupoksi instansi

Rasio Tersedianya dukungan administrasi dan sarana prasarana operasional dgn kebutuhan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terwujudnya administrasi

perkantoran yg lancar, tertib dan teratur serta dapat dipertanggung jawabkan

100% 1.636.856

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

terwujudnya sarana dan prasarana serta fasilitas yang memadai untuk menunjang pelaksanaan tupoksi

100% 192.165

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

Tersedianya sistem pelaporan capaian kinerja sebagai bentuk pertanggung jawaban anggaran dalam satu tahun

100% 38.120

Membentuk instansi yang profesional dan berdaya saing

Meningkatnya koordinasi dan kemitraan instansi/lembaga terkait

Terselenggaranya kegiatan koordinasi

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Terwujudnya pelayanan angkutan yang handal dan terpadu

1 Kgt 2.309.892

-

Forum lalu lintas dan angkutan jalan

Terlaksananya kegiatan koordinasi antar instansi penyelenggara LLAJ

1 Kgt 117.127 Meningkatnya kualitas pelayanan Rasio terlaksananya Program Terwujudnya pelayanan - -

(35)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

dan budaya kerja

SPP dan SPM sesuai dokumen

Peningkatan Pelayanan Angkutan

angkutan yang handal dan terpadu

Lama dan biaya pengujian kelayakan angkutan

-

Fasilitas perizinan di bidang Perhubungan

Tersedianya fasilitas

perizinan yang prima - -

Terbentuknya instansi yang didukung oleh SDM yang profesional, data dan informasi

serta kajian yang berkualitas

Rasio aparatur terdidik dan terlatih

(diklat)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Terwujudnya sumber daya aparatur yang profesional dan berdaya saing

31% 113.125

-

Pendidikan dan pelatihan Formal

Terdidik dan terlatihanya aparatur sesuai

kualifikasi teknis

17% 13.125

Jumlah data dan dokumen kajian

Program Pengembangan Sistem

Transportasi, Telekomunikasi dan Informatika

Meningkatkan kualitas dan kemampuan dishub dalam menyiapkan kebijakan transportasi dan kominfo

- -

- Analisis kinerja pelayanan jalan

Dokumen kinerja

pelayanan jalan - -

Program

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Terwujudnya

keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas

1 paket 1.792.040

-

Pengumpulan dan analisis kinerja persimpangan

Tersedianya informasi kepadatan dan kinerja simpang

1 thn 58.425

Menciptakan transportasi jalan yang lancar, nyaman, tertib, dan

Mewujudkan fungsi jalan yang nyaman dan lancar

Jumlah lokasi manajemen dan

Program

Pengendalian dan

Terwujudnya

keselamatan, kelancaran 1 paket 1.792.040

(36)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

selamat

rekayasa lalin

Pengamanan Lalu Lintas

dan ketertiban lalu lintas

-

Manajemen dan rekayasa lalu lintas

Tersedianya sarana dan

prasarana MR 1 paket 92.117

Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku tertib dan selamat dalam berlalu lintas.

Masyarakat/pelajar yang tersosialisasi

ketertiban dan keselamatan lalu

lintas

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Terwujudnya pelayanan angkutan selamat, aman, nyaman,

terjangkau dan terpadu.

100 % 2.309.892

-

Sosialisasi/peny uluhan

ketertiban lalu lintas

Sosialisasi ketertiban

lalin 1 Kgt 20.085

Terlaksananya pengawasan, pengendalian dan pengaturan bidang

LLAJ di jalan

-

Pengawasan keselamatan dan angkutan laik jalan

Terlaksananya pengawasan angkutan dan laik jalan

1 Thn 219.300

Terwujudnya sarana transportasi yang selamat dan laik uji.

Jumlah Kepemilikan KIR AU

Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

Terwujudnya sarana transportasi yang selamat dan laik uji

100% 646.172

- Pemeliharaan alat uji kendaraan

Terlaksananya

pemeliharaan alat uji 2 pkt 11.092 Program

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Terpeliharanya prasarana dan fasilitas perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan LLAJ

100 % 135.610

(37)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

Jumlah Kepemilikan

KIR AU -

Rehabilitasi/pe meliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor

Terlaksananya rehabilitasi/perbaikan alat pengujian kendaraan bermotor

1 thn 135.610

Terpasang dan terpeliharanya fasilitas keselamatan dan

perlengkapan jalan.

Rasio terpasangnya faskel jalan

Program

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Terwujudnya

keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas

-

Pengadaan rambu - rambu lalu lintas

Tersedianya rambu lalin 47 % 269.510 - Pengadaan

marka jalan Tersedianya marka jalan 51 % 188.160 - Pengadaan

traffic light Tersedianya traffic light 90% 133.300 - Pengadaan

cermin tikungan

Tersedianya cermin

tikungan - -

-

Pengadaan patok

pengaman jalan

Tersedianya patok

pengaman jalan 36 % 28.300

-

Pengadaan traffic light/warning light

Tersedianya TL/warning

light - -

- Pengadaan counter down

Tersedianya counter

down 2 Unit 55.000

- Pengadaan RPPJ Tersedianya RPPJ 15 109.725

- Pengadaan paku jalan

Tersedianya paku jalan 35 % 181.010

(38)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

Rasio terpeliharanya faskel jalan (traffic

Light)

Program

Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Terwujudnya

keselamatan, kelancaran dan ketertiban lalu lintas

100% 297.750

- Pemeliharaan

traffic light Terpeliharanya TL 100% 297.750

Mewujudkan pelayanan angkutan yang handal

Terwujudnya prasarana angkutan

yang nyaman dan aman Jumlah arus pnp AU

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Terwujudnya pelayanan angkutan yang handal dan terpadu

1 Kgt 190.260

-

Penciptaan keamanan dan kenyamanan pnp di terminal

Terlaksananya

peningkatan keamanan kenyamanan pnp

1 Kgt 190.260

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Terwujudnya pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat

1 Kgt 37.200

-

Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat

Terlaksananya

pengelolaan terminal 1 Kgt 37.200 Program

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Terpeliharanya prasarana dan fasilitas perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan LLAJ

1 Kgt 2.100

- Rehabilitasi/pe meliharaan

Terlaksananya

rehabilitasi/perbaikan 1 Kgt 2.100

(39)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

terminal

angkutan darat terminal angkutan darat

Terlayaninya kebutuhan masyarakat akan angkutan yang handal dan

terpadu;

Rasio angkutan darat dengan jumlah penumpang/load

factor

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Terwujudnya pelayanan angkutan selamat, aman, nyaman,

terjangkau dan terpadu.

100 % 186.200

-

Penyuluhan bagi para sopir/juru mudi untuk peningkatan keselamatan pnp

Penyuluhan bagi

sopir/juru mudi 1 Kgt 36.900

-

Pengendalian pengawasan kendaraan tidak bermotor

Terlaksananya

pengendalian kendaraan tidak bermotor

1 tahun 149.300

Meratanya akses angkutan umum bagi masyarakat.

Jumlah prasarana angkutan

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Terwujudnya akses pelayanan perhubungan yang merata

2 Unit 42.000

- Pembangunan Halte

Terbangunnya halte

angkutan umum 2 Unit 68.300

rasio ijin trayek

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Terwujudnya pelayanan angkutan selamat, aman, nyaman,

terjangkau dan terpadu.

1 Kgt 48.145

-

Monitoring dan evaluasi angkutan hari- hari besar

Terlaksanannya monitoring angkutan hari besar

1 Kgt 48.145

Mewujudkan pemanfaatn teknologi Terwujudnya pemanfaatan Terselenggaranya Program Terwujudnya 1 Kgt 14.155

(40)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

informasi yang merata dan berbudaya

teknologi informasi yang berbudaya.

Pembinaan dan penyuluhan pemanfaatan teknologi kominfo

Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi dan Informatika

penyelenggaraan telekomunikasi dan informatika yang merata dan berbudaya

-

Sosialisasi/peny uluhan

telekomunikasi dan informatika

Sosialisasi/penyuluhan

bidang kominfo 1 Kgt 23.780

-

Pengadaan media sosialisasi kebijakan perhubungan telkom dan informatika

Media sosialiasi 1 Kgt 48.510

-

Pembinaan wartel, yantel dan warnet

Terlaksanannya pembinaan wartel, yantel dan warnet

1 Kgt 9.900

Meratanya layanan teknologi informasi.

Terbentuknya komunitas kampung

media

-

Pembangunan komunitas teknologi kominfo

tersedianya layanan kominfo berbasis masyarakat

1 Lokasi 11.270 Meningkatnya potensi dan sumber-

sumber pendapatan melalui pengelolaan yang optimal

Meningkatnya pengelolaan PAD melalui tenaga profesional dan terlatih.

Jumlah tenaga PAD yang terbina (jukir)

Program Peningkatan Pelayanan Perparkiran

Meningkatnya

pelaksanaan pelayanan perparkiran dan realisasi PAD

550 Jukir 22.710

- Pembinaan perparkiran

Terlaksananya

pembinaan perparkiran 550 Jukir 57.675 Program

Peningkatan Disiplin Aparatur

Meningkatkan disiplin kerja dan loyalitas aparatur

- -

(41)

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Program dan kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome) dan

Kegiatan (output)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2018

Target Rp

1 2 3 4 5 11 12

-

Pengadaan pakaian kerja lapangan

tersedianya kartu pengenal dan rompi parkir bagi jukir

- -

Meningkatnya realisasi pendapatan

bidang perhubungan. Realisasi PAD

Program Peningkatan Pelayanan Perparkiran

Meningkatnya

pelaksanaan pelayanan perparkiran dan realisasi PAD

100 % 206.582

-

Pemetaan dan invetarisasi potensi parkir

Dokumen pemetaan dan inventarisasi potensi parkir

1 Dok. 83.000 - Uji Petik

Perparkiran

Terlaksananya uji petik

perparkiran -. -

-

Pengawasan dan Pengendalian Perparkiran

Terlaksananya pengawasan dan pengendalian perparkiran

1 Dok. 378.820

-

Penyusunan dan Analisis Data Base Perparkiran

Tersedianya dokumen

data base perparkiran - -

- Sosialisasi perda parkir

Terpasangnya papan

perda parkir - -

(42)

(43)

Pagu indikatif program kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2017 adalah sebesar Rp.

9.359.296.207,- atau meningkat 44 % dari anggaran tahun 2016 sebesar Rp.

6.508.262.500,- dengan jumlah Program kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2017 sebanyak 10 program dan 54 kegiatan. Program kegiatan Dinas Perhubungan tahun 2018 secara lengkap adalah sebagai berikut :

A. Pendukung Adminstrasi SKPD

1. Program Administrasi Umum dan Kepegawaian

Terdiri dari 13 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 1.280.965.500,- 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Terdiri dari 5 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 775.344.000,- 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Terdiri dari 1 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 466.000.000,-

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Terdiri dari 2 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 42.800.000,-

B. Urusan Wajib Perhubungan komunikasi dan Informatika 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Terdiri dari 1 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 30.000.000,- 2. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Terdiri dari 3 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 54.786.507,- 3. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Terdiri dari 1 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 76.000.000,-

4. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;

Terdiri dari 2 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 265.000.000,- 5. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;

Terdiri dari 17 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 1.872.332.500,- 6. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;

Terdiri dari 18 kegiatan, pagu indikatif : - Rp. 2.359.682.700,-

7. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor;

Terdiri dari 3 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 590.000.000,- 8. Program Peningkatan Pelayanan Perparkiran.

Terdiri dari 5 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 560.920.000,- 9. Program Penguasaan Serta Pengembangan Aplikasi Dan

Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Terdiri dari 4 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 274.105.000,-

Rencana Kerja Dinas Perhubungan

(44)

10. Program Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi dan Informatika Terdiri dari 6 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 572.190.000,-

11. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik Terdiri dari 1 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 12.900.000,-

12. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Terdiri dari 2 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 62.050.000,-

13. Program Pelayanan Pos dan Telekomunikasi

Terdiri dari 1 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 14.220.000,-

14. Program Peningkatan SDM Bidang Komunikasi Dan Informatika Terdiri dari 1 kegiatan, pagu indikatif : Rp. 50.000.000,-

Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

- 1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000 4,000,000,000 5,000,000,000 6,000,000,000 7,000,000,000

3,234,178,960 3,290,099,940

5,750,778,892 6,358,807,500

Gambar 3.1 Alokasi Anggaran Program/Kegiatan (Belanja Langsung) Dishubkominfo tahun 2012 - 2015

Bab Bab

Rencana Kerja Dinas Perhubungan

4 4

(45)

PENUTUP

Rencana Kerja Tahun 2018 memuat Kerangka Kerja Tahunan Dinas Perhubungan Kota Mataram. Keluaran utama dari proses penyusunan Renja SKPD adalah berisikan status, posisi, kedudukan dan kinerja SKPD dalam penyelenggaraan berbagai fungsi, urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah serta rumusan kondisi internal (kelemahan dan kekuatan) dan kondisi eksternal (tantangan dan peluang) dalam 1-3 tahun kedepan. Dokumen Renja SKPD berisikan daftar program, kegiatan dan pagu indikatif SKPD serta sumber pendanaannya.

Kaidah – kaidah pelaksanaan yang perlu ditetapkan Dinas Perhubungan, yaitu :

1. Renja Dinas Perhubungan Kota Mataram tahun 2018 tidak hanya memuat program, kegiatan – kegiatan dan pelayanan publik, tetapi juga memuat strategi pendanaan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat;

2. Unit – unit kerja dan seluruh stakeholder pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan program – program Rencana Kerja Dinas Perhubungan Kota Mataram dengan sebaik – baiknya;

3. Sebagai pedoman penyusunan program kegiatan, Rencana Kerja ini disusun dengan mengikuti pendekatan penganggaran berbasis kinerja, sebagaimana yang telah diamanatkan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan Rencana Kerja SKPD tahun 2016, Dinas Perhubungan Kota Mataram berkewajiban untuk melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan.

Adapun saran/tindak lanjut Dinas Perhubungan Kota Mataram dalam kaitan pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Perhubungan Tahun 2018 antara lain :

1. Diperlukan perhatian khusus pada peningkatan SDM, mengingat pentingnya kualitas SDM dalam pelaksanaan tupoksi Dinas Perhubungan. Pemenuhan SDM yang kompeten dalam penyelenggaran Perhubungan dan telekomunikasi telah menjadi syarat utama dan merupakan unsur penting yang diwajibkan Pemerintah;

Rencana Kerja Dinas Perhubungan

(46)

2. Diperlukan perhatian khusus pada penyediaan data dukung dan analisis kebijakan sebagai bagian dalam peningkatan kualitas kelembagaan. Data dukung menjadi penilaian utama Pemerintah dalam memberikan bantuan anggaran;

3. Kebijakan tentang fokus pembangunan Perhubungan Kota Mataram tidak hanya berkaitan fisik (sarana dan prasarana), tetapi juga sosial kemasyarakatan. Program kegiatan yang menyangkut peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat harus diberikan porsi yang seimbang dalam hal anggaran;

4. Diperlukan perhatian khusus pada pengelolaan terminal angkutan darat, sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Mataram dalam mendukung program Pemerintah dalam menata simpul – simpul transportasi. Bantuan Pemerintah dalam pengelolaan terminal perlu didukung dengan anggaran pengelolaan dari Pemerintah Kota Mataram;

5. Diperlukan perhatian khusus pada penyediaan fasilitas perlengkapan jalan. Penyediaan fasilitas perlengkapan jalan menjadi kewajiban yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan lalu lintas angkutan jalan dan menjadi permintaan utama masyarakat dalam perencanaan pembangunan berbasis masyarakat (MPBM).

Akhirnya harapan kita semua Rencana Kerja Dinas Perhubungan tahun 2018 ini dapat diimplementasikan secara bertanggung jawab dan bermanfaat dalam memberikan konstribusi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Mataram.

Mataram, April 2018 KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KOTA MATARAM

Drs. H. Khalid NIP. 19601231 198101 1 087

Rencana Kerja Dinas Perhubungan

Gambar

Gambar I.1 Alur Penyusunan Proses Renja SKPD
Gambar 3.1 Alokasi Anggaran Program/Kegiatan (Belanja Langsung) Dishubkominfo  tahun 2012 - 2015

Referensi

Dokumen terkait

BAB V  RENCANA  PROGRAM DAN KEGIATAN,  INDIKATOR  KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF.

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif..

Penetapan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF. Program

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.. Pendanaan

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF